| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 05 Juni 2010 Pw. St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Sabtu, 05 Juni 2010
Pw. St. Bonifasius, Uskup dan Martir
St. Ferninandus Constante

"...Janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang, karena ia memberikan dari kemiskinannya, dari semua yang ada padanya, seluruh nafkahnya" (Mrk 12:43b,44b)

Doa Renungan

Tuhan Allah kami, kami bersyukur atas banyak hal yang boleh kami alami. Jika di waktu-waktu yang lalu kami kurang bersyukur, saat ini kami datang di hadapan-Mu ya Tuhan, mensyukuri banyak anugerah yang telah kami terima dari-Mu. Semoga Sabda yang akan kami baca ini, membantu kami untuk bersyukur, sehingga kami juga mampu berbagi dengan sesama kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:1-8)

"Lakukanlah pekerjaan seorang pewarta Injil. Hidupku mulai dicurahkan dan Tuhan akan mengaruniakan mahkota keselamatan kepadaku."

Saudara terkasih, di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; R.15b)
1. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
2. Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
4. Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)


"Janda miskin itu telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan memakai pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus memuji seorang janda miskin yang memberikan persembahan dua keping koin, yang dipersembahkan kepada Allah dari segala kekurangannya. Bahkan—menurut Yesus—persembahan itu adalah persembahan seluruh miliknya; tiada tertandingi oleh mereka yang memberikan lebih banyak daripada dia atau bahkan paling banyak sekalipun!

Apa yang membuat Yesus memuji janda yang mempersembahkan dua keping uang itu lebih dari semua yang lain? Alasannya disebutkan pada ayat 44: ”Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Yesus menghargai kekurangan kita, asal kita menyadari kekurangan itu dan kita berani mempersembahkan kekurangan itu kepada-Nya. Namun, yang menjadi tekanan Yesus bukan pada kekurangannya, melainkan pada kerelaan si janda untuk memberikan ”semua yang ada padanya”—itu yang lebih penting. Apakah kita juga berani dan rela memberikan dan mempersembahkan semua yang ada pada kita hanya untuk Allah melalui Yesus Kristus, Putra-Nya?

Ya Yesus yang baik, semoga aku rela belajar dari janda yang Kaupuji karena mempersembahkan seluruh yang ada padanya kepada Allah. Semoga aku pun rela mem*persembahkan seluruh yang ada padaku kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Jumat, 03 Juni 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 03 Juni 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51)

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

7 Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 11 Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. 12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Rasailah dan nikmatilah betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 61:1.2-3)
1. Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.
2. Sungguh Engkau telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh. Sungguh Engkat telah menjadi tempat perlindunganku, menara yang kuat terhadap musuh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Solis: Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu."


Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap Jumat Pertama kita menghadap Hati Kudus Yesus yang terluka oleh ulah dosa-dosa kita. Juga kita sambut Ekaristi agar hidup kita dikuatkan oleh-Nya untuk tetap menyuarakan suara-Nya di tengah-tengah keramaian dunia. Melalui Hati Kudus-Nya kita berharap agar hidup kita disucikan, kemanusiaan kita disempurnakan, hati kita dijadikan serupa dengan Hati Kudus-Nya sendiri.

Kelelahan, kehabisan tenaga, dan rasa beban adalah bagian hidup manusia. Kita bisa melihat wajah-wajah lelah para tukang bangunan, buruh tani, guru, buruh harian, dan orang yang sedang bekerja keras. Tetapi, ada jenis kelelahan yang lain, seperti capai karena bosan dengan pekerjaan rutin, tidak puas dengan apa yang sudah dicapai atau suasana lingkungan yang menegangkan.

Di tengah beban seperti ini, Yesus mengundang orang: "Datanglah kepada-Ku kamu yang letih dan berbeban berat, Aku akan memberikan rasa lega kepada-Mu." Hanya kalau kita dapat meyakini bahwa hidup ini mempunyai arti, dan percaya bahwa rasa sakit, kelelahan, dan pengurbanan adalah jalan untuk keselamatan, maka kita akan bisa mengerti kata-kata Yesus: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah daripada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Artinya dalam Yesus beban seberat apapun akan menjadi ringan karena kita memikulnya bersama Tuhan.

