| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 03 Agustus 2008 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 03 Agustus 2008
Hari Minggu Biasa XVIII
  • Bacaan I : Yes 55:1-3
  • Bacaan II : Rm 8:35.37-39
  • Bacaan Injil : Mat 14:13-21
Antifon Pembuka (Mzm 69:2.6)

Ya Allah, bebaskanlah aku, Tuhan, bergegaslah menolong aku. Engkaulah penolong dan pembebasku, ya Tuhan, janganlah berlambat.

Doa Renungan


Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, dampingilah kami, para hamba-Mu, dan limpahkanlah kemurahan hati-Mu kepada kami. Perbaharui dan peliharalah rahmat-Mu dalam diri kami, yang membanggakan Dikau sebagai pencipta dan pembimbing kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:1-3)

"Terimalah dan makanlah!"

Beginilah firman Tuhan, "Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah! Darn kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan memberi upah jerih payahmu kau belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarlah AKu, maka akamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 145:8-9.15-16.17-18; Ul: lih 16)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Mata sekalian orang menanti-nantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:35.37-39)

"Tidak ada suatu makhluk pun dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam diri Kristus."

Saudara-saudara, siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, atau sesuatu makhluk lain mana pun tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Mereka semuanya makan sampai kenyang."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka, "Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan." Yesus berkata, "Bawalah ke mari!" Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Yesus mengajak kita untuk bersikap solider. Artinya, kita diajak untuk mau berbagi dengan sesama kita. Kita harus berani mengambil risiko seperti para rasul yang hanya memiliki lima roti dan dua ekor ikan. Kerelaan berbagi merupakan suatu sikap iman yang dituntut Yesus. Tentu saja berbagi bukan hanya harta yang kita miliki, yang berasal dari kelebihan kita. Berbagi berarti berbagi hidup. Kita harus berani berbagi kesempatan dengan sesama kita untuk mencapai kesejahteraan bersama. Tidak mengejar kepentingan sendiri. Membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah juga merupakan wujud berbagi kehidupan yang lebih sehat.
Yesus berbagi hidup dengan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Apakah kita rela berbagi seperti teladan Yesus?

Ya Yesus, bukalah mataku akan kebutuhan sesama yang ada di sekitarku. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 02 Agustus 2008 Hari Biasa

Sabtu, 02 Agustus 2008
Hari Biasa

Bacaan I : Yer 26:11-16.24
Bacaan Injil : Mat 14:1-12


Renungan

Di negara kita pernah muncul istilah korupsi berjamaah. Artinya, korupsi yang dilakukan oleh seseorang dengan melibatkan banyak orang. Dengan cara ini, korupsinya aman dan tak mungkin dilacak. Bahkan, muncul istilah berbagi rezeki dengan sesama. Tentunya hal ini tidak sejalan dengan iman kita. Bacaan hari ini mengingatkan kita akan hal itu.


Yohanes adalah nabi yang berani menyuarakan kebenaran. Ia seperti Nabi Yeremia yang diceritakan pada bacaan pertama hari ini. Risiko yang dihadapi kedua nabi itu sama. Mereka ditolak oleh bangsanya sendiri. Yohanes malahan mati sebagai orang terpenjara, tertindas, dan menjadi korban kesewenang-wenangan serta keisengan penguasa. Ia menjadi korban nafsu balas dendam.

Apa yang dialami Yohanes terjadi pula pada Yesus yang mati melalui jalan yang tak adil dan secara hina di kayu salib. Namun, ternyata kematian orang benar tidaklah sia-sia. Kematian Yesus membawa keselamatan bagi manusia.

Beranikah kita mengikuti teladan Yohanes dan Yesus dalam kehidupan kita? Beranikah kita melawan arus dengan menolak perbuatan jahat?

Ya Yesus, kuatkanlah aku orang yang lemah ini dalam menyuarakan kebenaran-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 01 Agustus 2008

Jumat, 01 Agustus 2008
Peringatan Wajib Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup-Pujangga Gereja
JUMAT PERTAMA DALAM BULAN

Doa Renungan

Ya Tuhan Yesus Kristus, anugerahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, agar kami dapat menjadi saksi-saksi cinta kasih-Mu kepada sesama yang akan kami jumpai hari ini. Semoga kami tidak melakukan segala sesuatunya berdasarkan pikiran kami melainkan berdasarkan bimbingan dan kehendak-Mulah yang terjadi. Sebab Engkaulah yang berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Yeremia (26:1-9)

"Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan."

Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya: Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun! Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuata mereka yang jahat. Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan-- maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:5.8-10.14; R:14c)
1. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
2. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela ENgkau telah menimpa aku.
3. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku ber-mohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)

"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Seorang ibu di suatu tempat dikenal jarang ke gereja dan berdoa. Dia juga di kenal sebagai orang yang pelit, tidak suka menolong sesama dan ‘tidak gaul'. Namun kini, ia rajin ke gereja setiap hari. Ia juga menunjukkan keramahan kepada siapa pun. Ia benar-benar ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Namun, tetangga dan teman-temannya tidak serta-merta bergembira dan bersyukur atas perubahan hidupnya. Mereka menaruh curiga terhadap perubahan hidupnya dan berpikir: jangan-jangan dia ada maksud lain. Mereka sulit percaya bahwa ada orang yang bisa berubah dan bertobat.

Menjadi orang baik tidaklah dengan sendirinya langsung ditanggapi positif oleh orang-orang sekitar. Maksud baik seseorang tidak serta-merta dianggap sebagai murni bentuk pertobatan. Namun, itulah risiko yang harus dihadapi selama transisi antara meninggalkan kebiasan lama dan menjalani kebiasaan baru.

Yesus ditolak di tempat asal-Nya. Ia tidak diterima karena semua orang mengenal kehidupan-Nya sejak kecil. Mereka tidak bisa menerima bahwa orang yang mereka kenal adalah seorang nabi. Yesus tahu dan menyadari keadaan itu, tetapi Dia tetap berkarya.

Bagaimana sikap kita terhadap sesama kita yang bertobat? Apakah kita gampang membicarakan sesama kita? Marilah kita mengubah diri.

Ya Yesus, kuatkanlah semua orang yang ingin kembali ke jalan yang benar. Amin.

Ziarah Batin 2008. renungan dan catatan harian

Kamis, 31 Juli 2008 Pw. St Ignatius dari Loyola

Kamis, 31 Juli 2008
Pw. St Ignatius dari Loyola


“Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” -- St Ignatius dari Loyola


Doa Renungan

Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Yesus Putra-Mu mengarahkan kata dan karya kami kepada keadilan, kedamaian, serta kebebasan. Bimbinglah dengan demikian semua orang untuk hidup yang benar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)

"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."

Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu." Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita." Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)

"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Perjalanan manusia untuk menjadi sesama umat Allah mengalami pasang surut. Kadang-kadang manusia tampak bersatu. Dan pada saat itu, pengharapan akan damai bersemi. Kadang-kadang pengharapan itu serasa hendak sirna karena manusia saling memusuhi, menaklukkan, dan membunuh. Perang, di mana pun, selalu memakan banyak korban, termasuk mereka yang tidak bersalah.

Kita sering mendengungkan persaudaraan sejati di kalangan umat manusia, namun berita serta fakta perpecahan dan perselisihanlah yang lebih sering memenuhi lembaran surat kabar dan pemberitaan media elektronik.

Bacaan hari ini memberikan pengharapan kepada kita bahwa kelak semua bangsa akan dipersatukan bagaikan berbagai jenis ikan yang terkumpul dalam pukat. Ada pengharapan bahwa manusia dari segala bangsa dan bahasa akan menjadi satu. Kita mesti terus berusaha!

Sebenarnya, persatuan dan damai itu bukan sesuatu yang mustahil. Damai dan persaudaraan itu dapat menjadi kenyataan manakala manusia tidak mau menang sendiri dan memaksakan kehendaknya. Persaudaran sejati akan menjadi kenyataan bila orang berusaha memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Allah dan bukan yang ditentukan oleh diri sendiri atau sesuai selera dan kebutuhan sesaat.

Ya Allah, Engkau menghendaki agar umat manusia menjadi satu sebagaimana Engkau dan Putra-Mu satu adanya. Beranikanlah aku memajukan kesatuan dengan saling mendengar dan jauh dari keinginan untuk menang sendiri. Amin.

Ziarah Batin 2008, renungan dan catatan harian

Rabu, 30 Juli 2008 Hari Biasa Pekan XVII

Rabu, 30 Juli 2008
Hari Biasa Pekan XVII

Doa Renungan

Allah Bapa sumber rahmat, Engkau telah memberikan rahmat melimpah kepada semua orang, khususnya mereka yang mau memegang perintah-Mu dan setia melaksanakannya. Namun kami sadar dalam melaksanakan perintah-Mu untuk mengasihi bukanlah hal yang mudah. Kami seringkali jatuh pada pembenaran diri dan keegoisan kami. Maka utuslah Roh-Mu untuk membuat kami menjadi semakin lebih baik dari hari ke hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (15:10.16-21)

"Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan? Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapan-Ku."

Pada waktu itu Yeremia mengeluh, "Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang menghutang kepada siapapun, tetapi mereka semuanya mengutuki aku. Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram. Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai. Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah tempat pengungsianku pada waktu kesesakan.
Ayat.
(Mzm 59:2-3.4-5a.10-11.17-18)
1. Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah.
2. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya Tuhan, aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-siap.
3. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku. Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.
4. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Manusia memang kadang-kadang sangat paradoksal. Dari satu segi ingin berubah demi kebaik­an, tetapi dari segi lain, betapa sulitnya manusia melakukan perubahan itu.

Orang bukan saja ingin mempertahankan jabatan atau kedudukannya, malah tempat duduk dan barang yang biasa digunakannya pun sulit dilepaskan. Ada semacam kencendrungan manusia untuk melekat pada apa yang pernah dihargainya, dimilikinya, apalagi yang dinikmatinya.

Manusia juga sering harus melepaskan hal-hal yang dipandang sudah melekat dan nikmat untuk sesuatu yang lebih besar, berarti, dan mahal. Namun, selain keberanian, untuk bisa melaksanakan perubahan itu kadang-kadang terlalu banyak tawar-menawar dan kalkulasi.

Yesus mengingatkan bahwa untuk mendapat sesuatu yang lebih berharga, mulia, dan benar, kita harus juga berani mengorbankan dan melepaskan apa yang kita pandang sangat berharga selama ini. Keputusan harus diambil untuk bisa meraih hasil, keadaan, dan posisi yang jauh lebih baik.

Dapatkah prinsip itu kita kenakan bagi perjalanan dan perkembangan hidup rohani kita masing-masing: senantiasa berubah untuk mencapai yang terbaik yang disediakan Tuhan.

Ya Tuhan, Engkau menunjukkan bahwa aku harus mengubah sikap dan perilaku agar dapat meraih anugerah-Mu. Kuatkanlah aku agar tetap tekun dan teguh memandang kepada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, renungan dan catatan harian

Jadilah Engkau Rumah Kediamanku


Tuhan,
betapa aku rindu
tersembunyi dalam diri-Mu.

Di dunia ini aku terbuang.
Semua bergoyang.
Hanya dingin aku rasakan.
Pada semuanya diriku kuserahkan
tanpa perlindungan.

Aku seakan taku punya rumah kediaman
Tiada tanah tempat berpihak bagi kakiku
Tiada atap untuk bernaung di atas kepalaku
Tiada dinding perlindungan yang mengelilingiku.

Aku berseru kepada-Mu, Tuhan
Jadilah Engkau pijakan kakiku
Jadilah Engkau atap naunganku
Jadilah Engkau tembok keamananku
Ya Tuhan, jadilah Engkau rumah kediamanku
disini, sekarang dan sepanjang umur hidupku.

Diterjemahkan dari: Anton Rotzetter
Ich schrei zu Dir, dlm: Gerborgen in deinem Licht

Selasa, 29 Juli 2008 Peringatan Wajib Santa Marta, Maria dan Lazarus sahabat Tuhan

Selasa, 29 Juli 2008
Peringatan Wajib Santa Marta, Maria dan Lazarus sahabat Tuhan

Doa Renungan

Ya Yesus yang baik, kadang kami merasa jauh dari-Mu, bahkan kami merasa Kautinggalkan. Ubahlah pikiran dan hati kami agar semakin yakin bahwa Engkau selalu ada beserta kami. Seperti halnya Engkau menghibur Maria Magdalena yang takut Kautinggalkan. Tambahkanlah pula dalam diri kami suatu keyakinan bahwa Engkau telah menyiapkan suatu jalan dan tempat di rumah Bapa agar kami merasa dekat dan merasa aman. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3.Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)

"Akulah kebangkitan dan hidup!"

Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)

"Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara."

Sekali peristiwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, tibalah Yesus di sebuah kampung. Seorang wanita yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, tetapi Marta sibuk sekali melayani. Marta mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!" Tetapi Yesus menjawabnya, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kita dapat memberi alasan apa saja atas perbuatan atau tindakan kita. Argumentasi kita begitu meyakinkan dan orang pun termangu-mangu karena takjub akan alur pemikiran dan logika yang kita gunakan. Namun, akhir dari suatu proses hiduplah yang memberikan jawaban dan bukti yang meyakinkan. Yesus memberikan kalimat jitu, "Siapa bertelinga hendaklah mendengar" (Mat 13:43).

Akhirnya, terpulang kepada masing-masing pribadi. Apa saja dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri dan tentang orang lain. Beragam alasan dan jawaban yang tampaknya canggih dapat disajikan untuk meyakinkan orang. Namun, pada akhirnya, kebenaran dan kesejatian akan muncul, kendati proses untuk itu memakan waktu sangat banyak.

Mendengar bukan saja menangkap apa yang dikatakan orang dengan kata-kata atau uraian argumentasi. Mendengar untuk mendapat dan menangkap makna sejati adalah kesiapan dan kesanggupan untuk mencermati apa yang disampaikan oleh gerakan dan bahasa tubuh, dan mem­baca apa yang tersirat dengan teliti dan dengan hati.

Mendengar seperti itu membawa kita pada pengertian yang mendalam dan akhirnya membawa kita kepada inti pencarian kita masing-masing.

Ya Allah, Engkau mengundang manusia ke dalam kerajaan-Mu dan memanggil setiap manusia menyampaikan Warta Gembira-Mu yang membebaskan. Mampukanlah aku mendengarkan suara-Mu di dalam hatiku. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy