| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 06 Februari 2009

Jumat, 06 Februari 2009
Jumat Pertama Dalam Bulan
Pw. S. Paulus Miki, dkk, Imam Martir


7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (1 Yohanes 4:7-10)

Doa Renungan
Allah Bapa sumber penghiburan sejati, terima kasih atas hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada hari ini. Semoga pada hari ini kami dapat menabur benih kasih dan cinta-Mu kepada sesama kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (13:1-8)


"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."


1 Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! 2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. 3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." 6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" 7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. 8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan terang dan keselamatanku.
Ayat.
(Mzm 27:1.3.5.8b-9abc)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)


"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."

14 Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan


Paulus Miki dan kawan-kawan adalah martir-martir yang menumpahkan darah demi iman. Kita bisa bertanya, apa yang membuat mereka berani, tabah dan bahkan gembira menghadapi penganiayaan yang begitu hebat?

Salah satu jawabnya dapat kita temukan dalam beberapa ayat Mazmur Tanggapan yang kita daraskan pada hari ini:


"Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar...? Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku" (Mzm 27:1.4)


Di basilika St. Bartolomeus Rasul, Roma, terpasang sebuah ikon ekumenis para martir dan saksi iman baru dalam abad XX. Ada sekian banyak martir, termasuk Rama Ignatius Dewanto, SJ seorang Yesuit muda yang berasal dari Magelang. Pada tanggal 6 September 1999 ia dibunuh oleh para militant sementara melindungi para pengungsi di gedung gereja paroki Suai, Timor Timur (pada waktu itu). Para martir ini telah memberikan hidup mereka dengan berjuang melawan kuasa kejahatan, kekerasan, kemiskinan, dan keterpecah-belahan. Senjata mereka adalah iman dan kasih. Ikon ini mengungkapkan keyakinan bahwa bukanlah kejahatan yang akhirnya akan menang, melainkan kasih yang menyiapkan masa depan penuh damai dan kesatuan seluruh umat manusia. Peziarah yang berdoa di depan ikon itu diharapkan menyerap semangat iman dan kasih yang terpancar dalam diri para martir itu dan menjadikannya milinya.

Semoga kegembiraan karena boleh ikut berkurban demi iman dan kasih dianugerahkan kepada kita juga.

Silakan mengucapkan doa ini berulang-ulang: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut" (Ibr 13:6; bdk. Mzm 118:6)


Dengan iman dan kasih berjuang melawan kuasa kejahatan, kekerasan, kemiskinan, dan keterpecah-belahan.



Doa Kepada Hati Kudus Yesus
Oleh: St. Yohanes Eudes


Bapa yang Maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu Sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus… dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin



Renungan: Inspirasi Batin 2009
Bacaan KS: LAI-Terjemahan Baru
Doa Hati Kudus Yesus: indocell.net/yesaya



Photobucket

Kamis, 05 Februari 2009

Kamis, 05 Februari 2009
Pw. St. Agata, Perawan Martir

"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." --- Mat 22:37


Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (12:18-19.21-24)

"Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup."


18 Saudara-saudara, sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, 19 kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,21 Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, 23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, 24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami mengenangkan kasih-Mu.
Ayat.
(Mzm 48:2-3ab.3cd-4.9.10-11)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya. 4.Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih-setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)


"Yesus mengutus murid-murid-Nya."

7 Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Agata, perawan dan martir, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Dipanggil menjadi murid-murid Yesus, Kristen atau Katolik atau orang beriman berarti diberi tugas untuk "memberitakan bahwa orang harus bertobat". Tentu saja sebagai yang terpanggil senantiasa dalam keadaan 'bertobat' alias baik, suci, sebagaimana Agata, gadis cantik, yang setia kepada kemurnian atau keperawanannya serta tidak bersedia berbuat jahat, meskipun dengan itu ia harus menjalani siksaan berat sampai mati. Setia dan taat pada iman pasti akan menghadapi aneka penolakan, ejekan atau tantangan yang dapat melemahkan atau menghancurkan iman kita. "Keperawanan Kristen ialah hidup selibater yang dijalankan secara sukarela sebagai jawaban terhadap panggilan pribadi Allah" ( Xavier Leon ¡V Dufour: Ensiklopedi Perjanjian Baru, Kanisius ¡V Yogyakarta 1990, hal 436). Kiranya tidak semua dari kita atau mayoritas dari kita tidak hidup selibat, namun marilah kita tanggapi ajakan atau panggilan untuk "hidup suci atau baik secara sukarela sebagai jawaban terhadap panggilan pribadi Allah". Secara khusus saya ingatkan dan ajak rekan muda-mudi untuk setia kepada 'keperawanan'nya dengan tidak berhubungan seks sebelum perkawinan atau menjadi suami-isteri, sedangkan kepada para suami-isteri mapun mereka yang terpanggil sebagai imam, bruder atau suster hendaknya setia pada panggilannya alias tidak menyeleweng, lebih-lebih dalam hal kehidupan seksual. Pelanggaran atau penyelewengan seksual pertama kali atau selanjutnya mungkin sulit diketahui, tetapi rasanya ketika orang tidak tertib dalam hal harta benda atau uang dapat diduga yang bersangkutan telah hidup menyeleweng. Maka baiklah kita hayati nasihat St.Ignatius Loyola bahwa 'keutamaan atau kaul kemiskinan adalah ibu dan benteng hidup beriman atau membiara', jika orang setia pada pengelolaan atau pengurusan harta benda dan uang kiranya yang bersangkutan juga setia pada panggilan dan tugas pengutusannya, sebaliknya jika tidak setia pada pengelolaan harta benda atau uang maka dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan telah melanggar janji-janji yang telah diikrarkan, entah keperawanan atau ketaatan.

- "Kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna," (Ibr 12:22-23). Kutipan ini layak menjadi permenungan dan refleksi kita bersama. Ketika kita dibaptis, mengikrarkan kaul atau janji perkawinan atau sumpah, dst.. berarti kita "sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah", malaikat-malaikat senantiasa menyertai dan mendampingi perjalanan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita. Penyertaan dan pendampingan para malaikat antara lain menjadi nyata dalam aneka nasihat, saran, petuah, kritik, ejekan dst..yang telah dan sering kita terima dari saudara-saudari kita atau orangtua dan para pendidik/guru kita. Maka marilah dengan rendah hati, jiwa besar dan hati rela berkorban melaksanakan atau menghayati aneka nasihat, saran, petuah, dst.. dalam hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita, jika kita mendambakan hidup damai sejahtera, bahagia lahir dan batin. Nama kita masing-masing telah terdaftar di sorga, maka hendaknya jangan dicemari dengan berbagai bentuk kejahatan atau dosa. Marilah saling mengingatkan dan menegor ketika ada di antara kita bertindak mencemarkan nama baik kita masing-masing, dan ketika kita diingatkan atau ditegorkan hendaknya ditanggapi dengan terima kasih dan rendah hati.

[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id

Anda ingin mengirimkan renungan kepada RenunganPagi.blogspot.com secara khusus ataupun secara bacaan harian, silahkan kirimkan melalui comment atau email untuk dapat di post kan disini.


Photobucket

Rabu, 04 Februari 2009

Rabu, 04 Februari 2009
Hari Biasa Pekan IV

Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." (Markus 6:4)

Doa Renungan
Bapa sumber penghiburan, terimakasih atas anugerah yang boleh kami terima hari ini. Bantulah kami dalam menjalani kehidupan hari ini, dengan semangat menghargai orang lain. Sehingga dengan demikian kami dapat hidup berdampingan dengan mereka sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Jangan meremehkan didikan Tuhan. Meskipun mungkin terasa keras dan tidak mengenakkan, namun besar sekali manfaatnya. Seperti seorang ayah mendidik anaknya, demikian Tuhan mendidik kita. Sebab Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (12:4-7.11-15)


"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."


Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat.
(Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Yesus pulang ke rumah-Nya. Namun, justru di antara orang-orang yang mengenal-Nya itu, Ia dianggap remeh, diragukan, dan ditolak. Mungkin kita juga termasuk orang yang kecewa dan menolak Dia, karena merasa mengenal-Nya, namun tidak percaya kepada-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Markus (6:1-6)


"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Memang sulit menjadi nabi bagi orang-orang yang kita kenal atau keluarga kita sendiri. Tapi apakah ini perlu membuat kita mundur? Tidak. Sebagaimana Yesus yang meski ditolak oleh kaum keluarga-Nya tetap berjalan dari desa ke desa sambil mengajar, demikian pula kita seharusnya. Maka hari ini aku akan:

Doa Renungan
Bapa sumber penghiburan, kami bersyukur atas orang-orang yang boleh kami jumpai hari ini. Bersama mereka, kami dapat merasakan bahwa Engkau selalu menyertai dan membimbing kami. Semoga Engkau memberkati mereka dan keluarga mereka. Doa ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH



Photobucket

Selasa, 03 Februari 2009

Selasa, 03 Februari 2009
Hari Biasa Pekan IV

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang penuh kasih, tak henti-hentinya Engkau menganugerahi kami rahmat, rezeki, dan cinta. Dampingilah kami, agar dapat mewartakan pengalaman iman ini, sehingga semakin banyak orang mengenal dan merasakan kasih-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (12:1-4)


"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."


1 Saudara-saudara, karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat.
(Mzm 21:2bb-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)


"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

21 Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" 31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" 37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" 40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. 43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!




Renungan



Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:



- Sehat dan sakit erat kaitannya dengan beriman dan tidak/kurang beriman; mereka yang tidak atau kurang beriman pada umumnya sedang menderita sakit atau mudah jatuh sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh. Bagi mereka yang sedang menderita sakit kami ajak meneladan 'seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan' dengan penyerahan diri berkata :"Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh". Memang kaum perempuan yang sedang menderita sakit, antara lain sakit hati dengan bentuk memusuhi saudara-saudarinya mudah terserang penyakit pendarahan atau 'blooding'. Asal kujamah jubahNya secara konkret dapat kita wujudkan dengan bersembah-sujud kepada mereka atau apa yang kita musuhi alias berani mengampuni dan mengasihi sebagai perwujudan beriman atau percaya kepadanya. Kutipan Warta Gembira hari ini mengajak dan memanggil kita semua untuk dengan semangat iman hidup bersama, berbangsa, bermasyarakat dan berbangsa; makan dan minum dengan iman, dst.. Aneka perbedaan memang dapat menimbulkan permusuhan yang tumbuh berkembang menjadi penyakit. Yang paling sederhana terkait dengan sehat atau sakit adalah hal makanan dan minuman; jika menghendaki sehat wal'afiat, segar bugar hendaknya menyantap dan menikmati makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, bukan hanya yang enak sesuai dengan selera pribadi. Barangsiapa dalam hal makan dan minum hanya mengikuti selera pribadi akan mudah jatuh sakit. Makan dan minum dengan iman artinya jika orang lain makan dan minum apa yang ada tetap sehat dan segar bugar, maka ketika saya juga menikmati makanan dan minuman tersebut pasti akan sehat dan segar bugar, meskipun makanan dan minuman tersebut tidak sesuai dengan selera pribadi.


- "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah" (Ibr 12:2) "Carpe diem" = Nikmatilah hari ini, demikian kata pepatah bahasa Latin. Makna dari pepatah ini hemat saya suatu ajakan untuk dengan semangat iman menghadapi aneka situasi, pekerjaan, kondisi, tantangan dan hambatan, dst. , artinya dalam dan bersama dengan Tuhan kita menghadapi semuanya. Dengan kata lain kita diajak untuk 'menemukan Tuhan dalam segala sesuatu atau menghayati segala sesuatu dalam Tuhan'. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada, tumbuh berkembang hanya karena dan oleh Penyelenggaraan Ilahi/Tuhan yang memang juga menjadi nyata melalui orang-orang beriman. Maka jika kita mendambakan 'kesempurnaan hidup' artinya nanti ketika dipanggil Tuhan/meninggal dunia berarti menjadi satu kembali dengan Tuhan di sorga, hidup mulia selama-lamanya, hendaknya senantiasa menghayati segala sesuatu dalam Tuhan, dengan iman. Marilah kita saling mempersembahkan diri serta membakatikan diri pada segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan dengan dan dalam kasih.


I. Sumarya, SJ

st-andreas.or.id


Photobucket

Nota Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2009

Nota Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2009 "KAUM MUDA MENGGUGAH DUNIA" sudah dapat dilihat, disimak di blog ini: http://notapastoralkas2009.blogspot.com/2009/02/nota-pastoral-keuskupan-agung-semarang.html

Photobucket

Senin, 02 Februari 2009

Senin, 02 Februari 2009
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (3:1-4)

"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."


Beginilah firman Tuhan semesta alam, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah".
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan.
Ayat (Mzm 24:7.8.9.10)

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (2:14-18)

"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."

Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40)

"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah". Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -- , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan 'Yesus dipersembahkan di Kenisah' hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Ketaatan dan kesetiaan pada tatanan atau aturan yang terkait dengan hidup dan tugas pengutusan merupakan penghayatan keutamaan yang mempesona dan memikat. Keluarga Kudus Nazaret taat dan setia pada hukum Taurat dimana anak laki-laki 'ketika genap waktu pentahiran' harus dipersembahkan kepada Allah; Yosep dan Maria mempersembahkan Yesus kepada Allah di kenisah. Kiranya para orangtua atau keluarga Kristen/Katolik dipanggil untuk meneladan Keluarga Kudus Nasaret dengan mempersembahkan anak-anak atau putera-puterinya kepada Allah baik secara liturgis maupun praksis. Yang penting dan utama kiranya secara praksis yaitu mendidik dan membina anak-anak sesuai dengan kehendak Allah sehingga anak-anak berbudi pekerti luhur dan tumbuh berkembang menjadi 'man or woman with/for others'. Jika orangtua berhasil mendidik dan membina anak-anak secara demikian itu kiranya pada waktunya, ketika orangtua menjadi tua dan kurang berdaya, orangtua dapat berkata seperti Simeon "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa" (Luk 2:29-31) alias dengan rela dan jiwa besar berani mengundurkan diri, memberi kesempatan kepada anak-anak, generasi muda untuk menjadi penerus apa yang telah dirintis dan dilakukannya. Orangtua, bapak-ibu hendaknya mempersembahkan diri besama-sama bagi pendidikan dan pendewasaan anak-anak, berani memboroskan waktu dan tenaga bagi anak-anak yang terkasih Boros waktu dan tenaga merupakan bentuk kasih yang utama, tidak berani memboroskan waktu dan tenaga bagi yang terkasih berarti tidak mengasihi. Kami juga berharap di antara anak-anak anda kemudian ada yang siap sedia mempersembahkan diri hidup terpanggil sebagai imam, bruder atau suster, dan orangtua juga rela dan berjiwa besar 'melepaskan' anaknya untuk memeluk panggilan tersebut.

- DARI BACAAN KEDUA,
Dengan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan diharapkan dapat "membebasakan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut". Banyak orang takut mati dan kemudian dengan berbagai cara melindungi diri dengan cara hidup dan cara bertindak yang tidak sehat, yang sebenarnya justru mempercepat kematian mereka. Kita semua dipanggil meneladan Dia dengan menjadi sama dengan mereka yang harus kita tolong dan selamatkan; dengan menjadi sama dengan mereka yang kita tolong kemudian kita bersama-sama membebaskan diri dari berbagai ketakutan yang tidak perlu. Orang takut sakit ada kemungkinan mudah jatuh sakit, orang takut mati ada kemungkinan lebih cepat mati, dst.., karena dari ketakutan tersebut pada umumnya orang lalu hidup ngawur, tidak mentaati aneka tatanan atau aturan untuk hidup sehat, segar bugar dan cerdas beriman alias suci. Penakut memang dengan mudah menjadi 'hamba-hamba kenikmatan duniawi' yang mematikan, maka hendaknya jangan takut menghadapi aneka macam tantangan dan hambatan kehidupan. Dari penakut memang ada dua kemungkinan, yaitu menutup/mengurung diri atau membuka diri atas berbagai bantuan dan pertolongan, dan tentu saja kami berharap jika kita takut hendaknya terbuka terhadap yang lain.

"Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!"Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" (Mzm 24:7-10)

Bacaan KS: RUAH
Renungan: I. Sumarya, SJ St-Andreas.Or.Id
Photobucket

Minggu, 01 Februari 2009

Minggu, 01 Februari 2009
HARI MINGGU BIASA IV

Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah --- Mzm 51:19


Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, dengan penuh kasih dan kesetiaan Engkau mendampingi kami agar tidak jatuh ke jurang dosa yang lebih dalam lagi, tak jemu-jemunya Engkau mengingatkan kami untuk bertobat. Ajarilah kami untuk dapat sabar, penuh kasih, dan setia terhadap saudara-saudari yang sering membuat kami jengkel. Siramkan embun kasih-Mu, agar redalah amarah kami. Dengan demikian, hanya damai persaudaraanlah yang kami bangun. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Ulangan (18:15-20)

"Seorang nabi akan Kubangkitkan, Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya."

15 Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. 16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. 17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; 18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. 20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat
(Mzm 95:1-2.6-7.7-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (7:32-35)


"Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus."

32 Saudara-saudara, aku, Paulus, ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, 34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, dan bagi yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)

"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."


21b Pada awal karya-Nya, Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. 22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." 25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. 27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." 28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus


Renungan


Rekan-rekan yang baik!
Setelah memilih murid-muridnya yang pertama, Yesus mulai mengajar orang banyak di sebuah tempat ibadat di Kapernaum. Orang-orang takjub mendengarkannya. Pada kesempatan itu juga ia mengeluarkan roh jahat dari orang yang kerasukan. Orang banyak mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Dan sejak itu tersiarlah berita tentang dia di seluruh wilayah Galilea. Peristiwa ini dikisahkan dalam Mrk 1:21-28. Di situ Yesus ditampilkan sebagai tokoh yang dicari-cari, diharapkan, diikuti tapi nanti juga akan dipertanyakan, ditolak, dan bahkan dimusuhi. Pikiran-pikiran yang tersimpan dalam-dalam tak lagi dapat tinggal tersembunyi. Kehadirannya membuat orang semakin merasa perlu jujur pada diri sendiri.

Markus kerap menceritakan pelbagai reaksi orang ketika mendengar pengajaran Yesus tanpa menuliskan apa yang diajarkannya. Ia memang ingin menunjukkan bagaimana Yesus dipandang sebagai guru yang membuat pikiran orang terbuka. Para pendengarnya sudah cukup tahu ajaran-ajaran agama. Yang mereka butuhkan ialah rasa mantap. Pengajaran pokok Yesus sebenarnya sudah ditampilkan Markus dalam Mrk 1:15, yakni bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Dan inilah yang diajarkannya hari itu di sinagoga di Kapernaum. Jadi yang dikatakan orang-orang nanti pada akhir petikan hari ini sebagai "ajaran baru" ialah pewartaan mengenai sudah datangnya Kerajaan Allah tadi. Dan ujud nyata kerajaan ini ialah mulai tersingkirnya kuasa-kuasa jahat

Kita akan tertarik pada kisah mengenai orang yang kerasukan setan di sinagoga tempat Yesus mengajar hari itu. Markus memang hendak menekankan hubungan antara kegiatan mengajar Yesus dengan pengusiran roh jahat. Lihat Mrk 1:39, Yesus memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat di Galilea dan mengusir setan-setan; bandingkan dengan 3:14-15 dan 6:12-13 tentang dua belas rasul yang ditetapkannya untuk memberitakan Injil dan diberinya kuasa mengusir setan. Orang dari zaman itu, juga dari zaman kita sekarang, akan lebih tertarik pada pengusiran roh jahat. Memang Yesus kerap mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit yang tak bisa ditangani tabib. Tapi sebenarnya Yesus hadir di tengah masyarakat terutama untuk mewartakan hadirnya Kerajaan Allah. Pengusiran roh dan penyembuhan ajaib adalah kelanjutan dari benarnya warta itu, bukan sebaliknya.


Begitulah pada hari itu, di sebuah tempat ibadat, ia mulai mewartakan Kerajaan Allah. Orang-orang datang untuk menjalankan ibadat Sabat dan mendengarkan bacaan dari Taurat dan Para Nabi beserta penjelasannya. Setelah itu mereka juga berbincang-bincang mengenai macam-macam hal. Itulah latar peristiwa yang dikisahkan Injil hari ini. Markus mencatat bagaimana orang-orang takjub mendengar Yesus. Hati mereka tersentuh. Ia dapat menyalurkan kekuatan batin kepada pendengarnya dengan kata-kata pengajarannya.


Hari itu juga ikut datang orang yang kerasukan. Orang dulu percaya bahwa ada roh baik, yakni yang berasal dari Allah, ada roh yang jahat, yang memisahkan diri dari sumbernya, yakni Allah, dan melawannya. Bila kita bahasakan secara sederhana, roh jahat itu kekuatan-kekuatan yang "ndak bener", yang tidak murni, ada sisi-sisi kotornya, tidak bersih. Yang dilakukannya menimbulkan banyak perkara yang ndak bener tadi. Jadi roh jahat ialah kekuatan-kekuatan yang tak teratur. Tapi tetap kuat dan susah dihadapi dan sering membingungkan. Ia mengacaukan tatanan, membuat orang kehilangan pegangan sampai berputar-putar tanpa arah dan menjauh dari tatanan yang diadakan oleh roh baik. Pada zaman Yesus dulu, penyakit aneh-aneh yang tak dapat ditangani tabib sering dipandang sebagai akibat kerasukan. Orang yang demikian ini biasanya disendirikan. Kalau di Jawa dulu dipasung. Mereka tidak dibiarkan mengikuti macam-macam kegiatan di masyarakat, termasuk datang ke tempat ibadat. Kita akan bertanya, lho orang yang kerasukan kali ini kok ada di sinagoga. Tidak biasa. Bisa jadi memang belum diketahui bahwa orang tadi kerasukan. Ia boleh jadi termasuk orang baik-baik di Kapernaum. Mungkin ia sudah sedikit aneh, rada mejenun, tapi masih bisa ditolerir.

Orang tadi - yang belum diketahui bahwa kerasukan - ikut datang mendengarkan warta Yesus. Tentunya warta Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah, dan percayalah kepada Injil seperti tertulis dalam Mrk 1:15. Apa yang terjadi? Roh jahat yang bersembunyi di dalam diri orang tadi tak tahan mendengar semua itu. Ia berteriak, memakai mulut orang yang malang itu. Tak tahan berada di dekat kehadiran dia yang membawakan keilahian. Kini ada pembicaraan antara roh jahat dan Yesus. Boleh dicatat, bagi Yesus berhadapan dengan roh jahat bukan barang baru. Beberapa waktu sebelumnya, selama 40 hari, ia disertai roh baik dan malaikat berada bersama dengan macam-macam kekuatan gelap dan mengenali gerak gerik mereka (Mrk 1:12-13).

Roh jahat itu meneriakkan tiga kalimat keras. Yang pertama bernada umpatan, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret!". Ia merasa terganggu oleh kehadiran Yesus. Merasa dirusuhi. Marah. Kenapa tidak ngurus daganganmu sendiri, begitu jalan pikirannya. Ia mengira Yesus sama seperti dia, mencari pengaruh, memasarkan komoditi perkara batin dan kekuatan-kekuatan supernatural. Yang kedua, roh jahat mulai merasa terancam, "Apakah engkau datang untuk membinasakan kami?" Akhirnya ia malah menggertak bahwa ia kenal siapa dia, yakni "Yang Kudus dari Allah." Mengatakan aku kenal siapa kamu kerap bisa membuat orang jadi rada "groggy". Ada hal-hal yang disembunyikan yang diketahui! Tapi benar juga bahwa kekuatan jahat betul-betul mengenal apa dan siapa yang ada di situ. Ada wilayah suci yang tak memungkinkan roh jahat bergerak. Dan wilayah itu ada pada "orang dari Nazaret" ini. Keunggulannya jelas dirasakan. Itulah yang disaksikan orang-orang waktu itu dan diberitakan kepada kita sekarang. Mereka makin bertanya-tanya, lalu siapa sebetulnya dia yang diakui kewibawaannya bahkan oleh kawanan roh jahat yang memakai kata "kami" itu. Jadi roh-roh seperti itu merasa terancam dan gentar di hadapan orang Nazaret yang sedemikian dekat dengan Allah yang Mahasuci.

Yesus menghardik dan menyuruh Roh itu diam. Kerasukan kerap berujud sebagai pergi datangnya suara-suara yang tak keruan, yang mengacaukan dan menakutkan. Kata-kata roh kepada Yesus itu kedengarannya biasa saja, tapi sebenarnya amat mengacaukan. Suara-suara itu mau membuat Yesus pergi tanpa mencampuri urusan ini. Mereka mau agar ia tidak menanggung risiko dicurigai berkawan dengan kaum roh seperti itu. Juga diteriakkan apa ia mau menghabisi. Yesus tidak membinasakan roh jahat. Tindakan ini bukan urusannya. Itu urusan Allah Yang Maha Kuasa. Yesus mengeluarkan roh dari dalam diri orang yang kerasukan yang mau mendekat kepadanya. Bahkan boleh dikatakan, roh yang menjahati itu masih diberi kesempatan untuk tidak menjahati lagi dan menemukan kembali asalnya yang sejati.

Sebelum dikeluarkan, roh tadi masih berusaha membingungkan Yesus dan mungkin orang-orang lain dengan gelar "Yang Kudus dari Allah". Ia mau membuat Yesus mulai takabur, merasa besar, dan mulai merasa diri sama dengan Yang Maha Kuasa sendiri. Tadi roh jahat sudah berteriak apa Yesus itu mau "membinasakan kami" - hal yang hanya bisa dilakukan Allah Maha Kuasa sendiri. Maklum gelar "Yang Kudus" itu dalam kesadaran orang dulu dikenakan kepada Allah sendiri, lihat Yes 40:25 dan 57:15, atau kepada imam Harun yang dipilih Allah untuk berkurban bagi umat seperti Mzm 106:16, atau kepada nabi besar Elisya dalam 2Raj 4:9. Yesus hendak dibuat merasa seperti orang-orang besar itu, bahkan seperti Allah sendiri! Karena itulah Yesus menyuruh roh tadi diam. Lihat betapa pintarnya roh jahat. Mengakui kalah tapi sekaligus mau menanamkan benih ketakaburan yang bakal menjatuhkannya! Tetapi Yesus tetap pada jalannya: ia menyuruh roh itu keluar dari diri orang malang tadi.

Reaksi orang-orang dicatat Markus dalam 1:27. Terjemahan LAI berbunyi, "Apa ini? Suatu ajaran baru disertai dengan kuasa! Ia memberi perintah kepada roh-roh ....". Memang teks aslinya digemakan. Tetapi naskah-naskah tua tidak memakai tanda baca sehingga dapat pula dimengerti dan diterjemahkan sebagai berikut: "Apa ini? Suatu ajaran baru! Disertai dengan kuasa ia memberi perintah kepada roh-roh..." Apa yang hendak dijelaskan Markus dengan ungkapan "disertai dengan kuasa" itu? Ajarannya yang didengar orang banyak atau perintahnya kepada roh-roh? Kedua terjemahan tadi sama cocoknya dengan teks asli. Bila demikian, kiranya Markus hendak menyampaikan bahwa ajaran Yesus dan tindakan mengeluarkan roh jahat berhubungan erat satu sama lain. Kedua-duanya "disertai dengan kuasa". Bacaan ganda ini juga termasuk makna teksnya.

Injil Markus mengajak kita mendekat kepada pribadi Yesus. Bukan kepada sekumpulan ajaran belaka. Keterpukauan orang-orang yang mengenal Yesus itu disampaikan kepada kita supaya kita berani datang mendekat dan mendengarkannya. Markus juga hendak membuat kita melihat bahwa dalam memberi pengajaran, Yesus juga menyingkirkan pengaruh roh jahat yang mengancam kita. Inilah kebesarannya. Inilah kuasanya. Dan kita diajak mendekat padanya.

DARI BACAAN KEDUA (1Kor 7:32-35)
Guna memahami arah umum petikan ini, lihat juga ulasan mengenai 1Kor 7:29-31 dari minggu yang lalu. Dalam ayat-ayat yang dibacakan kali ini Paulus mengajak umat Korintus memusatkan hidup mereka kepada Tuhan. Seperti yang diutarakan dalam Injil kali, orang diajak mendekat kepada Yesus, membiarkan diri terpukau olehnya.

Dalam petikan surat Paulus kali ini (1Kor 7:32-35)bisa jadi ada rumusan yang bila dibaca lepas dari konteksnya akan terasa aneh. Paulus membandingkan orang yang berkeluarga dengan yang tidak seakan-akan untuk menekankan yang tak berkeluarga lebih baik karena orang seperti itu bisa mencurahkan perhatian kepada Tuhan dengan sepenuhnya. Tapi tafsiran semacam itu tidak banyak membantu selain juga tidak cocok dengan maksud tulisan itu sendiri. Seperti dikemukakan dalam ulasan minggu lalu mengenai bagian sebelum ini, Paulus justru bermaksud mengajak orang berkepala dingin terhadap kecenderungan bermatiraga berlebihan. Kali ini pula, pernyataannya bukan dimaksud mengajak orang memilih hidup sendirian agar bisa lebih memusatkan batin pada Tuhan. Bukan ini arahnya. Jelas-jelas dikatakannya pada akhir petikan (ay. 35), "Semua ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu, sebaliknya supaya kamu melakukan yang patut, dan melayani Tuhan tanpa gangguan."

Paulus menyarankan agar orang mendapatkan ketenteraman batin. Urusan duniawi, termasuk urusan keluarga, memang dapat membebani. Ini kondisi manusia dan nyata. Tak bisa dielakkan. Tapi bisa dihadapi dengan menemukan pegangan di tengah-tengah itu semua. Menurut Paulus, dengan memusatkan perhatian pada Tuhan, maka kehidupan duniawi malah bakal dapat dihadapi dengan tenang.


Salam hangat,
A. Gianto

www.mirifica.net

[END]

Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy