| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 05 Mei 2010 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 05 Mei 2010
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarah pada kehidupan agar kami jangan sampai menempuh jalan sesat. Curahkanlah roh-Mu kepada kami, agar kami dapat menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putera-Mu, dan bahwa Putera-Mu telah membangunkan dunia berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)

"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."

Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ. "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap orang yang menanam menginginkan buah-buah terbaik untuk dipetik. Setiap orang yang bekerja keras menginginkan sukses sebagai hasilnya. Setiap orang ingin agar kehidupannya bermakna. Siapakah dan di manakah sumber kehidupan yang sukses dan berbuah? Ada orang yang menganggap sukses kehidupan itu ada dalam mata pencarian, karier, uang, jabatan publik, status, dan sebagainya. Ada orang yang menganggap sukses kehidupan diukur dari jabatan sebagai direktur perusahaan, jumlah mobil mewah dan perangkat lainnya, rumah yang megah dan sebagainya. Bukankah itu bersifat semu dan lahiriah semata?

Ketika Yesus berkata ”Akulah pokok anggur yang benar”, Ia menawarkan kehidupan yang sejati, kehidupan yang dilimpahi kasih Allah. Perumpamaan tentang pokok anggur merupakan suatu penggambaran yang kaya dalam masyarakat zaman itu, karena tanah Israel dikitari dengan banyak kebun anggur. Tidak mengherankan Yesaya menyebut kaum Israel sebagai ”kebun anggur Tuhan” (lih. Yes 5:7). Tuhan menumbuhkan mereka ”sebagai pokok anggur pilihan” (bdk. Yer 2:21).

Melalui Yesus, kita dijadikan kebun anggur Tuhan dan pokok anggur pilihan, yang menghasilkan kehidupan sejati. Yesus pun mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia agar menghasilkan buah banyak, yakni kehidupan yang dilimpahi kesejatian dan kebahagiaan. Syaratnya adalah tinggal bersatu dengan Yesus.

Tuhan Yesus, Pokok Anggur Yang Sejati, dekatkanlah aku kepada-Mu agar aku senantiasa memuliakan Dikau dan menghasilkan buah-buah berlimpah bagi kemuliaan kerajaan-Mu dan bagi kesejahteraan sesama kami. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan
Selasa, 04 Mei 2010
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yoh 14:27)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, betapa indah hidup di dalam kedamaian yang berasal daripada-Mu sendiri. Kami percaya, Engkau akan menuntun kami agar bersatu dan bersekutu dengan-Mu. Kekuatan-Mu sendiri yang membuat kami mampu menjalani hidup ini. Hidup yang terarah bagi kemuliaan-Mu dan menjadi santapan yang menguatkan kami sampai akhir zaman. Bersihkanlah hati kami dengan sabda penyembuhan-Mu dan jadikanlah kami orang-orang yang cinta kebenaran dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)

"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

19 Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. 20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. 21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. 22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. 23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. 24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. 25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. 26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. 27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. 28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)

"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."

27 Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Siapa yang tidak menginginkan suatu kehidupan yang penuh damai, ketenangan, dan kebahagiaan? Sering kali kita merasa gelisah, takut, bimbang, dan merasa tidak damai dalam kehidupan karena ancaman perang, konflik, kekerasan, perseteruan, iri hati, dendam, dan sebagainya. Belum hilang dari ingatan kita, konflik-konflik sosial yang melanda sejumlah daerah, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian material yang besar, tetapi juga ribuan korban manusia. Masyarakat pun dihinggapi rasa was-was, takut, gelisah, dan tidak tenteram. Dalam istilah penginjil, semuanya itu adalah ulah ”penguasa dunia ini”, yang di hadapan Yesus tidak berkuasa sedikit pun. Suatu situasi teror yang menakutkan hanya dapat dihadapi dengan iman dan rekonsiliasi yang tulus.

Ketika Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya, Ia tahu bahwa mereka dihinggapi ketakutan dan kebingungan. Dalam wejangan perpisahan-Nya, Ia menganugerahkan hadiah istimewa berupa damai (shalom). ”Damai sejahtera Kuberikan kepadamu.” Ia juga menenteramkan hati mereka yang gelisah. ”Janganlah gelisah dan gentar hatimu!”

Damai yang ditinggalkan oleh Yesus bukanlah sekadar absensi perang, kekerasan, atau gangguan. Damai-Nya mengandung hal-hal positif dan jauh lebih mendalam serta bersifat abadi dan menetap. Itulah kedamaian batiniah yang berasal dari suatu keyakinan bahwa Allah beserta umat-Nya; damai yang mengalir dari relasi dengan Dia; damai yang mengatasi segala ketakutan dan kebimbangan. Kuasa maut sekalipun tidak mampu mengambilnya.

Warta damai dan sukacita inilah yang juga disampaikan oleh Paulus dan Barnabas sebagai perbuatan kasih Allah di kota-kota yang mereka datangi. Biarpun mereka ditentang dan dianiaya, tetapi mereka tetap bertekun dalam iman. Hasilnya ialah pintu bagi bangsa-bangsa lain—bagi semua orang—dibuka kepada iman.

Tuhan Yesus Kristus, hadirlah selalu dengan damai sejahtera-Mu agar aku terhalau dari segala ketakutan, kebimbangan, dan ketidaktenteraman. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian




Bagikan

Senin, 03 Mei 2010 Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

Senin, 03 Mei 2010
Pesta St. Filipus, dan Yakobus Rasul

"Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku Aku akan melakukannya." (1Kor 15:1-8; Yoh 14:6-14)

Doa Renungan

Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan janji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus Kepada Umat di Korintus (15:1-8)

"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."

1 Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu?kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; 5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. 8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya;
hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain,
dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara,
dan tidak memperdengarkan suara,
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya,
dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.


Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. (Yoh 10:6)


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)

"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus kepada Tomas, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St. Filipus dan St. Yakobus hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

• Apa yang dilakukan oleh seorang rasul adalah memberitakan jalan menuju keselamatan atau kebahagiaan sejati, alias jalan menuju kembali kepada Allah, maka untuk itu sang rasul diharapkan telah tahu jalan tersebut dan berusaha menelusurinya terus menerus. Kita sebagai orang beriman juga memiliki dimensi rasuli yang harus kita hayati, maka marilah melalui atau dengan cara hidup dan cara bertindak kita dengan rendah hati kita selalu berusaha memperjelas jalan-jalan menuju ke kebahagiaan atau keselamatan sejati, dengan kata lain marilah kita bersama-sama dan saling membantu untuk menjadi manusia-manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur. Percayalah jika kita memiliki kemauan yang kuat untuk menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti luhur, pada waktunya pasti akan menjadi kenyataan. Maka baiklah kita senantiasa berdoa sebagaimana didoakan atau dimohon oleh raja Salomo "Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (1Raj 3:9). Terhadap permohonan ini Allah pun mengabulkannya dengan bersabda: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta
umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian" (1Raj 3:11-12) Marilah kita senantiasa mohon dan mengusahakan `hati yang penuh hikmat dan pengertian'.

• "Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu" (1Kor 15:1-2). Injil adalah warta gembira yang antara berisi pewartaan tentang apa yang disabdakan dan dilakukan oleh Yesus, Penyelamat Dunia. Maka jika kita mendambakan diri kita senantiasa teguh berdiri dalam menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah kehidupan, hendaknya setia melaksanakan sabda-sabda Tuhan atau meneladan cara hidup dan cara bertindak Yesus, Penyelamat Dunia. Dengan semangat iman kristiani hendaknya kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; semakin mendunia hendaknya juga semakin beriman. Semua sabda atau ajaran Yesus kiranya dapat dipadatkan ke dalam ajaran `kasih', maka marilah kita sikapi dan hadapi aneka macam hambatan, masalah dan tantangan dalam dan oleh kasih. Hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih pasti akan tahan terhadap aneka macam godaan atau goncangan kehidupan. Hadapi dan sikapi orang-orang yang keras atau nampak menakutkan dalam dan oleh kasih. Hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih berarti tidak pernah melecehkan atau merendahkan orang lain, melainkan senantiasa mengabdi, menghormati, memuji dan memuliakan orang lain. Jika kita hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih maka pasti akan banyak orang tertarik dan terpikat pada kita, ingin mendekat dan bersahabat dengan kita.

Jakarta, 3 Mei 2010

Ign Sumarya, SJ



Bagikan

Bacaan Harian 03 - 09 Mei 2010

Bacaan Harian 03 - 09 Mei 2010

Senin, 03 Mei : Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul (M).
1 Kor 15:1-8; Mzm 19:2-5; Yoh 14:6-14.

Selasa, 04 Mei : Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 14:19-28; Mzm 145:10-13ab.21; Yoh 14:27-31a.

Rabu, 05 Mei : Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:1-6; Mzm 122:1-5; Yoh 15:1-8.

Kamis, 06 Mei : Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-3.10; yoh 15:9-11.

Jumat, 07 Mei : Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-12; Yoh 15:12-17.

Sabtu, 08 Mei : Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 16:1-10; Mzm 100:1-3.5; Yoh 15:18-21.

Minggu, 09 Mei : Hari Minggu Paskah VI (P).
Kis 15:1-2.22-29; Mzm 67:2-3.5-6.8; Why 21:10-14.22-23; Yoh 14:23-29.

Bagikan

Minggu, 02 Mei 2010 Hari Minggu Paskah V

Minggu, 02 Mei 2010
Hari Minggu Paskah V

"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau memperhatikan umat-Mu melalui Putera-Mu yang selalu mengajar dan menyelamatkan kami. Secara khusus, kami ingin bersyukur Engkau telah mengutus orang-orang yang berkarya dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial. Dengan karya-karya itu, mereka mewartakan cinta kasih-Mu sendiri yang menyelamatkan kami. Semoga karya dan teladan mereka, tetap menjadi nyala api semangat bagi kami dalam hidup sesuai dengan sabda kebenaran-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putera-Mu Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)

"Mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab; R:1)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (7:9.14b-17)

"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta, "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS. 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi sebagaimana Aku telah mengasihi kamu. (Yoh 13:34)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33.33a.34-35)

"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."

Dalam perjamuan terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

PESAN-PESAN TERAKHIR BAGI PARA MURID

Rekan-rekan yang budiman!

Yoh 13:31-33a.34-35 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah V tahun C ini memuat pesan-pesan terpenting Yesus kepada murid-muridnya. Boleh dikata, ini juga warisan terbesar bagi mereka yang telah mengikutinya, mendengarkan ajarannya, menyaksikan tindakan-tindakannya bagi mereka yang membutuhkan pertolongannya.

PERJAMUAN TERAKHIR

Kata-kata Yesus yang disampaikan Yohanes dalam Injil hari ini diucapkannya pada waktu makan malam yang penghabisan kalinya bersama murid-muridnya. Pada kesempatan itu Yesus mengatakan bahwa salah seorang dari mereka akan menyerahkannya (Yoh 13:21-30). Hubungan guru-murid yang hingga saat itu baik kini mulai diganggu kekuatan gelap. Kelompok ini tidak lepas dari kelemahan manusiawi juga. Murid-murid bengong dan Petrus meminta Yohanes ("murid yang dikasihi") bertanya siapa yang dimaksud. Yesus menjawab bahwa dia yang akan diberinya roti sesudah dicelupkannya, itulah orangnya. Kemudian ia memberikan roti itu kepada Yudas Iskariot. Tapi juga dikatakan dalam Injil Yohanes bahwa sesudah itu Yudas kerasukan Iblis (Yoh 13:27). Bagi Yohanes, Yesus sadar betul akan hal ini. Yesus berkata kepada Yudas agar ia segera pergi melakukan apa yang hendak diperbuatnya. Dan Yudas pun keluar. Murid-murid tidak menangkap arti kejadian itu. Mereka mengira Yesus menyuruh Yudas, pemegang kas mereka, untuk pergi membeli sesuatu.

Sebuah catatan mengenai Yudas. Ia kerasukan Iblis justru pada saat Yesus memberinya roti yang sudah dicelup - artinya makanan yang siap untuk disantap yang diberikan oleh tuan rumah kepada orang yang diundangnya. Sampai saat itu Yesus masih menganggap Yudas orang sendiri, termasuk keluarga, diajak makan bersama. Namun justru pada saat itulah kekuatan gelap yang melawan Yesus membadan dalam diri seorang manusia. Dan bukan sebarang orang, melainkan orang yang amat dekat dengannya. Yohanes menceritakan ini selang lama setelah peristiwa itu. Tetapi baginya jelas itulah saatnya Iblis memakai cara-cara manusiawi juga untuk masih berusaha menggagalkan kehadiran ilahi di tengah-tengah manusia. Menarik diperhatikan perkembangan pergulatan antara dua kekuatan ini. Allah memakai ujud manusia untuk menjalankan karya penebusan. Kekuatan-kekuatan yang melawan karya Allah itu kini juga memakai ujud manusia juga. Dan bukannya keduanya tidak saling mengenal. Justru mereka amat dekat satu sama lain. Tidak perlu drama ini kita anggap allegori bagi hubungan antar manusia yang tak selalu ideal. Tak perlu juga kita terapkan pada kehidupan batin yang sering digambarkan sebagai kancah perebutan pengaruh baik dan buruk. Maksud Injil lain. Yohanes menyampaikannya untuk menunjukkan bagaimana kekuatan-kekuatan gelap itu bisa juga memakai cara-cara yang dipakai Allah sendiri. Ini bisikan Yohanes bagi pembacanya, bagi kita, agar kita makin memahami kenyataan yang kerap kali tidak mudah dilihat.

MENERUSKAN KEPANDAIAN

Petikan hari ini mulai dengan menyebut "setelah Yudas pergi" (Yoh 13:31). Keterangan ini amat penting. Yudas yang sudah kerasukan Iblis itu tidak lagi ada di situ ketika Yesus berkata-kata mengenai Anak Manusia yang dimuliakan dan mengenai Allah yang dimuliakan di dalam dia. Juga Yudas tidak mendengar perintah baru yang diberikan Yesus kepada murid-murid untuk saling mengasihi "seperti halnya" dia sendiri mengasihi mereka. (Makna "seperti halnya" masih akan diuraikan di bawah.) Dengan perginya Yudas dari kumpulan itu hendak dikatakan bahwa dalam saat-saat itu Iblis tidak hadir mengancam kelompok tadi. Kata-kata Yesus mulai saat itu boleh diterima para murid tanpa khawatir dikelirukan oleh kekuatan-kekuatan yang bisa mengalihkan maksudnya. Orang kini mengalami suasana yang bersih dari kekuatan jahat. Semua yang dikatakannya dari saat itu hingga nanti ditangkap di sebuah taman di seberang sungai Kidron (Yoh 18) bebas dari kehadiran yang jahat - ini visi rohani Yohanes penginjil. Dalam saat-saat yang khusus inilah Yesus menyampaikan perintah baru tadi. Bagaimana kita dapat memahami peristiwa ini lebih lanjut?

Hubungan guru-murid dalam Injil Yohanes lebih mendapat penekanan dibanding dengan Injil-Injil lain. Bahkan dapat dikatakan, Injil Yohanes berpuncak pada ungkapan perhatian seorang guru kepada murid-muridnya. Penulis Injil yang menyebut diri sebagai "murid yang dikasihi" ini merasa ditugasi secara khusus menyampaikan perihal perhatian Yesus kepada murid-muridnya pada saat-saat terakhir ada bersama mereka. Dia satu-satunya murid yang memperoleh hidup panjang sehingga sempat menyampaikan hal itu kepada banyak orang dalam Injilnya.

Perjamuan terakhir ialah semacam perpisahan sebelum Yesus pergi kepada Bapanya untuk menyiapkan tempat di atas sana. Apa yang bakal diperbuat seorang guru dalam saat-saat terakhir? Ia akan mengajarkan pengetahuannya yang paling dalam, menurunkan "ilmunya" yang paling handal kepada murid-muridnya. Memang murid-murid belum amat siap. Namun waktu sudah mendesak. Yang bisa dilakukan akan dilakukannya. Tetapi hal ini bakal tidak bisa terjadi bila ada murid yang tak pantas dan tak bakal kuat menerima pemberian itu. Oleh karena itu Yudas dijauhkan terlebih dahulu, dipisahkan. Dan memang dengan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang melawan Yesus ia sudah tidak ada bersama dengan mereka yang lain. Jadi inilah saat-saat para murid untuk sementara terlindung dari pengaruh jahat tadi. Nanti mereka akan berbaur lagi dalam keadaan di mana ada kekuatan jahat. Di sinilah saat satu-satunya yang mungkin untuk menyampaikan hal yang paling besar yang bisa disampaikannya bagi mereka. Boleh jadi murid-murid belum dapat segera menghayati. Tak apa. Masih ada kesempatan untuk mendalaminya nanti. Di sini diberikan yang pokok-pokok, tetapi yang paling dalam. Dan Yesus juga memberikan yang paling nyata bagi kehidupan sehari-hari: saling mengasihi.

Acap kali kita mendengar para guru dan tokoh mistik di dunia ini, termasuk para tokoh kebatinan Jawa yang murni, mewariskan ilmu kepada murid-muridnya. Yang mereka berikan biasanya amat sederhana, sehari-hari, dan lumrah. Namun yang sederhana itu berisi kekuatan yang maha hebat yang dapat menyingkirkan daya-daya gelap yang mengurung kemanusiaan. Inilah yang diturunkan Yesus kepada murid-muridnya saat itu.

KEKUATAN UNTUK APA?

Apa sebenarnya daya-daya gelap yang paling hebat dan yang paling menakutkan? Bukan penguasa jahat yang menindas. Bukan pemeras. Paling susah ditangkal ialah kekuatan-kekuatan yang sudah lama merasuk di dalam diri manusia dalam ujud kecenderungan yang mau meniadakan kemanusiaan sendiri. Yesus sang Guru itu mengantar manusia mengenal Tuhan yang disebutnya sebagai Bapa dan mengajarkan bagaimana hidup terus di tengah-tengah daya-daya gelap itu: dengan saling mengasihi. Lihat juga Yoh 15:17.

Bagaimana saling mengasihi itu dapat dibahasakan bagi orang sekarang? Sepenanggungan, solidaritas, boleh jadi sebuah gagasan yang bisa membantu. Maksudnya orang mau saling menanggung kesulitan. Bila ada solidaritas orang mulai mudah saling percaya. Dan bila orang mulai makin saling percaya hubungan-hubungan selanjutnya bisa terbangun. Juga kesulitan pun menjadi perkara yang tidak lagi membuat putus asa. Inilah bagian "pengetahuan" terakhir yang diturunkan Yesus sang Guru kepada murid-muridnya. Lain sama sekali dari pengetahuan kebal yang membuat orang tak mempan pelor, tapi badar bila disabet daun kelor, atau susuk yang mesti nanti dilepas. Yang diwariskan Yesus itu ialah keyakinan untuk bersama-sama memperbaiki kemanusiaan, mulai dengan cara kecil-kecilan, dengan saling memberi perhatian.

Yang tampaknya enteng ini bisa sukar dijalankan. Dan memang Yesus mengatakan demikian. Dalam Yoh 16:12-15 terang-terang dikatakan bahwa masih banyak yang akan diturunkannya, tetapi murid-murid belum kuat menanggungnya. Ia tidak mempunyai banyak waktu lagi. Tetapi nanti ia akan mengirim Roh Kebenaran, dan Roh ini akan menuntun mereka mendalami pengetahuan kebenaran itu.

"SEPERTI AKU MENGASIHI KALIAN"

Sering ungkapan "seperti" itu dipahami sebagai "dalam cara sama" atau "dengan jalan seperti". Namun dalam kalimat Yunaninya, kata "kathoos", yang memang arti harfiahnya ialah "sama halnya", "seperti halnya", dipakai untuk mengantar kalimat yang mengungkapkan alasan bagi perintah yang disampaikan. Jadi maknanya sebenarnya lebih dekat dengan "karena". Perintah saling mengasihi diberikan justru karena Yesus mengasihi mereka. Kurang mengena bila ungkapan "seperti halnya aku mengasihi kalian" ditafsirkan sebagai "dengan kasih seperti yang kupunyai bagi kalian". Siapa yang bisa mengasihi seperti dia? Kita bisa mencoba meniru mau memberikan diri seutuhnya. Tapi dapatkah berbuat seperti dia? Adalah godaan besar bagi orang yang dekat dengannya untuk mau menjadi seperti dia. Ini tidak dimintanya. Kita bisa saja menjadi pahlawan cinta kasih, tetapi tidak menjadi murid Yesus. Yesus sendiri tidak pernah mau mencoba menjadi Allah. Ia diangkat oleh Allah yang disebut Bapanya itu menjadi Tuhan bagi manusia. Tidak perlu kita menginginkan dan mengusahakan klonasi rohani Yesus dalam batin kita. Nanti kisruh. Bisa-bisa orang akan saling mengklaim yang tidak-tidak walaupun dengan maksud baik apapun

KREATIVITAS DAN KELELUASAAN

Bila ditimbang-timbang, kita akan justru merasa lebih tenteram bila tidak diminta menjalankan kasih sayang dengan cara persis seperti yang dilakukan Yesus. Kasih sukar dijabarkan menjadi serangkai ukuran atau model belaka. Ini justru kebesaran perintah saling mengasihi tadi. Kita diminta menemukan jalan-jalan baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Ini kemanusiaan baru. Inilah yang menunjukkan Tuhan tetap mengasihi manusia. Dan pengajaran yang diturunkan kepada murid-murid tadi itu juga bisa menjadi warisan bagi kita juga. Setiap orang dapat menghidupkan apa itu kasih kepada sesama dengan pelbagai cara. Kreatif. Orisinil. Bukan jiplakan belaka. Dapat dipelajari walau tidak dapat begitu saja diterapkan seperti suatu pola, norma, atau aturan. Memang orang dapat merasakan bila tidak ada atau bila kehadirannya samar-samar belaka. Namun bila hadir, kreativitas saling mengasihi itu akan membuka wilayah-wilayah kehidupan baru.

Salam hangat

A. Gianto





Bagikan

Sabtu, 01 Mei 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Sabtu, 01 Mei 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku ia akan melakukan juga pekerjaan yang Aku lakukan”

Doa Renungan

Terimakasih Yesus atas penyertaan-Mu saat kami beristirahat tadi malam. Terimakasih pula karena dengan mengenal Engkau, kami dapat mengenal Bapa. Tuhan, ingatlah kami selalu, agar kami dapat bersatu dengan Bapa pada saat nanti kami harus menghadap-Nya. Saat ini kami mohon berkat-Mu atas diri kami dan segala tugas yang akan kami lakukan. Semoga semuanya itu dapat menjadi tanda dan berkat bagi sesama yang kami jumpai. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)

"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."

Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)

"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Percaya atau beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada yang dipercayai atau diimani, dan dengan demikian yang percaya atau beriman hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak yang dipercayai atau diimani. Seorang pegawai atau pembantu yang baik senantiasa mempercayai apa yang dikatakan oleh atasan atau tuannya serta melakukan apa yang diperintahkan atau menanggapi dengan sepenuh hati apa yang diminta. Dalam bahasa religius sebagai orang beriman kita sering disebut sebagai ‘hamba-hamba Tuhan’, dengan harapan dan dambaan agar kita hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus berarti juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh Yesus. Yang telah dilakukan oleh Yesus adalah ‘menyelamatkan dunia’ antara lain dengan ‘memberi makan yang lapar, memberi minum yang haus, menyembuhkan yang sakit, menghibur yang sedih, menegakkan yang loyo atau tak bergairah, memberi tumpangan bagi orang asing, mengunjungi yang kesepian, dst..’.

Dalam hidup dan kerja bersama kita kiranya ada yang lapar, haus, sakit, sedih, loyo/tak bergairah, terasing dan kesepian, maka marilah kita memperhatikan mereka seperti telah dilakukan oleh Yesus. Bersama dan bersatu dengan Tuhan kita pasti akan mampu memberi makan yang lapar, menyembuhkan yang sakit, dst…. Segala macam bentuk penderitaan yang terjadi hemat saya karena dosa manusia, entah dosa orang yang bersangkutan atau dosa orang lain, berasal dari setan, buah karya setan. Sebagai manusia yang lemah dan rapuh kita tak akan mampu mengalahkan setan, tetapi bersama dan bersatu dengan Tuhan kita akan mampu mengalahkan setan.

· “Inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” (Kis 13:47), demikian kata Paulus dan Barnabas terhadap orang-orang Yahudi yang menolak pewartaan mereka. Paulus, rasul agung, dengan rendah hati dan bantuan rahmat Tuhan berusaha ‘membawa keselamatan sampai ke ujung bumi’, memperkenalkan Allah kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Kita semua, sebagai orang beriman yang telah mengenal Allah, dipanggil untuk meneladan Paulus. Kiranya kita tidak mungkin melakukan sama seperti yang dilakukan oleh Paulus, maka marilah kita lihat dan perhatikan tempat dimana kita setiap hari memboroskan waktu dan tenaga kita, antara lain keluarga dan tempat kerja/kantor.

Di antara saudara-saudari kita kiranya juga ada yang kurang atau tidak mengenal Allah, yang menjadi nyata dalam aneka cara hidup dan cara bertindak yang tidak baik atau tak bermoral, misalnya “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya” (Gal 5:19-21) Kepada mereka ini marilah kita sampaikan keselamatan, ajakan untuk bertobat. Kita ingatkan kepada mereka bahwa segala sesuatu yang mereka gunakan untuk berdosa tersebut merupakan anugerah Allah, dan kemudian kita ajak untuk memfungsikan sesuai dengan kehendak Allah ,yaitu keselamatan jiwa manusia. Kita ajak mereka untuk melakukan apa yang baik dan menyelamatkan jiwa manusia, melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagaimana telah dilakukan oleh Yesus, yang datang untuk menyelamatkan dunia.


Ignatius Sumarya, SJ



Bagikan

Jumat, 30 April 2010 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 30 April 2010
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yoh 15:5)

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kedamaian sejati, betapa banyak waktu kami tersita untuk perkara duniawi, sehingga kami menjadi gelisah karena menjauh dari cinta-Mu. Hari ini Yesus Putra-Mu bersabda, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Kami percaya bersama dengan Engkau, kami dapat melaksanakan tugas merasul ini dengan menghasilkan buah melimpah. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)

"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil PS 960
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)

"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita sekeluarga diundang untuk berlibur gratis pada suatu villa di sebuah bukit. Tidak ada yang pernah ke tempat itu. Kita pernah melihat foto villa itu, dan kita yakin bahwa tempat itu sungguh indah. Yang kita andalkan hanyalah petunjuk jalan dan sebuah peta coretan tangan. Dengan ketidakpastian akan bisa menemukan tempat itu, akankah kita menolak undangan itu? Lain halnya bila yang mengundang juga ikut dengan kita. Keindahan tempat tujuan dan jaminan sampai ke sana tentu membuat kita lebih tenang.

Jalan, kebenaran, dan hidup kita itulah Yesus. Mencapai tujuan akhir kebahagiaan kekal kita memang tidak sejelas seperti pergi dengan sang pemilik villa. Namun, bagi kita tersedia cukup banyak petunjuk yang bila diikuti secara cermat dan setia akan membawa kita ke sana. Sayangnya, kadang kita mudah berkecil hati berhadapan dengan sebuah ketidakpastian. Ingin rasanya segera sampai pada kepastian kebangkitan tanpa harus melewati proses pencarian yang tidak pasti dan menuntut kesetiaan dari kita.

Yesus, Engkau sungguh hidup. Kebangkitan-Mu menggenapi kabar keselamatan. Engkaulah Putra Allah yang menemaniku dalam ketidakpastian langkahku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy