| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 24 November 2010 Pw. S. Andreas Dung Lac, Imdkk Martir-Vietnam

Rabu, 24 November 2010
Pw. S. Andreas Dung Lac, Imdkk Martir-Vietnam

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. <---> Ams10:12

Doa Renungan

Ya Tuhan yang Mahapengasih, syukur dan terimakasih karena kami masih Kauperkenankan hidup sampai hari ini Kaupelihara dengan penuh kasih. Amin.

Karya terbesar Allah sungguh nyata dalam diri Yesus, Anak Domba yang mulia. Berkat pencurahan darah-Nya, semua orang beriman mengalami kemenangan bersama Dia. Dan kemenangan itu dirayakan dalam perjamuan iman, dalam doa dan ibadah.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)

"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."

Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Iman seorang murid yang sejati pasti akan diuji dalam hambatan dan tantangan, bahkan dalam lingkungan teman pun bisa terjadi ketegangan. Semua itu diperlukan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)

"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Sakramen Baptis menugaskan kita untuk menjadi saksi kebenaran. Yesus adalah Sang Kebenaran yang harus kita wartakan dalam hidup sehari-hari. Menjadi saksi berarti berani membela iman kebenaran ini sampai paripurna, yaitu mengurbankan jiwa dan raga. Para martir telah menjadi saksi Kristus dengan setia. Bagaimana kesaksianku selama ini?

Doa Malam

Ya Tuhan, kami mohon sudilah Engkau menambahkan iman kami kepada-Mu, sehingga kami pun berani menjadi saksi-Mu yang setia seperti teladan St. Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Amin


RUAH

Selasa, 23 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 23 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIV

Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati <--> Lukas 6:36

Doa Renungan

Tuhan, pada hari ini Engkau mengingatkan bahwa hidup kami di dunia hanyasementara saja. Kami mohon ya Tuhan, kiranya Engkau selalu menyadarkan kami akanhal itu dan semoga hati kami selalu terbuka akan sabda Yesus Putera-Mu yang akan menunjukkan jalan kehidupan kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Penghakiman terakhir akan menentukan nasib manusia secara pribadi maupun bersama. Saat yang menentukan ini juga terjadi dalam hidup manusia bila manusia bertemu dengan Kristus yang mulia kelak.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)

"Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak."

Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilahsabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu. "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak." Maka Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)

"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Negeri kita sering mengalami berbagai bencana alam dan berbagai peristiwa yang memakan korban. Ada banyak orang mulai menghubung-hubungkan dengan kedatangan Tuhan atau hari kiamat. Semua yang terjadi ini menjadi peringatan akan datangnya hari akhir. Yesus menegaskan memang akan tanda-tanda seperti itu, namun bukan berarti bahwa kesudahannya akan datang. Tidak ada yang tahu kapan dan saatnya akan terjadi.

Yesus mengingatkan kita untuk tetap waspada dan bersiap untuk menyongsong kedatangan-Nya. Oleh karena itu, tidak perlu kita risau kapan Dia datang atau kapan dunia berakhir. Kita diajak untuk bersiap sedia. Artinya, kita seharusnya hidup sesuai dengan ajaran dan kehendak-Nya. Kita hidup sebagai murid-murid Yesus yang sejati. Mengusahakan hidup menjadi lebih baik. Inilah cara yang tepat untuk menyambut kedatangan Tuhan atau hari akhir tanpa harus merisaukan kapan hari itu akan datang.

Ya Tuhan, Engkau tahu bahwa banyak perkara dan hal yang dapat menjauhkan aku dari-Mu. Tolonglah aku untuk tetap percaya kepada-Mu. Aku akan mempersiapkan diri menyambut Engkau yang datang. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 22 November 2010 Pw S. Sesilia, PrwMartir

Senin, 22 November 2010
Pw S. Sesilia, PrwMartir

Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku. -- Ayb 10:12

Doa Renungan

Tuhan, Engkau memperkaya Gereja dengan orang-orang kudus di sepanjang abad. Kesaksian mereka memberi daya kekuatan bagi kami untuk bertahan setia kepada-Mu. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu agar sukacita surgawi menghantar kami kepada pengharapan dan iman akan kebenaran yang sejati. Amin.

Kemuliaan Kristus bukan hanya janji, melainkan sudah terlaksana dalam kebangkitan. Oleh karena itu orang beriman tidak usah merasa kecil hati ketika mengalami penderitaan dan kesulitan yang menantang hidupnya.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)

"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."

Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Ternyata Tuhan lebih menghargai pemberian orang yang berkekurangan daripada mereka yang berkelimpahan. Sebab mereka memberikan dari kekurangan, bahkan seluruh nafkahnya. Mereka memberi dengan sepenuh hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hidup kita begitu lengkap saat kita mampu melengkapi hidup orang lain. Memberi sedekah kepada orang miskin mewujudkan semangat berbagi kasih. Sedangkan orang miskin yang mau berbagi kasih dengan sesamanya menunjukkan semangat Kristen sejati. Hati Tuhan berkenan kepada jiwa yang rela memberikan segalanya. Kita mesti jujur terhadap hati kita.

Doa Malam

Bapa yang penuh kasih, Yesus memuji persembahan si janda miskin yang berusaha untuk memberikan dari kekurangannya. Ajarlah aku untuk berani memberikan diri bagi orang-orang di sekitarku, karena aku percaya Engkau akan memenuhi apa yang kurang dalam diriku. Amin.


RUAH

Minggu, 21 November 2010 Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Minggu, 21 November 2010
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. -- 1Yohanes 2:2

Doa Renungan

Ya Bapa, Putra-Mu Yesus telah diangkat ke surga dan bertakhta di sisi kanan-Mu. Semoga kami yang bergabung dengan Dia dalam hidup ini, diperkenankan juga kelak bersatu dengan Dia dalam kemuliaan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-3)

"Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel."

Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel." Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:12-20)

"Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih."

Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa ; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat, Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 11:9.10)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:35-43)

"Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang ia menyelamatkan diri-Nya sendiri jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!" Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, "Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkan diri-Mu!" Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, "Inilah Raja Orang Yahudi." Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, "Bukankah Engkau Kristus?" Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!" Tetapi, penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi, orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkatamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

“Ia berkata, ‘Ingatlah akan aku, apabila Engkau datang ke dalam Kerajaan-Mu.’ Jawab Yesus, ‘Sesungguhnya, hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus.’” – Lukas 23:42-43

Hari yang telah lama ditunggu untuk penobatan Raja telah tiba. Panggung telah ditata untuk menyambut kemenangan sebagai Raja yang akan mulai menjalankan kekuasaan-Nya. Apakah perayaan itu menjadi layak bagi Sang Raja? Sebab, takhta Raja adalah salib bagi penjahat yang tak terampunkan. mahkota kerajaan-Nya penuh dengan duri tajam yang menyakitkan karena menyangkut ke tengkorak-Nya. Dia tidak memakai jubah karena pakaian-Nya sudah dilucuti. Bekas siksaan pukulan dan cambuk yang dilakukan dengan sangat kejam harus menyanggah kayu keras salib yang dipikul-Nya. Tak ada tongkat di tangan-Nya, melainkan paku. Dua orang yang termasuk anggota istana-Nya mendampingi sebelah menyebelah dengan hukuman sebagai pembunuh. Upacara penobatan-Nya ditandai dengan minuman untuk pemberian ucapan selamat berupa “anggur asam” (lihat Lukas 23:36). Sang Raja sudah saatnya untuk menyampaikan kata sambutan penobatan-Nya dengan berdiri tegak terpaku di kayu salib sehingga darah menyembur dari luka paku di kedua kaki-Nya. Dia lalu berbicara: “Ya, Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (lihat Lukas 23:34). Mereka yang menyaksikan penobatan itu “mengejek-ejek Dia” (lihat Lukas 23:35), “menghujat” (lihat Lukas 23:39), “mengolok-olok” dan menghina-Nya (lihat Markus 15:29-32). Akhirnya, Raja Yesus memulai pemerintahan-Nya dengan mati tersalib dan penobatan-Nya terus berlanjut hingga hari ini karena “kita bertekun bersama dengan Dia” sehingga “kita juga meraja bersama dengan Dia” (lihat 2Timotius 2:12).

Sebagai puteri-putera Allah, kita mengakui bahwa Yesus adalah Sang Raja dan diri ini adalah hamba-hamba-Nya. Tatkala berdoa: “Datanglah kerajaan-Mu”, kita dengan penuh kesadaran memohon agar hanya kehendak-Nya yang terjadi dan yang harus dilakukan (lihat Matius 6:10). Dengan menobatkan Yesus sebagai Raja, kita dengan penuh sukacita bersedia turun dari takhta diri sendiri untuk bisa menyerahkan hidup ini seturut kehendak-Nya. Sayangnya, tidak sedikit dari antara kita yang tidak mau melakukan hal itu, meski mereka adalah orang-orang baik yang pergi ke gereja, berdoa, dan bermoral baik. Sesali dan bertobatlah pada saat ini juga dengan berkata: “Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang ke dalam kerajaan-Mu” (lihat Lukas 23:42). Maka, Yesus akan menjawab: “Sesungguhnya, hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus” (lihat Lukas 23:43). Berikan hidup ini kepada Yesus, Raja dan Tuhan kita. Sebagai hamba Raja Yesus, diri ini: “tidak menajiskan diri” (lihat Daniel 1:8); hidup bersahaja (lihat Daniel 1:12); sering makan dari meja perjamuan Raja Yesus melalui Misa harian (lihat Daniel 1:13); takut kepada Tuhan, Raja Kristus (lihat Daniel 1:10); memiliki hikmat (lihat Daniel 1:4,17); selalu siap untuk menjelaskannya (lihat 1Petrus 3:15); tidak menumpuk dosa dengan rajin menerima Sakramen Tobat (lihat Daniel 3:39); mengabdikan hidup sesuai karunia yang telah diberikan Raja Yesus (lihat Roma 12:6-8); memuji dan memuliakan Tuhan setiap waktu (lihat Filipi 4:4); karena telah berserah sepenuhnya kepada Raja Yesus (lihat Lukas 21:4; Matius 13:46).

Di sorga, bentuk pemerintahan Raja Yesus bukan demokrasi, sosialis, komunis, atau kediktatoran yang kejam. Kerajaan sorga merupakan kombinasi dari kerajaan dan penguasa mutlak yang murah hati. Yesus adalah Raja yang kasih-Nya tak terbatas dan Allah yang berdaulat. Kita yang mempercayai Raja Yesus akan berada dalam keabadian kasih “Penguasa agung satu-satunya, Raja segala raja dan Tuhan segala tuan” (lihat 1Timotius 6:15). Sebab, “apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (lihat 1Korintus 2:9). Raja-raja di dunia hanya bisa menyediakan pesta-pora selama tujuh hari (lihat Ester 1:5) Tetapi, Raja Yesus mengundang kita dalam pesta perjamuan Anak Domba yang kekal (lihat Wahyu 19:9). Pengatur dunia akan membunuh yang dicurigai atau mereka yang menolak kebijaksanaan yang dibuatnya. Sedang, Raja Yesus mati bagi kita, yang sebenarnya telah menganiaya diri-Nya (lihat Kisah Para Rasul 9:4-5). Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa bertemu dengan penguasa dunia, tetapi Raja Yesus tidak membatasi dan siapa pun boleh masuk, yang telah ditegaskan-Nya dengan berkata: “Semua yang diberikan kepada-Ku oleh Bapa akan datang kepada-Ku, dan barang siapa datang kepada-Ku tidak akan Ku-tolak” (lihat Yohanes 6:37). Sebab, “oleh Dia, Allah hendak mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya dan oleh darah-Nya yang tertumpah di salib, Allah mengadakan perdamaian di sorga dan di bumi” (lihat Kolose 1:20).

Yang patut direnungkan, apakah diri ini tetap bersikeras tidak bersedia menerima Yesus sebagai Raja karena ingin melestarikan kemerdekaan diri sendiri? Keputusan itu akan nampak dari sikap yang akan diperlihatkan orang dengan “mengejek-ejek Dia” (lihat Lukas 23:35); “mengolok-olokkan Dia” (lihat Lukas 23:36); “menghujat-Nya” (lihat Lukas 23:39) atau kesediaan menyangkal diri dengan melihat salib kehidupan sebagai anugerah-Nya dan bukan lagi sebagai beban. Sebab, oleh karunia dan kuasa-Nya, kita dimampukan, disegarkan, menjadi lembut dan rendah hati sehingga mententeramkan dan salib menjadi sungguh ringan (lihat Matius 11:28-30). Untuk itulah, Yesus berkata: “Ikutilah Aku” (lihat Matius 8:22); dan “ajarilah” keluarga dan saudara seiman yang lemah untuk “melaksanakan segala sesuatu yang telah Ku-perintahkan kepadamu. Aku akan selalu beserta kamu sampai akhir dunia ini” (lihat Matius 28:20). Berarti, diri ini cukup dengan bermodalkan benih Sabda-Nya untuk dijadikan panduan hidup dan ditaburkan (lihat Markus 4:14) karena Bapa-Nya yang ada di sorga “telah berkenan memberikan kamu kerajaan itu” (lihat Lukas 12:32). Kemudian, benih sabda-Nya akan tumbuh oleh kuasa-Nya, yaitu: “mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu” dan akan dipanen pada waktunya (lihat Markus 4:28:29). Demikianlah tugas perutusan puteri-putera Allah karena diri ini telah diurapi “untuk menyampaikan kabar baik” kepada keluarga dan saudara seiman yang lemah dan “memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (lihat Lukas 4:18).

Oleh Raja Yesus, hal ini diungkapkan-Nya dalam ‘Sabda Bahagia’, yang meminta kesediaan diri ini agar “memiliki roh kemiskinan, sebab Kerajaan Sorga” akan menjadi milik kita semua (lihat Matius 5:3). Dia menjalani kehidupan itu mulai dari palungan sampai tersalib di Kalvari. Ia terbiasa dengan kehidupan yang penuh keprihatinan dan bersahabat dengan rasa lapar (lihat Markus 2:23,26; Matius 21:18); didera kehausan hingga akhir hidup-Nya (lihat Yohanes 4:6-7, 19:28); dan “tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (lihat Lukas 9:58). Bila diri ini memiliki roh kemiskinan seperti yang telah diteladankan-Nya, maka kita semua kelak akan mendengar langsung Raja Yesus yang akan berkata dengan penuh kasih: “Marilah, hai kamu yang telah terbekati oleh Bapa-Ku! Milikilah kerajaan yang telah disediakan untukmu”, sebab “ketika Aku lapar kamu memberi aku makan, ketika Aku haus kamu memberi Aku minum”, “ketika aku seorang asing kamu memberi Aku tumpangan”, “ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian”, “ketika Aku sakit kamu mengunjungi Aku”, “ketika Aku di dalam penjara kamu datang melawati Aku”(lihat Matius 25:34-36). Yang kemudian ditegaskan-Nya agar diri ini menjalankan perintah itu, sebab: “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, ‘setiap kali kamu melakukan ini kepada salah seorang yang paling kecil dari saudara-saudara-Ku, kamu melakukannya kepada-Ku” (lihat Matius 25:40). Untuk itulah, Raja Yesus meminta kita agar bertobat, dengan berkata: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (lihat Markus 2:17).

Raja Yesus memang mengajak kita supaya bertobat agar bisa masuk ke dalam kerajaan-Nya, yang diungkapkan oleh Rasul Paulus: “Hendaklah kamu dengan tidak berkeputusan mengucap syukur kepada Bapa yang sudah menguasakan kita menerima bagian dari warisan pada kudus di dalam kerajaan-Nya yang penuh cahaya” (lihat Kolose 1:12). Untuk itu, kita harus masuk ke dalam Dia agar “mengetahui rahasia Kerajaan Sorga” (lihat Matius 13:11). Raja Yesus telah memperlihatkan tanda-tanda keilahian. Namun, Ia tidak datang untuk melenyapkan segala kemalangan dunia ini (lihat Lukas 12:13-14; Yohanes 18:36), tetapi untuk membebaskan manusia dari perhambaan terburuk, yaitu: dari dosa (lihat Yohanes 8:34-36). Untuk memperolehnya, diri ini harus melepaskan segala sesuatu (lihat Matius 13:44-45). Kata-kata saja tidak cukup dan harus dengan perbuatan (lihat Matius 21:28-32), yang akan dilengkapi-Nya dengan “kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda” (lihat Kisah Para Rasul 2:22). Pada pesta ‘Kristus Raja’ hari ini, sampaikanlah niat untuk mau turun dari takhta diri sendiri dengan menerima Yesus sebagai Raja kita sambil berkata: “Ingatlah akan aku, apabila Engkau datang ke dalam Kerajaan-Mu” (lihat Lukas 23:42). Oleh kuasa-Nya, Raja Yesus akan memampukan diri ini untuk mengutamakan kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya (lihat Matius 6:33), bukan mementingkan diri sendiri (lihat 2Korintus 5:15) atau oleh kebenaran sendiri (lihat Filipi 3:9). Mari persembahkan kehidupan kepada Allah dengan mengabdikan diri sebagai hamba Sang Raja, Kristus Yesus, Tuhan kita (lihat Daniel 1:5).

Doa: “Ya, Bapa di sorga, tak putus-putusnya hamba memuji dan mengucap syukur atas belas kasihan yang telah Engkau berikan melalui Putera-Mu, Tuhan hamba, Yesus Kristus. Pada saat ini, dengan penuh sukacita, hamba menyatakan dengan tegas untuk menyerahkan hidup ini kepada-Nya. Semuanya ini hamba kembalikan kepada-Mu, ya Bapa, melalui Penebus hamba, Raja Yesus, dalam persekutuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa, amin.”

Janji: “Oleh Dia, Allah hendak mendamaikan segala sesuatu dengan diri-nya, dan oleh darah-Nya yang tertumpah di salib, Allah mengadakan perdamaian di sorga dan di bumi.” – Kolose 1:20

Renungan Satu Perjamuan Satu Jemaat

Sabtu, 20 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIII

Sabtu, 20 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIII
Agnes dari Assisi

Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan <--> Mzm 11:5

Doa Renungan

Tuhan, Engkaulah Allah orang yang hidup yang tidak menghendaki kematian kami. Engkau menghendaki kami untuk hidup bahagia bersama-Mu. Untuk itu Engkau menghendaki kami sempurna seperti Engkau. Semoga dengan kuasa Roh-Mu yang kudus, kami menjadi sempurna seperti Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (11:4-12)

"Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi."

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, "Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tetapi tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orangitu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, "Naiklah kemari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)
1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang.
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung! Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Kehidupan di masa yang akan datang pasti berbeda dengan hidup kita di masa kini. Kita orang beriman diajak untuk menghargai hidup di dunia ini sebagai cerminan kehidupan ilahi. Namun, hidup di dunia ini tidak boleh dimutlakkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Sekali peristiwa, datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang Saduki menjadi gambaran tentang orang yang tidak percaya pada kehidupan kekal. Mereka berupaya membenarkan pandangan mereka bahwa tidak ada hidup kekal. Sebenarnya sikap dan keyakinan mereka bermula dari ketertutupan pada karya Allah yang telah nyata sejak awal mula. Sejak awal mula Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Sikap dan keyakinan yang keliru itu membawa mereka pada gambaran hidup kekal yang juga sangat duniawi.

Kita percaya kepada Allah yang hidup. Ia juga mengundang kita untuk mengalami hidup kekal bersama-Nya. Tidak ada penggambaran yang memuaskan tentang hidup yang kekal itu. Yesus dalam banyak perumpamaan menggambarkannya sebagai perjamuan kawin atau perjamuan pesta yang diselenggarakan oleh raja. Kiranya jelas bagi kita bahwa kehidupan kekal adalah suasana kebahagiaan yang kekal bersama dengan Allah. Suasana yang umumnya juga terdapat dalam suatu pesta, yaitu kegembiraan dan kebahagiaan. Itulah yang terjadi bila kita hidup bersama dengan Allah secara kekal. Kegembiraan dan kebahagiaan yang tak berkesudahan. Tidak ada gambaran duniawi yang sempurna untuk menggambarkan persatuan kita dengan Allah dalam kerajaan-Nya.

Kehidupan kekal itu kita mulai dari hidup kita masa kini. Apakah kita sudah mengarahkan hidup kita kepada kehidupan kekal bersama dengan Allah?

Ya Allah, bantulah dan tolonglah aku agar senantiasa mempersiapkan diri untuk memasuki kerajaan-Mu yang kekal, ke tempat yang telah Engkau sediakan untuk orang-orang pilihan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 19 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIII

Jumat, 19 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIII

Kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang suci tersedia perlindungan-Nya. --- Keb 4:15

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa, segala keindahan Kauciptakan dengan cintakasih-Mu lewat alam semesta. Begitu pula dngan segala kebaikan dalam hidupku. Berkatilah usaha dan rencanaku hari ini yang kupersembahkan sebagai pujian bagi kemuliaan-Mu. Amin.

Para nabi tidak mewartakan keyakinannya sendiri, tetapi menyuarakan apa yang menjadi kehendak Allah. Maka, seorang nabi perlu menyadari terlebih dulu apa yang dikehendaki Allah dalam dirinya sendiri.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)

"Aku menerima kitab itu dan memakannya."


Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata jepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

Kalau kenisah mau dijadikan tempat ibadah sejati, maka orang yang beribadah harus mengubah diri sepenuhnya di hadapan Allah. Ibadah yang sejati harus dibarui, bukan dalam kenisah melainkan dalam diri orang beriman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)

"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tindakan yang baik dan benar tidak bisa dikalahkan oleh niat buruk. Rongrongan, gangguan, ancaman selalu menghantui hidup kita. Namun semua itu bisa diatasi dengan tetap fokus pada firman Tuhan. Jangan sampai kita lengah dan berpaling kepada kekuatan yang lain. Bersama Yesus kita mampu menghadapi kerasnya hidup ini dengan penuh sukacita.

Doa Malam

Yesus Tuhanku, hatiku mudah disibukkan oleh berbagai macam pikiran dan perasaan sehingga aku kurang menyadari kehadiran-Mu yang memanggilku untuk tinggal dalam keheningan bersama-Mu. Bantulah dengan kuasa Roh Kudus agar aku dapat memenuhi harapan-Mu. Amin.

RUAH

Pesan Natal PGI - KWI 2010

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI)
TAHUN 2010

"Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia"
(bdk. Yoh. 1:9)



Saudara-saudari yang terkasih,
segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada,
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

•1. Pada saat ini kita semua sedang berada di dalam suasana merayakan kedatangan Dia, yang mengatakan: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" 1. Dalam merenungkan peristiwa ini, rasul Yohanes dengan tepat mengungkapkan: "Terang yang sesungguhnya itu sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya" 2. Suasana yang sama juga meliputi perayaan Natal kita yang terjalin dan dikemas untuk merenungkan harapan itu dengan tema: "Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dunia".

•2. Saudara-saudari terkasih,

Kita bersyukur boleh hidup dalam suatu negara yang secara konstitusional menjamin kebebasan beragama. Namun akhir-akhir ini gejala-gejala kekerasan atas nama agama semakin tampak dan mengancam ke-rukunan hidup beragama dalam masyarakat. Hal ini mencemaskan pihak-pihak yang mengalami perlakuan yang tidak wajar dalam masyarakat kita. Kita semakin merasa risau akan perkembangan "peradaban" yang mengarus-utamakan jumlah penganut agama; "peradaban" yang memenangkan mereka yang bersuara keras berhadapan dengan mereka tidak memiliki kesempatan bersuara; "peradaban" yang memenangkan mereka yang hidup mapan atas mereka yang terpinggirkan. Peradaban yang sedemikian itu pada gilirannya akan menimbulkan perselisihan, kebencian dan balas-dendam: suatu peradaban yang membuahkan budaya kematian dari pada budaya cinta yang menghidupkan.

Keadaan yang juga mencemaskan kita adalah kehadiran para penang-gungjawab publik yang tidak sepenuhnya memperjuangkan kepentingan rakyat kebanyakan. Para penanggungjawab publik memperlihatkan kiner-ja dan moralitas yang cenderung merugikan kesejahteraan bersama. So-rotan media massa terhadap kinerja penanggungjawab publik yang kurang peka terhadap kepentingan masyarakat, khususnya yang terung-kap dengan praktek korupsi dan mafia hukum hampir di segala segi kehidupan berbangsa, sungguh-sungguh memilukan dan sangat mempri-hatinkan, karena itu adalah kejahatan sosial.

Kenyataan ini yang berlawanan dengan keadaan masyarakat yang sema-kin jauh dari sejahtera, termasuk sulitnya lapangan kerja, semakin mem-perparah kemiskinan di daerah pedesaan dan perkotaan. Keadaan ini diperberat lagi oleh musibah dan bencana yang sering terjadi, baik karena faktor murni alami maupun karena dampak campur-tangan kesalahan manusiawi, terutama dalam penanganan dan penanggulangannya. Sisi-sisi gelap dalam peradaban masyarakat kita dewasa ini membuat kita semakin membutuhkan Terang yang sesungguhnya itu.

Terang yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus menjelma menjadi ma-nusia, sudah datang ke dalam dunia. Walaupun banyak orang menolak Terang itu, namun Terang yang sesungguhnya ini membawa pengha-rapan sejati bagi umat manusia. Di tengah kegelapan, Terang itu me-numbuhkan pengharapan bagi mereka yang menjadi korban ketidak-adilan. Bahkan di tengah bencana pun muncul kepedulian yang justru melampaui batas-batas suku, agama, status sosial dan kelompok apa pun. Terang itu membawa Roh yang memerdekakan kita dari pelbagai kege-lapan, sebagaimana dikatakan oleh Penginjil Lukas: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang"3.

Natal adalah tindakan nyata Allah untuk mempersatukan kembali di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya4. Semua yang dilihat-Nya baik adanya itu5, yang telah dirusakkan dan diceraiberaikan oleh kejahatan manusia, menemukan dirinya di dalam Terang itu. Oleh karena itu, dengan menyambut dan merayakan Natal sebaik-baiknya, kita menerima kembali, „Ÿ dan demikian juga menya-tukan diri kita dengan „Ÿ karya penyelamatan Allah yang baik bagi semua orang.

Di dalam merayakan Natal sekarang ini, kita semua kembali diingatkan, bahwa Terang sejati itu sedang datang dan sungguh-sungguh ada di da-lam kehidupan kita. Terang itu, Yesus Kristus, berkarya dan membuka wawasan baru bagi kesejahteraan umat manusia serta keutuhan ciptaan. Inilah semangat yang selayaknya menjiwai kita sendiri serta suasana di mana kita sekarang sedang menjalani pergumulan hidup ini.

•3. Saudara-saudari terkasih,

Peristiwa Natal membangkitkan harapan dalam hidup dan sekaligus memanggil kita untuk tetap mengupayakan kesejahteraan semua orang. Kita juga dipanggil dan diutus untuk menjadi terang yang membawa pengharapan, dan terus bersama-sama mencari serta menemukan cara-cara yang efektif dan manusiawi untuk memperjuangkan kesejahteraan ber-sama.

•· Bersama Rasul Paulus, kami mengajak seluruh umat kristiani di tanah air tercinta ini: "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"6, karena dengan membalas kejahatan dengan kejahatan, kita sendirilah yang dikalahkannya.

•· Selanjutnya kita wajib ikut-serta mewujudkan masyarakat yang sejah-tera, adil dan makmur, bahkan melalui usaha-usaha kecil tetapi konkrit seperti menjalin hubungan baik dengan sesama warga masyarakat demi kesejahteraan bersama. Kita turut menjaga dan memelihara serta melestarikan lingkungan alam ciptaan, antara lain dengan menanam pohon dan mengelola pertanian selaras alam, dengan tidak membuang sampah secara sembarangan; mempergunakan air dan listrik seperlunya, mempergunakan alat-alat rumahtangga yang ramah lingkungan.

•· Dalam situasi bencana seperti sekarang ini kita melibatkan diri secara proaktif dalam pelbagai gerakan solidaritas dan kepedulian sosial bagi para korban, baik yang diprakarsai gereja, masyarakat maupun pemerintah.

•· Marilah kita memantapkan penghayatan keberimanan kristiani kita, terutama secara batiniah, sambil menghindarkan praktik-praktik iba-dat keagamaan kita secara lahiriah, semu dan dangkal. Hidup beragama yang sejati bukan hanya praktik-praktik lahiriah yang ditetap-kan oleh lembaga keagamaan, melainkan berpangkal pada hubungan yang erat dan mesra dengan Allah secara pribadi.

Akhirnya, marilah kita menyambut dan merayakan kedatangan-Nya dalam kesederhanaan dan kesahajaan penyembah-penyembah-Nya yang pertama, yakni para gembala di padang Efrata, tanpa jatuh ke dalam perayaan gegap-gempita yang lahiriah saja. Marilah kita percaya kepada Terang itu yang sudah bermukim di antara kita, supaya kita menjadi anak-anak Terang 7.[1]Dengan demikian perayaan Natal menjadi kesempatan mulia bagi kita untuk membangkitkan dan menggerakkan peradaban kasih sebagai tanda penerimaan akan Terang itu dalam lingkungan kita masing-masing. Dengan pemikiran serta ungkapan hati itu, kami mengucapkan:

SELAMAT NATAL 2010 DAN TAHUN BARU 2011

Jakarta, 12 November 2010

Atas nama

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA KONFERENSI WALIGEREJA
DI INDONESIA (PGI), INDONESIA (KWI),

---------------Pdt. Dr. A.A. Yewangoe ------------------ Mgr. M.D. Situmorang OFM, Cap

---------------------- Ketua Umum ------------------------------- ------- Ketua

---------------Pdt. Gomar Gultom, M.Th. ---------------------- Mgr. J.M. Pujasumarta

--------------------Sekretaris Umum -----------------------------------Sekretaris Jenderal




[1] Yoh.8:12; 2Lih.Yoh.1:9-11; 3Luk.4:18-19; 4Lih.Ef.1:10; 5Lih.Kej.1:10;6Rom.12:21;7Lih.Yoh.12:36.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy