Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu,
tidak selaras dengan Kristus. ---- St. Gregorius dari Nissa
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Dalam
bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah,
sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu
penuh dengan keadilan.
Doa Pembuka
Allah Bapa, tujuan hidup kami, semoga
kami dapat melalui pintu gerbang yang sempit, agar dapat sampai ke
sumber kehidupan, ialah Yesus, cahaya hidup kami, yang bersama Dikau,
dalam persekutuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Hizkia
berdoa kepada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya. Ia tidak termakan
hasutan raja Asyur, supaya meninggalkan Tuhan. Tuhan pun mendengarkan
seruan Hizkia. Orang yang berpegang teguh pada Tuhan dan memohon
kepada-Nya, tidak akan Dia kecewakan.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."
Pada
waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan
kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan
kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu
memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan
diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa
yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa
mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia
menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian
pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan.
Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang
bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala
kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu,
dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah
dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang
raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah
menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah,
hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari
tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya
Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh
orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel,
‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur,
telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia,
‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah
mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala
di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal
dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu
Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah
sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan
tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya
dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk
mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang,
tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku
akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud,
hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh
seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab
itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota
Niniwe. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya. Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11) 1.
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang
kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi. 2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng. 3.
Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya
Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan
kanan-Mu penuh dengan keadilan. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
Sesuatu
yang kudus hendaknya diperlakukan dengan penuh hormat. Demikian pula,
sikap kita kepada orang lain hendaknya sebagaimana kita ingin
diperlakukan. Berbuat baik terkadang menuntut pengorbanan, ibarat orang
yang berjuang melalui pintu yang sempit.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."
Dalam
khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang
kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada
babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu
berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat
orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang
sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu.
Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan
sedikitlah orang yang menemukannya.” Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Menjadi
jahat itu mudah sedangkan menjadi baik itu butuh perjuangan. Kebaikan
akan membuat pintu masuk menuju keselamatan itu makin terbuka. Sebab,
banyak kebaikan yang bisa kita petik dalam keseharian namun menjadi
percuma ketika kita tidak hidup dalam kesadaran, seperti melempar barang
kudus kepada anjing dan mutiara kepada babi. Ada begitu banyak kebaikan
setiap hari, kenapa kita masih memilih kejahatan? Hendaknya kita hidup
dengan bijaksana!
Antifon Komuni (Mat 7:12)
Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah juga demikian kepadanya.
Doa Malam
Ya Yesus, terima kasih kuucapkan
kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari
ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan
kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan
yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang
diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik,
Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang
dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani
(St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
Doa Pembuka
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas
yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini
layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan
Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur,
menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan
mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea
raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur,
ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi
Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.
Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah
mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan
Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi
pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah
dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah
dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan
orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat,
"Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah
mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala
undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang
telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para
nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati
seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka.
Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan
dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan
yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka
kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang
tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah
retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu
mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur
yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau
tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan
terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya
kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai
untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian
pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu
sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada
saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal
di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Tidak sedikit orang di mana saja ia berada, punya kesukaran dengan
teman dalam hal yang berkaitan dengan pergaulan. Orang bisa menduga
bahwa masalah pergaulan dimulai dari orang itu sendiri. Orang cepat
mempersalahkan orang lain, tidak melihat dirinya sendiri. Injil hari ini
mengajarkan kepada kita agar dalam bersosialisasi kita jangan melihat
selumbar di mata orang sementara kita dikaburkan oleh balok di mata kita
sendiri. Yesus mengajak kita supaya mawas diri dan bercermin pada diri
sendiri. Membangun komunitas tidak didasarkan pada melihat dan mencari
kesalahan sesama anggota melainkan masing-masing anggota melihat diri
sendiri. Bukan orang lain yang harus berubah, orang itu sendiri harus
berganti pandangan dan sikap terhadap orang atau peristiwa kehidupan.
Balok
di mata sendiri ibarat gangguan dalam diri yang membawa goncangan,
mabuk dan tidak mampu melihat diri sendiri. Bisa jadi orang ini takut
akan kebebasan dan tanggung jawabnya sendiri. Semua kebebasan yang
ditakuti dan dan diambil orang lain dianggap pelanggaran, orang takut
setengah mati. Bayangan kita pada masa muda yang rapuh kerap menjadi
ancaman. Bayangan ini menjadi balok mata, dibawa kemana-mana dan
diproyeksikan kepada orang lain yang dirasa terlalu kuat, besar dan bisa
mengancam ekstitensinya yang begitu mudah goyah dan rapuh. Orang yang
demikian akan terus mengeluh kepada sesamanya. Orang yang terganjal
pandangannya dengan baloknya sendiri akan senantiasa bersikap membela
diri, menutup diri dan dapat menyerang mau membenarkan diri serta
mengamankan diri. Bukan orang lain yang harus berubah tapi diriku harus
berubah dengan berganti cara pandang dan sikap.
Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman
dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan
jelas, tetapi de fakto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai
berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat
mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di
mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu
ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir,
tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada
waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap
sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa
kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat
apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
Tetaplah setia dalam iman sampai akhir dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang
diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik
pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he
has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and
govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est:
salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos
usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.
Doa Pembuka
Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada
nama-Mu yang kudus. Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak
pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
"Tuhan telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat."
Aku, Yeremia, telah mendengar bisikan banyak orang, "Kegentaran datang
dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!" Semua
sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka,
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat
mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu
orang-orang yang mengejar aku akan tersandung, jatuh dan mereka tidak
dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka
tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya
Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan
hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab
kepada-mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia!
Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang
yang berbuat jahat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:8-10,14,17,33-35)
1. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda
meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu
Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku
dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah
kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali. Hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan
mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina
orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi
memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-15)
"Karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam."
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang,
dan karena dosa itu masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar
kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum
hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak
diperhitungkan kalau tidak ada dalam hukum Taurat. Sungguhpun demikian,
dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas
mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah
dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi
karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut,
jauh lebih besarlah kasih karunia dan karunia Allah, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus
Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang daku, dan kamu pun harus memberi kesaksian pula, Sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:26-33)
"Janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, "Janganlah
kamu takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tidak ada sesuatu pun
yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang
tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam
gelap, katakanlah dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu,
beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada
mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; tetapi takutlah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa
maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua
ekor? Namun tak seekor pun dari padanya akan jatuh ke bumi di luar
kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada
banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia
akan Kuakui di depan Bapa-Ku di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, dia akan Kusangkal juga di depan Bapa-Ku yang di
surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Jika
kita ditanya "Apa itu ketakutan?" kita mungkin bisa segera memberikan
deskripsi dan contoh? Tetapi jika kita ditanya "Apa itu keberanian?"
kita perlu waktu untuk mendefinisikannya dan memberikan contoh pribadi
Seorang dosen pernah memberikan ujian
hanya dengan pertanyaan ini: Apa itu keberanian? Dan dia memberi kelas 3
jam untuk menjawab pertanyaan itu. Semua orang mulai menulis segera.
Setelah sekitar 5 menit, seorang siswa berjalan hanya dengan selembar
kertas. Hanya ada satu kalimat di koran itu. Dia menyerahkannya kepada
dosen dan meninggalkan ruang ujian. Semua orang terkejut, tetapi terus
menulis. Ketika hasilnya keluar, semua orang juga terkejut. Itu adalah
siswa yang melewatkan selembar kertas dengan hanya satu kalimat yang
mendapat nilai tertinggi. Tentu saja kita ingin tahu apa yang ia tulis
dan bagaimana ia menjawab pertanyaan itu! Dia hanya menulis 3 kata: Ini
keberanian! Keberanian bukan tentang kata-kata. Keberanian adalah
tentang tindakan.
Dalam Injil hari ini, Yesus
memberi tahu murid-muridnya untuk tidak takut. Apa yang harus ditakuti?
Banyak! Ada ketakutan pergi ke dokter gigi, takut kehilangan pekerjaan,
takut sakit, takut gagal, dll. Sebenarnya dalam ujian pertama keberanian
di Taman Getsemani, para murid gagal total. Mereka semua meninggalkan
Yesus dan meninggalkan Dia sendirian untuk menghadapi para
penganiaya-Nya. Hanya Yesus yang menunjukkan keberanian ketika
dihadapkan dengan ketakutan. Mengapa para murid menyerah pada rasa
takut? Dari mana rasa takut datang? Bagaimana kita bisa mengatasi rasa
takut? Memulai dengan rasa takut adalah reaksi; itu adalah reaksi
terhadap ancaman atau bahaya. Kita dapat memilih untuk menyerah pada
rasa takut, atau kita dapat memilih untuk memiliki keberanian. Jadi jika
ketakutan adalah reaksi, maka keberanian adalah keputusan. Dan jika
tidak ada rasa takut, maka tidak perlu keberanian. Ketakutan berasal
dari kenyataan bahwa kita merasa tidak aman. Kita merasa tidak aman
karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak peduli dengan kita dan Dia tidak
datang untuk melindungi kita di saat kesulitan dan bahaya. Dan itu
karena ada kalanya kita berpikir bahwa doa kita tidak dijawab. Jadi
bagaimana kita berdoa ketika kita berhadapan dengan masalah dan
kesulitan?
Kita perlu melihat bagaimana Yesus berdoa ketika Dia
berada di Taman Getsemani. Pada awalnya Dia meminta Bapa-Nya di surga
untuk mengambil cawan itu, yang berarti menyelamatkan-Nya dari
penderitaan, kesakitan dan salib. Setelah itu, Dia berdoa agar kehendak
Tuhan dilakukan dan bukan kehendak-Nya. Yesus percaya bahwa ketika Ia
melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan akan melindungi dan
menyelamatkan-Nya. Yesus pergi untuk menghadapi Salib dengan keberanian.
Jadi ketika kita berdoa, mari kita renungkan apa yang kita doakan. Jika
kita memberi tahu Tuhan apa yang seharusnya Dia lakukan untuk kita,
maka tampaknya kita tidak percaya pada Tuhan untuk mengetahui apa yang
kita butuhkan. Karena itu doa kita sudah menunjukkan ketidakpercayaan
dan rasa tidak aman kita. Jadi, bahkan ketika kita berdoa, kita juga
memiliki ketakutan. Tetapi ketika kita berdoa agar Tuhan dilakukan, kita
menyerahkan diri kita dengan berani ke tangan Tuhan. Karena keberanian
adalah ketakutan yang telah berdoa dan berserah pada kehendak Tuhan. Dan
apa pun yang terjadi, bahkan jika yang terburuk harus terjadi, kita
tahu bahwa Allah mengawasi kita dan melindungi kita.
Ketika kita
mengutamakan kehendak Tuhan, maka Tuhan meyakinkan kita bahwa segalanya
akan berubah untuk kebaikan orang-orang yang mempercayai Tuhan. Percaya
kepada Tuhan berarti mencintai Dia. Mencintai adalah keputusan, dan
memiliki keberanian juga merupakan keputusan. Tetapi yang lebih penting
kita harus percaya dan percaya bahwa Tuhan lebih mencintai kita daripada
kita bisa mencintai-Nya. Dan kita dapat menemukan apa yang paling
ditakuti musuh kita dengan mengamati cara yang dia gunakan untuk
menakuti kita. Iblis akan menipu kita dengan mengatakan: Anda tidak
dapat menahan badai. Tetapi Yesus akan menyatakan: Jangan takut. Aku
akan membungkam badai. Dalam hidup ada banyak badai berbahaya. Kita
dapat bereaksi dengan rasa takut, atau kita dapat memutuskan untuk
memiliki keberanian. Karena butuh keberanian untuk percaya dan percaya
pada Yesus yang menyatakan kepada kita: Jangan takut. Aku telah
menaklukkan dunia. Mari kita putuskan untuk mendengarkan Yesus, dan kita
akan memiliki keberanian.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 145:15)
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.
The eyes of all look to you, Lord, and you give them their food in due season.
atau (Mzm 27:6)
Circuibo et immolabo in tabernaculo eius hostiam iubilationis: cantabo, et psalmum dicam Domino.
Sabtu, 20 Juni 2020
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria
Kalau
kita berdoa, harus ada suasana ketenangan dan kesederhanaan; hendaklah
kita ingat bahwa kita berdiri di hadapan Tuhan --- St. Siprianus
Antifon Pembuka (Mzm 13(12):6)
Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku. My heart will rejoice in your salvation. I will sing to the Lord, who has been bountiful with me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa
Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas
bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya, kami pun diterima
dalam bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:9-11)
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para
bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga
semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah
keturunan yang diberkati Tuhan.” Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku
bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai
perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti
kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan
menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah
dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari
nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang
mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi
layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke
dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat
kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin
dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi
dia kursi kehormatan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51)
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya
Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke
Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari
perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem
tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di
antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari
perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan
mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke
Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan
Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil
mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan
segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia,
tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau
berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah
tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak
mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang
bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ketika ada seorang ibu dengan susah payah mencari anaknya yang terkasih dan setelah bertemu memperoleh jawaban sebagaimana Yesus menjawab Bunda Maria:"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk2:49), kiranya pada umumnya para ibu pasti akan marah besar, bahkan menempeleng atau menyakiti anaknya. Bunda Maria juga tidak tahu apa maksud yang dikatakan oleh Yesus kepadanya, tetapi ia tidak marah melainkan “menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya”. Sikap hati yang tulus dan suci dari seorang ibu, maka Bunda Maria menjadi teladan bagi umat beriman, kesucian hatinya kita kenangkan segera setelah kita mengenangkan Hati Yesus Yang Mahakudus.
Kita semua dipanggil untuk meneladan Bunda Maria, yang berhati tersuci di antara umat manusia. Di dalam hidup sehari-hari kiranya cukup banyak hal yang sering kurang atau tidak kita pahami, padahal kita tersangkut atau terkait di dalamnya. Maka kiranya apa yang dikatakan oleh St.Ignatius Loyola ini merupakan salah satu bentuk ajakan untuk meneladan kesucian hati Bunda Maria: ”Setiap orang kristiani yang baik tentu lebih bersedia membenarkan pernyataan-pernyataan sesamanya daripada mempersalahkannya. Jika tak dapat dimengerti, yang menyatakannya hendaklah ditanya apakah yang dimaksudkan; dan jika dia salah, hendaklah dibetulkan dengan cintakasih; dan jika itu belum cukup hendaklah digunakan segala upaya yang sesuai, supaya sampai pada pemahaman yang benar, dan dengan demikian dijauhkan dari kesalahan” (LR no 22). Dengan cara ini kiranya kita semua akan bersukaria sebagaimana digambarkan oleh nabi Yesaya di bawah ini.
“Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya” (Yes 61:10)
Dalam sejarah kehidupan rasanya sukaria yang sungguh mendalam dan besar ketika dalam upacara perkawinan, laki-laki dan perempuan saling berjanji untuk menjadi suami-isteri dan saling mengasihi dalam untung maupun malang. Sepasang mempelai berpakaian indah menarik dan membahagiakan, demikian pula sanak-saudara maupun pada sahabat/undangan yang datang untuk ikut bergembira dalam pesta perkawinan tersebut. Rasanya semua hati yang hadir, lebih-lebih sang mempelai, berbinar-binar, bersinar terang yang antara lain menjadi nyata dalam senyuman yang menarik serta menggembirakan. Mereka yang saling bertemu rasanya tidak ada permusuhan melainkan persahabatan atau persaudaraan yang mengharukan. Kita semua kiranya berharap suasana macam itu tidak hanya terjadi pada upacara atau pesta perkawinan tetapi juga terjadi dalam hidup sehari-hari, di dalam keluarga, tempat kerja/kantor maupun di tengah-tengah masyarakat. Maka marilah kita saling membantu atau bergotong-royong menciptakan suasana yang menarik dan menggembirakan tersebut.
Salah satu cara atau usaha untuk menciptakan suasana hidup yang demikian itu antara lain kita senantiasa berusaha untuk berpikiran positif terhadap sesama ( positive thinking). Berpikiran positif rasanya merupakan langkah untuk menjadi mahir dalam Roh atau pembedaan Roh / spiritual discernment. Jika kita cermati, teliti dan rendah hati melihat dan menyikapi sesama dan saudara-saudari kita rasanya akan kita temukan lebih banyak kebaikan daripada kekurangan, lebih banyak kekuatan daripada kelemahan, lebih banyak keutamaan-keutamaan daripad kebejatan moral dst.. Mari kita akui dan imani bahwa selama sesama atau saudara-saudari kita masih bebas leluasa kemana-mana berarti mereka adalah orang baik, berkehendak baik. Jika ada sesuatu yang kurang berkenan di hati kita atau tidak sesuai dengan selera pribadi kita, marilah hal itu kita dekati dan sikapi dengan kebaikan dan cintakasih, dengan demikian semuanya pasti akan berkenan di hati.
Untuk mendukung upaya sikap positif terhadap sesama, rasanya pertama-tama kita sendiri harus bersikap positif terhadap diri kita, sebagai yang telah menerima kasih karunia dari Allah secara melimpah melalui sesama, terutama dari orangtua atau bapak-ibu kita. Mengakui dan menghayati diri sebagai yang terkasih, yang telah menerima kasih karunia secara melimpah ruah akan menjadi motivasi atau dorongan untuk berpikir positif terhadap sesama serta mengasihinya. Dengan kata lain kita akan menghayati kasih , sebagaimana diajarkan Paulus, yang menjadi nyata dalam keutamaan-keutamaan “ sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain” (lihat 1Kor 13:4-5)
Antifon Komuni (Luk 2:19) Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Mary treasured all these words, reflecting on them in her heart.
Doa Malam
Allah Bapa Yang Mahapengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu kami
Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan
rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Jumat, 19 Juni 2020
Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus
Hati Allah berkobar-kobar dengan belas kasihan! Pada hari ini, Hari Raya
Hati Yesus Yang Mahakudus, Gereja menghadirkan ke hadapan kita misteri
ini untuk kita renungkan: misteri hati seorang Allah yang merasakan
belas kasihan dan yang mencurahkan segenap kasih-Nya ke atas umat
manusia. Suatu kasih misterius, yang dalam ayat-ayat Perjanjian Baru
disingkapkan kepada kita sebagai kasih Allah yang dahsyat dan tak
terbatas bagi umat manusia. Allah tidak berkecil hati kendati
kedurhakaan ataupun penolakan umat yang telah dipilih-Nya; melainkan,
dengan belas kasihan yang tak terhingga Ia mengutus Putra Tunggal-Nya ke
dalam dunia untuk membebankan ke atas Diri-Nya sendiri nasib dari kasih
yang hancur, agar dengan menakluklan kuasa kejahatan dan maut, Ia dapat
memulihkan kembali umat manusia yang diperbudak oleh dosa ke martabat
mereka sebagai putra dan putri Allah. (Paus Benediktus XVI, Homili
2009)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 33:11.19)
Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa
mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Pada Misa Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati
Putra-Mu, dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami.
Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara
berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (7:6-11)
"Kamulah yang dipilih dan dikasihi Tuhan!"
Sekali peristiwa, di padang gurun seberang Yordan, Musa berkata kepada
umat Israel, “Kamulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; kamulah yang
dipilih Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk
menjadi umat kesayangan-Nya. Bukan karena jumlahmu lebih besar dari
bangsa mana pun, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu,
-sebab nyatanya kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa! -Tetapi
karena Tuhan mengasihi kamu dan karena Ia memegang sumpah yang telah
diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu
keluar dengan tangan yang kuat, dan menebus kamu dari rumah perbudakan,
dari tangan Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah kamu ketahui, bahwa
Tuhan, Allahmu itu, adalah Allah yang setia. Ia memegang perjanjian dan
kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada
perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan. Tetapi terhadap
setiap orang yang membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan
membinasakan orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap orang yang membenci
Dia. Ia langsung mengadakan pembalasan terhadap orang itu. Jadi
berpeganglah pada perintah, yakni ketetapan dan peraturan yang pada hari
ini kusampaikan kepadamu untuk dilakukan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS. No. 809
Ref. Berbelas kasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.10;R:17)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala
kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala
penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai
engkau dengan kasih setia dan rahmat.
3. Tuhan menjalankan keadilan dan kasih bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
4. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa
kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)
"Allah mengasihi kamu."
Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir
dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah
dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus
Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi
dosa-dosa kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada
seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling
mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam
kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di
dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam
Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus
Anak-Nya menjadi Penyelamat dunia. Barangsiapa mengakui bahwa Yesus
adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam
Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada
kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih,
ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS. No. 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab, 2/4)
Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)
"Aku lemah lembut dan rendah hati."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa,
Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang
bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa,
itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa
kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta
orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah
kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan
mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah
beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Penghormatan kepada Hati
Yesus Yang Mahakudus dimulai pada tahun 1676 setelah St Margareth Maria
Alacoque menerima penampakan. Penghormatan kepada Hati Yesus Yang
Mahakudus berpusat pada reparasi kepada Kristus karena manusia yang
tidak tahu terima kasih, yang dimanifestasikan khususnya oleh
ketidakpedulian terhadap Ekaristi Kudus.
Hari Raya ini menyoroti
cinta tak berbalas yang diberikan Yesus kepada kita dalam Ekaristi
Kudus. Tetapi bahkan ketika manusia suam-suam kuku atau acuh tak acuh
terhadap cinta ini, atau bahkan menolak cinta ini, Yesus masih terus
mencintai kita. Dan Dia bahkan membuat 12 janji kepada kita ketika kita
memiliki pengabdian kepada Hati Kudus-Nya. Umumnya ini adalah
janji-janji berkat perdamaian dan perlindungan serta pertumbuhan cinta
dan kekudusan. Janji-janji itu sangat menginspirasi, namun faktanya
adalah ketika kita menanggapi Ekaristi dengan serius, kita juga yakin
akan semua berkat dan rahmat ini.
Penghormatan kepada Hati Yesus
yang Mahakudus hanyalah perpanjangan dari tanggapan kita terhadap kasih
Yesus dalam Ekaristi. Tentu saja merupakan praktik yang baik untuk
memiliki gambar Hati Yesus Yang Mahakudus di rumah kita dan untuk berdoa
kepada Hati Kudus Yesus. Semoga penghormatan kita kepada Hati Kudus
Yesus menuntun kita untuk berpartisipasi secara lebih penuh dan
bersemangat dalam Ekaristi setelah pandemi covid-19 berlalu. (RENUNGAN PAGI)
Doa Silih Kepada Hati Yesus Yang Mahakudus
Yesus yang penuh kasih, Engkau
begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa kami sering mengabaikan
kasih-Mu. Maka kami akan melakukan silih atas segala kelalaian dalam
hidup kami yang amat melukai hati umat-Mu.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Kami mohon ampun atas dosa-dosa
yang amat memalukan. Kami akan melakukan silih bagi mereka yang tegar
hati dalam ketidakpercayaan, bagi mereka yang meninggalkan Terang, dan
bagi yang tersesat seperti domba yang tanpa gembala, dan juga bagi
mereka yang mengingkari janji baptisnya, dan yang menghindari beban
ringan perintah-Mu.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Kami ingin melakukan silih atas
segala dosa masyarakat kami, atau nafsu liar dan rendah, atas kecurangan
umat-Mu, atas sikap tak peduli dan sumpah serapah, atas sikap melawan
Gereja-Mu, atas sikap tidak hormat dan penghinaan terhadap kasih-Mu
dalam Sakramen Mahakudus, dan atas pelanggaran-pelanggaran terhadap
hukum-Mu.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Itulah dosa-dosa yang menyebabkan
Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut ambil bagian dalam penebusan-Mu
dengan membawa ke altar kurban hidup yang Kaulaksanakan di salib. Kami
juga ingin ikut serta dalam penderitaan Santa Perawan Maria, para Kudus,
dan seluruh Gereja-Mu.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Karena rahmat-Mu kami ingin
melakukan silih atas dosa-dosa kami, dan juga dosa-dosa orang lain. Kami
akan melakukan silih dengan menjadi orang yang teguh iman, dengan hidup
suci dan dengan setia kepada hukum Injil, yang hukum utamanya adalah
Kasih.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Kami berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak menghina Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Yesus Tuhan, terimalah ungkapan
cinta kasih kami ini bersama doa-doa Santa Perawan Maria, yang berdiri
di dekat salib-Mu, yang menjadi teladan dalam berbuat silih. Jagailah
kami agar setia sampai mati. Bimbinglah kami agar setia kepada-Mu dan
tuntunlah kami agar dapat masuk ke tanah terjanji di surga, tempat
Engkau bersama Bapa dan Roh Kudus, hidup dan meraja sepanjang masa.
U. Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)
Tuhan bersabda, "Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya
kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."
Thus
says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of
living water will flow from within the one who believes in me.
atau (Yoh 19:34) Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.
Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.
“Misi
Gereja adalah untuk “mewartakan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah,
dan mendirikannya ditengah semua bangsa. Gereja merupakan benih dan awal
mula Kerajaan itu di dunia”. Di satu sisi, Gereja adalah “sebuah
sakramen – “yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan
kesatuan seluruh umat manusia” (Deklarasi Dominus Iesus, No. 18)
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)
Agung dan semaraklah karya Tuhan,
keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas
dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga,
perkenankanlah kami menyapa nama-Mu sebagaimana dilakukan Putra-Mu
terkasih. Semoga kami dapat menghayati, bahwa Engkaulah Bapa kami dan
kami saling bersaudara karena se-Bapa. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Nabi
Elia dipuji karena sabdanya membakar laksana obor dengan segala
mukjizatnya. Nabi Elisa dipuji karena tidak gentar terhadap penguasa dan
sepanjang hidupnya membuat mukjizat.
Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-14)
"Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya."
Dahulu kala tampillah Nabi
Elia, bagaikan api; sabdanya membakar laksana obor. Dialah yang
mendatangkan kelaparan atas orang Israel dan karena geramnya, jumlah
mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya,
dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai
Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan
dikau? Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah dan dari dunia orang
mati dengan sabda Yang Mahatinggi. Raja-raja kauturunkan sampai jatuh
binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya.
Teguran kaudengar di Gunung Sinai, dan di Gunung Horeb keputusan untuk
balas dendam. Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan
nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu. Dalam olak angin berapi engkau
diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam
ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum
meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan
segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan
yang meninggal dalam kasih, sebab kami pun pasti akan hidup. Elia
ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama
hidup Elisa tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorang
pun menaklukkannya. Tidak ada sesuatu pun yang terlalu ajaib baginya,
bahkan di kubur pun jenazahnya masih bernubuat. Sepanjang hidupnya ia
membuat mukjizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836 Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta. Ayat. (Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; R:9a) 1.
Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau
bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan
hukum adalah tumpuan takhta-Nya. 2. Api menjalar di hadapan-Nya, dan
menghanguskan para lawan di sekeliling-Nya. Kilat-kilat-Nya menerangi
dunia, bumi melihatnya dan gemetar. 3. Gunung-gunung luluh laksana
lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit
memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. 4.
Akan mendapat malulah semua orang yang beribadah kepada patung, orang
yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala dewata sujud
menyembah Allah. Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956 Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa”.
Yesus
mengajar orang banyak supaya jangan berdoa dengan bertele-tele.
Alasannya, karena Bapa tahu apa yang diperlukan sebelum kita minta
kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
"Berdoalah kalian demikianlah."
Dalam
khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi
janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian
perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian
demikian, ‘Bapa kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di
surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.’ Karena, jikalau kalian
mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian
pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak
akan mengampuni kesalahanmu.” Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Doa Bapa Kami atau doa Tuhan adalah
doa yang sama sekali tidak bertele-tele. Syarat-syarat sebuah doa yang
benar aa di dalamnya seperti: doa yang berpusat pada Tuhan dan bukan
diri sendiri, doa dengan penuh iman, pengampunan dan pembebasan dari
rasa benci dan iri. Mari kita perhatikan bagaimana sikap kita ketika
kita mengucapkan doa Bapa Kami. Apakah aku sudah berdoa dengan baik dan
memperhatikan syarat-syarat doa yang benar?
Antifon Komuni (Mat 6:14)
Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu di surga akan mengampuni kalian juga.
Doa Malam
Terima kasih Yesus, Engkau telah
mengajarkan kami suatu doa yang sempurna. Berkatilah kami agar selalu
berdoa “Bapa Kami” dengan penuh iman dan sepenuh hati. Amin.
"Karena
Kristus Penebus kita mengatakan bahwa apa yang Ia persembahkan dalam
rupa roti adalah benar-benar Tubuh-Nya, maka di dalam Gereja Allah
selalu dipegang teguh keyakinan ini,...:Oleh konsekrasi roti dan anggur
terjadilah perubahan seluruh substansi roti ke dalam substansi Tubuh
Kristus, Tuhan kita, dan seluruh substansi anggur ke dalam substansi
Darah-Nya. Perubahan ini oleh Gereja Katolik dinamai transsubstansiasi"
(Katekismus Gereja Katolik, 1376)
Antifon Pembuka (Mzm 31:20)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahamurah hati,
ajarilah kami berbuat baik benar-benar berkat Yesus, Putra Manusia.
Ajarilah kami melaksanakan segala yang memperbesar dan mempersubur
kebahagiaan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2:1.6-14)
"Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga."
Pada
waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika
mereka ada di kota Yerikho, berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah
engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke Sungai Yordan.”
Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri,
sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah
keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut
berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika
Elia dan Elisa berdiri di tepi Sungai Yordan. Lalu Elia mengambil
jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah
air itu ke sebelah sini dan sebelah sana . Lalu keduanya menyeberang
dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di
seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak
kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa,
“Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang
kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat
dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika
tidak, ya tidak akan terjadi.” Sedang mereka berjalan terus sambil
bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai.
Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku! Bapaku! Kereta Israel dan
orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh
Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua.
Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh. Lalu Elisa
berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi Sungai Yordan.
Dipukulkannya jubah Elia yang terjatuh itu ke atas air sambil berseru,
“Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah
sini dan ke sebelah sana . Lalu Elisa menyeberang. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai kalian semua yang berharap kepada Tuhan. Ayat. (Mzm 31:20.21.24) 1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu. 2.
Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap
persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok
terhadap perbantahan lidah. 3.
Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga
orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya
dengan tidak tanggung-tanggung.
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. (Yoh 14:23) Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."
Dalam
khotbah di bukit, Yesus bersabda, "Hati-hatilah, jangan sampai
melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat. Sebab jika
demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga.
Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan
hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah
ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata
kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi
sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan
kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan
apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka
suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan
di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku
berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jikalau
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu
yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan
apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa
mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau
sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Setiap
perbuatan tentu ada tujuannya. Tindakan sepele, mungkin untuk tujuan
sepele. Tindakan yang penuh pertimbangan dan menuntut pemikiran, mungkin
untuk suatu tujuan penting pula. Jadi, tidak ada suatu perbuatan apa
pun yang tidak punya tujuan. Itu artinya, tindakan dimaksudkan untuk
sesuatu. Maka, pantaslah kita ingat kata si bijak: Setiap perkataan
belum tentu mengubah sesuatu, tetapi setiap perbuatan selalu punya efek
bagi kehidupan.
Injil hari ini menunjuk beberapa tindakan penting dalam kehidupan kita
sebagai orang beriman. Tindakan ini penting, maka perlu mendapatkan
penekanan dan diajarkan. Tindakan ini penting, maka perlu menuntut
perhatian dan pemahaman yang benar dari kita. Jika hal ini tidak
diperhatikan dan dilakukan dengan kesungguhan dan penuh iman, maka
tujuan sejatinya akan hilang. Ibarat pepatah mengatakan: mengembangkan
layar tanpa menambah ketebalannya akan mudah sobek, mempertinggi
bangunan tanpa memperkuat pondasinya akan mudah runtuh. Demikianlah
halnya dengan latihan hidup beriman yang kita lakukan. Jika tidak
disertai kesungguhan, maka akan membuahkan kehampaan.
Memberi sedekah atau bantuan adalah perbuatan mulia untuk melatih
kelekatan. Berdoa adalah perbuatan mulia untuk melatih kedekatan dan
kesetiaan kepada Tuhan. Berpantang atau berpuasa adalah perbuatan mulia
untuk mendisiplinkan diri dari aneka keinginan manusiawi yang tidak ada
batasnya. Perbuatan-perbuatan mulia tersebut harus dilakukan dengan
ketulusan dan kesalehan, agar membuahkan efek yang meneguhkan serta
menyehatkan jiwa dan raga.
Lihatlah pengalaman iman Nabi Elia dan Elisa (2Raj 2:6-14). Iman dan
perbuatan Elia mengagumkan Elisa, sehingga Elisa meminta sesuatu yang
sangat berarti bagi imannya, yaitu mendapatkan bagian dari roh Elia. Hal
itu berat dan sulit, tetapi iman selalu membuat itu mungkin. Maka,
seperti iman yang dimiliki Elia yang bisa membagi dua air dan mereka
berjalan di antaranya, Elisa pun bisa melakukannya.
Pesannya adalah hendaklah perbuatan apa pun dalam kehidupan ini selalu
memiliki muatan rohani dan cinta kasih. Sebab tanpa ini, semuanya akan
sia-sia. Biarlah tindakan kita selalu menambah ketebalan iman dan
menguatkan pondasi kekristenan kita sebagai pengikut Kristus. (Kartolo/Cafe Rohani)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati