| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 10 Februari 2009

Selasa, 10 Februari 2009
Pw. S. Skolastika, Perawan

Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong --- Mzm 10:14b



Doa Renungan
Allah Bapa yang maharahim, melalui sejarah keselamatan Engkau telah menunjukkan betapa besar kemurahan hati-Mu kepada manusia. Beberapa kali manusia berdosa meninggalkan-Mu namun selalu Kauberi kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri, bahkan telah Kauutus Putra-Mu untuk menebus dosa manusia. Bukalah hati kami ya Tuhan, agar kami selalu menyadari kebaikan-Mu. Bentuklah sikap hati untuk mau bertobat dan memperbaiki diri dari segala kecenderungan dosa yang kami miliki. Dengan demikian, hati kami semakin dimurnikan sehingga layak untuk menghadap kemuliaan-Mu dalam kehidupan abadi bersama Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (1:20-2:4a)


"Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita."


20 Ketika menciptakan alam semesta, berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." 23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. 1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. 4b Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 8:4-5.6-7.8-9/PS 832)
Ref. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi. atau
Betapa megah nama-Mu Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat.

1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas perbuatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengan
tar Injil
Ref. Alleluya
Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:1-13)

"Kamu mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."


1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. 10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, 12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. 13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Skolastika, perawan, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:


- Ada orang merasa bangga dan sukses karena dalam tugas pengutusan, jabatan atau kedudukannya telah berhasil membuat banyak peraturan atau kebijakan secara tertulis, sementara itu.mereka sendiri tidak melaksanakan peraturan yang mereka buat dan peraturan itupun tidak operasional. Yang lebih memprihatinkan adalah banyak orang hidup dan bekerja hanya mengikuti keinginan atau kehendak sendiri, mengesampingkan aneka tatanan dan aturan yang terkait, apalagi iman yang diakuinya. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita untuk senantiasa hidup dan bertindak dijiwai oleh iman, yang antara lain berarti mempersembahkan diri dalam tugas pekerjaan, tanggungjawab, jabatan atau kedudukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita dapat meneladan St.Skolastika yang mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, sejak masih kanak-kanak karena dorongan Roh Kudus. Dalam hidup dan bekerja sehari-hari hal itu kiranya dapat kita hayati dalam dan dengan cintakasih kita menghadapi dan memperlakukan segala sesuatu, alias dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap tubuh sebagai tanggapan atas cintakasih Allah kepada kita yang lemah dan rapuh ini. Kita harus lebih mengutamakan perintah atau kehendak Allah daripada adat istiadat manusia. Maklum masih ada beberapa orang yang lebih mengutamakan adat isitiadat manusia/suku dari pada perintah Tuhan yang antara lain diterjemahkan ke dalam aneka kebijakan dan peraturan hidup beragama atau beriman, misalnya dalam hal perkawinan atau pemakaman. Kasus-kasus kejahatan yang coba diatasi melalui aturan atau hukum yang dibuat manusia juga sering menjadi bahan permainan/korupsi, harus dibayar mahal dan melelahkan..dan meskipun demikian kasus tak terpecahkan. Kiranya jika dalam kasih pengampunan kita menghadapi dan mengerjakan segala sesuatu maka akan segera berhasil dan hasilnyapun membahagiakan semua orang.


- "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kej 1:26) , demikian berita perihal kisah penciptaan manusia. Masing-masing dari kita adalah 'manusia sebagai gambar atau citra Allah', yang antara lain berarti dalam hidup dan kesibukan dimanapun dan kapanpun diharapkan kita menghadirkan Allah yang hidup dan bekerja dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini, sehingga siapapun yang kita sapa, sentuh berarti menerima sapaan dan sentuhan kasih Allah. Sebagai gambar dan citra Allah kita juga dipanggil untuk menguasai ciptaan-ciptaan lain di bumi ini: aneka binatang, tanaman maupun hasil karya manusia. Maka hendaknya jangan dikuasai oleh ciptaan-ciptaan lain di bumi ini alias menjadikan binatang, tanaman atau hasil karya sebagai berhala-berhala Tanda bahwa orang dikuasai oleh ciptaan-ciptaan lain di bumi tersebut antara lain menjadi gila harta benda/uang, kedudukan dan jabatan, dan jika tiada atau berkurang harta benda/uang, jabatan dan kedudukan menjadi gila. Sebagai gambar dan citra Allah juga berarti suci, maka selayaknya kita senantiasa mempersembahkan diri seutuhnya kepada Penyelenggaraan Ilahi melalui dan dalam hidup serta kesibukan kita sehari-hari. Hidup dan segala sesuatu yang menyertai kita, yang kita kuasai dan miliki saat ini adalah anugerah Allah, maka selayaknya kita hayati dan fungsikan sesuai dengan kehendak Allah.

[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id


Photobucket

Senin, 09 Februari 2009

Senin, 09 Februari 2009
Hari Biasa Pekan V


Kej 1:1-19; Mrk 6:51-56

"Semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh"


"Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh" (Mrk 6:51-56) ,demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Dalam berbagai kegiatan novena dimana dirayakan Perayaan Ekaristi, misalnya di tempat-tempat ziarah kepada Bunda Maria, sering Imam berkeliling sambil menyampaikan berkat Sakramen Maha Kudus. Dalam kesempatan tersebut senantiasa ada orang-orang yang berusaha menjamah atau mencium kasula yang dikenakan Imam yang bersangkutan; mereka percaya jika dapat menjamah atau mencium kasula Imam maka mereka akan sehat dan damai sejahtera. Apa yang terjadi ini rasanya meneladan apa yang terjadi dalam Diri Yesus, dimana "semua orang yang menjamahNya menjadi sembuh". Sehat atau sakit, sembuh dari penyakit memang erat kaitannya dengan iman. Beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dan dengan demikian senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak atau perintah Tuhan. Perintah utama dan pertama dari Tuhan adalah saling mengasihi, maka jika kita mengakui diri sebagai orang beriman hendaknya kita senantiasa hidup dan bertindak saling mengasihi. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1Kor 13:4-7), demikian ajaran Paulus perihal kasih. Kiranya jika kita berani dan dapat menghayati keutamaan-keutamaan kasih tersebut maka kita senanitasa pasti dalam keadaan sehat, segar bugar dan damai sejahtera. Mariilah kita sapa, jamah, sentuh dan perlakukan semua orang dalam dan oleh kasih.

- "Allah melihat bahwa semuanya itu baik." (Kej 1:18b), demikian berita tentang karya Penciptaan Allah. Semua yang diciptakan Allah adalah baik, demikian juga semua yang kita kerjakan atau lakukan bersama dan bersatu dengan Allah pasti juga baik adanya. Hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Allah antara lain berarti senantiasa setia dan taat pada janji-janji yang pernah kita ikrarkan, yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita. Masing-masing dari kita ketika baru saja dilahirkan kiranya baik adanya, dan segala sesuatu yang mencederai diri kita yang baik kiranya berasal dari manusia yang kurang atau tidak beriman atau tidak setia dan taat pada janji-janji yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusannya. Jika kita jujur melihat dan mawas diri kiranya kita akan menemukan diri kita tidak sebaik seperti baru saja dilahirkan, melainkan telah terjadi aneka cacat dan cela yang melukai atau mecederai hidup kita. Dengan kata lain masing-masing dari kita dalam keadaan sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh/phisik. Maka marilah kita dengan rendah hati dan bantuan rahmat Tuhan berusaha untuk 'menjamahNya', agar kita sembuh dari berbagai macam penyakit yang sedang kita alami. Pertama-tama marilah 'penajamahan' tersebut kita hayati dengan melihat dan mencermati diri sendiri: bagian/anggota tubuh mana yang sedang sakit/tidak sehat, sifat atau watak macam apa yang tidak baik/tidak sehat, cara hidup dan cara bertindak mana yang tidak baik, dst.. Jika melihat bagian yang sakit hendaknya pertama-tama diakui dan dihayati dan kemudian mohon bantuan penyembuhan kepada Tuhan melalui sesama dan saudara-saudari kita yang kita percayai dapat membantu penyembuhan. Biarlah pada waktunya kita juga dapat berkata "Aku melihat bahwa semuanya baik' : tidak ada lagi cacat cela, luka, atau penyakit yang ada dalam diri kita sendiri maupun kebersamaan hidup dan kerja kita.


[Ignatius Sumarya, SJ]

"Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain.. yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya. Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung" (Mzm 104:1-2a.5-6)





Photobucket

Bacaan Harian

Bacaan Harian
09 - 15 Februari 2009


09.Senin....,Hari Biasa Pekan V
...................Kej 1:1-19; Mzm 104;1-2a.5-6.10.12.35c; Mrk 6:53-56
10.Selasa..,Pw. S. Skolastika
..................Kej 1:20-2:4a; Mzm 8:4-5.6-7.8-9; Mrk 7:1-13
11.Rabu.....,Hari Orang Sakit Sedunia
..................Kej 2:4b-9.15-17; Mzm 104:1-2a.27-28.29bc; Mrk 7:14-23
12.Kamis...,Hari Biasa Pekan V
..................Kej 2:18-25; Mzm 128:1-2.3.4-5; Mrk 7:24-30
13.Jumat...,Hari Biasa Pekan V
..................Kej 3:1-8; Mzm 32:1-2.5.6.7; Mrk 7:31-37
14.Sabtu...,Pw. S. Sirilus dan Metodius
..................Kej 3:9-24; Mzm 90:.3-4.5-6.12-13; Mrk 8:1-10
15.Minggu..,HARI MINGGU BIASA VI
..................Im 13:1-2.5-46;Mzm 32:1-2.5.11;1 Kor 10:31-11:1;Mrk 1:40-45


Photobucket

Sabtu, 07 Februari 2009

Catatan: Renungan Minggu, 08 Februari 2009 berada di bawah post Sabtu, 07 Februari 2009. Mohon maaf atas tidak kenyamanannya.


Sabtu, 07 Februari 2009
Hari Biasa Pekan IV


Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, kami telah Kaupanggil untuk bersatu dengan Dikau dan dengan sesama kami satu sama lain. Itulah pula yang menjadi cita-cita kami. Teguhkanlah kami, agar kami tetap setia pada panggilan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (13:15-17.20-21)

"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."

15 Saudara-saudara, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. 16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. 17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 18 Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. 20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, 21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 646/ 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat
(23:1.3a.4b.5.6)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4.Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. 32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:


- Cari pekerjaan atau cari uang? Berlomba merebut kedudukan dan jabatan untuk melayani atau menguasai? Hendak belajar atau cari nilai?, Dst.. Sikap mental materialistis dan bisnis yang menjiwai hampir di semua bidang kehidupan bersama masa kini rasanya telah menjungkir-balikkan banyak hal, antara lain: karya-karya sosial, keagamaan, pendidikan dst. berubah menjadi karya bisnis. Apa yang terjadi masa kini rasanya merupakan buah karya pendidikan dimana entah para pengelola sekolah, guru maupun peserta didik lebih mengusahakan dan mengutamakan keunggulan 'nilai/angka' alias kecerdasan intelektual daripada kecerdasan spiritual. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari", demikian pesan atau sabda Yesus. Pesan atau sabda ini dapat kita laksanakan atau wujudkan dengan bekerja baik bukan hanya cari uang, melayani bukan menguasai, belajar bukan cari nilai, dst.. Maka kepada para pelajar atau mahasiwa kami ingatkan dan ajak untuk belajar sebaik mungkin, sehingga terampil dalam belajar, kepada pekerja hendaknya bekerja sebaik mungkin sehingga terampil bekerja, kepada para pejabat hendaknya melayani sebaik mungkin bukan menguasai, dst.. Semangat atau jiwa ramah dan lemah lembut serta gembira hendaknya dihayati oleh para dokter dan tenaga medis di rumah sakit dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan pengutusannya. Para pengelola sekolah, guru maupun para peserta didik hendaknya lebih mengusahakan dan mengutamakan agar para peserta didik tumbuh berkembanng menjadi manusia yang baik, yang berbudi pekerti luhur. Tidak ketinggalan kami ingatkan para orangtua maupun penentu kebijakan hidup bersama hendaknya mengutamakan pendidikan dan pembinaan anak-anak atau generasi muda.

- "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah" (Ibr 13:15-16). "Janganlah lupa berbuat baik dan memberi bantuan", inilah yang harus kita hayati atau laksanakan dalam hidup dan tugas pekerjaan setiap hari. Jika kita jujur dan terbuka mawas diri rasanya kita semua telah menerima kabaikan dan bantuan melimpah ruah dari orang lain sebagai perwujudan kasih mereka kepada kita. Begitu banyak orang telah mempersembahkan diri/korban bagi hidup dan kebahagiaan kita, sehingga kita dapat hidup, tumbuh berkembang sebagaimana adanya saat ini. Maka selayaknya kita bersyukur dan berterima kasih atas semuanya itu dan mewujudkan syukur dan terima kasih dengan berbuat baik dan memberi bantuan kepada orang lain; dengan demikian hidup bersama akan ditandai atau diwarnai dengan saling berbuat baik dan saling membantu atau bergotong-royong. Maka baiklah sebagai warganegara Indonesia marilah dengan bergotong-royong kita wujudkan sila kelima dari Panca Sila ini: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Sekali lagi kami ingatkan dan ajak para pengusaha dan penentu kebijakan hidup bernegara dan berbangsa untuk senantiasa berpihak pada dan bersama dengan rakyat, lebih-lebih mereka yang miskin dan berkekurangan; jauhkan aneka bentuk keserakahan dan hidup berfoya-foya atau memperkaya diri sendiri. Ingat bahwa kekayaan yang anda miliki dan kuasai saat ini adalah berasal dari rakyat, maka selayaknya dikembalikan kepada rakyat. Salah satu tanda kesuksesan atau keberhasilan pemerintahan antara lain kesejahteraan dan kebahagiaan semua warganegara.

"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mzm 23:1-4)
Photobucket

Minggu, 08 Februari 2009

Minggu, 08 Februari 2009
Hari Minggu Biasa V

.... aku mendengar suara Tuhan berkata, "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku, "Ini aku, utuslah aku!" --- Yes 6:8


Doa Renungan
Allah Bapa yang maha penyayang, Engkau tidak tampak, namun Engkau dekat sekali dengan kami dalam diri Yesus, Putra Manusia. Berilah kami kepercayaan mantap pada suara panggilan-Mu, agar kami dapat hidup rukun dan damai dengan sesama kam; putera dan puteri-Mu se Bapa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Ayub (7:1-4.6-7)


"Aku dicekam kegelisahan sampai dini hari."

1 Di dalam keprihatinannya Ayub berbicara kepada sahabatnya, "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? 2 Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, 3 demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-malam penuh kesusahan. 4 Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari. 5 Berenga dan abu menutupi tubuhku, kulitku menjadi keras, lalu pecah. 6 Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan. 7 Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 817
Ref. Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati.
Ayat (Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka. Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)


"Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."

Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab hal itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang akau berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, maka pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sebab sekalipun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang lemah aku menjadi seperti orang lemah supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala-galanya itu aku lakukan demi Injil, agar aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)

"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."

29 Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. 32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. 34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. 35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." 39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

BERITA YANG BIKIN LEGA
Mrk 1:29-39 mengisahkan kegiatan Yesus sehabis mengajar dan mengusir roh dari orang yang kerasukan pada pagi hari yang sama (Mrk 1:21-28). Sore hari itu, di rumah Simon dan Andreas, ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang menderita demam. Petang harinya, ia sibuk menyembuhkan orang-orang lain dari penyakit dan kerasukan setan. Keesokan harinya, pagi-pagi buta, ia pergi berdoa di tempat terpencil. Ketika Simon dkk. menemukannya dan mengatakan bahwa banyak orang mencarinya, Yesus malah mengajak mereka pergi ke kota-kota di sekitarnya untuk "mewartakan Injil" - maksudnya membawakan berita yang bakal membuat orang merasa lega. Untuk itulah ia datang, kata Yesus sendiri.


Markus sengaja menaruh kegiatan Yesus dalam kerangka siang hari, sore, petang, dan pagi hari esoknya. (Kerangka ini diikuti dalam Luk 4:31-44; Matius tidak memakainya.) Irama kehidupan itu mengikuti irama alam, khususnya matahari. Dalam masyarakat dulu, kegiatan mencari nafkah selesai pada saat matahari terbenam. Setelah itu, di lingkungan orang Yahudi saleh, waktu petang dan malam dipakai untuk mendalami Taurat, membaca kehidupan lewat teks-teks sakral. Pada hari Sabat, pendalaman Taurat seperti ini dijalankan sepanjang hari. Kita catat, Markus menampilkan kegiatan Yesus kali ini pada hari Sabat: pagi mulai mengajar di sinagoga menerangkan Taurat. Dan terang Taurat yang dibawakannya itu menyingkirkan roh jahat yang merasuki orang yang waktu itu ada di sana (Mrk 1:21-28). Markus hendak menunjukkan bahwa penyembuhan yang dilakukan Yesus itu terjadi dalam rangka pendalaman Sabda bagi orang banyak. Yesus bukan orang yang mau melawan lembaga kekudusan Sabat. Ia malah membuat hari itu semakin luhur! Kita perhatikan bahwa Yesus juga tidak mengangkat bangun ibu mertua Simon. Ia memegang tangannya dan itu cukup untuk membuat demamnya lenyap.
RASANYA...GRENG!

TANYA: Bu, tolong ceritakan sendiri pengalaman sore itu.

JAWAB: Kan sudah ditulis oleh Mark, juga diceritakan kembali Matt dan Luc.

TANYA: Bagaimana keadaan ibu waktu itu?

JAWAB: Demam. Sudah beberapa hari terbaring. Siap mati. Eh, tahu-tahu ada orang yang memegang tangan saya!

TANYA: Menurut Mark (Mrk 1:31), sambil memegang tangan ibu, Yesus "membangunkan" ibu dan saat itu juga demam hilang. Apa beliau menyuruh bangun, atau malah mengangkat dan mendudukkan? Soalnya, Matt (Mat 8:15) dan Luc (Luk 4:39) tidak mengatakan Yesus membangunkan. Mereka bilang ibu "bangun", itu saja.

JAWAB: Kok aneh-aneh tanyanya! Sang Guru dari Nazaret yang didatangkan menantu saya itu hanya memegangi tangan saya. Wah, nak, rasanya... greng! Ada kekuatan yang masuk mengusir demam itu keluar. Luc tentunya juga tahu meski ia tidak ikut mengatakan Yesus memegangi tangan saya.

TANYA [rada geli]: Omong-omong, "greng" yang ibu sebut tadi apa sih?

JAWAB: Eh, nganggap nenek bikin-bikin! Ndak ingat cerita Mrk 5:30? Yesus merasa ada tenaga keluar dari dirinya - "greng" tadi - ketika ujung jubahnya dipegang oleh perempuan yang menderita pendarahan kronik 12 tahun? Lihat Luk 8:46 sekalian dah!

TANYA: Tanpa mengguncang-guncang badan ibu? Jadi yang disebut Matt dan Luc itu ya benar. Demam lantas pergi dan ibu bangun sendiri.
JAWAB: Benar!

TANYA [kepada seorang ahli tafsir]: Yesus tidak mengangkat ibu itu dari posisi tidur. Tapi kok Mark memakai ungkapan "membangunkan"? Matt dan Luc tidak menyebutnya. Perkara kata, tapi bikin penasaran nih.

AHLI: Dalam kisah-kisah penyembuhan waktu itu, ungkapan "membangunkan" memang biasa dipakai dengan arti menyembuhkan, tidak dalam arti harfiah mengangkat. Mark memakainya dalam arti luas ini.

TANYA [kepada ibu mertua Simon lagi]: Sesudah sembuh, ibu lalu "melayani mereka". Apa yang ibu lakukan?

JAWAB: Menyiapkan makan bagi Yesus dan murid-muridnya. Sudah menjelang petang, saat orang makan.

TANYA [kepada ahli tafsir]: Mark dan Luc menyebutkan ibu mertua Simon "melayani mereka", tapi Matt menulis "melayani dia", maksudnya Yesus. Apa perbedaan ini penting?

AHLI: Matt hendak memusatkan pandangan kepada Yesus, sedangkan Mark menceritakan kejadiannya secara umum. Begitu pula Luc.

TANYA: Masih ada satu soal. Luc mencatat, Yesus "membentak pergi" demam itu, begitu dalam teks Yunaninya. Mark dan Matt tidak sejelas itu. Bisa dikomentari perbedaan ini?

AHLI [tersenyum]: Itu cara Luc mengatakan Yesus kini bertindak dengan wibawa ilahi untuk mengeluarkan demam. Luc juga mau menunjuk pada hubungan penyakit dengan kekuatan jahat. Orang-orang waktu mungkin menduga ibu mertua Simon itu tentunya dikerjain orang, kena guna-guna. Dalam Injil, penyembuhan dan pengusiran kekuatan jahat kerap ditampilkan sebagai dua sisi dari satu mata uang. Ini kunci memahami kisah penyembuhan.

MEMBUNGKAM SETAN-SETAN
Setelah menyembuhkan ibu mertua Simon, Yesus dijamu di rumah itu bersama para muridnya. Sementara itu berdatanganlah penduduk ingin menemui Yesus. Petang itu ia menyembuhkan orang dari penyakit dan kerasukan setan. Dalam ay. 34 dikatakan bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan berbicara. Alasannya, mereka mengenal Dia.

Tulisan Markus ini seperti teka-teki. Setan-setan itu tahu betul siapa Yesus. Mereka dapat menyuarakan pengetahuan mereka, seperti halnya roh jahat yang merasuki orang yang pada pagi hari itu berada sinagoga.

Tapi di situ Yesus membentak diam roh tadi. Kini ia juga membungkam setan-setan.

Mengapa Yesus tidak membiarkan mereka memperdengarkan kata-kata mereka mengenai dia?

Kan yang dikatakan tidak salah. Di sinagoga pagi itu roh jahat mengatakan Yesus itu Yang Kudus dari Allah. Benar.

Kenapa tak boleh?

Di satu pihak kekuatan-kekuatan jahat memang tahu betul siapa Yesus itu. Di lain pihak mereka memakai pengetahuan itu bukan untuk meluruskan hidup orang, tapi untuk mengacaukan dan malah untuk menyesatkan. Mereka mulai dengan membisikkan pengetahuan yang benar, tapi pelan-pelan mereka membuat hati orang tertutup pada hal-hal baru yang dibawakan Yesus. Simon Petrus sendiri nanti akan terbawa ke sana dan ia dibentak diam oleh Yesus (Mrk 8:33 Mat 16:23). Yesus hanya akan dipandang sebagai penyembuh dari penyakit dan kerasukan, sebagai guru bijaksana, sebagai orang yang mempesona. Ia menjadi pusat perhatian. Lama kelamaan Injil yang dibawakannya akan dikaburkan oleh ketenarannya dirinya. Inilah yang dimaui oleh roh-roh jahat tadi. Mereka mau memisahkan Yesus dari warta yang dibawakannya. Bila terjadi, Yesus akan menjadi lemah kendati di mata orang ia tampak sukses. Kekuatannya bakal pudar karena ia tidak lagi membawakan Injilnya sendiri, tetapi jadi takabur dan membiarkan diri dipandang sebagai orang besar, tidak lagi menunjukkan kebesaran Kerajaan Bapanya!

BERDOA DI TEMPAT SUNYI
Orang-orang menunggu Yesus semalaman. Pada pagi hari berikutnya makin banyak orang lagi berkumpul dan mencari dia. Tetapi Yesus sudah lebih dahulu keluar pergi berdoa di sebuah tempat terpencil. Ia kiranya tahu betul betapa besar godaan yang kini mengiringi semua tindakan baiknya. Ia tahu tak akan dapat terus tanpa kekuatan dari atas sana. Begitulah ia menjauh dari orang banyak mencari tempat sunyi dan membiarkan diri dibimbing roh yang sejak baptisannya turun ke atasnya. Yesus mencari keheningan agar semakin mampu melihat kehadiran ilahi di dalam kehidupannya. Inilah yang membuatnya tahan menjalankan perutusannya. Inilah yang membuatnya ditakuti kekuatan-kekuatan jahat.

Apa arti pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap? Mark itu pencerita ulung. Beberapa hal sengaja tak disebut jelas tetapi malah membuat pembaca menemukannya sendiri. Tentunya selama berdoa pagi-pagi benar itu Yesus memandangi fajar menyingsing, melihat matahari mulai menyingkirkan kegelapan. Mark mau mengajak pembaca sampai ke gagasan ini. Yesus saat itu membaca gerak alam, dan itulah doanya. Ia melihat Dia yang memberinya kekuatan bagaikan matahari yang mulai bersinar mengusir kekelaman, perlahan-lahan, tetapi pasti. Bagi Yesus, meluangkan diri mengikuti gerak gerik Yang Ilahi itu mutlak. Gerak gerik yang memberi kelegaan. Itu sumber kekuatannya. Dan kekuatan ini juga bisa diteruskannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Di mana saja.

Kendala bagi pewarta kedatangan Yesus ialah mengajarkan tentang dia tanpa menerimanya dengan tulus. Akan seperti roh jahat yang menyuarakan pelbagai kebenaran mengenai siapa Yesus tapi tidak menghayatinya. Roh jahat tidak bisa menerima kehadirannya. Karena itu kata-kata mereka kosong. Tak ada bobotnya. Karena itu pewartaan yang tak disertai keakraban dengan yang diwartakan tidak akan memperkaya batin orang. Malah bisa membebani.

Ketika murid-muridnya mendapati dia dan memintanya menemui orang-orang yang sudah menunggu, Yesus malah mengajak para murid pergi ke tempat lain, agar di sana pun Injil diberitakan, agar di tempat-tempat itu pun orang boleh ikut merasa lega. Seperti matahari yang bersinar ke mana-mana, begitulah ia merasa perlu pergi ke tempat-tempat lain membawakan Kabar Gembira, dan mengusir setan, mulai pagi hari setelah Sabat. Seperti pagi hari kebangkitannya nanti!

DARI BACAAN KEDUA: 1Kor 9:16-19;22-23

Dalam 1Kor 9 Paulus berbicara mengenai "kebebasan"-nya. Ia tidak ingin dianggap "rasul" di sebuah komunitas yang menopang hidupnya dan dengan demikian terikat hanya pada lingkungan itu. Ia menegaskan ia ingin bebas mewartakan Injil tanpa terikat pesan sponsor, tanpa terarah kebutuhan tertentu. Pusat perhatiannya ialah pada kabar gembira yang telah dialaminya sendiri dan kini ia sampaikan ke pelbagai orang dengan cara yang berbeda-beda. Ia ingin berbagi pengalaman batin tadi dengan siapa saja, baik yang terbiasa dengan gagasan-gagasan agama Yahudi maupun dengan orang-orang yang berlatarbelakang lain. Inilah yang hendak disampaikannya.

Menarik dicamkan, yang mendorong Paulus untuk mewartakan Injil bukanlah keinginannya untuk mempertobatkan orang, melainkan untuk berbagi pengalaman batin. Pengalaman ini membuatnya tahu apa itu "selamat", yakni merasa disapa Tuhan, merasa enak berada di dekatNya. Menjadi lega. Inilah yang hendak dibawakannya kepada banyak orang. Kesaksiannya tidak diukurnya dengan upah yang diterima dari orang-orang yang mendengarkannya. Ukuran yang dipegangnya ialah kenyataan kabar gembira itu sendiri, artinya, bila ia baru puas bila memang berhasil membuat orang bisa ikut menikmati kelegaan batin, menemukan jalan penyelamatan.

Kesaksian Paulus mengajak orang berpikir lebih jauh.

Apa itu mewartakan Injil? Apa intinya?

Paulus menunjukkan bahwa mewartakan Injil ialah menginsyafi bagaimana Tuhan memang mau mendatangi manusia dan menjadikannya semakin utuh. Inilah yang membuat batin lega.


Salam hangat,
A. Gianto



Doa Renungan
Allah Bapa kami yang maha penyayang, kami bersyukur karena Engkau selalu menghidupi kami dengan sabda dan Roh-Mu. Jadikanlah kami semakin menyerupai Dia yang membebaskan kami, ialah Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.





Photobucket

Jumat, 06 Februari 2009

Jumat, 06 Februari 2009
Jumat Pertama Dalam Bulan
Pw. S. Paulus Miki, dkk, Imam Martir


7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (1 Yohanes 4:7-10)

Doa Renungan
Allah Bapa sumber penghiburan sejati, terima kasih atas hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada hari ini. Semoga pada hari ini kami dapat menabur benih kasih dan cinta-Mu kepada sesama kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (13:1-8)


"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."


1 Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! 2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. 3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini. 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." 6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" 7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. 8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan terang dan keselamatanku.
Ayat.
(Mzm 27:1.3.5.8b-9abc)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)


"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."

14 Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan


Paulus Miki dan kawan-kawan adalah martir-martir yang menumpahkan darah demi iman. Kita bisa bertanya, apa yang membuat mereka berani, tabah dan bahkan gembira menghadapi penganiayaan yang begitu hebat?

Salah satu jawabnya dapat kita temukan dalam beberapa ayat Mazmur Tanggapan yang kita daraskan pada hari ini:


"Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar...? Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku" (Mzm 27:1.4)


Di basilika St. Bartolomeus Rasul, Roma, terpasang sebuah ikon ekumenis para martir dan saksi iman baru dalam abad XX. Ada sekian banyak martir, termasuk Rama Ignatius Dewanto, SJ seorang Yesuit muda yang berasal dari Magelang. Pada tanggal 6 September 1999 ia dibunuh oleh para militant sementara melindungi para pengungsi di gedung gereja paroki Suai, Timor Timur (pada waktu itu). Para martir ini telah memberikan hidup mereka dengan berjuang melawan kuasa kejahatan, kekerasan, kemiskinan, dan keterpecah-belahan. Senjata mereka adalah iman dan kasih. Ikon ini mengungkapkan keyakinan bahwa bukanlah kejahatan yang akhirnya akan menang, melainkan kasih yang menyiapkan masa depan penuh damai dan kesatuan seluruh umat manusia. Peziarah yang berdoa di depan ikon itu diharapkan menyerap semangat iman dan kasih yang terpancar dalam diri para martir itu dan menjadikannya milinya.

Semoga kegembiraan karena boleh ikut berkurban demi iman dan kasih dianugerahkan kepada kita juga.

Silakan mengucapkan doa ini berulang-ulang: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut" (Ibr 13:6; bdk. Mzm 118:6)


Dengan iman dan kasih berjuang melawan kuasa kejahatan, kekerasan, kemiskinan, dan keterpecah-belahan.



Doa Kepada Hati Kudus Yesus
Oleh: St. Yohanes Eudes


Bapa yang Maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu Sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus… dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin



Renungan: Inspirasi Batin 2009
Bacaan KS: LAI-Terjemahan Baru
Doa Hati Kudus Yesus: indocell.net/yesaya



Photobucket

Kamis, 05 Februari 2009

Kamis, 05 Februari 2009
Pw. St. Agata, Perawan Martir

"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." --- Mat 22:37


Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (12:18-19.21-24)

"Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup."


18 Saudara-saudara, sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, 19 kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,21 Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, 23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, 24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami mengenangkan kasih-Mu.
Ayat.
(Mzm 48:2-3ab.3cd-4.9.10-11)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya. 4.Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih-setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)


"Yesus mengutus murid-murid-Nya."

7 Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. 10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. 11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Agata, perawan dan martir, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Dipanggil menjadi murid-murid Yesus, Kristen atau Katolik atau orang beriman berarti diberi tugas untuk "memberitakan bahwa orang harus bertobat". Tentu saja sebagai yang terpanggil senantiasa dalam keadaan 'bertobat' alias baik, suci, sebagaimana Agata, gadis cantik, yang setia kepada kemurnian atau keperawanannya serta tidak bersedia berbuat jahat, meskipun dengan itu ia harus menjalani siksaan berat sampai mati. Setia dan taat pada iman pasti akan menghadapi aneka penolakan, ejekan atau tantangan yang dapat melemahkan atau menghancurkan iman kita. "Keperawanan Kristen ialah hidup selibater yang dijalankan secara sukarela sebagai jawaban terhadap panggilan pribadi Allah" ( Xavier Leon ¡V Dufour: Ensiklopedi Perjanjian Baru, Kanisius ¡V Yogyakarta 1990, hal 436). Kiranya tidak semua dari kita atau mayoritas dari kita tidak hidup selibat, namun marilah kita tanggapi ajakan atau panggilan untuk "hidup suci atau baik secara sukarela sebagai jawaban terhadap panggilan pribadi Allah". Secara khusus saya ingatkan dan ajak rekan muda-mudi untuk setia kepada 'keperawanan'nya dengan tidak berhubungan seks sebelum perkawinan atau menjadi suami-isteri, sedangkan kepada para suami-isteri mapun mereka yang terpanggil sebagai imam, bruder atau suster hendaknya setia pada panggilannya alias tidak menyeleweng, lebih-lebih dalam hal kehidupan seksual. Pelanggaran atau penyelewengan seksual pertama kali atau selanjutnya mungkin sulit diketahui, tetapi rasanya ketika orang tidak tertib dalam hal harta benda atau uang dapat diduga yang bersangkutan telah hidup menyeleweng. Maka baiklah kita hayati nasihat St.Ignatius Loyola bahwa 'keutamaan atau kaul kemiskinan adalah ibu dan benteng hidup beriman atau membiara', jika orang setia pada pengelolaan atau pengurusan harta benda dan uang kiranya yang bersangkutan juga setia pada panggilan dan tugas pengutusannya, sebaliknya jika tidak setia pada pengelolaan harta benda atau uang maka dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan telah melanggar janji-janji yang telah diikrarkan, entah keperawanan atau ketaatan.

- "Kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna," (Ibr 12:22-23). Kutipan ini layak menjadi permenungan dan refleksi kita bersama. Ketika kita dibaptis, mengikrarkan kaul atau janji perkawinan atau sumpah, dst.. berarti kita "sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah", malaikat-malaikat senantiasa menyertai dan mendampingi perjalanan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita. Penyertaan dan pendampingan para malaikat antara lain menjadi nyata dalam aneka nasihat, saran, petuah, kritik, ejekan dst..yang telah dan sering kita terima dari saudara-saudari kita atau orangtua dan para pendidik/guru kita. Maka marilah dengan rendah hati, jiwa besar dan hati rela berkorban melaksanakan atau menghayati aneka nasihat, saran, petuah, dst.. dalam hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita, jika kita mendambakan hidup damai sejahtera, bahagia lahir dan batin. Nama kita masing-masing telah terdaftar di sorga, maka hendaknya jangan dicemari dengan berbagai bentuk kejahatan atau dosa. Marilah saling mengingatkan dan menegor ketika ada di antara kita bertindak mencemarkan nama baik kita masing-masing, dan ketika kita diingatkan atau ditegorkan hendaknya ditanggapi dengan terima kasih dan rendah hati.

[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id

Anda ingin mengirimkan renungan kepada RenunganPagi.blogspot.com secara khusus ataupun secara bacaan harian, silahkan kirimkan melalui comment atau email untuk dapat di post kan disini.


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy