Rabu, 24 Juni 2015
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh
Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan
dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri
manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan;
Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu
kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)
Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk
bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi
Tuhan.
De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut
gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi
sagitam electam.
A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.
Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk
dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi
kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan
Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai
pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.
Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan
aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah
hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia.
Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya.
Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku
sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi
hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan
orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku
sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah
aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau
memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku
Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung
bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata,
“Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya.
Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai,
seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah
telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh
bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan
ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah
Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku.
Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara,
baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah,
kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena
engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
"Namanya adalah Yohanes."
Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak
saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang
begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan
dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan
anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya.
Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”
Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama
demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya
nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta
batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan
mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia,
dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka
ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala
peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang
mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini
nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan
makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba
harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kutipan Injil hari ini dibuka dengan menceritakan kelahiran Yohanes
Pembaptis dan ditutup dengan kalimat: Anak itu bertambah besar dan makin
kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia
harus menampakkan diri kepada Israel. Bagaimana ia bertambah besar dan
makin kuat rohnya?
Mengapa Yesus memilih untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, bukan oleh
pembaptis yang lain? Ada dua kemungkinan jawaban. Pertama, pewartaan
tobat Yohanes ditujukan kepada semua orang, tidak hanya kepada
orang-orang yang menurut paham zaman itu disebut berdosa. Kepada orang
Farisi dan orang Saduki yang datang untuk dibaptis, Yohanes mengatakan,
“Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri
dari murka yang akan datang? ... jangan mengira, bahwa kamu dapat
berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata
kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu
ini!” (Mat 3:7-9).
Kedua, Yohanes Pembaptis tidak hanya memberikan baptis ritual,
melainkan menuntut konsekuensi moral dari pembaptisan. Ini tampak dalam
kisah pewartaan Yohanes menurut Injil Lukas. Orang banyak yang datang
untuk dibaptis oleh Yohanes dan bertanya kepadanya, “.... apa yang harus
kami perbuat?” Jawabnya, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju,
hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa
mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Demikian juga
ketika para pemungut cukai mengajukan pertanyaan yang sama, Yohanes
menjawab, “Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan
bagimu.” Ketika prajurit-prajurit bertanya hal yang sama, Yohanes
menjawab, “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu
dengan gajimu.”
Dengan kata lain, Yesus memilih untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
karena ia mempunyai pandangan yang universal (semua orang harus bertobat
dan dibaptis) dan menuntut pembaharuan hidup yang nyata sebagai
konsekuensi moral dari pembaptisan sebagai ungkapan pertobatan.
Bagaimana Yohanes sampai pada keyakinan itu? Salah satu jawabannya
adalah dari tinggalnya Yohanes di padang gurun. Padang gurun kita pahami
sebagai tempat yang kering kerontang, sepi. Dalam Kitab Suci, padang
gurun adalah tempat pemurnian: Musa memimpin umat Allah selama empat
puluh tahun menyeberang padang gurun. Di padang gurun itulah iman umat
dimurnikan dan akhirnya boleh masuk ke tanah terjanji. Demikian juga
Yesus sebelum tampil di depan umum berada di padang gurun selama empat
puluh hari untuk memantapkan langkah. Dengan pengalaman itu, Yesus tidak
bisa dibelokkan lagi langkah-Nya. Ia akan terus mengarahkan
pandangan-Nya menuju Yerusalem. Kiranya yang serupa itulah yang terjadi
dengan Yohanes Pembaptis ketika ia tinggal di padang gurun. (IS/Inspirasi Batin)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.
The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.
atau
Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.
Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)
Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
atau (Luk 1:76)
Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.
(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena
engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan
bagi-Nya.)