| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 22 Juli 2010 Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena

Kamis, 22 Juli 2010
Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena
St. Teofilus

Kesetiaan akan berbuah kebaikan dan belas kasih. Tanpa kesetiaan seseorang tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Tanpa kesetiaan pada kekasih, seseorang tidak akan dapat memenangkan perhatian dan cinta kekasihnya. Maria Magdalena begitu setia pada Yesus dan ia menjadi orang pertama yang melihat-Nya setelah bangkit. Bagaimana dengan aku?

Doa Renungan

Ya Yesus yang baik, kadang kami merasa jauh dari-Mu, bahkan kami merasa Kautinggalkan. Ubahlah pikiran dan hati kami agar semakin yakin bahwa Engkau selalu ada beserta kami. Seperti halnya Engkau menghibur Maria Magdalena yang takut Kautinggalkan. Tambahkanlah pula dalam diri kami suatu keyakinan bahwa Engkau telah menyiapkan suatu jalan dan tempat di rumah Bapa agar kami merasa dekat dan merasa aman. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (2:1-3.7-8.12-13)

"Mereka meninggalkan Daku, sumber air hidup, dan menggali sendiri kolam yang bocor."

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN. Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian. Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna. Tertegunlah atas hal itu, hai langit, menggigil dan gemetarlah dengan sangat, demikianlah firman TUHAN. Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada-Mulah, ya Tuhan, ada sumber kehidupan.
Ayat. (Mzm 36:6-7ab.8-9.10-11)
1. Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.
2. Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
3. Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)

"Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."

Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: 'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Untuk apa manusia diberi mata dan telinga? Tentu saja untuk melihat dan mendengar, bukan? Dua dari pancaindra kita itu merupakan alat yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia supaya dapat melihat dan mengetahui dunia luar.

Selanjutnya, manusia diajak untuk sampai kepada siapakah Sang Pencipta. Dengan kata lain, manusia diharapkan menggunakan segala kemampuan dirinya untuk menghantarnya sampai kepada Tuhan.

Ironisnya, di antara para pendengar Yesus, ada yang tidak sampai melihat dan memahami siapakah Yesus sebenarnya. Mereka tetap buta dan tuli. Terhadap orang-orang itu, Yesus berkata terus terang sebagaimana Ia mengutip Nabi Yesaya: ”Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap” (Mat 13:14). Para murid Yesus diharapkan tidak seperti orang-orang itu.

Kita bersyukur bahwa meskipun tidak melihat dan mendengar Yesus secara langsung, kita tetap menerima-Nya . Kita dapat melihat dan memahami Yesus lewat Sabda-Nya, lewat pewartaan Injil, peristiwa, dan orang yang menyatakan-Nya. Betapa iman seperti inilah yang diharapkan Yesus kepada para pendengar-Nya.

Yesus, tambahkanlah imanku agar aku tekun untuk dapat melihat dan mendengarkan Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Rabu, 21 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XVI

Rabu, 21 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XVI
Sta. Agnes; St. Augurius dan Eulogius; St. Laurensius dr Brindisi

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:9)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang maharahim, semoga telinga dan mata kami Kaubuka untuk menyadari, betapa pentingnya saling mengasihi dan berbagi bersama. Tolonglah kami untuk saling berbagi beban yang ringan, sebab kami semua adalah saudara dan saudari satu sama lain, dan Engkaulah Tuhan kami, selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)

"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa."

Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)

"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Apakah syarat-syarat agar benih Sabda Tuhan dapat tumbuh dan menghasilkan buah? Sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama, ada penabur benih yang rajin menaburkan. Kedua, ada benih unggul yang memiliki daya juang untuk hidup. Ketiga, lingkungan atau situasi tanah agar benih tadi dapat berakar, mendapat cahaya, dan air yang cukup.

Sang Penabur pertama dan terutama adalah Yesus sendiri. Ia mengajar dan mewartakan kabar gembira. Kemudian, para murid dan mereka yang dipanggil dan diutus untuk melakukan hal yang sama seperti Yesus, Sang Penabur. Mereka ini mewartakan Kristus sambil menantikan kebangkitan bersama Dia. Kita pun dapat menjadi penabur benih, bila kita menjadi saksi-Nya dan mewartakan Dia melalui teladan hidup kita.

Untuk menjadi penabur, kita perlu terlebih dahulu menjadi lahan yang subur, tempat Sabda Tuhan tumbuh dan menghasilkan buah-buah kebaikan. Dibutuhkan proses dan usaha yang tiada henti untuk itu sebab kita tidak tahu kapan Sang Penabur datang. Salah satu kebiasaan yang perlu ditanamkan dalam keseharian adalah membaca atau mendengarkan Sabda Tuhan. Untuk bisa mendengarkan dengan baik diperlukan ketekunan dan keterbukaan hati.

Tuhan Yesus, jadikanlah aku penabur Sabda-Mu. Bukalah hatiku untuk menjadi tempat subur bagi Sabda-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Selasa, 20 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 20 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XVI
Elia, Nabi; Sta. Margaretha dr Antiokhia; St. Vinsent Kaun

Saat Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, seseorang mengatakan kepada-Nya bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin berjumpa dengan Dia. Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan karya pelayanan-Nya untuk semua umat manusia. Karena setiap orang yang melakukan kehendak Bapa, dialah saudara, saudari dan ibu bagi-Nya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas kepercayaan yang telah Kau berikan pada kami. Semoga kami dapat setia menjaga panggilan dan melaksanakan tugas perutusan. Hadirlah di sini, terangilah hati kami, agar sabda kehidupan-Mu meresap dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)
1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. (Yoh 14:23)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi Yesus menjawab kepadanya, "Siapakah ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?" Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Siapakah saudara-saudara Yesus? Yesus punya saudara dari pihak ibu-Nya, meskipun nama mereka tidak disebutkan. Ada lagi saudara dari kaum keluarga-Nya. Karena Yesus berasal dari keluarga, ia menjalin relasi baik dengan saudara-saudara dari ibu dan bapak. Tidak heran bahwa saudara-saudara-Nya pun mengakui Yesus dan ingin berjumpa dengan Dia.

Kalau Yesus bertanya siapakah saudara-saudara-Ku dan menunjukkan kepada murid-murid bahwa yang menjadi saudara-Nya adalah siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Nya, maka tidak berarti ia menolak ibu dan saudara-saudara-Nya. Yesus memperluas relasi persaudaraan. Ia merangkul setiap orang yang melakukan kehendak Bapa. Bagi Yesus, saudara tidak hanya mereka yang memiliki hubungan darah, tetapi kesatuan iman dan berbuat baik. Bukankah orang Yahudi pun mengakui bahwa mereka anak Abraham? Yesus lebih jauh lagi menunjukkan setiap orang adalah satu saudara dalam Allah Bapa.

Dengan sudut pandang yang baru ini, kita memiliki banyak saudara, bahkan bersaudara dengan setiap orang. Sebab, yang menjadi saudara tidak hanya dibatasi pada hubungan darah, teman satu agama, atas golongan, melainkan kepada siapa pun yang mencari dan merindukan Tuhan serta melaksanakan perintah-Nya.

Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau mau menjadi saudaraku. Ajarilah kami bersaudara dengan semua orang. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

Senin, 19 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 19 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XVI

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus. Tetapi Yesus menanggapinya dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan diberi tanda, selain tanda nabi Yunus. Sebagaimana halnya, Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, demikianlah juga Yesus akan berada di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam sebelum kebangkitan-Nya.

Doa Renungan

Ya Yesus, terimakasih atas hari baru yang Kaupercayakan padaku. Bantulah aku pada hari ini, untuk melaksanakan segala karya yang akan kukerjakan pada hari ini. Ya Yesus, aku menyadari bahwa segala kemampuan dan bakat yang kumiliki berasal dari-Mu. Semoga segala kemampuanku dapat berguna bagi kemuliaan nama-Mu dan berguna bagi pelayananku kepada sesama. Ya Yesus, terimakasih atas segala berkat dan karunia yang Kaulimpahkan dalam hidupku. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."

Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!" Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim.
2. Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,
3. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
5. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)

"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Siapakah Yesus bagi ahli Taurat dan orang Farisi? Mereka tetap tidak mengenal dan tidak mengerti siapakah Yesus padahal Yesus telah mengajar, menyembuhkan, dan mengusir setan. Mereka tetap minta tanda sekaligus mencobai Yesus. Alih-alih memberi tanda, Yesus menunjuk pada Yunus. Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, sementara Yesus menjadi tanda bagi angkatan ini. Dengan menunjukkan Yunus, Yesus secara tidak langsung menunjukkan siapakah jati diri-Nya. Dia lebih daripada Yunus; Dia juga lebih daripada Salomo.

Bagi orang yang tidak percaya dan tidak mengerti padahal mereka melihat dan diberi tanda, mereka akan dihukum. Hal ini bukan karena Allah tidak berbelas kasih, tetapi karena mereka sendiri menolak rahmat dan cinta Tuhan. Mereka menolak kebaikan dan kebenaran.

Sampai sekarang Yesus tetap berkarya dan menyatakan Diri lewat berbagai macam cara, misalnya: melalui alam, melalui orang, dan pewahyuan dalam batin. Di mana ada kebaikan, di sana Tuhan hadir. Manusia diminta untuk terus percaya, membuka hati dan budi kepada Tuhan, sehingga akhirnya masuk dalam kebahagiaan abadi bersama Dia.

Tuhan, ubahlah hati dan budiku yang keras ini agar makin percaya dan mengerti Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Bacaan Harian 19 - 25 Juli 2010

Bacaan Harian 19 - 25 Juli 2010

Senin, 19 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan VI
Mi. 6:1-4,6-8; Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23; Mat. 12:38-42
Kita sering kurang menyadari bahwa Allah telah ikut campur tangan dalam hidup kita. Kita seakan masih menunggu tanda dan mukjizat nyata dalam hidup kita untuk sungguh-sungguh berserah total kepada-Nya.

Selasa, 20 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan VI
Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 84:2-4,5-6,7-8; Mat. 12:46-50
Misi Yesus adalah membangun keluarga Allah yang di dalamnya Allah Bapa meraja. Maka, bagi Yesus, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak lagi dibatasi hanya dengan hubungan darah, tetapi siapa saja yang melakukan kehendak Bapa. Apakah kita juga boleh mengaku sebagai saudara Yesus?

Rabu, 21 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan VI
Yer. 1:1,4-10; Mzm. 71:1-2,3-4a,56ab,15ab,17; Mat. 13:1-9
Apakah hati kita sudah terbuka untuk menjadi tanah yang subur bagi Firman Tuhan yang ditaburkan di dalamnya? Ataukah hanya menjadi ’pinggir jalan’, ’tanah berbatu-batu’, atau ’semak berduri’, yang semuanya tak dapat membuat Firman Tuhan itu bertumbuh subur?

Kamis, 22 Juli 2010 : Pw Sta. Maria Magdalena
Yer 2:1-3,7-8,12-13; Mzm. 36:67ab,8-9,10-11; Mat. 13:10-17 (atau Yoh. 20:1.11-18)
Setiap manusia tentu merindukan keselamatan, tetapi tidak semuanya dapat melihat jalan menuju ke sana. Kita bersyukur telah diberi karunia untuk memahami dan menerima Kabar Gembira yang dibawa oleh Yesus. Namun, kita diharapkan dapat masuk lebih dalam lagi, menggali yang tersembunyi di balik yang kita lihat dan kita dengar.

Jumat, 23 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan VI
Yer. 3:14-17; Mzm. 32:10,11-12ab,13; Mat. 13:18-23
Benih rahmat Tuhan telah ditaburkan ke dalam hati kita. Bagaimana kemudian pertumbuhannya dan seberapa banyak buahnya sangat tergantung dari cara kita mengolahnya. Inilah tantangan kita bersama. Tentu, kita tak pernah boleh berhenti memupuknya sehingga buahnya semakin melimpah.

Sabtu, 24 Juli 2010 : Hari Biasa Pekan VI
Yer. 7:1-11; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a,11; Mat. 13:24-30
Kita tentu menginginkan supaya semua yang ada bersama kita adalah kebaikan dan hidup kita dijauhi dari segala yang jahat. Tapi, pada kenyataannya, seringkali kejahatan itu datang dan hidup di tengah kita. Yesus mengingatkan, biarlah kejahatan itu menjadi batu ujian terhadap kebaikan kita dan sekaligus memurnikannya.

Minggu, 25 Juli 2010 : Hari Minggu Biasa XVII
Kej. 18:20-32; Mzm. 138:1-2a,26c-3,6-7ab,7c-8; Kol. 2:12-14; Luk. 11:1-13
Yesus mengajarkan untuk hidup mengandalkan Bapa. Maka, tak henti-hentinyalah meminta, mencari, dan mengetuk pada-Nya. Ia akan mengirimkan Roh Kudus untuk memenuhi apa yang kita butuhkan. Dari kita perlu keterbukaan untuk hidup dalam bimbingan Roh itu, maka semua yang baik untuk kita akan terjadi.
Bagikan

Minggu, 18 Juli 2010 Hari Minggu Biasa XVI

Minggu, 18 Juli 2010
Hari Minggu Biasa XVI

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kol 1:28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, melalui Yesus, Putra-Mu, kami telah Kauberitahu, bahwa pelayanan sejati bersumberkan pengabdian kepada-Mu. Kami mohon, bukalah hati kami, agar dapat menerima sabda-Nya dan sesama kami serta membagi rezeki dengan mereka. Maka Engkau akan membuka pintu-Mu bagi kami serta menerima kami dalam kediaman-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (18:1-10a)

"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."

Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, "Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini: biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar Tuan-Tuan segar kembali. Kemudian bolehlah Tuan-Tuan melanjutkan perjalanan. Sebab Tuan-Tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka, "Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!" Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikan kepada seorang bujang yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolahnya itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, "Di manakah Sara, istrimu?" Maka berkatalah Ia, "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itu Sara, istrimu akan mempunyai seorang anak laki-laki.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:24-28)

"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."

Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun menurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberi tahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)

"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."

Dalam perjalanannya ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria ini duduk di dekat kaki Tuhan, dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku memberikan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Rekan-rekan yang baik!

Kisah dua perempuan bersaudara dalam Luk 10:38-42 yang dibacakan pada Hari Minggu Biasa XVI tahun C, 18 Juli 2010 ini acap kali dipandang sebagai anjuran agar orang memilih bersikap seperti Maria yang duduk bersimpuh mendengarkan Tuhan dan jangan seperti Marta, saudaranya, yang tenggelam dalam kesibukan pelayanan belaka. Tetapi dalam teks Injil Lukas itu tidak kita jumpai Yesus yang memuji-muji Maria, tidak pula ada celaan terang-terangan atau halus terhadap sikap Marta. Yesus bertamu untuk menerima kebaikan mereka dan ia menukarnya dengan Kabar Gembira, bukan sindiran atau ajaran-ajaran yang kerap dititipkan atau dipaksa-paksakan ke dalam Injil.

DI RUMAH MARTA

Cerita ini terjadi di rumah "seorang perempuan yang bernama Marta" (ayat 38). Tokoh ini kiranya memang seorang perempuan terpandang yang tinggal di sebuah suburbia. Terjemahan "desa" dapat memberi kesan keliru. Dari Yoh 11:1 kita tahu rumah Marta itu di Betania, semacam pemukiman yang berkembang dalam hubungan dengan sebuah kota tua, yakni Yerusalem. Di Betania itu juga nanti Yesus dielu-elukan sebagai raja (Luk 19:29, Mrk 11:1). Mereka yang tinggal di tempat seperti itu biasanya orang yang cukup berada. Gagasan "suburbia" lebih cocok, seperti "Kebayoran Baru"-nya Jakarta atau "Candi Baru"-nya Semarang atau "BSD". Begitulah bisa sekadar kita bayangkan kedudukan sosial Marta dan Maria.

Di beberapa tempat lain dalam Injil disebutkan Yesus mengajar dari kota ke kota dan dari "desa ke desa". Sebetulnya yang dimaksud ialah dari kota dan wilayah suburbianya. Memang Gereja pertama berkembang di kalangan itu. Di tanah Palestina dulu tak ada banyak hunian yang mirip desa yang biasa kita bayangkan, yaitu pemukiman yang terpisah dari dunia perkotaan. Di sana sini di padang gurun memang ada hunian kaum Badui, tetapi mereka tidak menetap di satu tempat melainkan berpindah-pindah secara musiman. Di wilayah padang gurun memang ada pertapaan dan orang perkotaan sekali-sekali datang untuk "nyepi" atau minta berkah orang suci seperti Yohanes Pembaptis. Di mana orang "miskin" tinggal? Tempat mereka meneduh biasanya di luar pintu gerbang kota, tetapi tidak di suburbia kota itu. Mereka biasa meminta sedekah di jalanan dari mereka yang keluar masuk kota. Bersama dengan penderita kusta, orang buta, orang miskin tinggal di luar kedua wilayah hunian itu. Mereka betul-betul kaum marginal, tak masuk hitungan. Para murid dari generasi kedua yang memang orang kota dan suburbia makin peka akan keadaan mereka yang terpinggir ini dan berbuat banyak untuk mengentas mereka dari kemelaratan. Dalam hal ini terasa paling jelas kesadaran kalangan murid yang dikenal Lukas.

Marta dikenang para murid generasi kedua sebagai perempuan terpandang yang rumahnya pernah menjadi tempat singgah Yesus bersama murid-muridnya dalam perjalanan menuju Yerusalem. Memang tak sedikit perempuan yang "melayani rombongan Yesus dengan harta mereka" (Luk 8:3 lihat juga Luk 4:39; Mrk 15:40-41). Dan kedua bersaudara ini termasuk kelompok penunjang seperti itu. (Maria saudara Marta itu bukan Maria Magdalena.) Di rumah itu Yesus tidak hanya singgah, ia juga sempat mengajar. Di situ ia diterima baik, tidak seperti di sebuah tempat di Samaria yang diceritakan sebelumnya dalam Luk 9:53-56.

DUA CARA MENERIMA KEDATANGAN YESUS

Tentu saja Marta bangga rumahnya disinggahi. Ia berusaha sebaik-baiknya melayani tetamunya. Terutama tamu yang satu ini. Tidak heran, ibu rumah tangga ini mulai sibuk menyiapkan ruang, perhelatan, apa saja yang pantas bagi kesempatan ini. Ia tidak ingin nanti dibicarakan orang bahwa jamuannya tak semeriah Bu Anu.... Kita bayangkan Marta ke sana ke mari mencicipi ini itu, menyuruh si ini si itu, agak mengomel kok begini begitu, ia pegang komando sore itu... Lha di mana Maria? Tuh, malah "duduk dekat kaki Yesus" ikut-ikutan mendengarkan uraian ilmu ketuhanan yang sedang dibeberkan Yesus kepada para bapak terhormat di ruang tamu! Bagaimana si Maria ini, pikir Marta. Di zaman itu memang tak biasa perempuan diterima menjadi murid ahli agama. Yesus ini nyleneh. Kok tidak merasa kurang enak kuliahnya ikut dihadiri perempuan. Marta makin kesal. Dan pada ayat 40 rasa jengkelnya itu sempat mendarat pada Yesus, "Tuhan, kok diam saja melihat saudaraku ini membiarkan aku sendirian keteteran melayani!" Tipe Marta itu masih dapat dilihat di sekitar kita, perempuan baik hati dan cekatan, meski ceplas-ceplos dan rada intimidating. Maria lain. Siapa yang lebih menerima Kabar Gembira? Tak perlu tergesa-gesa kita jawab.

Tentang Maria tidak banyak kata ditulis. Namun ia menjadi perhatian semua pihak: Marta yang kesal terhadapnya, Yesus yang akan mengatakan sesuatu tentangnya, dan orang banyak, dan homilist hari ini juga. Jangan lupa, juga perhatian Lukas penginjil! Maria perempuan yang berani dalam caranya sendiri, tak kalah dari Marta, ia nekat mendengarkan kuliah Yesus. Ia tak membiarkan diri dibatasi rambu-rambu tingkah laku bagi kaum perempuan waktu itu. Tapi ia tidak mencari-cari pembenaran teoretis. Mungkin juga bukan soal baginya. Tak terpikir olehnya teori emansipasi, apalagi wacana seputar konstruksi sosial gender. Perangainya tidak konfrontatif. Sekarang ia sedang asyik mendengarkan perkataan Yesus - "duduk dekat kaki Tuhan", seperti dibisikkan Lukas kepada pembacanya dalam ayat 39. Langsung sesudahnya, Lukas menulis "sedangkan Marta sibuk sekali melayani". Sikap mendengarkan ditaruh Lukas berjajar dengan kesibukan melayani. Ini bukan penilaian. Bukan juga untuk membuat kita memilih. Ia mengajak kita mengamat-amati serta menikmati peristiwa manusiawi itu dan belajar mengenal kemanusiaan sendiri.

MELACAK KISRUHNYA TEKS

Bukan maksud Lukas memperlawankan kerohanian kontemplatif dan spiritualitas aktif. Tidak juga seperti Yesuit yang getol menyarankan sintesis antara keduanya dalam ujud "contemplatio in actione". Lukas lebih apa adanya, lebih lugu. Tapi juga lebih lembut. Ia memperlihatkan, di dalam perjalanan ke salib, ke Yerusalem ini, ada orang-orang yang menyambutnya secara khusus tapi dengan cara mereka masing-masing.

Pada akhir episode itu Yesus mengatakan Maria sudah memilih "bagian terbaik" yang tak akan diambil darinya. Apa itu? Mendengarkan Tuhan? Agar supaya tidak terlalu cepat meloncat ke tafsiran seperti itu, baiklah diketahui bahwa paling sedikit ada lima versi teks pada ayat yang memuat "bagian terbaik" tadi. Ini menunjukkan saratnya upaya penafsiran dari zaman dulu: (1) Marta, Marta, Maria telah memilih bagian terbaik... (2) Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal, Maria telah memilih bagian terbaik.... (3) Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal; tapi hanya beberapa saja yang perlu; Maria telah memilih bagian terbaik.... (4) Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal; tapi hanya satu saja yang perlu; Maria telah memilih bagian terbaik.... (5) Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal; tapi hanya beberapa saja yang perlu atau malah hanya satu saja; Maria telah memilih bagian terbaik....

Jelas (5) itu hasil gabungan (3) dan (4), dan masing-masing dari (3) dan (4) itu berisi tafsiran tentang apa yang dimaksud dengan tak usah banyak repot dalam (2). Teks (1) boleh jadi telah kehilangan "engkau khawatir...dengan banyak hal" yang memuat amatan Yesus mengenai Marta. Mana yang benar? Teks Lembaga Alkitab Indonesia, memilih (4), mengikuti pemakaian teks utama dalam liturgi. Tradisi ini memang sepatutnya dihargai. Mari kita coba mengerti alam pikiran pengarangnya sendiri.

"MEMILIH YANG TERBAIK"

Luc kemarin datang ngobrol ke rumah saya. Beberapa minggu ini memang ia tak kelihatan. Maklum baru saja ia kembali dari menengok kampung halamannya. Dibawanya oleh-oleh sebesek kunafa, penganan nyamikan Timur Tengah bermadu, kenyal-kenyal kemripik berisi kacang pistacchio gepuk. Di sore musim panas itu kami mulai bicara ke sana ke mari mengenai orang-orang zaman dulu, termasuk kedua bersaudara Marta dan Maria.

GUS: Marta masuk lagi ke ruang tamu, bangga, membawa penampan dengan tambahan kunafa dan heran melihat minumannya kok ternyata belum dihidangkan. Tadi Maria kan sudah dipesan menyuguhkan teh, lha nyatanya tetap duduk terpaku di bagian depan kumpulan itu Maka Marta minta Yesus membangunkan Maria dari lamunannya supaya mengambilkan minuman. Marta sendiri masih akan menyiapkan tumpeng kus-kus.

LUC: Imaginatif! Apa akan terbit di jurnal penulisan kreatif?

GUS: [Dapat angin.] Mengenai "satu saja yang perlu" yang dikatakan Yesus, gimana juntrungnya? Apa maksudnya satu macam saja suguhannya sudah cukup, tak usah banyak-banyak. Kunafa cukup, tak usah tambah kueh amandel baklava. Atau Yesus sebenarnya mau bilang, ala kadarnya saja, tak usah macam-macam?

LUC: [Kelihatan geli, lalu menambah.] Maria memang barusan memberi Yesus seiris kunafa yang betul-betul dipilihnya sebagai potongan "yang terbaik". Kubayangkan Yesus memaksudkan, "Sudahlah, Marta, kan Maria memilihkan [sepotong kunafa] yang terbaik yang kau suguhkan tadi dan memberikan padaku dengan senyum. Kunafa buatanmu rasanya jadi tambah manis! Sudah kucicipi, takkan diambil orang lain - tuh piringnya masih dipegangkan Maria!"

Luc meraih cangkir dan menghirup teh hibiscus hangat kegemarannya, lalu mendesis puas. Terhenyak saya oleh humornya yang enteng tapi padat berisi itu. Eksegese kunafa! "Yang terbaik" itu memang hasil olahan Marta tapi dipilih dan disampaikan oleh Maria. Dan tanpa memandang perangai masing-masing, Yesus menerima kebaikan mereka berdua. Kunafa atau apa saya "yang satu yang perlu" (ayat 42) itu sekadar tanda mereka bertiga saling memperkenalkan diri masing-masing. Yesus tidak minta agar lebih didengarkan. Ia sudah senang rombongannya diterima dengan ramah. Pemberian apa saja dapat membuatnya puas.

Sampai larut malam kami ngobrol di kebun Biblicum. Setelah mengantar Luc sampai ke gerbang, terlintaslah di benak saya, malam itu, di Betania Yesus dan murid-muridnya sempat mendapatkan tempat menaruh kepala untuk beristirahat, hal yang sebenarnya sudah tak mereka harapkan lagi (lihat Luk 9:58; Mat 8:20). Kebaikan dua perempuan bersaudara itu membuat orang yang berjalan menuju ke Yerusalem itu bisa sekadar menarik nafas. Satu saja yang perlu, yang terbaik, kunafa hasil jerih payah Marta yang dihidangkan oleh Maria dengan senyum.


Salam hangat,

A. Gianto

------------------------------------------------------------------


TAMBAHAN ttg. kyrios -kyrie (Luk 10:39 dan 40)


Rekan-rekan,

Berikut ini sekadar penjelasan tambahan mengenai pemakaian kata "Tuhan" dalam kisah Marta dan Maria ( (Luk 10:38-42) yang dibacakan Minggu 22 Jul 07 dan khusus tentang terjadinya kata itu dalam bahasa Indonesia.

1. Dalam Luk 10:39 disebutkan bahwa Maria "duduk di dekat kaki Tuhan". Ungkapan ini mengandung arti harfiah Maria bersimpuh dekat tempat Yesus duduk mengajar, tapi sekaligus juga berarti yang bersangkutan ialah murid, bukan pendengar sesaat. Memang pada zaman itu di masyarakat Yahudi perempuan diterima sebagai murid oleh seorang ulama waktu itu. Tetapi perlu diingat kisah ini berkembang di kalangan Lukas, yakni kalangan para pengikut Yesus yang lebih merdeka, tidak amat terikat oleh kebiasaan dan adat orang Yahudi. Di kalangan itulah justru banyak murid dari kalangan perempuan. Ini terjadi dengan kalangan yang dikunjungi Paulus dalam perjalanannya. Bahkan pengurus komunitas di Korintus ialah Bu Priskila (istri Bang Aquilla), seorang pebisnis perempuan mandiri (berani pakai nama sendiri, tidak nunut nama suami) yang juga dikenal di Roma waktu itu. Ada beberapa tokoh seperti ini di tempat lain juga.


2. Pokok lain yang menarik dan dapat membantu lebih memahami Injil pada umumnya ialah penyebutan Yesus sebagai "Tuhan" seperti dalam ayat itu, walaupun jelas yang sedang diceritakan ialah tokoh Yesus orang Nazaret, guru dan penyembuh tenar yang akhirnya bernasib tragis di Yerusalem. Ini bukan perkara terjemahan. Aslinya ialah kata Yunani "kyrios", bisa dialihbahasakan sebagai "tuan" tapi juga sebagai "Tuhan". (Atau bila dipakai sebagai sapaan, seperti oleh Marta dalam Luk 10:40, menurut tatabahasa Yunani bentuknya ialah "kyrie!", yakni "tuan!" tapi bisa pula "Tuhan!"). Mana cara yang tepat untuk memahami? Baiklah diingat bahwa kisah ini (juga seluruh Injil) baru muncul di kalangan umat paling tiga puluh tahunan setelah Yesus disalibkan sebagai pewartaan bagi generasi kedua kalangan murid. Ketika itu sudah mantap warta dan kesadaran di kalangan umat bahwa:

(a) Yesus itu ialah "Dia yang Terurapi" (Kristus/Mesias), yang resmi datang dari Allah sendiri.
(b) Dia telah bangkit pada hari ketiga setelah dimakamkan mengikuti penyalibannya d bawah pemerintahan Ponsius Pilatus.
(c) Ia bukan saja guru dan penyembuh tenar dari Nazaret yang mengajarkan bahwa Yang Mahakuasa itu bisa dialami dan dipanggil sebagai Bapa. Yesus Kristus itu sendiri kini diimani sebagai yang ada bersama dekat dengan Bapa yang tadi diajarkannya kepada orang banyak. Ini terungkap dengan penyebutannya sebagai "Putra". Dan kedekatan dengan Bapa ini jaminan bahwa pengajaran tadi itu benar.

3. Oleh karena itu, dalam kesadaran umat, Yesus yang bangkit itu kini dialami sebagai Tuhan yang memperkenalkan bukan saja dengan ajaran dan tindakan siapa Bapanya itu, melainkan yang bisa menghadirkanNya dalam dirinya - dalam kehadiran yang khusus di tengah umat yang mengingatnya. Dan inilah perspektif yang ditampilkan penulis Injil kepada pembacanya. Kata "kyrios" yang dipakai merujuk Yesus dalam Injil mengacu pada Yesus dari Nazaret ("tuan") dan sekaligus Kristus Iman ("Tuhan") seperti dijelaskan tadi. Berarti Injil menampilkan Yesus sejarah dan sekaligus mempersaksikan bahwa ia itu ialah Tuhan orang beriman yang mengakui dia sebagai Kristus. Ini kunci memahami kisah-kisah Injili.


4. Megenai asal usul kata "Tuhan" dan "tuan" khusus dalam bahasa Indonesia:

(a) Kata "Tuhan" sebenarnya muncul sebagai ucapan hiperkorek (jadi "keliru") dari huruf H dalam T-W-H-N, satu bentuk penulisan yang kurang lazim dari kata "tuan" dalam ejaan Arab Melayu. Penulisan yang sesuai dengan kaidah ialah T-W-N. (Huruf W di situ mewakili bunyi [u] dalam silaba pra-akhir yang terbuka; ini kaidah standard.) Huruf H dalam T-W-H-N itu sebetulnya upaya dalam penulisan pra-standard untuk mereproduksi bunyi [h] lemah yang masih terdengar di antara sukukata [tu] dan [an]. (Bandingkan dengan ucapan "bahasa" yang sebenarnya ucapan hiperkorek dari "basa"; juga "baharu" -"baru".) Ucapan hiperkorek [tu-han] dengan [h] beraspirasi keras itu kemudian dipakai khusus untuk menyebut Tuhan dan selanjutnya makindikembangkan pemakaiannya di kalangan Kristen dan masuk dalam kosakata umum bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Demikianlah kata "Tuhan" menjadi kata tersendiri, makin terpisah dari kata "tuan". Dalam bahasa Jawa diversifikasi leksikal seperti ini hanya terjadi lewat perbedaan huruf kecil-huruf kapital, ucapannya sama: gusti-Gusti, jadi seperti banyak bahasa lain yang kita kenal.
(b) Dari segi etimologi, kata "tuan" dibentuk dari "tua" dan "-an" dengan penyederhanaan ucapan [a-a]. Imbuhan -an pada kata sifat kerap menghasilkan kata benda dengan arti 'yang seperti...'. Jadi "tuan" secara etimologis berarti yang mirip dengan kaum tua, karena memang yang bersangkutan tidak selalu benar-benar tua usia, tetapi kedudukan, derajat serta kehormatannya seperti para tetua. Bentukan "tuan" sudah membatu sehingga tak diingat lagi bahwa asalnya dari kata "tua". Dalam bahasa Indonesia sekarang bentukan semacam masih kelihatan dalam kata "manisan" (nyamikan yang rasanya manis dan asam seperti manisan asem dan manisan salak), "kuningan" (logam yang warna idealnya "kuning" walaupun lebih sering tampak coklat kusam seperti kran wastafel pasturan yang jarang digosok Brasso). Dengan kata dasar lain, bentukan dengan -an memiliki makna lain, yakni yang di- seperti dalam "ringkas-an", "curi-an". Bandingkan juga bentukan gaya Jakarta "tua-an" dikit, "besar-an dikit" yang punya makna "lebih ..." ).
(c) Kata "tuan" dapat dipakai sebagai kata sapaan dan kata ganti orang kedua dalam ragam sopan gaya lama: "Ya tuan (=sapaan), sekiranya tuan (=kata ganti orang kedua) berkenan datang ke pondok hamba,...." Selain itu, dalam arti 'yang seperti orang tua, terhormat, berwibawa, dst.' kata "tuan" juga dapat dipakai sebagai sebutan honorifik seperti "Tuan/Tn." Zainal dst. Berlawanan dengan itu, bentukan leksikal yang relatif baru, yakni "Tuhan" tidak (belum?) dapat dipakai sebagai sebutan honorifik seperti itu; tak ada *Tuhan Baal walaupun sebagai kata sapaan sudah dipakai: " Di manakah Engkau, ya Tuhan?" Kata "Tuhan" juga tidak dipakai sebagai kata ganti orang kedua sekalipun acuannya ialah Tuhan sendiri.

Mudah-mudahan catatan ekesege dan linguistik di atas bermanfaat.


Salam hangat,

A. Gianto



Bagikan

Sabtu, 17 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 17 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XV

Karena rencana jahat orang-orang Farisi, Yesus menyingkir. Ia lalu menyembuhkan banyak orang yang mengikuti Dia, tetapi melarang mereka untuk memberitahukan siapa Dia. Maka terpenuhilah apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Dia akan membawa harapan dan keadilan.

Doa Renungan

Ya Yesus, Engkau mengenal aku apa adanya. Engkau mengetahui segala kelemahan dan ketidak berdayaanku. Aku mohon kepada-Mu supaya Engkau membantu aku dalam segala kelemahanku. Biarlah Roh Kudus-Mu sendiri yang memberi kekuatan kepadaku, agar aku dapat berjalan dalam terang kasih-Mu pada hari ini. Ya Yesus, dampingilah aku pada hari ini. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)

"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya! Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu ratapan dan akan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya, ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita." Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)
1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan? Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."

Sekali peristiwa, orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Mengapa Yesus melarang untuk memberitahukan siapakah Dia? Kalau orang disembuhkan oleh Yesus, wajar saja bila orang tersebut akan memberitakan dan menceritakan peristiwa yang ia alami itu, bukan? Tidak usah diceritakan pun, tindakan atau peristiwa luar biasa itu pasti diketahui oleh banyak orang dan menyebar dari mulut ke mulut. Sulit memahami alasan larangan Yesus. Kiranya Yesus melarang mereka karena mereka bisa memiliki gambaran yang keliru tentang Dia.

Menyaksikan mukjizat penyembuhan, orang banyak hanya melihat Yesus sebagai tabib dan penyembuh. Mereka akan mencari Dia untuk disembuhkan, agar Yesus melakukan mukjizat. Yesus menjadi orang terkenal. Hal ini dapat membahayakan misi Yesus yang sebenarnya, yaitu supaya orang percaya kepada-Nya, percaya kepada Allah yang berbelas kasih.

Yesus ingin tetap pada jati dirinya sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya, yaitu ”sebagai Hamba”, sebagai Anak Allah yang terkasih, Roh Allah ada pada-Nya. Hamba Yahweh menyatakan maksud dan isi hati Allah dengan tidak berteriak. Hamba Yahweh itu menyatakan hukum Allah, yaitu hukum kasih. Siapakah Yesus bagi kita? Sekadar penyembuh? Seorang pembuat mukjizat? Atau kita sampai pada iman sejati kepada-Nya?

Yesus, Tuhanku, ajarilah aku mengimani Engkau sebagaimana yang Engkau kehendaki. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy