Minggu, 20 Mei 2018
Hari Raya Pentakosta
"Ke-50 hari (Masa Paskah) ditutup dengan Minggu Pentakosta, hari
perayaan kedatangan Roh Kudus pada para Rasul, asal-usul Gereja dan awal
perutusannya kepada manusia segala bahasa, rakyat dan bangsa.
Dianjurkan untuk memperpanjang Misa petang sebelumnya menjadi tirakatan;
tetapi tidak diarahkan kepada baptis, seperti pada malam Paskah,
melainkan lebih pada doa tak kunjung henti, menurut teladan para Rasul,
dan murid, yang 'rukun bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus' dan
menantikan Roh Kudus" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan
Persiapannya, 1 Januari 1988, No. 107)
Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.
atau
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet
omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta
Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa.
Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat
Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang
Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh
Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap
pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di
Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak.
Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu
berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang
berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing
mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa
yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam,
penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan
Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama
Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata
dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang
dilakukan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!
Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan
kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan
bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis
kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila
Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi
debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:16-25)
"Buah-buah Roh."
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena
keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh,
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah
kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
atau
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)
"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi
kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang
kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia
akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu
yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pentakosta merupakan perayaan besar yang menandai kelahiran Gereja, yang satu, kudus dan apostolik. Roh Kudus hadir sejak awal dunia dan selalu hadir sampai sekarang. Memang peran Roh Kudus semakin dipertegas setelah Yesus naik ke Surga dalam kemuliaan-Nya. Roh inilah yang menjadi pendamping dan yang memimpin kita semua dalam menuju kepada Bapa, sumber kebenaran. Roh Kudus selalu bersatu dengan Bapa dan Putra, maka geraknya juga sama dan misinya juga sama, yakni bagi keselamatan manusia.
Kita semua sudah menerima Roh Kudus, bahkan sejak dini, mulai dari kita dilahirkan dalam Sakramen Baptis. Maka kita harus menjaga baik-baik kekayaan yang sudah kita terima sendiri dari Tuhan melalui Gereja. Sekali kita milik kita Tuhan, selamanya kita tetap milik Tuhan. Roh Kudus menjadi meterainya. .[JM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018]
Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)
Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.
They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.
atau
Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi
erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto,
loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)