Yesus, berilah aku kesempatan untuk menyempurnakan hatiku seperti Hati Kudus-Mu sendiri agar aku boleh menikmati janji keselamatan-Mu. Amin.


Bagikan

Kamis, 03 Juni 2010 Pw. St. Karolus Lwanga, dkk Sta. Klotilda; St. Kevin

Kamis, 03 Juni 2010
Pw. St. Karolus Lwanga, dkk
Sta. Klotilda; St. Kevin

"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Doa Renungan

Allah Bapa yang penuh kasih, kami tahu hari ini Engkau tetap menyertai perjalanan hidup kami. Kami ingin mendengarkan sabda-Mu kembali. Berbicaralah ya Tuhan, kami mendengarkan. Kami ingin memulai hari ini di dalam Engkau, agar seluruh hari kami jalani bersama-Mu. Dengan demikian setiap peristiwa yang akan kami alami hari ini dapat kami terima di bawah terang kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)

"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14;R:1b)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran,
bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya.
Tuhan bergaul karib dengan orang yang bertakwa pada-Nya,
dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)

"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, "Perintah manakah yang paling utama?" Yesus menjawab, "Perintah yang utama ialah: 'Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.' Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, "Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan." Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah." Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita sering mendengar ungkapan ”adanya hukum adalah untuk dilanggar”. Ungkapan ini salah dan harus dikoreksi. Hukum ada bukan untuk dilanggar, melainkan untuk menata kehidupan umat manusia. Bayangkanlah kalau hukum lalu lintas—misalnya—dilanggar, kecelakaan akan menjadi pemandangan setiap saat. Lampu merah menyala berarti pengendara harus berhenti, tetapi kalau lampu merah itu dilanggar—masing-masing mengikuti selera/aturan sendiri—dapat dipastikan kecelakaan terjadi.

Yesus memberikan kepada kita ketegasan akan adanya hukum utama dan terutama: hukum kasih, yakni kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Kasih kepada Allah dilaksanakan dengan segenap jiwa, hati, hidup, dan akal budi. Kasih kepada sesama dilaksanakan sedemikian rupa sama seperti kita mengasihi diri sendiri.

Kalau tertib hukum lalu lintas yang sepele saja telah mendatangkan keselamatan, terlebih lagi bila kita tertib menjalankan hukum kasih kepada Allah dan sesama—pasti kehidupan yang penuh rahmat berlimpah akan juga dicurahkan ke dalam hidup kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang tertib hukum kasih sehingga hidup kita pun memancarkan kasih Allah kepada sesama.

Ya Allah, curahkanlah rahmat-Mu agar aku senantiasa mengembangkan tertib hukum kasih dalam hidupku sehingga aku pun kian mengalami keselamatan dalam hidup bersama. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Rabu, 02 Juni 2010 Hari Biasa Pekan IX

Rabu, 02 Juni 2010
Hari Biasa Pekan IX

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Doa Renungan

Bapa, sabda-Mu adalah pelita dan terang bagi jalan kami. Kami bersyukur karena rahmat penyertaan-Mu dalam setiap perjalanan hidup kami. Biarlah Sabda-Mu yang adalah terang ini, selalu kami ingat, sehingga apa pun peristiwa yang kami alami hari ini, kami tahu bahwa Engkau selalu menyertai kami. Amin.

Rencana keselamatan tidak dari manusia, tetapi melulu dari Tuhan. Semua karya, jerih payah, tantangan dan derita telah dijadwal, ditimbang, dan diatur oleh Tuhan sesuai dengan kekuatan kita. Yang diminta dari kita ialah sikap rendah hati, percaya dan berangkat menjalankan tugas. Jangan terjebak untuk menyusun target sendiri dan menilai buah kerasulan dari sudut pandang kita.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)


"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 123:1-2a.2bcd; R: 2cd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, Engkau yang bersemayam di surga, seperti mata para hamba laki-laki, memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan, memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.

Meyakini hidup sesudah mati tanpa iman, nyaris tidak mungkin. Imanlah yang mengangkat kita melampaui keterbatasan manusiawi, menuju kebenaran ilahi. Namun, kita jangan beriman secara sembarangan atau dengan tidak memedulikan isi iman kita. Bagi kita, tidak ada kesaksian lain yang lebih terpercaya, selain dari Yesus Kristus. Sebab, dalam kebangkitan Kristus kita mendapatkan kepastian kehidupan abadi dan jaminan keselamatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dewasa ini, banyak orang diliputi ketakutan: takut akan masa depan yang buruk; takut akan berbagai bencana yang sewaktu-waktu akan menimpa; takut kalau-kalau di tengah perjalanan akan menghadapi perampokan, pencurian, atau penjambretan. Masyarakat takut, kalau-kalau nanti harga-harga sembako kian tak terjangkau, sulit menyekolahkan anak, sulit mendapatkan pengobatan murah, dan masih banyak ketakutan lainnya.

Meski ketakutan bisa membuat kita tercekam, namun—sebagai orang beriman—kita dipanggil untuk tidak terpagut rasa takut, apalagi sampai kehilangan pengharapan. Alasannya, ”Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2Tim 1:7).

Allah tidak pernah membiarkan kita tercekam oleh ketakutan. Sebab, bukan roh ketakutan yang diberikan-Nya kepada kita, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Itulah sebabnya, seburuk apa pun keadaan sekitar kita, asal tetap mengandalkan kekuatan Allah, kita tetap harus kuat, penuh kasih, dan berpengharapan.

Apalagi, Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Artinya, selagi kita hidup, kita bersama dengan Allah yang menyertai kita bahkan menjamin hidup kita. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk hidup dalam ketakutan!

Syukur bagi-Mu ya Allah, atas kasih setia-Mu yang Kaunyatakan dalam hidupku melalui Yesus Kristus Putra-Mu yang telah menjadi dasar pengharapan hidupku. Amin

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian & Ruah


Bagikan

Selasa, 01 Juni 2010 Pw. St. Yustinus, Martir

Selasa, 01 Juni 2010
Pw. St. Yustinus, Martir
St. Simeon; St. Yohanes Storey

"Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur" (Mrk 12:14)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakuasa, Yesus Putra-Mu terkasih mengajak kami untuk mengikuti-Nya tanpa menengok apa yang telah lalu. Buatlah kami pantas bagi kerajaan-Mu, sehingga kami bersedia dan dengan setia mengikuti panggilan-Mu serta melaksanakan sabda-Mu. Dialah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Apa artinya menjadi sabar? Sabar bukan sekedar rela menanti saatnya tiba. Sabar adalah sikap iman, keyakinan bahwa Tuhan yang dinantikan saat ini telah hadir. Ia hadir dalam anugerah kesempatan. Kesempatan sesuatu yang sangat berharga. Sebab, dalam kesempatan kita dapat mempersiapkan diri hingga pantas menyambut kedatangan-Nya.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan lebur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya ini, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tetapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Orang yang tidak takut kepada siapa pun, tidak mencari muka, dan dengan jujur mengikuti jalan Allah, tidak menghindar dari kebenaran. Kebenaran acapkali memintanya untuk rela tunduk dengan rendah hati pada kewajiban yang menyelamatkan. Seperti Yesus, kita dapat mencontoh sikap terpuji ini. Maka, keinginan untuk memberikan hak sesama dengan baik dan memberikan hak Allah dengan setia, hendaknya menjadi doa kita senantiasa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

13 Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 14Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" 15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" 16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia memberlakukan sunset policy—terkait urusan pembayaran dan pelaporan pajak untuk rakyat—di dalam Gereja Katolik terjadi diskusi menarik. Diskusinya seputar persoalan apakah para imam (pastor) harus mempunyai NPWP dan membayar pajak atau tidak? Bagaimana dengan paroki-paroki? Apakah paroki-paroki harus ber-NPWP atau tidak?

Dasar dari diskusi itu adalah tekad untuk menjadi warga negara yang baik. Sebagai warga negara yang baik, para imam—meskipun nyatanya pada umumnya tidak memiliki penghasilan selain uang saku yang diterima—maupun paroki-paroki diharapkan memenuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah! Maka, persoalannya bukan tentang boleh atau tidak, melainkan komitmen menjadi warga negara yang baik!

Yesus mengajak kita menjadi warga negara yang baik dengan memberikan hak kaisar. Yesus pun menjadi warga negara yang baik pada zaman-Nya. Ia membayar pajak sebagaimana diwajibkan oleh pihak-pihak terkait. ”Memberikan kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah” harus ditempatkan dalam konteks kasih dan keadilan. Yang penting adalah ”waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh” dalam iman akan Yesus Kristus (bdk. 2Ptr 3:17–18).

Ya Allah, semoga aku dapat menghayati citra dan jati diriku sebagai yang segambar dengan-Mu melalui keadilan dan kasih yang kuwujudkan dalam hidupku sehari-hari, kini dan sepanjang masa. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian & Ruah



Bagikan

Senin, 31 Mei 2010 Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Senin, 31 Mei 2010
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih, puji dan syukur atas rahmat berlimpah yang kami peroleh dari-Mu. Hari ini kami belajar dari Bunda Maria yang memperhatikan saudarinya Elisabet yang sedang mengandung. Kami kerap kurang memperhatikan sesama kami. Ajarilah kami seperti Bunda Maria yang mau memperhatikan orang yang membutuhkan pertolongan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Zefanya menubuatkan puteri Sion atau Yerusalem sebagai lambang Gereja. Zefanya mengajak Gereja untuk bersukacita karena Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Itulah saat keselamatan, saat pembaruan seluruh muka bumi. Semua diundang untuk bersorak-sorai memuji dan memuliakan Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)


"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel ! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel , yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau

Kasih itu mesti orisinil, asli, tidak ada kepalsuan, tidak pura-pura dan tulus ikhlas. Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya akan diberkati Tuhan. Paulus menasihati anggota jemaat agar seluruh hidupnya penuh dengan kasih dan pelayanan. Bahkan mereka harus mempunyai hati yang berempati dengan nasib sesamanya.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)

"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati-sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.

Dua orang calon ibu yang dipenuhi Roh Kudus saling bertemu dan memuji, sebagai orang-orang yang dipakai Allah untuk mewujudkan karya keselamatan. Peristiwa ini sebenarnya berbicara banyak tentang kekudusan Yesus. Kekudusan tersebut memenuhi rahim Maria yang memantul dan menyinari bayi di dalam kandungan Elisabet. Maria yang menerima rahmat yang demikian besar memuji Allah sebagai sumber sukacitanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)

"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek-moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kontak pribadi dan komunikasi dewasa ini sangat dipermudah oleh teknologi seperti telepon, internet, email, chatting, dan sebagainya. Namun, perjumpaan pribadi yang disertai emosi-emosi dan perasaan-perasaan terdalam tidak dapat digantikan oleh teknologi. Salah satu cara untuk berjumpa adalah dengan mengadakan kunjungan. Kita menyadari betapa menyenangkan suatu kunjungan seorang anggota keluarga atau teman atau kenalan, karena ada berita gembira yang hendak disampaikan atau rasa kangen karena sudah lama tidak berjumpa, misalnya karena jarak yang memisahkan.

Maria, seorang wanita yang dikaruniai oleh Allah, ingin berbagi kebahagiaan dengan saudarinya Elisabet, yang juga menerima karunia Ilahi. Walaupun harus melewati jalan berbukit dalam perjalanan yang melelahkan, tetapi semuanya itu tidak mengurungkan niat baik Maria untuk datang mengunjungi Elisabet secara pribadi dan berbagi rahmat. Sapaan salam dari Maria membawa sukacita dalam Roh kepada Elisabet. Elisabet pun membalasnya dengan menyapa dia sebagai ”ibu Tuhanku”. Sukacita berbalas sukacita. Rahmat berbuah rahmat. Maria tidak membawa hadiah selain dirinya sendiri, kehadirannya, perhatiannya, dan waktunya. Inilah hadiah paling berharga yang nilainya tidak dapat diukur secara material. Sebagai ungkapan syukur, Maria pun memadahkan pujian Magnifikat, ”Jiwaku memuliakan Tuhan.”

Tuhan, jadikanlah aku pembawa sukacita dan salam damai ketika berjumpa dengan siapa pun. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian & Ruah



Bagikan

Bacaan Harian 31 Mei - 06 Juni 2010

Bacaan Harian 31 Mei - 06 Juni 2010

Senin, 31 Mei 2010 : Pesta Sta. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet (P).
Zef 3:14-18; atau Rm 12:9-16b; MTYes 12:2-4bcd.5-6; Luk 1:39-56.
Bunda Maria memanjatkan madah pujian kepada Allah atas rahmat kebaikan Allah yang diterimanya. Sukacita yang ia alami tidak disimpannya sendiri. Ia kemudian membagi rahmat kebaikan Allah itu kepada Elisabet saudarinya, sehingga Elisabet pun mengalami kepenuhan Roh Kudus. Bunda Maria memberi teladan: bersyukur adalah berbagi.

Selasa, 01 Juni 2010: Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir (M).
2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2-4.10.14.16; Mrk 12:13-17.
Karena pada mata uang tertera gambar Kaisar, Yesus berkata: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Ingat, manusia adalah gambar Allah. Artinya, hidup manusia adalah hak Allah. Apakah kita juga sudah memberikan apa yang menjadi hak Allah dalam hidup kita?

Rabu, 02 Juni 2010 : Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2abcd; Mrk 12:18-27.
Allah kita adalah Allah yang hidup. Ia selalu hadir dalam hidup kita melalui pengalaman atau orang lain untuk menyalurkan kebaikan-Nya. Mungkin juga Ia menggunakan kita untuk menyalurkan kasih-Nya kepada orang-orang yang Ia kirim kepada kita. Allah kita adalah Allah orang hidup; bukan Allah orang mati.

Kamis, 03 Juni 2010: Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dan Kawan-kawan Martir (M).
2Tim 2:8-5; Mzm 25:4bc-5ab.8-10.14; Mrk 12:28b-34.
Hukum Tuhan yang paling utama adalah kasih: kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Kita baru mengakui keberadaan Tuhan kalau kita sungguh mengasihi Dia dan sesama. Sebaliknya, di mana ada kasih, di situ Tuhan hadir. Maka, semakin kita beriman, semakin pula hidup kita bergemakan kasih.

Jumat, 04 Juni 2010 : Jumat Pertama (P)
2Tim 3:10-17; Mzm 119:157.160-161.165-166.168; Mrk 12:35-37.
Yesus menunjukkan ayat-ayat Kitab Suci yang tampak saling bertentangan kepada ahli-ahli Taurat yang mencobainya. Kalau Kitab Suci hanya kita tangkap secara harafiah, ada banyak hal yang tidak mampu kita pahami. Kita perlu masuk lebih dalam pada pesan iman yang terkandung di dalamnya.

Sabtu, 05 Juni 2010: Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup-Martir (M).
2Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; Mrk 12:38-44.
Dalam menjalankan praktek-praktek keagamaan, yang terpenting bukanlah yang tampak secara lahiriah, melainkan sikap hati yang mendasari praktek-praktek itu. Orang dapat memberi banyak, tetapi penuh kepalsuan. Orang dapat juga memberi sedikit, tetapi sungguh bernilai karena muncul dari kekurangan dan kesungguhan hati.

Minggu, 06 Juni 2010 : Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus (P) .
Kej 14:18-20; Mzm 110:1-4; 1Kor 11:23-26; Luk 9:11b-17.
Dalam perayaan Ekaristi, saat konsekrasi, ’lima roti dan dua ikan’ yang kita persembahkan akan dipersatukan dengan persembahan Tubuh dan Darah Kristus. Saat komuni kudus, kita akan dikenyangkan oleh Tubuh dan Darah-Nya itu, lalu kita diutus untuk membagikan ’makanan’ bagi banyak orang yang membutuhkan.

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy