Hari Biasa Pekan XXIII
Daripada-Mulah kiranya datang penghakiman. Mata-Mu kiranya melihat apa yang benar -- Mzm 17:2
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapemurah, Engkau menciptakan semua yang ada di bumi ini baik adanya. Hal itu Engkau lakukan supaya Engkau semakin dimuliakan di atas bumi ini. Namun kami sering tidak menyadari panggilan kami dan lebih senang mencari apa yang menyenangkan diri kami. Sehingga tidak jarang kami menderita oleh karenanya. Maka ajarilah kami untuk menjadikan Engkau sebagai tujuan dan arah hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-11)
"Kalian telah mati bersama Kristus, maka matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi."
Saudara-saudara, kalian telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kalian telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kalian pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Semuanya itu mendatangkan murka Allah. Dahulu kalian juga melakukan hal-hal itu ketika kalian hidup di dalamnya. Tetapi sekarang buanglah semuanya ini yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Janganlah kalian saling menipu lagi, karena kalian telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, yang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu baik kepada semua orang.
Ayat. (Mzm 145:2-3.10-11.12-13ab)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerejaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."
Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, "Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Berbahagialah kamu jika karena Anak Manusia orang membenci kamu,”
(Kol 3:1-11; Luk 6:20-26)
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Petrus Claver, imam Yesuit, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Dalam melaksanakan tugas pengutusan-Nya Yesus harus menderita sengsara, dilecehkan oleh musuh-musuh-Nya dan akhirnya disalibkan sampai wafat. Sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus alias menjadi sahabat-sahabat Yesus kita dipanggil untuk meneladan-Nya, antara lain “hidup miskin” dan berpihak pada dan bersama dengan mereka yang miskin. Yang saya maksudkan dengan ‘hidup miskin’ tidak berarti kita tidak punya apa-apa alias menjadi gelandangan, melainkan menghayati segala sesuatu sebagai anugerah Tuhan dan kemudian memfungsikannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena semuanya adalah anugerah Tuhan maka cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa dalam syukur dan terima kasih; syukur dan terima kasih ini kita wujudkan secara nyata antara lain dengan memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan atau berpihak pada dan bersama dengan mereka yang miskin. Selama masih ada orang miskin dan berkekurangan kiranya juga berarti masih ada yang serakah, gila akan harta benda/uang, jabatan/kedudukan dan kehormatan duniawi. Dalam hidup bersama yang masih lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang serakah dan gila akan harta benda/uang , berpihak pada dan bersama dengan mereka yang miskin dan berkekurangan pasti akan menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah. Pejuang demi mereka yang miskin dan berkekurangan ada kemungkinan dibenci dan dikucilkan. “Hidup miskin” juga berarti hidup dengan rendah hati serta mentaati sepenuhnya aneka aturan dan tatanan hidup yang terkait dengan panggilan dan tugas pengutusannya; orang siap sedia dan rela berkorban untuk diperintah, diutus, dilecehkan, kurang dihargai atau dihormati dst.., namun tetap berbahagia dan ceria.
· “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah” (Kol 3:5-6) Salah satu bentuk ‘berhala modern’ masa kini adalah ‘hand phone’(HP), dimana orang sungguh lekat tak teratur pada HP yang dimilikinya. Sebagai contoh selama beribadat HP tidak dimatikan dan ketika ada nada panggilan keluar dari tempat ibadat untuk tilpon tsb, hal yang sama juga terjadi dalam rapat, dst.. HP juga mengerosi atau menggerogoti iman kepercayaan kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan harus menjadi nyata dalam percaya kepada sesama dan saudara-saudari kita. Jika memperhatikan cara orang memfungsikan HP masa kini, kebanyakan menunjukkan bahwa yang bersangkutan kurang percaya kepada sesamanya atau saudaranya, misalnya mengontrol pasangan hidupnya yang bepergian, anaknya, dst.. . Ada semacam kekhawatiran jangan-jangan pasangan hidupnya atau anaknya melakukan perbuatan yang tidak baik seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu (seks, makanan dan minuman), dst.. . Jangan-jangan yang khawatir itu sendiri yang melakukannya, maka ketika mencoba tilpon ke pasangan atau anaknya dengan HP sebenarnya hanya untuk melindunsi atau mengamankan diri sendiri yang sedang menyeleweng. Cukup banyak ‘berhala-berhala modern’ yang sungguh mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak orang masa kini, yang mendorong orang untuk berbuat cabul, najis, jahat dan serakah. Maka marilah kita renungkan, resapkan dan hayati kutipan pesan Paulus kepada umat Kolose di atas: “Matikanlah segala sesuatu yang duniawi” dan “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kol 3:2).
“Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan”
(Mzm 145:10-13b).
Jakarta, 9 September 2009