| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 Januari 2009

Sabtu, 24 Januari 2009
PW. St. Fransiskus de Sales, Uskup, Pujangga Gereja


Doa Renungan
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, seperti embun pagi yang jatuh ke bumi, demikianlah Engkau menyayangi segala-galanya dan menghendaki agar semua ciptaan-Mu lestari. Maka Engkau menarik mereka semua agar bertobat dan selamat. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Ya Bapa, ajarilah kami untuk menyayangi dengan tulus ikhlas, agar setiap orang yang kami jumpai menemukan harapan dan hidup dengan semangat. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kamin. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (9:2-3.11-14)


"Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri."

2 Saudara-saudara, dalam kemah suci, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. 3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- 12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. 13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat
. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)


"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

20 Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. 21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Bagi kaum keluarga-Nya, Yesus sungguh kelewat batas. Obsesi-Nya keterlaluan, "bahkan makan pun tidak sempat" lagi dan karenanya keluarga beranggapan Yesus sudah "tidak waras". Sikap dan tindakan Yesus sebagai nabi atau sebagai guru sudah kebablasan. Yesus agaknya tidak saja melupakan kaum keluarga-Nya, tetapi juga sudah tidak peduli dengan kesehatan-Nya sendiri. Saatnya keluarga perlu "merumahkan-Nya".

Yesus dan pengikut-Nya memang kerap dipandang tidak waras karena terlalu banyak berpikir dan berbuat bagi orang lain, termasuk mereka yang dipandang musuh atau bukan kelompok-Nya; sementara ukuran umum dalam masyarakat, keluarga, dan kerabatlah yang mesti didahulukan dalam segala hal dengan segala cost, yang memang menjadi sebab merajalelanya korupsi dan kebusukan.

Yesus konsisten bahwa Kerajaan Allahlah yang pertama-tama mesti dikedepankan. Kepentingan keluarga dan kerabat mendapat porsinya dalam kepentingan umum masyarakat.

Berprinsip dan bertindak seperti itu dewasa ini di negara kita juga memang kerap dipandang tidak waras dan tentu saja tidak populer. Namun, tidak ada jalan selain menapaktilasi jejak Yesus bagi pengikut-Nya.
Bersikap dan berbuat demikian tidak mustahil menyebabkan kita akan dipandang tidak waras, bukan saja oleh kaum keluarga kita, tetapi juga oleh semua masyarakat.

Tuhan Allah, jalan-Mu bukanlah jalan manusia, sebagaimana Nabi Yesaya menandaskan jalan pikiranku bukanlah jalan pikiran-Mu. Letakkanlah tangan-Mu di bahuku. Amin.

Renungan: Ziarah Batin 2009
Bacaan KS: Ekaristi.org


Photobucket

Jumat, 23 Januari 2009


Jumat, 23 Januari 2009
Hari Biasa Pekan II

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (8:6-13)


"Kristus menjadi pengantara perjanjian yang lebih agung."

6 Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. 7 Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. 8 Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, 9 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. 10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. 12 Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." 13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih dan kesetiaan akan bertemu
Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)

"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."

13 Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. 16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Murid-murid tidak pertama-tama memilih Yesus menjadi guru mereka. Sebaliknya, Yesus sendiri memilih para murid, "Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya."

Bukan karena kehebatan kita maka kita menjadi pengikut Kristus; juga bukan karena keistimewaan kita maka kita memangku jabatan atau pelayanan yang kita pegang pada saat ini sebagai orang Kristen. Hal itu terbukti pada saat kita kerja keras dan tidak menikmati ganjaran seperti dalam dunia usaha. Banyak rintangan dan derita yang mungkin kita hadapi dan alami sebagai pengikut Kristus. Namun, kita merasakan suatu daya yang tidak bisa kita tolak dan hanya mesti menuruti pilihan-Nya atas diri kita.

Sebelum Yesus menetapkan pengikut atau murid-Nya, para calon itu mesti lebih dahulu sadar dan yakin bahwa mukjizat Yesus terjadi karena dua sisi: anugerah dari Yesus dan iman atau usaha dari orang disembuhkan.

Yesus mengajarkan bahwa bukan popularitas yang patut kita kejar, melainkan penyerahan dalam iman. Kita mesti semakin matang dan dewasa menghayati bahwa Tuhanlah yang memilih kita. Kita harus pasrah dan sekaligus bergiat sekuat hati - entah dipuji atau dicaci maki orang lain.

Tuhan Yesus, Engkau telah memilihku untuk mengikuti-Mu bukan dalam hal yang gampang dan bebas hambatan. Kuatkanlah aku untuk menjadi murid-Mu yang senantiasa setia. Amin.


Renungan: Ziarah Batin 2009
Bacaan KS diolah Ekaristi.org


Pemeliharaan dijadwalkan pada 4:00PM PST


Photobucket

Kamis, 22 Januari 2009

Kamis, 22 Januari 2009
Hari Biasa Pekan II



Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (7:25-8:6)


"Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

25 Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. 26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, 27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. 28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. 1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, 2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. 3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. 4 Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. 5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." 6 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
Ayat
(Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:7-12)

"Roh-roh jahat berteriak, "Engkau Anak Allah." Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia."

7 Sekali peristiwa, Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, 8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." 12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Yesus adalah Imam Agung yang istimewa bukan berdasarkan keturunan atau warisan seperti kaum Lewi. Yesus menjadi Imam Agung istimewa karena Allah ada bersama dengan dan dalam Dia. Dia menyembuhkan orang tanpa memilih-milih dan selalu mengingatkan bahwa Bapalah yang harus dimuliakan sebab Dialah yang bekerja dalam diri Yesus. Melakukan kehendak Bapa sesempurna mungkin!

Kita pun dipanggil menjadi orang istimewa bukan terutama karena hebatnya perbuatan kita. Kita tidak dituntut untuk melaksanakan hal yang spektakuler. Kita dituntut melakukan apa yang bisa dan mesti dilakukan - sekecil apa pun dalam posisi kita masing-masing. Dengan melakukan peran dan tanggung jawab masing-masing, sesungguhnya terjadilah yang istimewa.

Seandainya setiap hari kita melakukan tanggung jawab kita demi memenuhi kehendak Allah dengan benar dan gembira, dua pihak akan sangat diuntungkan. Kita akan merasa bahagia karena dapat melakukan dengan baik apa yang mesti kita lakukan. Masyarakat menjadi lebih baik karena semuanya berjalan teratur dan semestinya. Itulah yang luar biasa.

Jika kita semua melakukan tugas dan tanggung jawab kita, bukan saja banyak orang sakit akan sembuh, melainkan masyarakat juga menjadi sungguh cerminan Kerajaan Allah.


Tuhan Yesus, sembuhkanlah aku dari segala penyakit yang menggerogoti jiwa dan ragaku. Amin.


Renungan : Ziarah Batin 2009
Bacaan KS: Ekaristi.org

Photobucket

Rabu, 21 Januari 2009

Rabu, 21 Januari 2009
Peringatan Wajib Santa Agnes, Perawan dan Martir


Doa Renungan
Allah Bapa yang penuh kasih, bersama Santa Agnes yang kami rayakan bersama pada hari ini, kami optimis melangkah hidup hari ini bersama-Mu. Demi Kristus penyelamat dan penuntun kami untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (7:1-3.15-17)

"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."

Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)

"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Allah prihatin, bagaimana agar manusia menjadi selamat, sempurna, dan bahagia tanpa dipaksa-Nya. Semua ketentuan, aturan, dan bahkan ritual keagamaan pun terarah ke sana.

Dua sikap harus dicermati. Sikap pertama ditampakkan oleh para penonton dan orang yang mau menjebak Yesus agar melanggar aturan. Apakah Yesus akan menyembuhkan orang yang mati sebelah tangan tersebut? Sikap kedua ditunjukkan oleh penderita yang berharap akan belas kasih dan kemurahan hati Allah agar dia sembuh. Bagaimana supaya sembuh; itu saja yang didoakan dan dimohonkannya di dalam rumah ibadat itu. Dia tentu tidak berharap bahwa doanya dikabulkan pada hari Senin atau Selasa berikutnya, melainkan agar pada hari Sabat itulah Tuhan mendengarkan doanya. Pintanya, Tuhan Allah mau menyembuhkan penyakitnya kapan pun - termasuk pada hari Sabat.

Kita kadang kurang konsisten. Kalau kita yang sakit, kita berpikir bagaimana bisa sembuh; sekuat tenaga memohon kebaikan Allah. Itu saja! Namun, kalau kita yang merasa diri hakim dan tidak merasa perlu ditolong, kita bermain sebagai Tuhan Allah. Kita harus belajar melihat bagaimana Tuhan Allah memberikan kebaikan dan mukjizatnya kepada siapa saja dan kita tidak boleh cemburu apalagi keberatan.

Ya Allah, bantulah aku untuk memahami dan mengamalkan perintah-perintah-Mu. Amin.



Bacaan KS: Ruah,
Renungan : Ziarah Batin 2009


Photobucket

Selasa, 20 Januari 2009

Selasa, 20 Januari 2009
Hari Biasa Pekan II

Ibr 6:10-20; Mrk 2:23-28

"Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"


"Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?" Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." (Mrk 2:23-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Entah sudah ada berapa UU, PP, Juklak, Peraturan dst..yang diundangkan atau diberlakukan, kiranya hanya segelintir orang yang mengetahui atau menguasainya. Aneka tatanan atau aturan dibuat dan diundangkan untuk manusia dan pada umumnya dijiwai oleh cintakasih atau paling tidak kompromi. Hemat saya semakin banyak aturan dan tatanan dibuat dan diberlakukan rasanya menunjukkan bahwa manusia-manusia atau pribadi-peribadi yang tersangkut atau terkait dengan aturan dan tatanan tersebut belum dewasa kepribadiannya atau jauh dari penghayatan cinkasih satu sama lain. Cintakasih mendasari, menjiwai dan mengatasi aneka macam tatanan dan aturan, itulah kebenaran, maka ketika kita bertindak berdasarkan cintakasih dan untuk itu terpaksa melanggar aturan atau tatanan hemat saya baik dan benar adanya. Aturan dan tatanan sedikit banyak mempersempit ruang gerak dari yang kena aturan atau tatanan tersebut, sebagaimana menjadi nyata dan jelas terjadi dalam diri mereka yang berada di penjara atau bui karena terbukti berbuat salah alias melanggar cintakasih. Mengasihi memang tidak kenal batas alias bebas/dibatasi kebebasan, sedangkan kebebasan dibatasi cintakasih. Menghayati cintakasih antara lain menjunjung tinggi, menghormati harkat martabat manusia, tidak menginjak-injak harkat martabat manusia. Sebagai contoh bahwa cintakasih itu bebas hemat saya dapat terjadi dalam diri suami-isteri yang saling mengasihi: mereka bertelanjang bulat berdua tidak salah dan tidak berdosa, saling memperlakukan yang lain seenaknya asal tidak melecehkan harkat martabat manusia tidak apa-apa, dst.. Sebaliknya seseorang telanjang bulat di jalanan jelas melanggar aturan dan tatanan serta melecehkan harkat martabat orang lain, yaitu orang lain akan tergerak untuk berpikiran rendah, tidak luhur. Selama kita hidup dalam dan oleh cintakasih kita bebas merdeka, dan tidak ada ketakutan atau kekhawatiran apapun, meskiipun karena itu menjadi bahan gunjingan atau omongan sementara orang.

· "Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang" (Ibr 6:10). Pengalaman ini telah terjadi dalam diri Abraham yang percaya kepada kasih Allah, yang "menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya" (Ibr 6:15). Marilah kita saling melayani satu sama lain dengan penuh kesabaran, berbuat baik satu sama lain dimanapun dan kapanpun. "Sabar adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan dan kepedulian atas perjanjian yang telah dibuat" (Prof Dr.Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka- Jakarta 1997, hal 24). Janji-janji yang telah dibuat antara lain terwujud dalam berbagai aturan atau tatanan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing, maka marilah dengan sabar dan rendah hati kita hayati aturan dan tatanan tersebut. Percaya dan imanilah jika kita setia pada aturan atau tatanan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita, maka kita pasti akan memperoleh apa yang pernah dijanjikan kepada kita atau kita dambakan/harapkan. Maka marilah meneladan Bapa Abraham, teladan umat beriman dengan menghayati iman kita di dalam hidup sehari-hari, yang dilengkapi dengan keutamaan harapan dan cintakasih, dan cintakasih harus menjadi nyata antara lain dalam keutamaan-keutamaan "sabar, murah hati; ia tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1Kor 13:4-7)

"Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang. Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya." (Mzm 111:1-2.4-5)


[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id, 20 Januari 2009

Photobucket

Pekan Doa Untuk Kesatuan Umat Kristiani

DEWAN KEPAUSAN UNTUK MEMAJUKAN KESATUAN UMAT KRISTIANI

Bahan-bahan untuk



PEKAN DOA UNTUK KESATUAN UMAT KRISTIANI

dan untuk sepanjang tahun 2009

"Agar mereka menjadi satu dalam tangan-Mu" (Yeh. 37:17)



Disiapkan dan diterbitkan bersama oleh:

Dewan Kepausan Untuk Memajukan Kesatuan Umat Kristiani

dan Komisi Faith and Order Dewan Gereja-Gereja Sedunia



Catatan mengenai kutipan-kutipan Kitab Suci:

Kutipan-kutipan Kitab Suci yang dicantumkan dalam buku ini diambil dari Alkitab Deuterokanonika terbitan Lembaga Alkitab Indonesia - Lembaga Biblika Indonesia.

Kepada Mereka yang mengorganisasi Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani

Mengupayakan Kesatuan: Sepanjang Tahun

Menurut tradisi, waktu untuk menyelenggarakan Pekan Doa Untuk Kesatuan Umat Kristiani di belahan utara adalah 18-25 Januari. Tanggal-tanggal itu diusulkan oleh Paul Wattson pada tahun 1908 yang meliputi hari-hari antara Pesta Santo Petrus dan Pesta Santo Paulus, dan karena itu memiliki suatu makna simbolik. Di belahan selatan, di mana Januari merupakan hari libur, Gereja-Gereja sering memilih hari-hari lain untuk menyelenggarakan Pekan Doa, misalnya sekitar Pentakosta (yang disarankan oleh gerakan Faith and Order pada tahun 1926), yang juga merupakan tanggal simbolik oleh kesatuan Gereja.

Dengan memperhatikan kelonggaran mengenai tanggal, kami mendorong Anda untuk memahami bahan yang disajikan dalam buku ini sebagai suatu undangan untuk menemukan kesempatan-kesempatan yang tepat sepanjang tahun 2009 untuk mengungkapkan tingkat persekutuan yang sudah dihayati oleh Gereja-Gereja, dan untuk berdoa bersama guna memohon kesatuan penuh yang dikehendaki oleh Kristus.

Menyesuaikan Teks

Bahan ini ditawarkan dengan pengertian bahwa, kalau mungkin, ia disesuaikan untuk penggunaan tingkat lokal. Dalam melakukan penyesuaian, haruslah diperhitungkan kebiasaan liturgis dan devosional setempat. Penyesuaian seperti itu hendaknya dilaksanakan secara ekumenis. Di sejumlah tempat badan/lembaga-lembaga ekumenis sudah ditetapkan untuk menyesuaikan teks ini. Di tempat-tempat lain, kami berharap bahwa kebutuhan untuk menyesuaikan bahan ini akan menjadi suatu dorongan untuk menciptakan badan/lembaga-lembaga seperti itu.

Menggunakan Bahan Pekan Doa

Untuk Gereja-Gereja dan komunitas-komunitas Kristiani yang melaksanakan Pekan Doa bersama-sama lewat suatu ibadat bersama, hendaknya disusun tata perayaan ibadat yang ekumenis.

Gereja-Gereja dan komunitas-komunitas Kristiani dapat juga memadukan bahan-bahan Pekan Doa ini ke dalam ibadat-ibadat mereka sendiri. Doa-doa dari ibadat ekumenis "delapan hari" ini beserta doa-doa tambahannya dapat digunakan sebagai pilihan yang tepat untuk disisipkan ke dalam perayaan ibadat yang bersangkutan.

Komunitas-komunitas yang selama Pekan Doa ini melaksanakan ibadat setiap hari dapat mengambil bahan ibadat yang disediakan pada bagian "Renungan Alkitab dan Doa-doa Selama Delapan Hari", [hlm. ...]

Mereka yang selama Pekan Doa ini ingin melaksanakan pendalaman Kitab Suci dapat menggunakan teks-teks biblis dan renungan yang disediakan pada bagian "Renungan Alkitab dan Doa-doa Selama Delapan Hari", [hlm. ...] sebagai acuan. Dalam setiap pendalaman, diskusi dapat langsung mengantar kepada doa permohonan sebagai penutup acara.

Bagi mereka yang selama Pekan Doa ini ingin berdoa secara pribadi, teks-teks biblis dan renungan yang disediakan pada bagian "Renungan Alkitab dan Doa-doa Selama Delapan Hari", [hlm. ...] dapat sangat bermanfaat untuk memusatkan doa-doa mereka. Mereka dapat sungguh merasakan bahwa mereka bersekutu dengan orang-orang lain di seluruh dunia yang sedang berdoa agar kesatuan Gereja Kristus semakin nyata.

Yehezkiel 37:15-28

[15] Firman Tuhan datang kepadaku, [16] "Hai engkau anak manusia, ambillah sepotong papan dan tulislah di atasnya: Yehuda dan orang-orang Israel yang bersekutu dengan dia. Kemudian ambillah papan yang lain dan tulislah di atasnya: Yusuf -- papan Efraim -- dan seluruh kaum Israel yang bersekutu dengan dia. [17] Lalu gabungkanlah kedua papan itu menjadi satu, sehingga keduanya menjadi satu dalam tanganmu.

[18] Kalau teman-teman sebangsamu bertanya kepadamu, ‘Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini,' [19] katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah firman Tuhan Allah: Aku mengambil papan Yusuf -- yang ada dalam tangan Efraim -- beserta suku-suku Israel yang bersekutu dengan dia dan menggabungkannya dengan papan Yehuda, dan Aku akan menjadikan mereka satu papan, sehingga mereka menjadi satu dalam tangan-Ku. [20] Dan sementara engkau memegang papan-papan yang kautulisi itu dalam tanganmu di hadapan mereka, [21] katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan Allah: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. [22] Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja akan memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi akan menjadi dua bangsa dan tidak lagi akan terbagi menjadi dua kerajaan. [23] Mereka tidak lagi akan menajiskan dirinya dengan berhala-berhala atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. [24] Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. [25] Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka, dan cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. [26] Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. [27] Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. [28] Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada saat tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Beberapa Catatan tentang Pekan Doa 2009

Tema Biblis

Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani 2009 berakar dalam pengalaman Gereja-Gereja di Korea. Dalam konteks perpecahan nasional yang sedang melanda Korea, Gereja-Gereja di Korea memetik inspirasi dari Nabi Yehezkiel, yang juga hidup dalam suatu bangsa yang terpecah-belah secara memprihatinkan dan mendambakan kesatuan.

Baik sebagai nabi maupun sebagai imam, Yehezkiel dipanggil oleh Allah pada usia yang masih muda, yakni 30 tahun. Bekerja dari tahun 594 sampai dengan 571 SM, ia sangat dipengaruhi oleh pembaruan-pembaruan religius dan politis yang telah dirintis oleh Raja Yosia pada tahun 621 SM. Raja Yosia telah berusaha menghapuskan warisan buruk dari penaklukan Assyria atas Yehuda, lewat pembaruan-pembaruan yang memugar hukum dan ibadat sejati kepada Allah Israel. Tetapi, sesudah Yosia gugur dalam peperangan, putranya Raja Yoyakim mengagungkan Mesir dan menyembah beragam ilah yang merajalela di sana. Para nabi yang berani mengecam Yoyakim ditindas dengan kejam: Uria dianiaya dan Yeremia dibinasakan. Sesudah penyerbuan Babel dan penghancuran bait Allah pada tahun 587 SM, para pemimpin dan para guru bangsa - di antara mereka adalah Yehezkiel yang masih muda - ditangkap dan dibawa ke Babel. Di sana, seperti Yeremia, Yehezkiel mengecam para "nabi" yang memberikan harapan-harapan yang tidak realistis, dan karena hal ini ia harus menanggug kebencian dan penghinaan dari sesama orang Israel di pembuangan.

Tetapi, dalam penderitaan yang sedemikian besar, cinta Yehezkiel terhadap bangsanya semakin berkembang. Ia mengecam para pemimpin yang bertindak melawan perintah Allah; ia juga berusaha memimpin bangsanya kembali kepada Allah, dengan menekankan kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya dan solidaritas dengan umat Allah. Di atas semuanya, dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan, Yehezkiel tidak putus asa tetapi memaklumkan suatu amanat harapan: maksud Allah untuk membarui dan menyatukan umat Allah masih belum dapat diwujudkan. Dalam usahanya ini, Yehezkiel didorong oleh dua penglihatan. Yang pertama adalah penglihatan yang sudah sangat lazim yakni lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering yang, berkat tindakan Roh Allah, dibangkitkan dari kematian kepada kehidupan (Yeh. 37:1-14).

Bahan-bahan Pekan Doa tahun ini didasarkan pada penglihatan Yehezkiel yang kedua, yakni penglihatan tentang dua potong kayu, yang melambangkan dua kerajaan Israel yang terpecah-belah. Nama dua belas suku asli dalam kerajaan yang terpecah itu (dua di Utara, dan sepuluh di Selatan) tertulis pada kedua potong kayu, yang kemudian dipadukan kembali menjadi satu (Yeh. 37:15-23).

Menurut Yehezkiel, perpecahan bangsa Israel itu mncerminkan - dan merupakan akibat dari - keberdosaan serta pengasingan mereka dari Allah. Mereka dapat menjadi satu bangsa lagi dengan membuang dosa-dosa mereka, dengan menjalani pertobatan, dan dengan berpaling kembali kepada Allah. Tetapi, akhirnya, Allah sendirilah yang menyatukan umat Allah dengan memurnikan, membarui, dan membebaskan mereka dari perpecahan mereka. Bagi Yehezkiel, kesatuan ini bukan hanya penyatuan kelompok-kelompok yang sebelumnya terpecah-belah tetapi, lebih dari itu, merupakan suatu ciptaan baru, yakni lahirnya suatu bangsa baru yang akan menjadi tanda pengharapan bagi bangsa-bangsa lain dan bagi seluruh umat manusia.

Tema pengharapan juga diungkapkan dalam teks lain yang sangat disayangi oleh Gereja-Gereja di Korea, yakni Wahyu 21:3-4. Ayat-ayat ini menunjuk kepada pemurnian umat Allah, untuk mewujudkan damai sejati, rekonsiliasi, dan kesatuan yang hanya dapat ditemukan di tempat di mana Allah tinggal, "Ia akan tinggal bersama-sama dengan mereka sebagai Allah mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah sendiri akan menyertai mereka; Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka. Maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis ..."

Tema-tema biblis inilah - kesatuan sebagai sesuatu yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya; kesatuan sebagai anugerah Allah, yang menuntut pertobatan dan pembaruan; kesatuan sebagai suatu ciptaan baru; semua ini membangkitkan pengharapan bahwa umat Allah masih dapat disatukan; inilah yang telah mengilhami Gereja-Gereja di Korea dalam mempersembahkan bahan-bahan untuk Pekan Doa tahun 2009 ini.




Sumber: Komisi Komunikasi Sosial KWI

Photobucket

Senin, 19 Januari 2009

Senin, 19 Januari 2009
Hari Biasa Pekan II

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (5:1-10)


"Yesus belajar menjadi taat, sekalipun ia Anak Allah."

Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepada-Nya, "Anak-Kulah Engkau. Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan." Atau di bagian lain dalam Kitab Suci Ia bersabda, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek." Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:18-22)


"Pengantin itu sedang bersama mereka."

Waktu itu, murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, "Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Kita mesti hati-hati agar tidak terjebak pada perkataan dan sikap selalu membela diri, apalagi jika kita memang salah. Alasan kita mesti jujur dan sebenarnya.

Yesus mengajak kita untuk melihat, mengerti, dan menghidupi suatu aturan atau kebiasaan dalam dua sisi. Pertama, kita mesti mencari dalam konteks apa suatu peraturan ditetapkan. Aturan dimaksudkan untuk memudahkan manusia mencapai tujuan bersama, yakni integritas pribadi dan kesejahteraan bersama. Kedua, berani mencari makna terdalam suatu peraturan. Yesus berkata, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka?" Menurut-Nya, puasa mesti dilaksanakan pada waktu yang tepat dan dengan maksud yang tepat pula.

Kita mesti menjaga diri agar tidak menjadi orang munafik. Kita menjalankan aturan, kebiasaan, dan ketentuan agama, tetapi mesti menyadari tujuan utamanya. Adakalanya tidak dapat ditawar, tetapi kita mesti menjamin agar maksud utama itu tidak dikaburkan.
Kebaikan Allah bagi manusia adalah ukuran utama dan menjadi acuan perilaku kita, termasuk dalam menepati aturan atau ketentuan - jangan dicampuradukkan.

Yesus menandaskan bahwa anggur baru harus disimpan dalam kantong kulit baru. Semuanya mesti diposisikan pada tempat yang benar. Konteks untuk itu juga perlu diperhatikan.

Tuhan Yang Mahabaik, Engkaulah kebaikan dan kebenaran seutuhnya. Jauhkanlah diriku dari sifat munafik dan berikanlah kepadaku kemauan dan kerelaan untuk senantiasa berguru kepada-Mu. Amin.



Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy