| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 02 Desember 2009 Hari Biasa Pekan I Adven

Rabu, 02 Desember 2009
Hari Biasa Pekan I Adven

"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu”. (Mat 15:29-37)

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha pengasih, hari-hari hidup kami bergantung kepada-Mu. Sebagaimana Putera-Mu berbelas kasih kepada orang banyak dengan memberi mereka makan, ajarlah kami juga menjadi seperti Putera-Mu yang mau berbelas kasih kepada siapa saja. Buatlah kami peka kepada orang-orang yang sangat memerlukan uluran tangan kami. Buatlah kami juga menjadi perpanjangan tangan-Mu di dunia ini. Agar nama-Mu semakin dipermuliakan di dunia ini. Amin.

Bacaan Pertama (Yes 25:6-10a)

L. Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)

Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6)
Syair: Seksi Komlit KWI 1991, berdasakan Mazmur 23
Lagu J. Samson 1953 (Ulangan), J. Gelienau, SJ 1953 (ayat)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tak'kan kekurangan:
'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau,
di dekat air yang tenang,
''ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam,
aku tidak takut akan bahaya,
Sebab Engkau besertaku;
Sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku,
Kau urapi kepalaku dengan minyak,
dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi,
mengiringi langkahku selalu,
sepanjang umur hidupku,
aku akan diam di rumah Tuhan,
sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Bacaan Injil (Mat 15:29-37)

I. Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius

Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat; dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." Para murid menyahut, "Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?" Kata Yesus kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada juga beberapa ikan kecil." Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Gereja harus punya option for the poor sebagai wujud solidaritasnya terhadap dunia. Berangkat dari cara pandang seperti itulah, kita melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Bahkan agar tujuan itu terwujud dengan baik, kita membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk dukungan dari berbagai lembaga penyandang dana yang siap menyalurkan dananya untuk ‘proyek kemanusiaan’ itu.

Ketika Yesus berkumpul bersama ‘orang-orang yang sedang berkesulitan’, hatinya tergerak untuk berbuat sesuatu. Ia tidak tinggal diam karena kemudian Ia mengajak murid-murid-Nya memberi makan orang-orang itu, sampai kenyang. Option for the poor dilanjutkan dengan action for the poor.

Masa Adven adalah saat untuk mencermati keberpihakan Allah terhadap ‘nasib manusia’. Dan akan lebih bermakna kalau kita gunakan juga sebagai kesempatan untuk merenungkan sejauh mana kita juga berpihak pada ‘nasib sesama manusia’, memperdayakan mereka agar hidupnya menjadi semakin memanusia, melakukan action with the poor.


Yesus, bangkitkanlah semangat kebersamaan dalam diriku untuk berani terlibat dalam kegiatan yang semakin memanusiakan sesama kami. Amin.

Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Pesan Natal PGI-KWI 2009 "Tuhan itu baik kepada semua orang" (bdk. Mzm 145:9a)


"Tuhan Itu Baik Kepada Semua Orang ..."

(bdk. Mzm. 145:9a)


Saudara-saudari yang terkasih,
segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada,
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

1. Dalam suasana kebahagiaan Natal sekarang ini, kembali Tuhan menyapa dan mengingatkan kita umat-Nya untuk merayakan Natal ini dalam semangat kedamaian, kebersamaan dan kesahajaan. Dengan mengucap syukur sambil melantunkan kidung Natal dan doa, kita merenungkan, betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan kita! Ia yang telah lahir bagi kita manusia, adalah juga Dia yang telah menebus dosa kita dan mendamaikan kita dengan Allah, Bapa kita. Dengan demikian, Ia menyanggupkan kita untuk hidup bersama, satu sama lain dalam damai Natal itu. "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya"[1]. Kabar Gembira Natal itulah yang harus kita hayati dan wujud-nyatakan di dalam kehidupan kita bersama.

Tema Natal kita tahun ini adalah: "Tuhan itu baik kepada semua orang." Tema ini hendak mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia menurut gambar dan citra-Nya[2]. Allah adalah Allah bangsa-bangsa[3]. Ia tidak hanya mengasihi Israel saja, tetapi juga Edom, Mesir, bahkansemua bangsa-bangsa. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia".[4] Allah mengasihi dunia dan manusia yang hidup di sana dan manusia diperintahkan-Nya untuk mengolah dan menaklukkannya.[5]

Sebagaimana kelahiran Yesus Kristus adalah bagi semua orang, maka umat Kristiani pun hidup bersama dan bagi semua orang. "Semua orang" adalah siapa saja yang hidup dan bertetangga dengan kita, tanpa membeda-bedakan, sebagaimana Allah, Bapa di surga, juga menyinarkan matahari-Nya dan menurunkan hujan-Nya kepada semua orang tanpa membeda-bedakan.[6] Di dalam interaksi kita dengan sesama, pemahaman ini meliputi semua bidang kehidupan. Yesus Kristus memerintahkan, agar kita mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.[7] Itulah hakikat inkarnasi Ilahi di dalam diri Yesus Kristus yang adalah Manusia bagi orang lain. Kelahiran Yesus Kristus mendasari relasi kita dengan orang lain. Maka kita menjalin relasi dengan sesama, tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan.

2. Dalam semangat inilah kita merayakan Natal sambil merefleksikan segala peristiwa yang telah kita lalui di tahun 2009 seperti misalnya Krisis Ekonomi Global, Pemilihan Umum, Aksi Terorisme sampai dengan Bencana Alam yang melanda beberapa wilayah Tanahair kita. Segala peristiwa tersebut mengingatkan kita untuk senantiasa menyadari kebesaran Tuhan dan membuat kita rendah hati di hadapan-Nya. Tuhan itu baik, karena Ia memampukan kita melewati semua peristiwa tersebut bersama sesama kita manusia. Maka Natal ini juga hendaknya memberikan kita hikmah dalam merencanakan hari esok yang lebih baik, bagi manusia dan bagi bumi tempat tinggalnya. Manusia yang diciptakan sebagai puncak dan mahkota karya penciptaan Allah, tidak bisa dilepaskan dari dunianya. Sungguh, "Tuhan itu baik bagi semua orang dan penuh rakhmat terhadap segala yang dijadikan-Nya".[8]

Oleh karena itu, kala merayakan peringatan kelahiran Yesus Kristus, Tuhan kita, kami mengajak seluruh umat Kristiani setanah-air untuk bersama-sama umat beragama lain menyatakan kebaikan Tuhan itu dalam semangat kebersamaan yang tulus-ikhlas untuk membangun negeri tercinta kita. Sebagai bagian integral bangsa, umat Kristiani di Indonesia adalah warganegara yang secara aktif turut mengambil bagian dalam upaya-upaya menyejahterakan bangsa, karena kesengsaraan bangsa adalah kesengsaraan kita dan kesejahteraan bangsa adalah kesejahteraan kita juga. Dengan pemahaman solidaritas seperti itu, umat Kristiani juga diharapkan turut melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan yang baru Negara ini, demi terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata, termasuk juga demi terwujudnya upaya memulihkan keutuhan alam ciptaan yang menjadi lingkungan hidup kita. Merayakan Natal sebagai ungkapan penerimaan kedatangan Yesus Juruselamat, haruslah juga menjadi awal perubahan sikap dan tindakan untuk sesuatu yang lebih baik. Kedatangan Yesus bagi semua orang melalui karya-Nya, dahulu telah dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis dengan memaklumkan perubahan sikap dan tekad ini[9], baik melalui pewartaannya maupun melalui peri-hidupnya sendiri. Hal itu membuat mereka yang dijumpainya dan mendengar pewartaannya bertanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"[10]

3. Karena itu, melalui pesan Natal ini, kami mengajak seluruh umat Kristiani:

a.. untuk senantiasa menyadari kebaikan Tuhan, dan dengan demikian menyadari juga panggilan dan perutusannya untuk berbuat baik kepada sesamanya[11]. Kita dipanggil bukan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, sehingga kita dikalahkan oleh kejahatan, melainkan untuk mengalahkannya dengan kebaikan[12], supaya dengan melihat perbuatan baik kita di dunia ini, orang memuliakan Bapa yang di surga[13].
· untuk melibatkan diri secara proaktif dalam berbagai upaya, terutama yang direncanakan oleh Pemerintah dalam program-program pembangunan manusia seutuhnya. Kita juga dipanggil untuk terlibat aktif bersama dengan gerakan-gerakan atau apsirasi-aspirasi lain, yang mempunyai keprihatinan tulus, untuk mewujudkan masyarakat majemuk yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keikhlasan dan solidaritas memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bersama.

a.. untuk ikut terlibat aktif dalam menyukseskan program-program bersama antara Pemerintah dan masyarakat demi keharmonisan hubungan manusia dengan manusia, tetapi juga antara manusia dengan alam lingkungan hidupnya. Dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan dan keutuhan ciptaan, umat Kristiani hendaknya tidak hanya menjadi pelaku-serta saja, tetapi juga menjadi pemrakarsa.
Akhirnya, Saudara-saudari seiman yang terkasih, marilah kita berdoa juga bagi Pemerintah kita yang baru, yang dengan demokratis telah ikut kita tentukan para pengembannya, bersama dengan seluruh jajarannya dari pusat sampai ke daerah-daerah, agar mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan baik. Itulah yang diamanatkan oleh Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikianlah pesan kami. Selamat Natal 2009 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2010. Tuhan memberkati.

Jakarta, November 2009

Atas nama

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
DI INDONESIA (PGI) (KWI)

Pdt. Dr. A.A. Yewangoe Mgr. M.D.Situmorang OFMCap.
Ketua Umum Ketua

Pdt. Dr. R. Daulay Mgr. A. Sutrisnaatmaka MSF.
Sekretaris Umum Sekretaris Jenderal

-------------------------------------------------------------------------------

[1] Luk. 2:14.
[2] Bdk. Kej.1:26.
[3] Bdk. Mzm. 47:9-10.
[4] Yoh 3:16-17.
[5] Bdk Kej. 1:38.
[6] Bdk. Mat 5:45.
[7] Bdk. Mat. 22:39.
[8] Mzm. 145:9.
[9] Bdk. Mrk. 1:4; Luk. 3:3.
[10] Bdk. Luk. 3:10.
[11] Luk. 6:33; Gal. 6:9.
[12] Bdk. Rom 12:21.
[13] Bdk Mat. 5:16; 1Ptr. 2:12.

Bagikan


Selasa, 01 Desember 2009 Pw. Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan Martir Indonesia

Rata PenuhSelasa, 01 Desember 2009
Pw. Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan Martir Indonesia

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu sebab Engkaulah sumber hidup dan sukacita kami. Kami percaya bahwa Engkau mengutus Putera-Mu ke dunia agar kami selamat. Semoga lewat sabda-Mu hari ini kami semakin diteguhkan agar tetap setia pada Putera-Mu. Tambahkanlah iman kami dan berilah kami kebijaksanaan untuk dapat memahami kehendak-Mu dan buatlah kami juga lemah lembut dan rendah hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama (Yes 11:1-10)

L. Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan.

Pembacaan dari Kitab Yesaya

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh penasihat dan keperkasaan, roh pengenal dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggangnya. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan bersama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Mu yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 72:2.7-8.12-13.17)
Ref. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat.
1. Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia kan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

Bacaan Injil (Luk 10:21-24)

I. Yesus bergembira dalam Roh Kudus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Kisah hidup dan kemartiran Beato Dionisius dan Redemptus secara khusus menarik karena beberapa alasan:

Pertama, kedua orang suci ini meninggalkan karier mereka yang kurang lebih sudah mapan dan mengikuti panggilan Tuhan untuk menjadi imam/biarawan Karmelit pada usia yang sudah tidak muda lagi. Dengan demikian, kisah hidup mereka menunjukkan kepada kita bahwa hidup adalah peziarahan mencari makna. Mereka dapat menjadi teladan bagi kita semua, agar kita tidak merasa puas kalau kita hanya ikut arus dan sebatas mencari hal-hal yang menyenangkan saja.

Kedua, kedua orang suci ini dengan tabah menyongsong kematian mereka sebagai martir di Indonesia dengan hati yang tabah penuh iman. Kemartiran mereka berawal dari konflik kepentingan dagang antara kongsi dagang Belanda dan Portugis. Dalam konflik dagang itu, agama dijadikan alat untuk menyulut kebencian dalam rangka memenangkan konflik kepentingan dagang. Dengan cara itu, akhirnya kedua orang suci ini dibunuh karena mereka adalah orang Katolik. Padahal mereka datang ke Aceh dengan membawa misi perdamaian dan persahabatan. Butir yang kedua ini menunjukkan kepada kita betapa keserakahan, nafsu untuk mencari untung dapat membunuh suara hati dan menghalalkan segala cara. Bukankah keserakahan seperti ini yang sedang kita saksikan di panggung dunia saat ini? Ada yang dengan ironis mengatakan sila pertama Pancasila Ke-Tuhan-an yang Mahaesa sudah diganti dengan Keuangan yang mahakuasa.

Kenanglah para pejuang yang mati karena mereka memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Berdoalah agar harapan akan damai-sejahtera sejati (bdk. Yes 11:6-10) tidak akan pernah padam.

Mgr. Ignatius Suharyo - Inspirasi Batin 2009



Dalam berbagai kesempatan kunjungan pastoral, almarhum Paus Johanes Paulus II selalu menyempatkan diri untuk menyapa anak-anak. Ia bersalaman, merangkul, dan menggendong anak-anak itu. Melalui peristiwa itu, seakan-akan ia ingin berpesan, “di dalam diri anak-anak yang suci dan polos inilah tergambar kehendak Allah”. Apa yang dilakukannya diwartakan oleh media massa ke mana-mana.

Iman sejati tidaklah tumbuh dari kehebatan otak dalam berpikir dan merekayasa, atau dari tebalnya kantong yang berisi harta kekayaan, atau dari tingginya kedudukan dan pangkat seseorang di masyarakat. Nabi Yesaya menggambarkan bahwa iman sejati justru akan tumbuh dari kesederhanan sikap, yang berpasrah membiarkan hidupnya dikuasai oleh Roh Allah: penuh hikmat dan pengertian.

Sebab, orang yang hidupnya penuh hikmat dan pengertian akan mampu mengubah dunia menjadi “dunia yang baru”.

Tuhan Yesus, ajari kami menyiapkan hati untuk menyambut kedatangan-Mu dan membangun dunia baru yang lebih baik. Amin.


Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Ujud Doa Bulan Desember 2009

Ujud Umum
Semoga anak-anak senantiasa dihargai serta dicintai, dan tidak menjadi korban eksploitasi dalam pelbagai bentuknya.

Ujud Misi
Semoga pada Hari Raya Natal seluruh bangsa di muka bumi mengenali dalam Sabda Yang Menjelma: Terang yang menerangi setiap manusia; dan semoga bangsa-bangsa pun mebuka pintu mereka bagi Kristus, Penyelamat dunia.

Ujud Gereja Indonesia
Semoga di akhir tahun ini, kita umat Kristiani berani bersyukur dan lebih beriman karena sepanjang tahun Tuhan telah menyertai kita.



Bagikan

Senin, 30 November 2009 Pesta St. Andreas, Rasul

Senin, 30 November 2009
Pesta St. Andreas, Rasul

“Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.” --- Matius 4: 18

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, puji syukur kami panjatkan kepada-Mu atas kasih karunia dan perlindungan yang boleh kami alami hingga saat ini. Engkaulah Sang Juruselamat kami. Hari ini Engkau memanggil murid-murid-Mu untuk menjadi pengikut-Mu. Sebagaimana para murid setia menjadi pengikut-Mu, buatlah kami juga setia menjadi murid-murid-Mu, terutama dalam mewartakan kabar gembira kepada sesama dan orang-orang yang kami kasihi, agar nama-Mu semakin dimuliakan di dunia ini. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama (Rm 10:9-18)

L. Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma

Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, "Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik." Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 19:2-3.4-5)
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Bacaan Injil (Mat 4:18-22)

I. Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

SANTO ANDREAS adalah Rasul pertama yang disebutkan dalam injil Yohanes (Yoh 1: 40). Barangkali ini karena Andreas juga adalah penginjjil yang pertama. Ia membawa orang-orang kepada Yesus, termasuk mengajak Simon Petrus, saudaranya, si Batu Karang, di mana Yesus mendirikan Gereja di atasnya, dan pengkotbah pada hari pentakosta. Santo Andreas juga membawa kepada Yesus anak laki-laki yang membawa lima roti jelai dan dua ekor ikan (Yoh 6: 8-9). Ini merupakan peristiwa mujizat Yesus yang terbesar, melipatgandakan roti dan ikan. Santo Andreas diminta oleh Filipus untuk membawa beberapa orang Yunani untuk bertemu dengan Yesus (Yoh 12: 21-22). Filipus mungkin telah mengakui reputasi Andreas sebagai seseorang yang memiliki karunia khusus dalam membawa jiwa-jiwa kepada Yesus.

Meskipun demikian, Santo Andreas, yang berasal dari Betsaida (Yoh 1: 44). Tidak banyak orang dari daerahnya yang bertobat dan menerima Yesus. Yesus mengkritik orang di Betsaida karena tidak bertobat dan tidak ada tanggapan dari mereka terhadap banyak mujizat yang telah Yesus lakukan di tengah-tengah mereka (Luk 10: 13).

Singkatnya, Santo Andreas mengalami keberhasilan dalam membawa banyak orang datang kepada Yesus. Santo Andreas masih terus membawa orang-orang kepada Yesus. Dia akan membawa anda dan kami kepada Yesus hari ini. Apakah anda akan juga seperti Andreas yang berhasil membawa orang-orang kepada Yesus ?

Doa : Bapa, sebagaimana kita memulai adven ini, kiranya aku mulai dengan saat yang bermanfaat bagi penginjilandalam hidupku.
Janji : “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” --- Roma 10: 9.
Pujian : Santo Andreas dipakai Allah dalam membawa Simon Petrus calon bapa paus masa berikutnya bagi Yesus.


Renungan Satu Perjamuan Satu Jemaat

Bagikan

Bacaan Harian 30 Nopember - 06 Desember 2009

Bacaan Harian 30 Nopember - 06 Desember 2009

Senin, 30 Nopember
: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm 10:9-18; Mzm 19:2-5; Mat 4:18-22.

Selasa, 01 Desember
: Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan Martir Indonesia (M).
Yes11:1-10; Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Luk 10:21-24.

Rabu, 02 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-6; Mat 15:29-37.

Kamis, 03 Desember
: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam (P). Pelindung Misi.
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1-2; Mrk 16:15-20.

Jumat, 04 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.

Sabtu, 05 Desember
: Hari biasa Pekan I Adven (U).
Yes 30:19-21.23-26; Mzm 147:1-6; Mat 9:35 – 10:1.6-8.

Minggu, 06 Desember
: Hari Minggu Adven II (U).
Bar 5:1-9; Mzm 126:1-6; Flp 1:4-6.8-11; Luk 3:1-6.


Bagikan

Minggu, 29 November 2009 Hari Minggu Adven I - Tahun C

Minggu, 29 November 2009
Hari Minggu Adven I/ Tahun C

"Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud"

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah pencipta langit dan bumi. Matahari, bulan, dan bintang-bintang seluruh alam raya ini adalah karya tangan-Mu. Bukalah kiranya mata hati kami, agar setiap saat dan dimana-mana dapat menyaksikan dan mengagumi karya-Mu, supaya selalu siap sedia dan berjaga sampai kedatangan Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama (Yer 33:14-16)

L. "Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud"

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia

14 Berfirmanlah Tuhan kepada nabi Yeremia, "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan PS 865
Ref. do = d 4/4
3   2  3  4  |   3 . . . |   1   _   1     1     1    3     3     2  3 | 2  1 . . 0 ||
Tu - han, Eng- kau- lah pe - nye - la - mat- ku.

1. Beritahukan jalan-jalan-Mu kepadaku ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati, menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bacaan Kedua (1Tes 3:12-4:2)

L. Semoga Tuhan Allah menguatkan hatimu pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika

Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah, dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kami pun menaruh kasih kepadamu. Semoga ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, bersama orang kudus-Nya. Akhirnya, saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami meminta dan menasehati kamu: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih sungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Solis: Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu. (Mzm 85:8)

Bacaan Injil (Luk 21:25-28.34-36)

I. Penyelamatanmu sudah dekat!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

DUA WAJAH YERUSALEM

Rekan-rekan yang baik!


Pada hari Minggu Adven I tahun C, 29 November 2009 dibacakan Luk 21:25-28.34-36. Di situ disebutkan bahwa pada akhir zaman nanti akan ada pelbagai kekacauan. Tapi pada saat itu juga orang akan "akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya" (ayat 27). Lukas menerapkan Dan 7:13 pada Yesus, yang dengan kebangkitannya telah menandai berakhirnya kekuasaan maut dan kekacauan. Ulasan kali ini ada banyak hubungannya dengan pembicaraan mengenai Injil hari Minggu Biasa XXXIII/B tgl. 15 November 2009 yang lalu, yakni Mrk 13:24-32 karena sama-sama mengupas tema "akhir zaman". Tetapi ada beberapa hal yang dapat disebut sebagai kekhasan Lukas.

MEMANDANGI DUA WAJAH YERUSALEM
Lukas menerapkan gelagat kosmik mengenai akhir zaman (Luk 21:25-26; yang diambil dari Mrk 13:24-27) kepada peristiwa dihancurkannya kota Yerusalem pada tahun 70 oleh tentara Titus yang datang menumpas pemberontakan orang Yahudi. Runtuhnya Yerusalem diungkapkan dalam Luk 21:20-24. Orang yang mengalami bencana itu dikatakan "akan melihat Anak manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaannya" (Luk 21:27). Maksudnya, orang akan teringat akan Dan 7:13 yang intinya menunjukkan bahwa kekuatan jahat sudah dipunahkan Tuhan dan kini Anak Manusia, yakni Yesus, menerima kuasa atas seluruh alam semesta. Bagi Lukas, kota "Yerusalem" dari zaman Perjanjian Lama sudah punah, seperti halnya kekuatan jahat yang dalam Dan 7 digariskan punah karena terlalu dihuni oleh kekuatan-kekuatan jahat yang menolak kehadiran Yesus. Kehancuran Yerusalem oleh balatentara Romawi bagi Lukas menjadi penegasan dari kebenaran iman ini. Tentu saja kota itu kemudian dibangun kembali pada zaman generasi kedua orang kristiani. Tetapi bagi Lukas, Yerusalem ini sudah bukan lagi realitas fisik melainkan realitas iman, yakni kota suci tempat Yesus menyatakan siapa dirinya secara utuh ketika wafat dan bangkit. Menarik bagi ilmu tafsir, dalam tulisannya, Lukas memakai dua bentuk Yunani nama Yerusalem, yang pertama ialah "Ierousaleem" (=Yerusalem dalam perspektif penolakan terhadap Yesus) dan "Hierosolyma" (=Yerusalem dalam perspektif kota suci yang menerima Yesus). Nah yang akan lumat ialah "Ierousaleem", yakni kota yang telah menolak Yesus. Dalam rangka itulah maka Lukas menuliskan nasihat "berjaga-jaga agar hati tidak dibebani oleh pesta pora dan kemabukan serta kekhawatiran hidup sehari-hari..." (Luk 21:34). Yang dimaksud di sini ialah ajakan agar orang tidak bersikap ekstrem melulu senang-senang tak peduli toh akhir zaman akan datang atau bersikap gelisah terus-terusan dengan alasan yang sama. Dua sikap yang saling berlawanan itu bisa terjadi dalam menghadapi perspektif "zaman edan". Mengapa Lukas menasihati agar orang menjauh dari sikap ini? Tak lain tak bukan karena dua sikap itu sama-sama menutup diri bagi kehadiran Yang Ilahi dalam kehidupan ini. Kedua-duanya tidak memberi ruang gerak pada Roh yang diutus Yesus untuk menghibur dan menopang kehidupan sehingga orang dapat menghadapi akhir zaman dengan kuat, supaya "tahan berdiri di hadapan Anak Allah" (Luk 21:36). Roh Tuhan sendirilah yang akan menuntun orang lewat penghakiman terakhir itu. Jadi bagi Lukas, yang paling penting dalam menghadapi prospek akhir zaman itu ialah keterbukaan kepada Tuhan yang mau menyertai manusia.

ANTARA KELAHIRAN YESUS DAN PAROUSIA
Manakah hubungan antara prospek Parousia (kedatangan Anak Manusia di akhir zaman) dengan permulaan Masa Adven menyongsong pesta kelahiran Sang Penyelamat? Dalam kisah-kisah kelahiran Yesus ditekankan kesederhanaannya, juga kesederhanaan orang-orang yang mengitarinya. Dia yang lahir di Betlehem itu sama dengan dia yang nanti akan datang kembali dengan segala kemuliaannya pada akhir zaman. Bagaimana tokoh yang sesederhana itu bisa sama dengan dia yang akan datang dengan mulia dan memperoleh kuasa atas jagat ini? Lukas dalam seluruh Injilnya mengajarkan bahwa itu semua terjadi lewat perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem. Dengan kedatangannya kota itu mengadili diri: bila menolak, maka kota itu menjadi kota "Ierousaleem", yang prospek kehancurannya sudah jelas. Bila menerimanya, maka kota itu akan menjadi kota suci "Hierosolyma" yang abadi. Jadi kedatangan Penyelamat yang persiapannya dirayakan dalam Masa Adven ini akan menentukan nasib banyak orang.

Kita ingat kata-kata Simeon di Bait Allah tentang Yesus dalam Luk 2:34: "...Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi satu tanda yang menimbulkan perbantahan" Kemudian Simeon berkata kepada Maria: "Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Makna kata-kata ini tidak mudah dipahami. Pedang ialah barang tajam yang akan membelah. Begitulah kehadiran Yesus akan membelah pikiran hati orang. Ia akan memilah yang jahat dari yang baik dalam diri orang, seperti halnya kedatangannya memisahkan "Ierousaleem" (kota Yerusalem yang dirundung kekuatan jahat) dari "Hierosolyma" (kota Yerusalem sejauh menerimanya). Maria adalah orang pertama juga yang akan menjadi penghuni kota suci "Hierosolyma" dan meninggalkan kota "Ierousaleem" yang menghukum diri tadi. Sebetulnya Maria mewakili semua orang yang bakal menerimanya. Maria orang pertama yang menerima kehadiran Yesus dalam kehidupannya, yakni ketika mengucapkan "fiat".

Bila pikiran Lukas diterapkan ke kehidupan kini maka dapat dikatakan bahwa kedatangan Penyelamat yang kita songsong dalam Masa Adven ini akan membuat kita seperti kota Yerusalem. Bagian dari diri kita dan jagat ini yang menolak digariskan akan hancur, tak tahan di hadapan dia yang nanti datang dengan kemuliaannya. Tapi bagian yang menerima akan ikut serta dalam keabadiannya. Memang yang akan datang itu kini ialah orok sederhana di Betlehem, tidak menakutkan dan tidak selayaknya menggetarkan. Kita dan dunia kita masih mempunyai kesempatan dari tahun ke tahun sembari memasuki Masa Adven untuk belajar menerimanya dan saling mengajarkan bagaimana cara menerimanya sehingga nanti kalau ia datang kembali dengan kebesarannya kita mendapati diri dalam pilihan sikap yang cocok.

TENTANG HARI KIAMAT
Sekali-sekali terdengar adanya sekte tertentu yang menekankan prospek hari kiamat. Memang sebelum zaman Yesus sudah ada kelompok-kelompok orang yang mau tahu kapan datangnya kehancuran kosmik. Ada pandangan bahwa kehidupan manusia dan dunia ini pada hakikatnya jahat, buruk secara mendasar. Dan yang buruk begitu itu ditakdirkan hancur, hanya tinggal tunggu kapan. Tetapi ada segelintir orang yang merasa memperoleh pengetahuan khusus mengenai kapan berakhirnya jagat ini dan bagaimana melepaskan diri dari kungkungan takdir lahiriah. Dan mereka mengajarkan cara hidup alternatif, memisahkan diri dari khalayak umum. Ada pula ekses-eksesnya sampai misalnya meminumkan racun kepada anggota sekte dan bunuh diri dengan gagasan bahwa hidup ini kan tiada bernilai lagi dan agar tak diperburuk dengan hidup terus (="berdosa" tok dalam pandangan itu). Sekte-sekte ini muncul di beberapa tempat di dunia, di Amerika Selatan, di Indonesia, di Jepang, sering dengan "warna" kristen.

Namun demikian, ajaran kristiani mengenai hari terakhir seperti terdapat dalam Kitab Suci bukan ajaran yang menekankan kapan hari itu datang melainkan dua hal ini: (1) Orang kristiani menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali (Parousia) yang akan mengajak orang-orang yang berkehendak baik dan percaya ikut serta ke dalam kebesarannya (Mrk 13:24-32 dan paralelnya dalam Mat dan Luk). Hal ini adalah kepastian iman. (2) Mengenai penghakiman terakhir, yang ditekankan bukan perihal hukuman atau pahala, melainkan ajakan untuk mawas diri apakah orang menghormati kemanusiaan, dan punya andil dalam meringankan penderitaan sesama, dll. seperti dalam Mat 25:31-46. Kapan itu terjadi bukan urusan manusia, bukan urusan malaikat, bahkan Anak Manusia yang bakal datang dengan kebesarannya itu pun tidak tahu. Hanya Bapa, maksudnya Tuhan yang Maharahim, sajalah yang menentukan saatnya (Mrk 13:32). Namun yang dapat diketahui yakni bahwa dua peristiwa di atas itu benar-benar akan terjadi. Oleh karenanya orang diajak bersiap-siap. Caranya bukan dengan diam saja (kayak orang yang dapat satu talenta), atau mendahului Tuhan (kayak sekte-sekte hari kiamat), melainkan dengan ikut mengusahakan kemanusiaan yang makin cocok dengan martabat yang dimaui Pencipta, dengan bertanggung jawab kepada sesama, dengan membawakan wajah Tuhan yang Maharahim, bukan Tuhan yang penghukum.

Gagasan dalam Kitab Suci itu kemudian berkembang menjadi ajaran eskatologi dalam doktrin Gereja. Ajaran mengenai kejadian-kejadian pada akhir nanti (ta eskhata) sebenarnya bukan penglihatan mengenai apa yang bakal terjadi atau laporan ke depan tentang hari kiamat. Sebagai orang yang percaya akan kebangkitan Kristus, orang kristiani sudah ambil bagian dalam kenyataan akhir zaman secara batiniah. Akhir zaman itu sudah dialami Kristus dan akan dibagikan kepada kita sampai utuh. Yang penting kini yakni dapat mempertanggungjawabkan apa andil kita dalam membuat kemanusiaan makin ikut serta bangkit dan mendapat perkenan Tuhan. Masih ada waktu dan waktu menjadi jalan rahmat keselamatan bagi diri dan bagi sesama, juga dalam kerja sama dengan orang-orang yang percaya akan kehadiran Tuhan walaupun berbeda agama. Warta kristiani itu warta gembira bukan warta yang meniupkan rasa takut dan waswas akan hari kiamat. Orang yang menekankan kiamat sebagai kiamat tok sebetulnya tidak memberi ruang bagi kerahiman Tuhan dan menolak kemungkinan bahwa Ia dapat bertindak merdeka. Pandangan seperti ini sebenarnya main hakim sendiri, bukan dalam ukuran kecil-kecilan belaka, melainkan justru dalam ukuran kosmik! Agama manapun tidak mengizinkan pendapat seperti ini. Suara hati juga tak dapat menerimanya.


Salam hangat,
A. Gianto

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy