Hari Minggu Biasa XXIII, Hari Minggu Kitab Suci
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Luk 14:25-33)
Doa Renungan
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang nampak dalam diri Yesus Putera-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (9:13-18)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (9b-10.12-17)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135), 2/4
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
PIKULLAH SALIBMU, DAN IKUTILAH AKU
Bapak/ibu yang terkasih,
Ciri-ciri hidup orang bijak dan cerdik antara lain sebagai berikut:
•Apabila mau membangun rumah/menara/suatu proyek, ia akan duduk mempertimbangkan dan merencanakan lebih dahulu, apakah biaya yang ada akan mencukupi atau tidak, sampai bangunan itu selesai.
•Apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal dalam hidup, pertimbangkanlah masak-masak pekerjaan apa yang dipilih dan dikerjakan?
•Apabila ingin membangun keluarga yang baik dan bahagia. Sudah tepatkah pilihan calon pasanganku. Sungguh aku saling mencintai. Bisakah dia, aku ajak kerjasama dalam membangun dan melayani bahtera perkawinanku. Benarkah kami sudah siap membangun keluarga bahagia, yang mau tidak mau harus ditunjang oleh aset hidup biaya: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan, untuk rumah tanggaku?
•Sebagai orang beriman Katolik, siapkah aku, komitkah aku akan sabda Yesus: “Pikullah salib hidupmu, dan ikutilah Aku!”. Inilah tawaran Yesus yang ditawarkan dalam sabda-Nya pada hari Minggu ini.
Bapak/Ibu yang terkasih,
Ternyata Yesus juga menekankan pentingnya pertimbangan dan perencanaan hidup, khususnya bila ingin menjadi pengikut-Nya. Sebelum mengambil keputusan mengikuti Dia, seseorang harus mempunyai pertimbangan dan perencanaan yang matang. Sebab hidup bersama Yesus penuh resiko dan tantangan. Karena itu Dia bersabda: “Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku!” (Luk 14:27). Siap mengikuti Yesus, sama dengan siap membangun “komitment” seumur hidup: “Hidup hanya untuk Yesus dan selalu bersama Yesus. Bahkan siap untuk meninggalkan keluarga dan segala miliknya” (bdk. Luk 14:26).
Tuntutan Yesus dalam berita Injil hari Minggu ini, memang berat, riskan dan penuh tantangan. Semua itu tidak diwartakan oleh Yesus, tetapi juga dihayati dalam hidup-Nya. Contoh: Yesus harus melewati sengsara dan kematian-Nya yang begitu berat sebelum kebangkitan-Nya. Dia harus memikul salib sampai Golgota sebelum menikmati kemuliaan-Nya. Oleh karena itu untuk mengikuti Dia dibutuhkan keberanian dan iman yang tangguh, supaya siap untuk memikul salib kehidupan setiap hari. (Contoh, salib kehidupan setiap hari: ”tidak terduga temen karibku “pinjam tangan” untuk menyantet saya. Suamiku, yang dulu alim, sopan, sayang...kini berubah sikap dan perilaku...KDRT menimpa diriku...itulah salib kehidupan dll).
Sebagai murid/pengikut Yesus, kita diminta belajar terus-menerus, berdoa dan membaca firman-Nya setiap hari (lebih-lebih bulan September – Bulan Kitab Suci). Supaya kita tabah dan tangguh menghadapi dan memikul penderitaan dan salib kehidupan kita, dan bukan hanya menghindarinya. Bersama Yesus dan Bunda Maria, kita harus percaya bahwa salib-penderitaan yang kita alami adalah jalan untuk bangkit bersama Dia.
St. Paulus berbagi pengalaman iman-nya kepada kita: (“Sebab aku yakin, bahwa penderitaan sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18).
Bapak/Ibu yang terkasih,
Mengikuti Yesus sebagai murid-murid-Nya memang berat, karena harus berani menerima kenyataan hidup kita yang pahit, seperti Yesus telah menderita. Semua itu demi keselamatan kita. Maka kalau kita mengalami penderitaan, terimalah sebagai salib kehidupan yang pantas kita persembahkan kepada Tuhan, demi keselamatan dan utuhnya keluarga atau biara di mana saya terpanggil hidup di dalamnya. Tetapi kalau kita percaya kepada Yesus dan Bunda Maria sebagai Penolong kita. Yakinlah, kita bahagia! Dengan beban-beban kehidupan seperti ini, kita sekaligus diutus sebagai garam dunia.
Maka bagi para Calon Baptis Dewasa, pertimbangkanlah baik-baik, sebelum Anda mengambil keputusan untuk mengikuti Yesus. Tetapi bagi Anda yang sudah dibaptis, jangan ingkar diri dan tinggalkan Yesus. “Setialah memikul salib kehidupan Anda, kendati lemah!”. Yesus, satu-satunya Tuhan dan Kekuatan kita. Telah terbukti bahwa Dia Tuhan dalam Salib-Nya. “Sungguh Ia ini adalah Anak Allah!” (Mat 27:54).
Tuhan memberkati kita.
Pastor St. Endrokaryanto, SCJ