| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Santo Fransiskus dari Assisi

Asalnya dari negeri Itali. Hidupnya di negeri itu juga. Bertabiat riang Fransiskus itu! Makin banyak keramaian, makin senanglah ia! Pikimya, Tiada yang lebih menyenangkan hati manusia daripada pesta.

Dan pesuruh Raja Besar ini semasa mudanya beruang cukup. Ayah ibunya sangat kaya! Tokonya bagus lagi besar! Penduduk kota Assisi, serta dusun-dusun sekelilingnya semuanya menjadi langganan toko itu!

Oleh sebab itu, Fransiskus berpakaian yang indah-indah dan mahal-mahal.

“Seperti seorang bangsawan,” kata orang bila bertemu di jalan raya.

Pemuda-pemuda di kota Assisi senang melihat Fransiskus. Fransiskus tidak kikir, amat berguna diangkat teman olehnya!

Siang hari Fransiskus menolong ayahnya di toko yang laku itu! Tetapi waktu petang, bila toko ditutup, Fransiskus pesiar. Teman-temannya telah menanti. Ada yang bermain mandoline, ada yang bermain biola. Dan Fransiskus harus menyanyi. Fransiskus pandai sekali benyanyi. Ia bernyanyi bermacam-macam lagu, riang gembira! Sampai jauh tengah malam mereka berpesta dan Fransiskus yang membelikan makanan dan minuman yang lezat!

Pada suatu hari perang pecah. Musuh akan menyerang kota Assisi. Fransiskus bersama-sama teman-temannya mempertahankan kotanya. Tetapi ... tiada berhasil! Mereka tertawan, dikurung dalam bilik penjara kecil lagi gelap, setahun lamanya.

Tentu kalian berpikir, sekarang Fransiskus bersusah hati. O tidak, malah sebaliknya, Fransiskus masih bersuka hati. Sepanjang hari Fransiskus benyanyi sambil mengharap waktu ia bebas pula.

Teman-temannya marah dan berkata, “Heran aku, Fransis­kus, kau masih suka bemyanyi!”

Tetapi Fransiskus tertawa dan meniawab, “Jangan putus asa, tuankul”

Sesudah bebas, Fransiskus berpesta pula seperti semula sampai perang berkobar lagi, dan Fransiskus turut berperangkan mencapai gelar “Ksatria.” Ya begitu kehendaknya. Dan begitu cita-cita ayahnya, tetapi tiada begitu Kehendak Tuhan.

Pada suatu malam Fransiskus bermimpi. Ajaib benar mimpinya! Fransiskus melihat sebuah bilik, luas sekali. Pada dindingnya tampak berupa-rupa perisai. Fransiskus sedang asyik melihat perisai itu.

Tiba-tiba terdengar suara, “Fransiskus kembali ke rumah! Mengapa engkau mengabdi pelayan? Bukankah Yang Empunya Tuhan?”

Fransiskus terjaga dan termenung. Keesokan harinya ia berangkat, pulang pula.

Penduduk kota Assisi amat heran! Demikian pula teman-temannya.

“Mengapa lekas sekali kembali, Fransiskus? Sudahkah mencapai gelar “Ksatria” kau? Takutkah engkau, tertawan lagi?”

Fransiskus tidak menjawab sepatah kata jua pun. Apa pula gunanyal Mereka tak akan mengerti. Fransiskus sendiri juga tidak mengerti, mimpi ajaib itul Lagipula, keadaannya berubah! Suara itu tak dapat dilupakannya. Fransiskus telah jemu berpesta. Uang yang dulu dipakainya untuk pesiar, sekarang diberikannya ker kepada yang miskin. Fransiskus, yang dulu gemar mengunjungi keramaian, sekarang mencari tempat sunyi supaya sempat berdoa. Lambat laun teman-temannya pergi.

“Aneh benar si Fransiskus itu!” kata mereka.

Dan Fransiskus, tidak mempedulikan hal itu, karena, suatu malam terdengar lagi suara ajaib itu!

Serunya, “Fransiskus, Fransiskus, jika engkau kasih padaKu, cobalah hidup miskin seperti Aku!”

Keesokan harinya Fransiskus tak mau lagi mengenakan pakaiannya yang indah-indah. Ia memakai baju serupa goni dan di pinggangnya, ialah tali yang diberi simpul. Fransiskus yang dulu memakai sepatunya yang bagus, digantinya oleh sandal yang amat murah harganya. Demikian Fransiskus yang tadinya kaya raya, mengembara.

Berjalan kaki ia pergi ke mana-mana, sambil mengajar tentang Yesus Kristus, yang mati pada kayu salib untuk menebus dosa kita. Teman-temannya, yang dulu mengerumuni sebagai semut, sekarang menertawakan! Kanak-kanak, yang tiada berpikir, melemparinya dengan batu. Ya, tiap-tiap hari Fransiskus dicaci maki tetap tetap sabar. Malahan, hatinya girang karena ia boleh menderita sengsara karena Kristus, Sang Penebus.

Ayahnya, Pietro Bernardone merasa dihinakan. Mula-mula Fransiskus dibujuk, kemudian dipaksa kembali ke rumah. Akhirnya, karena tidak berhasil ia amat sangat marah! Fransiskus disumpahinya. Pietro Bernardone tidak mau mengenal lagi anaknya.

Fransiskus berduka cita, tetapi apa boleh buatl Sudah terang baginya, begitu Kehendak Tuhan, yang telah memanggilnya.

Kalau Fransiskus lapar, ia mengemis sepotong roti dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Uang tidak mau diterimanya. Kalau haus, Fransiskus hanya minum air jernih saja. Tidak karena malas, lebih suka mengemis daripada bekerja! Fransiskus rajin bekerja sebagai tukang batu, memperbaiki gedung-gedung gereja yang rusak, dengan tidak minta upah.

Katanya, “Peluhku sudah kujual kepada Yang Mahamulia!”

Petang, waktu beristirahat, Fransiskus berdoa sampai jauh tengah malam.

Acap kali terdengar keluhnya, “Tuhanku, ya Kaulah kekayaanku!”

Atau di atas sebuah bukit ia berlutut, di bawah kayu salib lengkap dengan patung Sang Penebus.

Berulang-ulang ia menepuk dada, berbungkuk ke tanah sambil berseru, “Ah, Yang Terkasih tidak dikasihi!”

Tidak lama orang insyaf, bahwa Fransiskus itu bukan hendak menarik perhatian orang. Fransiskus itu terdorong sesuatu yang luar biasa. Tuhan sendiri menyuruhnya berbuat demikian, supaya manusia sadar. Sadar akan salahnya! Sadar akan sombongnyal Sadar, dan kembali akan mengabdi Tuhan!

Penduduk kota Assisi datang, mendengarkan khotbah Fransiskus. Pesuruh Raja Besar. Serempak mereka tertarik padanya. Bila Fransiskus bercerita tentang Tuhan di surga, tiada mata yang tinggal kering.

Dan Fransiskus terus berceritera tentang Tuhan yang menciptakan bunga-bunga yang indah-indah. Tentang berupa-rupa burng yang berkicau sepanjang hari, untuk berterima kasih. Berterima kasih kepada Tuhan yang Mahabaik! Akhirnya Fransiskus memohon supaya orang jangan berdosa lagi. Dan para pendengar berjanji. Mereka tak dapat menolak permintaan Fransiskus, Pesuruh Raja Besar! Ada juga yang ingin meniru Fransiskus! Hidup miskin, karena Sang Penebus.

Mereka, yang telah dicoba dan diterima Fransiskus, berbuat seperti Pesuruh Raja Besar.

Kekayaannya diberikan kepada para miskin, lalu mengenakan seragam biarawan Fransiskus. Sejenis baju panjang lagi longgar dibuat daripada goni. Ikat pinggangnya sepotong tali yang bersimpul. Demikian terjadi biara penganut Santo Fransiskus. Sekarang masih terkenal di mana-mana.

Makin lama, makin bertambah kesucian Fransiskus. Dan Tuhan akan menganugerahi kesetiaan abdinya. Fransiskus gemar sekali sembahyang pada malam hari. Acap kali waktu petang ia mendaki gunung Alverna akan berdoa.

Gunung Alverna itu curam, penuh ngarai dan tebing batu. Tiada pemandangan yang menyenangkan, melainkan mengerikan. Jarang seorang manusia datang ke gunung itu. Tetapi oleh karena itu juga, Fransiskus senang berdoa di tempat yang sunyi itu.

Pada suatu malam gelap gulita, sedang Fransiskus berlutut di batu keras, gunung Alverna guncang. Saat itu juga langit terbelah halilintar, yang seakan-akan turun ke puncak gunung Alverna. Fransiskus terkejut ... melihat ke atas, ... dan ... dalam terang halilintar itu tampak olehnya seorang Manusia terpaku pada kayu salib. Tampak sayap yang amat besar bersinar menutupi Badannya.

Sebelum Fransiskus dapat bertanya apa artinya, sejenis api dari dalam kayu salib itu menembus badan Santo Fransiskus. la merasa sakit, sebagai terpaku pula pada kayu salib. Beberapa menit kemudian, pemandangan ajaib itu lenyap. Tetapi sakit itu tinggal. Fransiskus telah tertembus seperti Sang Penebus. Pada kakinya, pada tangannya, pada badannya, kelihatan lubang dalam dan berdarah. Selama hidup, Fransiskus mempunyai tanda salib itu.

Alangkah sakitnya! ... Alangkah sucinya Santo Fransiskus, yang patut menerima tanda luka Sang Penebus!

Barangkali kalian sudah pernah mendengar, bahwa Santo Fransiskus disebut “Pelindung Binatang”.

Kata orang lambangnya, “Akungilah binatangl”

Itu salah sangka, tetapi ada juga sebabnya.

Santo Fransiskus akung kepada Tuhan dan karena ia akung kepada segala makhluk. Berupa-rupa ceriteranya hal itu. Di antaranya salah satu cerita ini.


http://sienaviena.multiply.com

Sabtu, 02 Oktober 2010 Pw. Para Malaikat Pelindung

Sabtu, 02 Oktober 2010
Pw. Para Malaikat Pelindung

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya -- Yesaya 32:17

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, saat ini kami akan menyusuri jalan kehidupan kami. Bantulah kami menjalaninya sesuai dengan sabda-Mu yang Engkau berikan kepada kami hari ini, yaitu agar kami menjadi percaya kepada-Mu seutuhnya seperti anak kecil yang menyambut-Mu apa adanya. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)

"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."

Inilah firman Tuhan, "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)

"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Setiap orang selalu terpesona dengan anak kecil, apalagi bayi kecil. Bayi kecil menggambarkan kemurnian, keutuhan, kepasrahan, dan keindahan. Memandangi bayi kadang membuat kita iri, tepatnya rindu menjadi seperti bayi lagi. Malaikai-malaikat juga adalah seperti bayi yang memandang wajah orangtuanya, memandang wajah Bapa di surga.

Apakah kita percaya akan malaikat? Apakah kita ingin menjadi malaikat bagi orang lain? Malaikat adalah dia yang membawa kabar gembira dari Allah. Menjadi malaikat berarti menjadi utusan Allah. Tengoklah orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan. Maukah kita mengulurkan tangan dan menjadi saluran kasih Allah bagi mereka? Maukah kita membawa dan menjadi kabar gembira bagi mereka, khususnya mereka yang menderita?

Ya Tuhan, terima kasih atas para malaikat yang sudah Kauutus membawa kabar gembira. Utuslah aku juga menjadi malaikat bagi sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Santa Teresia dari kanak-kanak Yesus (1873-1897)


Santa Teresia dari kanak-kanak Yesus (1873-1897)

Pada April 1896, 18 bulan sebelum wafatnya akibat serangan TBC, Teresa biarawati Karmelit dari biara Lisieux, mencoba tetap berkorespondensi dengan beberapa orang. Bahkan ia masih sempat melanjutkan karya refleksi autobiografinya dan juga beberapa suratnya yang sangat menyentuh. Salah satu surat tersebut menjadi indikator mengapa biarawati yang masih muda ini, meski tidak memiliki pendidikan teologis secara formal, diangkat menjadi Pujangga Gereja satu abad setelah wafatnya, oleh Sri Paus Yohanes Paulus II. Teresa kecil, seorang gadis sederhana yang membawa dampak besar bagi Gereja Katolik di abad ke-20 lewat tulisan-tulisannya.

Marie Francoise Therese Martin lahir tanggal 2 Januari 1873 di kota Alencon, Normandy, Perancis. Dia adalah anak bungsu dari 9 bersaudara -- 4 orang meninggal dari pasangan Louis Martin dan Zelie Guerin. Keduanya pernah ingin bergabung dengan komunitas religius sebelum mereka akhirnya menikah. Maka jangan heran jika semua anak mereka kelak bergabung dengan berbagai komunitas religius. Dalam autobiografi spiritualnya "Story of a Soul", Teresa menulis dia dibentuk dalam keluarga dimana kisah hidup orang-orang kudus adalah dasar pendidikan dan sumber penghiburan. Dia telah mendedikasikan hidupnya untuk suatu kehidupan religius sejak ia masih sangat kecil. "Sejak umur tiga tahun, aku mulai tidak menolak apa pun yang Tuhan minta dariku," demikian tulisnya. Bagian pertama hidupnya, saat ibunya wafat ketika ia berumur empat tahun dan dia memilih kakak perempuannya Pauline sebagai "ibunya yang kedua". (Nantinya Pauline akan menjadi ibu kepala biara di komunitasnya di Lisieux, dimana dia membantu mempercepat kanonisasi Teresa).

Bagian kedua hidupnya, adalah saat yang penuh kesulitan bagi gadis kecil yang sensitif ini. Pada natal tahun 1886, Teresa mengalami pertobatan yang mencetuskan bagian ketiga dari hidupnya kelak. "Aku menerima rahmat untuk meninggalkan masa kecilku, rahmat pertobatan...bagian yang paling indah dan paling dipenuhi oleh rahmat dari surga." (Story of a Soul, pasal 5). Sejak itu, keinginan terbesar Teresa adalah mengikutijejak kakaknya, menjadi biarawati. Pada November 1887, Teresa dan kakak perempuannya, Celine serta ayahnya berziarah ke Italia. Mereka diterima dalam suatu audiensi dengan Sri Paus Leo XIII. Teresa mencium kaki Sri Paus dan meminta agar Sri Paus mengijinkan dirinya bergabung dengan tarekat Karmelit pada usia 15 tahun. Meski diminta untuk menunggu sampai usianya mencukupi toh Teresa berkeras hati. Akhirnya, pada April 1888, Therese Martin diterima masuk ke biara Karmel di Lisieux sebagai seorang postulan. Dia menghabiskan sisa hidupnya yang kurang dari 10 tahun dalam biara itu. Pada Januari 1889 dia menjadi seorang novis, dan akhirnya tanggal 8 September 1890, dia melakukan profesi penuh sebagai anggota komunitas Karmelit, dan memilih nama Sr. Therese dari kanak-kanak Yesus dan Wajah Suci.

Pada tahun 1894, ayahnya wafat setelah menderita sakit keras dan kakaknya Pauline yang telah menjadi kepala biara dan berganti nama Mother Agnes, menyuruhnya untuk menuliskan memori masa kecilnya. Inilah awal mula buku "Story of a Soul". Tulisan ini terdiri dari tiga manuskrip yang terpisah, 8 pasal dari manuskrip A ditulis antara Desember 1894-Januari 1896. 9 pasal manuskrip B menyangkut panggilan kasih, ditulis bulan September 1896. Pasal 10-11 manuskrip C ditulis bulan Juni 1897 menjelaskan hari-hari terakhir hingga wafatnya pada Oktober 1897. Pada pencobaan yang dialaminya ini, Teresa kehilangan rasa kehadiran Allah dan dia tinggal di tengah-tengah kegelapan dimana segala rasa sukacita meninggalkannya. Pasal-pasal terakhir dari Story of a Soul ini merupakan inti dari pesan-pesan Teresa.

Kebijaksanaan yang begitu mendalam dari tulisan-tulisannya merupakan sumber penting bagi Gereja Katolik. Kekhasan ekspresi Therese akan Injil, pada intinya sesuai dengan makna mendasar dari ke-Kristen-an dalam kesederhanaan dan keterusterangannya. Esensi dari ajaran-ajaran Therese adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada kasih Allah. Suatu penyerahan yang membentuk dasar hidup bagi penyebaran pesan-pesan kasih Allah lewat semangat misionaris dan kasih melalui pewartaan fisik dari Injil atau doa-doa serta dukungan pribadi terhadap para misionaris. Gambaran "rasa kecil" yang digunakannya di sepanjang tulisannya; bunga kecil, burung kecil, dsb mungkin tampak sentimentil bagi sementara orang, tapi hal ini harus dimengerti lewat ayat Injil, "Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Mat 18:3). Cara kecilnya tidak ditandai oleh kekerdilan rasa takut, melainkan kebesaran kasih.

Dalam "Story of a Soul" dia berseru, "Oh! Meskipun aku kecil, aku ingin menerangi jiwa-jiwa seperti yang dilakukan oleh para nabi dan pujangga Gereja." St. Therese Lisieux adalah salah satu Santa yang paling populer dan disukai banyak orang sepanjang abad ke-20. Ia dikanonisasi pada tanggal 17 Mei 1925. Sri Paus Yohanes Paulus II memproklamasikannya sebagai Pujangga Gereja, wanita ketiga yang mendapat gelar kehormatan ini, pada tanggal 20 Oktober 1997 dalam suratnya yang berjudul "Divini amoris scientia".


Diambil dari: RUAH

Jumat, 01 Oktober 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan -- Pesta St. Theresia, dari kanak-kanak Yesus

Jumat, 01 Oktober 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Pesta St. Theresia, dari kanak-kanak Yesus

Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya -- Matius 21:22

Doa Renungan

Tuhan Allah kami, terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bangun dengan segar pagi ini. Tuhan, kami juga mau berterima kasih sebab Engkau telah menunjukkan Bapa kepada kami sehingga kami tidak lagi tinggal dalam kegelapan. Berkatilah hari ini ya Tuhan, supaya kami dapat melakukan tugas-tugas kami dengan baik sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)

"Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."

Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kta. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18.19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan Kabar Baik, kepada orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)

"Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."

Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Jika kita mengubah tata letak perabot dalam rumah kita, segera kita akan melihat bahwa di balik lemari atau di bawah rak buku masih ada lapisan debu tebal. Meskipun kita secara rutin membersihkan lantai, kadang ada sudut-sudut tersembunyi yang tidak terjangkau. Kelak jika kita mengubah kembali tata letak itu, hal yang sama akan kita jumpai. Bentuk perabot tertentu memang memungkinkan adanya sudut-sudut tersembunyi yang tidak terjangkau, meskipun dari luar semua tampak bersih.

Meskipun kita sudah memilih Yesus sebagai terang hidup kita, masih ada bagian-bagian dalam diri kita yang tetap kita sembunyikan dalam gelap. Akan ada saat-saat menyakitkan ketika kita diajak untuk membuat sebuah pilihan perubahan yang tidak mudah. Pewartaan kabar gembira yang sudah menarik banyak orang mengajak kita untuk selalu masuk membersihkan bagian-bagian gelap diri kita sendiri. Wilayah pewartaan sabda untuk tempat-tempat gelap dalam diri kita mungkin justru lebih menakutkan.

Berlimpahnya mukjizat di Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum masih belum cukup untuk bisa meyakinkan penduduknya agar bertobat. Ketiga nama kota itu mungkin bisa menjadi simbol “nama-nama” wilayah hidup kita yang masih belum mau sungguh percaya. Semua itu adalah wilayah dalam diri kita di mana kita masih meragukan apakah wilayah itu bisa dijangkau oleh cinta-Nya dan diubah sepenuhnya oleh Yesus. Akibatnya, di tengah berlimpahnya kebaikan Tuhan, kita tetap mengajukan syarat: hanya kalau ada sesuatu yang lebih hebat lagi, aku akan sungguh percaya!

Yesus, Engkau sungguh hidup. Segala bangsa bersyukur kepada-Mu. Terangilah sisi-sisi gelapku yang ingin terus kusembunyikan dan bebaskanlah aku. Amin.

Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian


atau

Jumat, 01 Oktober 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Pesta St. Theresia, dari kanak-kanak Yesus

Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik! Firman Tuhan --- Yesaya 48:22

Doa Pagi

Ya Bapa, ajarkanlah aku hari ini untuk setia dalam mengikuti Engkau di setiap perjalanan hidupku. Bila aku jatuh dan mengalami kesulitan dalam hidup, topanglah aku dengan rahmat-Mu sehingga aku setia kepada-Mu. Semoga aku semakin total mencintai-Mu melalui sesamaku yang membutuhkan pertolongan, sehingga aku layak untuk Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, kini dan selamanya. Amin.

Janji nabi Trito Yesaya merupakan pengharapan bagi kaum kecil. Suatu kaum yang dikenal karena sikap empatinya. Mereka bergembira dengan orang yang bergembira. Mereka berkabung dengan orang yang berkabung. Mengapa sikap empati menjadi sedemikian istimewa di mata nabi Yesaya? Empati adalah sifat Ilahi, yang mengalir dari Allah yang penuh kerahiman dan belas kasih.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."


Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur, kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai
selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Tidak perlu berbicara tentang ‘yang terbesar’ kalau untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah saja belum mampu.Yesus memberikan gambaran yang konkrit: Menjadi seperti anak kecil. Ada dua kriteria yang diambil dari gambaran anak kecil, yaitu bertobat dan merendahkan diri. Kedua sikap tersebut adalah sikap dasar manusia sebagai ciptaan di hadapan Allah, Penciptanya. Mutlak!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)

"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita belajar dari sabda Tuhan hari ini, bahwa pertobatan sejati berarti menjadi seperti anak kecil yang sederhana, biasa, dan memiliki kerendahan hati yang alami. Hari ini kita belajar dari Santa Teresia Kecil, bahwa alasan mendasar Tuhan mengajarkan seperti itu karena dalam yang sederhana tersimpan misteri agung Allah. Dalam yang biasa tersembunyi hal yang luar biasa. Itulah sikap rendah hati yang sejati.

Doa Malam

Allah Bapa, St. Teresia dari kanak-kanak Yesus telah memberikan teladan bagaimana mengabdi dan mengikuti Engkau dalam peristiwa yang sederhana. Semoga aku semakin mencintai dan menghayati hidupku dalam peristiwa yang sederhana sekalipun. Oleh karena itu karuniakanlah selalu cinta-Mu yang besar agar aku peka akan kehadiran Dikau dalam hidup ini. Dengan pengantaraan Kristus Putera-Mu, Tuhan kami. Amin.

R U A H

Kamis, 30 September 2010 Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Kamis, 30 September 2010
Pw. St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia -- Mzm 33:18a

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, pada peringatan Santo Hieronimus pada hari ini, aku mengenang kembali perjuangan besarnya untuk menerjemahkan Kitab Suci berdasarkan rasa cintanya yang begitu besar kepada umat beriman. Doronglah aku untuk selalu bersemangat dalam membaca dan merenungkan sabda-Mu sebagai penghargaan terhadap Santo Hieronimus dan terutama Engkau sendiri. Doa ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan Kitab Ayub (19:21-27)

Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku. Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku? Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab, terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 27:7-8a,8b-9abc,13-14)
1. Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan.
2. Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!
3. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-12)


"Semoga damaimu menyertai dia."

Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Para murid Yesus diutus pergi sebagai pekerja di ladang Tuhan dengan berbekalkan rahmat dan kuasa Tuhan. Mewartakan dan memancarkan hadirnya Kerajaan Allah yang mendatangkan kedamaian menjadi tugas mereka. Tugas itu tidak akan mudah, mereka akan mendapat banyak perlawanan dan tentangan, bahkan mungkin ancaman, ibarat domba yang pergi ke tengah-tengah kerumunan serigala.

Warta Kerajaan Allah diwujudkan dengan selalu membagikan damai sejahtera di mana pun dan kepada siapa pun. Bahkan, seandainya orang-orang menolaknya, warta Kerajaan Allah harus tetap berlanjut. Mengibaskan debu dari kaki menjadi tanda supaya para murid tidak terpengaruh terhadap penolakan-penolakan yang terjadi. Penolakan itu menjadi debu yang akan memberatkan langkah dan mengotori tugas kerasulan. Kita—para murid di zaman ini—mengemban tugas perutusan yang sama; dengan tantangan yang sama pula. Namun, hal-hal yang tidak baik justru kerap kita biarkan melekat dalam hidup kita dan mencemari hati kita. Akibatnya, kita mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah tidak dengan hati bersih dan tulus.

Tuhan Yesus, aku ingin kembali melanjutkan tugas perutusan-Mu sebagai murid. Jadikan aku pembawa damai sejahtera yang setia, meskipun penolakan dan tantangan mengitariku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung


Setiap tanggal 29 September, Gereja merayakan peringatan para malaikat agung. Nama-nama mereka diyakini sebagai Mikael, Gabriel dan Rafael. Siapakah mereka dan apakah peran serta tugas mereka? Mari kita baca uraian berikut ini.

Mikael, yang berarti 'Siapakah yang sama dengan Allah?' adalah malaikat agung Allah dan panglima bala tentara surga. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh. Cerita-cerita klasik tentang malaikat agung Mikael umumnya bersumber pada Kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara Yang Baik dan yang jahat. Dalam Wahyunya, Yohanes menulis: "Mikael bersama malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama dengan malaikat-malaikatnya" (Why 12:7-9).

Gabriel berarti "Kekuatan Allah". Dalam tradisi Kristen malaikat agung ini dikenal sebagai pembawa kabar gembira dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama, namun peran terbesarnya ada dalam Perjanjian Baru. Ia adalah pembawa kabar gembira dari Allah kepada Zakarias dan terutama kepada Maria, sang dara murni yang terpilih: 'Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazareth, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria' (Luk 1:26-38).

Rafael berarti 'Obat Tuhan", 'Tabib Allah' atau 'Tuhan Menyembuhkan'. Kisah terkenal mengenai malaikat Rafael sebagai 'Tabib Allah' terdapat dalam Kitab Tobit 4-12. Di sana Rafael tampil sebagai teman seperjalanan Tobia ke negeri Media, dan sebagai malaikat Tuhan yang diutus untuk menyembuhkan Tobias dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh jahat. Kepada Tobit, Rafael memperkenalkan diri: 'Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia. Jangan takut, damai sejahtera dengan kamu. Pujilah Allah selama-lamanya! Waktu aku ada dengan kamu, maka bukan karena kerelaanku sendirilah terjadi demikian, melainkan karena kehendak Allah. Maka pujilah Dia seumur hidup, bernyanyilah kepada-Nya!' (Tob 12:16-18).

Mungkin di zaman sekarang ini orang sulit mempercayai keberadaan dari para malaikat ini, namun apa yang tidak dapat dirasa, tidak dapat diraba, dan tidak dapat dilihat belum tentu berarti tidak ada, bukan? Setidaknya, kita bisa memahami peran mereka sebagai perwujudan cinta Allah kepada kita, para manusia.

Kehadiran Mikael menunjukkan bahwa Allah melindungi manusia dari godaan setan. Meski orang-orang Kristen yang sudah dibaptis sebenarnya sudah menang berkat Darah Kristus dan Sabda Ilahi, namun setan tetap mau menjatuhkan manusia di hadapan Tuhan, menjauhkannya dari Tuhan, Sang Sumber hidup abadi. Gabriel, menjadi utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah. Ia mewujudkan kehendak Allah yang ingin memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbuka akan karya-karya-Nya. Dan Rafael sebagai tabib Allah mewujudkan kuasa dan kasih menyembuhkan dari Allah kepada manusia.


RUAH

Rabu, 29 September 2010 Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Rabu, 29 September 2010
Pesta St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar -- Mat 13:16

Doa Renungan

Allah Bapa yang Mahakuasa, terimakasih bahwa Engkau telah mengutus ketiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael, untuk menjaga keselamatan rohani kami. Semoga melalui pesta mereka pada hari ini aku menjadi semakin sadar akan kasih dan perhatian-Mu yang besar kepadaku. Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Kewajiban masing-masing anggota keluarga ditempatkan dalam dasar yang kuat, yakni dalam hidup Kristus. Masing-masing anggota tidak saja ditunjukkan hak-haknya, tetapi juga kewajiban-kewajibannya. Nasihat praktis ini membuka cakrawala untuk menempatkan martabat manusia secara tepat, tanpa pandang bulu, di dalam misteri Yesus sebagai Kristus.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Dinamika kehidupan Gereja baik yang masuk maupun yang keluar, menjadi bagian integral dari sejarah keselamatan. Prinsipnya, kesediaan untuk melewati pintu yang sempit, yaitu perjalanan ikut serta ke Yerusalem untuk menderita sengsara. Kebersamaan tanpa hati dan mendengarkan ajaran tanpa melaksanakannya tak cukup untuk memperoleh keselamatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya "Karena Aku berkata kepadamu: "Aku melihat engkau di bawah pohon ara", maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita mesti sungguh-sungguh menyadari bahwa perjuangan iman kita di tengah-tengah masyarakat negeri ini terasa seperti sedang melewati pintu yang sempit. Aneka kesulitan dalam menghayati iman Kristiani di negeri ini benar-benar nyata. Namun, itulah jalan menuju keselamatan. Jika keselamatan itu barang murahan, pasti mudah diperoleh. Keselamatan yang dijanjikan Yesus Kristus bukanlah barang murahan.

Doa Renungan

Allah Bapa, Raja surga dan dunia, dengan perantaraan para malaikat-Mu, kami mempersembahkan kurban pujian kepada-Mu. Mereka selalu setia menjaga hidup kami agar kami senantiasa layak jika Engkau memanggil kami sewaktu-waktu. Terimalah kiranya persembahan hidup kami ini dan sucikanlah dalam kerahiman-Mu agar mendatangkan selamat bagi kami dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.


R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy