| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 04 Juli 2010 Hari Minggu Biasa XIV

Minggu, 04 Juli 2010
Hari Minggu Biasa XIV

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! (Mzm 66:1-2)

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawa damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa berada dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku akan mengalirkan kepadanya keselamatan seperti air."

Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan TUHAN akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7.16-20; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita kar'na Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu semua yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)

"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."

Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat dinyanyikan dua kali.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkatan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)

"Salammu itu akan tinggal padanya."

Sekali peristiwa Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Bagaimanakah penjelasan kisah pengutusan 70 murid dalam Luk 10:1-12 dan 17-20 yang dibacakan pada hari Minggu, 04 Juli 2010, Hari Minggu Biasa XIV tahun C ini? Peristiwa ini hanya ditemukan dalam Injil Lukas. Ceritanya jelas didasarkan pada tradisi yang lebih awal mengenai pengutusan Yang Duabelas seperti masih terlihat dalam Luk 9:1-6 dan 22:35-38 yang berisi pesan-pesan yang mirip. Tradisi ini juga muncul dalam Mat 9:37-38; 10:7-16.

TIAP MURID IKUT DIUTUS

TANYA: Jika kisah Yesus mengutus 70 orang murid itu berdasarkan kisah pengutusan Yang Duabelas, lalu apa maksud Lukas?

JAWAB: Angka "70" itu ada arti simboliknya, yaitu kelipatan terbesar ("10") dari kelompok yang utuh ("7"). Maksudnya, "semua orang, siapa saja yang menjadi murid Yesus". Jadi bukan hanya Yang Duabelas yang berasal dari kalangan Yahudi. Pemikiran yang mencakup orang bukan Yahudi ini khas Lukas.

TANYA: Tetapi angka "70" juga mengingatkan pembaca akan 70 tetua yang ditetapkan Musa untuk membantunya memimpin umat (Bil 11:16.17.24.25)? Ada gagasan bahwa para murid diikutsertakan menjalankan tugas Yesus seperti para tetua yang membantu Musa tadi?

JAWAB: Benar. Mari kita tengok kembali Luk 9:51-62. Terpikir tokoh Elia yang diutus Tuhan ke Samaria, tapi ditolak dan malah akan ditangkap. Karena itu ia mengutuk pasukan dengan api dari langit (2 Raj 1:10.12). Injil memakainya untuk mengajarkan bahwa Yesus tidak mengancamkan kutukan kepada yang menolak. Dalam Injil hari ini 70 tetua yang membantu Musa itu diterapkan kepada siapa saja yang merasa menjadi murid Yesus.

TANYA: Kaitan dengan Elia dan Musa itu sudah ada dalam peristiwa penampakan kemuliaan Yesus di gunung (Luk 9:28-36). Di situ Musa dan Elia berbicara mengenai tujuan perjalanan Yesus, "exodos"-nya ke Yerusalem (Luk 9:31). Jadi dalam Injil Lukas kedua tokoh ini bahkan mengiringi perjalanan Yesus?

JAWAB: Makin mekar nih wartanya! Memang wibawa tokoh-tokoh tadi menyertai perjalanan Yesus! Dan para murid yang merasa diutus mengabarkan Yesus boleh juga merasa disertai Elia dan Musa yang menyatu dengan Yesus. Bila dibaca begini Injil tidak terasa alot kan!

KEROHANIAN UTUSAN

Kesaksian yang diberikan dua orang lebih berbobot. Maka lumrah murid diutus dua-berdua. Begitulah pengutusan dalam Gereja Perdana, seperti terjadi pada Barnabas dan Saulus (Kis 13:2); Judas dan Silas (Kis 15:27); Barnabas dan Markus (Kis 15:39); Paulus dan Silas (Kis 15:40); Timoteus dan Silas (Kis 17:14); Timoteus dan Erastus (Kis 19:22).

Dalam Injil hari ini para murid diibaratkan seperti anak domba yang datang ke tengah-tengah serigala. Gambaran ini juga dipakai dalam Mat 10:16. Bayang-bayang "Ierousalem" - kota Yerusalem yang memusuhi Yesus memang mengancam. Namun ibarat tadi tidak hanya berbicara tentang keterancaman. Domba biasanya tidak dibiarkan sendirian berada di tengah-tengah serigala. Ada gembala yang siap melindungi. Dua sisi ibarat ini patut diperhatikan. Bahaya memang disebut, tetapi ditegaskan pula ada perlindungan meskipun tidak selalu tampak. Oleh karena itu, tak mengherankan bila mereka dinasihati agar tidak membawa kelengkapan pribadi, uang, bekal, alas kaki, jangan menyalami orang di jalan, maksudnya, tak usah mengharapkan diantar. Itu semua tak perlu. Sudah ada yang menyertai. Murid-murid yang 70 tadi, yakni siapa saja yang menjadi murid Yesus, boleh percaya akan disertai wibawa dan kekuatan Elia dan Musa juga. Lebih dari pada itu, dalam menunaikan perutusan mereka, Yang Maha Kuasa sendiri akan memperdengarkan diriNya seperti terjadi dalam peristiwa penampakan kemuliaan Yesus di gunung Luk 9:35 "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!" Siapa yang berani mendiamkan firman ini? Inilah kiranya penalaran teologis pengutusan yang hendak disampaikan Lukas.

Maka pergi ke medan kerasulan tanpa bekal dst. sebaiknya dilihat sebagai upaya untuk membuat agar kekuatan-kekuatan tadi makin tampil dengan lebih jelas. Bila murid-murid tidak menyandarkan diri pada kelengkapan sendiri, maka wibawa kekuatan tadi akan makin nyata. Sebetulnya yang diwartakan ialah kekuatan-kekuatan yang dari atas sana itu. Jadi bukanlah semata-mata orang diperintah terjun ke medan kerasulan tanpa bekal. Ini juga tidak riil. Mana pernah ada utusan yang dianggap bisa membawa diri dengan pantas dengan cara itu? Pada zaman ini orang-orang yang dituju, baik yang intelektual, enterpreneur, maupun kaum terpojok dan orang miskin, semuanya sama-sama mau tahu apa pewarta-pewarta Kerajaan Allah bisa membawakan diri dengan pantas dan meyakinkan. Bukan hanya terdorong gairah merasul yang bisa gembos jauh sebelum sampai ke tujuan perjalanan. Kisah ini dikemas Lukas untuk membuat pembaca berpikir mengenai apa itu "pengutusan" (perihal menugasi) dan "perutusan" (keseluruhan tugas) siapa saja yang mengaku murid Yesus. Dalam prakata Injilnya, Lukas berkata, ia menyusun kisah-kisahnya dengan teratur atas dasar penelitian yang seksama sehingga pembacanya yang mencintai Tuhan itu - sang Teofilus - mengerti bahwa yang diajarkan kepadanya itu sungguh benar (Luk 1:3-4). Ancar-ancar hermeneutik yang diberikan Lukas sendiri itu berguna untuk memahami Injilnya, juga bagi pembaca zaman ini.

MEMBAWAKAN "DAMAI SEJAHTERA"

Murid-murid diminta menyampaikan "damai sejahtera" bagi rumah yang mereka datangi. Bila diterima, damai sejahtera itu akan tinggal di sana. Bila tidak, akan kembali kepada mereka. Apa artinya? "Menyampaikan damai sejahtera" itu ungkapan yang diangkat dari tatacara mengirim surat dan menyampaikan pesan lewat seorang utusan. Lazimnya surat mulai dengan rumusan "damai sejahtera" dari pengirim bagi penerima. Masih bisa dilihat pada awal surat-surat Paulus, Yakobus, Petrus, Yudas dan surat kedua Yohanes. Pesan seperti ini perlu dilisankan oleh utusan di hadapan penerima agar isinya menjadi resmi. Bandingkan dengan surat wasiat yang mulai berlaku setelah dibacakan utuh oleh pelaksana di hadapan ahli waris. Warta datangnya dia yang dinanti-nantikan itu baru menjadi resmi bila dilisankan, diperdengarkan, dipersaksikan oleh utusan di hadapan yang dituju. Oleh karena itu peran utusan pembawa berita amat penting. .

Menurut tatacara, setelah berita diterima, utusan akan dijamu. Gemanya ada dalam Luk 10:8. Orang hanya perlu melapor bahwa sudah dijamu. Itu tandanya pesannya diterima baik-baik. Bagaimana bila pesan tidak digubris dan bahkan utusan dipermalukan? Dalam petikan hari ini dipakai ungkapan "salam yang kembali" kepada utusan, disimpan untuk lain waktu. Di sini ada pengajaran yang baru. Murid disuruh mengebaskan debu yang menempel pada kaki (ayat 11). Ini bukan ritual mengutuk atau tindakan simbolik memutuskan hubungan. Yang dimaksud ialah agar utusan tadi tak usah menjelaskan pernah datang di situ tetapi ditolak, tidak dijamu. Kota itu masih diberi kesempatan lain dan tidak langsung dicoret. Jadi salam yang kembali itu nanti bisa disampaikan kembali. Sekarang orang-orang diingatkan saja bahwa Kerajaan Allah sudah dekat dan biar mereka berpikir. Orang dulu memandang kehidupan ini pada dasarnya terancam kekuatan-kekuatan gelap yang siap menerkam. Bila Yang Mahakuasa membiarkan, daya-daya perusak itu akan datang menghunjam. Berpegang pada Kerajaan Allah membuat orang terlindung dari pengaruh jahat tadi. Menolaknya sama saja dengan tidak mencari perlindungan terhadap kekuatan-kekuatan jahat. Kota Sodom yang hancur itu bahkan lebih ringan bebannya. Paling tidak Lot dan keluarganya diselamatkan kecuali istrinya yang menengok ke belakang belum rela melepaskannya (Kej 19:24-28).

Dari bagian kedua petikan hari ini, yakni Luk 10:17-20, dapat disimpulkan bahwa tak sedikit yang menerima baik berita yang disampaikan para murid. Tidak dikatakan mereka berhasil "mempertobatkan" orang. Bukan itu yang penting. Yang mereka ungkapkan ialah kegembiraan mendapati roh-roh takluk kepada mereka. Dan bila ditengok ayat 9, Kerajaan Allah yang sudah dekat itu disampaikan dalam ujud penyembuhan, dalam rupa tindakan membebaskan orang dari pengaruh yang jahat.

Yesus memberi tahu murid-murid bahwa ini semua ini terjadi karena nama mereka terdaftar di surga (ayat 20). Sebagai warga Kerajaan Allah mereka unggul terhadap kekuatan-kekuatan gelap. Dalam kata-kata Yesus, "Iblis jatuh seperti kilat dari langit" (ayat 18), terbanting tanpa bisa bangun lagi. Siapakah "-mu" dalam "nama-mu ada terdaftar di surga" dalam ayat 20 itu? Tentu saja dalam kisah itu rujukannya ialah ke-70 murid tadi. Tapi seperti dijelaskan di muka, yang dimaksud tentunya siapa saya yang merasa menjadi murid Yesus. Jadi siapa saya yang menjadi murid Yesus "namanya ada terdaftar di surga" dan kekuatan-kekuatan gelap takluk. Ini Berita Gembira yang patut dirayakan hari Minggu ini!

PENGUTUSAN DAN PERUTUSAN GEREJA

Di dalam pembicaraan di atas dipakai istilah "pengutusan" di samping "perutusan". Mana yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa kita? Kedua-duanya bentukan yang sahih, tapi maknanya tidak sama. "Pengutusan" ada kaitannya dengan mengutus dan maknanya ialah perihal mengutus. "Perutusan" menyangkut seluk beluk tugas yang dijalankan orang yang diutus, dalam petikan hari ini, tugas mewartakan kedatangan Kerajaan Allah yang sudah dekat itu, tugas mengabarkan sebentar lagi Yesus akan lewat di situ dalam perjalanannya ke Yerusalem. Bolehkah Gereja merasa mendapat pengutusan dari Yesus? Tentu saja. Seperti dilambangkan dengan 70 orang murid tadi, siapa saja menerima pengutusan, dari zaman Gereja Perdana yang diuraikan Lukas lebih lanjut dalam Kisah Para Rasul hingga masa kini. Manakah perutusan Gereja? Dari dulu hingga kini intinya sama, yakni bersama semua orang yang berkemauan baik, ikut menjauhkan pengaruh-pengaruh jahat dalam pelbagai bentuknya yang terus mengancam kehidupan. Dengan demikian Kerajaan Allah yang mengasalkan Gereja itu makin tepercaya dan makin menjadi ruang hidup yang leluasa.

Salam dan berkat,
A. Gianto


Bagikan

Sabtu, 03 Juli 2010 Pesta Santo Tomas, Rasul

Sabtu, 03 Juli 2010
Pesta Santo Tomas, Rasul
St. Helidorus; St. Horst/Horestes

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (Ef 2:21-22)

Doa Renungan

Allah Bapa yang kuasa dan kekal, ajarilah kami mengimani Yesus Putra-Mu yang belum pernah kami lihat dengan mata kami ataupun kami jamah dengan tangan kami. Semoga sabda-Nya menghimpun kami menjadi Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)

"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)

"Ya Tuhan dan Allahku."

Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Penampakan-penampakan Yesus kepada para murid setelah kebangkitan-Nya tidak hanya sekadar memberikan kesaksian langsung bahwa Ia benar-benar telah bangkit, tetapi sekaligus memulihkan iman kita agar menjadi murni kembali. Tomas—yang pestanya kita rayakan hari ini—adalah tipikal rasul yang mewakili karakter dasar manusia yang selalu menuntut bukti dan bukan sekadar omongan indah dan menakjubkan, bahkan sekalipun tentang Yesus yang bangkit.

Penampakan Yesus yang spesial kepada Tomas ini, mengajarkan kita akan perbedaan yang mendasar antara kepercayaan ilmiah yang didasarkan pada bukti indrawi dan kepercayaan iman yang didasarkan pada pengharapan dan cinta. Sekalipun tidak melihat Tuhan, orang yang beriman tetap percaya bahwa apa yang dikatakan-Nya adalah kebenaran dan hidup. Itu semua karena cinta.

Namun, iman kita bukan iman yang irasional (tidak masuk akal); cinta kita bukan cinta buta. Kita beriman kepada-Nya karena kita tahu betul dan sungguh-sungguh merasakan betapa Tuhan telah menjadikan kita orang yang paling berbahagia. Kita sendiri menjadi kesaksian yang hidup akan iman kita itu dengan menghayati hidup yang berbuah damai dan sukacita. Intinya, tidak perlu menunggu sampai Yesus memperlihatkan Diri-Nya kembali, tetapi kitalah yang berusaha memperlihatkan diri kita kepada-Nya sebagai seorang murid yang berbahagia.

Tuhan Yesus, semoga aku menjadi salah seorang murid-Mu yang terberkati, karena tetap berkomitmen untuk mengimani Dikau dan menghayati ajaran-Mu sekalipun belum melihat Engkau dari muka ke muka. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian




Bagikan

Jumat, 02 Juli 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan :: Hari Biasa Pekan XIII

Jumat, 02 Juli 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan :: Hari Biasa Pekan XIII
St. Bernardino Realino dkk;
St. Fransiskus di Girolamo; St. Yohanes Fransiskus Regis

Hati Yesus sedalam laut dan seluas samudra kasih-Nya, Datanglah, dan kamu diringankan!

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu Sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus… dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertahta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah Tritunggal, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)
"Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."

Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka kamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Setiap Jumat Pertama kita menghadap Hati Kudus Yesus yang terluka oleh ulah dosa-dosa kita. Juga kita sambut Ekaristi agar hidup kita dikuatkan oleh-Nya untuk tetap menyuarakan suara-Nya di tengah-tengah keramaian dunia. Melalui Hati Kudus-Nya kita berharap agar hidup kita disucikan, kemanusiaan kita disempurnakan, hati kita dijadikan serupa dengan Hati Kudus-Nya sendiri.

Ajakan berdoa memang undangan pokok Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat!" Kita ini orang-orang yang capai, capai pekerjaan, capai beban, atau masalah pribadi, capai memikir tetangga, capai memikir anggota keluarga atau komunitas, capai karena tidak punya uang. Bukankah banyak dari kita kalau capai malah mencari hiburan sesaat: nonton TV, chatting, Facebook-an, main game? Boleh-boleh saja sih, tetapi yang paling pas untuk orang beriman ialah: datang kepada Yesus, berdoa kepada-Nya. Dia akan memberi kelegaan kepada kita.

Kita diundang Yesus untuk "datang kepada-Nya". Kita diajak belajar dari Yesus dalam membawa beban berat. Yesus sudah terlatih dalam ketekunan dan kesabarannya. Ia tetap berjalan sambil memikul salib-Nya menuju Golgota. Mereka yang setia membawa beban berat bersama Yesus berharap akan mendapat ketenangan dan kelegaan. Yang mengajak dan berjanji adalah Yesus sendiri. Siapa yang setia akan mengalami hal yang sama, yaitu kebangkitan dan kemuliaan. Anda mau mengalami hal yang sama? Datanglah kepada-Nya!

Yesus, berilah aku kesempatan untuk menyempurnakan hatiku seperti Hati Kudus-Mu sendiri agar aku boleh menikmati janji keselamatan-Mu. Amin.


atau

Jumat, 02 Juli 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan :: Hari Biasa Pekan XIII
St. Bernardino Realino dkk;
St. Fransiskus di Girolamo; St. Yohanes Fransiskus Regis

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya -- Yesaya 32:17

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas kehidupan yang masih kami alami serta kesehatan yang telah kami terima. Buatlah kami mampu menyadari kasih-Mu sehingga sepanjang hari ini dimampukan untuk memulai, melaksanakan dan mengakhiri semua pekerjaan dan tugas kami dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Amos (8:4-6.9-12)

"Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan."

Dengarkanlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu, supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?" "Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih." "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40; R:Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."

Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kapan seorang mengalami sukacita atau kegembiraan sejati? Ada saat ketika seseorang diterima apa adanya dengan segala kelemahan dan dosanya; ketika seseorang tidak diperhitungkan kesalahan masa lalunya; ketika seseorang dikunjungi oleh orang yang disegani oleh semua orang. Itulah saat-saat ketika relasi atau hubungan dengan orang lain dipulihkan kembali. Orang tidak takut menjadi dirinya apa adanya sehingga akan bergembira dan berbagi kepada sesama.

Berbahagia dan bergembiralah para pendosa karena Tuhan sedang mendatangi Anda. Yesus bergaul dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Tentu saja Yesus juga mau bergaul dengan orang-orang Farisi, hanya sayangnya mereka itu tidak mau bergaul dengan Dia.

Kehadiran Tuhan memberi kegembiraan sejati. Orang-orang berdosa dan para pemungut cukai merasa dimengerti, diterima, dan diakui. Dengan pengakuan bahwa mereka berharga, mereka pun akan berubah menjadi baik.

Kegembiraan sejati dimulai dari perjalanan mengakui kelemahan dan dosa. Pengakuan itu membuat manusia menyadari ia membutuhkan Tuhan, Sang Penyembuh. Manusia tidak dapat menyombongkan diri dan tinggi hati. Cepat atau lambat, Tuhan sendiri akan datang bergaul serta menyembuhkan dosa dan kelemahan. Pada saat itulah, kegembiraan akan mengalir dan pada akhirnya mengalirkan rahmat kepada sesama.

Yesus, datanglah! Aku ini orang berdosa. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Kamis, 01 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XIII

Kamis, 01 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XIII
Harun, Imam Agung; St. Oliver Plunkett; St. Teodorikus

"...di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"... (Mat 9:6)

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, dengan berbagai cara, semua orang berusaha mengungkapkan kasihnya kepada-Mu. Di samping usaha kami sendiri, tentu kuasa Roh Kudus-Mu yang memampukan kami untuk dapat mengenal Engkau lebih baik. Biarlah Roh-Mu bekerja lebih lagi dalam diri banyak orang ya Tuhan, sehingga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Amos (7:10-17)

Sekali peristiwa, Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya. Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan." Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref.
_____ ___ _____ ______ _____ _____
1. 2 | 3 1 2 3 | 2 . 2 2 3 4 | 3 1 2 3 | 2 .1 | 1 . ||
Sab-da- Mu ya Tu - han, a- da- lah Roh dan ke- hi -dup - an
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)

"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kapan orang mengalami pendamaian dengan Allah? Menjelang Natal dan Paskah, orang Katolik diajak untuk mempersiapkan diri dengan menerima Sakramen Tobat. Sakramen ini merupakan Sakramen pendamaian diri dengan Allah, selanjutnya pendamaian dengan sesama. Dosa-dosa dan kelemahan diampuni; manusia mengalami belas kasih dan rahmat. Itulah ”mukjizat” agar manusia menjadi utuh, menjadi ciptaan baru.

Yesus tahu betul kerinduan manusia akan hal yang terdalam itu. Itulah mengapa kepada si lumpuh ia berkata: ”Dosamu sudah diampuni.” Yesus mau ”menyembuhkan penyakit” yang melumpuhkan hidup manusia, yaitu dosa. Yesus tidak sekadar menyembuhkan sakit jasmani, bahkan memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Yesus ingin agar manusia ”selamat”.

Memang, hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Kalau Yesus mengampuni, maka itu berarti Dia adalah Allah. Mengampuni orang lain sering kali berat dan sulit, tetapi bukannya mustahil. Pengampunan dan mengampuni orang lain bisa dimohon dari Allah. Kalau manusia dapat mengampuni berarti ia telah melakukan tindakan Ilahi: tidak sekadar memberi sesuatu benda/barang, tetapi memberi ampun.

Tuhan Yesus, Penyembuh dan Pengampun sejati, ampunilah aku orang berdosa ini. Ajarilah aku mengampuni sesama yang bersalah kepadaku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Rabu, 30 Juni 2010 Hari Biasa Pekan XIII

Rabu, 30 Juni 2010
Hari Biasa Pekan XIII
St. Bertrandus; St. Theobaldus;
Sta. Giacinta Marescoti; B. Raymundus Lullus

Tuhan tetap peduli, mengasihi dan memelihara setiap orang, juga apabila orang-orang itu tidak masuk hitungan orang terpilih.

Doa Renungan Pagi

Tuhan Yesus, Engkau berkuasa membebaskan setiap orang dari kuasa setan. Bebaskanlah kami ya Bapa, dari setiap kecenderungan yang jahat dan kuatkanlah iman kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, yang berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Amos (5:14-15.21-24)

"Jauhkanlah daripadaku keramaian nyanyianmu, dan biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan memperlihatkan keselamatan Allah kepada yang jujur jalannya.
Ayat. (Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17)
1. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarlah hai Israel , Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
3. Sebab segala binatang hutan adalah milik-Ku, dan ribuan hewan di gunung adalah kepunyaan-Ku. Aku kenal segala burung di udara, dan semua yang bergerak di padang adalah milik-Ku.
4. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya. Daging lembu jantankah makanan-Ku? Atau darah kambing jantankah minuman-Ku?
5. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:28-34)

"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"

Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, "Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus berdialog dengan orang yang kerasukan setan di daerah orang Gadara. Dialog itu sangat menarik untuk dicermati. Ternyata setan itu mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Bahkan, setan itu meminta kepada Yesus agar tidak dibinasakan, melainkan boleh pindah ke kawanan babi, meski akhirnya juga mati tenggelam di danau!

Apa yang menarik dari dialog itu? Setan itu mengenal Yesus sebagai Anak Allah, tetapi pengenalannya tidak disertai oleh sikap iman terhadap Yesus. Kendati demikian, toh Yesus memenuhi dan mengabulkan permintaannya! Namun, ia tetap setan dengan segala perbuatannya yang bahkan mendatangkan kerugian dan ketakutan bagi orang lain.

Kita pun mengaku mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Barangkali juga, doa-doa kita dengan mudah dikabulkan oleh Yesus. Pertanyaannya: Apakah kita menghayati pengenalan kita terhadap Yesus sebagai Anak Allah dengan sikap iman dan cinta ataukah tidak lebih dari cara setan yang merasuki orang Gadara itu?

Mari kita memohon bukan saja pengenalan akan Yesus sebagai Anak Allah, tetapi juga iman yang benar dan mendalam terhadap Dia!

Ya Yesus, semoga sikap iman yang benar dan mendalam terhadap-Mu senantiasa bertumbuh dalam diriku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Selasa, 29 Juni 2010 Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Rasul

Selasa, 29 Juni 2010
Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Rasul

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." (Mat 16:18-19)

Pengantar

Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan, hari ini adalah hari raya kedua rasul agung: Santo Petrus dan Paulus. Kita mengenal mereka sebagai dua orang tokoh Gereja, yang dengan berani menjadi saksi Kristus, baik di tengah umat Israel, maupun di dunia kafir waktu itu. Semangat mereka kiranya jangan pernah pudar, melainkan harus hidup di tengah kalangan umat. Baiklah pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan, dan memohon supaya atas doa dan perlindungan Santo Petrus dan Santo Paulus, Gereja tetap menjadi tanda keselamatan bagi dunia, dan melalui Gereja Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah umat manusia.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari ini kami merayakan rasul-Mu yang besar, Santo Petrus dan Paulus. Berkat jasa-jasa mereka kami boleh memahami kebenaran-Mu melalui surat-surat mereka. Buatlah kami juga boleh seperti mereka menjadi saksi-Mu untuk mewartakan sabda kebenaran di dalam keluarga kami maupun di dalam masyarakat kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kisah Para Rasul (12:1-11)

"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."

Waktu terjadi penganiyaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!" Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9;R: 9b)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)

"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."


Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)

"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Sekali peristiwa, Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

"Menurut kamu siapakah Aku?" Apa jawaban kita, bila pertanyaan itu diajukan kepada kita? Seorang calon baptis ditanya, "Menurut kamu, siapakah Yesus bagimu?" Luar biasa, meskipun ia masih seorang remaja, ternyata dia memberikan jawaban yang di luar dugaan.

"Ya, bagi saya, Yesus adalah tempat saya bisa curhat secara bebas!" Itulah jawabannya. Sebuah jawaban yang indah. Kita mungkin berpikir anak seusia remaja akan memberikaan jawaban yang bersifat doktrinal, seperti yang diajarkan katekis kepadanya tentang Yesus Kristus sebagai penyelamat, penebus, dan sejenisnya. Namun, ternyata tidak; kalimatnya lugas, "Yesus adalah tempat curhat, bukan curhat secara bebas!" Dia lantas menceritakan bahwa baginya doa adalah kesempatan untuk curhat tersebut.

Pertanyaan Yesus ---"Menurut kamu siapakah Aku?---- sesungguhnya mengajak kita untuk memiliki penghayatan relasi personal dengan Yesus seperti yang dialami oleh katekumen remaja tadi. Apakah kita sudah memilikinya?

Ya Yesus, semoga aku pun memiliki relasi personal dengan-Mu sehingga aku semakin boleh mengalami kasih-Mu dalam hidupku, dan kupersembahkan hidupku kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


Doa Renungan

Allah, penyelamat kami, kami bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah meneguhkan kami sebagai Gereja, yang dibangun atas dasar para rasul. Kami mohon atas doa kedua rasul agung Petrus dan Paulus: Sudilah Engkau selalu mendampingi dan menguatkan kami, agar kami tekun memberikan kesaksian tentang Kristus, Putra Allah yang hidup, sehingga sesudah menyelesaikan lomba yang luhur di dunia ini, kami pun boleh mencapai garis akhir dan masuk ke dalam Kerajaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Ziarah Batin 2010 Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Bacaan Harian 28 Juni - 04 Juli 2010

Bacaan Harian 28 Juni - 04 Juli 2010

Senin, 28 Juni: Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup Martir (M).
Am 2:6-10.13-16; Mzm 50:16bc-23; Mat 8:18-22.
Mengikuti Yesus dengan konisten ternyata sungguh berat. tetapi kalau Ia tetap juga berkata “Ikutlah Aku”, tentu Ia tidak akan membiarkan kita berjuang sendiri. Yang terpenting bagi kita adalah keterbukaan hati dan sebuah usaha untuk melangkah mengikuti-Nya.

Selasa, 29 Juni: Hari Raya St. Paulus dan St. Petrus, Rasul (M).
Kis 12:1-11; Mzm 34:2-9; 2Tim 4:6-8.17-18; Mat 16:13-19.
Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias. Terhadap pengakuan itu, Yesus mengingatkan bahwa itu hanya karena karunia Allah semata. Sebagai balasan atas jawaban Petrus, Yesus memberikan kepadanya rahmat istimewa, yaitu dijadikan dasar Gereja yang akan didirikan Yesus dan alam maut tidak akan menguasainya. Selain itu, Petrus juga diberi kunci Kerajaan Surga. Kita ketahui, kemudian Petrus ini menjadi Paus pertama dan telah meletakkan dasar-dasar bagi Gereja Katolik, yang kemudian diteruskan oleh para Paus penggantinya.

Rabu, 30 Juni: Hari Biasa Pekan XIII (H).
Am 5:14-15.21-24; Mzm 50:7-13.16bc-17; Mat :28-34.
Setan-setan takluk pada kuasa Yesus. Sudah nyata, kuasa Yesus melebihi segala kuasa gelap. Dengan bersandar pada-Nya, tak ada kuasa gelap mana pun dapat mematahkan kita. Masihkah harus mencari kuasa-kuasa lain?

Kamis, 01 Juli: Hari Biasa Pekan XII (H).
Am 7:10-17; Mzm 19:8-11; Mat 9:1-8.
Yesus mengampuni dosa orang lumpuh itu karena iman orang-orang yang membawanya. Setelah mendapatkan pengampunan, orang lumpuh itu sembuh. Marilah dengan iman kita juga membawa 'orang-orang lumpuh' di sekitar kita kepada Yesus, supaya mereka juga beroleh pengampunan dosa dan kesembuhan.

Jumat, 02 Juli: Hari Biasa Pekan XIII (H).
Am 8:4-6.9-12; Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Mat 9:9-13.
Yesus minta kita mencamkan: “Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan.” Yang penting adalah tindakan nyata untuk sesama ketimbang sebatas tindakan ritual.

Sabtu, 03 Juli: Pesta St. Thomas, Rasul (M).
Ef 2:19-22; Mzm 117:1-2; Yoh 20:24-29.
Tomas baru percaya setelah ’melihat’. Kita pun seringkali meminta ’bukti’ untuk bisa sungguh percaya. Iman yang bersyarat seperti itu belum berakar dalam sikap yang sungguh berserah pada penyelenggaraan Tuhan. Marilah kita terus mohon rahmat kepada Tuhan supaya Ia menambahkan iman kita. Karena iman sekecil biji sesawi saja sudah dapat memindahkan gunung.

Minggu, 04 Juli: Hari Minggu Biasa XIV (H).
Yes 66:10-14c; Mzm 66:1-3a.4-7a.16.20; Gal 6:14-18; Luk 10:1-12.17-20.
Tuaian memang banyak, tapi pekerja sedikit. Yesus membutuhkan tangan-tangan kita untuk meneruskan karya-Nya. Untuk menjalankan tugas itu, kita dituntut untuk tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi tanpa pamrih demi kepentingan Kerajaan-Nya.


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy