| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kiamat: perlu ditakuti?

  • Dan 12-1-3, Ibr 10:11-14,18, Mrk 13:24-32

Saya masih mengingat dengan jelas cerita bapak ketika saya masih kecil. Katanya pada tahun 2000 dunia akan kiamat. Kiamat yang mengerikan itu akan diawali dengan gerhana matahari total, bumi akan bergoncang, dan tsunami hebat melanda dunia. Orang-orang yang sudah mati akan bangkit kembali, sedangkan manusia yang masih hidup akan mati terkubur. Kami diliputi ketakutan karena berpikir bahwa kami akan terpisah satu sama lain, berpisah dengan orang tua dan saudara-saudara kami apabila kejadian itu benar-benar datang. Kami berpikir bahwa kami akan mati konyol.


Cerita yang tampaknya tidak masuk akal di atas sama persis dengan perumpamaan yang dipakai Yesus pada hari ini. Yesus berbicara tentang akhir zaman dengan gambaran-gambaran kekacauan. Namun, khotbah Yesus tidak berhenti sampai di situ saja. Yesus berjanji bahwa akan segera datang penghiburan, yakni kedatangan Anak Manusia dengan penuh kemuliaan untuk mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari seluruh dunia. Yesus tidak mengatakan kapan hari itu tiba, Ia hanya memastikan bahwa hari itu akan tiba. Ia menuntut adanya persiapan.


Perumpamaan yang dipakai Yesus ini setidaknya memberikan kelegaan bahwa manusia tidak mati konyol seperti pikiran kekanak-kanakan saya waktu kecil, tetapi ada pengharapan bahwa Yesus akan datang menjumpai manusia. Janji tersebut sungguh-sungguh memberikan penghiburan. Meskipun secara ilmiah, kiamatnya dunia itu tidak bakalan terjadi, tetapi sebagai orang beriman, saya meyakini bahwa kiamat bagiku adalah saat di mana kehidupan saya di dunia ini berakhir dan saya masuk ke dalam kehidupan baru. Hal penting yang mesti diperhatikan sekarang ini adalah melakukan dengan penuh tanggung jawab apapun yang dipercayakan oleh Tuhan untuk dikerjakan, daripada menenggelamkan diri ke dalam ketakutan yang berlebihan.


Dalam konteks kehidupan saya (juga kita semua) sebagai misionaris Xaverian yang diutus untuk mewartakan kabar gembira kepada mereka yang belum mengenal Yesus, saya merasa bahwa relevansi yang tepat untuk dilakukan adalah menjadi sinar penghiburan bagi mereka yang belum mengalami sisi pengharapan dari janji-janji Injil. Sinar penghiburan yang saya maksudkan, yakni bertekun dalam iman, melalui sikap harian yang berkenan kepada Allah dan sesama, agar kelak kita digabungkan dalam kelompok orang-orang pilihan-Nya.

13/11/09

Fr. Romualdus Juang, SX


http://www.xaverindo.org/web/renungan_detail.php?id=70

Bagikan

Senin, 23 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXIV

Senin, 23 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIV

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Doa Pagi


Ya Allah, kami mensyukuri anugerah kehidupan baru yang Kauberikan pada kami. Pada hari ini Yesus Kristus menyatakan bahwa persembahan yang sejati adalah persembahan yang diberikan dari seluruh kekurangan seperti si janda miskin itu. Kerap kami bersungut-sungut atas keterbatasan-keterbatasan yang kami miliki. Semoga melalui Injil hari ini, kami lebih memilih untuk bersikap penuh syukur atas anugerah-Mu daripada mengeluh dan berpangku tangan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Kisah Daniel berada pada konteks cerita waktu bangsa Israel dalam pembuangan di Babilon. Di istana Nebukadnezar, para cerdik pandai, sastrawan dan ahli ilmu disiapkan sejak muda. Daniel dan kawan-kawannya ada di antara mereka. Mereka berusaha untuk tetap setia pada tradisi nenek moyang mereka selama masa pendidikan. Ternyata dasar tradisi yang berpusat pada iman membawa daya yang tidak lekang oleh waktu dan keadaan yang berubah.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Daniel (1:1-6.8-20)

"Di antara mereka itu ada juga beberapa yang setara, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya."

Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja." Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


Antar Bacaan
Ayat. (Daniel 3:57.58.59.60.61)
*Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah nenek moyang kami
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau dalam Bait-Mu yang mulia dan kudus,
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Terpujilah Engkau di bentangan langit,
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
*Pujilah Tuhan, hai segala buatan Tuhan,
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Dengan cara pandang tertentu Yesus melihat bahwa persembahan janda miskin sebagai persembahan yang paling banyak. Kita pun membutuhkan cara dan sudut pandang Allah untuk menemukan kebenaran-kebenaran Allah dalam hidup ini.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Di bait Allah, ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan


Pak Paulus adalah seorang pemulung di suatu kota. Ia sering mampir di bak-bak sampah yang ada di halaman gereja dan pastoran, mengambil barang-barang bekas yang nantinya dapat dijual. Dari hasil penjualan barang-barang bekas itu ia mendapat rezeki untuk sehari-harinya. Pada hari Minggu, tanpa merasa rendah diri dengan pakaian yang sederhana (tidak baru tapi tidak kumal) ia ke gereja. Sewaktu ia memasukkan uang ke kantong kolekte, saya ingat akan bacaan Injil hari ini.

Yesus meminta kita untuk mengamati seorang janda miskin yang memasukkan uang dua peser (peser: mata uang Yahudi yang paling kecil). Itu adalah semua yang ia miliki untuk biaya hidup. Ia adalah seorang beriman sejati dan seorang yang takwa kepada Allah. Sebagai orang Yahudi -- meski miskin -- ia tetap harus membayar pajak yang ditarik oleh penguasa Roma lewat para pemungut cukai. Selain itu, ia juga dihadang oleh pajak agama ulama Yahudi, ia tetap melakukan persembahannya kepada Allah.

Dengan peristiwa di bait Allah ini, Yesus ingin menyatakan bahwa Dia tidak hanya simpati dengan janda miskin, melainkan sejalan dan sehati. Yesus juga meminta kita jangan sampai kita seperti orang-orang Yahudi zaman Yesus, menganggap janda miskin itu tidak berkenan kepada Allah karena persembahannya kecil. Justru sebaliknya, Yesus mengajak kita untuk meneladan si janda miskin itu dalam memberi harta milik kita seutuhnya. Dan kita tahu bahwa Yesus sendirilah yang memberikan Diri-Nya seutuh-Nya, memberikan seluruh hidup-Nya agar kita memperoleh hidup.


F. Subroto Widjojo, SJ
Inspirasi Batin 2009

Bacaan Harian 23 - 29 November 2009

Bacaan Harian 23 - 29 November 2009
Rata Penuh
Senin, 23 November 2009 :
Hari Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 1:1-6.8-20; MT Dan. 3:52.53.54.55.56; Luk. 21:1-4

Selasa, 24 November 2009 :
Pw S. Andreas Dung Lac (M)
Dan. 2:31-45; MT Dan 3:57.58.59.60.61; Luk. 21:5-11; atau dr RUybs

Rabu, 25 November 2009 :
Hari Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 5:1-6.13-14.6-17.3-28; MT Dan. 3:62.63.64.65.66.67; Luk. 21:12-19

Kamis, 26 November 2009 :
Hari Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 6:12-28; MT Dan. 3:68.69.70.71.72.73.74; Luk. 21:20–28

Jumat, 27 November 2009 :
Hari Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 7:2-14; MT Dan. 3:75.76.77.78.79.80.81; Luk. 21:29-33

Sabtu, 28 November 2009 :
Hari Biasa Pekan XXXIV (H)
Dan. 7:15-27; MT Dan. 3:82.83.84.85.86.87; Luk. 21:34-36

Minggu, 29 November 2009 :
Hari Minggu Adven I/Th C (U)
Yer. 33:14-16; Mzm. 24:4bc-5ab.8-9.10.14; 1Tes. 3:12 - 4:2; Luk. 21:25-28.34-36

Minggu, 22 November 2009 :: Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Minggu, 22 November 2009
Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam

"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."

Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, terpujilah nama-Mu, karena Engkau berkehendak menciptakan kembali dan menyempurnakan segala yang ada di surga dan di bumi, menjadi gambaran Yesus, Putera-Mu terkasih. Kami mohon, berdamailah Engkau dengan kami dalam diri Yesus, Putera Daud, raja dan Gembala kami, yang menyinari jalan kehidupan kami. Dialah Tuhan, dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Daniel (7:13-14)

"Kekuasaan-Nya kekal adanya."

Aku, Daniel, melihat dalam penglihatan pada waktu malam: "Tampak seorang seperti anak manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya, dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa anak manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Allah
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan PS 837
Ref. Tuhan Rajaku, agunglah nama-Mu, alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatan ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah, Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kitab Wahyu (1:5-8)


"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."

Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, - bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil PS. 955
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Terpujilah yang datang atas nama Tuhan. Terpujilah kerajaan yang telah tiba, kerajaan Bapa kita Daud.

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (18:33b-37)

"Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja."

33b Ketika Yesus dihadapkan ke pengadilan, bertanyalah Pilatus kepada-Nya: "Engkau inilkah raja orang Yahudi?" 34 Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari dalam hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" 35 Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" 36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." 37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Renungan

BERKUASA ATAS SEMESTA ALAM?
Pada hari raya Kristus Raja Semesta Alam tahun B ini dibacakan Yoh 18:33b-37. Petikan ini memperdengarkan pembicaraan antara Pilatus dan Yesus. Pilatus menanyai Yesus apa betul ia itu raja orang Yahudi guna memeriksa kebenaran tuduhan orang terhadap Yesus. Yesus menjelaskan bahwa kerajaannya bukan dari dunia sini. Ia datang ke dunia untuk bersaksi akan kebenaran.

Injil mengajak kita mengenali Yesus yang sebenarnya, bukan seperti yang dituduhkan orang-orang, bukan pula seperti Pilatus yang sebenarnya tidak begitu peduli siapa Yesus itu. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam ini juga merayakan kebesaran manusia di hadapan alam semesta. Itulah kebenaran yang dipersaksikan Yesus dan yang dipertanyakan Pilatus.

RAJA DALAM PERJANJIAN LAMA

Dalam alam pikiran Perjanjian Lama, raja berperan sebagai wakil Tuhan di dunia. Di Kerajaan Selatan, yakni Yudea, peran ini dipegang turun-temurun. Kepercayaan ini terpantul dalam silsilah Yesus dalam Injil Matius yang melacak leluhur Yesus, anak Daud, anak Abraham (Mat 1:1-17). Lukas menggarisbawahinya dan melanjutkannya sampai Adam, anak Allah, yakni "gambar dan rupa" sang Pencipta sendiri di dunia ini (Luk 3:23-38). Tetapi dalam menjalankan peran ini, raja sering diingatkan para nabi agar tetap menyadari bahwa Tuhan sendirilah yang menjadi penguasa umat.

Kehancuran politik yang berakibat dalam pembuangan di Babilonia (586-538 s.M.) mengubah sama sekali keadaan ini. Raja ditawan dan dipenjarakan, kota Yerusalem dan Bait Allah dijarah, negeri terlantar dan morat-marit hampir selama setengah abad. Pengaturan kembali baru mulai setelah pembuangan, pada zaman Persia. Bait Allah mulai dibangun kembali (baru selesai 515 s.M.), walau kemegahannya tidak seperti sebelumnya. Tidak ada lagi raja seperti dulu walau ada penguasa setempat yang berperan dengan cukup memiliki otonomi di dalam urusan keagamaan. Pada zaman Yesus, keadaan ini tidak banyak berubah. Memang ada harapan dari sementara kalangan orang-orang Yahudi bahwa kejayaan dulu akan terwujud kembali. Maka itu, ada harapan akan Mesias Raja. Harapan ini mendasari pelbagai gerakan untuk memerdekakan diri. Hal ini sering malah memperburuk keadaan. Penguasa asing menumpas gerakan itu dan memperkecil ruang gerak orang Yahudi sendiri. Maka itu, di kalangan pemimpin Yahudi ada kekhawatiran apakah Yesus ini sedang membuat gerakan yang akan mengakibatkan makin kerasnya pengaturan Romawi. Mereka mendahului menuduh Yesus di hadapan penguasa

PATUTKAH IA?

Menurut Yohanes, memang orang pernah bermaksud mengangkat dia sebagai raja (Yoh 6:15, sehabis memberi makan 5.000 orang). Akan tetapi, tak sedikit dari mereka itu nanti juga meneriakkan agar ia disalibkan. Bukannya mereka tak berpendirian. Mereka itu seperti kebanyakan orang ingin hidup tenteram. Mereka mendapatkan roti dan ingin terus, tetapi mereka juga berusaha menghindari kemungkinan mengetatnya pengawasan dari penguasa Romawi. Di dalam kisah sengsara memang tercermin anggapan yang beredar di kalangan umum bahwa Yesus itu bermaksud menjadi raja orang Yahudi: olok-olok para serdadu (Mat 27:29; Mrk 15:9.18; Luk 23:37; Yoh 19:3), papan di kayu salib menyebut Yesus raja orang Yahudi (Mat 27:37; Mrk 15:26; Luk 23:38; Yoh 19:19-21), olok-olok para pemimpin Yahudi di muka salib (Mat 27:42; Mrk 15:32), kata-kata Pilatus di depan orang Yahudi (Yoh 19:14-15).

Kisah kelahiran Yesus menurut Matius juga menceritaan kedatangan para orang bijak dari Timur mencari raja orang Yahudi yang baru lahir (Mat 2:2). Namun demikian, seluruh kisah itu justru menggambarkan kesederhanaannya. Gambaran yang sejalan muncul dalam kisah Yesus dielu-elukan di Yerusalem (Mat 21:1-11; Mrk 11:1-10; Luk 19:28-38; dan Yoh 12:12-13). Ia disambut sebagai tokoh yang amat diharap-harapkan dan diterima sebagai raja, terutama dalam Yohanes. Jelas juga bahwa tokoh ini ialah raja yang bisa merasakan kebutuhan orang banyak.

Menurut Markus, Matius, dan Lukas, di hadapan Pilatus Yesus tidak menyangkal tuduhan orang Yahudi bahwa ia menampilkan diri sebagai raja, tetapi tidak juga mengiakan (Mat 27:11; Mrk 15:2; Luk 23:2-3). Dalam Yoh 18:33-39, ia justru menegaskan bahwa ia bukan raja dalam ukuran-ukuran duniawi.

Injil mewartakan Yesus sebagai Mesias dari Tuhan. Dalam arti itu, ia memiliki martabat raja. Namun demikian, wujud martabat itu bukan kecermelangan duniawi, melainkan kelemahlembutan, kemampuan ikut merasakan penderitaan orang, dan mengajarkan kepada orang banyak siapa Tuhan itu sesungguhnya.

RAJA SEMESTA ALAM

Guna mendalami Injil Yohanes mengenai Yesus, sang raja yang bukan dari dunia ini meski dalam dunia ini, marilah kita tengok madah penciptaan Kej 1:1-2:4a. Injil Yohanes, khususnya dalam bagian pembukaannya (Yoh 1:1-18), mengandaikan pembaca tahu bahwa ada rujukan ke madah penciptaan itu.

Ciptaan terjadi dalam enam hari pertama (Kej 1:1-31) dan manusia sendiri baru diciptakan pada hari keenam. Dalam enam hari itu, Tuhan mencipta dengan bersabda. SabdaNya menjadi kenyataan. Diciptakan berturut-turut: waktu siang dan malam (Kej 1:3-5), langit (ay. 6-8), bumi beserta tetumbuhan (ay. 9-12), matahari, bulan, dan bintang-bintang (ay. 14-19), ikan di laut dan burung di udara (ay. 20-23), hewan-hewan di bumi (ay. 24-25), dan akhirnya manusia.

Sesudah menciptakan hewan-hewan pada hari keenam itu, Tuhan bersabda, "Marilah kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa kita!" (Kej 1:26). Ungkapan "kita" memuat ajakan kepada seluruh alam ciptaan yang telah diciptakanNya itu untuk ikut serta dalam penciptaan manusia. Seluruh alam semesta yang telah diciptakan kini "menantikan" puncaknya, yakni manusia. Dalam diri manusia terdapat peta kehadiran Tuhan Pencipta yang dapat dikenali oleh alam semesta. Oleh karena itu, manusia juga diserahi kuasa menjalankan pengaturan bumi dan isinya (Kej 1:29).

Manusia diciptakan "laki-laki dan perempuan" (Kej 1:27). Dalam cara bicara Ibrani, ungkapan dengan dua bagian ini merujuk kepada keseluruhan manusia, jadi seperti kata "kemanusiaan" atau "humankind" dalam bahasa Inggris. Bandingkan dengan ungkapan "benar-salahnya", maksudnya "kebenarannya"; "jauh-dekatnya" maksudnya "jaraknya".

Pada hari ketujuh (Kej 2:1-4a) sang Pencipta beristirahat dan memberkati hari itu. Pekerjaan yang telah diawali-Nya itu kini dilanjutkan oleh manusia karena manusia memetakan kehadiranNya. Hari ketujuh tak berakhir, inilah zaman alam semesta yang diberkati Tuhan Pencipta.

Gambaran di atas menjadi gambaran ideal manusia sebagai raja yang mewakili Tuhan di hadapan alam semesta. Kebesaran manusia sang "gambar dan rupa" Tuhan dan alam semesta itu diterapkan Yohanes kepada Yesus. Dalam hubungan ini Yohanes merujuk Yesus sebagai "Sabda", yakni kata-kata "Terjadilah...!" dst. yang diucapkan Tuhan dalam menciptakan alam semesta berikut isinya, termasuk manusia sendiri.
Dengan latar di atas, makin jelas apa yang dimaksud Yesus ketika berkata kepada Pilatus (Yoh 18:36) bahwa kerajaannya bukan dari dunia ini, bukan dari sini. Yesus itu memang raja dalam arti puncak ciptaan sendiri, kemanusiaan yang sejati seperti dulu dikehendaki sang Pencipta. Dalam ay. 37 Yesus menambahkan bahwa untuk itulah ia lahir, untuk itulah ia datang. Seluruh kehidupannya mempersaksikan kebenaran, yaitu manusia yang dikehendaki Pencipta sebagai puncak ciptaan yang membadankan unsur-unsur ilahi dan ciptaan dalam dirinya.

Dengan demikian, dalam perayaan Kristus Raja Semesta Alam, dirayakan juga kebesaran manusia, yakni manusia seperti dikehendaki Pencipta. Itulah kebesaran martabat manusia sejati. Sesudah perayaan ini, orang Kristen menyongsong Masa Adven untuk menantikan pesta kedatangan Yesus, Raja yang bakal lahir dalam kemanusiaan yang sederhana tapi yang juga mendapat perkenan Yang Maha Kuasa.

Kembali ke dialog antara Pilatus dan Yesus. Dalam Yoh 18:37 disebutkan Yesus datang ke dunia, ke tempat yang dalam alam pikiran Injil Yohanes dipenuhi kekuatan-kekuatan yang melawan Allah Pencipta, untuk mempersaksikan "kebenaran". Apa kebenaran itu? Pertanyaan ini juga diucapkan oleh Pilatus. Ini juga pertanyaan kita yang dalam banyak hal memeriksa Yesus. Menurut Injil Yohanes, "kebenaran" yang dipersaksikan Yesus itu ialah kehadiran ilahi di kawasan yang dipenuhi kekuatan gelap. Ia menerangi kawasan yang gelap. Inilah yang dibawakan Yesus kepada umat manusia. Inilah yang membuatnya pantas jadi Raja Semesta Alam. Orang yang mengikutinya akan menemukan jalan kembali ke martabat manusia yang asali, yakni sebagai "gambar dan rupa" Allah sendiri. Orang yang mendekat kepadanya dapat berpegang pada kebenaran ini. Masyarakat manusia kini, di negeri kita, butuh cahaya itu juga. Dan kita-kita yang percaya kepada terang itu diajak untuk ikut membawakannya kepada semua orang. Inilah makna perayaan Kristus Raja Semesta Alam yang kita rajakan bersama Injil Yohanes tahun ini.


Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 21 November 2009 :: Pw. SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah

Sabtu, 21 November 2009
Pw. SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah

"Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."


Doa Renungan

Ya Allah yang hidup, bersama dengan datangnya mentari pagi, kami mengawali hari baru ini dengan ucapan syukur dan pujian bagi-Mu. Bersama dengan Bunda Maria yang pada hari ini dipersembahkan kepada Allah, berkati dan tuntunlah setiap langkah laku kami, agar dalam terang sabda-Mu, kerinduan kami akan kehidupan baru pada masa yang Kautentukan menggerakkan kami untuk berlaku kudus dan setia selama hidup bersama dan di dalam Kristus Putera-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pengarang hendak mengisahkan keagungan Yerusalem, sebab Yahwe berkenan tinggal dalam Bait Suci-Nya. Karena itu diceritakanlah raja Antiokhus pada saat-saat terakhir hidupnya. Ia menyesali perbuatan yang telah ia lakukan terhadap Yerusalem, Bait Suci, dan bangsa Yahudi. Berbahagialah mereka yang menghormati Tuhan dan tempat Ia berdiam di dalamnya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)

"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."

Dalam pada itu raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia , adalah termasyhur karena kekayaan perak dan emas, dan lagi bahwa kuil di kota itu sangat kaya pula oleh karena di sanaada alat-alat perang emas, lemena serta senjata yang ditinggalkan Aleksander bin Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula merajai orang-orang Yunani. Maka datanglah ia ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahinya. Tetapi ia tidak berhasil oleh karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia lari serta berangkat dari situ dengan sesal hati yang besar hendak kembali ke Babel . Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberitahu raja bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur dan khususnya bahwa Lisias yang maju perang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi yang bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang diperoleh mereka dengan diambil dari tentara yang telah mereka kalahkan. Orang-orang Yahudi juga telah membongkar Kekejian yang telah ditegakkan raja di atas mezbah di Yerusalem. Bait Suci telah dipagari oleh mereka dengan tembok-tembok yang tinggi seperti dahulu dan demikianpun halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu maka tercenganglah raja dan sangat tergeraklah hatinya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya sedang terus-menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka: "Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Kepada keimpitan dan kemalangan manakah aku sampai sekarang ini? Aku ini yang murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi teringatlah aku sekarang kepada segala kejahatan yang telah kuperbuat kepada Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh bahwa penduduk Yehuda harus ditumpas dengan sewenang-wenang. Aku sudah menjadi insaf bahwa oleh karena semuanya itulah maka aku didatangi malapetaka ini. Sungguh aku jatuh binasa dengan sangat sedih hati di negeri yang asing."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
Ayat.
(Mzm 9:2-3.4.6.16b.19)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
2. Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat.
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Tidak mudah memang mempercayai kebangkitan. Namun, itulah pemahaman yang masuk akal dari iman akan Allah yang hidup yang diyakini Israel sejak semula. Ia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, bukan orang-orang mati. Setelah dibangkitkan, manusia hidup secara baru sebagai anak-anak Allah sama seperti malaikat bersama dengan Dia. Di situ tidak perlu lagi kelangsungan hidup melalui perkawinan dan keturunan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


atau

Antar Bacaan
Ref. Berbahagialah engkau, perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putera Bapa yang kekal.

Ayat. (Lukas 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55)
1. Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.
2. Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

3. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
4. Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
5. Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi Yesus menjawab kepadanya "Siapakah ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?" Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, ia bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini kita memperingati Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah. Tidak ada teks Kitab Suci yang melaporkan hal ini. Kendati demikian, kita meyakini bahwa SP Maria sejak awal telah dipersembahkan oleh orang tuanya kepada Tuhan. SP Maria sendiri sejak kecil telah menyadari bahwa hidupnya hanyalah untuk Tuhan saja. Bunda Maria tahu apa artinya hidup yang telah dipersembahkan kepada Tuhan.

Hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan tidak terlaksana melalui pujian dan penghargaan di depan publik. Santa Perawan Maria tentu tidak mengalami masa-masa serba disanjung, dihormati entah karena juara kelas atau juara menyanyi atau sebagai gadis berprestasi. Hidupnya yang dipersembahkan justru bermakna: menghayati sepenuhnya kesepian dan pengorbanan demi Yesus Kristus yang menebus dosa kita. Pada bacaan Injil hari ini, Bunda Maria seolah-olah tidak dihormati oleh Anaknya sendiri, yaitu Yesus. Yesus justru mengatakan: yang melakukan kehendak Bapa di surga dialah saudara-saudari Yesus, dialah ibu Yesus. Tentu maksudnya jelas, Bunda Maria dikuduskan bukan pertama-tama karena relasi khususnya dengan Yesus, yakni sebagai ibu, tetapi justru karena ia unggul dan utuh dalam melaksanakan kehendak Bapa di surga.

Marilah kita merenungkan: apa artinya hidup kita masing-masing dipersembahkan kepada Tuhan! Panggilan hidup berkeluarga, membiara, membujang demi Kerajaan Allah, imamat, dst mesti kita lihat sebagai bentuk hidup yang dipersembahkan. Penghayatan yang serius atas hidup yang dipersembahkan tentu membawa konsekuensi yang tidak enak: bukan hidup serba enak, mulus dan disanjung, tetapi justru kesepian dan pengorbanan, intinya penderitaan demi nama Yesus Kristus. Bila kita mengalami sulitnya menghayati dengan sungguh hidup panggilan kita, kita justru telah berada sejalur dengan Bunda Maria!

E. Martasudjita, Pr
Inspirasi Batin 2009

Jumat, 20 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 20 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIII

MENJAGA KEKUDUSAN TEMPAT DOA

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahamulia, keindahan hari yang baru ini kami alami dengan penuh rasa syukur. Patutlah kami memuji-Mu karena ajaib dan tak terduga kedalaman karya-Mu dalam hidup kami. Semoga sabda yang Kauwartakan pada hari ini mengajak kami semua untuk memahami dan mendalami kemarahan Putera-Mu ketika menyaksikan bait-Mu dijadikan sebagai sarang penyamun. Rumah yang seharusnya menjadi tempat pertemuan kami dengan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)

"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."

Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, "Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan mentahbiskannya kembali." Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, 'Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tetap pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.'
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Ayat. (1Taw 29:10.11abc.11d-2a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai Abram diganti namanya kekal.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran, dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

I N J I L
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!" Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Karena kepedulian dan cinta akan rumah Bapa-Nya, Yesus mengusir banyak pedagang yang berjualan di Bait Allah. Sungguh suatu perbuatan yang baik agar kita belajar memberikan rasa hormat yang pantas akan rumah Allah. Namun, kehendak baik, setulus dan seluhur apa pun, belum tentu mendapat tanggapan yang positif dari orang lain. Selalu saja ada orang yang tidak senang dengan perbuatan baik yang kita lakukan. Bahkan, mungkin saja ada juga yang menghalang-halanginya dengan segala cara.

Hidup ini selalu penuh dengan tantangan. Tuhan tidak menjanjikan jalan yang selalu mulus bagi mereka yang mengikuti-Nya. Ia tidak menjanjikan jalan yang tanpa hambatan dan halangan. Dia sendiri mengalami penolakan dan tantangan yang besar. Namun, Dia menjanjikan satu hal, yaitu penyertaan. Dia akan selalu menyertai murid-murid-Nya yang setia hingga akhir zaman.

Ya Yesus, dalam hidup ini aku sering menghadapi cobaan. Semoga Engkau menguatkan aku agar seperti Engkau, selalu setia pada Bapa walaupun menghadapi banyak tantangan dan cobaan. Amin.

Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian.


Bagikan

Kamis, 19 November 2009 :: Hari Biasa Pekan XXXIII

Kamis, 19 November 2009
St. Mechtilidis, Prw; St. Agnes dr Assisi, Prw.
Hari Biasa Pekan XXXIII

"Betapa baiknya engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu."

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, bumi, langit, serta seisinya Kauciptakan demi kesejahteraan manusia. Kami bersyukur atas kebaikan yang selalu Kaubagikan kepada kami. Semoga dengan semangat itu, kami berlaku kudus dan setia sesuai dengan panggilan yang Kautanamkan kepada kami masing-masing. Semoga dengan berlaku demikian, kami Kauperkenankan untuk merasakan sukacita dan damai sejahtera yang jauh lebih indah, yang Kausediakan bagi kami semua. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)


"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."

Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, "Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini, dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!" Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, "Kalau pun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami." Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itu pun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di kota Modein, "Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!" Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilan-Nya; Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku."

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

I N J I L
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)


"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

”Wahai Yerusalem, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!” Yesus menangisi Yerusalem, Kota Suci, tempat Allah bertakhta, bersemayam (Yer 3:17). Yerusalem yang berarti shalom (damai) ternyata tidak tahu apa yang membuat dirinya damai. Sungguh-sungguh sebuah kontradiksi. Yerusalem – Kota Damai – justru menjadi tempat para nabi dan utusan Yang Mahatinggi disiksa dan dibunuh. Penduduk kota tidak mengenal kehadiran utusan dan anak Allah di tengah mereka karena kesombongan mereka. Ketidakpercayaan mereka akan Yesus membawa mereka pada kehancuran.

Know Christ, know peace! No Christ, no peace! Dengan mengenal Kristus kita akan mengalami damai. Sebaliknya, tanpa Kristus, kita tidak memiliki damai. ”Barang siapa percaya kepada-Ku, dia akan hidup” (Yoh 11:25). Iman akan Yesus sebagai utusan Allah, sebagai Putra Allah, sebagai perwujudan cinta kasih Allah bagi umat manusia adalah yang paling penting kita miliki untuk membawa kita kepada damai. Sebaliknya, ketidakpercayaan akan membawa kita pada kehancuran.

Ya Tuhan, tambahkanlah imanku akan Dikau sehingga damai dan sukacitaku menjadi penuh. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy