| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 26 Agustus 2020 Hari Biasa Pekan XXI

Rabu, 26 Agustus 2020
Hari Biasa Pekan XXI
   
“Semua anak-anak Allah sejati memiliki Allah sebagai bapa mereka dan Maria sebagai bunda mereka; setiap orang yang tidak memiliki Maria sebagai bundanya, tidak memiliki Allah sebagai bapanya.” — St. Louis de Montfort

     

Antifon Pembuka (1Tes 2:13)
  
Terimalah sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi menurut apa adanya, yaitu sebagai sabda Allah.
       

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakudus, Engkau menganugerahkan kekuatan kepada kami untuk menjalani hidup kami. Semoga berkat pertolongan-Mu kami mempertanggungawabkan hidup kami dengan gembira. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                      
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:6-10.16-18)
    
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
         
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan kepadamu, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
    
 
     
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1 Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:27-32)
   
"Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
    
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


   
Renungan

     

   
  Jika ada hubungan antara kemalasan dan kemunafikan, maka bisa jadi yang satu mengarah ke yang lain.

Kemalasan dapat digambarkan sebagai kecenderungan atau kecenderungan untuk menghindari aktivitas atau pengerahan tenaga atau pekerjaan meskipun ada kemampuan untuk melakukannya.

Kemunafikan dapat digambarkan sebagai praktik mengklaim memiliki standar yang lebih tinggi atau keyakinan yang lebih luhur padahal sebenarnya tidak demikian. Dengan kata lain, itu bisa disebut kepura-puraan.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar Santo Paulus mendesak masyarakat untuk menjauhi mereka yang menolak untuk bekerja atau hidup sesuai dengan ajaran iman. Orang-orang itu menolak untuk melakukan pekerjaan apa pun karena mereka mengira Tuhan Yesus akan datang kembali kapan saja sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan apa pun yang mereka lakukan dan hanya duduk dan menunggu.

Jadi daripada bekerja untuk keselamatan mereka dengan gemetar ketakutan, mereka lebih memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu. Mereka mungkin memberi tahu orang lain bahwa mereka ingin berfokus untuk menunggu kedatangan Tuhan tetapi pada kenyataannya mereka mungkin hanya malas dan menggunakan iman sebagai kepura-puraan. Itu mungkin juga terjadi pada ahli Taurat dan orang Farisi yang Yesus ajarkan dalam Injil. Kemunafikan sering digunakan untuk menutupi sesuatu yang lain, dalam hal ini kemalasan untuk menjaga disiplin iman.(Renungan Pagi)
 
Antifon Pembuka (Mzm 139:7-8)
 
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 
 
 
 
 

Paus Fransiskus: 'Kasih Kristen bukanlah filantropi sederhana'

Kota Vatikan, 23 Agustus 2020 / 06:30 MT (CNA) .- Amal Kristen lebih dari sekedar filantropi sederhana, kata Paus Fransiskus dalam pidato Angelusnya hari Minggu.

Berbicara dari jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus pada 23 Agustus, paus berkata: “Derma Kristiani bukanlah filantropi sederhana tetapi, di satu sisi, melihat orang lain melalui mata Yesus sendiri dan, di sisi lain, melihat Yesus di hadapan orang miskin. "

Dalam pidatonya, paus merefleksikan pembacaan Injil hari itu (Matius 16: 13-20), di mana Petrus menyatakan imannya kepada Yesus sebagai Mesias dan Putra Allah.

Pengakuan Rasul diprovokasi oleh Yesus sendiri, yang ingin memimpin murid-Nya untuk mengambil langkah yang menentukan dalam hubungan mereka dengan-Nya. Memang, keseluruhan perjalanan Yesus dengan mereka yang mengikuti-Nya, terutama dengan Dua Belas, adalah salah satu mendidik iman mereka,” katanya, menurut terjemahan bahasa Inggris tidak resmi yang disediakan oleh kantor pers Takhta Suci.

Paus mengatakan bahwa Yesus mengajukan dua pertanyaan untuk mendidik para murid: "Kata orang, siapa Anak Manusia itu?" (ayat 13) dan "Menurut kamu, siapakah Aku?" (ayat 15).

Paus menyarankan bahwa, dalam menjawab pertanyaan pertama, para rasul tampaknya berlomba-lomba melaporkan pendapat yang berbeda, mungkin berbagi pandangan bahwa Yesus dari Nazaret pada dasarnya adalah seorang nabi.

Ketika Yesus mengajukan pertanyaan kedua kepada mereka, tampaknya ada "saat hening", kata paus, "karena setiap orang yang hadir dipanggil untuk mempertaruhkan diri, mewujudkan alasan mengapa mereka mengikuti Yesus."

Dia melanjutkan: “Simon melepaskan mereka dari kesulitan dengan menyatakan secara terus terang, 'Engkau adalah Mesias, Putra Allah yang hidup' (ayat 16). Jawaban ini, begitu lengkap dan mencerahkan, tidak datang dari dorongan hatinya sendiri, betapapun dermawannya - Petrus murah hati - tetapi lebih merupakan buah dari anugerah khusus dari Bapa surgawi. Sungguh, Yesus sendiri berkata,  “Berbahagialah engkau, Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. (ayat 17). "

“Percaya pada Yesus adalah anugerah Bapa. Mengatakan bahwa Yesus adalah Putra dari Allah yang hidup, yang adalah Penebus, adalah rahmat yang harus kita minta: 'Bapa, berikan aku rahmat karena percaya Yesus.' ”

Paus mencatat bahwa Yesus menanggapi Simon dengan menyatakan: "Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya." (ayat 18).

Dia berkata: "Dengan penegasan ini, Yesus membuat Simon sadar akan arti dari nama baru yang telah Dia berikan kepadanya, 'Petrus': iman yang baru saja dia tunjukkan adalah 'batu' yang tak tergoyahkan di mana Anak Allah ingin membangunnya. Gereja, yaitu Komunitas (red-persekutuan umat beriman.) "

Dan Gereja selalu maju di atas dasar iman Petrus, iman yang Yesus akui [dalam Petrus] dan yang menjadikannya kepala Gereja. ”

Paus berkata bahwa dalam pembacaan Injil hari ini kita mendengar Yesus mengajukan pertanyaan yang sama kepada kita masing-masing: "Dan kamu, menurut kamu, siapakah Aku?"

Kita harus menanggapi bukan dengan "jawaban teoretis, tetapi yang melibatkan iman," jelasnya, mendengarkan "suara Bapa dan kesesuaiannya dengan apa yang terus diwartakan oleh Gereja, yang berkumpul di sekitar Petrus,".

Dia menambahkan: “Ini adalah masalah memahami siapa Kristus bagi kita: jika Dia adalah pusat kehidupan kita, jika Dia adalah tujuan dari komitmen kita di Gereja, komitmen kita dalam masyarakat.”

Dia kemudian memberikan catatan kehati-hatian.

“Tetapi berhati-hatilah,”
katanya, “adalah sangat diperlukan dan patut dipuji bahwa reksa pastoral komunitas kita terbuka terhadap berbagai bentuk kemiskinan dan krisis, yang ada di mana-mana. Kasih selalu merupakan jalan tertinggi dari perjalanan iman, kesempurnaan iman. Tapi itu perlu agar karya solidaritas, karya amal yang kita lakukan, tidak mengalihkan kita dari kontak dengan Tuhan Yesus. "

Setelah membacakan Angelus, paus mencatat bahwa 22 Agustus menandai Hari Internasional Memperingati Korban Tindakan Kekerasan Berdasarkan Agama atau Kepercayaan, yang dilembagakan oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2019.

Dia berkata: “Marilah kita berdoa untuk ini, saudara dan saudari kita, dan marilah kita juga mendukung dengan doa dan solidaritas kita mereka, dan ada banyak, yang saat ini dianiaya karena iman dan agamanya.”
  
Paus mengamati bahwa 24 Agustus menandai peringatan 10 tahun pembantaian 72 migran oleh kartel narkoba di kotamadya San Fernando, di negara bagian Tamaulipas, Meksiko.

“Mereka adalah orang-orang dari berbagai negara yang mencari kehidupan yang lebih baik. Saya menyampaikan solidaritas saya kepada keluarga para korban yang saat ini masih menuntut kebenaran dan keadilan terkait peristiwa tersebut. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kita atas semua migran yang telah jatuh dalam perjalanan harapan mereka. Mereka korban budaya buang, ”ujarnya.

Paus juga mengenang bahwa 24 Agustus adalah peringatan keempat gempa bumi yang melanda Italia tengah, menewaskan 299 orang.

Dia berkata: “Saya memperbaharui doa saya untuk keluarga dan komunitas yang mengalami kerusakan paling parah agar mereka dapat terus maju dalam solidaritas dan harapan, dan saya berharap rekonstruksi dapat dipercepat sehingga orang-orang dapat kembali untuk hidup tenang di wilayah yang indah ini. dari Bukit Apennine. ”

Dia mengungkapkan solidaritasnya dengan umat Katolik di Cabo Delgado, provinsi paling utara Mozambik, yang telah mengalami kekerasan hebat di tangan kaum Islamis.

Paus membuat panggilan telepon yang tidak terduga minggu lalu ke Uskup Pemba Uskup Luiz Fernando Lisboa setempat, yang telah berbicara tentang serangan yang telah menyebabkan lebih dari 200.000 orang mengungsi.

Paus Fransiskus kemudian menyambut para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus - baik yang berasal dari Roma maupun di tempat lain di Italia. Peziarah berdiri terpisah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dia memilih sekelompok peziarah muda yang mengenakan kaos kuning dari paroki Cernusco sul Naviglio di Italia utara. Dia memberi selamat kepada mereka karena bersepeda dari Siena ke Roma di sepanjang rute ziarah kuno Via Francigena.

Paus juga menyapa keluarga dari Carobbio degli Angeli, sebuah comune di provinsi Bergamo di wilayah Lombardy Italia utara, yang telah melakukan ziarah ke Roma untuk mengenang para korban virus corona.

Lombardy adalah salah satu pusat penyebaran COVID-19 di Italia, yang telah merenggut 35.430 nyawa pada 23 Agustus, menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins.

Paus mendesak orang-orang untuk tidak melupakan mereka yang terkena pandemi.

Pagi ini saya mendengar kesaksian dari sebuah keluarga yang kehilangan kakek-nenek mereka tanpa akan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka, di hari yang sama. Begitu banyak penderitaan, begitu banyak orang yang kehilangan nyawa, korban penyakit ini; dan begitu banyak sukarelawan, dokter, perawat, suster, imam, yang juga kehilangan nyawa. Mari kita kenang keluarga yang menderita karena ini,” katanya.

Mengakhiri refleksi Angelusnya, Paus Fransiskus berdoa: “Semoga Maria Yang Terberkati karena dia percaya, menjadi pembimbing dan teladan kita di jalan iman di dalam Kristus, dan membuat kita sadar bahwa percaya kepada-Nya memberi makna penuh bagi kasih kita dan semua. keberadaan kita. "

 

Selasa, 25 Agustus 2020 Hari Biasa Pekan XXI

Selasa, 25 Agustus 2020
Hari Biasa Pekan XXI
  
“Gembala yang baik memikirkan kesejahteraan kawanannya; gembala yang jahat memikirkan kepentingannya sendiri.” (St. Tomas Aquino)
   
   
Antifon Pembuka (Mzm 96:13)
  
Tuhan datang menghakimi dunia. Ia akan menghakimi dunia dengan adil dan para bangsa dengan tepat.
   
Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, Engkau menghendaki semua orang dijadikan umat-Mu berkat Yesus, gembala yang baik. Kami mohon, berilah kami orang-orang yang mengucapkan sabda-Nya serta menghayati hidup-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (2:1-3a.13b-17)
 
"Berpeganglah pada ajaran-ajaran yang telah kalian terima dari kami." 
      
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Hendaknya kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 96:10-13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12) 
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati. Alleluya.
           
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26) 
  
"Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan." 
      
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
Renungan   

     

Dalam hal menjalankan kewajiban agama, kita ingin tahu kapan hari-hari wajib, kapan hari-hari puasa dan apa yang harus dimakan dan tidak dan seberapa banyak atau sedikit yang bisa kita makan. Pengamatan religius ini penting sebagai ekspresi iman kita, dan kita harus tahu apakah kita telah melakukan tugas agama yang dituntut dari kita. Yang juga penting adalah kewajiban agama yang tidak bisa diukur atau yang tidak bisa dijabarkan secara langsung. Dan inilah yang Yesus tunjukkan dalam perikop Injil hari ini - keadilan, belas kasihan dan iman yang baik. Dan saat itulah menjadi murid Yesus menjadi agak sulit. Karena tidak ada ukuran untuk keadilan ketika itu dipahami sebagai toleransi penuh kasih kepada mereka yang telah melakukan kesalahan pada kita. Tidak ada ukuran untuk belas kasihan jika itu dipahami sebagai tindakan kebaikan kepada mereka yang membuat kesalahan. Dan tidak ada ukuran untuk kesetiaan dalam hal menepati janji dan kesetiaan kita kepada orang lain. Di mana surat hukum berakhir, semangat pemuridan dimulai. Marilah kita perhatikan apa yang Gereja ajarkan namun semoga kita juga memiliki semangat dalam mengikuti Yesus - keadilan, belas kasihan dan kesetiaan.
 
  
 
Doa Malam
 
Ya Tuhan, Sabda-Mu hari ini mengingatkan aku untuk mau bersikap adil dan berbelas kasih kepada sesama. Namun ampunilah aku yang terkadang kurang sabar dan menuntut orang lain supaya mengikuti kemauanku sendiri. Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

Senin, 24 Agustus 2020 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Senin, 24 Agustus 2020
Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Pencurahan darah Kristus adalah sumber kehidupan Gereja. Santo Yohanes, sebagaimana kita tahu, melihat dalam air dan darah yang mengalir dari Tubuh Tuhan kita dari situlah terpancar kehidupan ilahi yang diberikan oleh Roh Kudus dan dikomunikasikan kepada kita dalam sakramen-sakramen (Yoh 19:34; lih 1 Yoh 1 : 7; 5: 6-7). Surat Ibrani menjelaskan, kita bisa mengatakan, keterlibatan liturgi dari misteri ini. Yesus, oleh penderitaan dan kematian-Nya, mempersembahkan diri-Nya pada Roh yang abadi, telah menjadi Imam Agung kita dan "Pengantara dari perjanjian baru" (Ibr 9:15). Firman ini menggemakan kata-kata Tuhan kita sendiri pada Perjamuan Terakhir, ketika ia menetapkan Ekaristi sebagai sakramen Tubuh-Nya, diberikan untuk kita, dan Darah-Nya, Darah perjanjian baru dan kekal dicurahkan untuk pengampunan dosa (lih Mk 14:24; Mat 26:28; Luk 22:20). (Paus Benediktus XVI; Homili Katedral Darah Dari Tuhan kita Yesus Kristus Yang Paling Berharga, Westminster)


Antifon Pembuka (Mzm 96(95):2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Proclaim the salvation of God day by day; tell among the nations his glory.
 
   
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
 Doa Pembuka

Allah Bapa, Raja Mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami. Dengan iman Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Dua belas Rasul adalah simbol Israel baru, yakni Gereja yang dibangun oleh Kristus sendiri. Kita (Gereja) adalah warga Kerajaan Allah, dan Kristus adalah Kepala, Pemimpin kita. Maka, sudah seharusnya hidup kita juga menunjukkan bahwa kita adalah warga Kerajaan Allah.
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)   
   
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."
   
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:49b)
Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
 
Yesus sangat mengenali kita para murid-Nya, bahkan Dia lebih mengenali kita daripada kita sendiri. Orang yang merindukan Kristus dan mau berdialog dengan-Nya melalui Sabda-Nya akan melihat kemuliaan Kristus itu sendiri.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)
     
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
   
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
"Mari dan lihatlah," kata Filipus kepada Natanael. Kita semua sebagai orang beriman tentu memiliki satu harapan yang sama, yaitu bersemuka (berjumpa) dengan Tuhan sendiri. Kita ingin datang dan berjumpa dengan Tuhan. Sesama kita sering kali dipakai Tuhan untuk membantu kita sampai kepada-nya. Kini, bersediakah kita dibantu oleh orang lain untuk berjumpa dengan Tuhan? Perjumpaan dengan Tuhan dialami bukan lewat teori, melainkan pengalaman hidup sehari-hari. (RUAH)
  
Antifon Komuni (Luk 22:29-30)

Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, sabda Tuhan.

I confer a kingdom on you, just as my Father has conferred one on me, that you may eat and drink at my table in my kingdom, says the Lord.
 
 
 
Doa Malam 
 
Yesus, sumber hidupku, pengakuan Bartolomeus akan keberadaan-Mu menuntun aku untuk mengenal Engkau lebih dalam. Mulai saat ini, ya Yesus, aku hendak menjadikan Engkau sebagai sumber hidupku. Semoga aku selalu mengandalkan Engkau, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 
 
 

Minggu, 23 Agustus 2020 Hari Minggu Biasa XXI

Minggu, 23 Agustus 2020
Hari Minggu Biasa XXI
         
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 86:1-3)

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
 
Turn your ear, O Lord, and answer me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O Lord, for I cry to you all the day long.
     
Inclina, Domine, aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus, sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die.
       
Doa Pembuka
  
Ya Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman dalam mengejar tujuan yang sama. Bantulah kami mencintai yang Engkau perintahkan dan merindukan yang Engkau janjikan agar di tengah hal-ihwal dunia ini hati kami terarah kepada-Mu, sumber sukacita yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Yesaya (22:19-23)
   
"Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya."
     
Beginilah firman Tuhan kepada Sebna yang mengurus istana raja, “Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. Maka, pada waktu itu, Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia. Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya; ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya. Maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya. Apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberi dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.   
 
    
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6.8bc; Ul: 8bc)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong jauh. Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:33-36)
    
"Segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju Allah."
     
Saudara-saudara, alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada Allah, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
 
   
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27)
Engkau adalah Petrus, dan di atas wadas ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-20)
  
"Engkaulah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
      
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitakan kepada siapa pun bahwa Dialah Mesias.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

  
Peristiwa penting yang menunjukkan bahwa Yesuslah yang mendirikan Gereja terdapat dalam kisah pengakuan Petrus (Mat 16:13-20). Ketika Yesus bertanya kepada para rasul “menurut kamu, siapakah aku ini?”, maka hanya Petruslah yang memberikan jawaban. Petrus tampil sebagai juru bicara rasul lainnya, menyatakan pengakuan imannya yang tidak berasal dari daging dan darah, melainkan dari Bapa: “Engkaulah Mesias, Putra Allah yang hidup”. Lalu Yesus pun menjawab:
“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Kata “jemaat-ku”, dalam Kitab Suci berbahasa Inggris ditulis sebagai “my Church”, atau dalam bahasa latin ecclesiam meam, dan dalam bahasa Yunani ekklesia. Kristus tidak mendirikan gereja-gereja, melainkan hanya mendirikan satu Gereja. Dan sudah sejak di abad kedua, kita mengetahui bahwa Gereja Kristus adalah Gereja Katolik[1]. Tulisan St. Ignatius Antiokhia (35-108 AD) menegaskan hal tersebut: “Di mana pun Yesus Kristus berada, di sana ada Gereja Katolik.” (Letter to the Smyrnaeans, Ch. 8)
  
Gereja selalu menafsirkan batu karang[2] yang dimaksud sebagai pribadi Petrus dan juga pengakuan imannya[3], sebagaimana terlihat dalam Doa Pembuka Misa Tridentine untuk Hari Raya St. Petrus dan Paulus:
Grant, we beseech thee, O almighty God, that we, whom thou hast founded on the rock of the Apostolic Faith, may be never shaken by any troubles.
Dan jelas sekali ada kaitan yang erat antara Gereja dan Petrus, sebagaimana diungkapkan dalam bahasa latin: ubi Petrus, ibi ecclesia: di mana ada Petrus, di sana ada Gereja. Ada ikatan yang tidak terpisahkan antara Kristus dan para rasul, antara Yesus dan Gereja. Kita tidak bisa mengaku sebagai pengikut Kristus kalau kita menolak Gereja-Nya; kita bukanlah pengikut Kristus kalau kita menolak untuk berada dalam persekutuan dengan Penerus Petrus dan para rasul. Sebagaimana diperingatkan St. Siprian: “Tak seorangpun dapat memiliki Allah sebagai Bapa, yang tidak memiliki Gereja sebagai Ibu.”
  
Keberadaan Gereja, pertama dan terutama, merupakan karunia atau pemberian Allah. Manusia tidak dapat mendirikan gereja dengan usahanya sendiri, kita hanya dapat menerima Gereja dari Kristus, seperti ditegaskan Kardinal Ratzinger:
Pada tempat pertama, tak seorangpun dapat membuat Gereja oleh dirinya. Sebuah kelompok tidak bisa semata berkumpul bersama, membaca Perjanjian baru dan menyatakan: “Sekarang kita adalah Gereja karena Tuhan hadir ketika dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.” Unsur “menerima” secara hakiki merupakan milik Gereja, sama seperti iman yang berasal dari “pendengaran” dan bukan akibat keputusan atau permenungan… Seseorang tidak dapat membuat Gereja tetapi hanya bisa menerimanya… (Joseph Ratzinger, The Ecclesiology of Vatican II)
[1] Mungkin ada yang bertanya mengenai istilah Katolik Roma yang sering kita dengar. Sejujurnya, secara historis istilah Katolik Roma merupakan “ejekan” bagi umat Katolik (yang adalah pengikut Paus) yang diciptakan oleh kaum Anglikan di abad 16, dengan maksud untuk mengakui diri mereka sebagai Katolik. Istilah Katolik Roma sendiri juga tidak pernah terdapat dalam dokumen-dokumen resmi Gereja, misalnya dalam dokumen Konsili Vatikan II.

[2] Argumen yang sering digunakan oleh Protestan ialah adanya perbedaan kata antara petros dan petra, yang mana petros berarti batu kecil, sedangkan petra berarti batu yang besar dan kuat, yang menandakan bahwa keduanya mengacu pada hal yang berbeda. Namun hal ini dapat dengan mudah dibantah: saat itu Yesus berbicara menggunakan bahasa Aram, dan hanya ada satu kata untuk kata batu karang yakni Kefas, dan dengan demikian mengacu kepada pribadi Petrus. Jadi ayat tersebut berbunyi demikian: Engkau adalah Kefas dan di atas Kefas ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku. Mengenai distingsi petros dan petra, sebenarnya kata Yunani yang digunakan untuk batu kecil adalah lithos, bukan petros. Dalam tata bahasa Yunani, kata memiliki gender entah itu maskulin atau feminin. Petra merupakan bentuk feminin (yang menggambarkan batu karang), sedangkan petros adalah bentuk maskulin (karena mengacu ke nama Petrus yang adalah laki-laki), namun keduanya mengacu kepada Petrus.

[3]  Beberapa Protestan dan juga Orthodox sering menggunakan argumen batu karang=pengakuan iman Petrus sebagai alasan untuk menolak primat Petrus, dengan menggunakan teks dari Bapa Gereja. Memang beberapa Bapa Gereja mengartikan batu karang sebagai pribadi Petrus dan pengakuan imannya, namun bila tulisan Bapa Gereja diteliti lebih lanjut, tidak ada Bapa Gereja yang membatasi arti batu karang hanya sebatas pada pengakuan iman Petrus, sebaliknya justru kedua arti ini dipertahankan dan mereka juga mendukung primat Petrus. Gereja Katolik selalu mengkaitkan pengakuan iman Petrus dengan pribadinya, tanpa adanya pribadi Petrus maka pengakuan imannya tidak mungkin terjadi. Dengan demikian, makna batu karang sebagai pribadi Petrus menempati tempat utama dalam menafsirkan Mat 16:18. (CORNELIUS/Luxveritatis7.wordpress.com) 
 
 
 

Antifon Komuni (lih. Mzm 104:13-15)

Bumi penuh buah karya-Mu, ya Tuhan. Engkau menganugerahkan roti dari dalam tanah dan anggur yang menggembirkaan hati manusia. 

Sabtu, 22 Agustus 2020 Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu

Sabtu, 22 Agustus 2020
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu
 
“Maria adalah seorang Ratu yang begitu manis, lemah-lembut dan begitu sedia menolong kita dalam kemalangan-kemalangan kita.” (St. Alfonsus Maria de Liguori)

    
Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.

Doa Pembuka


Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan-bacaan dan mazmur tanggapan dari hari biasa atau dari Rumus Umum Pujangga Gereja atau Para Kudus (Biarawan), misalnya: Sir 15:1-6, Mzm 119:9.10.11.12.13.14; R: 12b; Yoh 17:20-26
      
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (43:1-7a) 
  
"Kemuliaan Tuhan masuk kembali ke dalam bait suci."
      
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke pintu gerbang Bait Suci yang menghadap ke timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari timur, dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu, dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. Apa yang nampak olehku itu mirip dengan apa yang dahulu kulihat, ketika Tuhan datang untuk memusnahkan Kota Yerusalem, dan mirip juga dengan apa yang kulihat di tepi Sungai Kebar. Maka aku bersujud menyembah. Sewaktu kemuliaan Tuhan masuk ke dalam Bait Suci melalui pintu gerbang timur, aku diangkat oleh Roh dan dibawa ke pelataran dalam. Sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan Tuhan. Lalu, sedang orang yang mengukur bait suci berdiri di sampingku, aku mendengar Tuhan bersabda kepadaku dari dalam Bait Suci. Beginilah firman-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku. Di sinilah Aku akan tinggal di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan                                  
Ref. Kemuliaan Tuhan tinggal di bumi kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. (Mat 23:9.10b)
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
       
Iniah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)
 
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan." 
 
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kalian turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’; karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
   
  Dalam bacaan injil hari ini, kita mendengar bagaimana nasehat Yesus kepada para rasul dalam menghadapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang telah menduduki kursi Musa. Yesus menasehati para murid-Nya untuk menuruti dan melakukan segala sesuatu yang mereka ajarkan, tetapi para rasul jangan turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Yesus tahu bahwa ajaran Musa yang diajarkan ahli Taurat dan orang Farisi berasal dari Allah. Artinya apa yang diajarkan ahli Taurat dan orang Farisi itu baik, benar dan suci. Ajaran yang baik, benar dan suci itulah yang harus dipahami dan dihayati para murid Yesus termasuk kita umat Kristiani. Injil hari ini memuat peringatan Yesus kepada para pengikut-Nya supaya mereka kritis terhadap Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Ajaran mereka yang baik dan benar mesti dilakukan. Lagi pula mereka memiliki otoritas untuk mengajar. Akan tetapi, Yesus mengingatkan para pengikut-Nya untuk tidak mencontoh perbuatan Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Dengan itu, Yesus mau menandaskan betapa pentingnya keselarasan perbuatan dan perkataan agar para pengikut-Nya tidak jatuh dalam sikap munafik.
 
 
 
Antifon Komuni (Mat 19:24)

Lebih mudah seekor unta untuk masuk melalui lubang jarum. Daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan surga. 
 
atau (Luk 1:45)
 
Berbahagialah engkau yang telah percaya, bahwa sungguh akan terlaksana apa yang sudah disampaikan Tuhan kepadamu. 
 
 
 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 21 Agustus 2020 Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

Jumat, 21 Agustus 2020
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

“Bukankah Maria itu Bunda Kristus? Karena itu, ia pun Bunda kita. Dan kita harus mengakui kebenaran bahwa Kristus, Sabda yang menjelma menjadi manusia, juga Juruselamat bangsa manusia. Ia memiliki tubuh jasmani sama seperti semua orang lain; di samping itu, sebagai Juruselamat keluarga umat manusia, Ia memiliki tubuh rohani dan mistik, yakni himpunan dari semua orang percaya akan Kristus. ‘Kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus’ (Rom 12:5). Nah, Putra Allah yang kekal dikandung oleh Perawan Kudus bukan sekadar supaya Ia dapat menjadi manusia dengan mengambil kodrat insani-Nya dari Maria, Ia dapat menjadi Penebus manusia. Karena alasan ini, malaikat berkata kepada para gembala, ‘Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan’ (Luk 2:11). Dalam keluarga kudus yang sama, yakni keluarga tersuci Bunda Maria, Kristus merengkuh manusia, dan menyatukan dengan diri-Nya tubuh rohani yang terdiri atas orang-orang yang percaya akan Dia. Oleh karena itu, Maria yang membawa Sang Juruselamat dalam dirinya, dapat dikatakan juga telah membawa semua orang yang hidupnya terkandung dalam kehidupan Sang Juruselamat. Maka, kita semua yang disatukan dengan Kristus, dan yang, seperti dikatakan Sang Rasul, adalah anggota Tubuh-Nya, daging-Nya, dan tulang-Nya (Ef 5:30), telah lahir dari rahim Maria ibarat satu tubuh yang disatukan dengan kepalanya. Sebab itu, meski dalam bentuk rohani dan mistik, kita semua sungguh putra Maria, dan ia adalah bunda kita.” — Paus St. Pius X
  
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
         
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung
   
Doa Pembuka

Ya Allah, untuk menjaga iman Katolik dan membarui segala sesuatu dalam Kristus, Engkau telah memenuhi Santo Pius, Paus, dengan kebijaksanaan surgawi dan semangat rasuli. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami yang mengikuti ajaran dan teladannya mencapai kehidupan yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
     
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:1-14)
   
"Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel."
          
Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9; R:1)
1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.
2. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu. 
3. Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. 
4. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. 

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:5c) 
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar. 
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
  
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
       
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan 

          
Santo Pius X terlahir dengan nama Giuseppe Melchiorre Sarto pada tanggal 2 Juni 1835 di suatu kota kecil Riese, Italia, provinsi Treviso dekat Venesia.

Para imam di parokinya tertarik pada Giuseppe/Joseph, Ketua Putra Altar yang sangat sopan, dan mereka membantunya dalam mendapatkan pendidikan. Pada tahun 1858, ketika dia berumur 24 tahun, dia menerima Sakramen Imamat. Selama sembilan tahun dia adalah pastor kapelan di Tombolo. Atasannya menulis demikian tentang dirinya: “Saya yakin bahwa suatu hari nanti dia akan mengenakan mitra, dan selanjutnya—siapa yang tahu?” Pastor kapelan Sarto memilih imam Fransiskan hebat Santo Leonardus dari Porto Mauritio sebagai teladan hidup dan dalam berkhotbah. Pada pukul empat pagi dia sudah berlutut di depan tabernakel.

Dia menjadi imam di Salzano selama sembilan tahun. Pada masa inilah dia bergabung dengan Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan mendirikan dua kelompok persaudaraan Ordo Ketiga. Selanjutnya dia berusaha keras dalam kata dan tulisannya untuk meniru idealisme Santo Fransiskus dari Asissi, terutama ketulusan Fransiskan dan kehidupan Fransiskan yang sangat sederhana.

Dalam rentang waktu sembilan tahun berikutnya dia menjadi Vikaris Jenderal, Kanon, dan Wali Seminari Keuskupan Trevisio. “Dia tidak akan meninggal di Trevisio,” sering dikatakan orang-orang tentangnya pada masa itu.

Dia menjadi Uskup Mantua selama 9 tahun. Namun itu semua tidak mengubah kebiasaan hidupnya; dia tidak mau menerima penyambutan meriah. Dia membaktikan diri dengan semangat teguh terhadap kerasulan dalam media yang semakin penting, mimbar zaman modern. Pada saat yang sama, orang miskin adalah fokus utamanya. Sebagai Patriark Venesia, dia mengenalam jubah lembayung kardinal selama kurun waktu sembilan tahun berikutnya, tetap setia sebagai anak si miskin Santo Fransiskus.

Wafatnya Sri Paus Leo XIII pada tahun 1903 membawanya ke Roma untuk pemilihan Sri Paus. Siapa yang akan menjadi paus baru? Kardinal Sarto menjawab “Sri Paus Leo XIII, yang telah menerangi dunia dengan kebijaksanaannya, beliau akan dilanjutkan oleh seorang paus yang akan mengesankan dunia akan hidup kudusnya.” Tanpa diduganya, dia memberikan gambaran mengenai dirinya sendiri.

Setelah dia terpilih sebagai paus dia mengumumkan program kepausannya: untuk memulihkan segala sesuatu di dalam Kristus. Dia melakukan banyak hal untuk kebangkitan rohani, terutama mendukung anak-anak menerima Komuni pada usia lebih muda dan boleh menerima Komuni setiap hari, dengan menetapkan ukuran kesucian bagi kaum imam, dengan menyemangati berkembangnya Ordo Ketiga, dan terakhir namun bukan yang terkecil, adalah teladan hidup yang kudus.

Dalam masa Kepausannya, Pius X berkarya untuk meningkatkan devosi hidup kaum imam dan awam, terutama melalui buku Ibadat Harian (yang dia perbarui dengan menyeluruh) dan juga Misa Kudus. Selain memulihkan keutamaan lagu-lagu Gregorian, dia menempatkan suatu penekanan liturgis pada Komuni dengan mengatakan, “Komuni Kudus merupakan cara paling cepat dan paling aman ke surga.” Mengenai hal ini, dia mendukung agar umat awam lebih sering menerima Komuni. Hal ini juga berlaku terhadap anak-anak, yang telah mencapai ‘usia matang’ (kira-kira tujuh tahun), meskipun Paus Pius X tidak mengizinkan praktik Gereja Timur kuno yang memberikan Komuni bagi bayi. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya menerima Sakramen Tobat sesering mungkin sehingga Komuni Kudus dapat diterima dalam keadaan pantas. Devosi Paus Pius X terhadap Ekaristi mengantarnya menerima gelar kehormatan ‘Paus Sakramen Yang Mahakudus’, gelar yang masih dikenal di antara orang-orang yang menghormatinya.

Ketika Perang Dunia I pecah, Paus Pius X sangat kecewa. “Saya berharap menderita,” katanya saat sakit, “Saya berharap dapat memberikan hidup saya bagi para prajurit di medan perang.” Pada tanggal 20 Agustus 1914, Sri Paus Pius X meninggal dengan damai pada umur 79 tahun. Wasiatnya benar-benar berciri seorang Fransiskan: “Saya terlahir miskin dan saya ingin meninggal dalam kemiskinan.”

Banyak mukjizat yang terjadi di makamnya, proses beatifikasinya dimulai pada tahun 1923, dan dia dibeatifikasi pada tahun 1951 kemudian dikanonisasi di tahun 1954. Pada saat mengumumkan Pius X sebagai Beato, Sri Paus Pius XII menyebut Sri Paus Pius X sebagai ‘Paus Ekaristi,’ untuk menghormati usaha Sri Paus Pius X mengizinkan Komuni bagi anak-anak. (dari berbagai sumber)
 
    
          
    
Antifon Komuni (Mat 19:16, 17)
 
Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Jika engkau ingin memasuki hidup kekal, taatilah perintah Allah. 

atau (Yoh 10:11b) 

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-domba-Nya. 
  
Doa Malam
     
Yesus yang penuh kasih, kami percaya bahwa Roh-Mu senantiasa menyertai kami dalam segala usaha dan niat serta tingkah laku kami dalam mengabdi dan mengasihi Engkau serta sesama. Yesus terimalah persembahan diri kami di akhir hari ini. Amin.
           

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy