| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 9 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Kamis, 9 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.


Doa Renungan

Tuhan, ajarlah aku mengenal kehendak-Mu dan bukannya kehendakku saja. Biarlah hatiku terbuka akan kasih-Mu yang besar dan aku Engkau tuntun dalam jalan-jalan-Mu, sebagaimana Yohanes yang menyiapkan kedatangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan adalah sumber harapan kita. Dialah yang menolong kita. Mata Tuhan tidak akan berpaling dari kesengsaraan umat-Nya. Telinga Tuhan tidak mungkin tertutup dari teriak minta tolong orang yang menderita. Tangan Tuhan tidak akan diam untuk mengasihi dan menyelamatkan mereka.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)

"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."


Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yohanes hadir sebagai dia yang diutus Allah untuk mempersiapkan kedatangan-Nya. Dengan demikian hanya bagi mereka yang mampu membuka diri pada pewartaan Yohanes, yakni panggilan untuk melakukan pertobatan, yang akan mampu terbuka pula pada kehadiran Mesias.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)

"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

”Mendengar” itu penting dalam kehidupan manusia. Seseorang bisa bebas dari kehancuran atau sebaliknya menjadi binasa hanya kalau dia salah mendengar atau mendengar dari orang yang salah atau mendengar informasi yang keliru.

Tuhan meminta masing-masing pribadi untuk mendengarkan Dia. Mendengarkan Tuhan itu pilihan sikap yang amat penting dan tidak tergantikan karena memang hanya Dialah yang harus didengarkan dengan sepenuh hati. Tuhan adalah kebenaran, dan hanya kebenaranlah yang menjadikan hidup manusia berseri.

”Mendengarkan” itu adalah tentang sikap hati dan pemberian diri. ”Mendengarkan” adalah sikap hati karena hanya orang terbuka hatinya yang dapat membiarkan hal yang baik dan benar masuk dalam dirinya. ”Mendengarkan” adalah suatu pemberian diri karena orang yang mendengarkan kebenaran seharusnya tidak bisa lagi bersikap netral di hadapan kebenaran yang diterimanya, melainkan dia dipaksa untuk memberi diri dan diproses oleh kebenaran itu.

Hari-hari kita dalam Masa Adven ini menjadi waktu yang istimewa untuk berbenah diri sesuai dengan tuntutan kebenaran yang dimaklumkan Tuhan melalui Sabda-Nya. Marilah kita memberi diri dan hati kita untuk mendengar. Jangan sampai kita berpura-pura tidak mendengar ketika tuntutan dari Sabda Tuhan dirasa memberatkan kita.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mendengarkan Sabda-Mu, dan mengubah hidupku seturut tuntutan Sabda-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 08 Desember 2009 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Selasa, 08 Desember 2009
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku. <---> Mzm 89:33

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha pengasih, dalam penyelenggaraan-Mu Engkau mencipta Maria yang dikandung tanpa noda. Gadis sederhana, bukan bangsawan atau orang kaya namun Kaupercaya menjadi bunda Putera-Mu yang menjelma menjadi manusia. Bapa, aku kagum akan karya-Mu ini. Bantulah aku untuk selalu meneladan hati Maria yang tak bernoda. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Orang cenderung mudah menyalahkan sesamanya. Ia takut mengakui kesalahannya dan sulit bertanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukannya. Orang mudah mengkambinghitamkan sesamanya agar dirinya sendiri selamat. Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular. Rentetan dosa ini menjadi ‘penyakit kronis’ manusia sepanjang sejarah dunia.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (Kej 3:9-15.20)

"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa kamu telanjang? Apakah engkau makan buah dari pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!” Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan/
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Paulus mengajak jemaat Efesus untuk memuji Allah yang telah mengaruniakan Yesus Putera tunggal-Nya. Dalam Kristus, berkat rohani dari surga dicurahkan kepada tiap orang yang telah ditentukan Allah, yaitu mereka yang telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Paulus sendiri bersyukur telah dipilih Allah untuk membagikan karunia ini dengan penuh sukacita.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)

"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.

Maria sejak semula telah disiapkan Allah untuk menjadi bunda bagi Putera-Nya, yang akan lahir ke dunia. Allah selalu menyertai dan memenuhi Maria dengan berkat melimpah. Roh Kudus telah membuat Maria layak menjadi rahim Sang penyelamat. Semuanya ini bisa terjadi berkat kerendahan hati Maria yang menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Orang cenderung takut menghadapi hal-hal baru, apalagi bila hal itu di luar rencananya. Rasa takut, was-was, dan sulit berubah akan menghambat proses pengembangan diri. Roh Kudus akan mengikis rasa takut ini. Kita mau menjadi pribadi yang terbuka terhadap perubahan. Bunda Maria membuka dirinya dan menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Doa Malam

Syukur ya Bapa, atas anugerah Bunda Maria yang tak bernoda namun tetap bersahaja meskipun mendapat tugas mulia dan penuh tantangan. Bimbinglah aku untuk meneladan sikap hidupnya. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
RUAH

Pertemuan Adven KAJ Minggu Pertama: Menyikapi Masalah Dalam Terang Tuhan

Minggu Pertama : “Menyikapi Masalah Dalam Terang Tuhan!”

Doa Renungan

Ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang Engkau limpahkan kepada kami. Hari ini, Engkau memberi kesempatan kepada kami untuk saling menyapa, memperhatikan, dan mengasihi. Semoga kami dapat peka untuk merasakan kehadiran-Mu di tengah-tengah keluarga kami. Semoga dengannya, kami senantiasa saling mendahului untuk berbuat kasih dan hormat. Singkirkanlah segala egoisme, keangkuhan dan sikap acuh tak acuh di dalam keluarga kami. Kami percaya, teladan Yesus Kristus yang pernah tinggal dalam Keluarga Kudus Nazaret dan penyelenggaraan Roh Kudus akan mengarahkan hidup keluarga kami. Amin.

BACAAN : LUKAS 1 : 26 - 38

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


TUJUAN

Kita dapat menghadapi persoalah hidup dengan ketabahan hati ( takut, terkejut, bingung)

Mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi dengan berkomunikasi dalam suasana yang teduh .

Menyerahkan semua persoalan yang sedang dihadapi hanya kepada terang Roh Kudus.

GAGASAN POKOK

Maria merupakan perawan pilihan Allah untuk mengandung dan melahirkan seorang anak
yang harus dinamai Yesus.

Maria menerima dengan tulus hati sekalipun untuk itu Dia harus menanggung malu dengan berkata : "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu itu."

Maria menanggung beban berat :
- Terkejut
- Takut
- Bingung
- Malu

Akan tetapi ia sadar bahwa kesemuanya ini adalah Allah sendiri yang "menyuruhnya". Maria mengakui bahwa dia hamba Tuhan. Maka seorang hamba adalah milik dari tuanya.

Dibalik kesanggupan Maria :
1. Ada kesadaran diri bahwa dia seorang hamba.
2. Melakukan tugas tanpa menghitung untung dan rugi dan tidak mempertimbangkan resiko yang dihadapi.
3. Ia tidak menuntut ganjaran atau upah atas tuannya karena telah bekerja untuknya.

POKOK PERMENUNGAN

1. Allah tidak hanya mempersatukan suami-isteri tetapi juga menyertai mereka dalam menempuh perjalanan hidup sebagai keluarga
2. Setiap anggota keluarga perlu senantiasa mendengarkan suara Allah dengan membaca Kitab Suci.
3. Semua yang percaya kepada Allah adalah hamba Allah
4. Ketika menghadapi masalah-masalah sulit kita perlu meneladan Bunda Maria dengan
menyerahkan sesuatu kepada kehendak Allah dan menyatakan "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu."

Pengantar Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta: Belajar Dari Keluarga Kudus Nasaret Menumbuh-kembangkan Kasih Dalam Keluarga!

Allah mempersatukan seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam ikatan perkawinan. Dan yang sudah disatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan manusia. Allah tidak hanya mempersatukan suami isteri, tetapi juga menyertai mereka dalam menempuh perjalanan hidup sebagai keluarga.

Oleh karena itu: Setiap anggota keluarga perlu senantiasa mendengarkan suara Allah dan tekun membaca Kitab Suci untuk dapat menghendaki kehendak-Nya. Lalu membiarkan diri dibimbing oleh Allah sehingga keluarga melangkah dalam kehendak Allah.

Setiap anggota keluarga perlu menyadari bahwa masing-masing anggota keluarga adalah hamba Allah yang senantiasa siap melakukan kehendak-Nya. Sekalipun bertentangan dengan keinginan pribadi.

Kalau ada anggota keluarga yang tidak mau mendengarkan atau lupa akan kendendak Allah , ia harus diingatkan kembali bahwa Allah menyatukan keluarga dan bahwa ia adalah hamba Allah

Bila harus menghadapi persoalan, keluarga harus bersatu untuk menghadapinya dengan keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertai dan
membantu.

Bila terjadi beda pendapat karena masing-masing mau melakukan kehendak Allah, perlu saling mendengarkan supaya tetap dapat melakukan
kehendak Allah.

Pengantar Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Semarang: Menyambut Kedatangan Tuhan Dalam Dunia Modern

Bulan Adven merupakan bulan dimana semua umat selama kurang lebih empat minggu diajak untuk secara khusus mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan di tengah-tengah kehidupan. Ia hadir dalam kehidupan yang konkret, kehidupan yang diwarnai suka dan duka, harapan dan kecemasan, serta dalam segala situasi yang penuh kegembiraan dan keprihatinan. Tema Adven yang diangkat pada tahun ini adalah MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM DUNIA MODERN.

Pengangkatan tema ini dilatarbelakangi oleh pertemuan SAGKI (Sidang Agung Gereja Katolik) 2010 yang mengangkat tema MENGHADIRKAN WAJAH KRISTUS DALAM KEHIDUPAN NYATA (KERAGAMAN BUDAYA, PLURALITAS AGAMA DAN KEMISKINAN). Dengan tema itu, SAGKI ingin meneguhkan kepada semua umat bahwa Kristus hadir dalam kehidupan umat dengan segala situasi dan keprihatinannya. Ia hadir bukan untuk membeda-bedakan dan mengkotak-kotakkan, tetapi hadir untuk menyatukan dan meneguhkan kehidupan bersama sebagai tanda kebaikan Allah yang tanpa batas.

Kecuali SAGKI, Keuskupan Agung Semarang juga akan menyambut ARAH DASAR BARU yaitu Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2011-2015 yang akan mengangkat tema seputar panggilan dan perutusan kaum awam dalam usaha membarui dan menyempurnakan tata dunia dengan membangun habitus baru berdasar semangat Injil (Mat 5-7). Dalam dunia yang terus berkembang dengan segala kemajuan dan keprihatinannya, kaum awam diharapkan memiliki dasar iman yang kuat, dewasa dan mendalam dan memiliki semangat untuk menjadi saksi kehadiran Kristus di tengah masyarakat.

Salah satu perkembangan zaman yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia adalah perkembangan teknologi komunikasi. Aneka macam alat komunikasi dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih telah ditawarkan kepada semua orang dan telah dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berbagai kepentingan. Misalnya pemakai handphone dan jaringan internet telah meluas di berbagai lapisan usia, lapisan masyarakat, dan daerah.

Umat kristiani, khususnya kaum awam, sebagai bagian dari masyarakat juga turut menjadi pemakai bahkan ada pula yang menjadi penggagas penemuan-penemuan baru yang berbasis alat-alat komunikasi tersebut. Di satu sisi, mereka telah menikmati kemajuan tersebut untuk mendukung kehidupannya, tetapi di sisi lain, mereka juga mengalami berbagai dampak negatif. Banyak orang tua prihatin dengan anaknya yang mengalami berbagai perubahan cara pandang dan perilaku negatif akibat perkembangan teknologi tersebut; banyak pula berbagai tindak kriminal dengan sarana alat-alat tersebut dan akhirnya ada pula yang mengalami degradasi moral.

Dalam rangka menyambut Adven 2010, Komisi Kateketik Keuskupan Agung Semarang mengajak semua umat Katolik Keuskupan Agung Semarang untuk menyikapi keadaan tersebut sebagai medan pergulatan iman di tengah perkembangan zaman. Sebagaimana bangsa Israel dahulu saat mereka mengalami pergumulan hidup yang berat, mereka merindukan Mesias, demikian juga sekarang saat umat Katolik yang mengalami pergumulan hidup akibat perkembangan zaman diajak untuk merindukan kehadiran Yesus di tengah-tengah hidupnya. Dan pengalaman bangsa Israel, kehadiran Tuhan meneguhkan hidup mereka dan menjadikan mereka sebagai komunitas/paguyuban kontras, yaitu komunitas/paguyuban yang melawan arus zaman yang tidak sejalan dengan sejarah keselamatan. Mereka menjadi komunitas mistik, yaitu komunitas yang secara internal hidupnya berakar dari pengalaman perjumpaan dan kesatuan dengan Tuhan dan secara eksternal, mereka menjadi saksi kehadiran dan karya Tuhan di tengah masyarakat. Masa Adven diharapkan mengantar semua umat Katolik untuk mewujudkan diri sebagai paguyuban mistik di tengah arus perkembangan zaman yang bersaksi menghadirkan Kristus yang menyelamatkan melalui sikap iman yang kuat di tengah berbagai tantangan dan godaan dan melalui sikap hidup yang memperjuangkan keutamaan-keutamaan Kristiani.

Akhirnya selamat memasuki masa Adven, semoga renungan-renungan yang ada dalam setiap pertemuan membuat penantian akan kedatangan Tuhan berdaya makna dalam kehidupan konkret yang terus berubah akibat perkembangan zaman.

FX Sugiyana, Pr. Ketua Komkat KAS.

Selasa, 7 Desember 2010 Pw. St. Ambrosius

Selasa, 7 Desember 2010
Pw. St. Ambrosius

Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan. - Yes 11:2

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang menjaga hidupku. Ajarlah aku Tuhan, supayasegala perbuatan dan perkataanku tidak jauh dari kasih-Mu dan jagalah aku senantiasa. Nama-Mu kami puji dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Saat keselamatan telah tiba. Masa penghukuman dan penghambaan telah berakhir. Kita manusia akan dihidupkan dan disegarkan kembali. Semuanya itu segera terlaksana karena kuat kuasa Firman Tuhan. Firman-Nya pasti benar dan nyata. Karenanya, mari kita makin mencintai dan mempercayai kebenaran Firman dalam hidup kita.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)

"Allah menghibur umat-Nya."

Beginilah firman Tuhan, "Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipatkarena segala dosanya." Ada suara berseru, "Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiaplembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." Terdengarlah suatu suara,"Berserulah!" Jawabku, "Apa yang harus kuserukan?" "Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu sepertirumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengantangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat.
Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Allah Bapa menciptakan dan memberi hidup kepada kita agar kita bahagia dan memperoleh keselamatan. Karena itu Ia tidak menghendaki seorang pun ada yang hilang dan mengalami kemalangan. Sayang justru tidak semua orang mau terbuka akan kehendak Allah ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)

"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakanNya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Manusia mudah menjadi salah tingkah kalau mendapatkan perlakuan kasih yang berlimpah. Perlakuan kasih yang demikian terkadang memanjakan atau meninabobokannya. Dikasihi secara berlimpah menyebabkan manusia ”lupa diri” sebagai subjek yang dikasihi. Manusia membebaskan dirinya dari orientasi hidup sebagai makhluk yang mulia. Pengalaman yang demikian menyebabkan manusia—perlahan namun pasti—meninggalkan Allah.

Tuhan tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak-Nya hilang atau binasa. Hati-Nya gelisah menyaksikan anak-Nya pergi meninggalkan Dia, meskipun hanya seorang. Masing-masing kita adalah istimewa di hati-Nya sehingga dibayar dengan harga yang sangat mahal, yakni darah Putra-Nya sendiri. Allah mencari kita dengan kasih-Nya melalui siapa pun yang berjumpa dengan kita. Dia mencari dan mencari kita sampai ke dunia hidup kita yang paling mengasyikkan dan memanjakan kemanusiaan kita, yakni alam dosa.

Marilah kita mencermati dan menata hidup kita sebagai insan yang dikasihi Allah. Marilah menyerahkan diri kita ke dalam pelukan kasih-Nya. Janganlah kita memisahkan diri dari kawanan umat Allah yang sedang berziarah kepada-Nya, bersama Yesus Gembala kita. Janganlah kita berasyik ria membangun hidup sendirian dan menyendiri, menghayati hidup dan nilai-nilai yang tidak sejalan dengan apa yang diminta oleh Yesus dan yang sedang dihayati oleh kebanyakan saudara-saudari kita yang mencintai Allah dan sesama dalam Yesus Kristus.

Ya Tuhan, Engkau tidak menghendaki seorang pun hilang atau meninggalkan Dikau. Sadarkanlah aku akan cinta-Mu yang kekal, dan janganlah Engkau jemu mencariku kalau aku berpaling dan berpaling lagi dari Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Homili Minggu Adven 2-A (4/5 Desember 2010 Rm A. Dadang Hermawan, Pr)

Saudari-saudara,

Tidak terasa kita sudah memasuki Minggu Adven II. Itu berarti, Perayaan Natal sudah semakin dekat. Berkaitan dengan Perayaan Kelahiran Yesus Kristus, kita diajak oleh Gereja untuk mempersiapkannya secara rohani melalui bacaan-bacaan ekaristis, termasuk hari ini minggu ini.

Dalam bacaan Injil, dikisahkan bahwa Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan untuk menyambut Kerajaan Allah yang sudah dekat. Siapa yang ingin bertobat perlu dibaptis. Baptisan Yohanes menandai pertobatan untuk menerima Kedatangan Kerajaan Allah dalam diri Yesus. Pertobatan itu berarti mengubah arah hidup dari cuek terhadap Allah menjadi berbalik kepada Allah. Baptisan ini menggunakan air. Siapa pun yang bertobat dan dibaptis berarti siap menerima kedatangan Kerajaan Allah, berbalik arah untuk menyambut Allah. Sementara itu, baptisan Yesus menandai peneguhan sebagai anak-anak Allah agar mampu mengemban tugas perutusan. Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api.

Ketika merenungkan bacaan Injil, saya tertarik terhadap pernyataan Yohanes Pembaptis, “hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan” (lih Mat 3:8). Pernyataan ini keras sekaligus radikal. Orang yang sungguh ingin bertobat harus menunjukkan hasil dari pertobatannya itu. Buah-buah pertobatan menjadi kesaksian nyata dari usaha-usaha pertobatan. Pertanyaannya adalah, buah atau hasil pertobatan seperti apa yang bisa diusahakan dan diperjuangkan. Terhadap pertanyaan tersebut, saya menemukan jawabannya dalam bacaan kedua hari ini, yakni Surat Paulus. Dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, Paulus menginginkan agar jemaat Roma hidup rukun, saling menerima satu sama lain seperti Kristus menerima setiap orang untuk kemuliaan Allah (bdk Rom 15:5-7).

Keinginan Paulus bagi Jemaat Roma itu rupanya masih relevan bagi hidup sekarang. Hidup rukun menjadi cita-cita dan kerinduan setiap orang. Dalam kenyataan harian, membangun hidup rukun itu tidak mudah. Kerapkali perbedaan latar belakang budaya dan pendikan, cara berfikir dan bersikap turut mempengaruhi hidup harmoni tersebut. Contoh-contoh nyata dapat mudah kita temukan dalam hidup harian kita. Konflik begitu mudah tersulut karena perbedaan pendapat. Pertengkaran mudah terjadi karena perbedaan kemauan dan keinginan. Menerima seseorang yang berbeda pandangan dan pendapat begitu sulit dilakukan karena diri merasa paling benar.

Rasa saya, tantangan mewujudkan pertobatan sangat konkret. Membangun hidup rukun dengan saling menerima satu sama lain demi kemuliaan Allah dapat dimulai dari keluarga. Kalau mengandalkan kekuatan sendiri jelas kita akan letih. Perlulah kita mengandalkan rahmat Allah. Dalam hal ini, saya juga teringat akan salah satu penggalan doa di Puji Syukur no 141, yaitu Doa Kerendahan Hati..”Semoga kami tidak sakit hati kalau kami kurang dihargai atau kurang dihormati, kalau kami diabaikan atau dilupakan. Sebaliknya, semoga kami ikut bahagia kalau orang lain berhasil dan mendapat pujian serta penghargaan”. Mari kita berbenah...

Promasan, 4 Desember 2010

Antonius Dadang Hermawan, Pr

dadangpr.multiply.com

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy