| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 09 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XIX

Senin, 09 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XIX

Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Ef 2:22)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, betapa indah hidup di dalam kedamaian yang berasal daripada-Mu sendiri. Kami percaya, Engkau akan menuntun kami agar bersatu dan bersekutu dengan-Mu. Kekuatan-Mu sendiri yang membuat kami mampu menjalani hidup ini. Hidup yang terarah bagi kemuliaan-Mu dan menjadi santapan yang menguatkan kami sampai akhir zaman. Bersihkanlah hati kami dengan sabda penyembuhan-Mu dan jadikanlah kami orang-orang yang cinta kebenaran dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)

"Penglihatan gambar kemuliaan Tuhan."

Pada tanggal lima bulan, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:33)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)

"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."

Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Membayar pajak menjadi keprihatinan Matius Penginjil karena dia sendiri sebelum menjadi murid Kristus adalah seorang petugas pajak (bdk. Mat 10:3; Mrk 2:14; Luk 5:27). Pajak itu sangat penting karena kerajaan-kerajaan kuno dibangun atas pajak-pajak yang dikumpulkan dari rakyatnya. Hanya orang-orang yang bebas yang tidak membayar pajak. Namun, bagi Yesus tidak membayar pajak bisa menjadi batu sandungan bagi yang lain, sehingga Dia perintahkan kepada Petrus untuk membayar pajak termasuk juga untuk diri-Nya.

Sebagai umat Kristiani, kita mengimani bahwa kebebasan merupakan anugerah Allah yang istimewa bagi kita. Namun, hukum Allah sama sekali tidak melarang kita untuk tidak menghiraukan hukum manusia atau menolak untuk membayar pajak. Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara untuk membangun negaranya menuju kesejahteraan bersama. Menjadi orang Kristen yang baik adalah juga menjadi warga negara yang baik yang patut dicontoh, yaitu dengan melakukan semua kewajibannya sebagai seorang warga negara.

Allah yang mahaagung, Engkau mengaruniakan kepadaku suatu anugerah yang indah, yaitu kebebasan sebagai anak-Mu. Semoga aku menjadi hamba-Mu yang bertanggung jawab dan menjadi teladan dalam melakukan kewajibanku sebagai warga negara. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 09 - 15 Agustus 2010

Bacaan Harian 09 - 15 Agustus 2010

Senin, 09 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 1:2-5,24 - 2:1a; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Mat. 17:22-27.
Sebagai Anak Allah, Yesus tidak seharusnya membayar pajak untuk Bait Allah. Tapi Ia membayarnya juga supaya tidak menjadi batu sandungan bagi rakyat. Apa yang menurut pendirian kita benar, kerapkali harus dikalahkan demi tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Diperlukan kebijakan supaya bisa sungguh menjadi Terang Dunia.

Selasa, 10 Agustus 2010 : Pesta S. Laurensius
2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2.5-6.7-8.9; Yoh. 12:24-26.
Biji gandum akan tetap menjadi biji saja jika tidak jatuh ke dalam tanah dan mati. Biji itu akan menghasilkan buah banyak jika ia mati. Maka, untuk sungguh dapat berbuah dalam kehidupan ini, tidaklah mungkin tanpa pengorbanan. Yesus mengatakan untuk menjadi murid-Nya perlulah menyangkal diri, memanggul salib, dan sungguh mengikuti-Nya. Mau menjadi murid Yesus dan berbuah? Siaplah berkorban!

Rabu, 11 Agustus 2010 : Pw Sta. Klara
Yeh. 9:1-7; 10:18-22; Mzm. 113:1-2,34,5-6; Mat. 18:15-20.
Keberanian untuk menegur atau memberitahukan kesalahan orang lain secara empat mata adalah tindakan yang lebih terpuji ketimbang membicarakannya atau menjelek-jelekkannya di belakang. Permasalahan dengan orang lain hendaknya diselesaikan melalui dialog dengan sikap dasar saling percaya dan menemukan jalan keluar yang saling membangun.

Kamis, 12 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21 - 19a.
Karena kasih-Nya yang tanpa batas, Allah mengampuni kita tanpa henti. Allah menghendaki supaya kasih-Nya itu tercurah juga pada kita dan kita pun dimampukan untuk mengampuni kesalahan orang lain tanpa batas.

Jumat, 13 Agustus 2010 : Hari Biasa Pekan XIX
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12.
Perceraian dalam kehidupan keluarga seringkali disebabkan oleh kekerasan hati masing-masing pihak, yang cenderung berdiri pada apa yang dianggapnya benar. Keterbukaan hati untuk menerima pasangan apa adanya dan kemauan untuk mengampuni adalah lem perekat yang dapat mempersatukan keretakan hubungan di dalam keluarga. Untuk itu memang diperlukan kerendahan hati.

Sabtu, 14 Agustus 2010 : Pw St. Maximilianus Maria Kolbe
Yeh. 18:1-10,13b,30-32; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 19:13-15.
Yesus memberi tempat khusus kepada anak-anak kecil. Sebagai orang dewasa, kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mengantar anak-anak kecil mengalami Allah. Anak-anak perlu kita biasakan mengalami kasih Allah supaya kasih itu merasuk dan menjiwai mereka pula di sepanjang hidup mereka.

Minggu, 15 Agustus 2010 : HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab,16; 1Kor 15:20-26; Luk. 1:39-56.
Jika perjumpaan kita dengan orang lain dipenuhi dengan kasih Allah, perjumpaan itu akan mendatangkan kegembiraan bagi mereka. Kasih Allah yang kita bawa akan terpancar keluar dan orang lain pasti dapat merasakannya. Itulah yang dilakukan Maria ketika berjunjung ke Elisabet saudaranya

Minggu, 08 Agustus 2010 Hari Minggu Biasa XIX

Minggu, 08 Agustus 2010
Hari Minggu Biasa XIX

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. (Luk 12:32)

Antifon Pembuka

Pandanglah kepada perjanjian. Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas. Bangunlah ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu. Janganlah lupa suara lawan-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)

"Dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami."

Malam pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh. Sebab de-ngan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar,
sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan,
Dialah penolong dan perisai kita.
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.


Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)

"Ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan dibangun oleh Allah sendiri."

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:32-38)

"Hendaklah kamu siap sedia."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni

Pujilah Tuhan, hai Yerusalem. Pujilah Dia yang mengenyangkan dikau dengan gandum yang paling baik.

Renungan

"JANGAN TAKUT, HAI KAMU KAWANAN KECIL!"

Internoswan dan peminat Alkitab!
Tentu kalian agak heran menerima berita ini. Romo kalian yang biasa menulis ulasan mingguan meminta saya menulis tentang Injil tanggal 8 Agustus 2010 (Luk 12:32-48). Pesannya ke sini, "Luc, tolongin deh!" Ia sendiri kurang sempat menyiapkan ulasan karena sibuk dengan acara kuliah padat. Baiklah saya ceritakan pengalaman menyusun bagian yang kalian dengar hari Minggu ini.

Memang saya senang Luk 12:32 ikut dibacakan. Ayat itu sebetulnya menyimpulkan dan menutup serangkaian nasehat Yesus dalam ayat 22-31 agar orang tak perlu khawatir mengenai apa saja. Yang penting ialah menemukan Kerajaan Allah dan hal-hal lain akan diberikan juga sebagai tambahan. Setelah itu baru saya teruskan dengan ayat 33-34 yang berupa peringatan-peringatan agar orang lebih memikirkan kekayaan di surga daripada harta yang bisa rusak di bumi disusul dengan beberapa nasehat tentang kewaspadaan dalam ayat 35-48. Jadi ada tiga macam pokok. Namun menarik bagi saya bahwa Gereja kalian mengantar peringatan agar melepaskan keterikatan pada harta dan nasehat agar tetap waspada dengan seruan tak usah khawatir tadi. Penggabungan yang kalian buat dalam petikan hari ini membuat rangkaian nasehat tadi makin mengena pada kehidupan. Bahaya keterikatan pada kekayaan terus ada dan orang perlu mewaspadai kelemahan sendiri dihadapi dengan kesadaran bahwa Yang Mahakuasa tetap menyertai dan memperhatikan kalian. Saya malah belajar dari cara Gereja anda memahami tulisan saya. Memang interaksi penulis dengan komunitas pembaca memperkaya kedua-duanya. Maka memang cocok ayat 32 itu diikutsertakan sebagai pengantar bagian yang berbicara mengenai sikap berjaga-jaga.

Dengan sengaja dalam ayat 32 itu saya tampilkan kembali ungkapan "Jangan takut, hai kamu kawanan kecil!" Ungkapan "kawanan" itu maksudnya kawanan domba, Yunaninya "poimnion", sekawanan domba yang butuh gembala. Dan "kecil" dipakai untuk mengungkapkan perhatian dan kasih sayang, bukan untuk menyebut kelompok minoritas agama atau masyarakat pada zaman itu. Bayangkan saja seperti seorang ibu yang sedang menimang-nimang anak kesayangannya dan menggumamkan kata-kata lembut. Tentu ini semuanya ibarat. Namun ibarat sering dapat lebih menyampaikan kebenaran dari pada teologi yang berbobot. Yesus mengungkapkannya untuk membesarkan hati orang. Tak usah khawatir mengenai apa yang bakal terjadi. Ia sering membicarakan Yang Mahakuasa sebagai Bapa yang penuh perhatian akan kawanan kecil tadi.

Ungkapan "Jangan takut!" cara Allah dalam Perjanjian Lama menguatkan umatNya. Mereka dilindungiNya dari kekuatan-kekuatan jahat yang selalu mengancam. Kata-kata itu menegaskan bahwa kalian ini sedang berada dengan Dia sendiri. Dan dalam ayat 32 itu saya kutip juga kata-kata Yesus yang mengatakan "Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu!" Kalian kini sudah ada dalam kawasan kuasa Bapa dan tak perlu khawatir. Tak ada kekuatan apapun dapat mencelakai. Tentu maksudnya juga untuk membuat kalian mantap berada bersama Bapa dan, bila kalian dapat, ajaklah saudara-saudara kalian agar mengerti dan ikut berlindung kepadaNya. Dia yang diajarkannya kepada murid-muridnya mengungkapkan hal ini.

Kumpulan nasehat-nasehat tadi sebetulnya saya dapatkan dari catatan orang-orang yang masih mendengar kata-kata Yesus sendiri. Matt rekan saya juga memiliki bahan ini dan ia menggarapnya lebih lanjut bagi orang-orang yang dilayaninya. Saya sendiri mengolahnya dengan bantuan mereka yang ada di sekitar Oom Hans, yang bagi kalian ialah penulis Injil Yohanes. Ia dan murid-murid lain kerap membicarakan kembali bagaimana Yesus mengumpamakan diri sebagai gembala yang baik dan pemilik domba yang bertanggungjawab. Maka dalam Luk 15 saya ceritakan bagaimana Yesus mengibaratkan diri sebagai pemilik kawanan domba yang berani meninggalkan kawanan besar untuk mencari satu saja dari kawasanannya yang sedang tersesat. Kegembiraannya meluap-luap ketika menemukan yang satu itu tadi. Memang Yesus itu dirasuki Roh Allah sampai ke tulang sungsum. Karena itulah banyak orang terpesona olehnya. Saya tak pernah melihatnya dengan mata kepala, tetapi mendengar orang-orang yang menceritakan tentangnya cukup membuat saya merasa sedang mengikutinya dari tempat ke tempat. Lama saya pikirkan dalam hati siapa dia itu. Saya ungkapkan pemahaman saya mengenai dia dalam satu buku. Dan dalam buku lain mengenai orang-orang yang membawakannya ke semua penjuru dunia.

Mengenai kawanan domba dan gembalanya, di bagian belakang buku Oom Hans ada sebuah rekaman peristiwa yang amat penting. Yesus sang Gembala sendiri sampai tiga kali meminta Petrus agar tetap menjaga kawanan dombanya sehingga tidak terlantar. Dan Petrus mengiakan tiga kali pula. Boleh jadi ini cara Oom Hans bilang bahwa penyangkalan Petrus yang tiga kali itu kini tuntas terhapus oleh ungkapan kesediaannya. Peristiwa itu acap kali dimengerti sebagai dasar penugasan bagi Petrus. Memang benar. Namun yang hendak disampaikan terutama ialah ungkapan perhatian Sang Gembala sendiri serta ketulusan orang yang diserahi tugas itu. Kenyataan inilah yang melatari ayat 22 dalam bacaan hari ini. Dan kalau kalian baca terus, nanti dalam ayat 41 yang termasuk petikan hari ini, tokoh Petrus juga saya sebutkan. Memang konteksnya ialah kewaspadaan, bukan lagi nasehat tak usah khawatir. Dan memang begitulah maksud saya.

Nasehat berwaspada itu lebih-lebih ditujukan kepada mereka yang bertugas mengurus kawanan kecil milik Sang Gembala tadi. Kawanan domba dibesarkan hatinya agar tak usah takut karena diperhatikan Bapa yang akan mencarikan yang dibutuhkan, termasuk mencarikan orang untuk memelihara. Sekarang orang yang diberi tugas menjaga agar kawanan itu sungguh merasa demikian, yaitu Petrus, dinasehati Yesus agar terus waspada. Ia mesti berjaga terus agar bila sang empunya rumah kembali, semuanya beres dan siap. Bahkan penjaga ini mesti berlaku seperti tuan rumah yang memperhitungkan pencuri yang datang pada saat orang terlena. Lihatlah ayat 39-40.

Berat tentunya tugas orang yang diserahi mengurus rumah tangga, termasuk mengurusi kawanan kecil yang disayang pemilik itu. Akan tampak apa dia itu betul-betul mau melayani atau sekedar untuk mencari untung. Akan kelihatan apa ia ikut menyayangi semua yang termasuk rumah tangga tuannya, barang, peliharaan, dan para pekerja lain. Ia tidak akan berlaku kejam. Sekali ia bengis dan tak adil ia sudah melanggar tekadnya sendiri. Dan menjadi orang dalam perumpamaan kali ini, ayat 46, akan mengalami nasib sama dengan orang yang tak punya kesetiaan dan tak bisa dipercaya.

Sebesar-besarnya dedikasinya, pengurus rumah tangga itu tetap manusia. Kesalahan bisa dibuatnya tanpa meniatkannya. Memang tidak bisa dilupakan begitu saja. Tapi lain bila ia sadar atau dengan sengaja berbuat jahat dan mengejami orang yang dibawahkan kepadanya dan menyalahgunakan barang-barang yang dipercayakan kepadanya. Nanti ia akan dimintai tanggungjawab, dan bila keliru akan kena pukulan. Yang dengan sadar menjalankan hal yang tak benar akan benar-benar mendapat hukuman. Tetapi bila tidak, ia tetap tak dapat mengelakkan tanggungjawab dan akan kena tindak, tapi tidak sekeras bila ia sengaja mengabaikan tuannya. Itulah yang mau saya sampaikan dalam ayat 47 dan 48.

Akhir-akhir ini makin terdengar amatan kritis terhadap para pemimpin, juga terhadap para "pengurus" Gereja yang bertugas mengelola hidup kawanan kecil tadi. Memang mana ada dunia sempurna. Tak ada pemimpin lahir begitu saja. They don't grow on trees, tinggal petik. Bagi Yesus sendiri, jalan menuju ke Golgota itu benar-benar bisa diselesaikannya berkat bantuan orang yang tak dikenal yang kebetulan lewat di situ: Simon dari Kirene. Kami bertiga, Mark, Matt dan saya sendiri mendengar dari semua sumber kami. Tidak usah disangkal ada pemimpin Gereja yang kurang kenabian sikapnya, mau aman belaka, alot, tidak njamani, begini dan begitu. Namun tidakkah akan lebih berguna bila kalian membantu mereka mengangkat salib mereka, seperti Simon Kirene - sedikit menggerutu juga tak apa. Nanti bersama-sama kalian kan akan sampai ke tujuan. Sebetulnya tidak banyak yang bisa dari sikap "reaktif" terhadap apa saja yang datang dari pihak yang punya kuasa, atau dalam suasana peka gender zaman ini, terhadap apa-apa yang dirasa muncul dari gaya pandang "lelaki", "patriarkal".

Dengan menyertakan ayat 22, kiranya Gereja kalian mau menyampaikan sapaan baik bagi kawanan domba maupun bagi mereka yang bertugas memelihara kesejahteraan mereka. Bagi umat dan para pemimpin umat. Dengan gambaran itu juga diberikan ruang bagi dimensi "keibuan" kepemimpinan, bukan saya "kebapaaannya".

Sekadar tambahan cerita mengenai Gereja zaman saya dulu. Di samping umat dan pemimpin setempat ada pihak ketiga, yakni para rasul keliling. Mereka berjalan dari tempat ke tempat menyampaikan berita dan membangun kelompok umat pertama. Setelah meneruskan perjalanan, mereka masih berhubungan para rasul tadi. Begitulah kesatuan waktu itu. Gambaran ideal kehidupan umat setempat itu saya berikan dalam Kis 2:42-45; 4:32.35. Mereka berbagi milik, menjual harta bagi orang miskin, menyerahkan pada kebijaksanaan para rasul membagikan ke yang membutuhkan dalam. Memang tidak selalu semuanya beres. Ada kasus penggelapan uang oleh Ananias dan istrinya, Safira. Kejadian tragis ini saya catat dalam Kis 5:1-6. Zaman para rasul memang sudah selesai dan kini ialah zaman umat bersama pelayan umat hidup bersama saling menguatkan dan saling meneguhkan. Oleh karenanya juga tidak amat tepat bila kehidupan sekarang mau meniru zaman umat perdana begitu saja. Yang bisa dilakukan ialah menerapkan cara mereka sebagai umat memandang kehidupan ini: melihat dimensi yang akan datang dan tidak melulu terikat pada yang kelihatan saja.

Dalam bacaan hari ini anjuran agar waspada amat menonjol. Di atas sudah saya jelaskan asal mulanya. Tetapi banyak teolog dan ekseget suka bertanya-tanya waspada terhadap apa. Waspada menunggu saat kedatangan kembali Tuhan dalam kebesarannya, jadi berjaga-jaga menyongsong "parousia" pada akhir zaman? Begitulah pendapat rekan saya Matt. Dalam hal ini saya agak berbeda meski kami berdua mengolah petuah-petuah Yesus yang sama. Matt mau mengantisipasi peristiwa besar Saya lebih mengerti kewaspadaan itu sebagai sikap hidup yang sebaiknya dipegang murid-murid Yesus, terutama yang bertugas melayani umat. Dalam ungkapan zaman ini katakan saja saya lebih "proaktif". Kita hidup ditengah-tengah macam-macam kekuatan. Orang yang waspada bisa menemukan jalan dan tak perlu takut. Kewaspadaan seperti bisa tumbuh bila kita belajar mengenali gerak-gerik roh. Dalamilah persepsi kalian mengenai Yang Ilahi. Itulah kewaspadaan yang bisa menjadi gaya hidup.

Dalam Tuhan,
Luc

Sabtu, 07 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Sabtu, 07 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu!

Doa Renungan

Tuhan, kami mau membuka dan menjalani hidup kami hari ini dengan memohon berkat-Mu yang adalah sumber iman dan kepercayaan kami. Ajarilah kami beriman dan siap sedia mendengarkan dan melaksanakan iman kami itu dalam kehidupan ini. Semoga lewat iman itu kami dapat melakukan banyak hal yang baik dan berguna bagi perkembangan iman di tengah-tengah masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Habakuk (1:12-2:4)

"Orang benar akan hidup berkat imannya."

Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia? Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya? Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah. Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan? Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 9:8-9,10-11,12-13)
1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
2. Demikianlah Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Bait Pengantar Injil do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:14-20)

"Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu."

Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus, "Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia daripadanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Yesus menjawab, "Karena kalian kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kalian dapat berkata kepada gunung ini, 'Pindahlah dari sini ke sana', maka gunung ini akan pindah; dan tiada yang mustahil bagimu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Para rasul gagal menyembuhkan anak yang sakit ayan. Yesus tampaknya kecewa dengan para murid-Nya. ”Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?” Walau Dia kecewa dengan para murid-Nya Yesus tidak kehilangan fokus atas apa yang sedang dihadapinya, yaitu seorang anak yang sakit ayan yang membutuhkan penyembuhan. Dengan keras Yesus menegur setan itu dan keluarlah setan dari dalam diri anak itu sehingga anak itu sembuh. Yesus tidak pernah lunak dengan setan. Dia selalu mengambil sikap yang tegas. Dia menunjukkan kepedulian dan cinta-Nya kepada anak yang sakit ayan itu.

Seperti para Rasul, kita pun terkadang kecewa kalau kita gagal dalam doa. Kita hendaknya mengambil sikap yang tegas dan sungguh yakin akan terlaksananya kehendak Allah dalam diri orang yang kita doakan. Kalaupun doa kita tidak membawa kesembuhan bagi yang kita doakan, Tuhan selalu mempunyai cara tersendiri agar kehendak-Nya selalu terjadi. Kalau memang kita tidak mampu karena lemahnya iman kita dalam berdoa demi kesembuhan orang itu, serahkanlah pada Yesus yang saat itu juga hadir untuk mengusir segala sesuatu yang menghalangi daya dan kuasa Allah untuk bekerja dalam diri orang yang sakit.

Tuhan, kuatkanlah imanku, iman akan daya dan kuasa-Mu yang membebaskan dan menyembuhkan. Jadikanlah aku sebagai alat pembawa kasih dan penyembuhan-Mu kepada sesama. Amin..

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian




Bagikan

Jumat, 06 Agustus 2010 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Jumat, 06 Agustus 2010
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
Jumat Pertama Dalam Bulan

Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia! (Mat 17:5c)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bergembira bersama dengan fajar menyingsing pada pagi hari ini. Banyak harapan maupun cita-cita yang tersimpan di dalam lubuk hatiku. Namun hanya ada satu harapan yang Kausukai dari kami, yaitu mengalami dan menyaksikan kemuliaan-Mu yang sesungguhnya. Semoga perjalanan hari ini memberikan pengalaman indah tentang kemuliaan Putra-Mu, Yesus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Daniel mengisahkan tentang kemuliaan Allah. Dalam kemuliaan itu, dia melihat kehadiran Anak Manusia yang diserahi kekuasaan atas semua makhluk. Dengan kata lain, keselamatan dan kemuliaan hidup kita sangat tergantung pada kemurahan hati Anak Manusia yang diberi kuasa oleh Allah.

Pembacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Iman yang diwartakan para murid berdasarkan kesaksian yang benar. Kesaksian dari pengalaman apa yang mereka lihat dan dengar sendiri. Iman itulah yang hendaknya kita pertahankan dan kembangkan terus menerus.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)

"Suara itu kami dengar datang dari surga."

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Mendengarkan dan melaksanakan sabda Yesus merupakan ungkapan iman yang paling mendalam. Sebab dengan mendengar, terungkap keterbukaan diri seseorang terhadap Yesus, dan dengan melaksanakannya iman seseorang menjadi penuh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)

"Ketika Yesus sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah."

Sekali peristiwa, Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, " Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." Ketika suara itu terdengar, tampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia! (Mat 17:5c)

Rekan-rekan yang baik!

Luk 9:28b-36 menceritakan bagaimana Petrus, Yakobus dan Yohanes mengalami penampakan kemuliaan Yesus di atas gunung. Dengan penekanan yang di sana sini agak berbeda, peristiwa ini juga diceritakan dalam Mat 17:1-9 dan Mrk 9:2-10. Ketiga Injil itu sama-sama mengatakan bahwa ketiga murid itu diajak naik ke gunung, tetapi hanya Lukaslah yang menambahkan "untuk berdoa". Kemudian diceritakan bagaimana wajah dan pakaian Yesus menampakkan kemuliaannya. Saat itu juga tampillah Musa dan Elia. Dari situ pokok perhatian Injil Markus dan Matius beralih kepada Petrus serta tawarannya untuk mendirikan tiga kemah. Injil Lukas menampilkan beberapa hal khusus (Luk 9:31-33a; akan dibicarakan di bawah) sebelum menceritakan tawaran Petrus. Setelah usulan Petrus muncullah awan dan suara yang terdengar dari dalam awan itu. Di sini hanya Matius sajalah yang menyebutkan murid-murid itu tersungkur ketakutan tetapi Yesus datang menyentuh mereka agar tidak takut (Mat 17:6-7). Seterusnya ketiga Injil mengutarakan bahwa mereka hanya melihat Yesus sendirian saja. Dan peristiwa itu berakhir di situ. Injil Yohanes menyebutkan penampakan kemuliaan Yesus dengan cara lain, yakni dalam Yoh 1:14 "Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadanya sebagai anak tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran." Kata-kata ini mengungkapkan pengalaman salah satu dari ketiga murid yang menyaksikan kemuliaan Yesus di gunung, yaitu Yohanes sendiri.


MENGENAL SIAPA YESUS ITU


Penampakan kemuliaan Yesus ini diceritakan untuk menjawab pertanyaan siapa dia itu sebenarnya. Menurut Luk 7:18-23, ketika mendengar tindakan-tindakan Yesus, Yohanes Pembaptis mengutus dua orang muridnya bertanya kepada Yesus apakah dia itulah yang dinantikan-nantikan orang banyak. Yesus menjawab dengan menunjuk kepada hal-hal yang telah dibuatnya: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta sembuh, orang tuli mendengar kembali, orang mati bangkit, orang miskin menerima kabar baik. Kenyataan-kenyataan ini menunjukkan memang dia itulah Mesias yang dinanti-nantikan. Selanjutnya dalam Luk 9:7-9 disebutkan Herodes menjadi cemas mendengar ada orang yang amat berpengaruh di wilayahnya. Orang beranggapan dia itu Yohanes Pembaptis yang hidup kembali atau Nabi Elia yang dulu diangkat ke surga kini kembali, atau seorang nabi lain lagi. Maka Herodes ingin menemuinya dan menanyainya siapa dia itu sesungguhnya. Ia baru akan berjumpa dengan Yesus nanti ketika Pilatus menyuruh orang menghadapkan Yesus kepada Herodes yang ketika itu sedang berada di Yerusalem (Luk 23:7).


Kedua orang yang amat berbeda itikadnya itu sama-sama bertanya-tanya siapa sebenarnya Yesus. Ia sendiri sadar dirinya menjadi pertanyaan banyak orang. Suatu ketika, seperti diceritakan dalam Luk 9:18-21, Yesus menanyai murid-muridnya siapa dia itu menurut kata orang. Laporan mereka seperti yang didengar Herodes: ada orang yang mengatakan dia itu Yohanes Pembaptis, ada pula yang mengiranya Elia, yang lain berpikir mengenai seorang nabi lain. Namun bagi Petrus, dia itu "Mesias dari Tuhan". Yesus tidak menyangkal, tetapi ia lebih suka menjelaskan dirinya itu "Anak Manusia" yang harus mengalami penderitaan, wafat dan kebangkitan (Luk 9:22). Inilah sebetulnya ke-Mesias-an yang dijalankannya.


Jadi ada pelbagai gambaran mengenai siapa Yesus itu: dia itulah yang dinanti-nantikan banyak orang yang kehadirannya tak mungkin didiamkan saja, karena memang ia Mesias dari Tuhan, tapi yang betul-betul manusia. Dan kini dalam peristiwa penampakan kemuliaan ia dinyatakan Tuhan sebagai "anakKu yang Kupilih" (Luk 9:35), suatu ungkapan yang menggarisbawahi penugasan yang khusus. (Markus dan Matius memakai istilah "anakKu yang Kukasihi" yang menekankan hubungan khusus dengan Tuhan.) Penugasan apa? Bagaimana dimengerti oleh Yesus? Pembicaraan antara Yesus dengan Musa dan Elia dapat menjelaskannya.


TUJUAN PERJALANAN


Gunung serta awan melambangkan tempat hadirnya Yang Keramat. Umat Perjanjian Lama meninggalkan Mesir dan menyeberang laut untuk menemui Tuhan mereka di gunung Sinai. Dalam Kel 24:12-18 dikisahkan bagaimana Musa disuruh Tuhan naik ke atas gunung itu. Dan ketika Musa sudah di atas, ada awan menutupinya. Musa berada di atas menerima Taurat dari Tuhan sedangkan orang-orang lain berada di bawah. Begitu pula menurut 1 Raj 19:8-18 Tuhan menyatakan diri kepada Elia di gunung Horeb. Kedua tokoh yang muncul dalam peristiwa penampakan kemuliaan Yesus itu adalah tokoh-tokoh yang pernah menjumpai Tuhan dalam kemuliaanNya di gunungNya yang keramat. Kedua orang yang akrab dengan Tuhan itu kini datang bercakap-cakap dengan Yesus, juga di atas gunung.


Diutarakan dalam Luk 9:31 bahwa Musa dan Elia berbicara dengan Yesus mengenai "tujuan perjalanan"-nya yang akan dipenuhinya nanti di Yerusalem. Yang dimaksud ialah penderitaannya: ditolak oleh para pemimpin dan bahkan dibunuh, tetapi ia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Hal ini sudah disebutkannya sendiri dalam Luk 9:22, beberapa ayat sebelum kisah penampakan kemuliaan di gunung. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai tujuan perjalanan itu ialah "exodos", sama dengan nama kitab kedua dalam Taurat yang mengisahkan keluaran umat Tuhan dari perbudakan di Mesir untuk menjadi umat Tuhan yang merdeka. Penderitaan, wafat dan kebangkitannya di Yerusalem itu adalah juga keluaran. Yang dimaksud ialah keluaran bagi umat manusia dari perbudakan kekuatan dosa, dari kekuatan-kekuatan yang memisahkan manusia dari Tuhan. Yang dilakukan Yesus di Yerusalem ialah membawa manusia kembali kepada Tuhan. Inilah kiranya yang dimaksud dengan penugasan kepada Yesus sebagai anak yang dipilih Tuhan sendiri.


Pada saat itu terdengar suara "Dengarkanlah Dia!" Kata-kata ini bukan saja ditujukan kepada ketiga murid yang diajak ke gunung, tetapi kepada tiap orang yang mendengarkan Injil. Diajarkan agar ada perubahan dari sikap bertanya-tanya siapa Yesus itu dan usaha mencari jawabannya menjadi sikap mendengarkannya dengan khidmat. Hanya dengan demikian orang akan sampai pada pengertian yang mendalam mengenai siapa Yesus itu sebenarnya. Juga sikap mendengarkan ini akan membantu orang menerima hal-hal yang terasa sulit diterima: penderitaan dan wafatnya nanti.

PETRUS DAN KEDUA MURID LAIN

Dalam Injil Lukas disebutkan tujuan Yesus naik ke gunung ialah untuk berdoa. Injil-Injil lain tidak menyebutkannya. Bukan berarti mereka tidak mengetahuinya. Mengapa Lukas menambahkan hal ini? Amat boleh jadi untuk menjelaskan bahwa Yesus naik ke gunung bukan untuk menampakkan kemuliaannya, melainkan untuk berdoa. Dan justru ketika ia sedang berdoa di tempat itu, murid-muridnya menyaksikan kemuliaannya. Kemuliaan Yesus ialah kemuliaan orang yang terbuka bagi kehadiran Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan berdoa.

Lebih jauh dalam Luk 9:32 dikatakan bahwa "Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaannya dan kedua orang yang berdiri di dekatnya itu." Sebenarnya mereka dibangunkan oleh penampakan kemuliaan Yesus. Jadi bukan terbangun dan kemudian menyaksikannya. Reaksi Petrus dalam ayat 33 yang menawarkan tiga tenda itu penuh arti. Dulu Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya di dalam tenda. Petrus kiranya berpikir kini keilahian sebaiknya dihadirkan dalam tenda juga. Namun sesaat kemudian dalam ayat 36 dikatakan, ketika terdengar suara yang mengatakan Yesus itu anak terpilih yang patut didengarkan, "tampaklah Yesus seorang diri". Ia kembali seperti biasa. Dan dia itulah yang kini patut didengarkan. Bukan usaha untuk mendengar atau mencari kehadiran yang ada di "tenda". Boleh dikata "tenda" kehadiran ilahi yang sesungguhnya kini ada dalam ujud Yesus yang berada di tengah-tengah orang banyak itu.

MENDENGARKAN TUHAN PADA JALANNYA


Tentu saja pikiran Petrus dan kedua murid yang lain belum amat jelas. Mereka butuh waktu untuk menggarap pengalaman di atas gunung itu. Mereka belum dapat merumuskannya dan dikatakan mereka "diam seribu bahasa" mengenai hal itu. Terjemahan Indonesia "merahasiakannya" kurang baik karena menimbulkan kesan mereka tahu tetapi mau menutup-nutupi. Padahal maksudnya ialah untuk mengatakan bahwa kini mereka mengambil sikap "mendengarkan terus" agar makin menyadari apa yang sedang terjadi dalam diri Yesus.

Kita masing-masing memiliki pelbagai perkiraan dan anggapan mengenai siapa Yesus itu. Masalah yang paling penting bukan salah atau benar melainkan apakah kita bisa tetap membuka diri mendengarkan dia yang memang bisa dimengerti dengan macam-macam cara oleh banyak orang, termasuk kita sendiri. Dalam perjalanan ini secercah tanda kebesarannya tampak, juga bagi kita yang masih di sini. Seperti ketiga murid itu, kita juga boleh "diam dulu" untuk mengendapkan pengalaman sebelum berbicara mengenai siapa dia kepada banyak orang nanti.

Salam hangat,
A.Gianto



Bagikan

Kamis, 05 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XVIII

Kamis, 05 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XVIII
Pemberkatan Basilika SP Maria; Sta. Nonna

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." (Mat 16:18-19)

Doa Renungan

Tuhan, secara tegas Engkau mengajar kami hari ini untuk menjadi murid-Mu yang layak. Kami harus berani, mau menyangkal diri, dan memikul salib kami yang kecil. Bantulah kami agar selalu berusaha tabah dan kuat dalam memikul salib kehidupan kami. Kuatkan kami agar mampu memberikan segala yang ada pada diri kami untuk kemuliaan-Mu di dunia ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)


"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."

Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)

"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Sekali peristiwa, Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Siapakah Anak Manusia itu? Memberikan jawaban menurut apa yang dikatakan orang, itu lebih mudah. Kita cukuplah mengatakan apa yang kita dengar dari orang tanpa harus mempertanggungjawabkannya. ”Tetapi menurut kamu, siapakah Anak Manusia itu?” Pertanyaan ini menuntut suatu keikhlasan dan kejujuran bukan jawaban ABS (Asal Bos Senang) dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Semua murid Yesus terdiam dan tidak bisa menjawab. Akhirnya, Simon memberanikan diri menjawab walau dia tidak mengerti sepenuhnya apa yang dia ucapkan.

Pengakuan Simon merupakan pernyataan iman akan Mesias. Pengakuan itu sendiri selayaknya membawa kebahagiaan tersendiri. Sekurang-kurangnya ada kebanggaan dalam diri Simon waktu dia mengatakan itu di hadapan Gurunya. Pengakuan dan pernyataan iman itu menuntut suatu tanggung jawab. Sejak saat itu, Simon diberi nama baru Petrus, yang berarti batu karang. Di atas pengakuannya itu, Jemaat Allah didirikan. Dengan kata lain, landasan yang kokoh kebersamaan sebagai anggota Gereja Kristus adalah pengakuan iman yang sama bahwa Yesus adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup. Pengakuan itu adalah pernyataan iman yang menuntut pertanggungjawaban dari kita.

Ya Tuhan, semoga aku selalu mengakui-Mu sebagai Allah yang menjadi landasan kebahagiaan dan kedamaian hidupku dan Putra-Mu sebagai Mesias dan Raja kekal. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

Rabu, 04 Agustus 2010 Pw. St. Yohanes Maria Vianney

Rabu, 04 Agustus 2010
Pw. St. Yohanes Maria Vianney

“Bagaikan seekor merpati putih yang elok muncul dari tengah-tengah air dan datang mengebaskan sayap-sayapnya di atas tanah, demikianlah Roh Kudus muncul dari samudera kesempurnaan ilahi yang tak terhingga dan terbang melayang di atas jiwa-jiwa yang murni guna mencurahkan minyak kasih ke atas mereka. Roh Kudus beristirahat dalam suatu jiwa yang murni bagaikan di atas pembaringan dari bunga-bunga mawar. Dari suatu jiwa di mana Roh Kudus tinggal, memancarlah harum semerbak, bagaikan harum pohon anggur kala sedang berbunga.” St Yohanes Maria Vianney

Doa Renungan

Yesus Kristus, Putra Allah, amat mudah bagi kami untuk menyerah dalam beriman dan berusaha memperoleh kebaikan hati-Mu. Sudilah mengampuni segala kelemahan kami ini dan tumbuhkanlah iman kami selalu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (31:31-37)

"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda--firman TUHAN--dan Aku akan mengembalikan mereka ke negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, dan mereka akan memilikinya." Inilah perkataan-perkataan yang telah difirmankan TUHAN tentang Israel dan tentang Yehuda: "Sungguh, beginilah firman TUHAN: Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai. Cobalah tanyakan dan selidiki, adakah laki-laki melahirkan? Mengapakah setiap laki-laki Kulihat tangannya pada pinggangnya seperti seorang perempuan yang melahirkan? Mengapakah setiap muka berubah menjadi pucat? Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya. Maka pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka dan memutuskan tali-tali pengikat mereka, dan mereka tidak akan mengabdi lagi kepada orang-orang asing. Mereka akan mengabdi kepada TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka. Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah. Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu. Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (MT Yer. 31:10,11-12ab,13)
1. Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!
2. Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.

Bait Pengantar Injil do = g, 4/4 , PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 15: 21-28

"Hai Ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Sungguh mengejutkan bahwa Yesus memuji iman seorang perempuan Kanaan. ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” (Mat 15:28). Dia tidak menemukan iman yang sama di antara murid-murid-Nya. Bahkan Petrus—yang begitu dekat dengan Yesus dan selalu bersamaYesus—tidak memiliki iman yang sama. Walau Yesus mengatakan bahwa misinya hanya untuk orang Israel yang hilang, perempuan Kanaan itu ngotot meminta Yesus untuk membagi rahmat kesembuhan dan kebaikan Allah bagi semua orang. Sadar bahwa dia hanyalah dari kalangan bawah, dia menuntut keadilan Allah bagi semua.

Sikap ulet dan ngotot seorang perempuan Kanaan inilah yang dipuji Yesus. Ternyata beriman menuntut suatu sikap hidup yang konsisten serta tidak mudah menyerah pada keadaan. Selama kita beriman pada kebaikan dan daya penyembuhan dari Yang Kuasa maka kita selayaknya tidak lekas menyerah pada keadaan.

Di sini kita simak juga bahwa daya pengampunan, penyembuhan, dan kasih Allah itu mengalir kepada siapa saja yang beriman pada kasih karunia Allah. Kasih karunia itu bukan milik segelintir orang sebagai pengikut Kristus atau orang-orang pilihan saja, tetapi milik semua orang yang beriman dan percaya.

Ya Tuhan, kuatkanlah imanku akan kehadiran dan kepedulian-Mu dalam hidupku. Janganlah membiarkan aku cepat menyerah dalam menghadapi segala tantangan hidup ini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy