Jumat, 22 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
“Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku”. (St. Karolus Borromeus)
Antifon Pembuka (Mzm 34:6)
Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.
Doa Pembuka
Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang
menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga Sabda Putra-Mu menjadi
tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau
menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan
kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan
sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
"Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka
bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak
perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin
Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak
dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang
tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak
dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan
itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah
negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan
seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah
mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian
dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian
diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan
seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada.
Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari
Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu,
lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para
kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan
raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu,
masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di
lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi
mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa
anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan
hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta
mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah
raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan
rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu
dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para
pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat
negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan
pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada
memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang
mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari
barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab
tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja
dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada
mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka
menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah
seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka
memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh
Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada
mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh
rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan
pedang di istana raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan
memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan
yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk
di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat
kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di
sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan
menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan
Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota
yang semarak!”
Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan
harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri
membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;
di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak
membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga
hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah
seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika
terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Dalam hidup, kita mengenal harta dunia dan harta surga. Harta dunia bersifat sementara dan bisa hilang atau binasa. Yang termasuk harta dunia adalah uang, emas, jabatan, ketenaran, rumah, kendaraan bermotor dan lain-lain. Uang, emas, kendaraan bermotor atau harta benda lainnya yang kita miliki, dalam sekejab bisa hilang dan dicuri orang. Mereka yang mempunyai jabatan atau kekuasaan, suatu waktu akan kehilangan jabatan maupun kekuasaan. Tidak bisa seseorang menduduki jabatan presiden atau bupati seumur hidup. Ada batasan dari jabatan tersebut. Rumah, sawah atau ladang, bisa ludes terbakar api. Demikian pula orang yang menjadi terkenal, akan dengan mudah dilupakan oleh sesamanya. Lewat gambaran ini menjadi jelas bagi kita bahwa, harta dunia tidak abadi. Harta dunia hanya berfungsi selama manusia ada di dunia. Harta dunia tidak bisa dibawa ke kubur. Sementara harta surga bersifat kekal, tidak bisa hilang dan tidak binasa.
Saudara-saudari terkasih,
Hari ini, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya termasuk kita, untuk mengumpulkan harta surga. Harta surga berupa perbuatan baik yang kita lakukan, seperti keterlibatan dalam kegiatan Gereja sebagai anggota Koor, Ketua wilayah, Ketua lingkungan, Misdinar, Prodiakon dan lain-lain. Ada juga perbuatan baik yang kita lakukan di luar lingkungan gereja, seperti menjadi relawan bagi orang yang terkena bencana alam dan musibah, mengunjungi penjara, panti asuhan dan panti jompo. Selain itu, yang juga menjadi harta surga adalah pengorbanan, kejujuran, doa dan iman. Harta surga ini akan kita bawa sampai kita mati. Saat kita meninggal dan berjumpa dengan Tuhan, kita tidak ditanya apa jabatan atau pekerjaan kita. Yang Tuhan tanya adalah perbuatan baik yang telah kita lakukan. Dan kebaikan atau cinta yang kita berikan kepada orang lain, tidak dapat diambil dan dicuri orang. Kebaikan itu akan terus melekat dalam dalam hati orang yang pernah kita bantu.
Saudara-saudari terkasih,
Ada seorang pemuda yang pernah menceritakan pengalamannya. Pemuda ini dan tiga orang temannya, pergi ke sebuah kota naik kereta api. Di dalam kereta, pemuda itu melihat beberapa orang yang mencurigakan. Orang-orang itu terus-menerus memperhatikan barang-barang yang dibawa oleh pemuda dan teman-temannya. Mereka menduga bahwa orang-orang yang mereka curigai adalah komplotan pencuri. Sebab pemuda itu dan teman-temannya, membawa tiga laptop yakni komputer kecil yang bisa dibawa kemana-mana. Harga satu laptop sekitar empat juta rupiah. Tiga laptop berarti dua belas juta rupiah. Dan karena takut, pemuda itu dan teman-temannya memutuskan untuk tidak tidur selama perjalanan. Saat sampai tempat tujuan, pemuda itu teringat akan sabda Yesus: "Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". Sebab sangat nyata bahwa malam itu, mereka tidak tidur, agar laptop tidak hilang atau dicuri. Sepanjang malam mata, hati dan pikiran mereka selalu tertuju kepada tas-tas yang berisi laptop.
Saudara-saudari terkasih,
Kekuatiran manusia saat ini, lebih banyak dipengaruhi oleh harta dunia. Orang berusaha dengan berbagai cara agar dapat memiliki banyak uang dengan mencuri, merampok, berbohong dan korupsi. Ada yang menjadi kaya, tetapi akhirnya masuk penjara karena kekayaannya diperoleh dengan cara jahat. Ada pula yang menjadi kaya, tetapi dalam sekejab, kekayaannya hilang. Dalam keadaan demikian, orang menjadi tertekan, malu, putus-asa dan khawatir. Di sisi lain, sedikit manusia berusaha memperoleh harta surga. Sedikit sekali orang-orang yang berusaha dengan berbagai cara untuk memperoleh harta surga. Orang-orang seperti almarhumah Bunda Teresa, sangat langka. Ketika banyak orang berjuang mengumpulkan harta dunia, Bunda Teresa malahan mengumpulkan orang-orang miskin di Kalkuta, India. Perbuatan beliau mendapat pujian dan sanjungan dari seluruh dunia. Bahkan waktu masih hidup, beliau sudah anggap orang suci. Beliau telah mengumpukan harta surga yang tidak dapat dimakan ngengat. (RENUNGAN LUMEN 2000)
Antifon Komuni (Mat 6:20a.21)
Kumpulkanlah bagimu harta di surga. Sebab di mana hartamu, di situ pula hatimu berada.
Doa Malam
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari
ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di
sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan
kepada sesamaku. Amin.