| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 15 Oktober 2010 Pw St. Teresia dr Yesus, Perawan, Pujangga Gereja

Jumat, 15 Oktober 2010
Pw St. Teresia dr Yesus, Perawan, Pujangga Gereja

Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman. Mata-Mu kiranya melihat apa yang benar --- Mzm 17:2

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahakuasa, kami bersyukur hari ini kami boleh mengenangkan St. Teresia dari Avila. Dia orang yang telah menjawab panggilan-Mu dan mempercayakan seluruh hidupnya pada-Mu. Ia telah bertekun dan berkata "hanya Tuhan sudah cukup". Penuhilah hidupku dengan kasih setia-Mu agar aku dapat menunaikan kewajibanku terlebih dahulu dan tidak menuntut orang lain lebih dari yang dapat kuberikan. Ya Tuhan, cukupkanlah aku dengan kasih-Mu saja. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Dalam Roh Kudus, karya penebusan Kristus mencapai kepenuhan efektivitasnya. Roh menuntun setiap orang yang percaya kepada seluruh kebenaran. Roh membimbing setiap orang yang percaya kepada Injil keselamatan. Umat di Efesus diingatkan oleh Santo Paulus bahwa mereka adalah milik Allah, karena jasa Roh Kudus yang melanjutkan karya penebusan Yesus Kristus.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:11-14)

"Kami sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus dan kalian pun telah dimeteraikan dengan Roh Kudus."

Saudara-saudara, dalam Kristus kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya. Tetapi di dalam Dia kalian pun telah mendenagr sabda kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kalian pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833.
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.12-13; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tunjukkanlah kiranya kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Kumpulan nasihat yang dikemas Lukas dalam Injil hari ini mengandung maksud tunggal yakni untuk takut kepada Allah dan sekaligus ‘tidak takut’ kehilangan penyertaan Allah dalam kehidupan nyata. Takut akan Allah merupakan bagian dari sikap takwa. Lukas memberikan nasihat bahwa sebagai orang beriman hendaklah tepat mengarahkan rasa takut kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:1-7)

"Rambut kepalamu terhitung semuanya."

Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguh pun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu janagn takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Doa Malam

Ya Bapa, keceriaan yang Kaulimpahkan pada kami hari ini telah membuat kami sadar bahwa hanya kepada-Mulah kami patut bersyukur dan berterima kasih. Semoga kami pun dapat menjadi anak-anak-Mu yang senantiasa mau membuka hati dan budi kami kepada-Mu, agar kami tidak selalu sibuk dengan diri kami sendiri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Renungan

Santa Teresia Avila dalam puisinya pernah mengajarkan, “Tuhan saja cukup”. Dia mengajari kita untuk menyisihkan kekhawatiran. Sebenarnya kekhawatiran itulah sikap munafik yang parah, karena merupakan cetusan tidak peduli akan rahmat Allah. Seakan-akan Allah tidak pernah bertindak apa pun dalam kehidupan kita. Katakan dan gemakanlah doa untuk setiap rahmat terkecil sekalipun, “Ini sudah cukup, Tuhan”.


RUAH

Kamis, 14 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVIII

Kamis, 14 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVIII

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus --- Filipi 2:5

Doa Pagi

Ya Bapa, para nabi-Mu telah dibunuh karena umat manusia tidak mau percaya akan kabar gembira yang mereka nubuatkan. Bantulah kami hari ini untuk membuka hati kepada kebenaran sabda-Mu dan senantiasa percaya kepada-Mu saja. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan meraja kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (1:1-10)

"Allah telah memilih kita sebelum menciptakan jaga raya."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang yang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita telah memperoleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia lempahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya dalam Kristus, sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu dalam Kristus sebagai kepala, baik yang di surga maupun yang di bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807.
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah
menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)

"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."

Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, "Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan drmikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata, 'Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.' Bahkan Aku berkata kepadamu, 'Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.' Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Ibu Matias adalah seorang pemimpin yang peduli dengan mereka yang dipimpinnya. Yang diusahakannya adalah selalu untuk kebaikan semua orang. Ibu Matias tidak pernah berusaha untuk merugikan perkembangan sesama manusia. Ibu Matias melayani tanpa pamrih dan tidak mengharapkan pujian atau balasan.

Tidak semua pemimpin seperti Ibu Matias. Ada juga pemimpin yang seenaknya dan mementingkan diri sendiri. Ada pemimpin yang senang menjadi pemimpin di atas penderitaan mereka yang dipimpinnya. Ada pemimpin yang sering memberi beban-beban kehidupan kepada mereka yang dipimpinnya. Padahal ia sendiri sama sekali tidak mau ikut memikul beban-beban yang ada tersebut.

Bagaimana dengan kita sendiri? Tipe pemimpin macam apakah kita? Apakah kita termasuk pemimpin yang meringankan beban mereka yang dipimpinnya? Ataukah kita termasuk orang yang justru sering menjadi beban bagi orang lain?

Allah Bapa yang mahapengasih, terima kasih telah meringankan beban kehidupanku. Semoga aku tidak menjadi beban bagi orang lain. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 13 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVIII

Rabu, 13 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVIII

Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan --- Mzm 149:4

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, pagi ini Engkau menghangatkan hati kami dengan cahaya kasih-Mu. Dampingi dan berkatilah perjalanan kami hari ini agar kami tetap menjalankan dan membagikan kasih dan keadilan bagi sesama kami. Jauhkanlah kami dari iri hati dan kesombongan yang dapat membuat kami jauh dari-Mu dan sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Secara tegas Santo Paulus membedakan antara buah Roh dan daging. Bagi umat Galatia yang baru didirikan oleh Santo Paulus ini, pembedaan yang tajam seperti itu dibutuhkan agar segalanya menjadi jelas. Hal ini merupakan bimbingan praktis yang baik, karena disertai oleh kehendak untuk memotivasi umat Galatia, agar melakukannya. Hidup menurut Roh adalah jalan keselamatan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:18-25)

"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."

Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan
orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Sabda celaka merupakan bagian dari sabda ancaman yang biasa diucapkan oleh para nabi. Sabda ancaman berfungsi sebagai rem untuk menghindarkan diri dari perbuatan yang dikutuk. Yesus menggunakannya sebagai satu cara untuk mengembalikan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat agar kembali ke rel utama kehidupan beragama yaitu keadilan dan cinta kasih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)

"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."

Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi, "Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hari ini, mindset kita tentang kehidupan beragama dibarui Yesus. Agama bukanlah soal membeli aturan dengan uang, membayar persepuluhan. Agama bukan hanya soal kolekte. Kita didorong untuk menghayati ajaran agama dalam kerangka besar nilai fundamental, yang tampak dalam sikap adil dan perbuatan cinta kasih. Apakah hari ini kita sudah memiliki komitmen untuk itu?

R U A H

Selasa, 12 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 12 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVIII

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga --- Mat 5:16

Doa Renungan

Ya Tuhan, tiap orang bekerja keras dan berlomba untuk menjadi yang terbaik. Aku pun ikut serta di dalamnya. Tetapi seringkali aku menjadi sangat sibuk dengan hal-hal yang tampak, yang mendatangkan kekaguman dari orang lain. Tuhan, aku ingin agar apa yang tampak dalam diriku sungguh-sungguh keluar dari kedalaman hidupku. Berilah aku rahmat-Mu untuk terlebih dahulu menata hatiku dan anugerahkanlah hati serta mata yang bening agar dapat mengerti dengan hati-Mu, melihat dengan mata-Mu, lalu bertindak dengan tangan-Mu. Amin.

Tanda lahiriah tidak selalu menjadi jaminan keselamatan. Yang menjamin orang untuk memperoleh keselamatan ialah iman yang dimilikinya sebab berkat imanlah orang mampu berkembang dalam kasih.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:31b-5:6)

"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."

Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, 'Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref.Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Menjaga kebersihan sikap batin jauh lebih penting daripada menjaga kebersihan lahiriah. Sebab kebersihan hatilah yang akan menentukan perilaku dan mutu kehidupan seseorang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)

"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."


Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, "Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Doa Renungan Malam

Tuhan, Engkau menyelami dan mengenal aku. Engkau tahu dan mengerti setiap pikiranku. Sebelum aku sempat mengucapkan sepatah kata pun, Engkau telah mengetahui semuanya, ya Tuhan. Aku bersembah sujud di hadapan-Mu, sebab dahsyatlah karya-Mu, ya Allahku. Jagalah jangan sampai aku menyimpang dari jalan-Mu, dan tuntunlah aku dalam hidup abadi. Amin.

Renungan

"Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu." Yesus mempersalahkan orang-orang Farisi yang menekankan penghayatan agama secara lahiriah. Ia menyebutkan ketidakjelasan pembersihan religius dari bagian luar alat minum, sementara batin seseorang penuh dengan kejahatan. Bagaimana dengan diriku?


RUAH

Bacaan Harian 11 - 17 Oktober 2010

Bacaan Harian 11 - 17 Oktober 2010

Senin, 11 Oktober : Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Gal 4:22-24.26-27.31 – 5:1; Mzm 113:1-5a.6-7; Luk 11:29-32.
Yesus sudah hadir di tengah manusia, mewartakan Kerajaan Allah, menawarkan keselamatan, lalu wafat dan bangkit pada hari ketiga. Jika itu semua masih tidak cukup untuk membuat kita hidup terarah kepada Bapa, tanda apa lagi yang kita nantikan supaya kita sungguh-sungguh bertobat? Persoalannya, barangkali, karena hati kita yang masih keras-membatu! Itulah sulitnya!

Selasa, 12 Oktober : Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Gal 4:31b – 5:6; Mzm 119:41.43-45.47-48; Luk 11:37-41.
Manusia lebih mudah untuk mendandani penampilan dan tampak luar, tetapi sering lupa membersihkan bagian dalam diri. Padahal kita sama-sama sepaham, bagaimana kualitas seorang manusia sesungguhnya pertama-tama ditentukan isi dalamnya. Ya, isi hati kita!

Rabu, 13 Oktober : Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Gal 5:18-25; Mzm 1:1-4.6; Luk 11:42-46.
Alangkah sulitnya menjalin kesesuaian antara komitmen dengan tindakan; antara kata-kata dengan perbuatan. Kita pun biasa tergiring untuk mudah menghakimi ketimbang memahami; menghendaki orang melakukan sesuatu, tetapi kita sendiri menjauhinya. Kalau begitu, kita tak ubahnya dengan orang Farisi yang dikecam Yesus.

Kamis, 14 Oktober : Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Ef 1:1-10; Mzm 98:1-6; Luk 11:47-54.
Kita mungkin tidak secara langsung berbuat jahat, tetapi dengan membiarkan atau membenarkan perbuatan jahat, kita sudah melakukan kejahatan. Maka, Yesus mengecam hal seperti itu. Juga, Yesus mengecam orang yang sudah tidak mau berbuat baik, tetapi sekaligus menghalang-halangi orang lain untuk melakukan yang baik.

Jumat, 15 Oktober : Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Yesus, Perawan Pujangga Gereja (P).
Ef 1:11-14; Mzm 33:-1-2.4-5.12-13; Luk 12:1-7.
Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Jadi, hiduplah takut akan Tuhan. Dengan sikap seperti itulah kita akan selalu berusaha menghindari dosa, bahkan meskipun tak ada orang lain yang tahu.

Sabtu, 16 Oktober : Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Ef 1:15-23; Mzm 8:2-3a.4-7; Luk 12:8-12.
Kalau kita mengakui Yesus di depan manusia, Yesus akan mengakui kita di depan malaikat-malaikat Allah. Sebaliknya, yang menyangkal akan disangkal juga. Sederhana saja: lakukanlah apa yang sudah kita dengar dari Yesus; itulah pengakuan kita akan Dia! Juga sederhana: tak usah peduli sabda-Nya, itulah penyangkalan kita!

Minggu, 17 Oktober : Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Kel 17:8-13; Mzm 121:1-8; 2Tim 3:14 – 4:2; Luk 18:1-8.
Tanda ketergantungan kita kepada Allah adalah bahwa apa pun persoalan dan kebutuhan kita, kita selalu menghadap, berseru, meminta dan berserah kepada-Nya. Janji Tuhan hari ini: Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya. Allah tidak akan membiarkan orang yang sudah mempercayakan hidupnya kepada-Nya.

Senin, 11 Oktober 2010 Hari Biasa Pekan XXVIII

Senin, 11 Oktober 2010
Hari Biasa Pekan XXVIII

Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang --- Kolose 4:6

Doa Renungan

Ya Tuhan Yesus, di tengah arus zaman ini, banyak orang yang kehausan akan kasih-Mu. Banyak orang yang mempertanyakan kehadiran-Mu dan meminta tanda. Aku pun sering mempertanyakan kehadiran-Mu. Tuhanku, jadikanlah pertanyaan-pertanyaan hidupku ini sebagai kesempatan untuk lebih mengenal Engkau yang senantiasa hadir dalam hidupku. Semoga hari ini aku dapat melihat kemuliaan dan kebesaran-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Kristus membebaskan setiap orang yang percaya kepada-Nya dari kekuatan dosa. Santo Paulus memberikan motivasi agar kita tetap berada dalam kondisi bebas dari dosa. Sebab kita adalah anak dari wanita merdeka, bukan wanita hamba. Kita adalah anak dari wanita terjanji (Sara), bukan wanita gunung Sinai (Hagar). Kita adalah keturunan wanita merdeka, Yerusalem Surgawi.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)

"Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka."

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Meminta sesuatu tanda merupakan kejahatan, karena justru menunjukkan tiadanya iman. Orang seperti meragukan Allah yang telah memberikan tanda penyertaan paling nyata, yaitu Yesus Kristus. Lebih nyata lagi, saat Yesus berada dalam pratala selama tiga hari. Meminta tanda bukan menjadi ungkapan iman, tetapi justru ungkapan ketidakpercayaan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)

"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Iman sejati justru mengajarkan penyerahan diri secara total. Hari ini kita diajak melihat kembali kualitas iman kita dengan pertimbangan: Apakah kita condong memaksakan keinginan dan harapan kita kepada Allah atau berani menyerahkan seluruh peristiwa hidup kita dalam tangan Allah yang bijaksana? Jika kemungkinan kedua yang kita pilih, maka kita tidak termasuk golongan orang yang cenderung meminta tanda.

R U A H

Minggu, 10 Oktober 2010 Hari Minggu Biasa XXVIII

Minggu, 10 Oktober 2010
Hari Minggu Biasa XXVIII

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, kebaikan-Mu tak ternilai oleh emas atau uang. Hanya mereka yang rendah hati yang Kauberi cinta kasih sepenuhnya. Bebaskanlah kami dari kesombongan dan ketinggian hati. Sentuhlah kami dengan tangan belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2Raj 5:14-17)

"Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan."

Sekali peristiwa, turunlah Naaman, panglima raja Aram, ke Sungai Yordan, lalu membenamkan dirinya tujuh kali ke dalam sungai itu sesuai dengan perkataan Elisa, abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana, majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu, terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!" Tetapi Elisa menjawab, "Demi Tuhan yang hidup, yang aku layani, aku tidak akan menerima apa-apa." Walaupun Naaman mendesaknya, Elisa tetap tidak mau menerima sesuatu. Akhirnya berkatalah Naaman, "Jikalau demikian, berikanlah kepada hambamu ini tanah sebanyak dapat diangkut oleh sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain, kecuali kepada Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 2b)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih setia-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)

"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."

Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu, aku sadar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini: Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18; 2/4)
Bersyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagimu dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)

"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?"

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia masuk suatu desa, datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh, dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah dan perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus, dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah sepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini? Lalu Yesus berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Penyembuhan sepuluh orang kusta dalam Luk 17:11-19 terjadi ketika Yesus sedang dalam perjalanan menuju ke Yerusalem - ke tempat ia akan ditolak, menderita dan wafat disalibkan, tapi juga tempat ia bangkit. Ringkasnya, kisah ini terjadi dalam perjalanan memperkenalkan Yang Mahakuasa sebagai Bapa yang berbelaskasihan kepada manusia. Tidak semua orang memahaminya. Juga mereka yang mendapatkan kebaikan darinya.

Bila dieja sebagai Ierousaleem, kota tujuan perjalanannya itu tampil sebagai tempat yang menolak kehadiran utusan Yang Mahakuasa ini, bahkan memperlakukannya dengan buruk. Kota seperti ini tampil sebagai kota kezaliman - Yeru-"zalim" yang akan runtuh dan diganti dengan Hierosolyma, tempat Yesus akan dimuliakan, kota kedamaian, Yeru-"syaloom". (Sebagai tujuan perjalanan Yesus, nama kota itu ditulis sebagai Ierousaleem dalam 9:51; Hierosolyma dalam 13:22, di Ierousaleem 17:11, dan kemudian Hierosolyma 19:28). Sepuluh orang kusta yang berseru kepadanya "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" menemuinya dalam perjalanannya ke Yeru-"zalim". Sepuluh orang kusta tadi sebenarnya tidak lagi berada di dekat tempat yang bakal runtuh itu, melainkan menuju ke Yesus yang akan mengubah kota kezaliman itu menjadi kota damai. Kesepuluh penderita kusta itu sebenarnya malah lebih dekat ke pembawa keselamatan daripada Yeru-"zalim" sendiri! Tapi apa semuanya beres?

DILEMA PRAKTEK AGAMA

Yesus tidak segera menyembuhkan kesepuluh orang berkusta tadi melainkan menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada imam-imam (ayat 14). Hukum adat dan agama di Israel dulu menggariskan, orang kusta yang sembuh baru akan diterima kembali ke dalam masyarakat setelah dinyatakan sembuh dalam upacara yang hanya boleh dilakukan para imam. Hukum ini masih dapat dilihat dalam Im 14:1-32. Di situ diberikan pegangan untuk memeriksa apakah orang sungguh berpenyakit kusta atau tidak, apakah telah sembuh dari kusta atau belum. Hanya imam-lah yang berhak menyatakan "najis" (kotor karena kusta) atau "tahir" (bersih, sembuh dari kusta). Tujuan utamanya ialah menjamin agar kurban dan upacara kurban hanya dilakukan dan diikuti oleh mereka yang tak najis, yang bersih. Mereka yang tak bersih, termasuk mereka yang menderita kusta, tersingkir dari kehidupan yang ketika itu memang berporos pada praktek dan upacara agama. Tentunya semua ini pada awalnya berkaitan dengan upaya pencegahan penularan.

Dapatkah mereka kembali? Jelas mungkin dan ada pengaturannya. Namun menjelang zaman Yesus, penegasan sudah tahir atau masih kotor hanya dilakukan imam di Bait Allah di Yerusalem walaupun tidak dikenal larangan melakukannya di tempat lain. Dalam prakteknya para imam tidak lagi menjalankannya di luar Bait Allah karena semua upacara makin dipusatkan di situ. Tapi untuk memasuki Bait Allah orang harus bersih. Padahal bersih tidaknya mereka itu perlu ditegaskan terlebih dahulu oleh imam-imam yang kini melakukan upacara yang diterakan dalam Im 14 tadi hanya di dalam Bait Allah. Jadi orang kusta atau yang disangka menderita kusta benar-benar terkucil dan tidak memiliki tempat mengadu lagi. Dengan latar belakang seperti ini Yesus itu memang menjadi harapan satu-satunya. Mereka ingin mendapatkan belas kasihan, bukan kesembuhan saja. Ini seruan orang yang sudah bakal puas bila dapat sekadar mencicipi benarnya hal yang selalu diajarkan, yakni bahwa Tuhan itu berbelaskasihan.

APA YANG TERJADI?

Dengan menyuruh kesepuluh orang kusta tadi menghadap imam Yesus menghormati hukum agama yang dikeramatkan dalam Im 14 tadi. Tentu saja ia sadar praktek pada zaman itu tidak memudahkan orang kusta tadi menghadap imam-imam. Yesus sebetulnya menghimbau imam-imam agar berani keluar dari rambu-rambu tambahan yang menyesakkan (yaitu hanya melakukan ritual Im 14 di Bait Allah) dan tak memungkinkan tujuan hukum yang sebenarnya tercapai.

Juga para penderita kusta itu tahu bahwa sulit atau bahkan tak ada kemungkinan menghadap imam. Justru karena itulah mereka berseru kepada tokoh yang menjadi harapan banyak orang ini! Namun apa yang dikatakannya? Ah, mengecewakan. Sama saja! Ia hanya membuat kami-kami kaum tersingkir makin merasakan getirnya diemohi. Guru yang katanya tumpuan hidup ini melempar kami kembali kepada imam-imam yang sudah jelas tak dapat membuat nasib kami berubah. Seandainya toh ada di antara imam di Yerusalem yang mau memahami, takkan mudah baginya menembus kekakuan rekan-rekannya. Pembaca kisah ini boleh ingat kembali perumpamaan orang Samaria yang baik hati yang mengisahkan orang Yahudi yang malang yang tidak dipedulikan oleh kaumnya sendiri. Imam dan orang Lewi yang lewat dan "melihat" orang itu malah menyingkir (Luk 10:31-32), tentunya karena mereka mau menghindar agar tidak menjadi "kotor" dengan menyentuh darah orang yang luka itu dalam perjalanan mereka ke tempat upacara. Satu-satunya orang yang menjadi tumpuan harapan sepuluh orang kusta tadi juga "melihat" mereka (ayat 14) tapi kemudian ia hanya menyuruh mereka mencari jalan yang sudah tertutup. Maka mereka pergi dengan perasaan hampa.

WARTA GEMBIRA

Tetapi justru ketika mereka menjauh dari Yesus dalam keadaan tadi mereka mendapati diri mereka dibersihkan. Mereka sembuh dari penyakit kusta. Tak diceritakan bagaimana perasaan mereka. Apa mereka berusaha mendapat pengakuan resmi dari imam-imam bahwa mereka telah sembuh dst. tidak lagi menjadi pusat warta Injil. Lukas hanya mengisahkan bahwa salah satu dari kesepuluh orang yang sembuh tadi kembali menghadap Yesus "sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu sujud di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepadanya" (Luk 17:15-16). Ditambahkannya, "Orang itu orang Samaria". Ia yang nanti dalam ayat 19 disebut Yesus "orang asing", bukan orang Yahudi, bukan dari kaum sendiri itulah satu-satunya dari kesepuluh orang yang telah sembuh yang tidak kehilangan harapan yang sesungguhnya. Ia juga satu-satunya orang yang berhasil menembus keputusasaan. Ia tetap memuliakan Allah.

Di mana sembilan orang lain yang juga sembuh? Mereka mendapati diri bersih, tapi untuk mendapat pengakuan betul bersih dari imam-imam? Forget it! Di mata orang mereka masih "kotor" dan tak bisa mendapatkan pentahiran resmi. Mereka tetap pahit. Sudah terima nasib saja. Orang Samaria tadi lain. Memang baginya juga tak mungkin mendatangi imam di Bait Allah. Pertama-tama karena ia masih dipandang kotor. Kedua, ia orang Samaria, orang asing, bukan orang Yahudi dan diharamkan mendekat ke Bait Allah. Tapi dia menemukan ganti semuanya dalam diri Yesus yang membawakan belas kasihan ilahi. Karena itu ia kembali dan mengucap terima kasih sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. Semua orang mendengar. Kelakuannya menjadi kesaksian akan unggulnya belas kasihan Tuhan terhadap pembatasan-pembatasan yang dilakukan dan terjadi dalam..praktek agama!

"IMANMU TELAH MENYELAMATKANMU!"

GUS: Lalu apa maknanya orang Samaria tadi dikatakan telah diselamatkan berkat imannya. Ia sembuh dari kustanya karena ia meng-iman-i Yesus yang sedang lewat?
LUC: Tentu saja itulah arahnya. Tapi bagi orang Samaria itu kesembuhan bukan lagi yang paling penting.
GUS: Wait, apa maksudmu? Kan ini peristiwa penyembuhan? Kau sendiri yang cerita kan?
LUC: Ia sembuh dari penyakit yang sebenarnya. Ia tidak seperti sembilan orang yang lain yang jadi apatis terhadap Tuhan, terhadap lembaga agama, terhadap orang lain, terhadap tokoh-tokoh. Orang Samaria itu kini berani dan mau menjadi manusia wajar.
GUS: Jadi itu iman yang menyelamatkannya. Sepolos itu?
LUC: Dan juga sedalam itu. Orang Samaria itu menyangkal batas-batas yang mengungkung kehidupan. Eh, kayak kalian menyangkal setan dan segala perbuatannya ketika kalian dibaptis.
GUS: Ini terjadi dalam kontak dengan Yesus yang sedang berjalan ke Yeru-"zalim" - ke tempat bakal kena susah, tapi terus. Bisakah dikatakan, orang Samaria itu berbagi iman dengan Yesus yang berani menghadapi prospek seram di Yeru-"zalim" dan oleh karenanya diselamatkan?
LUC: Ehm! [Dehem puas karena Injilnya dimengerti setapak lebih jauh.]

Luc tenggelam dalam anganannya mengenai Yesus, mengenai orang Samaria, mengenai ilmu penyakit dan praktek ketabiban. Sore itu kami lewatkan dengan omong-omong di seputar khasiat kisah dan pengisahan sambil menghabiskan sepoci teh hibiscus hangat. Diagnosisnya menarik. Lemak-lemak rohani yang tebal mengental itu telah membuat batin para imam di Yeru-"zalim" mengalami sklerosis sehingga tidak lagi mampu mengikuti irama belaskasihan Tuhan kepada manusia yang menderita.

Salam hangat,
A. Gianto

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy