| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 5 Desember 2010 Hari Minggu Adven II

Minggu, 5 Desember 2010
Hari Minggu Adven II


Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan. - Yes 11:2


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, bukalah hati kami terhadap Roh hikmat dan keberanian yang telah berkarya dalam diri-Mu. Semoga kami bertobat kepada-Mu dengan tulus dan sepenuh hati, sehingga Engkau benar-benar hidup di antara kami. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)


"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggang. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring disamping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.7-8.12-13.17; R: 7; 2/4)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putra Raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan. Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Sebab ia akan datang melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari, kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut dia berbahagia.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:4-9)


Saudara-saudara, segala sesuatu yang dahulu ditulis, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita. Maka kita harus teguh berpegang pada pengharapan berkat ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena itu, terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita untuk kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah bahwa demi kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengukuhkan janji yang telah diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Allah berkat kasih karunia yang diberikan Allah kepada mereka. Hal ini kukatakan kepadamu seperti ada yang tertulis: "Aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6; 2/4)
Persiapkan jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:1-12)


"Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat"

Sekali peristiwa tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan berseru, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Sesungguhnya, dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika nabi itu berkata, "Ada suara orang yang berseru di padang gurun; Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Yohanes itu memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Tetapi, waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah Yohanes Pembaptis kepada mereka, "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat lolos dari murka yang akan datang? Maka hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Kami adalah anak Abraham. Sebab aku berkata kepadamu: Dari batu-batu ini pun Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham. Kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku, dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
Apa yang dapat kita harapkan?

Rekan-rekan sekalian!

Nada berharap amat ditonjolkan dalam bacaan pertama Minggu Adven II/A, Yes 11:1-10. Di situ dinubuatkan kedatangan Raja Damai keturunan Isai (ayah raja Daud; leluhur Yesus juga; lihat Mat 1:5-6 Luk 3:32). Raja ini akan memperoleh kebijaksanaan (Yes 11:1-2) guna menegakkan keadilan (ay. 3-5) dan merukunkan mereka yang tadinya saling bermusuhan (ay. 6-9) dan dengan demikian ia menjadi pangkal harapan orang banyak (ay. 10).

KEADAAN POLITIK

Pada abad 8 sebelum Masehi pengaruh militer adikuasa Asiria amat dirasakan di utara. Asiria berebut pengaruh dengan negeri adikuasa lain, yakni Mesir, di wilayah yang terjepit di antara keduanya yakni negeri Israel di utara dan Yehuda di selatan. Tentu saja di utara kehadiran militer Asiria lebih terasa. Penguasa kerjaan utara (pusatnya di Samaria) berupaya tidak terlalu berada di bawah pengaruh militer Asiria antara lain dengan mengharapkan bantuan kerajaan selatan (Yehuda, pusatnya di Yerusalem), dan juga negeri adikuasa Mesir. Gerakan ini malah membuat Asiria semakin memperkuat pengaruhnya di utara dan akhirnya menganeksi seluruh wilayah itu setelah merebut Samaria pada tahun 722 dan mendeportasikan penduduknya ke wilayah-wilayah lain yang sudah dikuasai. Demikian punahlah kerajaan utara. Keadaan ini mengkhawatirkan orang di selatan. Yehuda memang segera menjadi semacam negeri satelit Asiria meski masih memiliki pemerintahan dan pertahanan sendiri. Keadaan seperti telur di ujung tanduk ini menimbulkan kekhawatiran jangan-jangan nanti mereka mengalami nasib seperti kerajaan utara. Di dalam negeri sendiri ada pendapat macam-macam dan bahkan pertentangan. Dalam keadaan ini tampillah di Yesaya bin Amos, seorang intelektual yang dekat kalangan raja di Yerusalem. Ia berusaha membesarkan hati dan tidak membiarkan orang hidup dalam kekhawatiran melulu dan tubruk sana tubruk sini, kendati ia sendiri tentu sadar ancaman dari Asiria itu amat nyata. Dihidupkannya harapan akan seorang pemimpin yang bijaksana dari kalangan istana yang dapat memberi rasa aman kepada penduduk. Dan bagian yang dibacakan kali ini, Yes 11:1-10, ialah salah satu hasil karyanya yang paling memberi semangat dan harapan.

TEMPAT KEPEMIMPINAN


Dalam keadaan tak menentu dan terancam, beberapa pihak malah mengail di air keruh. Mereka mengeruk untung sebesarnya-besarnya bagi diri dan pihak sendiri mumpung ada kesempatan. Telah terjadi di utara sebelum direbut seluruhnya oleh Asiria. Dan kini keadaan serupa ada di Yerusalem dan wilayah Yehuda umumnya. Akibatnya terjadi ketimpangan sosial, perlakuan tak adil, pemerasan. Seolah-olah permusuhan sudah jadi andaian yang tak terelakkan dalam hidup bersama. Tak ada lagi kesetujuan bersama untuk menumbuhkan keadaban. Masyarakat tak bisa melepaskan diri dari keadaan ini tanpa pemimpin yang terampil dan bisa mengarahkan kembali kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Dalam etos Perjanjian Lama, keadaan seperti itu hanyalah bisa diatasi oleh pemimpin yang memiliki kebijaksanaan. Hanya dialah yang bakal mampu membuat yang sungsang menjadi yang lurus ke depan. Ia dapat menyatukan kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan. Ia juga membuat orang merasa aman, lepas dari ketakmenentuan. Inilah pemimpin yang diharapkan datang.

Dalam bahasa puitis digambarkan dalam Yes 11:6-8 bagaimana pihak-pihak yang tadinya tak bisa ada bersama akan dapat hidup rukun satu dengan yang lain: serigala dan domba, macan tutul dan kambing akan tinggal bersama, lembu dan beruang anak lembu dan anak singa, bayi dan ular tedung, kanak-kanak bermain dengan ular berbisa. Ada yang lebih daripada sekadar kebersamaan belaka. Bila dikatakan beruang akan makan rumput dan singa makan jerami, artinya kaum pemangsa akan menanggalkan kebiasaan memangsa dan akan hidup dengan cara sama seperti mereka yang tadinya jadi korban. Pertobatan? Ya. Dan bila demikian akan sama dengan yang dicanangkan Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil nanti.

Itulah yang bakal terjadi di tempat hadirnya Yang Maha Kuasa. Di tempat suci itu kekerasan yang menghancurkan berubah menjadi kekuatan yang melanggengkan kehidupan. Ini daya dan kebesaran Tuhan yang diperkenalkan Yesaya (ayat 9). Dan Dia Yang Berkuasa itu akan berkenan kepada seorang dari antara keturunan raja dan membuatnya menjadi pemimpin yang mereka dambakan itu. Dia itu tunas dari tunggal Isai (ayat 1), ia itu taruk yang tumbuh dari pokok yang sama (ayat 10).

Akan bermanfaat mendalami sepasang kiasan "tunas dan taruk" didalami. Tunas tumbuh ke atas, bersemi menjadi dahan kuat dan akan menjadi pohon rindang dan berbuah. Taruk tumbuh ke bawah menjadi akar yang menunjang pohon. Dengan demikian pohon akan kekar. Itu kiasan bagi pemimpin yang diharap-harapkan. Kiasan ini juga memungkinkan gambaran pemimpin yang kukuh berakar di tanah, di kalangan masyarakat tapi juga yang menjadi tempat bernaung Dan dalam khazanah sastra Perjanjian Lama pohon yang rindang dan yang berakar kuat menjadi gambaran akan berkat dan perkenan ilahi. Sekaligus diharapkan agar pemegang kekuatan ini sadar akan asal serta tanggung jawab yang menyertai anugerah itu.

BERNALAR MENGATASI KETAKUTAN


Bagi orang yang percaya, kehadiran ilahi cukup untuk menyingkirkan kekuatan jahat. Di mana Yang Ilahi berada, di situ yang jahat akan tersingkir. Namun ada satu hal yang mesti juga ada. Mesti ada orang yang bertindak dalam kepercayaan dan keyakinan ini. Mesti ada orang yang mengujudkannya bagi kebutuhan saat itu. Ini arti kehadiran Yang Ilahi di tengah manusia. Bukan utopi. Tapi nyata dan memberikan ruang gerak dan keikutsertaan bagi manusia. Mengenali kehadirannya yang demikian ini membuat orang makin bijaksana. Dan kepemimpinan orang ini akan membawa keluar orang banyak dari kendala dan krisis serta ketidakpastian serta ketakutan. Pemimpin seperti ini dekat pada Yang Ilahi dan berpikir dalam ukuran-ukuran Dia, ia itu bisa diharapkan. Ia punya kredibilitas.

Nabi seperti Yesaya melihat keadaan zaman dan gelagatnya dan mulai berpikir dalam ukuran-ukuran orang yang percaya akan kebesaran ilahi. Ia tidak tubruk sana tabrak sini. Ia mengajak orang tenang dan melihat pelbagai alternatif. Inilah kepemimpinan kaum intelektual yang bisa dikembangkan. Ini juga cara bertindak yang memberi arti kongkrit pada apa itu percaya dan apa itu beriman. Nanti Yohanes Pembaptis juga ke sana, ia mengajak orang melihat keadaan kini untuk memahami keadaan zaman.

KARUNIA ROH BAGI PEMIMPIN


Petikan kali ini tidak mengajarkan agar tiap orang berharap memiliki semangat kepemimpinan. Bubrah bila semua orang memimpin. Juga tidak pada tempatnya semua orang mengharapkan diri jadi orang bijak. Ini tidak bisa terjadi dan malah membuat orang berebut kebijaksanaan Yang diajarkan dalam teks Yesaya ialah mencermati apakah orang yang diharapkan memimpin mengembangkan karunia itu. Orang banyak bisa mengatakan ini lho pemimpin yang kita maui. Kembangkan keterampilan ke sana.

Dalam teks Yesaya asli disebut tiga pasang karunia. Pertama yakni "hikmat" (yang bisa membuat yang bersangkutan membawa diri di muka orang banyak dan terampil memecahkan perkara-perkara) dan "pengertian" (pemahaman seluk beluk perkara-perkara kehidupan, bukan hanya yang kelihatan belaka). Kedua, "nasihat" (yang membuat orang yang bersangkutan mahir merencanakan tindakan ke sebuah tujuan) dan "keperkasaan" (yang memungkinkan tercapainya tujuan tadi). Ketiga yakni "pengetahuan" (yakni kemampuan bernalar) dan "takut akan Tuhan" (yakni sikap beriman, takwa kepada-Nya). Itulah gambaran ideal seorang yang bakal memimpin. Berarti diharapkan agar siapa saja yang memegang tugas kepemimpinan mengembangkan karunia itu. Niscaya akan disukai dan didukung rakyat, dan dapat mencapai program politik dengan integritas orang yang percaya.

Catatan. Dalam teks Yunani dan Latin petikan ini sebelum yang terakhir ada tambahan karunia "kesalehan". Demikian ada tujuh karunia yang lazim diajarkan dalam pelajaran agama/katekismus dalam Gereja Katolik. Ini ajaran untuk mengusahakan sikap kepemimpinan di masyarakat menjadi kekuatan pribadi masing-masing orang untuk mengarahkan diri mengenali kehadiran Yang Ilahi dalam kehidupan.

Injil hari Minggu Adven II/A (Mat 3:1-12) akan memperdengarkan bagaimana Yohanes Pembaptis tampil mengumumkan kedatangan Kerajaan Surga dan menyerukan agar orang mulai berpikir dan berubah haluan. Inilah kepenuhan harapan dalam nubuat Yesaya tadi dalam pengertian pengikut-pengikut pertama Yesus.

Injil Minggu Adven II/A: MENYELARASKAN LANGKAH (Mat 3:1-12)

Dalam Mat 3:1-12 dikisahkan Yohanes Pembaptis tampil mengumumkan kedatangan Kerajaan Surga dan menyerukan agar orang bertobat. Dalam bahasa sekarang, seruan ini sama ajakan untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam diri kita dan dunia sekitar. Nada penuh berharap dalam bacaan pertama, Yes 11:1-10, dapat membantu memahami warta tadi. Di situ dinubuatkan kedatangan Raja Damai keturunan Isai (ayah raja Daud; leluhur Yesus juga. Lihat Mat 1:5-6 Luk 3:32). Raja itu akan memperoleh kebijaksanaan (Yes 11: 1-2) untuk menegakkan keadilan (ay. 3-5) dan merukunkan mereka yang biasanya saling bermusuhan (ay. 6-9) dan dengan demikian ia menjadi pangkal harapan orang banyak (ay. 10).


TELAH DIUMUMKAN JAUH-JAUH HARI


GUS: Matt, selamat datang! Langsung tanya, dari mana kauperoleh bahan mengenai Yohanes Pembaptis itu?


MATT: Dari diktat Mark - eh, bagi kalian Injil Santo Markus. Tapi kuolah kembali. Kuperjelas dengan bahan tambahan dari sumber lain, misalnya kata-kata Yohanes Pembaptis sendiri dalam ay. 2: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" yang tak dituliskan Mark. Ia mengatakan Yohanes memberitakan baptisan tobat untuk pengampuan dosa (Mrk 1:4) tanpa menyebut Kerajaan Surga sudah dekat, yang dikatakan oleh Yesus sendiri (Mrk 1:15, "Kerajaan Allah"; dibicarakan di bawah).


GUS: Ajakan Yohanes Pembaptis kok sama dengan yang diucapkan Yesus yang juga kautulis dalam Mat 4:17, sejajar dengan Mrk 1:15 tadi.


MATT: Kontinuitas, kawan, kontinuitas itu wajar! Orang hidup bukan asal ganti panutan. Warta Yesus itu melanjutkan dan melaksanakan hal-hal yang sudah disampaikan pendahulunya. Akan kita lihat nanti Yesus mengajar orang zamannya agar sampai pada inti Taurat, yakni ajaran-ajaran sudah jadi menjadi pegangan hidup turun-temurun. Ia mengajak orang merasukinya dan tidak tinggal di luar-luarnya.


GUS: Eh, kita kan bicara mengenai Yohanes Pembaptis dan belum tentang Yesus.


MATT: Yohanes Pembaptis kutampilkan sebagai sebagai suara yang berseru di padang gurun agar disiapkan jalan yang rata bagi dia yang akan datang itu (Yes 40:3). Yang sedang dinanti-nantikan itu akan datang dan memimpin kembali orang-orang ke dalam Kerajaan Surga lewat jalan yang rata tadi. Malah Mark menyisipkan nubuat yang sebenarnya berasal dari Maleakhi 3:1 "Lihatlah, aku menyuruh utusanKu mendahuluimu...." Utusan itu ialah Yohanes.


GUS: Banyak ahli mengatakan, kau tidak ikut mengutip ayat itu dengan alasan mau merapikan tulisan Mark yang menggabungkan ayat Maleakhi tadi bersama dengan kutipan dari Yesaya.


MATT: Coba tanya Luc saja deh, dia kan juga tidak mengutip Maleakhi (Luk 3:4-6).


GUS: Tapi Luc mengutip lebih, yakni Yes 40:3-5, bukan hanya ay. 3 seperti kamu.


MATT: Ia menulis bagi orang-orang yang tidak amat mengenal tulisan para nabi. Jadi kutipan itu diperluasnya supaya konteksnya jelas. Tetapi pembacaku dulu sudah cukup tahu Kitab Suci dan tak butuh diberi banyak-banyak. Yang penting mereka mengerti bahwa Yohanes datang dengan wibawa dari atas sana. Kalau ditengok kembali, memang sosok besar tidak tampil begitu saja, kata orang zaman sekarang, ada kredensialnya. Kedatangan Yesus dimaklumkan Yohanes Pembaptis. Dia sendiri diwartakan oleh Yesaya sang Nabi besar itu.


DISERTAI KEKUATAN-KEKUATAN DARI ATAS

GUS: Matt, mau tahu nih, sebetulnya, seruan dalam ayat-ayat Yesaya itu ditujukan kepada siapa?


MATT: Apa belum tahu?


GUS: Soalnya, dalam Yes 40:1-2 yang tidak ikut kaukutip, ada seruan Yang Mahakuasa kepada makhluk-makhluk ilahi agar mereka menghibur umatNya dan menyadarkan mereka bahwa hukuman mereka telah selesai. Apa bagimu ayat yang kauambil alih itu (Yes 40:3) masih juga menghimbau kekuatan-kekuatan itu agar menyiapkan jalan dan meluruskannya - bukan kepada manusia?


MATT: Tentu saja! Yohanes malah menggemakan seruan Yang Mahakuasa sendiri kepada kekuatan-kekuatan surgawi tadi. Yohanes akrab dengan mereka. Orang datang kepadanya minta dibaptis sebagai tanda bertobat dan agar disertai kekuatan-kekuatan tadi menemukan kembali jalan yang lurus.


GUS: Dalam kesempatan itu Yohanes juga mengatakan, akan datang orang "yang lebih berkuasa" dan yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan api, tidak seperti dia yang membaptis dengan air. Penjelasannya?


MATT: Air membersihkan yang menempel di luar. Baptisan Yohanes melepaskan beban-beban rohani. Baptisan yang diberikan Yesus membuat orang bisa melangkah ringan, seperti dibawa Roh Kudus, dan membersihkannya sampai sedalam-dalamnya, seperti api memurnikan barang campuran. Ini arti baptisan dengan Roh Kudus dan api. Yohanes menambahkan, dia yang akan datang itu akan menyendirikan yang berisi Roh dari yang kosong, seperti orang menampi gandum dan memisahkannya dari sekam (ay. 12).


GUS: Ketika berkata bahwa ia tak layak "membawa kasutnya", apakah Yohanes mau merendah?


MATT: Gini, bagi orang Yahudi, "membawa kasut" atau tindakan yang sehubungan dengan itu, "membuka tali kasut" yang muncul dalam tulisan Mark, Luc dan Oom Hans (Mrk 1:7 Luk 3:16 Yoh 1:27) itu kiasan yang berasal dari praktik hukum adat bertindak sebagai orang "yang diberi kuasa" bila orang yang berwenang terhalang. Yohanes hendak mengatakan, dirinya tak layak menerima kuasa mewakili Yesus!


GUS: Bisa kuteruskan penjelasan ini ke umat? Membantu.


MATT: Kami dulu berusaha mengartikan perkara-perkara yang mereka alami serta merumuskannya dalam cara bicara orang yang kami layani. Memang penting mengartikan pengalaman dan merumuskannya kembali dengan bahasa yang bisa dimengerti. Jangan buat umat terombang-ambing pembicaraan ini atau itu.


KERAJAAN SURGA


Kata Yunani "basileia", yang biasa diterjemahkan sebagai "Kerajaan", dipakai untuk membicarakan wibawa seorang raja, termasuk juga orang-orang yang mengakui kuasanya, bukan hanya terbatas pada gagasan wilayah seperti bila kita berbicara mengenai "kerajaan Majapahit" misalnya. Istilah Inggris "kingdom" sebenarnya tidak amat tepat, banyak yang lebih suka memakai pengertian "reign". Tapi agar tidak memperumit perkaranya, kita pakai saja "Kerajaan Surga" dengan sekadar penjelasan.


GUS: Kembali ke pokok yang tadi sudah sedikit kita bicarakan. Yohanes berseru bahwa "Kerajaan Surga" sudah dekat (Mat 3:2). Injil lain lebih memakai "Kerajaan Allah". Kau menyebutnya Kerajaan Surga, untuk menghormat, begitukah?


MATT: Kalau mau dibilang menghormat boleh saja. Tapi ada yang lebih penting. Dengan mengatakan Kerajaan Surga, jadi lebih jelas bahwa kenyataan yang dimaksud itu bukan dari dunia sini. Orang tidak perlu mengimpikan bahwa sebentar lagi akan terwujud pemerintahan di bumi dengan Mesias dari Allah sebagai pucuk pimpinannya. Ini masalah kami dulu. Ada sementara pihak yang mengira Yesus akan mendirikan pemerintah baru lengkap dengan pasukannya segala. Apa di zaman kalian tak ada kecenderungan seperti itu?


GUS: Apa dampaknya bagi kehidupan yang di sini sekarang?


MATT: Ah, diskusikan soal itu dengan dosen teologi sosial, mereka lebih tahu daripada penulis Injil. Tapi kalau boleh kukatakan, justru karena tidak masuk dalam sistem dunia ini maka kehadiran Kerajaan tadi dapat menjadi arahan batin orang yang mau bekerja sama meluruskan bumi ini. Eh, tergoda aku oleh gagasan menyelaraskan langkah dengan yang di atas sana itu, mengarah sama dengan yang di arah yang di atas sana itu, gitu dah ibaratnya.


GUS: Lewat baptisan roh dan api dalam pengertian yang kaujelaskan di atas?


MATT: Tentu saja, asal tidak begitu saja diartikan menjadi membaptis orang! Tapi ah tak usah kucampuri urusan pengaturan agama. Injil kan sumber inspirasi.


TUMBUH DAN BERBUAH


Masih sempat kami diskusikan kata-kata keras Yohanes Pembaptis terhadap orang Farisi dan orang Saduki yang datang minta ikut dibaptis (Mat 3:7-10). Kepala mereka seolah-olah diguyur air dingin supaya tidak mimpi bakal bisa lepas dari murka Tuhan kelak. Status keturunan Abraham bukan jaminan agar selamat. Yang perlu diusahakan, seperti ditegaskan sang Pembaptis (ay. 8) yakni, "...hasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan!" Kiasan menghasilkan buah itu amat dalam maknanya. Pertobatan saja belum cukup, meniatkan yang baik masih perlu tumbuh terus menjadi pohon, berbunga, mekar dan berbuah, tidak mandek, mandul, kopong dan mengering. Bila tak menghasilkan buah, pohonnya hanya akan dikapak sampai ke akar-akarnya dan dimusnahkan (ay. 10). Ini peringatan bagi mereka yang picik batinnya, yang tak punya kepedulian yang sungguh akan hadirnya Yang Ilahi. Mereka itu orang-orang yang tidak mau membiarkan-Nya datang merasuki batin serta menumbuhkan niat untuk berbuah.


Salam hangat,

A. Gianto

Sabtu, 04 Desember 2010 Hari Biasa Pekan I Adven

Sabtu, 04 Desember 2010
Hari Biasa Pekan I Adven

Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat <--> Matius 10:7

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa hari ini Engkau berpesan agar kami mewartakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, demikian juga agar kami mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Berilah kebijaksanaan kepada kami agar senantiasa melakukan kehendak-Mu terutama dalam membagikan rahmat yang telah kami terima. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Nabi Yesaya menegaskan bahwa Tuhan, Allah Israel adalah Allah yang penuh belas kasih. Ia akan melakukan apa yang terbaik bagi umat-Nya. Dan lagi, tatkala mendengar seruan dan permohonan umat-Nya, Ia akan segera menjawab.

Bacaan Pertama (Yes 30:19-21.23-26)

L. Pastilah Tuhan mengasihi kalian apabila kalian berseru-seru.

Pembacaan dari Kitab Yesaya


Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus Allah Israel, "Hai bangsa di Sion yang mendiami Yerusalem, kalian tidak akan terus menangis. Pastilah Tuhan akan mengasihani kalian, apabila kalian berseru-seru. Begitu mendengar teriakmu Ia akan menjawab. Walaupun Tuhan memberi kalian roti dan air serba sedikit, namun Gurumu, tidak akan menyembunyikan diri lagi. Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, "Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!" Pada waktu itu Tuhan akan mencurahkan hujan bagi benih yang baru kalian taburkan di ladang, dan dari hasil tanah itu kalian akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan merumput di padang rumput yang luas. Sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik, dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 147:1-2.3-4.5-6)
Ref. Berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Ayat.
1. Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia. Tuhan membangun Yerusalem, Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai-berai.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka. Ia menentukan jumlah bintang-bintang, masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.
3. Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya tidak terhingga. Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Inilah Raja kita, Tuhan semesta alam. Ia datang membebaskan umat-Nya.

Yesus mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Ia juga menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan. Selanjutnya, Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk melakukan hal yang sama: mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan.

Bacaan Injil (Mat 9:35 - 10:1.6-8)

I. Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius


Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus melakukan segala hal untuk membagi kasih Tuhan kepada manusia. Membagi kasih merupakan proyek besar yang melibatkan banyak orang pilihan. Orang yang dipilih untuk proyek kasih adalah mereka yang mempunyai hati seperti Yesus sendiri, yakni yang tergerak oleh belas kasihan. Tuhan memberikan kepada kita semua kemampuan untuk mengasihi, sayangnya tidak banyak yang menyadari anugerah yang agung itu sehingga proyek kasih Tuhan selalu kekurangan tenaga.

Keprihatinan akan kurangnya pekerja di kebun anggur Tuhan bukan hanya keprihatinan manusia, melainkan juga keprihatinan Putra Allah sendiri. Bagi Yesus, keprihatinan itu seharusnya menjadi ”jembatan emas” yang menghubungkan kita dengan Tuhan karena yakin bahwa Tuhan sendirilah yang akan mengirim pekerja-pekerja yang pantas dan layak untuk tuaian-Nya. Kita harus berdoa agar Tuhan membuka hati umat-Nya untuk menjadi pekerja-Nya, yakni pembagi kasih dan penyebar rahmat. Berdoalah senantiasa: ”Pastilah Tuhan akan mengasihani engkau apabila engkau berseru-seru. Begitu mendengar teriakanmu, Ia akan menjawab” (Yes 30:19).

Kita juga harus membuka hati dan merelakan diri kita ketika Tuhan yang meminta kita untuk menjadi pekerja-Nya. Biasanya, buah pertama dari doa adalah pendoa itu sendiri. Janganlah kita mengelak panggilan Tuhan yang menghendaki kita menjadi pekerja-Nya.

Janganlah kita sendiri yang menggagalkan doa kita dengan menunjuk kepada diri orang lain saja sebagai pekerja Tuhan, sedangkan kita sendiri hanyalah penikmat rahmat, dan bukan pelaksana perutusan. Mau tunggu apa lagi? Ayo, bekerjalah di proyek kasih-Nya.

Ya Tuhan, kirimkanlah kepadaku pekerja-pekerja untuk membagikan rahmat dan mewartakan kasih-Mu. Bukalah juga hatiku agar siap sedia menjadi utusan-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi


Santo Fransiskus Xaverius
Imam dan Pelindung karya misi


Fransiskus Xaverius dikaruniai otak yang cerdas, sehingga dapat belajar dengan mudah. Ia masuk Universitas Paris dan dalam usia 28 tahun berhasil menjadi mahaguru. Orangtuanya seorang bangsawan kaya. Lingkungan pergaulannya adalah kaum terpelajar dan terkemuka Paris. Oleh sebab itu karier Fransiskus gemilang. Tapi "Apa gunanya manusia mendapatkan seluruh dunia, jika kehilangan jiwanya?" Inilah pertanyaan yang diulang-ulang oleh mahasiswa sebangsanya Ignasius Loyola. Pertanyaan ini mengusik hati Fransiskus dan membuka babak baru dalam lembaran hidupnya, sehingga pada suatu saat ia menyerah dan menjadi salah satu dari ketujuh anggota Serikat Jesus pertama. Pada tahun 1534 mereka berjanji di hadapan Tuhan untuk mengabdikan hidup mereka demi pentobatan orang tak beriman dan penyelamatan jiwa.

Tahun 1541 Fransiskus bersama dua rekan Portugis diutus ke Goa, India. Di tempat baru ini ia segera memulai karya misi dan bergerak menyusuri India Selatan dan Sri Langka. Puluhan ribu orang bertobat menjadi orang Kristen yang baik. Buah karyanya mengagumkan. Penderitaan orang pribumi yang ditimbulkan oleh tingkah penguasa sebangsa maupun penjajah "selalu menggores pedih di hatiku", kata Fransiskus pada suatu saat.

September 1545 di akhir bulan: Penduduk Malaka berbondong-bondong ke pantai menyambut 'Padre yang suci' dengan meriah dan gembira. Perbuatan-perbuatan baik dan ajaib yang dilakukannya di India sudah tersebar di Malaka. Fransiskus, nama Padre termasyur itu, sebenarnya singgah di Malaka hanya dengan maksud mencari kapal yang dapat membawanya ke Makasar. Sebab, di India ia mendengar (1545) dari tiga pemuda Makasar, bahwa daerah ini dapat ditobatkan. Rakyat akan emeluk
agama Katolik asal seorang imam diutus ke sana.

Selama tiga bulan di Malaka, Fransiskus memanfaatkan waktunya untuk menyegarkan akhlak dan kehidupan perkawinan penduduk Malaka, yang sangat merosot oleh karena kekayaan yang berlimpah-ruah. Fransiskus menjadi sahabat kaum Portugis dan rakyat Melayu. Mereka menghormatinya sebagai orang saleh. Ia berkhotbah dan rajin mengajar orang-orang yang sudah lama tidak mendapatkan pemeliharaan jiwa yang baik. Gna menunjang karya misinya, ia belajar bahasa Melayu dan menterjemahkan doa-doa penting dengan menambah sedikit keterangan.

Hari pertama tahun 1546: Fransiskus berlayar dengan kapal dagang ke pulau Ambon. Ia mencatat: "Para pelaut meminta seluruh waktuku dari pagi sampai malam: terus-menerus mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, memberikan sakramen-sakramen dan penghiburan rohani kepada mereka yang akan meninggal, dan sering pula berkhotbah. selama masa puasa saya kerjakan itu.... Pulau Ambon banyak penduduknya, di antaranya tujuh desa yang beragama Kristen. Begitu tiba, saya mengunjungi desa-desa itu dan memberikan Sakramen Permandian kepada anak-anak yang belum menerimanya. Kira-kira 390 mil dari situ terdapat suatu negeri, Pantai Moro namanya. Konon, di sana banyak orang Kristen yang sama sekali belum mendapatkan pelajaran agama. Saya akan pergi ke sana secepatnya. Saya menulis laporan ini supaya kamu tahu, betapa kamu dibutuhkan di sini. Memang saya sadar, bahwa kamu diperlukan di India juga, tapi pulau-pulau ini sangat membutuhkan pertolongan yang lebih besar lagi..." Fransiskus mempermandikan kira-kira 1000 orang Ambon dan mempersiapkan kedatangan imam-imam baru. Lalu ia menuju Ternate (Juli 1646).

Setiap pagi Fransiskus berkhotbah kepada saudagar-saudagar Portugis, yang selurh pikirannya dijejali oleh rempah-rempah dan wanita. Malam hari ia mengumpulkan orang-orang berbahasa Melayu, melatih mereka baik-baik untuk mengerti dan menghafalkan doa-doa dan menyanyi cerita-cerita Kitab Suci. Tentang hasil jerih payahnya ia menulis: "Syukur kepada Allah! Di Ternate ini sudah menjadi kebiasaan, anak lelaki di jalan-jalan dan anak perempuan serta wanita di rumah, para buruh di perkebunan dan nelayan di laut, siang-malam menyanyikan lagu suci, bukan lagi nyanyian-nyanyian kotor. Mereka senang menyanyikan Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kesepuluh Perintah Allah, Perbuatan-perbuatan Belaskasih, Pengakuan Dosa Umum serta banyak lagu dan doa seperti ini. Mereka itu, baik yang baru bertobat maupun yang masih kafir, menyanyi dalam bahasa mereka sendiri.

Syukur kepada Allah, bahwa saya dengan cepat disukai, baik oleh orang Portugis di pulau ini maupun oleh orang pribumi yang beragama Kristen dan yang bukan!" Setelah Fransiskus mengatur kedatangan pengganti-penggantinya, ia kembali ke Malaka lalu menuju Jepang. Ia bekerja dua tahun di Jepang dengan hasil yang menggembirakan. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, sebuah negara besar yang pada waktu itu tertutup bagi orang asing. Ia didaratkan oleh sebuah kapal Portugis di pulau Sancian, di depan muara sungai Chukiang. Di sana ia menunggu jemputan perahu jung yang bersedia menyelundupkannya ke daratan Tiongkok. Tetapi ia jatuh sakit dan dalam waktu dua minggu meninggal di sebuah gubug, ditemani hanya oleh seorang Tionghoa muda yang telah menemani dia dari Goa. Fransiskus dipanggil Tuhan pada usia 46 tahun, Jenazahnya diantarkan ke Goa dan dimakamkan di sana sampai sekarang.

Fransiskus Xaverius (1506-1552) lahir di Navarra (Spanyol) dan meninggal di Sancian (Tiongkok). Ia dinyatakan sebagai pelindung Gereja di tanah misi.


Sumber: Ensiklopedi Orang Kudus

Jumat, 03 Desember 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan :: Pesta Santo Fransiskus Xaverius Imam dan Pelindung karya misi

Jumat, 03 Desember 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan
Pesta Santo Fransiskus Xaverius
Imam dan Pelindung karya misi

Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. <--> 1Kor 9:23

Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus yang maha pengasih, Engkaulah tuntunan hidup kami. Hari ini kami merayakan pesta Santo Fransiskus Xaverius abdi-Mu yang tekun dan setia dalam mewartakan kabar gembira. Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Orang beriman dipanggil untuk mencari kehendak Tuhan. Orang yang demikian niscaya akan rendah hati. Paulus pun tidak memegahkan dirinya sendiri karena hidupnya selalu ada dalam genggaman Tuhan. Hidupnya penuh empati dengan orang-orang di sekitarnya. Banyak orang mengikuti pengajarannya dan mengalami keselamatan Tuhan yang melimpah ruah.

Bacaan Pertama (1Kor 9:16-19.22-23)

L. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus

Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman

Kabar gembira keselamatan Allah ditawarkan kepada semua orang. Orang yang menanggapinya akan selamat dan bahagia. Memang keselamatan Allah memerlukan kerjasama dari pihak manusia. Sakramen baptis menjadi tanda pemenuhan rahmat keselamatan ini. Namun rahmat ini perlu terus dipelihara dan dikembangkan sehingga mampu berdayaguna bagi semua orang.


Bacaan Injil (Mrk 16:15-20)

I. Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekali pun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Injil itu firman Allah, suatu kabar sukacita dari Allah. Agar bisa dipahami oleh banyak orang, Injil perlu diterjemahkan dalam hidup sehari-hari. Setiap kata dan perbuatan kita yang baik dan benar, membawa kegembiraan dan kelegaan bagi sesama menjadi kabar sukacita. Kita tidak hanya mewartakan tetapi menjadi kabar sukacita itu sendiri.

Doa Malam

Tuhan Yesus, terimakasih atas segala perhatian yang Engkau berikan kepadaku hari ini. Semoga aku dapat membalas kasih-Mu dalam kehidupanku. Amin.


RUAH

Kamis, 02 Desember 2010 Hari Biasa Pekan I Adven

Kamis, 02 Desember 2010
Hari Biasa Pekan I Adven

Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. <--> Yesaya 26:4

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas anugerah hidup yang masih Engkau berikan kepadaku. Ajarlah aku hari ini untuk mengenal kehendak Bapa, agar aku boleh melakukannya dengan hati penuh syukur dan pujian, serta hati yang terbuka untuk dibentuk sesuai dengan kehendak-Mu. Tuhan, terimakasih. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)

"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."

Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada insan! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan.
2. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)



"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kita mencari ketenteraman hidup dan kebahagiaan. Namun, tidak jarang kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang kurang mendasar dan yang tidak mendukung pemenuhan pencarian kita. Maka, sulitlah bagi kita untuk meraih kebahagiaan.

Yesus memberikan suatu patokan yang sederhana, ringkas, dan pasti untuk menggapai suatu kebahagiaan yang kekal. Mau masuk Kerajaan Surga? Jalan yang harus ditempuh oleh manusia ialah melakukan kehendak Bapa. Orang beriman harus menyelaraskan doanya dengan perbuatannya, serta memadukan perkataannya dan tindakannya. Hidup yang membahagiakan haruslah berasal dari kekayaan hubungan masing-masing pribadi dengan Tuhan yang mempunyai hati sebagai seorang Bapa. Kalau manusia tidak memiliki iman seperti ini, dia kehilangan sesuatu yang tidak tergantikan dalam hidupnya, dan itu berdampak besar sekali bagi seluruh perjuangannya untuk menggapai kebahagiaan.

Kriteria untuk memahami apakah kita sedang melakukan kehendak Bapa atau tidak ialah dengan menimbang hidup kita dengan menggunakan neraca kasih. Tuhan menghendaki kita melakukan perbuatan kasih, bukan persembahan. Dia menuntut kasih dari kita karena kita adalah anak-anak Kasih. Kalau orang mengasihi, ia sudah memiliki segalanya untuk mencapai kebahagiaan, hidupnya pun sekokoh karang.

Ya Tuhan, ajarilah aku anak-anak-Mu untuk melakukan kehendak-Mu agar bahagialah hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 1 Desember 2010 Pw B. Dionisius & Redemptus

Rabu, 1 Desember 2010
Pw B. Dionisius & Redemptus

Berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. -- Mzm 5:7

Doa Renungan

Terimakasih Bapa atas kemurahan-Mu. Engkau mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Kami percaya bahwa Engkau selalu memberi yang terbaik untuk perjalanan hidup ini. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.

Kerajaan Surga sering digambarkan dengan perjamuan. Gunung Sion atau Yerusalem menjadi tempat dilangsungkannya perjamuan surgawi itu. Dengan demikian seluruh perjalanan hidup manusia diarahkan ke Gunung Sion, Yerusalem surgawi. Di sana tidak akan ada lagi rasa sedih, duka nestapa dan air mata. Semua larut dalam sorak sorai dan sukacita dalam Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)

"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."

Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Tiap manusia tidak mampu hidup seorang diri. Kehadiran orang lain sangat penting dalam mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Keadaan sakit menjadi saat tak berdaya yang sangat memerlukan bantuan orang lain. Yesus hadir sebagai sahabat untuk menyelamatkan manusia. Karena itu para pengikut Kristus harus saling memberi dan berbagi dengan sesamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)

"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."


Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Hati yang penuh belas kasih mendatangkan keselamatan banyak orang. Hati merasa tidak nyaman ketika melihat orang lain menderita. Ada dorongan sangat kuat yang terus mengusik untuk segera mencari solusi sehingga permasalahan cepat teratasi. Saling memberi dan berbagi menjadi solusi terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan hidup bersama.

Doa Malam

Tuhan Yesus terimakasih atas mukjizat penggandaan roti. Dengan mengucap syukur dan membagi roti, Engkau memberi pelajaran kepadaku untuk selalu bersyukur atas apa yang kuterima dan rela berbagi dengan sesama. Berilah padaku ketekunan untuk melakukan semuanya itu. Amin.


RUAH

Selasa, 30 November 2010 Pesta St. Andreas, Rasul

Selasa, 30 November 2010
Pesta St. Andreas, Rasul

“Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.” --- Matius 4: 18

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, puji syukur kami panjatkan kepada-Mu atas kasih karunia dan perlindungan yang boleh kami alami hingga saat ini. Engkaulah Sang Juruselamat kami. Hari ini Engkau memanggil murid-murid-Mu untuk menjadi pengikut-Mu. Sebagaimana para murid setia menjadi pengikut-Mu, buatlah kami juga setia menjadi murid-murid-Mu, terutama dalam mewartakan kabar gembira kepada sesama dan orang-orang yang kami kasihi, agar nama-Mu semakin dimuliakan di dunia ini. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (10:9-18)

"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."

Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, "Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik." Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)

"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Rasul Andreas cukup banyak disebut di dalam Injil. Ia disebut bersama dengan Petrus saudaranya, Filipus, Yohanes, dan rasul-rasul yang lain. Rasul Andreas sebelumnya adalah murid Yohanes Pembaptis. Ia berjumpa dengan Yesus ketika Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus sebagai Mesias yang dinantikan. Ia menjadi bagian dari kelompok kedua belas rasul yang dipilih oleh Yesus. Ia menyertai Yesus berkeliling untuk mengajar dan menyembuhkan banyak orang.

Pengalaman pribadi dengan Yesus ini sangat mendalam bagi Rasul Andreas. Setelah kenaikan Yesus ke surga, Andreas berkeliling mewartakan Yesus. Ia mewartakan Injil Yesus Kristus melampaui batas-batas wilayah Israel. Sama seperti Gurunya, Rasul Andreas juga mengalami kesulitan dan rintangan dari banyak orang yang menjadi sasaran pewartaannya. Akhirnya—seperti Yesus sendiri, Gurunya—Rasul Andreas mati disalibkan.

Kehidupan Rasul Andreas ini meneguhkan kita untuk tetap setia menjadi murid Yesus. Kita tidak hanya berhenti menjadi murid Yesus, kita harus seperti Andreas, kita harus mewartakan Yesus. Tentu sesuai dengan situasi hidup kita dan latar belakang kita, kita mewartakan Yesus. Kita diajak menjadi rasul-rasul Yesus pada masa kini. Kita tidak boleh menyerah kendati ada rintangan dan halangan. Kita harus berani mengatasi setiap rintangan dan halangan yang menghadang perjalanan kita.

Rasul Andreas, aku mau seperti dirimu. Doakanlah aku agar aku menjadi rasul Yesus yang berani pada masa kini. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy