Minggu, 28 November 2010 Hari Minggu Adven I

Minggu, 28 November 2010
Hari Minggu Adven I

Bangunlah, hiduplah dalam harapan, Tuhan akan datang.

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, Engkau tahu kami tidak mampu membangun dunia baru tanpa Engkau. Datanglah, tinggallah beserta kami dalam peziarahan hidup kami ini, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar, dan sertailah kami dalam karya kami di dunia menjadi milik-Mu sekarang dan selama-lamanya.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)

"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."

Inlah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putra Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem: Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di puncak gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, "Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan." Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)

"Keselamatan sudah dekat pada kita."

Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu, marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengnakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi, kenakanlah Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (27:37-44)

"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu, berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi, ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


MARI KITA DAKI GUNUNG MULIA TEMPAT TINGGALNYA!

Rekan-rekan yang baik!

Bacaan pertama bagi keempat hari Minggu Adven tahun A diambil dari Kitab Nabi Yesaya, yakni 2:1-5; 11:1-10 35:1-6a dan 7:10-14. Kiranya bagian-bagian itu dipilih untuk menyongsong perayaan Natal dengan menyelami kebesaran Dia yang sejak dahulu kala sedia hadir di dekat umat manusia dan mengajak siapa saja yang mau mengenali-Nya untuk mengarungi perjalanan kehidupan ini bersamaNya. Ayat-ayat yang dibacakan pada hari Minggu Adven I, yakni Yes 2:1-5, menyampaikan nubuat mengenai datangnya zaman damai. Tetapi kedamaian itu bukannya keadaan yang akan didatangkan begitu saja dari atas melainkan suasana batin yang perlu didatangi bersama. Bagaimana penjelasannya?

YERUSALEM DAN KENABIAN


Kota Yerusalem menjadi di tempat ziarah bagi semua orang Yahudi sendiri yang berdiam di negeri Yudea, di Selatan dan di utara. Ada kepercayaan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa memilih tempat itu sebagai tempatnya Ia dapat dimuliakan oleh siapa saja. Itulah gunung mulianya - sering disebut dengan nama puitisnya, yakni Gunung Sion. Dan tempat dan kota itu menjadi kebanggaan nasional orang Yudea, khususnya yang berdiam di Yerusalem. Juga secara turun-temurun, para pengelola tempat suci itu erat berhubungan dengan kalangan istana.

Ada beberapa pujangga dan kaum terpelajar yang amat disegani baik di kalangan istana maupun di kalangan para imam di tempat suci. Kaum pujangga ini membesarkan hati, tapi juga mampu menantang dan memperingatkan para tokoh tadi. Di saat-saat tertentu mereka juga mewakili serta memperjuangkan kepentingan orang banyak. Mereka amat terpelajar dalam ajaran turun-temurun. Hal-hal sehari-hari dapat mereka artikan dalam terang ajaran Taurat. Peran kelompok ini penting dalam masyarakat Yahudi. Mereka menjadi "pembaca" gelagat zaman. Itulah para nabi dan kenabian di Yerusalem. Yesaya ialah salah satu yang paling dikenal dari kalangan itu. Ucapan-ucapannya diingat, dikumpulkan, ditulis dan disunting kembali para muridnya dan diluaskan di sana sini, semasa hidupnya dan jauh setelah itu. Teks Yes 2:1-6 kali ini mengalami perkembangan seperti ini. Bahkan ay. 2-6 bergema dalam Mi 4:1-2. Dalam bacaan kali orang-orang Yerusalem, terutama kalangan istana dan tempat ibadat, diajak memahami lebih mendalam kejadian yang sudah amat lazim, yakni peziarahan tahunan ke Yerusalem. Secara khusus disoroti keprihatinan mereka. Orang-orang di Yerusalem bahkan dihimbau agar belajar dari keadaan mereka yang akan berziarah ke kota suci mereka.

TUHANNYA REKONSILIASI


Dalam kesadaran religius para nabi Yerusalem, Yang Maha Kuasa yang berdiam di kota Yerusalem itu sedemikian besar dan mengatasi batas-batas kebangsaan dan oleh karena itu semua orang dari bangsa manapun boleh dan berhak datang kepadaNya. Jangan Dia dianggap milik khusus umat, meski umat ini ialah bangsa khusus pilihanNya. Justru sebaiknya, mereka diharapkan dapat peka menangkap hasrat-hasrat rohani orang lain. Alangkah baiknya bila kekayaan rohani di Yerusalem semakin terbuka sehingga siapa saja yang datang bisa mendapat bimbingan langsung dari Dia dan menemukan jalan kebahagiaan.

Siapakah Dia yang bisa didatangi di Kota Sucinya itu? Ditegaskan dalam Yes 2:4 bahwa Dia akan menjadi "hakim" antara bangsa-bangsa. Dalam dunia PL, hakim bukan sekadar pemimpin proses peradilan, tapi juga pemimpin masyarakat yang berwewenang mendamaikan pertikaian yang dibawakan ke hadapannya dengan wibawa dan kebijaksanaannya. Kiasan ini dikenakan kepada Dia yang berdiam di Sion. Ia dapat mendamaikan pertikaian, Dia itu Tuhannya rekonsiliasi.

Bangsa-bangsa yang akan ke Sion menghadap Yang Maha Kuasa itu bukannya datang untuk berwisata ria. Banyak yang memendam macam-macam keprihatinan, termasuk rasa permusuhan satu sama lain. Ada pihak-pihak yang merasa diperlakukan tak adil, ditekan oleh bangsa dan kelompok lain. Ada ganjalan. Komunikasi macet dan menggumpallah konflik horisontal, begitulah istilah sekarang. Tindakan selanjutnya ialah hunus pedang, arahkan tombak bersiaga maju perang untuk menentukan bukan siapa benar siapa salah, tapi siapa yang lebih kuat. Ketegangan ini tercermin dalam keprihatinan bagian kedua ay. 4.

Syukur dalam keadaan itu tidak semua pihak membiarkan diri hanyut. Ada upaya bernalar - ada yang mulai mengajak mencari pemecahan. Dan inilah yang terbaca oleh sang nabi. Ada harapan mendapatkan pemecahan dari pihak ketiga yang bisa menolong. Coba kita kini baca kembali ay. 3 dengan gagasan tadi. Terungkap hasrat orang dari mana saja yang mau datang ke Yerusalem: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya, sebab dari Sion akan keluar pengajaran (= "Taurat dalam arti sebenarnya, bukan hukum belaka") dan firman Tuhan dari Yerusalem." Terasa betapa luas dan luhur pemikiran penyair yang menulis ayat itu. Lebih lagi, awal ay. 4 jelas-jelas mengatakan: "Ia - Tuhan - akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa, akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa." Dan bila terjadi demikian maka perlengkapan yang tadinya bakal dipakai untuk saling menghancurkan akan menjadi peralatan untuk mengelola bahan yang menunjang kehidupan: logam pedang akan ditempa menjadi bajak untuk menggarap tanah, ujung tombak akan beralih menjadi alat menuai buah!

RAHMAT ILAHI DAN TINDAKAN MANUSIA


Orang-orang yang tadinya siap berperang itu sendirilah yang akan mengubah mesin perang menjadi alat-alat bercocok tanam, bukan Tuhan yang di Gunung Sion itu. Mereka merasa memperoleh pengajaran dariNya akan nilai kehidupan. Inilah kebesaran Dia yang ada di tempat suci itu: dapat mengubah manusia dari yang siap menjalankan kekerasan menjadi yang mahir memelihara kehidupan dan tetap membiarkan manusia sendiri yang mengujudkannya. Kedamaian bukan karena semua menyembah Yang Ilahi dengan cara yang sama, melainkan karena masing-masing mendapat sesuatu dari Yang Ilahi yang mereka kenal dan dengan demikian mereka berubah sikap dan menindakkan hal-hal yang membangun. Ini warta bagi semua orang, juga bagi orang zaman ini, di mana saja. Ini juga warta antar iman, bukan sekadar ajakan toleransi saja.

Ay. 5 mengakhiri petikan ini dengan seruan "Mari berjalan dalam terang Tuhan!" Ajakan itu ditujukan kepada "keturunan Yakub", cara bicara Perjanjian Lama untuk menyebut kelompok masyarakat yang merasa diri mendapat tugas menghadirkan keilahian di dunia. Juga mereka dan semua orang yang percaya diajak mencari pencerahan budi dan hati tadi dan menjalankannya dalam kehidupan. Masa Adven ialah masa menantikan kedatangan dia yang dalam terang ini. Bacaan dari Mat 24:37-44 yang diulas di bawah ini menyoroti kemanusiaan baru yang bisa diharapkan datang itu. Rahmat tercurah dari atas, tapi orang diharap jeli dan peka menanggapinya dan membiarkan diri kena pesona Dia yang di atas itu!

ARAH PENDALAMAN BACAAN PERTAMA


Pendalaman bacaan pertama (atau juga bacaan kedua) sebaiknya ditujukan untuk membuat agar warta Injil semakin terasa dekat. Pendalaman seperti itu sebenarnya sudah mulai dalam proses pembentukan Injil-Injil sendiri. Dulu dalam ibadat dikisahkan sebuah ingatan akan Yesus, lalu diupayakan memahami bagaimana kejadian ini memberi makna kepada khazanah teks turun-temurun mereka yang kita kenal sebagai Perjanjian Lama. Begitulah terkumpul bagian-bagian Injil yang memuat rujukan langsung atau tak langsung ke sana. Dalam perkembangan lebih lanjut, dibacakan juga secara terpisah petikan dari Perjanjian Lama yang dipilih pemimpin ibadat setempat, kemudian juga diikuti bacaan surat atau pengajaran tokoh-tokoh yang masih mengenal para rasul sendiri. Peringkat bacaan seperti ini akhirnya terkumpul dan diolah dalam peringkat bacaan Hari Minggu dan hari biasa yang dikenal dalam gereja Katolik "lectionarium" dan yang diikuti oleh beberapa gereja lain di pelbagai negeri dalam semangat ekumenik. Dalam hubungan dengan Injil hari Minggu Adven I/A (Mat 24:37-44), bisa disimak lebih lanjut bagaimana warta kenabian PL tadi membantu menajamkan kepekaan orang menangkap gelagat serta pertanda kehadiran Dia yang mendamaikan kemanusiaan dan membaruinya.

Injil Minggu Adven I/A: MEMBARUI WAJAH KEMANUSIAAN

Rekan-rekan yang baik!
Masa Adven tahun A, Minggu, 28 November 2010 ini diawali dengan mendengarkan ajakan berjaga-jaga menunggu kedatangan "Anak Manusia" pada akhir zaman (Mat 24:37-44). Peristiwa penyelamatan sudah mulai dan akan terwujud sepenuhnya kelak. Orang diajak menyadari kenyataan ini. Apa maksudnya?

KEMANUSIAAN YANG BARU


Ungkapan "Anak Manusia" dalam pembicaraan mengenai akhir zaman dalam Injil Matius (juga dalam Injil Markus dan Lukas) menggemakan Dan 7:13, yakni Anak Manusia yang datang menghadap Yang Mahakuasa untuk memperoleh anugerah atas seluruh alam semesta. Dalam Kitab Daniel, Anak Manusia ini baru tampil setelah kekuatan-kekuatan jahat yang mengungkung alam semesta punah. Begitulah, zaman yang dikuasai kekuatan edan itu digantikan dengan zaman Anak Manusia. Siapakah Anak Manusia ini? Bila dibaca dengan cermat, sosok Anak Manusia dalam Kitab Daniel menggambarkan kemanusiaan baru yang sepenuhnya ada di hadirat ilahi dan bebas dari pengaruh yang jahat. Bila Yesus digambarkan sebagai Anak Manusia dalam artian ini, maka ia datang dengan kuasa dari Allah sendiri. Orang bisa tak peduli dan mendiamkannya saja. Tapi akan tiba saatnya nanti mereka yang menganggapnya sepele akan merasa ketinggalan kesempatan.

Oleh karena itu, amat tepatlah mengawali masa Adven ini dengan berusaha menyadari bahwa Yang Mahakuasa itu sungguh hadir walau tidak selalu kelihatan jelas. Bukan kehadiran yang diam dan jauh, melainkan yang bergerak mendekat. Pada saat Ia tiba, dunia ini akan terpilah-pilah dengan sendirinya. Akan jelas siapa-siapa yang berpihak kepadanya, akan jelas pula siapa yang tidak peduli akan kehadirannya yang kini masih terselubung. Masa ini juga masa untuk berupaya memahami kemanusiaan baru yang diperkenalkan Yesus serta mengupayakan agar hidup masyarakat terarah ke sana. Dalam Injil Matius, kemanusiaan baru itu ditampilkan sebagai kenyataan Kerajaan Surga.

TIADA YANG TAHU KAPAN

Pengalaman kerap kali membuat orang berpikir bahwa dunia dan masyarakat ini berjalan menurut hukum-hukum alam dan kesetujuan-kesetujuan dalam masyarakat. Kita kerap berwacana mengenai kenyataan sosial agama dan kepercayaan, kenyataan sosial pengetahuan, hukum-hukum alam evolusi manusia, tata jagat. Dan memang perkembangan teknologi dan hidup masyarakat mengikuti dua macam kaidah tadi. Tentu saja tidak disangkal bisa terjadi hal tak disangka-sangka, seperti bencana alam atau kerusuhan. Tapi kejadian ini malah membuat orang semakin yakin bahwa mekanisme hukum-hukum alam dan kehidupan sosial perlu semakin dikenali. Perubahan tidak begitu saja terjadi. Ada sebab dan akibatnya. Semakin dimengerti perubahan itu, semakin gampang dibuat perencanaan, perhitungan dan prediksi. Kehidupan sehari-hari praktis berdasarkan pendirian ini.

Apa warta Yesus? Wartanya menyangkut kenyataan yang tidak sepenuhnya termasuk dunia ini. Kerajaan Surga yang diwartakannya sudah ada tapi tak diketahui kapan terwujud utuh. Tak ada yang tahu kapan. Artinya, Kerajaan Surga tidak mengikuti mekanisme hukum alam dan kaidah-kaidah perkembangan masyarakat walaupun berinteraksi dengannya dalam cara-cara yang tidak bakal sepenuhnya dapat dijelaskan. Tidak banyak artinya berusaha mendeskripsikan "realitas sosial" Kerajaan Surga dan apa "struktur"-nya, meskipun dapat dikatakan bila Kerajaan ini sungguh ada, ada pula dampak sosialnya. Para teolog dan ahli ilmu sosial dapat bekerja sama mendalami masalah ini.

Tak ada yang tahu kapan kemanusiaan baru itu terwujud sepenuhnya kecuali Bapa sendiri, bahkan Anak Manusia yang akan datang itu tidak tahu saatnya (Mat 24:36). Oleh karena itu, dinasihatkan dalam petikan hari ini agar orang selalu siap (Mat 24:42-44). Dipakai panggilan "Bapa" dan bukan sebutan yang lain bagi Allah Yang Mahakuasa justru karena sebutan itu dapat membuat orang merasa dekat pada kerahiman dan belas kasihnya tanpa mengecilkan kewibawaanNya. Hendak diungkapkan bahwa saat yang amat menentukan itu bergantung pada wibawa yang dapat dialami sebagai yang rahim dan yang penuh belas kasih, bukan penghakiman yang semata-mata menentukan ganjaran atau hukuman.

KESEHARIAN YANG MENGECOH


Dalam petikan ini dibicarakan tentang Nuh dan orang-orang pada zamannya (ay. 38-39). Nuh dikasihi Allah dan Nuh berusaha membalasnya dengan menurutinya. Atas suruhanNya ia membangun Bahtera, kawasan khusus yang terlindung dari kekuatan-kekuatan penghancur yang akan segera datang. Dan jalan terbaik untuk selamat ialah membiarkan diri dibimbing Allah sendiri. Jalan paling mudah menjauhkan diri ialah menganggap sepi kasih Allah itu dan sibuk dengan urusan sendiri.

Orang-orang pada zaman Nuh merasa sudah aman. Tak butuh apa-apa lagi. Mereka melihat yang dikerjakan Nuh, tetapi tidak peduli dan malah menganggapnya mengerjakan yang aneh-aneh saja! Kan tak akan terjadi apa-apa yang luar biasa! Semua bisa diperhitungkan, pikir orang-orang itu. Memang tak satu tindakan pun yang disebutkan termasuk tindakan buruk: makan minum, kawin dan mengawinkan. Semua ini kegiatan sehari-hari yang melangsungkan kehidupan manusia. Tetapi orang mudah melupakan bahwa ada yang tak termasuk keseharian. Gerak gerik Yang Ilahi yang tak dapat seluruhnya diperhitungkan. Ia tetap ada dalam wilayah yang keramat yang tak tunduk pada hukum-hukum di dunia ini.

Bagaimana dengan gerak gerik kemanusiaan? Disebutkan dalam Mat 24:40-41, ada dua lelaki yang menggarap tanah, ada dua perempuan yang menggiling gandum. Bekerja di ladang dan menggiling gandum adalah dua kegiatan dari hari ke hari. Tetapi keseharian ini dapat mengecoh. Yang kelihatan biasa-biasa itu tidak akan tetap sama. Walaupun orang-orang itu mengerjakan yang sama persis, dikatakan satu akan diambil, satu akan dibiarkan. Tidak ada ukuran apapun yang menjelaskan, baik ukuran alamiah maupun ukuran kesetujuan-kesetujuan. Sering kesamaan luar membuat orang berpikir bahwa bagi Yang Keramat juga demikian adanya, sama saja. Tetapi Yesus justru tidak membenarkan anggapan seperti itu. Orang dinasihati agar peduli, hormat, berjaga-jaga akan gerak-gerik Yang Keramat yang tak terduga-duga, dan jangan sekali-kali menyepelekannya atau menganggap semua sudah beres.

INJIL MATIUS

Dalam tahun liturgi A ini perhatian akan dipusatkan pada Injil Matius. Injil ini ditulis berdasarkan Injil Markus dan beberapa bahan baru. Kedua bahan itu disusun kembali oleh Matius dalam bentuk lima kumpulan ajaran Yesus yang diselingi kisah mengenai sang guru dan murid-muridnya. Secara ringkas, susunan Injil Matius demikian:

1-4: Bagian pengantar: silsilah Yesus, kelahirannya, pembaptisan, percobaan di padang gurun, permulaan karyanya.
5-7: Kumpulan ke-I ajaran Yesus: Khotbah di Bukit, ini pegangan dasar bagi mereka yang mau masuk dan hidup dalam Kerajaan Surga.
8-9: Pelbagai penyembuhan.
10: Kumpulan ke-II ajaran Yesus: pegangan bagi mereka yang mewartakan Kerajaan Surga.
11-12: Orang Yahudi menolak Yohanes Pembaptis dan Yesus.
13: Kumpulan ke-III ajaran Yesus: tentang Kerajaan Surga lewat perumpamaan dan penjelasannya. Inilah pusat Injil Matius.
14-17: Beberapa mukjizat, perselisihan dengan orang Farisi. Pengakuan Petrus dan penampakan kemuliaan Yesus.
18: Kumpulan ke-IV ajaran Yesus: sikap-sikap yang diharapkan tumbuh dalam kehidupan bersama para murid.
19-23: Perjalanan Yesus bersama murid-muridnya menuju ke Yerusalem dan perbincangan di Bait Allah.
24-25: Kumpulan ke-V ajaran Yesus: pengajaran di Bukit Zaitun mengenai datangnya Kerajaan Surga pada akhir zaman dan ajakan bersiap-siap.
26-28: Hari-hari terakhir Yesus bersama murid-muridnya, peristiwa-peristiwa dari Getsemani sampai Golgota, wafat dan kebangkitannya, penampakannya di Galilea.

Injil Matius menyoroti Yesus sebagai pribadi yang membawakan Kerajaan Surga lewat tindakan dan ajarannya. Siapa saja yang menerimanya - bukan saja orang Yahudi - akan menjadi bagian dari Israel baru, yakni bangsa terpilih baru, kemanusiaan baru. Mereka inilah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Untuk sementara memang Kerajaan Surga belum kelihatan sepenuhnya, masih terselubung, walau jelas sudah mulai ada. Akan tiba saatnya kewibawaan ilahi menampakkan kuasanya seutuhnya. Saat itulah Kerajaan Surga tersingkap utuh dan orang yang siap akan ikut serta di dalamnya. Warta ini tak perlu membuat orang menjadi waswas dan mulai menghitung-hitung kapan hari akhir itu tiba. Orang dihimbau untuk menyelaraskan diri dengan kehadiran ilahi yang belum sepenuhnya tersingkap itu. Nuh tidak menyingkirinya, ia memasukinya. Itulah Bahteranya.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 27 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIV

Sabtu, 27 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIV

Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat (Luk 21:20)

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga berilah kami hati yang selalu waspada dan siap siaga menyambut kehadiran-Mu. Kiranya Roh Kudus-Mu sendiri yang selalu menyertai dan mendampingi sepanjang hari ini sehingga pada hari ini kami sungguh hidup dengan penuh kewaspadaan dengan apa yang kami lakukan, apa yang kami pikirkan, apa yang kami katakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)

"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."

Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, "Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)

"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus mengajak para murid berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Putra Manusia dengan berdoa dan menjauhkan diri dari perkara-perkara yang menyesatkan seperti pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi. Ajakan berdoa ini juga dikatakan Yesus sebelum Ia ditangkap.

Berdoa adalah berkanjang atau berhubungan secara pribadi dengan Tuhan. Doa menjadi alat yang paling ampuh untuk berjaga-jaga. Hidup doa yang baik selalu menghasilkan orang yang juga berpribadi baik sebagai Anak Tuhan. Ini dapat kita lihat pada diri orang-orang kudus. Mereka semua mempunyai hidup doa yang baik dan tekun. Mereka bertumbuh dalam iman dan hidup karena doa-doa mereka yang tidak kenal putus. Melalui doa, mereka memiliki hubungan pribadi dengan Yesus yang kuat dan mendalam. Tidak ada kekuatan atau hal-hal duniawi yang dapat menghancurkan orang yang memiliki hubungan pribadi dengan Yesus lewat doa.

Kita diajak untuk berjaga-jaga dalam hidup kita. Kita diajak oleh Yesus untuk selalu berdoa. Melalui doa, kita memiliki hubungan pribadi dengan Yesus. Di situlah kita mampu menolak segala perkara duniawi yang dapat menjauhkan kita dari Yesus. Bagaimanakah kehidupan doa kita? Apakah kita mempunyai waktu tetap untuk berdoa? Bila belum mempunyai waktu yang tetap, marilah kita tentukan waktu yang tetap untuk berdoa.

Ya Yesus, aku mau berjaga untuk menyongsong kedatangan-Mu. Bantulah aku untuk setia kepada-Mu. Jagalah aku dan ajarilah aku berdoa. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 26 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 26 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIV

Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan Tuhan orang menjauhi kejahatan. <---> Ams 16:6

Doa Pagi

Tuhan, Engkau hari ini mengingatkan kembali bahwa barang-barang dunia ini semua akan lenyap tetapi sabda-Mu tidak akan lenyap. Syukur kepada-Mu ya Tuhan. Amin.

Kebangkitan dari kematian merupakan harapan semua orang beriman. Setelah kejahatan lenyap, orang mati akan bangkit, bumi dan langit baru akan muncul dan orang-orang yang setia pada Allah akan hidup abadi bersama Allah .

Pembacaan dari Kitab Wahyu (20:1-4. 11-21:2)

"Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka. Aku melihat Yerusalem Baru turun dari surga."


Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan dimeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena sabda Allah. Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya, dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api. Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan, dilemparkan ke dalam lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
atau Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; Jiwa dan ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku.
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Alam merupakan guru yang dapat diandalkan. Alam akan memberikan tanda-tanda kehidupan. Orang yang peka membaca tanda-tanda zaman akan menemukan kebijaksanaan hidup yang sejati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)

"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."


Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hidup segala sesuatu ada batasnya. Batas hidup manusia adalah kematian. Tanaman juga bisa layu, kering dan mati. Apa yang nampaknya indah, megah, dan mewah suatu ketika akan rusak dan lenyap. Namun, firman Tuhan mengatasi segala-galanya. Ia akan menggema di seluruh muka bumi. Kita yang berpegang teguh pada firman-Nya akan bahagia selamanya.

Doa Malam

Ya Tuhan, terimakasih karena sabda-Mu telah menjadi pelita bagi langkahku untuk menuju hidup yang kekal, di mana semuanya adalah kekal adanya. Amin.


RUAH

Kamis, 25 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 25 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIV

Kuasa Allah Akan Menyertai Kita Bila Percaya Pada Perintah dan Janji-Nya

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, Engkau kami puji dan kami muliakan! Kerahiman dan cinta kasih-Mu menjadikan kami semua anak-anak-Mu yang Engkau kasihi. Dampingilah kami dalam pencarian hidup kami, dan berilah terang yang menuntun ke jalan yang menuju Dikau. Teguhkanlah kami bila lemah, hiburlah kami bila kesepian, dan kuatkan kami di saat letih. Semoga sabda yang akan kami taburkan berbuah pada masa yang akan datang, yaitu pada saat kedatangan Yesus dalam kemuliaan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)

"Kota Raya Babilon jatuh."

Aku Yohanes, melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan." Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya." Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)

"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus menggambarkan tentang akhir zaman. Gambaran yang sangat mengerikan yang akan menimpa Yerusalem. Dalam gambaran Yesus ini, tampak bahwa seolah-olah semua orang akan mengalami malapetaka dan akan binasa. Gambaran ini cukup membuat kita takut. Namun, Yesus tidak berhenti pada gambaran-gambaran akan masa depan yang menakutkan. Dia memberikan pengharapan akan keselamatan. Keselamatan itu akan dibawa oleh Putra Manusia. Para murid diajak untuk bersedia menyambut-Nya ketika saatnya telah tiba. Pada masa itulah keselamatan datang dan menjangkau mereka.

Penggambaran Yesus ini merupakan bagian dari pengalaman hidup kita. Ada saatnya kita mengalami masa-masa gelap dan sulit. Kita merasa tidak ada pengharapan. Ke manakah biasanya kita berlari mencari pertolongan? Pada hiburan duniawi saja atau justru kita lari kepada Allah? Apa pun masalah dan situasi kita, jalan terbaik yang harus kita pilih adalah berlari dan berlindung kepada Allah. Dialah satu-satunya penyelamat kita yang sejati.

Ya Yesus, bantulah aku pada saat aku lemah dan tak berdaya sebab Engkaulah penyelamatku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 24 November 2010 Pw. S. Andreas Dung Lac, Imdkk Martir-Vietnam

Rabu, 24 November 2010
Pw. S. Andreas Dung Lac, Imdkk Martir-Vietnam

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. <---> Ams10:12

Doa Renungan

Ya Tuhan yang Mahapengasih, syukur dan terimakasih karena kami masih Kauperkenankan hidup sampai hari ini Kaupelihara dengan penuh kasih. Amin.

Karya terbesar Allah sungguh nyata dalam diri Yesus, Anak Domba yang mulia. Berkat pencurahan darah-Nya, semua orang beriman mengalami kemenangan bersama Dia. Dan kemenangan itu dirayakan dalam perjamuan iman, dalam doa dan ibadah.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)

"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."

Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Iman seorang murid yang sejati pasti akan diuji dalam hambatan dan tantangan, bahkan dalam lingkungan teman pun bisa terjadi ketegangan. Semua itu diperlukan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)

"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Sakramen Baptis menugaskan kita untuk menjadi saksi kebenaran. Yesus adalah Sang Kebenaran yang harus kita wartakan dalam hidup sehari-hari. Menjadi saksi berarti berani membela iman kebenaran ini sampai paripurna, yaitu mengurbankan jiwa dan raga. Para martir telah menjadi saksi Kristus dengan setia. Bagaimana kesaksianku selama ini?

Doa Malam

Ya Tuhan, kami mohon sudilah Engkau menambahkan iman kami kepada-Mu, sehingga kami pun berani menjadi saksi-Mu yang setia seperti teladan St. Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Amin


RUAH

Selasa, 23 November 2010 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 23 November 2010
Hari Biasa Pekan XXXIV

Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati <--> Lukas 6:36

Doa Renungan

Tuhan, pada hari ini Engkau mengingatkan bahwa hidup kami di dunia hanyasementara saja. Kami mohon ya Tuhan, kiranya Engkau selalu menyadarkan kami akanhal itu dan semoga hati kami selalu terbuka akan sabda Yesus Putera-Mu yang akan menunjukkan jalan kehidupan kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Penghakiman terakhir akan menentukan nasib manusia secara pribadi maupun bersama. Saat yang menentukan ini juga terjadi dalam hidup manusia bila manusia bertemu dengan Kristus yang mulia kelak.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)

"Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak."

Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilahsabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu. "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak." Maka Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)

"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Negeri kita sering mengalami berbagai bencana alam dan berbagai peristiwa yang memakan korban. Ada banyak orang mulai menghubung-hubungkan dengan kedatangan Tuhan atau hari kiamat. Semua yang terjadi ini menjadi peringatan akan datangnya hari akhir. Yesus menegaskan memang akan tanda-tanda seperti itu, namun bukan berarti bahwa kesudahannya akan datang. Tidak ada yang tahu kapan dan saatnya akan terjadi.

Yesus mengingatkan kita untuk tetap waspada dan bersiap untuk menyongsong kedatangan-Nya. Oleh karena itu, tidak perlu kita risau kapan Dia datang atau kapan dunia berakhir. Kita diajak untuk bersiap sedia. Artinya, kita seharusnya hidup sesuai dengan ajaran dan kehendak-Nya. Kita hidup sebagai murid-murid Yesus yang sejati. Mengusahakan hidup menjadi lebih baik. Inilah cara yang tepat untuk menyambut kedatangan Tuhan atau hari akhir tanpa harus merisaukan kapan hari itu akan datang.

Ya Tuhan, Engkau tahu bahwa banyak perkara dan hal yang dapat menjauhkan aku dari-Mu. Tolonglah aku untuk tetap percaya kepada-Mu. Aku akan mempersiapkan diri menyambut Engkau yang datang. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 22 November 2010 Pw S. Sesilia, PrwMartir

Senin, 22 November 2010
Pw S. Sesilia, PrwMartir

Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku. -- Ayb 10:12

Doa Renungan

Tuhan, Engkau memperkaya Gereja dengan orang-orang kudus di sepanjang abad. Kesaksian mereka memberi daya kekuatan bagi kami untuk bertahan setia kepada-Mu. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu agar sukacita surgawi menghantar kami kepada pengharapan dan iman akan kebenaran yang sejati. Amin.

Kemuliaan Kristus bukan hanya janji, melainkan sudah terlaksana dalam kebangkitan. Oleh karena itu orang beriman tidak usah merasa kecil hati ketika mengalami penderitaan dan kesulitan yang menantang hidupnya.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)

"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."

Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Ternyata Tuhan lebih menghargai pemberian orang yang berkekurangan daripada mereka yang berkelimpahan. Sebab mereka memberikan dari kekurangan, bahkan seluruh nafkahnya. Mereka memberi dengan sepenuh hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hidup kita begitu lengkap saat kita mampu melengkapi hidup orang lain. Memberi sedekah kepada orang miskin mewujudkan semangat berbagi kasih. Sedangkan orang miskin yang mau berbagi kasih dengan sesamanya menunjukkan semangat Kristen sejati. Hati Tuhan berkenan kepada jiwa yang rela memberikan segalanya. Kita mesti jujur terhadap hati kita.

Doa Malam

Bapa yang penuh kasih, Yesus memuji persembahan si janda miskin yang berusaha untuk memberikan dari kekurangannya. Ajarlah aku untuk berani memberikan diri bagi orang-orang di sekitarku, karena aku percaya Engkau akan memenuhi apa yang kurang dalam diriku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy