| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 30 Nopember - 06 Desember 2009

Bacaan Harian 30 Nopember - 06 Desember 2009

Senin, 30 Nopember
: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm 10:9-18; Mzm 19:2-5; Mat 4:18-22.

Selasa, 01 Desember
: Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan Martir Indonesia (M).
Yes11:1-10; Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Luk 10:21-24.

Rabu, 02 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-6; Mat 15:29-37.

Kamis, 03 Desember
: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam (P). Pelindung Misi.
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1-2; Mrk 16:15-20.

Jumat, 04 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.

Sabtu, 05 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 30:19-21.23-26; Mzm 147:1-6; Mat 9:35 – 10:1.6-8.

Minggu, 06 Desember
: Hari Minggu Adven II (U).
Bar 5:1-9; Mzm 126:1-6; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6.


Bagikan

Minggu, 29 November 2009 Hari Minggu Adven I - Tahun C

Minggu, 29 November 2009
Hari Minggu Adven I/ Tahun C

"Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud"

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan, dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan dimana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama (Yer 33:14-16)

L. "Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud"

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia

14 Berfirmanlah Tuhan kepada nabi Yeremia, "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 865
Ref. do = d 4/4
3   2  3  4  |   3 . . . |   1   _   1     1     1    3     3     2  3 | 2  1 . . 0 ||
Tu - han, Eng- kau- lah pe - nye - la - mat- ku.

1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bacaan Kedua (1Tes 3:12-4:2)

L. Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika

Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasehati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih sungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Solis: Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu. (Mzm 85:8)

Bacaan Injil (Luk 21:25-28.34-36)

I. Penyelamatanmu sudah dekat!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

DUA WAJAH YERUSALEM

Rekan-rekan yang baik!


Pada hari Minggu Adven I tahun C, 29 November 2009 dibacakan Luk 21:25-28.34-36. Di situ disebutkan bahwa pada akhir zaman nanti akan ada pelbagai kekacauan. Tapi pada saat itu juga orang akan "akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya" (ayat 27). Lukas menerapkan Dan 7:13 pada Yesus, yang dengan kebangkitannya telah menandai berakhirnya kekuasaan maut dan kekacauan. Ulasan kali ini ada banyak hubungannya dengan pembicaraan mengenai Injil hari Minggu Biasa XXXIII/B tgl. 15 November 2009 yang lalu, yakni Mrk 13:24-32 karena sama-sama mengupas tema "akhir zaman". Tetapi ada beberapa hal yang dapat disebut sebagai kekhasan Lukas.

MEMANDANGI DUA WAJAH YERUSALEM
Lukas menerapkan gelagat kosmik mengenai akhir zaman (Luk 21:25-26; yang diambil dari Mrk 13:24-27) kepada peristiwa dihancurkannya kota Yerusalem pada tahun 70 oleh tentara Titus yang datang menumpas pemberontakan orang Yahudi. Runtuhnya Yerusalem diungkapkan dalam Luk 21:20-24. Orang yang mengalami bencana itu dikatakan "akan melihat Anak manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya" (Luk 21:27). Maksudnya, orang akan teringat akan Dan 7:13 yang intinya menunjukkan bahwa kekuatan jahat sudah dipunahkan Tuhan dan kini Anak Manusia, yakni Yesus, menerima kuasa atas seluruh alam semesta. Bagi Lukas, kota "Yerusalem" dari zaman Perjanjian Lama sudah punah, seperti halnya kekuatan jahat yang dalam Dan 7 digariskan punah karena terlalu dihuni oleh kekuatan-kekuatan jahat yang menolak kehadiran Yesus. Kehancuran Yerusalem oleh balatentara Romawi bagi Lukas menjadi penegasan dari kebenaran iman ini. Tentu saja kota itu kemudian dibangun kembali pada zaman generasi kedua orang kristiani. Tetapi bagi Lukas, Yerusalem ini sudah bukan lagi realitas fisik melainkan realitas iman, yakni kota suci tempat Yesus menyatakan siapa dirinya secara utuh ketika wafat dan bangkit. Menarik bagi ilmu tafsir, dalam tulisannya, Lukas memakai dua bentuk Yunani nama Yerusalem, yang pertama ialah "Ierousaleem" (=Yerusalem dalam perspektif penolakan terhadap Yesus) dan "Hierosolyma" (=Yerusalem dalam perspektif kota suci yang menerima Yesus). Nah yang akan lumat ialah "Ierousaleem", yakni kota yang telah menolak Yesus. Dalam rangka itulah maka Lukas menuliskan nasihat "berjaga-jaga agar hati tidak dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari..." (Luk 21:34). Yang dimaksud di sini ialah ajakan agar orang tidak bersikap ekstrem melulu senang-senang tak peduli toh akhir zaman akan datang atau bersikap gelisah terus-terusan dengan alasan yang sama. Dua sikap yang saling berlawanan itu bisa terjadi dalam menghadapi perspektif "zaman edan". Mengapa Lukas menasihati agar orang menjauh dari sikap ini? Tak lain tak bukan karena dua sikap itu sama-sama menutup diri bagi kehadiran Yang Ilahi dalam kehidupan ini. Kedua-duanya tidak memberi ruang gerak pada Roh yang diutus Yesus untuk menghibur dan menopang kehidupan sehingga orang dapat menghadapi akhir zaman dengan kuat, supaya "tahan berdiri di hadapan Anak Allah" (Luk 21:36). Roh Tuhan sendirilah yang akan menuntun orang lewat penghakiman terakhir itu. Jadi bagi Lukas, yang paling penting dalam menghadapi prospek akhir zaman itu ialah keterbukaan kepada Tuhan yang mau menyertai manusia.

ANTARA KELAHIRAN YESUS DAN PAROUSIA
Manakah hubungan antara prospek Parousia (kedatangan Anak Manusia di akhir zaman) dengan permulaan Masa Adven menyongsong pesta kelahiran Sang Penyelamat? Dalam kisah-kisah kelahiran Yesus ditekankan kesederhanaannya, juga kesederhanaan orang-orang yang mengitarinya. Dia yang lahir di Betlehem itu sama dengan dia yang nanti akan datang kembali dengan segala kemuliaannya pada akhir zaman. Bagaimana tokoh yang sesederhana itu bisa sama dengan dia yang akan datang dengan mulia dan memperoleh kuasa atas jagat ini? Lukas dalam seluruh Injilnya mengajarkan bahwa itu semua terjadi lewat perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem. Dengan kedatangannya kota itu mengadili diri: bila menolak, maka kota itu menjadi kota "Ierousaleem", yang prospek kehancurannya sudah jelas. Bila menerimanya, maka kota itu akan menjadi kota suci "Hierosolyma" yang abadi. Jadi kedatangan Penyelamat yang persiapannya dirayakan dalam Masa Adven ini akan menentukan nasib banyak orang.

Kita ingat kata-kata Simeon di Bait Allah tentang Yesus dalam Luk 2:34: "...Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi satu tanda yang menimbulkan perbantahan" Kemudian Simeon berkata kepada Maria: "Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Makna kata-kata ini tidak mudah dipahami. Pedang ialah barang tajam yang akan membelah. Begitulah kehadiran Yesus akan membelah pikiran hati orang. Ia akan memilah yang jahat dari yang baik dalam diri orang, seperti halnya kedatangannya memisahkan "Ierousaleem" (kota Yerusalem yang dirundung kekuatan jahat) dari "Hierosolyma" (kota Yerusalem sejauh menerimanya). Maria adalah orang pertama juga yang akan menjadi penghuni kota suci "Hierosolyma" dan meninggalkan kota "Ierousaleem" yang menghukum diri tadi. Sebetulnya Maria mewakili semua orang yang bakal menerimanya. Maria orang pertama yang menerima kehadiran Yesus dalam kehidupannya, yakni ketika mengucapkan "fiat".

Bila pikiran Lukas diterapkan ke kehidupan kini maka dapat dikatakan bahwa kedatangan Penyelamat yang kita songsong dalam Masa Adven ini akan membuat kita seperti kota Yerusalem. Bagian dari diri kita dan jagat ini yang menolak digariskan akan hancur, tak tahan di hadapan dia yang nanti datang dengan kemuliaannya. Tapi bagian yang menerima akan ikut serta dalam keabadiannya. Memang yang akan datang itu kini ialah orok sederhana di Betlehem, tidak menakutkan dan tidak selayaknya menggetarkan. Kita dan dunia kita masih mempunyai kesempatan dari tahun ke tahun sembari memasuki Masa Adven untuk belajar menerimanya dan saling mengajarkan bagaimana cara menerimanya sehingga nanti kalau ia datang kembali dengan kebesarannya kita mendapati diri dalam pilihan sikap yang cocok.

TENTANG HARI KIAMAT
Sekali-sekali terdengar adanya sekte tertentu yang menekankan prospek hari kiamat. Memang sebelum zaman Yesus sudah ada kelompok-kelompok orang yang mau tahu kapan datangnya kehancuran kosmik. Ada pandangan bahwa kehidupan manusia dan dunia ini pada hakikatnya jahat, buruk secara mendasar. Dan yang buruk begitu itu ditakdirkan hancur, hanya tinggal tunggu kapan. Tetapi ada segelintir orang yang merasa memperoleh pengetahuan khusus mengenai kapan berakhirnya jagat ini dan bagaimana melepaskan diri dari kungkungan takdir lahiriah. Dan mereka mengajarkan cara hidup alternatif, memisahkan diri dari khalayak umum. Ada pula ekses-eksesnya sampai misalnya meminumkan racun kepada anggota sekte dan bunuh diri dengan gagasan bahwa hidup ini kan tiada bernilai lagi dan agar tak diperburuk dengan hidup terus (="berdosa" tok dalam pandangan itu). Sekte-sekte ini muncul di beberapa tempat di dunia, di Amerika Selatan, di Indonesia, di Jepang, sering dengan "warna" kristen.

Namun demikian, ajaran kristiani mengenai hari terakhir seperti terdapat dalam Kitab Suci bukan ajaran yang menekankan kapan hari itu datang melainkan dua hal ini: (1) Orang kristiani menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali (Parousia) yang akan mengajak orang-orang yang berkehendak baik dan percaya ikut serta ke dalam kebesarannya (Mrk 13:24-32 dan paralelnya dalam Mat dan Luk). Hal ini adalah kepastian iman. (2) Mengenai penghakiman terakhir, yang ditekankan bukan perihal hukuman atau pahala, melainkan ajakan untuk mawas diri apakah orang menghormati kemanusiaan, dan punya andil dalam meringankan penderitaan sesama, dll. seperti dalam Mat 25:31-46. Kapan itu terjadi bukan urusan manusia, bukan urusan malaikat, bahkan Anak Manusia yang bakal datang dengan kebesarannya itu pun tidak tahu. Hanya Bapa, maksudnya Tuhan yang Maharahim, sajalah yang menentukan saatnya (Mrk 13:32). Namun yang dapat diketahui yakni bahwa dua peristiwa di atas itu benar-benar akan terjadi. Oleh karenanya orang diajak bersiap-siap. Caranya bukan dengan diam saja (kayak orang yang dapat satu talenta), atau mendahului Tuhan (kayak sekte-sekte hari kiamat), melainkan dengan ikut mengusahakan kemanusiaan yang makin cocok dengan martabat yang dimaui Pencipta, dengan bertanggung jawab kepada sesama, dengan membawakan wajah Tuhan yang Maharahim, bukan Tuhan yang penghukum.

Gagasan dalam Kitab Suci itu kemudian berkembang menjadi ajaran eskatologi dalam doktrin Gereja. Ajaran mengenai kejadian-kejadian pada akhir nanti (ta eskhata) sebenarnya bukan penglihatan mengenai apa yang bakal terjadi atau laporan ke depan tentang hari kiamat. Sebagai orang yang percaya akan kebangkitan Kristus, orang kristiani sudah ambil bagian dalam kenyataan akhir zaman secara batiniah. Akhir zaman itu sudah dialami Kristus dan akan dibagikan kepada kita sampai utuh. Yang penting kini yakni dapat mempertanggungjawabkan apa andil kita dalam membuat kemanusiaan makin ikut serta bangkit dan mendapat perkenan Tuhan. Masih ada waktu dan waktu menjadi jalan rahmat keselamatan bagi diri dan bagi sesama, juga dalam kerja sama dengan orang-orang yang percaya akan kehadiran Tuhan walaupun berbeda agama. Warta kristiani itu warta gembira bukan warta yang meniupkan rasa takut dan waswas akan hari kiamat. Orang yang menekankan kiamat sebagai kiamat tok sebetulnya tidak memberi ruang bagi kerahiman Tuhan dan menolak kemungkinan bahwa Ia dapat bertindak merdeka. Pandangan seperti ini sebenarnya main hakim sendiri, bukan dalam ukuran kecil-kecilan belaka, melainkan justru dalam ukuran kosmik! Agama manapun tidak mengizinkan pendapat seperti ini. Suara hati juga tak dapat menerimanya.


Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 28 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIV

Sabtu, 28 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIV


"Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
(Luk 31:34-36)

Doa Renungan


Allah Bapa yang penuh cinta, bersama dengan datangnya hari baru ini kami menghadap Dikau dan memuji nama-Mu yang mulia. Pada hari ini, Engkau melalui Yesus Putera-Mu mendorong kami untuk senantiasa waspada dan berjaga, selama hidup kami. Semoga kami rela menangkal pengaruh-pengaruh yang kurang baik dalam diri kami hari ini serta terdorong untuk melakukan kebajikan-kebajikan kepada sesama seturut kehendak-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama

L. Pemerintah, kekuasaan, dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi."

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (7:15-27)


Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami, dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat. Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana, dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya. "Keempat ekor binatang besar itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya." Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya. Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga. Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata serta mulut yang menyombong; yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu, serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada. Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. Maka demikianlah katanya, "Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi, dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi. Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Dan 3:82.83.84.85.86.87)
* Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai umat Israel.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar,
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.


Bacaan Injil

I. Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapetaka yang terjadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)


Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Saudara-saudari terkasih,

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Hari ini adalah hari terakhir tahun Liturgi dan kepada kita diberi pesan atau nasehat “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,”. Apa yang akan terjadi kiranya kita tidak tahu, meskipun sedikit banyak dapat meramalkan. Di musim penghujan ini mungkin akan terjadi banjir bandang dan tanah longsor; kita di Indonesia juga masih dalam ancaman bencana alam gempa bumi yang sewaktu-waktu dapat terjadi, dan sewaktu-waktu atau setiap saat masing-masing dari kita dapat dipanggil Tuhan atau meninggal dunia. Maka mungkin yang baik bagi kita semua adalah berjaga-jaga sewaktu-waktu dipanggil Tuhan atau meninggal dunia alias mati. Bentuk berjaga-jaga yang baik tidak lain adalah senantiasa hidup baik dan berbudi pekerti luhur, yang memang perlu disertai atau didukung oleh hidup doa. Dengan kata lain setiap hari kita senantiasa bersama dan bersatu dengan Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun, kapanpun dan dimanapun atau kita senantiasa menemukan Tuhan dalam segala sesuatu atau menghayati segala sesuatu dalam Tuhan. Apa yang akan terjadi memang 100% karena Tuhan dan 100% karena manusia, maka kita, manusia, akan terluput dari malapetaka jika sepenuhnya mempersembahkan diri kepada Tuhan. Sedikit perihal doa: ada orang berdoa dengan kalimat panjang dan bertele-tele serta suara keras, ada orang berdoa dengan gerakan tubuh dan mimik wajah sedemikian rupa sehingga nampak khusuk berdoa, dst.. Yang utama dalam doa adalah hati yang terarah sepenuhnya kepada Tuhan, kepada Yang Ilahi, sehingga hati sungguh dikuasai dan dijiwai oleh Tuhan. Maka berdoa dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak terikat oleh ruang dan waktu.

· Pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka” (Dan 7:27). Orang-orang kudus atau suci adalah orang-orang yang mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, Yang Ilahi, sehingga hati, jiwa, akal budi dan tubuh dikuasai dan dirajai oleh Tuhan, hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Secara konrkret orang kudus pada umumnya dikasihi oleh Tuhan dan sesamanya dimanapun dan kapanpun, karena ia sendiri senantiasa juga mengasihi siapapun dan dimanapun. Yang utama dalam kehidupan adalah kasih: masing-masing dari kita ada dan diadakan dalam dan oleh kasih, dapat tumbuh-berkembang sampai seperti saat ini hanya karena kasih, maka siapapun yang disapa dan diperlakukan dalam dan dengan kasih pasti akan patuh atau takluk. Binatang buas pun ketika didekati dan diperlakukan dalam dan oleh kasih juga akan patuh dan takluk alias menjadi sahabat. Tanaman dapat tumbuh berkembang dengan baik dan menghasilkan buah juga karena kasih. Maka baiklah di akhir tahun Liturgy ini kita mawas diri: apakah kita semua tetap setia hidup saling mengasihi. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”(1Kor 12:4-7), demikian kata Paulus kepada umat di Korintus, kepada kita semua. Marilah kita sikapi dan perlakukan aneka tatanan dan aturan hidup dalam dan oleh kasih, demi keselamatan dan kebahagiaan bersama atau umum.
.
“Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai Israel, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya” (Dan 3:82-87)


Jakarta, 28 November 2009

Ignatius Sumarya, SJ



Bagikan

Bahan Adven Keuskupan Agung Semarang, Pertemuan Kedua: Tanggung Jawab Keluarga Dalam Gereja

Pertemuan Kedua: TANGGUNGJAWAB KELUARGA DALAM GEREJA

Tujuan: Umat semakin memahami tanggungjawab keluarga dalam Gereja

1. Pembuka

a. Lagu Pembuka: dipilih sesuai dengan tema pertemuan
b. Doa Pembuka: dibuat sendiri, yang berisi:
-Ungkapan syukur atas pertemuan Adven kedua
-Mohon terang Roh Kudus agar umat mampu memahami tanggungjawab keluarga dalam Gereja.

2. Pengantar

Keuskupan Agung Semarang, melalui Arah Dasar 2006-2010, telah menetapkan fokus pastoral dalam setiap tahunnya. Pada tahun 2006 umat diajak mengenal Ardas KAS, tahun 2007 fokus pastoralnya pada keluarga sebagai basis hidup beriman, tahun 2008 fokus pastoralnya pada anak dan remaja yang terlibat untuk pengembangan umat, pada tahun 2009 kaum muda yang terlibat untuk pengembangan umat, dan pada tahun 2010 umat diajak untuk mensyukuri habitus barunya. Ketiga fokus pastoral (keluarga, anak dan remaja, serta kaum muda) akan dilihat dan dipahami sebagai keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga Katolik merupakan sel terkecil dari Gereja. Keluarga Katolik tidak hanya peduli dengan kepentingan keluarganya sendiri, tetapi ikut terlibat dalam kehidupan umat beriman di lingkungan, wilayah, stasi, dan parokinya. Keluarga Katolik tidak hanya menjadi tempat anak bertumbuh secara fisik, tetapi bertumbuh secara psikis, moral, sosial, dan spiritual, baik secara konsep maupun dalam praktek. Keluarga Katolik menjadi tempat berkembangnya kepribadian dan iman anak secara utuh dan menyeluruh, termasuk ketika anak harus mencari dan menemukan panggilan Allah, baik menjadi imam, biarawan-biarawati, maupun hidup berkeluarga.

3. Pertanyaan Awal

a. Apa yang dimaksud dengan keluarga Katolik?
b. Sebutkan tanggungjawab keluarga Katolik?
c. Apa yang telah Anda lakukan sebagai keluarga Katolik untuk mengembangkan Gereja (lingkungan, wilayah, stasi, dan paroki)?

4. Materi

a. Keluarga Katolik.

Gereja berharap bahwa hidup berkeluarga dipahami dan dihayati sebagai yang luhur dan suci, didasarkan pada perkawinan Katolik yang sah. Keabsahan perkawinan Katolik pertama-tama terletak pada perkawinan yang terjadi di hadapan imam dan dua orang saksi, bukan pada misa atau tidak misa. Perkawinan Katolik dikatakan sakramen kalau dilakukan oleh dua orang yang telah dibaptis serta bersifat monogam (satu dengan satu, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan) dan tak terceraikan (untuk selama hidup).

Kebersamaan hidup yang didasarkan pada perkawinan Katolik hendaknya dipahami dan dihayati dalam persekutuan suami-isteri yang mesra. Kemesraan ini hanya dapat terjadi kalau keduanya mengembangkan hubungan pribadi yang didasarkan pada kasih, karena keduanya melambangkan hubungan Kristus dengan Gereja-Nya (Ef 5:22-35). Tujuannya tidak lain adalah kesejahteraan suami-isteri serta kelahiran dan pendidikan anak.

Keluarga Katolik diharapkan menjadi komunitas kehidupan dan kasih, yang ditandai dengan sikap hormat dan syukur terhadap anugrah kehidupan serta kasih timbal-balik dari semua anggota keluarga (GS 48). Situasi seperti inilah yang menjadi upaya setiap keluarga Katolik, yaitu menjadikan keluarganya sebagai Gereja kecil yang guyub dan dijiwai iman.

b. Tanggungjawab keluarga

1) Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama dan utama

Keluarga Katolik tidak hanya menjadi tempat anak bertumbuh secara fisik, tetapi bertumbuh secara psikis, moral, sosial, dan spiritual, baik secara konsep maupun dalam praktek. Keluarga Katolik menjadi tempat berkembangnya kepribadian dan iman anak secara utuh dan menyeluruh, termasuk ketika anak harus mencari dan menemukan panggilan Allah, baik menjadi imam, biarawan-biarawati, maupun hidup berkeluarga. Itulah sebabnya keluarga Katolik diyakini sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama.

a) Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama.

Sebelum menjalani pendidikan di luar rumah, anak mengalami pendidikan di rumah bersama dengan orangtuanya sendiri. Segala pendidikan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya dipahami dan dihayati sebagai konsekuensi atas perkawinan dan kelahiran anak. Inilah hak dan kewajiban orangtua yang tidak boleh diingkari (GE 3).

b) Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama.

Ketika anak mulai mendapatkan pendidikan formal di luar rumah, keluarga tetap menjadi tempat pendidikan yang utama. Pendidikan formal di luar rumah tidak menggantikan, tetapi melengkapi pendidikan yang terjadi di rumah, yang dilakukan oleh orangtua. Orangtua adalah pendidik yang utama dan pertama, yang tidak tergantikan oleh pendidik formal di luar rumah (FC 36).

2) Keluarga menjadi tempat pembenihan dan pengembangan panggilan hidup

Sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama, keluarga diharapkan mampu mengembangkan kepribadian dan iman anak-anak, sehingga kelak menjadi pribadi dewasa. Kedewasaan pribadi dan iman ini dapat diupayakan melalui penanaman aneka keutamaan hidup, baik keutamaan manusiawi maupun keutamaan kristiani. Melalui penanaman aneka keutamaan inilah, keluarga mampu menjadikan dirinya sebagai tempat pembekalan yang sangat penting dan menentukan demi pengembangan diri dan hidup bagi semua anggota keluarga, khususnya ketika menatap masa depan. Demikian pula bagi anak-anak, keluarga diharapkan menjadi tempat pembenihan dan pengembangan panggilan hidup bagi mereka di masa depan, baik menjadi imam, biarawan-biarawati, maupun hidup berkeluarga.

a) Pengembangan keutaman-keutamaan manusiawi

Keluarga perlu mengupayakan relasi yang baik, harmonis, dan timbal-balik antar anggota keluarga, demi kepentingan bersama. Semua anggota keluarga memahami dan menghayati hak dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota keluarga. Orangtua mampu mengasihi anak-anak tanpa syarat dan penuh keteladanan, sebaliknya anak-anak mampu mengasihi orangtua dengan penuh kesungguhan hati dan ketaatan. Situasi seperti ini sangat menguntungkan untuk menumbuhkembangkan aneka keutamaan manusiawi dalam kebersamaan semua anggota keluarga.

Di satu pihak, orangtua tidak hanya menuntut tetapi juga memberikan teladan baik bagi anak-anaknya, di lain pihak, anak-anak merasa tidak hanya dituntut tetapi dengan penuh kesadaran menumbuhkembangkan aneka keutamaan itu dalam diri dan
hidupnya, baik yang bersifat personal (kesehatan, kerapian, ketekunan, dan sebagainya) maupun yang bersifat sosial (kesopanan, keramahtamahan, keterbukaan, keadilan, dan sebagainya).

b) Pengembangan keutamaan-keutamaan kristiani

Sebagai Gereja mini, keluarga Katolik diharapkan menjadi sekolah kesucian dan kemuridan yang mengajarkan jalan-jalan Allah dan nilai-nilai Injil bagi semua anggotanya. Saat ini, keluarga Katolik mengalami banyak kesulitan untuk menjadi sekolah kesucian dan kemuridan tersebut, dengan berbagai alasan, yaitu orangtua sibuk bekerja untuk mencari nafkah, orangtua sibuk dengan aktivitasnya di luar rumah, anak-anak sibuk belajar dan kesibukan lain, berkembangnya arus-arus zaman yang menguasai keluarga, dan sebagainya. Semuanya itu berpengaruh dalam kehidupan keluarga Katolik sehingga keluarga merasa sulit mencari dan menyediakan waktu khusus untuk mengembangkan iman.

Pengembangan iman ini dapat dilakukan dengan menumbuhkembangkan aneka keutamaan kristiani, baik orangtua maupun anak-anak. Keutamaan-keutamaan kristiani ini meliputi berdoa, berdevosi, membaca dan merenungkan Kitab Suci, merayakan sakramen-sakramen dengan pantas dan setia, khususnya perayaan Ekaristi, dan sebagainya.

3) Cita-cita keluarga

Keluarga Katolik diharapkan mampu menjadi Gereja mini, dengan panggilan dan perutusannya yang khas, yaitu mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan keluarga adalah semua anggota keluarga mau terlibat secara aktif dengan kehidupan Gereja. Keterlibatan jangan diartikan bahwa semua anggota keluarga harus terlibat dengan semua kegiatan sehingga menyita banyak waktu untuk kepentingan diri sendiri dan keluarga. Keterlibatan lebih dipahami sebagai aku mengambil bagian dalam salah satu atau salah dua dari kegiatan-kegiatan yang ada, baik sebagai umat maupun pengurus, baik kegiatan pribadi maupun bersama, baik di tingkat lingkungan, wilayah, stasi, maupun paroki. Masing-masing anggota keluarga dapat menentukan sendiri jenis kegiatan yang akan diikuti, berdasarkan kemampuan, minat, dan sebagainya, agar dia mampu melakukan kegiatan tersebut dengan suka cita, kesungguhan dan ketulusan hati. Dia mampu menghidupi dan bertanggungjawab atas kegiatan yang diikutinya.

Keterlibatan anggota keluarga ini jangan hanya dipahami sebagai yang penting ikut atau terlibat, grubyak-grubyuk dengan lainnya, daripada nganggur di rumah karena tidak ada kegiatan, dan sebagainya, tetapi hendaknya dipahami dan dihayati sebagai keterlibatan yang didasarkan pada panggilan dan perutusan Yesus serta digerakkan oleh Roh Allah. Daya inilah yang diharapkan dapat mendorong dan memurnikan keterlibatan anggota keluarga.

Mungkinkah keluarga Katolik tetap mampu mengembangkan iman dan keterlibatannya di tengah dunia yang dikuasai oleh semangat materialistis, hedonistis, konsumeristis, sekularistis, serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat canggih? Mungkinkah keluarga Katolik masih mengembangkan kebiasaan doa bersama ketika televisidan internet membuat anak-anak dan orangtua terpaku berjam-jam di depannya? Mungkinkah keluarga masih mampu berhubungan dengan yang ilahi ketika HP berbunyi atau HP digunakan untuk SMS atau telepon ketika merayakan Ekaristi? Inilah tantangan keluarga Katolik sekarang, masih banyak lagi tantangan yang akan dialami bersama dengan perkembangan zaman.

5. Pendalaman Materi

Pada akhir pertemuan, pemandu memberikan waktu tanya jawab kepada peserta.

6. Penutup

a. Penyalaan Lilin Korona Adven dan Doa Syukur atas habitus baru
b. Doa Penutup: dibuat sendiri, yang berisi:
-Terima kasih atas penyertaan Allah selama pertemuan
-Umat mampu memahami tanggungjawab keluarga dalam Gereja
c. Lagu Penutup (dipilih sesuai dengan tema pertemuan)

Sumber: KomKat KAS




Bagikan

Jumat, 27 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 27 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia, dan mulut yang menyombong.” --- Daniel 7: 8

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, pandanglah pujian dan syukur yang kami panjatkan bersama datangnya mentari pagi. Pada hari ini, kami memohon kepada-Mu ya Allah penyayang, berilah kami dengan perantaraan Roh Kudus, kebijaksanaan yang sejati serta kurnia untuk selalu bergembira atas penghiburan-Nya. Semoga kami mengenali tanda-tanda zaman yang meliputi kami dan mampu bersikap bijaksana dengan tawaran-tawaran dunia, agar tingkah laku kami selalu digerakkan oleh cinta yang telah kami terima dari-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama (Dan 7:2-14)

L. Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel

Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, "Ayo makanlah daging banyak-banyak." Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan, sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan (Dan 3:75.76.77.78.79.80.81)
L : Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai unggas di udara.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Bacaan Injil (Luk 21:29-33)

I. Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.

Renungan

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam, kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih berganti.

Umat Kristen perdana mengalami penganiayaan siang dan malam. Mereka menghadapi semua itu dengan teguh dan setia. Melalui kemartiran dan keteladanan mereka, kita dikuatkan dalam pengharapan akan intervensi Allah dalam hidup kita. Pada saat mengalami pencobaan dan kesulitan hidup, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Langit dan bumi akan berlalu, namun kasih setia Allah takkan berkesudahan.

Tuhan, jangan biarkan aku kehilangan harapan dan putus asa ketika menghadapi cobaan dalam hidup ini. Semoga sabda dan janji-Mu menjadi kekuatan dan pegangan harapanku. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Kamis, 26 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 26 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu.” --- Daniel 6: 19

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau kami puji dan kami muliakan! Kerahiman dan cinta kasih-Mu menjadikan kami semua anak-anak-Mu yang Engkau kasihi. Dampingilah kami dalam pencarian hidup kami, dan berilah terang yang menuntun ke jalan yang menuju Dikau. Teguhkanlah kami bila lemah, hiburlah kami bila kesepian, dan kuatkan kami di saat letih. Semoga sabda yang akan kami taburkan berbuah pada masa yang akan datang, yaitu pada saat kedatangan Yesus dalam kemuliaan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama (Dan 6:12-28)

L. Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel

12 Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. 13 Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." 14 Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." 15 Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya. 16 Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!" 17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!" 18 Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa. 19 Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. 20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; 21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" 22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! 23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." 24 Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. 25 Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. 26 Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! 27 Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. 28 Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Antar Bacaan (Dan 3: 68.69.70.71.72.73.74)
L : Pujilah Tuhan, hai embun dan salju yang membadai,
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama- lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju,
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama- lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai siang dan malam,
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama- lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan,
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama- lamanya.

L : Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan-kemawan,
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama- lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil (Luk 21:20-28)

I. Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

20 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. 21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, 22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. 23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, 24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." 25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

RAJA DARIUS tidak dapat makan karena memikirkan Daniel yang akan menemui ajalnya (Dan 6: 19). Anehnya, singa-singa yang lapar tidak mau makan, karena Allah melindungi Daniel (Dan 6: 23). Ketidakmampuan untuk makan ini juga seimbang dalam kehidupan rohani. Kelaparan rohani tidak akan makan makanan rohani yang mereka butuhkan. Mereka memiliki begitu sarat dengan barang dan hal-hal di dunia ini di mana mereka lalai menyadari bahwa jiwa mereka akan mati kelaparan karena kurangnya makanan rohani (Ams 13: 19).

Untuk memperbaiki makan kita yang salah, Allah memberikan kita Ekaristi, Roti dari sorga (Yoh 6: 31-32, 35). Kata "ekaristi" berarti: ucapan syukur. Di dalam ekaristi, Tubuh Kristus, Allah mengkaitkan makan dan ucapan syukur. Itulah sebabnya mengapa selama berabad-abad umat kristiani memberikan ucapan syukur kepada Allah sebelum mereka makan.

Banyak di antara anda yang makan makanan istimewa hari ini. Semoga saja bahwa makanan itu akan menyatakan ucapan syukur dengan sepenuh hati kepada Allah atas semua berkat-berkat-Nya. Seperti enaknya makanan, puncak atas makanan dan ucapan syukur adalah Ekaristi (Yoh 6: 11). Makanan dan ucapan syukur dengan sedemikian kedua-duanya di mana Allah menggabungkan mereka dalam tubuh Ekaristi Yesus. Berbahagialah mereka yang makan dengan ucapan syukur pada perjamuan Anak Domba (Why 19: 9).

Doa : “Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku” (Mzm 138: 1) dengan menyambut-Mu dalam ekaristi.
Janji : “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” --- Lukas 21: 28.
Pujian : Saat ia masuk gereja kembali, Peter Tantya selama ini tidak menyadari bagaimana jiwanya itu mengalami kekeringan.

Renungan SATU PERJAMUAN – SATU JEMAAT


Bagikan

Rabu, 25 November 2009 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 25 November 2009
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar.” --- Daniel 5: 1

Doa Renungan

Allah yang mahabaik, dengan semangat dan harapan baru, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang telah Kauberikan. Pada hari ini, Yesus Kristus Putera-Mu menyatakan penderitaan dan penganiayaan yang kelak akan dialami para murid-Nya. Dampingilah kami terutama para murid-Mu yang pada saat ini mengalami penganiayaan oleh karena mempertahankan iman mereka akan Dikau. Semoga hati mereka tetap teguh dan percaya kepada-Mu serta dipenuhi harapan akan terbitnya kebaikan dan sukacita sejati yang Kauanugerahkan demi cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama (Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28)

L. Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding.

Pembacaan dari Nubuat Daniel

Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belzyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukkan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, "Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jka engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga." Kemudian Daniel menjawab raja, "Tak usahlah Tuanku memberikan hadiah; Berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, 'Mene', mene', teke'l, urfasin.' Dan beginilah makna perkataan itu, Mene' artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. "Tekel' artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; Urfasin, ' kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Antar Bacaan (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
L: Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
L: Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
L: Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
L: Pujilah Tuhan, hai segala angin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
L: Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
L: Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil (Luk 21:12-19)

I. Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


RAJA BELSYAZAR mengadakan perjamuan terakhir bagi teman-temannya (Dan 5: 1). Perjamuan itu mengutamakan kesukariaan, penghujatan dan penyembahan berhala(Dan 5: 4), penghinaan,kesombongan (Dan 5: 20), kecemasan (Dan 5: 9), pengkhianatan (Dan 5: 30) dan akhirnya, kematian sang raja itu sendiri (Dan 5: 30).

Yesus, sang Raja, juga mengadakan Perjamuan Terakhir bersama teman-teman-Nya (Luk 22: 8). Seperti perjamuan yang diadakan raja Belsyazar, Perjamuan terakhir ini juga menghadirkan pengkhianatan (Luk 22: 21), dan kematian Yesus (Mat 26: 31). Akan tetapi, Perjamuan terakhir Yesus memberikan gambaran kasih yang tidak mementingkan diri sendiri (Luk 22: 15), melayani dengan rendah hati (Yoh 13: 14), Roti Kehidupan, Perjanjian baru dalam darah Yesus (Luk 22: 17-20), and puji-pujian bagi Allah (Mat 26: 30).

Mulai di antara kita pesta-pesta sebagai sesuatu “perjamuan besar” . Seperti perjamuan terakhir Belsyazar, perjamuan kita ini juga bisa menghadirkan kemabukan, pengkhianatan, kesombongan, dan bahkan penghujatan. Kita mungkin ditertawakan oleh anggota keluarga kita sendiri (Luk 21: 16), dan bahkan “dicobai” dalam beberapa percakapan keluarga(Luk 21: 12). Yesus, Perjamuan Tuhan, berkata: “Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu” (Luk 21: 14-15).

Persiapkanlah untuk perjamuan besok dengan Perjamuan Terakhir hari ini. Pergilah ke gereja hari ini, esok, dan sesering mungkin atau sejauh memungkinkan. Terimalah Ekaristi, sebuah kata yang berarti “Ucapan syukur” (terima kasih!). Maka “ucapan syukur” makan malam akan menjadi seperti Perjamuan Terakhir Yesus, dan bukan perjamuan Belsyazar.

Doa : Bapa, kiranya aku layak mengalami penderitaan demi nama-Mu.
Janji : “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” --- Lukas 21: 19.
Pujian : Santa Catherina dihukum mati karena imannya bersama-sama dengan jiwa-jiwa yang ia pertobatkan.


Renungan SATU PERJAMUAN – SATU JEMAAT


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy