| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 04 Januari 2009


Minggu, 04 Januari 2009
Hari Raya Penampakan Tuhan



“Bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada"


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nabi Yesaya (60:1-6)

"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."

1 Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. 2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. 3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. 4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. 5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. 6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat.
(Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong, ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:2-3a.5-6)

"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

2 Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, 3a yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu. 5 Pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, 6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:1-12)

"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."

1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem 2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." 3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. 4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. 5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: 6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." 7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. 8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." 9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. 10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. 12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.



Renungan

Jika ada orang mati atau meninggal dunia, pada umumnya saudara-saudari, sahabat-sahabat dan kenalan-kenalannya tanpa diundang, begitu mendengar berita, pasti tergerak untuk datang melayat, mencari atau menanyakan kesana - kemari dimana jenazah yang bersangkutan disemayamkan. Sebaliknya jika ada seorang anak dilahirkan rasanya hanya orang-orang tertentu saja yang 'mengabarkan' atau datang memberi ucapan selamat bahagia. Gejala yang demikian itu rasanya menggambarkan situasi sikap mental pada umumnya, yaitu orang lebih 'brrbudaya kematian' daripada 'berbudaya kehidupan', sebagaimana sering terjadi jika ada beberapa orang, sahabat atau kenalan kumpul/bertemu dan saling omong-omong (ngrumpi atau ngrasani), isi omongan lebih didominasi dengan kelemahan atau kekurangan orang lain Cara atau gaya hidup 'budaya kematian' atau 'negative thinking' pasti kurang atau tidak peka terhadap apa yang baik, mulia, luhur dan indah dalam diri saudara-saudarinya yang dekat, hidup atau bekerja bersamanya. Ia lebih menghargai dan menghormati orang/bangsa lain daripada saudara-saudari sebangsanya sendiri; ia lebih memperhatikan dan mengasihi orang lain daripada saudara-saudari dalam keluarga atau tempat kerja. Sikap mental mereka seperti Raja Herodes yang gila akan harta benda, jabatan dan kehormatan duniawi, sehingga tidak atau kurang peka terhadap Yang Ilahi: Penyelamat Dunia, Mesias, yang dijanjikan lahir di daerahnya ia tidak tahu, sementara itu orang-orang asing, "orang-orang majus dari Timur " , lebih peka terhadap kelahiran atau kedatanganNya. Jika kita tidak mampu mengasihi mereka yang dekat dengan kita, yang hidup dan bersama bekerja setiap hari bersama kita, maka memperhatikan atau mengasihi yang lain berarti menindas, sebaliknya jika kita mampu dan terampil memperhatikan dan mengasihi yang dekat dengan kita, maka memperhatikan yang lain berarti melayani. Dengan semangat atau jiwa melayani orang akan peka terhadap suara atau kehendak Tuhan yang menggejala dalam berbagai peristiwa kehidupan di dunia ini.

"Lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada." (Mat 2:9)

Raja Herodes tidak tahu dimana Yesus, Penyelamat Dunia, dilahirkan dan minta tolong atau petunjuk dari para imam dan ahli Taurat Yahudi, dan mereka menjawab: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."(Luk 2:5-6). Herodes tidak tahu dan para ahli/pembantunya juga hanya membacakan apa yang tertulis dalam Kitab ramalan para nabi, maka kepada orang-orang majus dari Timur yang menanyakan diberi tanggapan : "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."(Mat 2:8)

Karena dambaan dan penglihatan suci mereka, maka orang-orang majus dari Timur mengundurkan diri dari hadapan Herodes dan tiba-tiba begitu lepas dari hadapan Herodes "bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada". Maka dalam rangka mengenangkan Hari Raya Penampakan Tuhan serta Hari Anak Misioner Sedunia hari ini, marilah kita mawas diri: sejauh mana cara hidup dan cara bertindak kita dapat menjadi 'bintang'/ petunjuk jalan bagi orang lain untuk bersembah-sujud/berbakti kepada Tuhan atau kita memiliki dambaan suci dalam hati kita masing-masing:

1) Menjadi "bintang atau petunjuk jalan" bagi orang lain untuk berbakti atau bersembah-sujud kepada Tuhan alias semakin beriman, hermit saya pertama-tama dan terutama melalui teladan tindakan, cara hidup dan cara bertindak kita. Cara hidup atau cara bertindak merupakan penghayatan keutamaan-keutamaan sebagai buah Roh, yaitu :"kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri"(Gal 5:22-23) Keutamaan mana yang mendesak atau up to date di lingkungan hidup dan kerja anda, silahkan dipilih; hemat saya jika orang unggul, mendalam dalam penghayatan salah satu keutamaan tersebut maka keutamaan-keutamaan lain secara inklusif terhayati juga. Jika orangtua/dewasa menjadi teladan baik dalam cara hidup dan cara bertindak maka anak-anak akan memiliki dambaan-dambaan suci.

2) Salah satu cara membina atau mendampingi anak-anak agar berjiwa missioner hemat saya sedini mungkin pada anak-anak ditanamkan 'dambaan suci', kerinduan untuk untuk hidup suci dengan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dan sesamanya. Persembahan diri kepada Tuhan identik dengan pembaktian diri kepada sesamanya alias menjadi 'man or woman for/with others'. "Others" atau orang lain ini hendaknya diutamakan mereka yang miskin dan berkekurangan. Anak-anak didalam keluarga sedini mungkin diajak mengenali lingkungan hidupnya yang nyata, semakin lama lingkungan yang lebih luas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan kepribadian anak-anak. Bina dan dampingilah anak-anak sungguh fungsional berpatisipasi menyelamatkan lingkungan hidupnya. Untuk anak-anak atau pelajar sekolah di kota-kota besar antara lain diselenggarakan kegiatan 'live in', tinggal dan hidup serta bekerja bersama dengan mereka yang miskin dan berkekurangan di desa-desa atau pelosok-pelosok, sebagaimana telah diselenggarakan oleh beberapa sekolah. Kami berharap semoga dari anak-anak anda ada yang terpanggil secara khusus untuk menjadi imam, bruder atau suster atau pekerja-pekerja sosial , dst.. Marilah kita meneladan para majus yang "berhenti di tempat, dimana Anak itu berada", yang secara konkret dapat kita hayati dengan memperhatikan, membina dan mendidik anak-anak agar tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman, semakin mengasihi dan dikasihi baik oleh Allah maupun sesamanya.

"Memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu ..yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus" (Ef 3:2-3a.5-6)

Yesus, Kanak-kanak yang baru dilahirkan di kandang domba di Betlekem adalah Penyelamat Dunia, artinya Ia lahir dan datang ke dunia untuk menyelamatkan seluruh dunia, bukan suku atau bangsa tertentu saja. Memang hal ini dapat dipahami dengan mengimani "penyelenggaraan kasih karunia Tuhan…, yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabiNya yang kudus". Rasul dan nabi yang kudus telah menerima kasih karunia Tuhan untuk mewartakan dan menyebarluas-kan kebenaran-kebenaran kepada semua orang, semua bangsa di dunia ini. Seluruh dunia seisinya, aneka macam seluk beluk pengurusan hal-hal duniawi, harus selamat, maka marilah kita yang beriman pada Yesus, Penyelamat Dunia, memperdalam dan mengembangkan jiwa missioner kita masing-masing.

"Manusia dewasa ini lebih percaya pada pemberi-pemberi kesaksian dari para pengajar-pengajar, lebih percaya pada pengalaman daripada ajaran; dan lebih percaya pada kehidupan dan tindakan daripada teori-teor. Kesaksian hidup Kristen merupakan bentuk tugas perutusan yang pertama dan tiada tergantikan…Bentuk kesaksian yang pertama adalah kehidupan dari para misionaris itu sendiri, dari keluarga Kristen dan dari persekutuan Gereja, yang menyingkapkan suatu cara hidup yang baru" (Paus Yohanes Paulus II: Ensiklik tentang Amanat Misioner Gereja/Redemptoris Missio, 7 Desember 1990 no 42). Baiklah di bawah ini secara sederhana saya kembangkan tiga bentuk kesaksian yang didambakan tersebut:

1) Kehidupan para missionaris sendiri. Para misionaris adalah "man or woman with/for others", maka cara hidup dan cara bertindaknya senantiasa melayani yang lain dengan rendah agar selamat dan berbahagia. Dengan kata lain cirikhas hidup misionaris adalah melayani, dan kita semua karena rahmat Sakramen Inisiasi (Baptis, Krisma dan Komuni) adalah misionaris-misionaris. Maka baiklah kita senantiasa hidup dan bertindak melayani yang lain, terutama mereka yang miskin dan berkekurangan.

2) Kehidupan keluarga Kristen. Keluarga dibentuk dan tumbuh berkembang sebagaimana diharapkan karena dan oleh kasih, dimana ketika mengawali hidup berkeluarga suami dan isteri saling berjanji "setia dalam untung dan malang, di waktu sehat maupun sakit, saling mencintai dan menghormati seumur hidup sampai mati". Maka keluarga Kristen akan bersifat missioner ketika kasih sungguh menjiwai dan merajai hidup berkeluarga, sehingga para anggota keluarga saling mengasihi satu sama lain. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1Kor 13:4-7)

3) Kehidupan persekutuan Gereja Ada 4 (empat) cirikhas hidup persekutuan Gereja, yang saling terkait, yaitu : (1) kemandirian, (2) subsidiaritas, (3) solidaritas dan (4) keberpihakan pada yang miskin dan berkekurangan atau kurang beruntung. Pada masa kini kiranya yang mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan adalah solidaritas dan keberpihakan pada yang miskin dan berkekurangan, meningat dan mempertimbangkan krisis moneter yang berdampak pada PHK serta pengngguran maupun kemiskinan. Solidaritas harus dihayati oleh mereka yang kaya terhadap yang miskin, yang pandai terhadap yang bodoh, yang 'diatas' terhadap 'yang dibawah', yang berkelebihan terhadap yang berkekurangan, dst… Untuk itu orang harus 'menunduk' atau melihat ke bawah, 'turba'/turun ke bawah, meneladan "Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Fil 2:5-8).

"Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin" (Mzm 72:10-13)


[Ignatius Sumarya, SJ]

Sabtu, 03 Januari 2009

Sabtu, 03 Januari 2009
Hari Biasa Masa Natal



Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)

"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

29 Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. 1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. 2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 5 Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. 6 Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (
Mzm 98:1.3c-4.5.6)
1.Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)

"Lihatlah Anak domba Allah."
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." 32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan



Yohanes sungguh luar biasa untuk ukuran dulu maupun sekarang ini. Dia menarik simpati rakyat dan banyak orang mengikuti gerakan barunya mempersiapkan kedatangan Mesias. Hidupnya menyampaikan pesan yang menarik untuk ditelaah. Dia mendirikan komunitas baru: komunitas yang menantikan zaman baru sesuai dengan pandangan Yahudiah. Prinsipnya tegas - peri hidupnya dapat dikategorikan keras - tetapi kegembiraannya tidak pernah surut.

Patut dikagumi bagaimana dia menghidupi kata-katanya sebagai perintis. Dia selalu menunjuk pada sesuatu yang jauh lebih besar daripada dirinya dan tidak pernah mengambil kesempatan menyesatkan orang.

Tidak selalu gampang memainkan peran secara jujur dan ikhlas. Para politisi dan negarawan berjuang untuk memperoleh segala hak dan kesempatan; kadang menjelekkan dan bahkan menjatuhkan orang yang dipandang rival. Tentu damai tidak akan tercapai sebab setiap orang yang merasa dikalahkan menunggu kesempatan untuk bisa membalas. Mereka membentengi dirinya dengan berbagai senjata. Hidup akan menjadi baik bila setiap kita sadar akan panggilan, kemampuan, dan kedudukan masing-masing. Posisi dan peran kita harus dijalankan demi kepentingan sebanyak mungkin orang.

Ada peran yang mesti dipegang dan dimainkan orang lain dan mesti kita dukung. Dalam hal ini, Yohanes adalah guru kita.

Tuhan Yang Mahabaik, kuatkan dan berkatilah aku dalam melakukan kewajibanku dan menikmati hakku. Lindungilah aku dari keinginan merampas hak orang lain. Amin.
Renungan: Ziarah Batin
Bacaan KS: Ekaristi.Org

Photobucket

Jumat, 02 Januari 2009

Jumat, 02 Januari 2009
Pw. St Basilius Agung dan St Gregorius dari Nazianze


"Hendaklah kamu tetap tinggal di dalam Dia."


Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, aku bersyukur atas karunia hidup ini. Bantulah aku pada hari ini supaya dapat mengisi hari ini dengan terus mewartakan Warta Gembira-Mu, seperti Santo Basilius Agung dan Santo Gregorius dari Nazianze yang pada hari ini kami peringati. Berkatilah usahaku pada hari ini ya Tuhan. Doa ini kami mohon di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)


"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."

22 Anak-anakku terkasih, Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. 23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. 24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. 25 Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. 26 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. 27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. 28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat.
(Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil PS 957
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara, Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)


"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."

19 Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Kadang-kadang manusia - termasuk kita - suka dipandang berlebihan; ingin diperlakukan di luar kewajaran. Bahkan, tergoda mengumbar jasa guna mendapat penghargaan yang bukan hak kita sehingga dapat dikategorikan sebagai pembohong, sok hebat, dan gila hormat. Kadang-kadang penampilan dilengkapi berbagai aksesoris dan tanpa sadar melebih-lebihkan kehebatannya dan mengada-ada; sulit bersikap seadanya.

Penghargaan patut kita terima manakala kita bersikap seadanya. Yohanes Pembaptis memberi contoh jitu. Dia lebih dahulu terkenal ketimbang Yesus, sanaknya itu. Dia sudah dikagumi oleh rakyat dan sangat disegani oleh pembesar, "namun tetap menunjuk kepada Dia, orang yang sesungguhnya dinantikan itu".

Berhadapan dengan Yesus, dia berjiwa besar, "Aku Bukan Mesias" dan "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun", serta "Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Kita harus jujur dan memperoleh hormat yang sungguh tertuju kepada kita dan mempersilakan orang lain menerima hormat yang menjadi haknya. Dengan demikian, hidup kita makin jujur dan apa adanya. Dan sikap itu amat perlu pada saat memulai Tahun Baru ini.


Tuhan Yang Mahamulia, jangan biarkan aku mencari hormat yang bukan hakku. Jauhkanlah aku juga dari keinginan mengambil hormat yang merupakan milik-Mu. Jadikanlah diriku orang jujur dan bersikap seadanya. Amin.




Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan KS: Ekaristi.Org






Photobucket

Kamis, 01 Januari 2009

Kamis, 01 Januari 2009
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah.


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Bilangan (6:22-27)


"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka."


22 Sekali peristiwa TUHAN berfirman kepada Musa: 23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: 24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; 25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; 26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. 27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya Allah mengasihi dan memberkati kita.
Ayat.
(Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:4-7)


"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."

4 Saudara-saudara, setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 962
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putera-Nya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:16-21)


"Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus."


16 Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. 21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Hari ini adalah hari baru pada tahun yang baru. Kita saling mengucapkan Selamat Tahun Baru; memohonkan yang terbaik dalam berbagai bidang. Dari satu segi, hari ini tidak banyak berbeda dari hari - bahkan tahun - kemarin. Namun, dari segi lain, hari ini memberanikan kita untuk bersemangat baru. Pengharapan kita baru dan kiranya makin kuat dan yakin mengarungi perjalanan kita selama 365 hari ke depan.

Tahun Baru adalah pengulangan tahun sebelumnya atas cara yang lebih baik dan membahagiakan. Kita memulai hari ini dengan saling memohonkan berkat, "Semoga Engkau diberkati dan dilindungi Tuhan; disinari dengan wajah-Nya dan diberi kasih karunia; semoga Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberimu damai sejahtera."

Hari ini adalah Hari Urbi et Orbi. Sri Paus berdoa dan memohonkan berkat bagi kota Roma dan seluruh dunia agar memperoleh damai dan sejahtera. Bersama Sri Paus, kita mewujudkan damai dan sejahtera itu dalam kehidupan kita masing-masing, di mana dan kapan pun.

Kita berguru kepada para gembala yang mengalami damai sejahtera karena perilaku mereka berubah. Sebelumnya, mereka dipandang sebagai buruh yang curang. Sesudah peristiwa palungan, mereka menjadi pembawa berita sukacita. Selalu ada kemungkinan membuat hidup jauh lebih baik.

Bapa di surga, terima kasih karena Engkau menuntunku memasuki hari dan tahun baru ini. Berilah semangat dan kekuatan baru untuk mengisinya agar menjadi tahun yang penuh damai, persahabatan, dan kesejahteraan. Amin.



Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan KS: Ekaristi.Org



Photobucket

Keluarga Kudus dan Yerusalem Sejati

KELUARGA KUDUS DAN YERUSALEM SEJATI

Rekan-rekan yang budiman!

Pada Pesta Keluarga Kudus kali ini diceritakan bagaimana Yesus yang masih orok dibawa ke Bait Allah di Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan menurut hukum Musa seperti termaktub dalam Kel 13:2,12 (juga lihat Im 12:6-8). Di tempat suci itu juga datang Simeon, orang yang hidupnya lurus dan saleh, dan batinnya sangat merindukan mengalami kehadiran ilahi. Ia orang yang dinaungi Roh Kudus yang menguatkannya dengan pengharapan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum melihat Sang Terurapi datang. Ketika mendapati orang tua Yesus membawanya ke Bait, Simeon pun menyambutnya lalu mengucapkan pujian bagi Allah. Diberkatinyalah anak itu lalu ia pun bernubuat bahwa anak tadi akan menentukan jatuh serta bangunnya banyak orang di Israel dan menjadi tanda perbantahan - supaya menjadi nyata isi pikiran orang banyak. Dalam kaitan ini juga dikatakan oleh Simeon bahwa batin Maria - "jiwamu sendiri" - akan ditembus pedang. Apa artinya akan kita dekati. Di Bait Allah ada pula ketika itu seorang perempuan nabi yang besar ibadahnya, tekun puasa dan doanya. Namanya Hana. Ia juga mengucap pujian kepada Allah serta menegaskan bahwa anak yang dipersembahkan ke Bait Allah ini ialah yang dinanti-nantikan orang banyak bagi merdekanya Yerusalem. Itulah kejadian-kejadian luar biasa yang diceritakan Lukas mengenai keluarga kudus yang kemudian pulang dan hidup di Nazaret seperti orang biasa. Apa yang dapat dipetik dari peristiwa ini?

SIMEON DAN HANA

Injil Lukas menampilkan kejadian-kejadian setelah kelahiran Yesus lewat orang-orang yang berjumpa dengan keluarga kecil yang masih ada di dekat Yerusalem. Kini dua tokoh ditampilkan, Simeon dan Hana. Mereka berdua mendapatkan pengalaman yang luar biasa: menyaksikan bagaimana Yang Maha Kuasa kini memenuhi harapan orang-orang yang dekat padaNya.

Dalam Injil Lukas, Simeon mewakili orang-orang saleh yang pada zaman itu menantikan kedatangan seorang Mesias yang akan mengawali zaman baru. Walaupun mereka orang-orang yang teguh beriman, tetap batin mereka digundahkan dengan pertanyaan kapankah Yang Maha Kuasa akan sungguh mengirim orang yang ditugasiNya membawa umat di jalan yang benar. Orang-orang seperti inilah yang dibimbing oleh kebijaksanaan dan kekuatan ilahi - dalam bahasa Lukas ialah Roh Kudus (ay. 25-26) - sampai sungguh mendapati yang mereka dambakan. Mereka ini orang-orang Perjanjian Lama yang beruntung menemukan jawaban bagi harapan mereka. Kidung Simeon (ay. 29-32) berisi pujian yang juga meringkaskan pengalaman seperti ini. Kelegaan batin kini melapangkan penglihatan orang-orang seperti Simeon. Ia dapat melihat datangnya penyelamatan yang disediakan bagi siapa saja, bukan hanya bagi umat terpilih.

Para pembaca Injil Lukas dahulu segera akan menangkap warta bagian itu, yakni imbauan untuk ikut serta dalam pengalaman Simeon dan,berbagi warisan iman dengan siapa saja, dengan cara yang leluasa dan batin yang merdeka.

Orang yang kedua yang ditampilkan Lukas ialah Hana. Perempuan saleh ini ialah orang yang berhasil ikut serta dalam pengalaman Simeon tadi. Hana menjumpai Yesus yang sedang dipersembahkan ke Bait Allah dan yang ditegaskan oleh Simeon sebagai pemenuhan harapan orang banyak. Hana ikut paham dan lebih dari sekadar bergembira, ia pun "berbicara tenang anak itu - yakni Yesus - kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem" (ay. 38).

KEHADIRAN ILAHI DI "YERUSALEM"

Dikatakan pada pembukaan petikan kali ini, ay. 22, bahwa Yesus dibawa ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Nama kota itu di situ dieja oleh Lukas sebagai "Hierosolyma", yakni kota suci sejauh menerima kehadiran ilahi dengan tulus dan bakal berlangsung terus dalam batin orang-orang yang mengenaliNya. Ketika menampilkan tokoh Simeon dalam ay. 25, Lukas menyebut "Adalah di Yerusalem seorang yang bernama...". Di sini nama kota itu dieja sebagai "Ierousaleem". Dalam Injil Lukas, bila ditulis demikian, kota itu ditampilkan sebagai pusat ibadat, tapi sebetulnya tidak lagi menjadi tempat kehadiranNya yang jelas dan nyata. Tempat seperti ini akan ditinggalkan dan akan digantikan dengan tempat ibadah batin yang sungguh yang dikenali oleh keluarga kudus tadi, yakni Hierosolyma. Mengapa Simeon diperkenalkan sebagai orang yang berada di Ierousaleem, yang bukan tempat hadirnya Yang Ilahi yang sesungguhnya? Justru inilah maksud Lukas. Ada orang-orang seperti Simeon yang hidup dalam adat agama yang tidak memberi ketenteraman yang sungguh, tetapi orang-orang seperti dia masih berkepekaan mengenali kembali di mana sesungguhnya Tuhan. Dan baiklah kita ikuti cara Lukas menguraikan perkara pelik tapi nyata ini. Simeon kemudian menyambut Yesus yang masih orok yang dibawa orang tuanya ke Hierosolyma - ke Yerusalem yang sesungguhnya. Boleh dikatakan, berkat kepekaan keluarga kudus akan kehadiran ilahi inilah maka Simeon sampai juga ke Hierosolyma meski masih ada di Ierousaleem! Inilah karya penyelamatan yang hebat yang terjadi lewat keluarga kudus itu. Oleh karena itu segera Simeon kini mendapati diri melihat kenyataan baru dan memuji kebesaran ilahi. Sudah cukup baginya, kini ia ikut dalam Hierosolyma yang didatangi keluarga kudus. Begitu pula Hana, setelah ia juga mengenali Yesus, dikatakan Lukas bahwa Hana pun mengucap syukur dan berbicara tentang Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem (ay. 38). Di situ nama kota itu tertulis sebagai Ierousaleem. Jelas hendak dikatakan, di situ banyak orang yang menantikan kehadiran Tuhan yang makin terasa jauh, tapi pada saat itu justru ada orang seperti Hana yang telah melihat di mana sesungguhnya Ia hadir, bukan lagi di Ierousaleem, melainkan di Hierosolyma, dan kini Hana berbagi pengalaman batin dengan orang-orang itu. Inilah kelepasan - penyelamatan- yang sungguh, yang meluas lewat orang-orang yang memang telah mengalaminya!

KEHADIRAN YANG MEMILAH-MILAH

Kebesaran ilahi tidak pilih-pilih, tetapi memilah-milah. Ketika mengucapkan berkat bagi Yesus, Simeon juga mengatakan kepada Maria bahwa anak ini akan menentukan jatuh dan bangkitnya banyak orang di Israel dan enjadi tanda perbantahan agar menjadi nyata pikiran hati banyak orang (ay. 34-35). Kini saatnya, seperti digambarkan di atas, mana Ierosaleem, mana Hierosolyma, meski di luar tampak sama, tapi keduanya amat berbeda. Kini akan jelas siapa yang menerima penyelamatan, siapa yang menjauh dan belum dapat mendekat ke sana. Yesus memang menjadi tanda kehadiran ilahi yang menimbulkan perbantahan, dari saat itu hingga sekarang juga. Namun ia makin dikenal orang-orang yang peka yang makin berada di Hierosolyma - di wahana batin yang leluasa. Dalam hubungan ini Simeon juga mengatakan kepada Maria bahwa "pedang akan menembus jiwamu sendiri". Kerap pernyataan ini dimengerti sebagai nubuat bahwa Maria akan mengalami penderitaan, seperti nanti ketika menyaksikan kesengsaraan dan wafat Yesus. Meski menarik, penjelasan seperti ini meleset dan tidak banyak faedahnya. Memang tak bisa disangkal nanti Maria ikut menderita, tapi ibu mana yang tidak? Dan kenyataan ini bila dikatakan malah tidak membuat perkataan itu berbobot. Maksud kata-kata Simeon lain. Pedang ialah lambang ketajaman. Dan ketajaman yang dimaksud ialah ketajaman Sabda Ilahi sendiri. Maria. Dari ay. 33 jelas bahwa Yusuf dan Maria tidak langsung memahami ungkapan kegembiraan Simeon dalam ay. 29-32 (Kidung Benediktus). Mereka heran akan segala yang dikatakan tentang Yesus yang mereka bawa ke Bait Allah. Kata-kata Simeon kepada Maria mengenai pedang tadi sebetulnya menjadi penegasan bahwa nanti semuanya akan jelas karena tajamnya Sabda akan menembus ketidakpahaman yang masih ada dalam diri Maria. Dan demikian ia akan makin dekat dan bersatu dengan kenyataan Sabda tadi. Akan jelas pula bagi banyak orang mana yang sesungguhnya mana yang semu. Orang akan mengalami seperti yang dialami Simeon, dan Hana.

MENERAPKAN WARTA?

Dalam kehidupan beragama ada banyak sisi. Ada sisi yang menarik, ada sisi yang menyeramkan. Kehadiran ilahi pun kerap digambarkan dalam dua kutub itu. Tapi kenyataan tidak selesai di situ saja. Ada orang-orang yang dapat dan berani melangkah mengarah lebih jauh dan berhasil menemukan inti apa itu percaya, apa itu dekat dengan Penyelamat, tapi juga menyadari masih ada di sini, masih berpijak di bumi dengan pelbagai kenyataan yang bisa membingungkan dan mengecewakan. Lukas akan mengatakan ada orang-orang yang di Ierousaleem yang berani mengarahkan diri ke Hierosolyma. Bukan itu saja, Lukas menampilkan tokoh-tokoh nyata. Pertama, keluarga kudus sendiri yang mengarah ke Hierosolyma untuk menjalankan ketetapan hukum Musa. Mereka digambarkan sebagai yang tetap dalam jalur "agama" tetapi berhasil menemukan inti kerohanian yang membimbing batin mereka. Begitu pula Simeon, demikian juga Hana. Kisah ini ditampilkan Injil sebagai ajakan untuk bernalar bagi banyak orang, juga pada zaman ini. Manakah arah-arah yang sungguh memberikan ketenteraman batin dalam beragama, manakah kecenderungan-kecenderungan dalam agama yang sebaiknya dimurnikan. Juga diwartakan dalam Injil kali ini, orang tidak hanya didorong untuk mencari jalan orang yang benar, tetapi ditegaskan pula, seperti pada Simeon, Roh Kudus menaungi dan menguatkan. Ini sisi warta yang bisa semakin didalami. Naungan serta kekuatan rohani inilah yang patut dibiarkan leluasa membawa orang ke sana!

Tambahan. Bacaan kedua (Ibr 11:8. 11-12. 17-19) berisi pujian bagi iman Abraham, bapa semua kaum beriman dari pelbagai agama dan kepercayaan. Iman membawanya menemukan tempat yang sejati, memberi keturunan besar dan menjadi kekuatan batin. Keteguhan seperti ini rahasianya: membiarkan diri leluasa dibimbing Tuhan!




Salam hangat,


A. Gianto


(Bacaan Kitab Suci klik disini)


Photobucket

Rabu, 31 Desember 2008

Rabu, 31 Desember 2008
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Marilah kita tutup tahun ini dengan sukacita karena kebaikan Tuhan dan karena kepercayaan akan penyertaan Tuhan.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)


"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."

18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. 19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. 21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)

"Firman telah menjadi manusia."

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.



Renungan


Sebagai seorang Pengarang Injil, ketika menjadi tua dan menulis refleksinya, barulah Yohanes menyadari bahwa ternyata Yesus yang selama ini dekat dengannya dan bergaul dengan orang-orang lain itu adalah seorang Mesias. Bahkan, Dia bukan hanya Mesias, tetapi ternyata Dialah "Sabda" yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Menyadari semua itu, Yohanes berani memperlihatkan kepada dunia bahwa memang benar Yesus itu adalah orang yang istimewa dan pantas dimuliakan dan dijunjung tinggi oleh umat manusia.

Karena itu, Yohanes sungguh-sungguh mengajak kita untuk mulai menyadari bahwa Yesus itu sungguh mulia. Maka, pantaslah sebagai manusia kita pun berani mewartakan Dia kepada siapa pun di dunia ini. Mereka yang percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya akan diselamatkan-Nya karena Dialah Penyelamat untuk semua umat manusia.

Betapa indah dan mulia Engkau, ya Yesus. Jadikanlah aku ini hamba-Mu yang ingin berada selalu di dekat-Mu. Amin.


Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan KS: Ekaristi.Org


Photobucket

Rabu, 31 Desember 2008

Rabu, 31 Desember 2008
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Marilah kita tutup tahun ini dengan sukacita karena kebaikan Tuhan dan karena kepercayaan akan penyertaan Tuhan.


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)


"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."


18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. 19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. 20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. 21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai
Ayat.
(Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)

"Firman telah menjadi manusia."

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.



Renungan


Sebagai seorang Pengarang Injil, ketika menjadi tua dan menulis refleksinya, barulah Yohanes menyadari bahwa ternyata Yesus yang selama ini dekat dengannya dan bergaul dengan orang-orang lain itu adalah seorang Mesias. Bahkan, Dia bukan hanya Mesias, tetapi ternyata Dialah "Sabda" yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Menyadari semua itu, Yohanes berani memperlihatkan kepada dunia bahwa memang benar Yesus itu adalah orang yang istimewa dan pantas dimuliakan dan dijunjung tinggi oleh umat manusia.

Karena itu, Yohanes sungguh-sungguh mengajak kita untuk mulai menyadari bahwa Yesus itu sungguh mulia. Maka, pantaslah sebagai manusia kita pun berani mewartakan Dia kepada siapa pun di dunia ini. Mereka yang percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya akan diselamatkan-Nya karena Dialah Penyelamat untuk semua umat manusia.

Betapa indah dan mulia Engkau, ya Yesus. Jadikanlah aku ini hamba-Mu yang ingin berada selalu di dekat-Mu. Amin.


Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan KS: Ekaristi.Org


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy