| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 03 September 2010 Pw. St. Gregorius Agung -- Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 03 September 2010
Pw. St. Gregorius Agung -- Jumat Pertama Dalam Bulan

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada -- Kol 4:5

Doa Renungan

Tuhan sumber segala kebaikan, tiada hentinya Engkau mencintai kami dengan kasih yang begitu besar. Kasih-Mu kami alami setiap hari sebagai hadiah cuma-cuma tanpa menuntut balasan dari kami. Bantulah kami juga membagikan kasih kepada suami, istri, anak, kakek, nenek, sahabat, rekan kerja, teman dan kenalan sehingga kami pun dapat menjadi saluran rahmat seperti yang telah dilakukan oleh Santo Gregorius Agung. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami berdoa. Amin.

Pemimpin atau rasul adalah hamba Kristus dan pengurus rahasia Allah. Mereka perlu mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewajiban mereka kepada Allah. Paulus yakin pula bahwa kelak pada saat Tuhan datang, Ia akan menerangi segala sesuatu yang masih tersembunyi dalam kegelapan.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 4:1-5)

"Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati."

Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.5-6.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.

Yesus menghendaki agar manusia memiliki motivasi yang tepat dalam menjalankan laku kesalehan atau kewajiban agama. Kita para murid-Nya menemukan motivasi itu dalam diri Yesus. Dan, dalam dan untuk Kristuslah kita memaknai segala pekerjaan dan tanggungjawab kita sehari-hari sebagai orang beriman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)

"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."

Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Betapa sulitnya berubah ketika diri ini sudah merasa mapan dan nyaman dengan apa yang ada. Segala yang baru sekalipun baik dan menyempurnakan yang lama akan ditolaknya. Ia akan memilih untuk tetap dalam keadaannya yang lama. Itulah yang dialami oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka takut meninggalkan kemapanannya. Mengikuti Tuhan berarti berani meninggalkan segalanya termasuk kemapanan untuk bersatu dengan Dia.

R U A H

Kamis, 02 September 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Kamis, 02 September 2010
Hari Biasa Pekan XXII

Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan-Nya turun-temurun -- Mzm 33:11

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas kehidupan yang masih kami alami serta kesehatan yang telah kami terima. Buatlah kami mampu menyadari kasih-Mu sehingga sepanjang hari ini dimampukan untuk memulai, melaksanakan dan mengakhiri semua pekerjaan dan tugas kami dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-13)

"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."

Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya." Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka." Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)

"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."

Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, "Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Menjadi penjala manusia merupakan panggilan semua murid Yesus. Melalui penghayatan hidup, kita semua diharap menebarkan jala keselamatan dan warta sukacita. Dengan cara itu, Tuhan menghendaki agar semakin banyak orang tertangkap dan masuk dalam karya keselamatan. Itulah tugas mulia kita.

Tugas tersebut tidak akan mampu kita jalankan dengan baik dan optimal, bila dalam diri kita masih tersimpan kebohongan, kesombongan, dan sikap memegahkan diri sendiri. Semuanya itu, justru menyebabkan jala hidup kita menjadi rapuh; menggerogoti kualitas iman, hidup serta pribadi kita. Bagaimana jala kita akan menghasilkan saat ditebarkan, kalau jala kita rapuh dan koyak? Kerapuhan diri kita justru dapat menjadikan orang-orang di sekitar kita lari dari Allah dan karya keselamatan-Nya. Membenahi jala hidup kita, kini menjadi panggilan yang utama, sebelum kita menjadi penjala manusia.

Ya Tuhan, aku rapuh dan tidak berdaya. Jangan biarkan aku terlalu lama hidup dalam kerapuhanku. Bantulah aku untuk membenahi hidupku agar aku mampu menebarkan karya keselamatan-Mu bagi semua orang. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 01 September 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 01 September 2010
Hari Biasa Pekan XXII

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah -- Mat 5:9

Doa Renungan

Yesus Sang Penyembuh Sejati, kami bersyukur atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami, di mana kami dapat menikmati hari yang baru. Kami juga bersyukur bahwa Engkau selalu setia mendampingi kami dalam setiap peristiwa yang kami alami. Dalam keadaan suka-duka, menangis-tertawa, Engkau selalu memelihara kami. Semoga kami pun berani memberikan perhatian kepada semua orang terutama yang sakit dan malang. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Cara beriman yang dewasa ditunjukkan dengan sikap yang makin terbuka terhadap orang lain. Mereka dapat berpusat pada jalan-jalan persatuan daripada celah-celah perpecahan. Mereka makin menyadari sumber yang satu dari aneka macam anugerah Tuhan dalam karya pelayanan. Sebab benarlah bahwa “kita semua hanyalah kawan sekerja Allah”.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:1-9)

"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."

Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21)
1. Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita!
4. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Buah penyembuhan adalah pelayanan. Itulah yang secara jelas ditunjukkan dalam Injil berikut. Menarik pula dicermati bahwa setan-setan yang terusir dari orang yang mula-mula sakit, mengenal Yesus sebagai Anak Allah. Yesus sendiri melarang mereka mengatakannya. Mungkin saja sesungguhnya tiada berguna tahu siapakah Yesus namun tidak beriman kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)

"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Setelah mendapatkan jamahan Tuhan, perempuan itu bangun dan melayani Yesus. Ia tidak bermalas-malasan dan sibuk dengan dirinya sendiri. Tapi ia sadar, ia sudah diselamatkan dan kini tugasnya adalah melayani Dia yang menyelamatkannya. Kita semua sudah diselamatkan oleh Tuhan, tetapi apakah kita sungguh sudah melayani Dia? Jangan-jangan kita masih sibuk dengan urusan pribadi kita?

R U A H

Selasa, 31 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Selasa, 31 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XXII

“Diam, keluarlah dari padanya!” -- Lukas 4:35a

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, puji syukur atas berkat-Mu yang kami terima pada hari ini. Rahmat kehidupan dan kesehatan yang boleh kami rasakan. Kami mohon kepada-Mu, pimpin dan dampingilah kami dalam menjalankan semua rencana dan pekerjaan kami. Sehingga dengan demikian kami dapat menjadi saluran rahmat dan berkat bagi setiap orang yang akan kami jumpai hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)

"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu."

Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.



Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)

"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."

Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus selalu mengajar dengan penuh KUASA. ”Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” Dia mengajarkan Firman Tuhan seperti belum pernah ada orang yang mengajarkannya. Para Rabi mengajar dengan mengutip apa yang telah dikatakan orang-orang dari kalangan figur otoritas. Para Nabi yang mendapat delegasi kuasa Allah selalu berbicara ”demikianlah sabda Allah”.

Yesus tidak membutuhkan kuasa orang lain untuk mendasari ajaran-Nya. Dia memiliki kuasa atau otoritas sendiri. Ketika dia berbicara maka Allahlah yang berbicara. Ketika dia mengeluarkan perintah maka semua orang—termasuk setan pun—taat kepada-Nya. Sabda-Nya sungguh dahsyat dan penuh daya. Orang takjub mendengarkan Dia. ”Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Orang yang memiliki kuasa adalah orang yang berwibawa.

Orang yang berwibawa adalah orang yang berbicara secara konsisten dengan perilaku dan perbuatannya. Sabdanya menjadi ’dabar’, menjadi benar-benar terjadi dalam dirinya dalam apa yang dilakukannya. Orang-orang seperti ini memang pantas didengarkan dan dipercayai.

Tuhan, sabda-Mu penuh daya dan kehidupan. Semoga aku tidak pernah ragu sedikit pun akan kasih dan kerahiman-Mu yang menyelamatkan dan daya kuasa sabda-Mu yang membawa kesembuhan, kebebasan, dan kasih yang sejati. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Surat Keluarga Bulan Agustus 2010

Jakarta, 10 Agustus 2010.

Kepada keluarga-keluarga kristiani
Se-Keuskupan Agung Jakarta
di tempat

Salam damai dalam kasih Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep.
Dalam suatu kesempatan pendampingan bagi pasangan yang sedang berpacaran, sepasang suami-isteri yang ikut mendampingi kegiatan tersebut berkata,”Anda semua sedang mempersiapkan diri untuk secara serius menjalani hubungan Anda dengan harapan suatu saat nanti – setelah Anda mempertimbangkan secara matang dan dewasa, Anda menjadi suami-isteri. Tetapi sebelum memutuskan untuk mengikat janji sehidup semati dalam perkawinan, baiklah Anda mempertimbangkan kenyataan berikut ini secara matang dan dewasa juga.

Begitu Anda menikah dengan pasangan Anda, itu berarti Anda memulai suatu ikatan yang baru sekurang-kurangnya dengan empat orang. Pertama tentu saja Anda memulai ikatan hubungan dengan pasangan Anda. Kedua, Anda memulai hubungan dengan mertua laki-laki (ayah) dari pasangan Anda. Ketiga, Anda memulai hubungan dengan mertua perempuan (ibu) dari pasangan Anda. Keempat, Anda memulai hubungan dengan semua saudara dari pasangan Anda. Mencintai pasangan Anda berarti juga mencintai keluarga pasangan Anda”.

Mendengarkan kata-kata yang disampaikan pasangan suami-isteri tersebut, saya sendiri terbawa pada sebuah kesadaran mengenai perkawinan. Perkawinan tak hanya secara sederhana menyangkut laki-laki dan perempuan yang menikah melainkan terkait erat dengan keluarga pasangan. Menikahi sesorang berarti ikut ambil bagian dalam kehidupan keluarga pasangan. Bagaimana pun, jika kita melihat banyak fakta mengenai perkawinan, keluarga pasangan memainkan peran yang sangat besar dalam menjalani hidup perkawinan.

Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga pasangan merupakan sebuah berkat di dalam perkawinan. Hubungan yang terluka terhadap keluarga pasangan karena berbagai sebab dapat menimbulkan kemarahan dan rasa sakit hati yang tak berakhir. Maka baik jika pasangan suami-isteri satu sama lain berusaha untuk mendekatkan diri dengan keluarga pasangan. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam rangka mengeratkan hubungan dengan keluarga pasangan. Melihat kembali bagaimana hubungan Anda dengan keluarga pasangan Anda merupakan sebuah cara untuk membangun hubungan yang harmonis dalam kehidupan keluarga Anda. Pertanyaan kita adalah; bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam rangka mendekatkan diri dengan keluarga pasangan Anda? Salah satu hal yang kiranya bisa dilakukan ialah dengan mengadakan reuni keluarga. Reuni keluarga merupakan suatu kesempatan dimana Anda makin dekat dengan keluarga pasangan Anda. Barangkali reuni keluarga ini akan diadakan sekali dalam setahun, tetapi yang paling pokok ialah melakukan kegiatan yang memberi kesempatan kepada pasangan untuk merasa dekat dengan keluarga Anda.

Saya merasa begitu terkesan dengan cerita seorang kawan. Keluarganya mempunyai kebiasaan mengadakan pertemuan keluarga sekali dalam setahun. “Meskipun kesibukan saya dalam bekerja begitu menghabiskan banyak waktu – seakan-akan tak ada waktu tersisa, sekali dalam setahun saya menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dengan keluarga besar saya. Dan saat itu saya mengajak anak dan isteri saya untuk lebih dekat dengan keluarga saya”, demikian kata kawan saya itu.

Apa yang sebenarnya terungkap dalam kisah ini memberikan gambaran betapa pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan keluarga pasangan. Hubungan yang baik dengan keluarga pasangan memberi warna terhadap perjalanan perkawinan. Merasa dekat dengan pasangan mau tak mau membuat seseorang merasa dekat juga dengan keluarga pasangan. Bagaimana pun kita harus mengakui bahwa keluarga pasangan memaikan peran yang juga menentukan dalam perkawinan.

Memang setiap pasangan perlu menata ulang skala prioritas dalam membangun hubungan. Mengalihkan kesetiaan dari orang tua terhadap pasangan merupakan kenyataan yang sangat baik di dalam perkawinan. Mengutamakan kehidupan keluarga inti daripada keluarga besar adalah hal yang sangat bernilai. Tetapi itu tak berarti bahwa pasangan tak perlu mengenal dan menjaga hubungan yang baik dengan keluarga pasangan. Meskipun hubungan dengan keluarga pasangan bukan merupakan prioritas dalam perkawinan, pasangan tetap harus mengusahakan dan menjaga untuk menjalin hubungan yang baik dengan keluarga pasangan.

Sampai jumpa pada edisi mendatang.
Salam dalam nama Keluarga Kudus, Yesus, Maria dan Yosep

Rm. Ignas Tari, MSF
Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Senin, 30 Agustus 2010 Hari Biasa Pekan XXII

Senin, 30 Agustus 2010
Hari Biasa Pekan XXII
B. Ghabra Mikael, Mrt; St. Heribertus, Uskup

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya -- Mzm 136:1

Doa Renungan

Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menganugerahi nafas hidup baru hari ini. Ya Allah, Putera-Mu Yesus Kristus telah ditolak di tempat asal-Nya, sehingga warta Kerajaan Allah tidak diterima di sana. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam budi dan hatiku, agar aku peka menangkap kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa yang akan kualami selama hari ini. Dengan demikian imanku semakin tumbuh subur. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Roh Kudus mengaruniakan kata-kata hikmat kepada pewarta firman Tuhan. Karunia ini oleh Paulus tidak dipakai untuk menghakimi keadaan umat. Ia menyerahkan semuanya kepada kebijakan Tuhan. Dengan sikap ini, Paulus mengajak segenap umat untuk tidak sombong, tinggi hati, merasa mampu dan boleh menghakimi sesama. Biarlah kebijaksanaan Allah yang menuntun setiap proses pewartaan firman-Nya.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:1-5)

"Aku mewartakan kepadamu kesaksian Kristus yang tersalib."

Saudara-saudara, ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa besar cintaku kepada hukum-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:97.98.99.100.101.102)
1. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
2. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.
3. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
4. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.
5. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.
6. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Roh Tuhan menyertai Aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Yesus hadir ke dunia sebagai penggenapan ramalan Kitab Suci. Tahun rahmat Tuhan telah datang ketika Yesus hadir di tengah-tengah umat-Nya. Kehadiran Yesus ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang terbuka imannya terhadap karya keselamatan Allah. Sedangkan orang yang menutup dirinya, tidak akan mengalami kehadiran Yesus dalam hidupnya. Yesus tidak membuat satu mukjizat pun di daerah asal-Nya, karena mereka tidak percaya kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)

"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."

Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nubuat yang menyenangkan diri dengan mudah kita terima dan kita amini. Namun apabila nubuat itu mencela kita, mengkritik keburukan diri kita, kita spontan marah dan menolaknya. Padahal nubuat itu bisa jadi benar. Yesus dittolak karena Ia mencela kebobrokan orang-orang yang ada di sekeliling-Nya. Dan alhasil mereka pun menolak Dia bahkan hendak membunuh-Nya.


R U A H

Bacaan Harian 30 Agustus - 05 September 2010

Bacaan Harian 30 Agustus - 05 September 2010

Senin, 30 Agustus: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 2:1-5; Mzm 119:97-102; Luk 4:16-30.
Yesus datang untuk membawa rahmat Tuhan bagi orang-orang miskin, tertawan (karena dosa), ’tak mampu melihat’, dan tertindas oleh kuasa-kuasa lain. Sebagai murid-murid Yesus, kita pun diutus untuk meneruskan rahmat Tuhan itu bagi orang-orang seperti itu yang ada di sekitar kita.

Selasa, 31 Agustus: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 2:10b-16; Mzm 145:8-14; Luk 4:31-37.
Yesus memiliki kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, karena Dialah Allah yang membawa kehidupan dan melepaskan manusia dari segala belenggu jahat. Maka, undanglah Yesus ke dalam hidup kita, bersandarlah pada kuasa-Nya, niscaya tak ada satu pun kuasa jahat yang berani mendekat.

Rabu, 01 September: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 3:1-9; Mzm 33:12-15.20-21; Luk 4:38-44.
Yesus datang hendak memulihkan kehidupan manusia. Ia menyembuhkan segala macam penyakit dan kelemahan. Yesus membawa belas kasih Allah. Yang perlu dari manusia adalah menanggapinya dalam iman. Maka, jika dalam iman kita datang padanya untuk memohon pemulihan dari penyakit dan kelemahan, niscaya Ia akan memberikan hidup dalam kepenuhan dengan cara yang sesuai rancangan-Nya.

Kamis, 02 September: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Kor 3:18-23; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 5:1-11.
Simon membiarkan perahunya untuk digunakan Yesus mewartakan ajaran-Nya. Melihat sikap Simon itu, Yesus kemudian memenuhi apa yang dibutuhkan Simon saat itu. Sediakanlah ’perahu-perahu’ kita untuk dipakai Yesus; percayalah, Yesus tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan.

Jumat, 03 September: Jumat Pertama, Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus Pujangga Gereja (P).
1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-6.27-28.39-40; Luk 5:33-39.
Yesus memberikan makna yang baru dalam hal penghayatan iman kepada Allah. Bukan aturan dan tata cara yang utama, tetapi semangatnyalah yang perlu berubah. Semangat itu didasarkan pada relasi yang mendalam dengan Allah. Puasa dan doa bukan sekedar kewajiban saja, tetapi harus mampu membuat relasiku dengan-Nya semakin mendalam.

Sabtu, 04 September: Hari Biasa Pekan XXII
1Kor 4:6b-15; Mzm 145:17-21; Luk 6:1-5.
Hukum Yesus yang utama adalah hukum kasih. Dengan hukum itulah segala perbuatan kita harus mendasarkan diri. Segala aturan lain hanya menjadi berarti apabila di dalamnya terkandung hukum kasih itu.

Minggu, 05 September: Hari Minggu Biasa XXIII (H). Hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Keb 9:13-18; Mzm 90:3-6.12-14.17; Flm 9b-10.12-17; Luk 14:25-33.
Yesus menuntut, kalau mau mengikuti-Nya hendaklah sepenuh hati dan sungguh-sungguh menempatkan Dia di atas yang lain. Hal ini memang tidak mudah; dan itulah salib yang harus dipikul. Yesus tidak menghendaki sikap yang setengah-setengah, sikap yang hanya memanfaatkan Dia di saat butuh saja. Hubungan dengan Yesus bukanlah hubungan bisnis.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy