| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 01 September 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 01 September 2010
Hari Biasa Pekan XXII

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah -- Mat 5:9

Doa Renungan

Yesus Sang Penyembuh Sejati, kami bersyukur atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami, di mana kami dapat menikmati hari yang baru. Kami juga bersyukur bahwa Engkau selalu setia mendampingi kami dalam setiap peristiwa yang kami alami. Dalam keadaan suka-duka, menangis-tertawa, Engkau selalu memelihara kami. Semoga kami pun berani memberikan perhatian kepada semua orang terutama yang sakit dan malang. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Cara beriman yang dewasa ditunjukkan dengan sikap yang makin terbuka terhadap orang lain. Mereka dapat berpusat pada jalan-jalan persatuan daripada celah-celah perpecahan. Mereka makin menyadari sumber yang satu dari aneka macam anugerah Tuhan dalam karya pelayanan. Sebab benarlah bahwa “kita semua hanyalah kawan sekerja Allah”.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:1-9)

"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."

Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21)
1. Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita!
4. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Buah penyembuhan adalah pelayanan. Itulah yang secara jelas ditunjukkan dalam Injil berikut. Menarik pula dicermati bahwa setan-setan yang terusir dari orang yang mula-mula sakit, mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Yesus sendiri melarang mereka mengatakannya. Mungkin saja sesungguhnya tiada berguna tahu siapakah Yesus namun tidak beriman kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)

"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Setelah mendapatkan jamahan Tuhan, perempuan itu bangun dan melayani Yesus. Ia tidak bermalas-malasan dan sibuk dengan dirinya sendiri. Tapi ia sadar, ia sudah diselamatkan dan kini tugasnya adalah melayani Dia yang menyelamatkannya. Kita semua sudah diselamatkan oleh Tuhan, tetapi apakah kita sungguh sudah melayani Dia? Jangan-jangan kita masih sibuk dengan urusan pribadi kita?

R U A H

Selasa, 31 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Selasa, 31 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XXII

“Diam, keluarlah dari padanya!” -- Lukas 4:35a

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, puji syukur atas berkat-Mu yang kami terima pada hari ini. Rahmat kehidupan dan kesehatan yang boleh kami rasakan. Kami mohon kepada-Mu, pimpin dan dampingilah kami dalam menjalankan semua rencana dan pekerjaan kami. Sehingga dengan demikian kami dapat menjadi saluran rahmat dan berkat bagi setiap orang yang akan kami jumpai hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)

"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."

Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.



Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)

"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."

Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus selalu mengajar dengan penuh KUASA. ”Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” Dia mengajarkan Firman Tuhan seperti belum pernah ada orang yang mengajarkannya. Para Rabi mengajar dengan mengutip apa yang telah dikatakan orang-orang dari kalangan figur otoritas. Para Nabi yang mendapat delegasi kuasa Allah selalu berbicara ”demikianlah sabda Allah”.

Yesus tidak membutuhkan kuasa orang lain untuk mendasari ajaran-Nya. Dia memiliki kuasa atau otoritas sendiri. Ketika dia berbicara maka Allahlah yang berbicara. Ketika dia mengeluarkan perintah maka semua orang—termasuk setan pun—taat kepada-Nya. Sabda-Nya sungguh dahsyat dan penuh daya. Orang takjub mendengarkan Dia. ”Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Orang yang memiliki kuasa adalah orang yang berwibawa.

Orang yang berwibawa adalah orang yang berbicara secara konsisten dengan perilaku dan perbuatannya. Sabdanya menjadi ’dabar’, menjadi benar-benar terjadi dalam dirinya dalam apa yang dilakukannya. Orang-orang seperti ini memang pantas didengarkan dan dipercayai.

Tuhan, sabda-Mu penuh daya dan kehidupan. Semoga aku tidak pernah ragu sedikit pun akan kasih dan kerahiman-Mu yang menyelamatkan dan daya kuasa sabda-Mu yang membawa kesembuhan, kebebasan, dan kasih yang sejati. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Surat Keluarga Bulan Agustus 2010

Jakarta, 10 Agustus 2010.

Kepada keluarga-keluarga kristiani
Se-Keuskupan Agung Jakarta
di tempat

Salam damai dalam kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep.
Dalam suatu kesempatan pendampingan bagi pasangan yang sedang berpacaran, sepasang suami-isteri yang ikut mendampingi kegiatan tersebut berkata,”Anda semua sedang mempersiapkan diri untuk secara serius menjalani hubungan Anda dengan harapan suatu saat nanti – setelah Anda mempertimbangkan secara matang dan dewasa, Anda menjadi suami-isteri. Tetapi sebelum memutuskan untuk mengikat janji sehidup semati dalam perkawinan, baiklah Anda mempertimbangkan kenyataan berikut ini secara matang dan dewasa juga.

Begitu Anda menikah dengan pasangan Anda, itu berarti Anda memulai suatu ikatan yang baru sekurang-kurangnya dengan empat orang. Pertama tentu saja Anda memulai ikatan hubungan dengan pasangan Anda. Kedua, Anda memulai hubungan dengan mertua laki-laki (ayah) dari pasangan Anda. Ketiga, Anda memulai hubungan dengan mertua perempuan (ibu) dari pasangan Anda. Keempat, Anda memulai hubungan dengan semua saudara dari pasangan Anda. Mencintai pasangan Anda berarti juga mencintai keluarga pasangan Anda”.

Mendengarkan kata-kata yang disampaikan pasangan suami-isteri tersebut, saya sendiri terbawa pada sebuah kesadaran mengenai perkawinan. Perkawinan tak hanya secara sederhana menyangkut laki-laki dan perempuan yang menikah melainkan terkait erat dengan keluarga pasangan. Menikahi sesorang berarti ikut ambil bagian dalam kehidupan keluarga pasangan. Bagaimana pun, jika kita melihat banyak fakta mengenai perkawinan, keluarga pasangan memainkan peran yang sangat besar dalam menjalani hidup perkawinan.

Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga pasangan merupakan sebuah berkat di dalam perkawinan. Hubungan yang terluka terhadap keluarga pasangan karena berbagai sebab dapat menimbulkan kemarahan dan rasa sakit hati yang tak berakhir. Maka baik jika pasangan suami-isteri satu sama lain berusaha untuk mendekatkan diri dengan keluarga pasangan. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam rangka mengeratkan hubungan dengan keluarga pasangan. Melihat kembali bagaimana hubungan Anda dengan keluarga pasangan Anda merupakan sebuah cara untuk membangun hubungan yang harmonis dalam kehidupan keluarga Anda. Pertanyaan kita adalah; bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam rangka mendekatkan diri dengan keluarga pasangan Anda? Salah satu hal yang kiranya bisa dilakukan ialah dengan mengadakan reuni keluarga. Reuni keluarga merupakan suatu kesempatan dimana Anda makin dekat dengan keluarga pasangan Anda. Barangkali reuni keluarga ini akan diadakan sekali dalam setahun, tetapi yang paling pokok ialah melakukan kegiatan yang memberi kesempatan kepada pasangan untuk merasa dekat dengan keluarga Anda.

Saya merasa begitu terkesan dengan cerita seorang kawan. Keluarganya mempunyai kebiasaan mengadakan pertemuan keluarga sekali dalam setahun. “Meskipun kesibukan saya dalam bekerja begitu menghabiskan banyak waktu – seakan-akan tak ada waktu tersisa, sekali dalam setahun saya menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dengan keluarga besar saya. Dan saat itu saya mengajak anak dan isteri saya untuk lebih dekat dengan keluarga saya”, demikian kata kawan saya itu.

Apa yang sebenarnya terungkap dalam kisah ini memberikan gambaran betapa pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan keluarga pasangan. Hubungan yang baik dengan keluarga pasangan memberi warna terhadap perjalanan perkawinan. Merasa dekat dengan pasangan mau tak mau membuat seseorang merasa dekat juga dengan keluarga pasangan. Bagaimana pun kita harus mengakui bahwa keluarga pasangan memaikan peran yang juga menentukan dalam perkawinan.

Memang setiap pasangan perlu menata ulang skala prioritas dalam membangun hubungan. Mengalihkan kesetiaan dari orang tua terhadap pasangan merupakan kenyataan yang sangat baik di dalam perkawinan. Mengutamakan kehidupan keluarga inti daripada keluarga besar adalah hal yang sangat bernilai. Tetapi itu tak berarti bahwa pasangan tak perlu mengenal dan menjaga hubungan yang baik dengan keluarga pasangan. Meskipun hubungan dengan keluarga pasangan bukan merupakan prioritas dalam perkawinan, pasangan tetap harus mengusahakan dan menjaga untuk menjalin hubungan yang baik dengan keluarga pasangan.

Sampai jumpa pada edisi mendatang.
Salam dalam nama Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosep

Rm. Ignas Tari, MSF
Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Senin, 30 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Senin, 30 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XXII
B. Ghabra Mikael, Mrt; St. Heribertus, Uskup

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya -- Mzm 136:1

Doa Renungan

Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menganugerahi nafas hidup baru hari ini. Ya Allah, Putera-Mu Yesus Kristus telah ditolak di tempat asal-Nya, sehingga warta Kerajaan Allah tidak diterima di sana. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam budi dan hatiku, agar aku peka menangkap kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa yang akan kualami selama hari ini. Dengan demikian imanku semakin tumbuh subur. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Roh Kudus mengaruniakan kata-kata hikmat kepada pewarta firman Tuhan. Karunia ini oleh Paulus tidak dipakai untuk menghakimi keadaan umat. Ia menyerahkan semuanya kepada kebijakan Tuhan. Dengan sikap ini, Paulus mengajak segenap umat untuk tidak sombong, tinggi hati, merasa mampu dan boleh menghakimi sesama. Biarlah kebijaksanaan Allah yang menuntun setiap proses pewartaan firman-Nya.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)

"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."

Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa besar cintaku kepada hukum-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:97.98.99.100.101.102)
1. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
2. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.
3. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
4. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.
5. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Roh Tuhan menyertai Aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Yesus hadir ke dunia sebagai penggenapan ramalan Kitab Suci. Tahun rahmat Tuhan telah datang ketika Yesus hadir di tengah-tengah umat-Nya. Kehadiran Yesus ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang terbuka imannya terhadap karya keselamatan Allah. Sedangkan orang yang menutup dirinya, tidak akan mengalami kehadiran Yesus dalam hidupnya. Yesus tidak membuat satu mukjizat pun di daerah asal-Nya, karena mereka tidak percaya kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)

"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."

Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nubuat yang menyenangkan diri dengan mudah kita terima dan kita amini. Namun apabila nubuat itu mencela kita, mengkritik keburukan diri kita, kita spontan marah dan menolaknya. Padahal nubuat itu bisa jadi benar. Yesus dittolak karena Ia mencela kebobrokan orang-orang yang ada di sekeliling-Nya. Dan alhasil mereka pun menolak Dia bahkan hendak membunuh-Nya.


R U A H

Bacaan Harian 30 Agustus - 05 September 2010

Bacaan Harian 30 Agustus - 05 September 2010

Senin, 30 Agustus: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 2:1-5; Mzm 119:97-102; Luk 4:16-30.
Yesus datang untuk membawa rahmat Tuhan bagi orang-orang miskin, tertawan (karena dosa), ’tak mampu melihat’, dan tertindas oleh kuasa-kuasa lain. Sebagai murid-murid Yesus, kita pun diutus untuk meneruskan rahmat Tuhan itu bagi orang-orang seperti itu yang ada di sekitar kita.

Selasa, 31 Agustus: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 2:10b-16; Mzm 145:8-14; Luk 4:31-37.
Yesus memiliki kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, karena Dialah Allah yang membawa kehidupan dan melepaskan manusia dari segala belenggu jahat. Maka, undanglah Yesus ke dalam hidup kita, bersandarlah pada kuasa-Nya, niscaya tak ada satu pun kuasa jahat yang berani mendekat.

Rabu, 01 September: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 3:1-9; Mzm 33:12-15.20-21; Luk 4:38-44.
Yesus datang hendak memulihkan kehidupan manusia. Ia menyembuhkan segala macam penyakit dan kelemahan. Yesus membawa belas kasih Allah. Yang perlu dari manusia adalah menanggapinya dalam iman. Maka, jika dalam iman kita datang padanya untuk memohon pemulihan dari penyakit dan kelemahan, niscaya Ia akan memberikan hidup dalam kepenuhan dengan cara yang sesuai rancangan-Nya.

Kamis, 02 September: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 3:18-23; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 5:1-11.
Simon membiarkan perahunya untuk digunakan Yesus mewartakan ajaran-Nya. Melihat sikap Simon itu, Yesus kemudian memenuhi apa yang dibutuhkan Simon saat itu. Sediakanlah ’perahu-perahu’ kita untuk dipakai Yesus; percayalah, Yesus tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan.

Jumat, 03 September: Jumat Pertama, Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus Pujangga Gereja (P).
1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-6.27-28.39-40; Luk 5:33-39.
Yesus memberikan makna yang baru dalam hal penghayatan iman kepada Allah. Bukan aturan dan tata cara yang utama, tetapi semangatnyalah yang perlu berubah. Semangat itu didasarkan pada relasi yang mendalam dengan Allah. Puasa dan doa bukan sekedar kewajiban saja, tetapi harus mampu membuat relasiku dengan-Nya semakin mendalam.

Sabtu, 04 September: Hari Biasa Pekan XXII
1Kor 4:6b-15; Mzm 145:17-21; Luk 6:1-5.
Hukum Yesus yang utama adalah hukum kasih. Dengan hukum itulah segala perbuatan kita harus mendasarkan diri. Segala aturan lain hanya menjadi berarti apabila di dalamnya terkandung hukum kasih itu.

Minggu, 05 September: Hari Minggu Biasa XXIII (H). Hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Keb 9:13-18; Mzm 90:3-6.12-14.17; Flm 9b-10.12-17; Luk 14:25-33.
Yesus menuntut, kalau mau mengikuti-Nya hendaklah sepenuh hati dan sungguh-sungguh menempatkan Dia di atas yang lain. Hal ini memang tidak mudah; dan itulah salib yang harus dipikul. Yesus tidak menghendaki sikap yang setengah-setengah, sikap yang hanya memanfaatkan Dia di saat butuh saja. Hubungan dengan Yesus bukanlah hubungan bisnis.

Minggu, 29 Agustus 2010 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 29 Agustus 2010
Hari Minggu Biasa XXII

"Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Luk 14:11)

Antifon Pembuka


Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhanku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Sebab Engkau ya Tuhan baik dan suka mengampuni, dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahamurah, semua yang kecil dan hina, Kaujunjung tinggi. Meskipun kami papa miskin, namun Kaupanggil juga ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, jadilah tuan rumah yang ramah bagi kami. Berikanlah perhatian serta kegembiraan-Mu kepada siapa pun yang Kauundang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)

"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."

Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)
1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)

"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."

Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya me-mohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)

"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Pada suatu hari Sabat, Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, Berikanlah tempat itu kepada orang ini. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, Sahabat, silakan duduk di depan. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya para hari kebangkitan orang-orang benar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mungkin karena terinspirasi oleh perkataan Yesus: kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan (Luk. 14:8), banyak di antara kita sekarang ini malu-malu kalau harus duduk di bangku paling depan, ketika menghadiri suatu upacara. Hal ini terutama sekali terjadi ketika kita menghadiri perayaan Ekaristi. Seperti yang sering dan selalu kita lihat di gereja setiap hari Minggu, deretan bangku yang terisi lebih dulu pastilah yang posisinya di belakang. Kalau ditanya, umat yang duduk di bangku belakang itu akan menjawab (setengah bercanda), Kami kan menepati nasehat Yesus.......... Padahal kebiasaan ini sebenarnya kurang berkenan di hati para imam. Sebab, selain bangku-bangku di depan tidak terisi, orang yang duduk di belakang lebih suka cerita sendiri.

Hari Minggu ini kita mendengarkan Luk. 14:1.7-14, yang antara lain memuat na-sihat Yesus, anjuran untuk duduk di tempat yang paling rendah . Berawal dengan cerita kedatangan Yesus pada suatu hari Sabat untuk makan di rumah seorang Farisi yang terpandang. Semua mata terarah kepada Yesus dengan penuh perhatian. Mereka mendengar bahwa Yesus pernah menyembuhkan orang pada hari Sabda. Dalam adat dan agama Yahudi, banyak hal yang dikerjakan pada hari biasa tidak boleh dilakukan pada hari Sabat demi menghormati kekudusan hari itu. Apakah Yesus akan menjalankan sesuatu yang tak lazim lagi ?

Menyembuhkan orang pada hari Sabat memang bukan hal biasa. Juga dalam masyarakat Yahudi waktu itu, orang sakit tidak akan datang mencari tabib pada hari itu. Tetapi mengapa dilarang bila keadaan mendesak dan bakal memburuk bila tidak dikerjakan. Padahal bentuk kerasulan baru bisa tumbuh dari keadaan yang mendesak seperti itu. Dan juga kerasulan yang ditekuni akan menjadi wujud nyata berkat Penciptaan dan menjadi jalan memuliakan Tuhan. Pada hari istirahat-Nya, Tuhan bisa memandangi orang-orang yang berkehendak baik, menyediakan diri menjadi jalan berkat-Nya bagi semua orang.

Perumpamaan mengenai orang yang menduduki tempat terhormat tetapi kemudian diminta pindah ke belakang merupakan himbauan Yesus kepada murid-murid-Nya, agar berusaha menyediakan tempat terhormat sebanyak-banyaknya sehingga makin ba-nyak orang dibawa ke tempat terhormat. Tidak peduli apakah orang itu datang duluan atau kemudian; ingin duduk di depan atau memilih di belakang. Allah adalah si tuan rumah. Menghadiri perjamuan di Kerajaan Allah, jangan kita bersikap tinggi hati. Orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta seringkali dipandang rendah oleh sesamanya. Kalau kita memberi bantuan kepada orang-orang yang membutuhkannya, mereka pun tidak akan mampu membalasnya. Baiklah tangan kita ulurkan dengan tulus hati, Allah berkenan dan karenanya memberi kita jalan yang lapang menuju hidup yang kekal. Amin. (JS).

Sabtu, 28 Agustus 2010 Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup Pujangga Gereja

Sabtu, 28 Agustus 2010
Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup Pujangga Gereja

"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (1Kor 1:31)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah menghembuskan nafas-Mu ke dalam tubuh manusia, sehingga ia hidup. Pada hari ini, Engkau telah menganugerahkan kehidupan kepadaku. Maka kami bersyukur kepada-Mu seraya memohon rahmat agar pada hari ini, kami berlaku setia, benar dan adil terhadap semua orang yang kujumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)

"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."

Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20-21)
1. Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! Tuhan memandang dari surga, Ia melihat semua anak manusia.
2. Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:14-30)

"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

"Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


”Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” Hamba yang baik adalah hamba yang setia mengembangkan telenta yang diberikan Tuhan. Talenta-talenta itu diberikan dengan cuma-cuma. Ada yang memiliki banyak, tetapi tanggung jawab yang lebih besar juga dituntut dari padanya.

Banyak dari kita yang tidak mau mengembangkan talentanya karena banyak faktor, misalnya kemalasan, rasa malu, dan minder. Ada yang mungkin tidak mengembangkan talentanya karena kurangnya kesempatan. Namun, perlu kita sadari bahwa semakin talenta itu dikembangkan, semakin dia menjadi terasah dan menjadi sangat berguna bagi komunitas.

Mengembangkan talenta selayaknya dilihat sebagai kesempatan untuk memuliakan sang pemberi talenta dan demi kebaikan bersama bukan sebagai kesempatan menonjolkan diri.

Tuhan, terima kasih atas talenta yang Engkau berikan. Semoga semuanya itu aku gunakan demi kemuliaan nama-Mu dan kesejahteraan bersama. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy