| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 03 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Selasa, 03 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
St. Stefanus I, Paus, Mrt.

Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan mengasihi. Tuhan akan mengulurkan tangan sehingga kita yang meragukan-Nya pun pasti terselamatkan.

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, kuasa-Mu mengatasi segalanya di dunia ini. Engkau menunjukkan kemuliaan kepada para murid-Mu dengan berjalan di atas air. Ajarilah kami setiap hari, khususnya pada hari ini untuk selalu percaya pada kuasa-Mu yang mengubah dan membuat segalanya mungkin terjadi. Tuntunlah kami agar tak ada satu pun bisa merampas iman kepercayaan kami pada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia (30:1-2.12-15.18-22)

"Karena kesalahan dan dosamu sangat banyak, maka Aku telah memukul engkau. Tetapi Aku akan memulihkan kemah Yakub."

Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya, sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
4. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:1-2, 10-14)

"Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai akar-akarnya."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, "Dengarlah dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, "Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?" Tetapi Yesus menjawab, "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bagai kapal di tengah lautan lepas yang diombang-ambingkan gelombang dan angin sakal, demikianlah situasi Gereja purba yang telah jauh menyebar ke seluruh daerah jajahan Romawi yang diterpa begitu banyak tantangan dan penganiayaan yang menggoyahkan iman mereka. Di saat-saat itu Yesus muncul walau mereka tak mengenal-Nya. Petrus yang berani menguji imannya sendiri ternyata tenggelam juga karena ketakutannya masih lebih besar daripada imannya.

Lawan dari iman bukanlah tidak beriman, melainkan ketakutan. Orang yang takut adalah orang yang kurang atau bahkan tidak beriman. Iman akan kehadiran Yesus selayaknya menjadi kekuatan kita dalam mengarungi segala cobaan dan gelombang hidup yang menghempas kita. Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam mengarungi cobaan hidup kita. Dia selalu hadir dan berbisik, ”Jangan takut, Aku ini.” Namun, beriman tidaklah semudah yang kita ucapkan. Mungkin mulut kita komat-kamit berdoa dan menyerahkan segala situasi hidup kita kepada Allah, tetapi ketakutan yang begitu besar membuat kita juga tenggelam.

Namun, kita yakin bahwa Tuhan yang sudah tahu kadar iman kita yang begitu lemah tetap mengulurkan tangan-Nya dan membantu kita. Dia tidak membiarkan kita tenggelam dalam kesusahan.

Ya Tuhan, di kala hidup ini diterpa gelombang yang dahsyat, janganlah membiarkan hamba-Mu ini tenggelam dalam kesusahan. Ulurkanlah tanganmu dan tolonglah aku yang kurang percaya ini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Senin, 02 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 02 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
St. Eusebius Vercelli, Uskp., Mrt; B. Petrus Febe Nazianze

Hati seorang gembala yang baik mudah tergerak oleh belas kasih kepada umatnya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, seringkali kami memuaskan diri kami dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan diri-Mu. Hari ini Engkau mengajari kami, bahwa Engkaulah satu-satunya yang dapat memuaskan rasa lapar dan haus kami. Ajarilah kami untuk mengusahakan apa saja yang berguna untuk kehidupan kekal. Kuatkanlah kami bila berhadapan dengan godaan dunia yang tak kalah kuatnya menggoda dalam kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (28:1-17)

"Hai Hananya, Tuhan tidak mengutus engkau! Engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta."

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel. Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!" Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu, kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini. Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini: Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar. Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN." Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya. Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana. Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia: "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN." Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 119:29.43.79.80.95.102; R: 68)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
4. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
5. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat: dibagi-bagi-Nya roti, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus dari situ, dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kapankah manusia merasa kecukupan? Semakin kita memiliki harta yang banyak semakin besar kebutuhan kita dan semakin kita merasa tidak cukup. Para murid Yesus mengeluh kepada Yesus kalau mereka hanya memiliki lima buah roti dan dua ekor ikan. Untuk mereka saja dalam kelompok, lima buah roti dan dua ekor ikan sangatlah tidak cukup.

Yesus dengan tegas mengatakan kepada murid-murid-Nya, ”Kamulah yang memberi mereka makan” (bdk. Mat 14:16). Dengan kata lain, Yesus tidak menginginkan kita lari dari tanggung jawab sosial untuk memberi makan, memberi kehidupan bagi begitu banyak orang yang membutuhkannya.

Negara kita ini semakin jatuh dalam keterpurukan bukan karena kita miskin secara bangsa, tetapi karena segelintir orang yang selalu merasa kurang dengan apa yang mereka miliki walaupun mereka sudah memiliki hampir separuh dari kekayaan negara ini. Gaya hidup orang-orang seperti itu sama sekali tidak mencerminkan kepeduliannya pada begitu banyak anak bangsa yang hidup dalam kemisikian, kemelaratan, dan penderitaan. Gaya hidup seperti itu—yang mati rasa akan penderitaan sesama ini—merupakan alasan utama dari keterpurukan bangsa ini. Sungguh patut disayangkan bahwa bangsa yang takwa kepada Tuhan ini, tanggung jawab sosialnya semakin kerdil.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk peka terhadap kebutuhan sesamaku dan selalu siap sedia mengulurkan tangan untuk membantu mereka. Amin..

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian



Bagikan

Bacaan Harian 02 - 08 Agustus 2010

Bacaan Harian 02 - 08 Agustus 2010

Senin, 02 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 28:1-17; Mzm 119:29.43.79-80.95.102; Mat 14:13-21.
Lima roti dua ikan digandakan sehingga lima ribu orang, tidak termasuk perempuan dan anak-anak, makan sampai kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul sesuai jumlah para murid. Artinya, setiap murid Yesus tetap mengemban tugas untuk menyalurkan berkat kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

Selasa, 03 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 14:22-36.
Yesus juga hadir dalam kehidupan kita, siap untuk memberikan pertolongan. Namun, seringkali kita tidak menyadari kehadiran-Nya, bahkan menganggap-Nya sebagai 'hantu'. Lalu, kita malah kerap mengandalkan kekuatan sendiri dan mengabaikan tangan kasih Tuhan yang selalu siap terulur bagi kita. Berpalinglah pada-Nya. Ia ada bersama kita.

Rabu, 04 Agustus : Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam (P).
Yer 31:1-7; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 15:21-28.
Perempuan Kanaan itu dengan penuh kerendahan hati, tak kenal mundur, dan dengan sangat yakin memohon uluran kasih Yesus untuk kesembuhan anaknya. Iman itu dipuji Yesus dan membuahkan hasil. Yesus memang datang untuk semua orang; juga untuk orang-orang yang sering dianggap tidak layak. Yang penting adalah iman.

Kamis, 05 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 31:31-34; Mzm 51:12-15.18-19; Mat 16:13-23.
Siapakah Yesus bagiku? Kalau kita juga mengakui bahwa Ia 'Mesias, Anak Allah yang hidup', apakah pengakuan itu juga sudah tercermin dalam kehidupan yang kita jalani? Apakah Yesus sungguh hidup dalam hidup sehari-hari kita dan menjadi Raja yang bertakhta di atas-Nya? Ataukah pengakuan itu cuma sekedar ungkapan bibir saja?

Jumat, 06 Agustus : Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).
Dan 7:9-10.13-14; atau 2Ptr 1:16-19; Mzm 97:1-2.5-6.9; Luk 9:28b-36.
Petrus, Yohanes, dan Yakobus mengalami penampakan Tuhan yang membahagiakan. Sesungguhnya Yesus juga menampakkan diri-Nya dalam peristiwa-peristiwa hidup kita. Kalau kita mampu menyadari-Nya, pastilah itu juga merupakan pengalaman yang membahagiakan.

Sabtu, 07 Agustus : Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Hab 1:12 – 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20.
Kata-kata Yesus mengingatkan kita betapa dahsyatnya iman. Iman yang sebesar biji sesawi pun memiliki kekuatan apabila sungguh dipelihara dan dibiarkan bertumbuh-kembang. Pertanyaannya adalah apa yang kita usahakan agar iman yang kecil itu dapat terus bertumbuh, sehingga kita sungguh-sungguh menggantungkan hidup kita kepada-Nya?

Minggu, 08 Agustus : Hari Biasa Pekan XIX (H).
Keb 18:6-9; Mzm 33:1.12.18-.20.22; Ibr 11:1-2.8-19 (Ibr 11:1-2.8-12); Luk 12:32-48 (Luk 12:35-40)
Yesus mengingatkan supaya kita menjalani hidup sebagai hamba yang selalu siap sedia untuk melayani 'majikan'. Apa pun yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup sehari-hari hendaknya mengungkapkan iman kita yang selalu siap melayani-Nya


Bagikan

Minggu, 01 Agustus 2010 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 01 Agustus 2010
Hari Minggu Biasa XVIII

Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. (Kol 3:4)

Doa Renungan

Allah Bapa kami sumber kehidupan, sumber segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, kini terang-Mu telah terbit. Kami mohon bantulah kami dalam pekerjaan kami. Tambahkanlah rejeki kami, agar dengan pemberian-Mu tersebut kami dapat membantu sesama kami yang membutuhkan. Jangan biarkan keserakahan hinggap di hati kami, tetapi tanamkanlah dalam diri kami rasa untuk berbagi dengan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2; 2:21-23)

"Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, sungguh kesia-siaan belaka! Segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah mencari hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagianya kepada orang lain yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini adalah kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati; bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Lewat pembaptisan, orang yang percaya itu mati terhadap dosa dan hidup secara baru dalam Allah. Orang-orang Kristiani memang hidup dalam iman. Maka hendaknya hidup mereka sepadan dengan panggilan mereka. Mereka dipanggil untuk mengarahkan perhatian kepada harta surgawi.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:1-5.9-11)

"Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia-lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia-baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3, 2/4)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)


"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, "Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku." Tetapi Yesus menjawab, "Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?" Kata Yesus kepada orang banyak itu, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu." Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku.' Lalu katanya, 'Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah, dan bersenang-senanglah!' Tetapi Allah bersabda kepadanya, 'Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?' Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan HARTA DALAM KEHIDUPAN

Injil yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XVIII tahun C ini (Luk 12:13-21) beranjak dari pembicaraan antara Yesus dan orang yang datang meminta pertolongannya untuk menyelesaikan perkara warisan (ayat 13-15). Orang itu merasa bahwa haknya dalam pembagian warisan tidak dihormati ooleh saudaranya dan meminta Yesus berbicara kepada saudaranya. Memang ada kebiasaan orang pergi menghadap seorang yang dituakan, guru, penghulu adat, atau tokoh yang wibawanya diterima umum. Tetapi Yesus tidak bersedia menjadi hakim bagi perkara itu. Alih-alih, ia mengajak orang berpikir mengenai sikap terhadap harta kekayaan dengan sebuah perumpamaan mengenai orang kaya yang bodoh (ayat 16-21).

LATAR BELAKANG

Dalam masa pemerintahan Romawi, pada prinsipnya semua perkara diatur oleh hukum Romawi. Bahkan digariskan pula sampai mana dan bagaimana hukum adat dan agama bisa diberlakukan. Keputusan dalam hukum adat bertambah kuat bila diberi pengesahanan menurut hukum Romawi. Cukup sering perkara jual beli atau pembagian milik menurut adat dibawa ke lembaga resmi Romawi untuk dicatat dan diresmikan. Maklum perundang-undangan hukum positif di seluruh wilayah Romawi mengharuskan pengesahan semua keputusan adat. Tentu saja dalam pelaksanaannya tidak semuanya terjadi demikian. Pihak penguasa Romawi juga tidak selalu ikut campur dan mengontrol kecuali dalam perkara-perkara penting seperti pencatatan penduduk atau hukuman mati yang ditetapkan oleh mahkamah agama. Jelas campur tanggan penguasa asing tidak disenangi di kalangan Yahudi walaupun mereka tak bisa mengelakkan dualitas hukum. Masalah apakah orang Yahudi boleh membayar pajak kepada kaisar atau tidak ialah satu perkara yang mencerminkan keadaan ini (Mrk 12:13-17; Mat 22:15-22; Luk 20:24-25). Dalam episode itu dualitas hukum dipakai lawan-lawan Yesus untuk menjeratnya. Tetapi ia mengembalikan permasalahannya kepada yang menanyainya dan tidak terperosok perangkap mereka

Mengapa orang tadi tidak mendapat hak warisannya? Boleh jadi saudara orang itu memang mengakangi seluruh warisan. Suatu keadaan yang tidak jarang terjadi di dalam keluarga yang baik-baik sekalipun. Ketamakan sang saudara? Boleh jadi. Tapi peristiwa ini sebaiknya tak perlu dijadikan bahan menuduh pihak-pihak tertentu. Perkara warisan di sini memang tidak dimaksud untuk menjerat Yesus. Malah jelas orang-orang menghormati wibawanya. Namun apa tanggapan Yesus? Ia menolak ikut serta dalam sengketa mengenai warisan. Mengapa? Boleh jadi latar belakang di atas membantu memahami. Soal sengketa itu bisa diurus dengan pihak yang lebih berwenang, khususnya dalam urusan hukum. Dengan demikian penyelesaiannya akan lebih terjamin.

NASEHAT BERJAGA-JAGA

Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang yang datang ke pada orang yang dihormati, seorang guru, tidak akan pulang dengan tangan hampa meskipun permintaannya tak dikabulkan atau permasalahannya tidak mendapat penyelesaian. Begitu pula Yesus yang dalam ayat 13 disapa sebagai "Guru" itu tidak menyuruh orang pergi tanpa bekal. Dan yang diberikannya ialah ajaran sikap hidup yang jauh lebih berharga daripada penyelesaian urusan warisan. Diberikannya nasehat agar berhati-hati dalam berurusan dengan harta, agar jangan kemaruk (ayat 15). Nasehat ini kemudian dijelaskan dengan perumpamaan orang kaya yang bodoh (ayat 16-21). Ada banyak kemiripan dengan cara yang dipakai Yesus dalam menjawab masalah yang diajukan seorang ahli Taurat mengenai cara terbaik memperoleh hidup kekal yang menjadi dasar bagi perumpaan orang Samaria yang baik hati (Luk 10:25-37). Dalam kesempatan itu Yesus tidak mengupas hukum Taurat yang sudah dikenal baik sang ahli Taurat, tetapi ia mengajarkan hal yang baru dengan perumpamaan orang Samaria yang baik hati: apa artinya menjadi "sesama bagi orang lain" dan bukan terpaku pada gagasan siapa "sesama-ku" itu. Dalam peristiwa hari ini, suatu masalah dalam pembagian kekayaan beralih menjadi pengajaran hidup agar menjadi kaya di hadapan Allah.

Kepada siapa ditujukan nasehat agar berhati-hati terhadap sikap tamak akan harta (ayat 15)? Dapat diperiksa dari perubahan kata ganti. Dalam ayat sebelumnya, pembicaraan hanya terjadi antara Yesus dan orang yang datang membawa perkara warisan. Dalam ayat 15 Yesus berbicara kepada "mereka", yaitu kepada orang-orang yang ikut mendengarkan bagaimana sang Guru memecahan perkara tadi. Para pendengar kasus sengketa warisan itu kini menjadi murid ilmu kehidupan. Nasehatnya bukan celaan kepada orang yang datang kepadanya minta bantuan masalah warisan Bukan pula anjuran tersirat kepada lawan orang tadi agar tidak tamak. Tetapi ia membantu semua orang melihat akar permasalahan yang dibawa kepadanya dengan memakai sebuah perumpamaan.

PERUMPAMAAN ORANG KAYA YANG BODOH

Bila dibaca dari awal hingga akhir, akan terasa betapa kosongnya kehidupan orang kaya dalam perumpamaan ini. Ia tidak mempunyai teman bicara. Ia hanya berbicara dengan diri sendiri. Ia bahkan tidak minta keringanan Allah yang berfirman kepadanya bahwa malam itu jiwanya akan diambil. Mungkin orang itu tak lagi dapat mendengar peringatan itu. Bahkan harta miliknya yang menjadi berkah dari atas itu tidak bisa menjadi barang hidup baginya. Tanah, penenan, lumbung, barang-barang yang dipunyai itu hanyalah obyek belaka. Semuanya itu dibawahkan kepada gagasan "dipunyai dan ditata" belaka, tidak pernah diupayakan berkembang agar makin "terasa ada dan berguna". Orang itu tidak tahu bagaimana mengisi kesepian hidupnya. Ia justru makin mengisolasi dirinya dengan membangun lumbung yang makin luas dan yang akhirnya malah menguburkannya hidup-hidup. Ia bahkan tak sempat menjadi kawan bagi dirinya sendiri. Ia memperbudak diri dengan tidak mendengarkan yang sayup-sayup masih ada dalam nalarnya, yaitu untuk mengamalkan pada orang lain. Kita dapat tahu ini karena ini nanti dikatakan Allah dalam ayat 20 "...untuk siapakah itu nanti?" Suara hatinya sedemikian tertimbun kekayaannya sendiri. Orang kaya itu sebetulnya ingin rujuk dengan dirinya sendiri dulu, ia ingin menikmati istirahat, makan-minum, dan bersenang-senang (ayat 19) Bukan hal buruk. Tak perlu hal ini dilihat dari sudut pandang askese penyangkalan diri dari zaman kemudian. Dalam kesadaran religius umum waktu itu harta ialah berkat ilahi yang mesti dikembangkan seperti talenta dan tidak dipendam atau dijauhi. Yang mempunyai bisa makin menikmatinya dengan mengajak orang banyak. Ini penalaran yang pintar. Kebodohan mulai pada kemalasan untuk mengamalkan. Di situlah mulai ketamakan - "pleonexia" - yang disebut dalam ayat 15. Sikap penuh dengan diri sendiri dan tak butuh berbuat apa-apa lagi kecuali memiliki, memiliki, memiliki. Entah harta, entah pangkat, entah keahlian.... Tapi gaya hidup itu nanti akan membuat orang yang bersangkutan tak berarti apa-apa. Perumpamaan itu ditutup dengan pernyataan "Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah". Ajaran yang mau disampaikan: jadilah kaya di hadapan Allah!

Dengan perumpamaan itu Yesus menuntun setapak demi setapak orang yang "salah alamat" pergi kepada Yesus sang Guru minta dibela dalam perkara warisan. Ia tidak disuruh pergi begitu saja. Ia dibekali ajaran hidup. Bukan hanya orang itu sendiri, melainkan semua orang yang ikut datang mendengarkan ajaran ilmu untuk menjadi kaya di hadapan Allah.

Ajaran tadi disampaikan dalam ujud perumpamaan, dengan sebuah cerita yang membuat orang berpikir dan menemukan sendiri mana yang paling cocok bagi dirinya. Penekanan terletak pada ajakan agar orang tidak mengubur diri dengan harta milik atau apa saja yang diperlakukan sebagai harta milik. Orang-orang yang mengitari orang seperti ini sering dianggap sebagai milik belaka. Meskipun mereka menemani pesta dan mengawani bercanda, tetapi mereka jarang berperan sebagai pribadi-pribadi. Hanya sebagai milik yang bisa disimpan di lumbung. Awal mula perpecahan persahabatan dan kerontokan hidup keluarga sering mulai dari sana. Sebaliknya bila orang pandai-pandai membuat harta sebagai bagian kehidupan, dapat mengembangkan kemanusiaan dengannya, maka harta membuat orang lepas dari kecenderungan kemaruk. Malah bisa menjadi jalan menjadi kaya di hadapan Allah. Memperlakukan saudara, anak, istri, suami, orang lain bukan sebagai "barang milik" juga akan memecahkan isolasi diri, tentu dengan segala konskuensinya, termasuk ikut berbagi penderitaan. Ikut menanggung kesusahan, juga dengan diam-diam ini harta semacam itu.

PRIBADI PENGINJIL

Siapa yang sudah benar-benar tampil sungguh kaya di hadapan Allah? Di mata penulis Injil orang itu ialah Yesus. Keilahian ia pasrahkan kepada kemanusiaan sehingga kemanusiaan sedikit-sedikit menemukan kembali yang sudah hilang daripadanya. Bukan tanpa penderitaan, bahkan penderitaan itu namanya mati di salib. Bukan kebetulan bila Lukas menaruh episode hari ini dalam untaian kisah perjalanan ke Yerusalem, ke salib, tapi sekaligus ke tempat kemuliaannya. Di sana ia terlihat kaya di hadapan Allah dan kekayaannya itu dibagikan kepada orang-orang dalam ujud kegembiraan paskah para murid pertama dan semua orang lain harta yang paling besar yang dibagikannya itu adalah Rohnya. Inilah kekuatan yang membangun hidup bersama para pengikut Yesus di sepanjang zaman.

Makin dibaca, cerita orang kaya itu makin menjadi cerita yang menimbulkan rasa iba. Maka boleh diharapkan homili hari ini tidak bernada sindiran atau kecaman. Cerita itu tidak menyarankan umpatan "tahu rasa lu!" kepada orang kaya yang bodoh tadi. Pembaca dan pendengar malah dapat merasakan rasa kasihan penulisnya tertuang di sana. Lukas menjumpai dan hidup bersama orang-orang seperti itu. Dan dia yang makin kita kenal sebagai Luc sahabat kita itu sebenarnya juga orang yang terpandang dan kaya tetapi bisa bergaul dengan siapa saja. Ia mengajak orang menjadari agar milik dan kekayaan jangan sampai mencelakan diri. Ia membantu orang menemukan yang tak bakal bisa lenyap: harta di hadapan Allah. Terngiang kata-kata Yesus kepada Marta mengenai Maria bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak bakal hilang - yang tak bakal diambil daripadanya. Ini juga ajakan bagi kita semua untuk membuat makin banyak orang menemukan kekayaan seperti itu.

Salam,
A. Gianto


Bagikan

Sabtu, 31 Juli 2010 Pw. St Ignatius dari Loyola

Sabtu, 31 Juli 2010
Pw. St Ignatius dari Loyola
St. Yohanes Collumbini; St. Germanus

“Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” -- St Ignatius dari Loyola

Doa Renungan

Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Yesus Putra-Mu mengarahkan kata dan karya kami kepada keadilan, kedamaian, serta kebebasan. Bimbinglah dengan demikian semua orang untuk hidup yang benar. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (26:11-16.24)

"Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."

Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu." Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita." Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:15-16.30-31.33-34)
1. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)

"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Yeremia dan Yohanes Pembaptis patut kita jadikan contoh. Yohanes adalah tipe orang yang bebas merdeka secara batin. Ia menyuarakan kebaikan dan kebenaran. Yeremia pun menjadi juru bicara Allah bagi bangsa-Nya. Mereka berdua mengalami tentangan dan penganiayaan, bahkan dikehendaki kematiannya.

Di sisi lain, kita melihat seorang Herodes adalah tipe orang yang tidak punya prinsip, ragu-ragu, apalagi menyangkut kedudukannya. Ia gampang dipengaruhi terlebih oleh daya tarik perempuan. Oleh karena itu, kekuasaannya dapat disalahgunakan untuk melenyapkan seorang yang baik dan benar. Herodes menghadirkan kuasa jahat yang selalu mengancam orang-orang yang menyuarakan suara Tuhan.

Apakah kita harus takut terhadap kuasa jahat itu? Sebagaimana Yohanes rela mati demi kebenaran, kiranya kita pun diajak untuk tidak takut kepada mereka yang dapat membinasakan badan. Kita diajak takut akan Allah, yang dapat membinasakan jiwa. Penderitaan yang kita alami dan tanggung tidak sebanding dengan kemuliaan yang dinyatakan kepada kita.

Tuhan Yesus, bebaskanlah aku dari kuasa jahat agar aku benar-benar menjadi anak yang merdeka, yang berani mati demi kebenaran. Amin

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Jumat, 30 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XVII

Jumat, 30 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XVII
St. Petrus Krisologus; St. Yustinus de Yakobis;
St. Abdon dan Senen; Sta. Yulita dr Kaesarea

Yesus pergi ke tempat asal-Nya dan mengajar di sinagoga. Tetapi sayang, sejak tahu dan mengenal latar belakang keluarga-Nya, orang-orang sekampung-Nya sendiri tidak dapat menerima kebijaksanaan dan kuasa-kuasa penyembuhan yang dimiliki-Nya. Yesus lalu mengatakan bahwa seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.

Doa Renungan

Ya Tuhan Yesus Kristus, anugerahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, agar kami dapat menjadi saksi-saksi cinta kasih-Mu kepada sesama yang akan kami jumpai hari ini. Semoga kami tidak melakukan segala sesuatunya berdasarkan pikiran kami melainkan berdasarkan bimbingan dan kehendak-Mulah yang terjadi. Sebab Engkaulah yang berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Yeremia (26:1-9)

"Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan."

Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya: Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun! Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuata mereka yang jahat. Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan-- maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:5.8-10.14; R:14c)
1. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
2. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela ENgkau telah menimpa aku.
3. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku ber-mohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)

"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Apakah Yesus membuat mukjizat agar diri-Nya terkenal? Tentu saja tidak! Mereka yang percaya Yesus akan tumbuh dalam iman dan beroleh hidup. Sebagian para pendengar Yesus tidak sampai pada iman. Mereka berhenti pada hal-hal lahiriah, pada sosok manusianya, tidak terbuka pada hikmat dan kuasa yang bekerja pada Yesus. Itulah yang terjadi ketika Yesus ditolak di tempat asalnya, Nazaret.

Orang-orang Nazaret tetap memiliki cara pandang, pikiran, dan pengetahuan mereka sendiri tentang Yesus. Mereka tidak mau diubah, tidak mau dibentuk oleh pemberitaan dan Sabda Yesus. Bagi orang-orang Nazaret sabda Nabi Yeremia (bdk. 25:5–6) dapat diterapkan: ”Jika kamu tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, ... maka Aku akan membuat kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.”

Kita tentu saja tidak mau menjadi kutuk, sebaliknya ingin menjadi berkat. Caranya mudah dan sederhana, yaitu dengan mendengarkan Dia yang datang atas nama Tuhan. Para gembala dan nabi diutus oleh Tuhan untuk terus-menerus mengingatkan akan pertobatan dan pengampunan. Berbahagialah mereka yang mencari dan merindukan Tuhan. Mereka pada akhirnya akan berjumpa dengan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus, masukkanlah diriku ke dalam hati-Mu bila aku mengalami penolakan seperti Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Kamis, 29 Juli 2010 Pw. St. Marta, Maria, dan Lazarus

Kamis, 29 Juli 2010
Pw. St. Marta, Maria, dan Lazarus
St. Simplisius; St. Faustinus dan Beatriks

Maria dipuji oleh Yesus, karena telah memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil daripadanya. Ia duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan kata-kata-Nya. Sebaliknya, Marta ditegur oleh Yesus karena ia sibuk sekali melayani sampai lupa hal yang terpenting, yaitu mendengarkan Yesus.

Doa Renungan

Ya Yesus yang baik, kadang kami merasa jauh dari-Mu, bahkan kami merasa Kautinggalkan. Ubahlah pikiran dan hati kami agar semakin yakin bahwa Engkau selalu ada beserta kami. Seperti halnya Engkau menghibur Maria Magdalena yang takut Kautinggalkan. Tambahkanlah pula dalam diri kami suatu keyakinan bahwa Engkau telah menyiapkan suatu jalan dan tempat di rumah Bapa agar kami merasa dekat dan merasa aman. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3.Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)

"Akulah kebangkitan dan hidup!"

Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)

"Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara."

Sekali peristiwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, tibalah Yesus di sebuah kampung. Seorang wanita yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, tetapi Marta sibuk sekali melayani. Marta mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!" Tetapi Yesus menjawabnya, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Marta, Maria, dan Lazarus adalah sahabat-sahabat Yesus yang sejati. Mereka saling mengenal dan percaya. Demikianpun Yesus bagi mereka. Sahabat sejati hadir pada saat yang paling dibutuhkan sahabatnya dan mau berbagi dengannya. Itulah yang Yesus lakukan. Demi persahabatan sejati, Yesus mau melakukan mukjizat yang mahadahsyat, membangkitkan Lazarus dari mati.

Apakah kita juga sudah menjadi sahabat-sahabat Yesus yang sejati? Berusahalah demikian, dengan pertama-tama percaya kepada-Nya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, yang datang menyelamatkan kita, dan membangkitkan kita pada akhir zaman. Kedua, berbagilah dengan Yesus, sahabat sejati kita, yang tampak dalam diri mereka yang paling membutuhkan uluran tangan kasih, mereka yang sakit, miskin, dan tak berdaya, yang hatinya terluka dan kesepian. Jadilah sahabat bagi mereka semua, maka dengan demikian kita telah menjadi sahabat Yesus yang sejati.

Tuhan Yesus, Engkaulah sahabat sejatiku. Tiada kubiarkan persahabatan kita putus hanya karena cinta diri dan bujuk rayu kenikmatan dunia sekitarku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy