Sabtu, 13 Juni 2009, Pw. St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja

Sabtu, 13 Juni 2009
Pw. St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja


Doa Renungan

Allah sumber pengetahuan, kami bersyukur atas anugerah St. Antonius dari Padua sebagai teladan bagi kami untuk mempunyai iman yang teguh dan harapan yang kuat, meskipun dalam menghadapi kesulitan hidup. Semoga dengan keteladanan orang suci-Mu ini, kami hari ini dapat bekerjasama dengan rahmat-Mu untuk memulai, mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kami dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Orang yang telah mengalami arti diperdamaikan dengan Allah, seperti Paulus, akan terdorong mewartakannya kepada semua orang. Semua itu bertujuan mengundang semua orang untuk berani datang kepada Kristus untuk menimba sumber yang menyelamatkan itu dari-Nya. Rahmat perdamaian itu membebaskan kita dari dosa dan membangun sikap tidak mengadili dan menghukum sesama kita, sebagaimana yang telah dilakukan Tuhan bagi kita.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:14-21)


"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."

14 Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. 15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. 20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Ayat.
(Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Dalam pergaulan kita mengenal bahwa arti kata-kata seringkali mengalami kemerosotan. Kata-kata yang kedengaran baik dan suci tak jarang dipakai untuk menutupi kebenaran dan menciptakan kemunafikan. "Jangan bersumpah" dimaksudkan agar kita mau menghargai dan memperjuangkan kejujuran dan kebenaran yang terkandung dalam kata-kata kita sehari-hari.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)


"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."

33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Sebagai orang Kristen kita dilarang bersumpah atas segala hal. Dasarnya adalah bahwa segala yang ada pada kita sebenarnya bukan milik kita, melainkan milik Allah sendiri. Apakah kita merasa bahwa kitalah yang paling berkuasa dan segalanya milik kita sendiri?

Doa Renungan
Allah sumber pengetahuan, kami tahu bahwa perintah-Mu baik dan benar. Nasihat-Mu berguna bagi kami untuk memperoleh kehidupan kekal. Namun kami masih terombang-ambing oleh bujuk rayu setan yang menyesatkan. Maka tolonglah kami untuk selalu dapat mengarahkan hati kami hanya pada sabda-Mu, sehingga kami mempunyai hati yang bersih, dimana Engkau dapat mengubah hidup kami sesuai rencana-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Renungan Pagi

Jumat, 12 Juni 2009, Hari Biasa Pekan X

Jumat, 12 Juni 2009
Hari Biasa Pekan X

Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan. (2Ptr 2:18)

Doa Renungan

Allah sumber kebijaksanaan, Engkau menghendaki agar manusia bahagia dalam hidupnya. Engkau menghendaki agar semua manusia selamat. Sungguh besar kasih-Mu pada kami. Maka bantulah kami hari ini untuk melawan setiap keinginan jahat yang muncul dalam hati kami. Sehingga kami tetap Engkau dapati selalu siap siaga untuk melakukan kehendak-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:7-15)


"Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kami juga."


7 Saudara-saudara, harta pelayanan kami sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. 8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. 13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. 14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya. 15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kupersembahkan kurban syukur.
Ayat.
(Mzm 116:10-11.15-16.17-18)
1.Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku ini sangat tertindas" sekalipun aku berkata dalam kebingunganku, "Semua manusia pembohong."
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaknya kalian bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)


"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkan, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya."


27 Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. 31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Setiap pengikut Kristus harus hidup murni, baik yang selibat maupun yang berkeluarga. Bagi yang selibat berarti tidak mengadakan hubungan seksual sama sekali. Bagi yang berkeluarga hanya boleh dengan pasangannya saja. Dengan ini Yesus menguduskan perkawinan dan sesungguhnya perkawinan Kristiani dijadikan-Nya sebuah sakramen, artinya di dalam hubungan cinta kasih antara suami dan istri, Yesus sendiri hadir dan menguatkan hubungan itu, termasuk hubungan intim, asal itu dijalankan karena cinta kasih.

Sesungguhnya yang membahagiakan manusia dan memberi kepenuhan dalam hubungan suami istri itu bukanlah hubungan seks itu sendiri, melainkan cinta kasih yang menjiwainya. Seandainya hanya hubungan seks yang memberikan kebahagiaan, maka para pelacurlah yang paling bahagia karena mereka yang melakukan hubungan seks paling banyak. Namun kenyataannya, hidup mereka justru sangat memprihatinkan. Manusia diciptakan untuk cinta, karena Allah adalah kasih.

Jadi, setiap orang harus dapat mencintai, baik yang selibat maupun yang berkeluarga, tetapi menurut panggilan masing-masing. Yang selibat seluruh hati harus diarahkan kepada Yesus, supaya dapat mengasihi Dia dan sesama dengan benar, murni, tanpa pamrih.

Tuhan Yesus, berikanlah hati-Mu kepadaku, supaya aku dapat mengasihi Engkau dengan segenap hati dan dapat mengasihi sesamaku dengan tulus ikhlas. Amin.




Ziarah Batin 2009

Renungan Pagi

Kamis, 11 Juni 2009, Pw. S. Barnabas, Rasul

Kamis, 11 Juni 2009
Pw. S. Barnabas, Rasul


Doa Renungan

Ya Allah, kami akan memulai aktivitas kami. Sertailah kami sehingga kami dapat ambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Semoga kami dapat bekerjasama dengan rahmat-Mu sehingga kami dapat mewartakan kabar gembira bagi semua orang seperti yang telah dilakukan oleh rasul-Mu St. Barnabas. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)


"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"

Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasehati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja-wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat.
(Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)


"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan



Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Barnabas, Rasul, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Rasul berarti utusan, maka seseorang disebut rasul berarti yang bersangkutan memiliki tugas utama sebagai yang diutus. Hidup beriman atau beragama juga memiliki dimensi rasuli atau pengutusan. Sebagai yang diutus pada umumnya banyak bepergian untuk menyampaikan pesan dari yang mengutus. Mayoritas waktu dan tenaga kita setiap hari kiranya untuk bepergian, entah jarak dekat atau jauh alias bergerak terus menerus. Sebagai orang beriman dalam bepergian atau bergerak kemanapun dan dimanapun kita dipanggil untuk memberitakan bahwa “Kerajaan Surga sudah dekat”. Jika Yesus mengatakan bahwa dalam menjalankan tugar rasuli tidak boleh membawa bekal dan lain-lain, kiranya yang dimaksudkan adalah ‘merasul melalui cara hidup dan cara bertindak’ kita. Sejauh mana cara hidup dan cara berindak kita memberitakan ‘Kerajaan Surga sudah dekat’?, artinya melalui cara hidup dan cara bertindak kita dapat dilihat dan dirasakan karya Allah dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini dan siapapun yang kena dampak atau pengaruh hidup dan cara bertindak kita semakin beriman kepada Allah?

Kehadiran dan sepak terjang kita dimanapun dan kemanapun ‘menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati atau lesu, mentahirkan orang kusta, mengusir setan’. Dalam situasi saat ini kiranya cukup banyak orang sakit (sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh/phisik) maupun lesu dan tak bergairah. Marilah dengan rendah hati dan lemah lembut kita dekat, sapa dan tolong mereka yang sakit dan lesu atau tak bergairah.

Sakit atau lesu kiranya karena pengaruh setan atau karya setan, maka bersama dan bersatu dengan Tuhan kita pasti akan mampu menyembuhkan atau menggairahkannya, karena Tuhan senantiasa menang atas setan.

· “Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan” (Kis 11:23-24). Rasul memang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman; secara yuridis fungsi rasuli ini di dalam Gereja Katolik ada di tangan Uskup, maka mereka yang terpilih menjadi Uskup kita imani sebagai pribadi yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Para Uskup juga bertugas untuk membawa orang kepada Tuhan. Kiranya tugas para Uskup membutuhkan bantuan dan kerjasama kita, umat Allah, maka kita semua juga dipanggil untuk menjadi baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman.

Hanya dengan menjadi pribadi yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman kita dapat membawa orang kepada Tuhan. Tanda bahwa orang itu baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman adalah yang bersangkutan berudi pekerti luhur, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: “bekerja keras, berani memikul resiko, berdisiplin, beriman, berhati lembut, berinisiatif, berpikir matang, berpikiran jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersikap konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab, bertenggang rasa, bijaksana, cerdik, cermat, dinamis, efisien, gigih, hemat, jujur, berkemauan keras, kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri, mawas diri, menghargai karya orang lain, menghargai kesehatan, menghargai waktu, pemaaf, pemurah, pengabdian, pengendalian diri, produktif, rajin, ramah tamah, rasa kasih sayang, rasa percaya diri, rela berkorban, rendah hati, sabar, setia, sikap adil, sikap hormat, sikap tertib, sopan santun, sportif, susila, tangguh, tegas, tekun, tetap janji, terbuka dan ulet “ (Prof.Dr.Sedyawati: Pedoman Penananam Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka, Jakarta 1997).

Seorang rasul senantiasa juga dapat melihat kasih karunia Allah dalam diri sesama dan saudara-saudarinya, antara lain melihat keutamaan-keutamaan tersebut dalam diri sesamanya.



Ignatius Sumarya, SJ

Renungan Pagi

Rabu, 10 Juni 2009, Hari Biasa Pekan X

Rabu, 10 Juni 2009
Hari Biasa Pekan X

Kehadiran Kristus bukan untuk meniadakan hukum Taurat, namun untuk menggenapinya. Menggenapi tidak selalu berarti menambah peraturan, tetapi memperdalam sikap. Tidak hanya sikap lahir yang diperhatikan, namun juga menyangkut sikap batin. Bukan yang dari mulut yang menjadikan haram, melainkan yang dari hati. (Ruah)

Doa Renungan

Allah Bapa yang penuh kasih, syukur atas sabda-Mu di mana kami boleh bertumbuh dalam iman. Lewat Sabda-Mu kami dapat menimba kekayaan rahmat-Mu. Bapa, biarlah Firman-Mu menjadi sumber perekat bagi semua orang yang tergabung dalam pewartaan Gereja, di mana kami juga boleh terlibat dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)


"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."


Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.
Ayat.
(Mzm 99:5.6.7.8.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)


"Aku datang untuk menggenapi hukum."

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."


Renungan


Sepintas lalu ayat-ayat ini membingungkan. Bukankah Yesus sendiri sering melanggar hukum, misalnya menyembuhkan orang pada hari Sabat dan membiarkan murid-murid-Nya memetik gandum pada hari Sabat.

Pada zaman Yesus, hukum dibedakan menjadi: Hukum yang berasal dari Allah sendiri, seperti umpamanya kesepuluh perintah Allah; dan hukum dari peraturan-peraturan kecil yang dibuat para ahli Taurat – untuk melindungi Hukum Allah – yang tidak terbilang jumlahnya sehingga mencekik manusia. Peraturan itulah yang dikecam Yesus. Namun sebaliknya, Yesus menjunjung tinggi Hukum Allah sendiri, seperti kesepuluh perintah Allah, yang masih berlaku hingga hari ini.

Yang sebenarnya mau ditekankan Yesus ialah bahwa kita harus selalu mencari dan melaksanakan kehendak Tuhan dan dengan demikian akan mencapai kebahagiaan yang sejati. Persoalannya sekarang, di mana dan bagaimana kita dapat mengetahui kehendak Tuhan?

Orang Farisi dan para ahli Taurat mencarinya dalam berbagai macam peraturan yang mereka buat.Para teroris menyangka melakukan kehendak Tuhan dengan bom bunuh diri untuk membunuh orang yang tidak sepaham dengan mereka. Lalu dimana kita menemukannya? Ya itu dalam Hukum Tuhan sendiri yang diringkas dalam: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu; dan sesamamu manusia seperti dirimu”.

Ya Allahku, kuserahkan jiwa dan ragaku pada kekuasaan-Mu. Berikanlah aku kekuatan-Mu agar aku dapat mengamalkan kasih-Mu. Amin.



[Ziarah Batin 2009]

Renungan Pagi
688

Renungan Pagi

Selasa, 09 Juni 2009, Hari Biasa Pekan X

Selasa, 09 Juni 2009
Hari Biasa Pekan X


Iman selalu memiliki daya kesaksian. Menghayati iman adalah hidup dalam kebenaran Kristus. Hidup dalam kebenaran Kristus selalu memancar keluar dan membawa terang, sebagaimana Kristus senantiasa menampakkan kemuliaan Bapa-Nya. (Ruah)

Doa Renungan

Bapa yang mahabaik, kasih-Mu menjadi rahmat yang luar biasa bagi hidup kami. Saat ini kami ingin menyerahkan segala yang telah terjadi dan akan terjadi sebagai persembahan bagi-Mu. Kami ingin berjalan bersama-Mu dan melakukan segalanya bersama-Mu, terpujilah Engkau untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:18-22)


"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak", melainkan hanya ada "ya".


Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak "ya" dan "tidak". Sebab Yesus Kristus, anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak "ya" dan "tidak"; di dalam Dia hanya ada "ya". Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengucapkan "Amin" untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan-Nya untuk kita.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat.
(Mzm 119:129.130.131.132.133.135)
1. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
2. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
3. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
4. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.
5. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku. 6.Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)


"Kamu adalah garam dunia”


Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, "Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

· “Pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (1Kor 2 1:18). Salib adalah tempat persermbahan diri Yesus secara total bagi keselamatan atau kebahagiaan dunia seisinya. Apa yang dimaksudkan dengan ‘pemberitaan tentang salib’ antara lain persembahan diri total demi keselamatan dan kebahagiaan dunia seisinya. Dengan kata lain jika kita dipanggil untuk memberitakan salib berarti kita dipanggil untuk mempersembahkan diri kita secara total demi kebahagiaan atau keselamatan sesama manusia, lingkungan hidup dan dunia seisinya. Rasanya di dalam kehidupan bersama mereka yang bertindak demikian adalah pelayan atau pembantu rumah tangga/kantor yang baik, maka jika kita hendak mempersembahkan diri demi keselamatan yang lain hemat saya cara hidup dan cara bertindak kita harus dijiwai oleh semangat melayani. Ingat dan perhatikan bahwa jumlah pelayan dalam kehidupan bersama pada umumnya sedikit atau hanya satu dua orang saja, namun peranan dan jasa mereka untuk hidup bersama sangat menentukan. Dalam tugas pekerjaan, fungsi, jabatan atau kedudukan apapun, marilah kita bersikap dan bertindak melayani. Mungkin semangat dan tindakan melayani ini perlu teladan dari mereka yang merasa menjadi pemimpin atau atasan, yaitu dengan menghayati kepemimpinan partisipatif, yang dijiwai keutamaan mendengarkan yang rendah hati. Kami percaya jika mereka yang berada di atas, menjadi pemimpin atau atasan berani menjadi teladan dalam melayani, maka semua yang dipimpin atau anggotanya akan tergerak untuk mengikutinya. Marilah kita saling mempersembahkan diri dan melayani dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan atau tenaga. Marilah meneladan Yesus yang datang untuk melayani bukan dilayani, menyelamatkan bukan menghukum, menerangi bukan membuat gelap, dst..

· Makanan tanpa garam akan terasa hambar, tidak enak dan tidak lezat, dan orang yang pantang garam kiranya yang bersangkutan sedang menderita sakit. Fungsi garam di dalam makanan memang untuk membuat makanan enak dan lezat dan tentu saja dalam ukuran yang wajar atau tepat. Maka jika Yesus bersabda “Kamulah garam dunia…kamulah terang dunia” merupakan ajakan bagi atau panggilan kita untuk menjadikan diri kita dimanapun dan kapanpun sesuatu yang membuat enak dan lezat. Kehadiran, perilaku atau sepak terjang kita dimanapun dan kapanpun diharapkan menarik dan memikat serta membuat sesama dan lingkungan hidup segar, nikmat dan sehat, bahagia dan damai sejahtera. Cara hidup dan cara bertindak kita semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama manusia. Kita dipanggil untuk saling menggarami dan menerangi sehingga kehidupan bersama menjadi enak, nikmat dan aman tenteram. Sebagaimana garam sedikit saja cukup membuat lezat makanan, karena tepat atau pas sebagaimana dibutuhkan, maka hendaknya kita senantiasa menghadirkan diri atau menempatkan diri sedemikian rupa sehingga membuat hidup bersama enak dan nikmat, yang dalam bahasa Jawa sering disebut ‘empan papan’, tahu dan tepat menempatkan atau menghadirkan diri. Kehadiran dan sepak terjang kita sebagai terang berarti kita senantiasa membuat segala sesuatu jelas, transparan; kehadiran dan sepak terjang kita membuat kebersamaan hidup menjadi jernih bukan keruh, teratur rapi bukan amburadul. Dalam kejernihan dan keteraturan diharapkan siapapun akhirnya dapat menghadirkan dan menempatkan diri dengan tepat dan pas sesuai dengan kebutuhan hidup bersama.. Kita semua dipanggil untuk saling berbuat baik, dan hendaknya tidak malu untuk berbuat baik dimanapun dan kapanpun.



Ignatius Sumarya, SJ


Photobucket

Senin, 08 Juni 2009, Hari Biasa Pekan X

Senin, 08 Juni 2009
Hari Biasa Pekan X

"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran"

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, terimakasih atas hari yang indah ini. Alam semesta memancarkan keindahan-Mu dan mengajak kami juga untuk memancarkan keindahan itu, sehingga semakin banyak orang dapat menikmati keindahan-Mu sendiri. Resapkanlah Sabda-Mu ke dalam hati kami agar Engkau semakin nyata dalam perkataan dan perbuatan kami hari ini. Demi Kristus, Pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1:1-7)


"Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan."

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dan kepada semua orang kudus di seluruh Akhaya. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan. Ia menghibur kami dalam segala penderitaan, sehingga kami sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab seperti halnya kami mendapat bagian berlimpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula berlimpahlah penghiburan kami oleh Kristus. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kalian, jika kami dihibur, hal itu adalah untuk penghiburanmu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita. Kami mempunyai harapan yang teguh akan kalian. Sebab kami tahu, sebagaimana kalian turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, demikian juga kalian turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat.
(Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12)


"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

· Jika Negara memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN), maka dalam hidup beriman kepada Yesus Kristus kita juga memiliki Garis Besar Haluan Iman, yaitu sabda Yesus sebagaimana saya kutipkan diatas, Sabda Bahagia. Kiranya kita semua mendambakan hidup berbahagia dan damai sejahtera, maka marilah hidup dan bertindak sesuai dengan Sabda Bahagia antara lain bersemangat miskin, lemah lembut, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya dan dicela karena kebenaran dst..

Dalam situasi dan kondisi yang masih diwarnai oleh aneka macam bentuk kebohongan dan kepalsuan masa kini rasanya hidup dan bertindak dalam kebenaran, memperjuangkan kebenaran sangat mendesak dan up to date. Pemalsuan aneka macam obat, alat kecantikan atau kosmetik, makanan dan sarana-prasarana marak di sana-sini dan telah makan korban manusia Pemalsuan harga atau kwitansi alias ‘mark up’ juga marak disana-sini untuk mencari keuntungan pribadi.

Hidup dalam kebenaran atau bertindak benar antara hidup dan bertindak sesuai dengan aturan dan tatanan hidup yang benar dan baik. Memang untuk hidup dalam kebenaran atau bertindak benar tidak akan terlepas dari penderitaan dan perjuangan atau kerja keras. Orang yang hidup dalam kebenaran juga murah hati dan suci hati, suara hatinya jernih dan benar Jika kita hidup dalam kebenaran, percayalah kelak kita akan hidup berbahagia dan damai sejahtera selama-lamannya, sebaliknya kita kita bohong, suka akan kepalsuan atau bertindak sandiwara, maka kebahagiaan hanya sesaat atau sementara saja dan selanjutnya akan menderita dan sengsara untuk selama-lamanya.

· “Kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus” (1Kor 1:7), demikian kata Paulus kepada umat di Korintus, kepada kita semua. “Penyataan Tuhan kita Yesus Kristus” adalah hari kiamat atau akhir zaman atau dalam waktu yang dekat adalah kematian kita, ketika kita dipanggil Tuhan, meninggal dunia.

Hidup ini akan masa menantikan kematian kita, atau mempersiapkan kematian kita. Kita semua kiranya mendambakan jika dipanggil Tuhan nanti serentak langsung dimuliakan oleh Tuhan, hidup berbahagia kembali bersama Allah di sorga untuk selama-lamanya.

Orang yang sedang menantikan pada umumnya bergairah dan bergembira, penuh dengan pengharapan, serta menampilkan diri sedemikian rupa sehingga menarik dan memikat bagi siapapun.

Orang yang sedang menantikan senantiasa dalam keadaan siap-siaga atau siap-sedia akan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, maka yang bersangkutan senantiasa mempersenjatai diri.

Senjata untuk menantikan penyataan Tuhan adalah senjata rohani, maka dalam menantikan hendaknya “berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan” (Ef 6:14-18) Dengan dan dalam senjata rohani macam itu maka kita tidak akan berkekurangan dalam suatu karunia pun, dan dengan demikian kita senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat, segar bugar, baik secara jasmani maupun rohani, phisik maupun spiritual.
Ignatius Sumarya, SJ



Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy