| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 04 Agustus 2008 Peringatan Wajib S. Yohanes Maria Vianney

Senin, 04 Agustus 2008

Peringatan Wajib S. Yohanes Maria Vianney
  • Bacaan I : Yer 28:1-17
  • Bacaan Injil : Mat 14:13-21
Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, seringkali kami memuaskan diri kami dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan diri-Mu. Hari ini Engkau mengajari kami, bahwa Engkaulah satu-satunya yang dapat memuaskan rasa lapar dan haus kami. Ajarilah kami untuk mengusahakan apa saja yang berguna untuk kehidupan kekal. Kuatkanlah kami bila berhadapan dengan godaan dunia yang tak kalah kuatnya menggoda dalam kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (28:1-17)

"Hai Hananya, Tuhan tidak mengutus engkau! Engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta."

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!" Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu, kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini. Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini: Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN." Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana. Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia: "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN." Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan

Ayat. (Mzm 119:29.43.79.80.95.102; R: 68)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
4. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
5. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat: dibagi-bagi-Nya roti, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus dari situ, dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Doa mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Ketika kita sedang menghadapi kesesakan, doa dapat menjadi sarana untuk melepaskan kita dari kesesakan tersebut. Yesus sendiri selama hidup-Nya tidak pernah lepas dari doa, seperti dalam Injil hari ini: Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.

Kita sebagai manusia yang lemah juga membutuhkan kekhusyukan dalam berdoa. Bahkan Yesus sendiri pernah mengajarkan kita untuk berdoa di kamar yang tertutup karena Bapa yang ada di tempat tersembunyi akan membalas doa kita (bdk. Mat 6:6). Namun, jika kita berdoa hendaknya jangan mendikte Tuhan dengan keinginan kita yang terlalu duniawi. Dalam doa, kita menyerahkan diri kita seutuhnya ke dalam kuasa dan kehendak Allah.

Ya Yesus, ingatkanlah aku untuk selalu berdoa kepada Dikau, Allah Bapa, dan Roh Kudus. Bukanlah kehendakku yang terjadi, melainkan kehendak-Mulah sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku semata-mata demi kemuliaan nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 03 Agustus 2008 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 03 Agustus 2008
Hari Minggu Biasa XVIII
  • Bacaan I : Yes 55:1-3
  • Bacaan II : Rm 8:35.37-39
  • Bacaan Injil : Mat 14:13-21
Antifon Pembuka (Mzm 69:2.6)

Ya Allah, bebaskanlah aku, Tuhan, bergegaslah menolong aku. Engkaulah penolong dan pembebasku, ya Tuhan, janganlah berlambat.

Doa Renungan


Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, dampingilah kami, para hamba-Mu, dan limpahkanlah kemurahan hati-Mu kepada kami. Perbaharui dan peliharalah rahmat-Mu dalam diri kami, yang membanggakan Dikau sebagai pencipta dan pembimbing kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:1-3)

"Terimalah dan makanlah!"

Beginilah firman Tuhan, "Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah! Darn kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan memberi upah jerih payahmu kau belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarlah AKu, maka akamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 145:8-9.15-16.17-18; Ul: lih 16)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Mata sekalian orang menanti-nantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:35.37-39)

"Tidak ada suatu makhluk pun dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam diri Kristus."

Saudara-saudara, siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, atau sesuatu makhluk lain mana pun tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Mereka semuanya makan sampai kenyang."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka, "Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan." Yesus berkata, "Bawalah ke mari!" Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan



Yesus mengajak kita untuk bersikap solider. Artinya, kita diajak untuk mau berbagi dengan sesama kita. Kita harus berani mengambil risiko seperti para rasul yang hanya memiliki lima roti dan dua ekor ikan. Kerelaan berbagi merupakan suatu sikap iman yang dituntut Yesus. Tentu saja berbagi bukan hanya harta yang kita miliki, yang berasal dari kelebihan kita. Berbagi berarti berbagi hidup. Kita harus berani berbagi kesempatan dengan sesama kita untuk mencapai kesejahteraan bersama. Tidak mengejar kepentingan sendiri. Membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah juga merupakan wujud berbagi kehidupan yang lebih sehat.
Yesus berbagi hidup dengan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Apakah kita rela berbagi seperti teladan Yesus?

Ya Yesus, bukalah mataku akan kebutuhan sesama yang ada di sekitarku. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Sabtu, 02 Agustus 2008 Hari Biasa

Sabtu, 02 Agustus 2008
Hari Biasa

Bacaan I : Yer 26:11-16.24
Bacaan Injil : Mat 14:1-12


Renungan

Di negara kita pernah muncul istilah korupsi berjamaah. Artinya, korupsi yang dilakukan oleh seseorang dengan melibatkan banyak orang. Dengan cara ini, korupsinya aman dan tak mungkin dilacak. Bahkan, muncul istilah berbagi rezeki dengan sesama. Tentunya hal ini tidak sejalan dengan iman kita. Bacaan hari ini mengingatkan kita akan hal itu.


Yohanes adalah nabi yang berani menyuarakan kebenaran. Ia seperti Nabi Yeremia yang diceritakan pada bacaan pertama hari ini. Risiko yang dihadapi kedua nabi itu sama. Mereka ditolak oleh bangsanya sendiri. Yohanes malahan mati sebagai orang terpenjara, tertindas, dan menjadi korban kesewenang-wenangan serta keisengan penguasa. Ia menjadi korban nafsu balas dendam.

Apa yang dialami Yohanes terjadi pula pada Yesus yang mati melalui jalan yang tak adil dan secara hina di kayu salib. Namun, ternyata kematian orang benar tidaklah sia-sia. Kematian Yesus membawa keselamatan bagi manusia.

Beranikah kita mengikuti teladan Yohanes dan Yesus dalam kehidupan kita? Beranikah kita melawan arus dengan menolak perbuatan jahat?

Ya Yesus, kuatkanlah aku orang yang lemah ini dalam menyuarakan kebenaran-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 01 Agustus 2008

Jumat, 01 Agustus 2008
Peringatan Wajib Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup-Pujangga Gereja
JUMAT PERTAMA DALAM BULAN

Doa Renungan

Ya Tuhan Yesus Kristus, anugerahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, agar kami dapat menjadi saksi-saksi cinta kasih-Mu kepada sesama yang akan kami jumpai hari ini. Semoga kami tidak melakukan segala sesuatunya berdasarkan pikiran kami melainkan berdasarkan bimbingan dan kehendak-Mulah yang terjadi. Sebab Engkaulah yang berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Yeremia (26:1-9)

"Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan."

Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya: Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun! Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuata mereka yang jahat. Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan-- maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:5.8-10.14; R:14c)
1. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
2. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela ENgkau telah menimpa aku.
3. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku ber-mohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)

"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Seorang ibu di suatu tempat dikenal jarang ke gereja dan berdoa. Dia juga di kenal sebagai orang yang pelit, tidak suka menolong sesama dan ‘tidak gaul'. Namun kini, ia rajin ke gereja setiap hari. Ia juga menunjukkan keramahan kepada siapa pun. Ia benar-benar ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Namun, tetangga dan teman-temannya tidak serta-merta bergembira dan bersyukur atas perubahan hidupnya. Mereka menaruh curiga terhadap perubahan hidupnya dan berpikir: jangan-jangan dia ada maksud lain. Mereka sulit percaya bahwa ada orang yang bisa berubah dan bertobat.

Menjadi orang baik tidaklah dengan sendirinya langsung ditanggapi positif oleh orang-orang sekitar. Maksud baik seseorang tidak serta-merta dianggap sebagai murni bentuk pertobatan. Namun, itulah risiko yang harus dihadapi selama transisi antara meninggalkan kebiasan lama dan menjalani kebiasaan baru.

Yesus ditolak di tempat asal-Nya. Ia tidak diterima karena semua orang mengenal kehidupan-Nya sejak kecil. Mereka tidak bisa menerima bahwa orang yang mereka kenal adalah seorang nabi. Yesus tahu dan menyadari keadaan itu, tetapi Dia tetap berkarya.

Bagaimana sikap kita terhadap sesama kita yang bertobat? Apakah kita gampang membicarakan sesama kita? Marilah kita mengubah diri.

Ya Yesus, kuatkanlah semua orang yang ingin kembali ke jalan yang benar. Amin.

Ziarah Batin 2008. renungan dan catatan harian

Kamis, 31 Juli 2008 Pw. St Ignatius dari Loyola

Kamis, 31 Juli 2008
Pw. St Ignatius dari Loyola


“Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” -- St Ignatius dari Loyola


Doa Renungan

Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Yesus Putra-Mu mengarahkan kata dan karya kami kepada keadilan, kedamaian, serta kebebasan. Bimbinglah dengan demikian semua orang untuk hidup yang benar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)

"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."

Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu." Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita." Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)

"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Perjalanan manusia untuk menjadi sesama umat Allah mengalami pasang surut. Kadang-kadang manusia tampak bersatu. Dan pada saat itu, pengharapan akan damai bersemi. Kadang-kadang pengharapan itu serasa hendak sirna karena manusia saling memusuhi, menaklukkan, dan membunuh. Perang, di mana pun, selalu memakan banyak korban, termasuk mereka yang tidak bersalah.

Kita sering mendengungkan persaudaraan sejati di kalangan umat manusia, namun berita serta fakta perpecahan dan perselisihanlah yang lebih sering memenuhi lembaran surat kabar dan pemberitaan media elektronik.

Bacaan hari ini memberikan pengharapan kepada kita bahwa kelak semua bangsa akan dipersatukan bagaikan berbagai jenis ikan yang terkumpul dalam pukat. Ada pengharapan bahwa manusia dari segala bangsa dan bahasa akan menjadi satu. Kita mesti terus berusaha!

Sebenarnya, persatuan dan damai itu bukan sesuatu yang mustahil. Damai dan persaudaraan itu dapat menjadi kenyataan manakala manusia tidak mau menang sendiri dan memaksakan kehendaknya. Persaudaran sejati akan menjadi kenyataan bila orang berusaha memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Allah dan bukan yang ditentukan oleh diri sendiri atau sesuai selera dan kebutuhan sesaat.

Ya Allah, Engkau menghendaki agar umat manusia menjadi satu sebagaimana Engkau dan Putra-Mu satu adanya. Beranikanlah aku memajukan kesatuan dengan saling mendengar dan jauh dari keinginan untuk menang sendiri. Amin.

Ziarah Batin 2008, renungan dan catatan harian

Rabu, 30 Juli 2008 Hari Biasa Pekan XVII

Rabu, 30 Juli 2008
Hari Biasa Pekan XVII

Doa Renungan

Allah Bapa sumber rahmat, Engkau telah memberikan rahmat melimpah kepada semua orang, khususnya mereka yang mau memegang perintah-Mu dan setia melaksanakannya. Namun kami sadar dalam melaksanakan perintah-Mu untuk mengasihi bukanlah hal yang mudah. Kami seringkali jatuh pada pembenaran diri dan keegoisan kami. Maka utuslah Roh-Mu untuk membuat kami menjadi semakin lebih baik dari hari ke hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (15:10.16-21)

"Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan? Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapan-Ku."

Pada waktu itu Yeremia mengeluh, "Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang menghutang kepada siapapun, tetapi mereka semuanya mengutuki aku. Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram. Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai. Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah tempat pengungsianku pada waktu kesesakan.
Ayat.
(Mzm 59:2-3.4-5a.10-11.17-18)
1. Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah.
2. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya Tuhan, aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-siap.
3. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku. Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.
4. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Manusia memang kadang-kadang sangat paradoksal. Dari satu segi ingin berubah demi kebaik­an, tetapi dari segi lain, betapa sulitnya manusia melakukan perubahan itu.

Orang bukan saja ingin mempertahankan jabatan atau kedudukannya, malah tempat duduk dan barang yang biasa digunakannya pun sulit dilepaskan. Ada semacam kencendrungan manusia untuk melekat pada apa yang pernah dihargainya, dimilikinya, apalagi yang dinikmatinya.

Manusia juga sering harus melepaskan hal-hal yang dipandang sudah melekat dan nikmat untuk sesuatu yang lebih besar, berarti, dan mahal. Namun, selain keberanian, untuk bisa melaksanakan perubahan itu kadang-kadang terlalu banyak tawar-menawar dan kalkulasi.

Yesus mengingatkan bahwa untuk mendapat sesuatu yang lebih berharga, mulia, dan benar, kita harus juga berani mengorbankan dan melepaskan apa yang kita pandang sangat berharga selama ini. Keputusan harus diambil untuk bisa meraih hasil, keadaan, dan posisi yang jauh lebih baik.

Dapatkah prinsip itu kita kenakan bagi perjalanan dan perkembangan hidup rohani kita masing-masing: senantiasa berubah untuk mencapai yang terbaik yang disediakan Tuhan.

Ya Tuhan, Engkau menunjukkan bahwa aku harus mengubah sikap dan perilaku agar dapat meraih anugerah-Mu. Kuatkanlah aku agar tetap tekun dan teguh memandang kepada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2008, renungan dan catatan harian

Jadilah Engkau Rumah Kediamanku


Tuhan,
betapa aku rindu
tersembunyi dalam diri-Mu.

Di dunia ini aku terbuang.
Semua bergoyang.
Hanya dingin aku rasakan.
Pada semuanya diriku kuserahkan
tanpa perlindungan.

Aku seakan taku punya rumah kediaman
Tiada tanah tempat berpihak bagi kakiku
Tiada atap untuk bernaung di atas kepalaku
Tiada dinding perlindungan yang mengelilingiku.

Aku berseru kepada-Mu, Tuhan
Jadilah Engkau pijakan kakiku
Jadilah Engkau atap naunganku
Jadilah Engkau tembok keamananku
Ya Tuhan, jadilah Engkau rumah kediamanku
disini, sekarang dan sepanjang umur hidupku.

Diterjemahkan dari: Anton Rotzetter
Ich schrei zu Dir, dlm: Gerborgen in deinem Licht

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy