Rabu, 13 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVIII
Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan --- Mzm 149:4
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, pagi ini Engkau menghangatkan hati kami dengan cahaya kasih-Mu. Dampingi dan berkatilah perjalanan kami hari ini agar kami tetap menjalankan dan membagikan kasih dan keadilan bagi sesama kami. Jauhkanlah kami dari iri hati dan kesombongan yang dapat membuat kami jauh dari-Mu dan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Secara tegas Santo Paulus membedakan antara buah Roh dan daging. Bagi umat Galatia yang baru didirikan oleh Santo Paulus ini, pembedaan yang tajam seperti itu dibutuhkan agar segalanya menjadi jelas. Hal ini merupakan bimbingan praktis yang baik, karena disertai oleh kehendak untuk memotivasi umat Galatia, agar melakukannya. Hidup menurut Roh adalah jalan keselamatan.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:18-25)
"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan
orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Sabda celaka merupakan bagian dari sabda ancaman yang biasa diucapkan oleh para nabi. Sabda ancaman berfungsi sebagai rem untuk menghindarkan diri dari perbuatan yang dikutuk. Yesus menggunakannya sebagai satu cara untuk mengembalikan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat agar kembali ke rel utama kehidupan beragama yaitu keadilan dan cinta kasih.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi, "Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini, mindset kita tentang kehidupan beragama dibarui Yesus. Agama bukanlah soal membeli aturan dengan uang, membayar persepuluhan. Agama bukan hanya soal kolekte. Kita didorong untuk menghayati ajaran agama dalam kerangka besar nilai fundamental, yang tampak dalam sikap adil dan perbuatan cinta kasih. Apakah hari ini kita sudah memiliki komitmen untuk itu?
R U A H