Minggu, 21 Maret 2021
Hari Minggu Prapaskah V
Apabila kita mengikuti Dia dari dekat, kita akan diizinkan memandang perayaan abadi. (St. Athanasius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.
Doa Pembuka
Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan Diri-Nya sampai wafat,
karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu kami
hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan Injil tentang perempuan Samaria,
orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk
Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada
Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja,
terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan
persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24).
Tahun A
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
"Akulah kebangkitan dan hidup."
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mendengar kabar bahwa Lazarus sakit, Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang
mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya
bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana
Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” ... Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. (Yoh 11:4-7.17)
Keputusan Yesus untuk tidak segera datang ke rumah Lazarus yang sedang
sakit tetapi menunda selama 2 hari ini, tentu tidak boleh kita jadikan
alasan untuk tidak segera mengobati/mengobatkan orang sakit. Juga tidak
boleh sebagai alat pembenaran diri bagi seorang imam untuk menunda
ketika ada umat minta sakramen minyak suci. Alasan Yesus amat jelas,
yaitu supaya kemuliaan Allah dinyatakan (ay.4). Rupanya, Yesus sengaja
manunggu sampai Lazarus mati dan Ia akan hadir sebagai Tuhan yang mampu
membangkitkan orang mati, tidak hanya menyembuhkan orang sakit.
Menyembuhkan orang sakit, banyak orang bisa melakukan. Tapi
membangkitkan orang mati, hanya Allah yang bisa. Dengan demikian, Yesus
hendak menyatakan bahwa Dia sungguh-sungguh Anak Allah yang diutus Bapa
(ay.42). Hal ini semakin ditegaskan dengan kenyataan bahwa ketika Yesus
tiba, Lazarus sudah 4 hari dimakamkan. Berdasarkan keyakinan Yahudi,
dalam waktu 3 hari setelah kematian, jiwa masih berada di sekitar tubuh.
Namun, setelah 3 hari, jiwa benar-benar meninggalkan tubuh untuk
selama-lamanya. Itu berarti Lazarus sungguh-sungguh sudah mati. Tubuhnya
sudah berbau dan membusuk (ay.39). Pada saat itulah Yesus hadir sebagai
Tuhan yang membangkitkan orang mati. Ia mewahyukan jati diri-Nya: "Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya". Maka, "Banyak di
antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan
sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya." (ay.45).
Tuhan kita adalah Tuhan kehidupan. Ia tidak hanya menciptakan manusia
baru tetapi juga membangkitkan orang mati. Maka, marilah cita semakin
mencintai hidup yang dianugerahkan Tuhan. Kita memang tidak bisa
menghidupkan orang mati. Namun, kita bisa dan harus menjaga serta
melestarikan kehidupan. Kita syukuri anugerah hidup ini, kita pelihara
dan kita kembangkan sebaik-baiknya. Kita lestarikan pula lingkungan
hidup di sekitar kita supaya menjadi tempat hidup yang aman dan nyaman
bagi kita semua dan keturunan kita.
Doa: Tuhan, Engkaulah kebangkitan dan hidup. Aku percaya kepada-Mu.
Tolonglah aku untuk semakin mencintai kehidupan dan lingkungan hidup
yang Kauanugerahkan kepadaku ini. Amin. -agawpr-
Antifon Komuni (Yoh 11:26)
Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.
atau
Videns
Dominus flentes sorores Lazari ad monumentum, lacrimatus est coram
Iudæis, et clamabat: Lazare, veni foras: et prodiit ligatis manibus et
pedibus, qui fuerat quatriduanus mortuus. (Yoh 11:33,35,43,44,39)
***
Tahun B
Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
"Aku akan mengikat perjanjian baru dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat
perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti
perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku
memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang
berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah
perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,"
demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan
menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan
mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!'
sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman
Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi
mengingat dosa mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, mi = c, 4/4, 1/4=69-76, PS 826 (Mazmur Lama Revisi)
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:3-4, 12-13, 14-15; Ul;lh. 12a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besar
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang
durhaka supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)
"Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi."
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena
kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus
telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah
diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok
keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 12:26)
Barangsiapa melayani Aku hendaklah mengikuti Aku, Sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situpun hamba-Ku hendaknya berada.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:20-33)
"Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah."
Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah
terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus,
yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan,
kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada
Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus
menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di
dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati
Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa,
selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke
dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara
dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya
lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata
bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah
berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar
bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung
penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan
dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku
akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk
menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sebagian besar kantor akan memiliki sekretaris sebagai bagian dari staf admin mereka. Bergantung pada ukuran kantornya, tugas sekretaris dapat bervariasi dan beragam.
Tugas sekretaris yang sering dianggap stereotip adalah membuat kopi untuk bos, membuat catatan singkat saat bos mengoceh, menjawab panggilan telepon, mengatur jadwal bos, bertanggung jawab atas admin kantor, dll.
Sekretaris sering digambarkan sebagai orang yang berdiri di antara bos dan pengunjung. Jadi, jika seseorang datang menemui bos, sekretaris akan memberi tahu pengunjung untuk menunggu dan melanjutkan untuk memberi tahu bos.
Sebenarnya lebih seperti mengingatkan bos bahwa ada pengunjung, sehingga bos bisa bersiap untuk bertemu dengan pengunjung. Dan tentunya atasan ingin tampil sebaik mungkin dan memberikan kesan yang baik kepada pengunjung.
Dan tugas sekretaris adalah memastikannya. Jadi sekretaris yang baik sangat penting untuk bos dan untuk jalannya admin kantor.
Injil hari ini dimulai dengan beberapa orang Yunani mendekati Filipus dengan permintaan bahwa mereka ingin melihat Yesus. Filipus pergi untuk memberi tahu Andeas dan bersama-sama mereka pergi untuk memberi tahu Yesus.
Orang-orang Yunani itu mungkin pernah mendengar tentang Yesus, bagaimana Dia melakukan mukjizat dan melakukan penyembuhan, bagaimana Dia mengajar dengan otoritas, dan mereka pasti terkesan dengan apa yang mereka dengar dan karenanya mereka ingin melihat orang itu sendiri.
Dan Filipus dan Andreas juga ingin Yesus terlihat terbaik dan memberikan kesan yang baik kepada orang-orang Yunani itu. Bagaimanapun juga Yesus adalah Guru mereka, jadi jika Dia terlihat baik, maka mereka juga akan terlihat baik, dengan “seperti Guru, seperti murid”.
Tetapi jawaban Yesus agak aneh. Awalnya Dia berkata bahwa waktunya telah tiba bagi Dia untuk dimuliakan. Jadi mereka akan berpikir bahwa Dia akan memberikan kesan yang mendalam kepada orang-orang Yunani itu.
Tapi apa yang terjadi setelahnya sepertinya tidak terdengar seperti sesuatu yang mengesankan. Yesus berbicara tentang biji gandum yang harus mati untuk menghasilkan panen yang berlimpah.
Ia melanjutkan untuk memberikan refleksi tentang kehidupan, bahwa barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di
dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Dan kemudian Dia melanjutkan dengan mengatakan, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa,
selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke
dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!"
Jika mereka mengharapkan Yesus untuk mengesankan orang-orang Yunani itu, mereka akan kecewa. Dan orang-orang Yunani itu akan kecewa juga.
Filipus dan Andreas mungkin tidak mengerti apa yang Yesus bicarakan. Tapi kita harus mengerti. Saat kita memasuki Minggu Prapaskah Kelima, kita harus tahu apa yang menjadi perhatian Yesus. Dia disibukkan dengan penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang.
Bacaan kedua memberi kita sekilas tentang Yesus yang jarang kita dengar.
Jadi meskipun Dia adalah Putra, Dia belajar untuk taat melalui penderitaan, tetapi karena telah disempurnakan, Dia menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang yang menaati Dia.
Minggu depan, Gereja memasuki Pekan Suci, dengan penekanan pada penderitaan dan kematian Yesus. Untuk penerimaan Sakramen Baptis, minggu ini adalah tahap terakhir dari persiapan mereka untuk Baptisan, saat mereka menjalani pemurnian dan menerima pencerahan melalui Scrutiny terakhir.
Orang bijak ditanyai pertanyaan ini - Apa beban terberat dan masalah terbesar dalam hidup?
Orang bijak menjawab: Beban terberat dan kesusahan terbesar adalah tidak memiliki beban dan tidak ada kesusahan sama sekali.
Kita mungkin berpikir itu adalah jawaban yang aneh. Kedengarannya tidak logis, setidaknya pada awalnya. Tetapi jika direnungkan lebih dalam, kita akan menyadari bahwa jika hidup tidak memiliki beban atau kesusahan, maka kita akan menjadi seperti ikan mati yang mengikuti arus dan berakhir menjadi lumpur.
Tetapi seperti Yesus, kita ingin percaya bahwa beban dan masalah, penderitaan dan rasa sakit, bukanlah jalan buntu. Karena seperti Yesus, kita percaya bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita dari kematian. Tuhan memiliki kekuatan untuk menyelamatkan kita dan membantu kita mengatasi beban dan masalah kita,. [RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 12:24)
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah.
atau
Qui mihi ministrat, me sequatur: et ubi ego sum, illic et minister meus erit. (Yoh 12:26)