| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis,15 Juli 2010 Pw. St. Bonaventura, Uskup

Kamis,15 Juli 2010
Pw. St. Bonaventura, Uskup
St. Yakobus dr Nisiba

"Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Mat 11:28)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)

"Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah."

Pada suatu waktu, kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, "Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya. Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN: Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
Ayat. (Mzm 102:13-14ab.15.16-18.19-21)
1. Tetapi Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion
2. Sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
3. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
4. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Apa yang dicari ketika letih dan lesu? Yang dicari tentu saja adalah makanan atau minuman yang dapat memulihkan tenaga dan stamina. Akan tetapi, apa yang dicari ketika jiwa mengalami letih dan lesu? Tidak ada sesuatu pun yang mampu memenuhi kebutuhannya selain Allah sendiri. Orang bisa lari pada minuman keras, pada pesta pora, pada kenikmatan semu, tetapi jiwa tetap kering kosong dan dahaga bila tidak dipenuhi dengan sumber yang sejati.

Yesus adalah Sang Sumber pelepas dahaga, letih, dan lesu yang sejati. Ia mengundang setiap orang untuk mereguk kesegaran dari-Nya. Ia memberikannya secara cuma-cuma alias gratis. Yesus tentu saja bukan sekadar ”obat” atau pelarian sesaat. Setiap orang yang memiliki relasi dan hubungan yang akrab dengan Tuhan, ia tidak akan haus lagi. Tuhan mau memberikan Diri-Nya sendiri bagi kita.

Yesus pun mengajari para murid untuk belajar memikul beban, mempersembahkan segala duka, sakit, dan penderitaan dengan pengorbanan salib-Nya. Dengan belajar dari Yesus, para murid akan dikuatkan ”memikul kuk” yang dipercayakan demi kebaikan dan keselamatan orang lain. Persoalannya, apakah kita berani datang kepada-Nya dan mempercayakan segala derita kepada Dia?

Tuhan, ajarilah aku memikul salibku. Kuatkanlah aku bila merasa letih dan lesu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan

Rabu, 14 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XV

Rabu, 14 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XV
St. Fransiskus Solanus; St. Kamilus dr Lellis

Yesus berdoa kepada Bapa-Nya dan menyampaikan pujian karena apa yang tersembunyi bagi orang bijak dan pandai telah dinyatakan kepada orang kecil. Kata-kata Yesus ini tidak dapat dipahami dengan akal budi dan pengetahuan manusia. Hal itu hanya dapat dikenal oleh pewahyuan.

Doa Renungan

Tuhan kami bersyukur atas kasih-Mu yang kami alami sepanjang hidup kami. Terlebih lagi kami bersyukur karena Engkau yang Mahatinggi dan tak terselami sudi menyatakan diri dalam diri Yesus sehingga kami dapat lebih mengenal Engkau. Semoga Engkau menganugerahkan hati yang terbuka pada kami untuk mengerti kehendak-Mu. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (10:5-7.13-16)

"Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya?"

Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku! Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan. Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa. Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta. Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap." Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu! Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar habis, dengan api yang menyala-nyala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat. (Mzm 94:5-6.7-8.9-10.14-15)
1. Umat-Mu, ya Tuhan, mereka remukkan, dan milik-Mu sendiri mereka tindas; janda dan orang asing mereka sembelih, dan anak-anak yatim mereka bunuh;
2. Mereka berkata: "Tuhan tidak melihatnya, dan Allah Yakub tidak mengindahkannya." Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu?
3. Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia?
4. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Siapakah ”yang bijak dan pandai” yang dimaksud di dalam injil hari ini? Mereka adalah yang menganggap diri tahu segala sesuatu, mereka merasa tidak perlu diberi tahu, mereka tidak membutuhkan orang lain lain, bahkan mereka tidak merasa membutuhkan Allah. Orang-orang itu menutup diri terhadap kebijaksanaan dan pengetahuan sejati yang berasal dari Allah. Pada zaman Yesus, orang-orang itu hadir dalam diri kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang tidak mau percaya dan melihat kebaikan dalam diri Yesus.

Yesus bersyukur sebab Allah Bapa membuka hati dan budi orang-orang kecil. Orang-orang yang mencari dan merindukan Allah akan menemukan-Nya dalam Yesus. Mereka datang untuk minta disembuhkan dari segala penyakit dan kelemahan. Mereka datang untuk memohon pengampunan dan belas kasih Allah. Mereka percaya dan terbuka pada kebaikan Allah dalam diri Yesus.

Mau menjadi ”yang bijak dan pandai” atau ”yang kecil” di mata Tuhan? Ini adalah sebuah pilihan. Tentu saja, rahmat Allah berperan, tetapi membutuhkan jawaban dan tanggapan dari pihak manusia. Rahmat itu perlu dimohon terus-menerus. Hal ini bukanlah hal yang mudah mengingat zaman ini orang cenderung mengagungkan yang kuat, yang pandai, yang kaya, itulah yang hebat. Bukankah kita bukan murid dunia ini?

Yesus, Tuhanku, berilah aku kerendahan hati untuk selalu memohon rahmat-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Selasa, 13 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 13 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XV
St. Hendrich II; St. Eugenius;
Sta. Teresia Yesus dr Andes

Yesus mencela penduduk dari kota-kota yang tak mau bertobat walau telah menyaksikan banyak mukjizat diperbuat oleh Yesus. Dia mengatakan kepada mereka bahwa kota Sodom akan berdiri kokoh hingga saat ini jika mukjizat-mukjizat terjadi di kota itu. Oleh karena itu pada waktu penghakiman, tanggungan mereka akan lebih berat.

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas karunia hidup yang Engkau percayakan kepada kami di awal hari ini. Ajarilah kami untuk selalu menanamkan sikap tobat dalam hati kami, sehingga cinta-Mu selalu membarui hidup kami sepanjang hari ini. Kami serahkan hidup kami dalam tangan penyelenggaraan kasih-Mu karena Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan meraja bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9)

"Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya."

Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya, maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi, sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8)
1. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng.
3. Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama berjalan maju; demi mereka melihatnya, mereka tercengang-cengang, terkejut, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan. Dengan angin timur Engkau memecahkan kapal-kapal Tarsis.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)
"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa, Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mengapa bertobat? Kecaman Yesus terhadap kota Khorazim dan Betsaida serta Kapernaum berdasarkan pada tanda-tanda, atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya. Yesus mengharapkan pertobatan. Akan tetapi, para penduduknya tidak mau percaya, tidak mau berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat. Bertobat sebetulnya sederhana, berbalik kepada Tuhan dan meninggalkan perbuatan jahat. Dengan bertobat, mereka tidak saja mendapatkan pengampunan, tetapi rahmat dan cinta Tuhan. Mereka akan dikuatkan oleh Tuhan menghadapi musuh yang ganas.

Mengapa manusia sulit bertobat? Manusia menganggap diri benar dan tidak membutuhkan Allah. Manusia ingin berkuasa dan merasa diri kuat, padahal mereka hanya ciptaan. Manusia tidak sadar bahwa hidupnya sementara saja. Kalau sudah berhubungan dengan uang dan takhta, manusia mudah tergoda untuk menghalalkan segala cara.

Pertobatan merupakan proses panjang, perjalanan sepanjang hidup. Perjalanan itu akan berakhir dengan kematian. Kalau saja manusia sadar bahwa tujuan hidup sebenarnya bukanlah kematian tetapi, kehidupan kekal, mungkin persoalannya akan berbeda. Oleh karena itu, bertobatlah karena kita masih diberi waktu, sebab waktu itu tidak akan lama lagi.

Yesus, ampunilah aku. Ajarilah aku untuk mau sungguh-sungguh bertobat. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Surat Keluarga Bulan Juli 2010


Jakarta, 10 Juli 2010.

Kepada keluarga-keluarga kristiani
Se-Keuskupan Agung Jakarta
di tempat

Salam damai dalam kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep.

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat telpon dari seorang kawan yang menanyakan apakah orang boleh menerima sakramen perkawinan pada hari Minggu Palma? Meski bukan ahli liturgi, saya memberikan jawaban mengacu pada Pedoman Umum Misale Romawi yang baru. Disana dikatakan,”Misa ritual adalah Misa yang dirayakan dalam kaitan dengan dengan sakramen dan sakramentali. Misa ritual DILARANG pada hari-hari Minggu selama Masa Adven, Pra-Paskah, dan Paska, pada hari-hari raya, pada hari-hari dalam oktaf Paskah, pada Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, pada Rabu Abu, dan selama Pekan Suci. Disamping itu, hendaknya diindahkan kaidah-kaidah khusus yang diberikan dalm buku-buku rituale atau dalam rumus Misa yang bersangkutan” (PUMR 372).

Kepada kawan tersebut, saya menegaskan lagi jawaban terhadap pertanyaan itu dengan berkata,”merayakan misa ritual pada Minggu Palma menurut ketentuan liturgi, DILARANG”. Tetapi jawaban itu terasa kurang memuaskan saya. Saya pun bertanya ingin tahu mengapa merencanakan menikah pada hari Minggu Palma? Sangat menarik jawaban yang disampaikan oleh kawan saya itu. Dia menyampaikan dua alasan. Pertama, setelah dilihat hari dan tanggal berdasarkan perhitungan adat-budaya yang cermat, maka tanggal itu dipandang cocok dan membawa berkat bagi kedua pasangan. Kedua, keluarga besar kedua calon mempelai merasa hari itu cocok untuk pesta.

Barangkali ini hanya salah satu kenyataan dari sekian banyak contoh bagaimana orang mempersiapkan Perayaan Perkawinan. Ketika mempersiapkan Perayaan Perkawinan, kadang-kadang perhatian orang terfokus pada perhitungan hari dan tanggal-tanggal yang menurut perhitungan adat-budaya dipandang membawa berkat bagi pasangan. Tambah lagi dengan hebat dan meriahnya pesta perkawinan yang disiapkan sedemikian rupa agar nuansa romantisnya tampak kentara. Jika tidak hati-hati, orang bisa melupakan arti perkawinan itu sendiri.

Menurut saya, apa yang terkandung dalam adat-budaya terkait dengan perhitungan hari dan tanggal yang dipandang cocok dan membawa berkat bagi pasangan yang akan menikah tentu saja pada dasarnya baik. Di balik perhitungan itu sebenarnya ada harapan dan kerinduan – dalam arti tertentu keyakinan dan doa – bahwa pasangan yang akan melangsungkan perkawinan itu hidup dalam berkat Tuhan. Dijauhkan dari segala macam bahaya yang mengancam. Singkatnya, ada harapan akan keselamatan dibalik perhitungan-perhitungan itu.

Nah, bagaimana jika perhitungan hari dan tanggal menurut adat-budaya bersinggungan dengan Perayaan Iman Kristiani? Menurut saya, disini adat-budaya dimurnikan dan Perayaan Iman Kristiani diperkaya olehnya dengan menegaskan bahwa: adat-budaya dengan membuat perhitungan sebenarnya merindukan perkawinan yang mendatangkan berkat. Tetapi perhitungan tak boleh menjadi begitu mutlak sehingga mengabaikan Perayaan Iman Kristiani. Sebab yang paling pokok ialah arti dari perkawinan itu sendiri. Sebuah perkawinan mendatangkan berkat atau tidak sangat tergantung oleh komitmen janji setia pasangan yang ikut membangunnya. Dan bukan pada perhitungan hari dan tanggal berdasarkan adat-budaya apalagi jika terlalu memusatkan perhatian pada hari baik untuk sebuah pesta.

Perkawinan yang baik bukan terletak pada hari dan tanggal melainkan pada pribadi yang berjanji untuk setia “dalam suka dan duka, dalam untung dan malang, diwaktu sehat maupun sakit”. Cinta suami terhadap isterinya itulah yang menentukan kebahagiaan perkawinan. Kesetiaan dan kerelaan untuk berkorban itulah yang membuat sebuah perkawinan bahagia. Berusaha berdamai setelah konflik suami-isteri terjadi itulah yang membuat sebuah pekawinan bertahan. Mengampuni pasangan itulah yang memulihkan perkawinan dari luka-luka dosa. Mencintai pribadi pasangan lebih daripada mencintai uang itulah yang membawa damai. Hidup bersama pribadi laki-laki dan perempuan yang cinta dan kesetiaannya diabdikan untuk uang tentu saja melelahkan. Tetap memberi waktu untuk keluarga di tengah-tengah kesibukan dan kepadatan kerja itulah yang membuat keluarga rukun bersatu.

Menurut saya, tak ada yang lebih membahagiakan selain daripada pribadi pasangan itu sendiri. Rahasia sebuah perkawinan yang bahagia sama sekali bukan terletak pada perhitungan hari dan tanggal yang menurut adat-budaya dipandang cocok, melainkan pada pribadi pasangan. Seorang laki-laki dan seorang perempuan yang berjanji membangun kebersamaan dalam perkawinan merupakan pokok kebahagiaan perkawinan.

Sampai jumpa pada edisi mendatang.
Salam dalam nama Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosep

Rm. Ignas Tari, MSF
Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta





Forum Katolik Webgaul



Bagikan

Senin, 12 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XV

Senin, 12 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XV
St. Yohanes Gualbertus; St. Nabor dan Felix

"Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.".

Doa Renungan

Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus oleh Bapa ke dalam dunia untuk melakukan kehendak Bapa. Ajarilah kami untuk melakukan kehendak Bapa dengan hati yang penuh syukur dan sukacita seraya mengasihi-Mu lebih dari apa pun juga. Bimbinglah dan bantulah kami untuk melakukannya karena tanpa pertolongan-Mu, kami tiada sanggup. Tuhan bimbinglah kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)

"Bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku."

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
1. Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
4. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34 - 11:1)

"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku."


Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya." Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Bagaimana mengerti perkataan Yesus yang sulit ini: ”Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang”? Pertama, latar belakang jemaat Matius adalah jemaat yang sedang mengalami penganiayaan, entah dari kelompok Yahudi maupun dari orang Roma. Sabda Yesus dimaksudkan untuk menyadarkan mereka akan situasi yang demikian merupakan konsekuensi dari menjadi murid-Nya. Yesus sendiri mengalami penganiayaan.

Kedua, menjadi murid Yesus akan berhadapan dengan hukum dan aturan-aturan karena Yesus membawa hukum dan aturan baru, yaitu Kasih. Roh Kudus membuat hati para murid berkobar-kobar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain yang berpegang pada hukum dan aturan yang lama. Dengan demikian, menjadi murid Yesus berarti menjadi seorang yang radikal, artinya berpegang pada dasar kehidupan, yaitu Yesus sendiri. Ini tidak berarti membuat mereka menjadi orang fanatik, yang hanya mementingkan kelompok sendiri, sebaliknya mereka berani terbuka dan keluar untuk mewartakan kabar sukacita, kasih Tuhan yang nyata mereka alami. Karena keterbukaan dan tugas mewartakan kabar gembira itulah, mereka mengalami risiko memikul salib dan kehilangan nyawa.

Tuhan, aku sering kali takut bila mengalami penganiayaan. Bantulah dan kuatkanlah aku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Bacaan Harian 12 - 18 Juli 2010

Bacaan Harian 12 - 18 Juli 2010

Senin, 12 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan XV
Yes. 1:11-17; Mzm. 50:-9,16bc-17,21,23; Mat. 10:34 - 11:1

Mengikuti Yesus dengan sepenuh hati ternyata memang tidak mudah. Ada banyak keinginan daging kita yang harus kita kalahkan; dan ada banyak cobaan-cobaan dari luar yang harus kita hadapi. Itulah sebabnya Yesus berkata, Ia datang membawa pedang. Artinya, memang perlu kesiapan untuk menyangkal diri dan memikul salib.

Selasa, 13 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan XV
Yes. 7:1-9; Mzm. 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8; Mat. 11:20-24

Ada begitu banyak anugerah yang boleh kita terima. Namun kita seringkali tidak menyadari dan mensyukurinya. Anugerah Allah yang begitu besar justru dijawab dengan kedosaan yang mengumbar hawa nafsu, keserakahan dan kebencian. Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat. Yesus juga mengecam kehidupan kita yang tanpa pertobatan. Sampai kapankah kita terus larut dalam dosa? Tidakkah kita mau terarah pada tawaran kasih-Nya dan berbalik kepada Dia?

Rabu, 14 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan XV
Yes. 10:5-7,13-16; Mzm. 94:5-6,7-8,9-10,14-15; Mat. 11:25-27

Rencana keselamatan Allah dinyatakan dan diberikan kepada orang-orang kecil, karena mereka adalah orang sederhana yang mudah terbuka dan berserah. Orang-orang pandai dan bijak yang selalu mengandalkan kemampuan dirinya sulit secara tulus berserah diri kepada Allah.

Kamis, 15 Juli 2010 : Pw S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Yes. 26:7-9,12,16-19; Mzm. 102:13-14ab,15,l6-18,19-21; Mat. 11:28-30

Meskipun mengikuti Yesus tidaklah mudah dan harus memikul salib, Yesus selalu menemani kita. Ia akan memberi kekuatan kepada kita untuk dapat bertekun dalam mengikuti-Nya. Yesus menawarkan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan padamu.”

Jumat, 16 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan XV
Yes. 38:1-6,21-22,1-8; MT Yes. 38:10,11,12abcd,16; Mat. 12:1-8

Tradisi, ketentuan dan hukum yang dibuat manusia bermaksud mengatur kehidupan manusia supaya nilai-nilai bersama dapat ditegakkan. Namun, semua itu jangan sampai menghalangi manusia untuk menjalankan hukum yang berasal dari Allah. Hukum Allah adalah hukum kasih. Inilah yang harus menjadi jiwa semua tradisi, ketentuan dan hukum itu. Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Sabtu, 17 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan XV
Mi. 2:1-5; Mzm. 10:1-2.3-4,7-8,14; Mat. 12:14-21.

Orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Yesus menyingkir, karena Ia tidak menghendaki kekerasan; Ia tidak akan berbantah dan berteriak. Namun, Yesus terus berkarya dan mengajar; Ia terus berbuat sampai hukum-Nya menang... terus sampai hari ini dan hari-hari mendatang.

Minggu, 18 Juli 2010 : Hari Minggu Biasa XVI
Kej. 18:1-10a; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Kol. 1:24-28; Luk. 10:38-42

Orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Yesus menyingkir, karena Ia tidak menghendaki kekerasan; Ia tidak akan berbantah dan berteriak. Namun, Yesus terus berkarya dan mengajar; Ia terus berbuat sampai hukum-Nya menang... terus sampai hari ini dan hari-hari mendatang.


Minggu, 11 Juli 2010 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 11 Juli 2010
Hari Minggu Biasa XV

Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan (Kol 1:15)

Antifon Pembuka

Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, di dalam lubuk hati kami telah Kaugoreskan perintah-perintah-Mu dan melalui Yesus Kaujelaskan, bagaimana kami hendaknya melaksanakan kehendak-Mu. Perkenankanlah kami menunjukkan belas kasih dan cinta kasih-Mu kepada mereka yang sedang menderita, sebagaimana Yesus Kristus, telah memberikan teladan-Nya. Demi Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Ulangan (30:10-14)

"Firman itu sangat dekat padamu, hendaklah engkau melaksanakannya."


Pada waktu itu Musa memanggil segenap orang Israel berkumpul, lalu berkata kepada mereka, “Hendaklah engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam Kitab Taurat ini; dan hendaklah engkau berbalik kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu, dan tidak pula terlalu jauh; tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melaksanakannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan pergi ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita supaya kita melaksanakannya: Firman itu sangat dekat padamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu; hendaklah engkau melaksanakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:14-17.30-31.33-34.36ab.37; Ul:lh.33)
1. Aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan,
Aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah;
Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku,
Dengan pertolongan-Mu yang setia!
Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah kasih setia-Mu,
Berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
2. Aku ini tertindas dan kesakitan,
keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian,
mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
Biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah!
sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,
dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
4. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion,
dan membangun kota-kota Yehuda.
Anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya,
dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:15-20)

"Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus."

Saudara-saudara, Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepada tubuh, yaitu Jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah Salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:63c.68c)
Tuhan, sabda-Mu adalah roh dan kehidupan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)

"Siapkah sesamaku?"

Sekali peristiwa seorang ahli Taurat berdiri hendak mencobai Yesus, katanya, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Jawabmu itu benar! Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi kepada Yesus, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulinya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri, lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu katanya, “Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab ahli Taurat itu, “Orang yang telah menunjukkan belaskasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Renungan

Menjadi Sesama bagi yang Membutuhkan Pertolongan

Lagi-lagi Yesus “bersilat lidah” dengan ahli Taurat. Ini pemandangan biasa memang. Maklum, bagi para ahli Taurat, Yesus adalah manusia berbahaya; ajaran-Nya dianggap tidak sejalan dengan Taurat. Ini tentu saja mengancam agama mereka, bahkan bisa mempersulit kedudukan mereka sebagai ahli-ahli Taurat. Sebaliknya, Yesus pun sering mencela mereka, karena pengetahuan mereka yang aduhai terhadap agama sering cuma melekat di ‘otak’, tak berbuah dalam perbuatan nyata.

Kali ini seorang ahli Taurat mencobai Yesus dengan melempar tanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?” Alih-alih menjawab, Yesus malah balik bertanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Sudah barang tentu si ahli Taurat hafal luar kepala. Ia menyebut perintah utama kitab Taurat, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Lalu Yesus pun menanggapi: “Jawabmu itu benar, perbuatlah demikian dan engkau akan hidup.”

Satu – kosong!

Untuk membenarkan dirinya, Si ahli Taurat bertanya lagi: “Siapakah sesamaku?” Ia mau tahu jawaban Yesus, apakah cocok dengan pandangannya. Bagi para hali Taurat, sesama mereka adalah kaum sebangsa. Bangsa lain adalah orang-orang kafir yang tak pantas untuk ditemani. Bahkan orang-orang Israel yang berdosa, termasuk yang berpenyakit tertentu, bukanlah sesama mereka. Mereka enggan bergaul dengan orang-orang seperti itu.

Dan inilah tanggapan Yesus. Ia menceritakan kisah tentang seorang yang dirampok habis-habisan. Lalu, seorang Imam dan seorang Lewi lewat di situ. Melihat orang yang terkapar tak berdaya itu, mereka melewati dari seberang jalan. Maklum, sebagai petugas Bait Allah, mereka tak boleh bersentuhan dengan mayat. Mereka memilih menghindar ketimbang menjadi najis. Kemudian, lewatlah seorang Samaria. Meskipun orang-orang Yahudi tak mau bergaul dengan orang Samaria, kenyataannya orang ini berbelas kasih dan memberikan uluran tangan sampai tuntas.

Habis bercerita, Yesus berbalik bertanya kepada ahli Taurat itu: “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu,adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Si ahli Taurat tak berkutik. Ia menjawab: “Orang yang melakukan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus: “Pergilah, dan perbuatlah demikian.”

Dua – kosong!

Menarik untuk dikaji. Ahli Taurat itu bertanya tentang siapa sesamaku, yaitu tentang obyek perbuatan kasih.Tetapi Yesus mengajarkan tentang subyek perbuatan kasih: siapa dari ketiga orang itu yang sudah menjadi sesama. Jadi, bagi Yesus, masalah yang utama bukanlah soal obyek (apa yang harus dilakukan dan untuk siapa), melainkan tindakan aktif subyek (siapkah saya melakukan tindakan kasih – menjadi sesama – untuk orang yang memerlukan pertolongan?).

Dengan cara menjawab seperti itu, Yesus mau mendobrak cara pandang ahli Taurat itu. Yesus mau si ahli Taurat siap menjadi sesama bagi orang yang membutuhkan pertolongan; siapa pun dia. Tindakan kasih itu tidak hanya membatasi diri pada paham sempit tentang sesama, tapi kepada siapa saja – melewati batas-batas suku, agama, ras.

Itu artinya, bacaan Injil minggu ini mau mengajak kita bukan saja sekedar paham tentang ajaran utama Kitab Suci – perintah kasih – tetapi benar-benar mewujudkannya dalam perbuatan nyata. Perbuatan kasih itu bukan soal perbuatan pada orang-orang tertentu yang ‘sekelompok’ dengan kita, tetapi – lebih dalam dari itu – kita harus siap menjadi sesama bagi siapa saja yang membutuhkan pertolongan, bahkan barangkali itu adalah musuh kita. Inilah KASIH bung!


Perbuatlah demikian!



Sumber: Bahan APP Sub Tema I 2010, Paroki Regina Caeli PIK, M. Muliady Wijaya

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy