| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu 09 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu 09 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVII

Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman Tuhan; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu --- Hagai 2:5

Doa Renungan

Allah Bapa kami, kami bersyukur kepada-Mu Tuhan, Engkau menganugerahkan Bunda Maria kepada kami, sebagai teladan dalam mendengarkan dan melaksanakan sabda-Mu. Jadikanlah hati kami peka pada kebutuhan sesama kami, dan gerakkanlah kami untuk segera melakukan sesuatu bagi saudara kami yang sangat membutuhkan uluran kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)

"Kalian adalah anak-anak berkat iman."

Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada di bawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)

"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Keluarga Bambang adalah keluarga yang biasa saja. Rumah mereka kecil. Tidak banyak peralatan mewah di dalamnya. Namun, orang yang berkunjung bisa merasakan kehangatan rumah keluarga Bambang. Rupanya hal ini dikarenakan keluarga itu saling mengasihi dengan tulus dan penuh sukacita. Ada kegembiraan yang spontan mengalir di rumah itu. Ada pengampunan berlimpah yang diberikan dengan rela. Mereka suka mendengarkan firman Allah dan mencoba melakukannya dalam keluarga mereka.

Bunda Maria disebut Ibu yang berbahagia karena telah mengandung Yesus dan menyusui Yesus. Bukan hanya karena itu, Bunda Maria juga dapat disebut yang berbahagia karena telah mendengar firman Allah dan memeliharanya. Kita semua—termasuk keluarga kita—juga akan disebut yang berbahagia bila mau mendengarkan firman Allah dan melakukannya dalam hidup kita. Kalau ada satu firman Allah saja kita lakukan, maka hidup kita akan berubah menjadi lebih baik dan lebih berbahagia.

Ya Tuhan, aku percaya bahwa aku akan berbahagia bila mau mendengarkan firman-Mu dan melaksanakannya dalam hidupku. Aku berdoa agar semua orang boleh mengalami kebahagiaan dalam hidup mereka berkat firman-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 08 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 08 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVII

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya --- Yesaya 40:8

Doa Renungan

Allah Bapa mahapengasih, terima kasih atas nafas kehidupan yang sekali lagi Kaukaruniakan kepada kami. Kami mohon, dampingilah kami dalam aneka peristiwa hidup yang akan kami lalui sepanjang hari ini. Tinggallah dalam hati kami. Buatlah hati kamihanya menjadi milik-Mu dan rajailah kami. Biarlah seluruh sikap, tingkah laku, dan buah tutur kata kami mampu menjadi kesaksian dan saluran rahmat-Mu bagi orang yang kami jumpai pada hari ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Perjalanan Santo Paulus yang terlalu rumit ini dimaksudkan untuk menegaskan peranan sentral iman dalam kehidupan umat di Galatia. Abraham adalan bapa umat beriman. Peranannya telah dilanjutkan oleh Kristus, agar umat yang percaya kepada-Nya memperoleh Roh yang telah dijanjikan oleh Allah. Iman memiliki daya besar mendatangkan keselamatan Allah.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:7-14)


"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."

Saudara-saudara, kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Yesus dituduh mengusir setan dengan setan. Yesus tidak mau terjebak dalam perdebatan kusir seperti itu, tetapi berusaha untuk menjelaskan kekuatan kerajaan setan. Jika orang beriman dan terbebas dari kuasa setan, kemudian masih memiliki ketergantungan pada kekuatan setan, maka keadaannya akan menjadi tambah buruk daripada sebelumnya. Sebab, itu deal yang kedua!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)

"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."

Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Keyakinan itu sangat sensitif, sebab Allah memang pencemburu. Maka hari ini hendaknya kita berani menyingkirkan segala keyakinan sampingan. Kalau ‘deal’ dengan Allah, tak mungkin sekaligus ‘deal’ dengan ilmu hitam. Keadaan orang yang mendua hati seperti ini justru akan memperparah keadaannya sendiri. Sanggupkah kita melaksanakan perintah pertama “berbaktilah hanya kepada-Ku saja”?

R U A H

SANTO LOUIS BERTRAND, PENGAKU IMAN

SANTO LOUIS BERTRAND, PENGAKU IMAN

Lahir di Valencia, Spanyol tanggal 1 Januari 1526. Dari garis ayahnya, ia masih keturunan St. Vinsensius Ferrer (Pesta: 5 April), biarawan Dominikan yang terkenal itu. Terdorong niat menjadi seperti St. Vinsensius, Louis masuk ordo Dominikan di Valencia tanggal 26 Agustus 1544. Tiga tahun kemudian (1547), ia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Valencia, St. Thomas dari Villanova. Lima tahun setelah pentahbisannya, ia ditugaskan sebagai pembimbing para novis selama 30 tahun.

Keunggulan cintanya pada umat mulai tampak tatkala pada tahun 1557 wabah penyakit merajalela di seluruh kota Valencia. Dengan tidak memperhatikan keselamatan dirinya sendiri, Louis merawat semua orang sakit dan menguburkan mereka yang mati karena serangan penyakit ganas itu. Setelah serangan wabah itu berlalu, cintanya ditunjukkan dalam bentuk lain. Ia mulai giat berkhotbah. Khotbahnya sangat menarik dan menyentuh hati umat sampai umat membludak datang untuk mendengarkan khotbahnya.

Pada tahun 1562 Louis berlayar ke Amerika Selatan untuk mewartakan Injil kepada orang-orang Indian di benua baru itu. Mula-mula ia bekerja di Kartagena, sebuah kota di New Granada, Kolumbia. Di sana ia berhasil mempermandikan banyak orang. Orang-orang Negro dan Indian yang telah menjadi Kristen sangat mencintai dia karena dia sendiri sudah lebih dahulu mencintai dan memperhatikan mereka. Pada tahun 1569 ia dipanggil kembali ke Spanyol. Ia diangkat menjadi pemimpin biara di San Onofre, lalu menjadi pembimbing jenderal. Kemudian ia kembali lagi ke Valencia untuk tugasnya yang dulu sebagai pembimbing para novis Dominikan. Dua tahun terakhir hidupnya, ia jatuh sakit berat. Pada tahun 1580 tatkala sedang berkhotbah di Katedral Valencia, ia jatuh tak sadarkan diri dari mimbar. Sejak itu ia tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurnya sampai wafat 18 bulan kemudian. Louis Bertrand meninggal pada tanggal 9 Oktober 1581 dalam usia 58 tahun dan dinyatakan 'kudus' oleh Paus Klemens X (1670-1676) pada tahun 1671. Ia diangkat menjadi Santo Pelindung Gereja Katolik Kolumbia. Louis, seorang santo yang dikaruniai kemampuan meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi dan terkenal karena mukjizat-mukjizat yang menyertai khotbah-khotbahnya.


Diambil dari: RUAH

Kamis, 07 Oktober 2010 Pesta SP Maria Ratu Rosario

Kamis, 07 Oktober 2010
Pesta SP Maria Ratu Rosario

Orang diselamatkan karena rahmat Yesus Kristus yang wafat di salib. Seseorang diselamatkan bukan karena jasa dan usahanya sendiri, melainkan karena karunia Allah yang dinyatakan dalam diri Yesus yang tersalib.

Doa Renungan

Selamat pagi Bapa, Putera dan Roh Kudus. Terimalah sembah sujudku pagi ini dalam rasa syukur yang tulus untuk segala karunia-Mu dalam hidupku. Engkau bersabda, "Mintalah maka kamu akan diberi, ketuklah maka pintu akan dibukakan, carilah maka kamu akan mendapat." Berilah aku rahmat kebijaksanaan, agar aku dapat mengatur hidupku dan menjalani hari ini sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:1-5)

"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"

Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui daripadamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)

"Mintalah, maka kalian akan diberi."

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, "Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat, dan berkata kepadanya, 'Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;' masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, 'Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.' Aku berkata kepadamu: Sekali pun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalain yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Albertus berusaha menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Segala kebutuhan anaknya selalu diusahakannya. Kalau anaknya minta sesuatu, ia akan memperhatikan dan berusaha memenuhi sebisa-bisanya. Albertus juga percaya bahwa Bapa di surga juga akan memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengabulkan permohonan-permohonannya.

Kata Yesus, ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Apakah kita masih ragu-ragu untuk meminta, mencari, dan mengetok pintu kebaikan Allah Bapa di surga? Percayakah kita bahwa Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan dalam kehidupan? Apakah kita pernah meminta Roh Kudus untuk menjadi sumber kehidupan dan kekuatan kita dalam perjuangan hidup?

Terhadap anak-anak kita, apakah kita juga berusaha memenuhi kebutuhan mereka? Bukan hanya yang jasmani, namun juga kebutuhan emosional, intelektual, dan spiritual mereka. Terhadap sesama, khususnya mereka yang lebih menderita, apakah kita sudah berusaha mengulurkan tangan? Maukah kita menjadi perpanjangan tangan kasih Allah yang memberi dengan melimpah dan murah hati?

Allah Bapa yang murah hati, aku percaya bahwa semua yang kumiliki berasal dari kemurahan-Mu. Terima kasih, ya Bapa. Semoga aku juga murah hati bagi mereka yang menderita dan membutuhkan pertolonganku. Berilah aku Roh Kudus-Mu. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 04-10 Oktober 2010

Bacaan Harian 04-10 Oktober 2010
Harian: Tahun II; Mingguan: Tahun C

Senin, 04 Oktober: Pesta St. Fransiskus dari Asisi (P). Gal 1:6-12; Mzm 111:1-2.7-10c; Luk 10:25-37.
Menjadi sesama bagi orang lain, khususnya yang sedang mengalami penderitaan, lemah dan tersingkir, bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi Yesus menginginkan iman bukan saja berpusat pada altar, tetapi berbuah dalam kehidupan nyata. Orang Samaria yang baik hati jauh lebih berarti ketimbang ahli taurat yang sibuk dengan Alkitab tapi lepas dari kehidupan nyata.

Selasa, 05 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H). Gal 1:13-24; Mzm 139:1-3.13-15; Luk 10:38-42.
Seringkali kita lebih sibuk dengan berbagai macam pelayanan, tetapi lupa 'mendengarkan' Yesus. Yesus memang butuh tangan-tangan yang bersedia melayani, tetapi pelayanan itu harus selalu bersumber dari Dia. Kalau tidak, bisa jadi unsur manusia dalam pelayanan lebih menguasai, dan lalu orang jadi mudah kecewa atau pun berselisih.

Rabu, 06 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H). Gal 2:1-2.7-14; Mzm 117:1-2; Luk 11:1-4.
Yesus mengajarkan kita berdoa dengan menyapa Allah sebagai Bapa. Ia juga mengajarkan supaya kita terlebih dahulu mengutamakan perkara-perkara Allah sebelum perkara-perkara kita. Maka, datanglah kepada Bapa kita, mohonlah pada-Nya, tetapi dasarkanlah segala permohonan itu pada perkara-perkara Bapa.

Kamis, 07 Oktober: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Ratu Rosario (P). Gal 3:1-5; MT Luk 1:69-75; Luk 11:5-13.
Jangan pernah lelah untuk terus meminta kepada Bapa kita sendiri. Dia adalah Bapa kita yang pasti mendengar apa yang kita sampaikan. Tak ada satu pun doa yang kita panjatkan dengan sungguh-sungguh akan sia-sia. Dia pasti memenuhinya. Mungkin sekarang, mungkin nanti. Mungkin juga tak selalu sesuai dengan harapan kita. Yang pasti, indah dan baik buat kita. Dia adalah Allah yang peduli dan datang tepat pada waktunya untuk memberi yang kita butuhkan.

Jumat, 08 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H). Gal 3:7-14; Mzm 111:1-6; Luk 11:15-26.
Bila kita menyediakan tempat dalam hidup kita untuk bercokolnya iblis, maka iblis akan mengajak teman-temannya untuk pesta di dalam diri kita dan mereka akan semakin menguasai kita. Maka, sekecil apa pun tawaran iblis, harus kita tolak. Sekali terjerumus, bersiaplah untuk tenggelam.

Sabtu, 09 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVII (H). Gal 3:22-29; Mzm 105:2-7; Luk 11:27-28.
Orang yang hanya digerakkan oleh keinginan-keinginan pribadinya adalah orang yang sedang merintis jalan menuju hutan belantara penuh kegelapan. Jangan biarkan diri kita tersesat! Pegang kompas Firman Allah dan ikuti, maka kita pasti akan sampai pada tempat yang terang, damai dan sukacita.

Minggu, 10 Oktober: Hari Minggu Biasa XXVIII (H). 2Raj 5:14-17; Mzm 98:1-4; 2Tim 2:8-13; Luk 17:11-19.
Dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan hanya satu yang kembali dan mengucap syukur kepada Yesus. Iman seperti itulah yang menyembuhkan dengan sempurna. Bersyukurlah senantiasa untuk apa pun yang boleh kita alami, maka kita pasti akan mengalami kesembuhan total dari segala kesesakan.

Rabu, 06 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVII

Rabu, 06 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVII

Jikalau Tuhan berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia --- Amsal 16:7

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkaulah sumber kehidupan semua orang di dunia. Semoga dalam segala tingkah laku kami terungkap rasa syukur kami atas cinta kasih, perhatian dan perlindungan-Mu, dan atas karya-Mu membentuk kami menjadi umat-Mu dan keluarga-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Adat istiadat (dan budaya) merupakan benih-benih dari Injil. Setiap bangsa memiliki budaya yang khas. Santo Paulus mengritik orang-orang Kristen Yahudi (termasuk para Rasul) yang memaksakan adapt istiadat ‘sunat’ bagi orang-orang Kristen non Yahudi. Ini adalah sikap Santo Paulus menghargai budaya bangsa lain, dan cara untuk membuka pintu pewartaan Injil lebih lebar.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)

"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."

Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahw kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'

Seperti para Rasul, setiap pengikut Kristus diajak untuk senantiasa berani memulai lagi, khususnya dalam hal doa, “Tuhan, ajarilah kami berdoa”. Sebab doa bukan sekedar rumusan kata-kata, melainkan soal kedekatan hubungan personal. Ketika seseorang terjangkit penyakit ‘aku sudah maju hebat’ dalam hidup doa, sebenarnya dia telah kehilangan satu sesi kedekatan itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)

"Tuhan, ajarilah kami berdoa."

Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini Injil mengajarkan kepada kita bahwa pendoa sejati selalu berani memulai lagi, “Tuhan, ajarilah kami berdoa.” Kita bagaikan seorang murid yang tak henti-hentinya mau belajar lagi, mau memulai lagi. Sebab, doa merupakan seni membangun hubungan pribadi yang makin lama makin intensif (mendalam). Sanggupkah kita dengan sikap rendah hati menanggalkan rasa sudah hebat dalam pengalaman doa?

Ya Bapa, ajarilah aku berdoa kepada-Mu untuk kepentingan semua anak-Mu di dunia ini. Ajarilah aku juga berdoa dan mengampuni mereka yang menyakiti hatiku. Amin.

R U A H

Santo Fransiskus dari Assisi dengan Serigala

Dekat sebuah kota kecil dalam pegunungan adalah seekor serigala, amat besar, kuat lagi bagus. Sekalian orang takut akan serigala itul Binatang itu merampas peliharaan penduduk. Ya, serigala itu berani menyerang manusia juga. Tidak ada yang berani berjalan seorang diri. Sudah kerap kali para pemburu mencoba menembak serigala itu. Sia-sia belaka! Makin lama makin ganas serigala itu! Siang hari serigala itu berani menyerang rumah dan melarikan seekor kambing atau seorang anak kecil.

Karena putus asa, penduduk kota itu meminta tolong kepada santo Fransiskus.

“Barangkali Pesuruh Raja Besar punya akal,” kata mereka.

Fransiskus melipur orang yang bersusah itu.

Jawabnya, “Aku akan berunding dengan serigala itu!”

Fransiskus berangkat, menuju ke hutan. Baru saja melalui rumah yang terakhir di tepi kota, ... tiba-tiba serigala yang jahat datang melompat-lompat, mendekati Fransiskus. Semua yang ikut dengan Fransiskus, lari cerai berai ketakutan.

Tetapi Fransiskus berseru, “Mari sini, serigala! Atas Nama Yesus Kristus aku melarangmu menyakiti aku atau orang-orang yang lari itu!”

Lihatlah, heran sekali! Serigala jahat, yang tadinya sudah membuka mulutnya, menjadi sabar lagi lemah, seperti seekor anak kambing saja. Sambil mengibas-ngibaskan ekornya, binatang buas itu maju setapak demi setapak. Tepat di hadapan kaki Santo Fransiskus, ia berbaring di tanah.

“Serigala,” kata Fransiskus kemudian.

“Kesalahanmu sangat banyak. Kau tidak diizinkan Tuhan, membunuh orang dewasa dan memakan anak kecil. Selayaknya kau juga harus dibunuh sekarang. Semua orang benci kepadamu, serigala jahat. Tetapi aku tahu, kau berbuat begitu karena lapar. Jika kau berjanji tak akan berbuat jahat lagi, aku akan mengampunimu. Ingatlah, Tuhan tidak mengizinkanmu!”

Serigala mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Tetapi kau harus berjanji juga, serigala! Kau tidak boleh lagi mencuri kambing. Kalau kau lapar, pergilah berjalan, dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Penduduk kota mau memberi makanan. Kau mau berdamai dengan manusia, serigala?”

Serigala itu menggesek-gesekkan kepalanya ke kaki Fransiskus seperti anjing yang setia.

“Baiklah! Sekarang mana kakimu. Tanda kau berjanji, letakkan kakimu, dalam tanganku.”

Sekarang penduduk kota itu, yang telah datang menonton, menyaksikan perjanjian aneh itu. Serigala yang amat ganas itu, meletakkan kaki mukanya ke dalam tangan Fransiskus.

“Mari, ikut aku!” kata Fransiskus.

Serigala ikut serta seperti anjing yang amat besar. Mereka pergi ke alun-alun. Di sana penduduk kota juga berjanji bahwa mereka akan selalu memberi makanan kepada serigala. Serigala itu dinamai “Gobio”.

Masih 2 tahun lamanya Gobio hidup. Tiap-tiap hari ia berjalan dari pintu yang satu ke pintu yang lain, untuk meminta makanannya. Ia tidak lagi menyakiti binatang atau manusia. Dan anak-anak berani bermain dengan Gobio, serigala jinak.

Ketika Gobio mati, ia ditangisi orang, yang sudah biasa menyayangi bintang itu.

Masih banyak sekali ceritera-ceritera tentang Santo Fransiskus Pesuruh Raja Besar.

Sebaiknya kalian mencari dan membaca kitab yang lebih tebal tentang Santo Fransiskus.

http://sienaviena.multiply.com/

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy