| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Semarang, Pertemuan I: Menantikan Kedatangan Kristus

PERTEMUAN PERTAMA: MENANTIKAN KEDATANGAN KRISTUS
TUJUAN: Memahami Makna Adven sebagai masa penantian kedatangan Kristus Sang Juru Selamat Dunia.

Pengantar

Pada pertemuan pertama, kita diajak melihat bagaimana bangsa Israel mengharapkan kedatangan Yesus Sang Mesias. Pengharapan mereka tidak lepas dari situasi mereka yang sulit dan sekaligus pengharapan mereka akan campur tangan Tuhan. Pengalaman bangsa Israel tersebut menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk menghayati peristiwa Adven sebagai penantian dan pengharapan akan kedatangan Kristus dalam kehidupan dewasa ini. Sebagaimana bangsa Israel dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, mereka mengharapkan kedatangan dan campur tangan Tuhan, apakah kita juga mengharapkan kedatangan Tuhan dan campur tangan-Nya dalam kehidupan kita? Apakah Adven dapat kita hayati sebagai peristiwa iman, dimana Allah mengutus Putra-Nya untuk masuk dalam sejarah hidup manusia dan mengantar manusia pada keselamatan?

Dasar Pemikiran

a. Situasi masyarakat zaman Yesus

Palestina pada zaman Yesus dari beberapa wilayah, yaitu: Yudea, Samaria, dan Galilea. Wilayah Yudea terletak di Palestina Selatan dan merupakan daerah pegunungan yang terletak di sekitar Yerusalem dan Bait Allah. Lahan daerah ini gersang dan kering. Dalam kehidupam masyarakatnya terdapat berbagai diskriminasi dan kesenjangan sosial, dan diskriminasi rasial atau kesukuan, perendahan martabat kaum perempuan, kesenjangan dalam pekerjaan, hingga pengucilan bagi orang cacat, miskin, dan menderita. Pada zaman itu masyarakat Palestina dikuasai oleh raja-raja dan pejabat-pejabat lokal yang ditunjuk oleh penguasa Roma. Di samping pejabat-pejabat ini masih ada tuan-tuan tanah yang kaya raya dan kaum rohaniwan kelas tinggi yang suka menindas rakyat demi kepentingan dan kedudukan mereka. Golongan-golongan ini senantiasa memihak penjajah, supaya mereka tidak kehilangan hak istimewa dan nama baik di mata penjajah, karena penguasa Roma memiliki kekuasaan untuk mencabut hak milik seseorang.

Sebagian besar penduduk Palestina adalah rakyat kecil dan miskin. Lebih menyedihkan lagi, mereka masih diperparah dengan beban pelbagai pajak dan pungutan aneka kepentingan: untuk angkatan perang Romawi, para pejabat setempat dan untuk Bait Allah. Konon pajak dan pungutan itu mencapai 40% dari penghasilan rakyat.

Dalam masyarakat Yahudi, agama berarti hukum yang menuntut ketaatan. Mereka berusaha menetapkan hukum pada setiap keadaan hidupnya. Seringkali hal ini juga menyebabkan upaya pengucilan golongan masyarakat tertentu, misalnya para pendosa publik, seperti pelacur dan pemungut cukai, penderita kusta yang tidak taat pada hukum agama. Mereka semua dianggap sebagai orang berdosa. Pandangan itu seringkali membuat mereka yang saat kepada hukum, menjadi sombong dan merasa diri lebih baik dibanding orang lain. Sebagai orang yang baik dan suci, mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang berdosa.

Sungguh situasi ekonomi sosial, politik, dan agama bukannya membawa rasa damai dan bahagia bagi masyarakat kecil, tetapi justru menjadi sumber penderitaan bagi mereka. Mereka tertindas secara politis, ekonomis, sosial bahkan secara religius. Maka tidak jarang, keadaan hidup yang tertekan itu menimbulkan usaha-usaha untuk memberontak kepada para penguasa, misalnya seperti yang dilakukan oleh kaum Zelot. Namun bagi kebanyakan orang situasi itu menumbuhkan pengharapan akan datangnya tokoh penolong dan pembela kehidupan mereka.

b. Pengharapan menantikan mesias.

Siapa yang mereka harapkan sebagai penolong? Pengharapan mereka tidak lain adalah Mesias yang mewartakan kabar baik Kerajaan Allah, di mana mereka bisa mengalami kesejahteraan lahir batin. bandingkan dengan bangsa kita, yang dalam keadaan tertindas senantiasa merindukan munculnya seorang Ratu Adil.

Impian tentang Kerajaan Allah sudah hidup selama berabad-abad dalam sejarah bangsa Israel. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum kepercayaan bahwa Tuhanlah yang bisa diharapkan suatu ketika mengusir ketidakadilan dan kesusahan. Mereka meyakini campur tangan Allah yang menyelamatkan.

Apa yang mereka harapkan akan mesianitas itu terpenuhi dalam diri Yesus. Kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka adalah mewartakan Kerajaan Allah yang tidak lain adalah kerahiman Allah sendiri. Yesus mewartakan bahwa Allah adalah Bapa yang penuh belas kasih dan berpihak pada orang-orang yang lemah dan berdosa. Maka yang paling nyata merasakan kerajaan Allah justru orang-orang kecil yang percaya pada campur tangan Allah. Mereka merasakan bahwa kerajaan Allah itu tidak lain adalah Yesus sendiri yang tampil di tengah mereka. dan menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah.

Sharing Pengalaman

a. Masihkah orang-orang zaman sekarang ini menantikan kehadiran dan keterlibatan Tuhan?
b. Situasi apa saja yang membuat orang menantikan kehadiran Tuhan?
c. Apa makna Adven bagi hidupmu saat ini?

Refleksi dan Peneguhan

- Situasi hidup yang berat dan galau membuat banyak orang membutuhkan hadirnya seorang penolong dan penyelamat. Bangsa Israel mengakui bahwa penolong dan penyelamat itu tidak lain Yesus Kristus.

- Dalam masa Adven ini kita diajak untuk berefleksi tentang makna menantikan kedatangan Kristus dalam misteri inkarnasi (penjelmaan) Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus. Kristus tidak hanya hadir dalam sejarah masa lalu, tetapi juga hadir pada saat ini juga dan senantiasa akan selalu hadir dalam hidup manusia. Maka melalui Adven, kita diajak untuk meneguhkan penantian dan pengharapan kita akan kehadiran dan campur tangan tuhan dalam kehidupan kita yang dipenuhi dengan segala suka duka, segala harapan dan keprihatinan serta segala pengharapan dan kecemasan.
- Salah satu kecemasan dan keprihatinan yang kita hadapi bersama saat ini adalah tantangan dalam kehidupan modern yang diwarnai dengan aneka macam teknologi komunikasi. Kita berharap dalam masa Adven ini kita bisa menyikapi perkembangan zaman itu dengan bijak dan sekaligus menumbuhkan pengharapan kita akan kehadiran Tuhan yang menyelamatkan.

Sabtu, 11 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 11 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu <--> 1Petrus 5:7

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, syukur atas kasih dan anugerah-Mu. Syukur atas keluarga dan para sahabat yang Kauanugerahkan berada bersamaku. Seringkali mereka juga menjadi perantara kasih-Mu dalam hidupku. Kiranya sabda-Mu yang akan aku renungkan hari ini menjadi kekuatan bagiku untuk dapat mengasihi mereka juga. Amin.

Kitab Putra Sirakh mengisahkan kepahlawanan iman keyahudian. Dia menyebutkan, antara lain Elia sebagai seorang nabi yang luar biasa, perkataannya laksana obor. Ia juga terangkat ke surga dalam kereta dengan kuda berapi. Dialah nabi yang dinantikan kedatangannya untuk memulihkan suku-suku Yakub sebelum datangnya hari Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)

"Elia akan datang lagi."

Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allelya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Para murid Yesus sadar akan tradisi tentang Elia. Bahkan Elia harus datang dahulu sebelum datangnya hari Tuhan. Yesus menegaskan bahwa Elia sudah datang. Yohanes Pembaptis itulah Elia baru.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Betapa kejam manusia yang tidak mau hidup dalam lingkaran rahmat Tuhan. Mereka memperlakukan orang yang diutus Tuhan untuk memaklumkan kabar gembira tentang kasih dan kebenaran-Nya dengan semena-mena. Orang-orang Israel telah menutup telinga mereka terhadap pemakluman kenabian yang dikumandangkan oleh Elia. Mereka melenyapkan Yohanes Pembaptis yang telah lantang memaklumkan pertobatan. Pada akhirnya, mereka pun memperlakukan Yesus bagaikan tokoh yang gagal total, dengan menyalibkan Dia di luar kota.

Tidak sedikit orang benar yang mendapat perlakuan tidak sepantasnya dari orang lain. Terkadang pengorbanan hidup mereka tidak berdampak apa pun bagi kehidupan orang-orang bejat di sekitarnya. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan karena dosa seakan-akan menjadi pengalaman yang rutin dan kerap diterima saja. Berbagai upaya pemulihan seakan habis ditelan kebejatan hidup.

Masa Adven adalah saat yang tepat untuk memerangi arogansi dan kedegilan hati manusia. Marilah kita perangi berbagai keinginan hidup yang tidak teratur dan pola hidup yang tidak terpuji, yang semata-mata berpusat pada kehendak kita masing-masing, dan yang merusak orang lain serta merugikan Tuhan sendiri. Marilah kita menata suatu orientasi hidup yang berpusat pada Kristus sendiri, agar pengurbanan-Nya di kayu salib tidak menjadi sia-sia.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk memerangi kesombongan diriku sendiri agar aku dapat menerima Engkau dan semua orang yang telah Engkau pilih untuk mempermaklumkan nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 10 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Jumat, 10 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu <--> Yes 60:2

Doa Pagi

Bapa, dalam masa adven ini kami Kauajak menanti kehadiran Putera-Mu yang mengajarkan kebenaran dan kasih. Namun seringkali aku kurang tanggap akan bimbingan Putera-Mu. Terangilah hidupku Tuhan, agar mampu berjalan dalam kebenaran-Mu dan bersama saudara seiman berjalan dalam terang dan kasih dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Firman Allah selalu benar dan menuntun orang pada jalan yang lurus. Orang yang mengikuti jalan Tuhan, niscaya akan selamat sampai ke tempat tujuan. Ia akan hidup dengan bahagia dan sejahtera. Nabi Yesaya menyerukan hal ini agar orang segera berbalik kepada Tuhan dan memperhatikan perintah-perintah-Nya.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."

Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar, sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Karya Tuhan seringkali tidak dimengerti oleh manusia. Manusia sibuk dengan dirinya sendiri sehingga kurang terbuka terhadap karya Tuhan. Kadang manusia juga mengeluh bila tidak dimengerti oleh sesamanya. Padahal hidup mestinya saling mengerti dan memahami satu sama lain. Yesus datang ke dunia untuk menyadarkan kedegilan hati manusia ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)

"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."

Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa.’ Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Perbuatan baik kita kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain. Orang gampang curiga terhadap kebaikan kita. Keadaan ini bisa membuat kita jengkel, mangkel, bahkan putus asa. Namun perbuatan kasih tidak boleh berhenti karena prasangka buruk orang lain. Kebaikan hidup bersama harus diutamakan daripada komentar segelintir orang.

Doa Malam

Syukur dan terimakasih Yesus, alkan bimbingan-Mu hari ini. Dengan bantuan-Mu, sedikit demi sedikit aku mampu menanggapi dan menghayati sabda-Mu. Ampunilah kelalaian dan kesalahanku, sebab Engkaulah Penyelamatku. Amin.


RUAH

Kamis, 9 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Kamis, 9 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.


Doa Renungan

Tuhan, ajarlah aku mengenal kehendak-Mu dan bukannya kehendakku saja. Biarlah hatiku terbuka akan kasih-Mu yang besar dan aku Engkau tuntun dalam jalan-jalan-Mu, sebagaimana Yohanes yang menyiapkan kedatangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan adalah sumber harapan kita. Dialah yang menolong kita. Mata Tuhan tidak akan berpaling dari kesengsaraan umat-Nya. Telinga Tuhan tidak mungkin tertutup dari teriak minta tolong orang yang menderita. Tangan Tuhan tidak akan diam untuk mengasihi dan menyelamatkan mereka.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)

"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."


Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yohanes hadir sebagai dia yang diutus Allah untuk mempersiapkan kedatangan-Nya. Dengan demikian hanya bagi mereka yang mampu membuka diri pada pewartaan Yohanes, yakni panggilan untuk melakukan pertobatan, yang akan mampu terbuka pula pada kehadiran Mesias.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)

"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

”Mendengar” itu penting dalam kehidupan manusia. Seseorang bisa bebas dari kehancuran atau sebaliknya menjadi binasa hanya kalau dia salah mendengar atau mendengar dari orang yang salah atau mendengar informasi yang keliru.

Tuhan meminta masing-masing pribadi untuk mendengarkan Dia. Mendengarkan Tuhan itu pilihan sikap yang amat penting dan tidak tergantikan karena memang hanya Dialah yang harus didengarkan dengan sepenuh hati. Tuhan adalah kebenaran, dan hanya kebenaranlah yang menjadikan hidup manusia berseri.

”Mendengarkan” itu adalah tentang sikap hati dan pemberian diri. ”Mendengarkan” adalah sikap hati karena hanya orang terbuka hatinya yang dapat membiarkan hal yang baik dan benar masuk dalam dirinya. ”Mendengarkan” adalah suatu pemberian diri karena orang yang mendengarkan kebenaran seharusnya tidak bisa lagi bersikap netral di hadapan kebenaran yang diterimanya, melainkan dia dipaksa untuk memberi diri dan diproses oleh kebenaran itu.

Hari-hari kita dalam Masa Adven ini menjadi waktu yang istimewa untuk berbenah diri sesuai dengan tuntutan kebenaran yang dimaklumkan Tuhan melalui Sabda-Nya. Marilah kita memberi diri dan hati kita untuk mendengar. Jangan sampai kita berpura-pura tidak mendengar ketika tuntutan dari Sabda Tuhan dirasa memberatkan kita.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mendengarkan Sabda-Mu, dan mengubah hidupku seturut tuntutan Sabda-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 08 Desember 2009 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Selasa, 08 Desember 2009
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku. <---> Mzm 89:33

Doa Renungan

Allah Bapa yang maha pengasih, dalam penyelenggaraan-Mu Engkau mencipta Maria yang dikandung tanpa noda. Gadis sederhana, bukan bangsawan atau orang kaya namun Kaupercaya menjadi bunda Putera-Mu yang menjelma menjadi manusia. Bapa, aku kagum akan karya-Mu ini. Bantulah aku untuk selalu meneladan hati Maria yang tak bernoda. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Orang cenderung mudah menyalahkan sesamanya. Ia takut mengakui kesalahannya dan sulit bertanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukannya. Orang mudah mengkambinghitamkan sesamanya agar dirinya sendiri selamat. Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular. Rentetan dosa ini menjadi ‘penyakit kronis’ manusia sepanjang sejarah dunia.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (Kej 3:9-15.20)

"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa kamu telanjang? Apakah engkau makan buah dari pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!” Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan/
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Paulus mengajak jemaat Efesus untuk memuji Allah yang telah mengaruniakan Yesus Putera tunggal-Nya. Dalam Kristus, berkat rohani dari surga dicurahkan kepada tiap orang yang telah ditentukan Allah, yaitu mereka yang telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Paulus sendiri bersyukur telah dipilih Allah untuk membagikan karunia ini dengan penuh sukacita.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)

"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.

Maria sejak semula telah disiapkan Allah untuk menjadi bunda bagi Putera-Nya, yang akan lahir ke dunia. Allah selalu menyertai dan memenuhi Maria dengan berkat melimpah. Roh Kudus telah membuat Maria layak menjadi rahim Sang penyelamat. Semuanya ini bisa terjadi berkat kerendahan hati Maria yang menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Orang cenderung takut menghadapi hal-hal baru, apalagi bila hal itu di luar rencananya. Rasa takut, was-was, dan sulit berubah akan menghambat proses pengembangan diri. Roh Kudus akan mengikis rasa takut ini. Kita mau menjadi pribadi yang terbuka terhadap perubahan. Bunda Maria membuka dirinya dan menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Doa Malam

Syukur ya Bapa, atas anugerah Bunda Maria yang tak bernoda namun tetap bersahaja meskipun mendapat tugas mulia dan penuh tantangan. Bimbinglah aku untuk meneladan sikap hidupnya. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
RUAH

Pertemuan Adven KAJ Minggu Pertama: Menyikapi Masalah Dalam Terang Tuhan

Minggu Pertama : “Menyikapi Masalah Dalam Terang Tuhan!”

Doa Renungan

Ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang Engkau limpahkan kepada kami. Hari ini, Engkau memberi kesempatan kepada kami untuk saling menyapa, memperhatikan, dan mengasihi. Semoga kami dapat peka untuk merasakan kehadiran-Mu di tengah-tengah keluarga kami. Semoga dengannya, kami senantiasa saling mendahului untuk berbuat kasih dan hormat. Singkirkanlah segala egoisme, keangkuhan dan sikap acuh tak acuh di dalam keluarga kami. Kami percaya, teladan Yesus Kristus yang pernah tinggal dalam Keluarga Kudus Nazaret dan penyelenggaraan Roh Kudus akan mengarahkan hidup keluarga kami. Amin.

BACAAN : LUKAS 1 : 26 - 38

"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


TUJUAN

Kita dapat menghadapi persoalah hidup dengan ketabahan hati ( takut, terkejut, bingung)

Mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi dengan berkomunikasi dalam suasana yang teduh .

Menyerahkan semua persoalan yang sedang dihadapi hanya kepada terang Roh Kudus.

GAGASAN POKOK

Maria merupakan perawan pilihan Allah untuk mengandung dan melahirkan seorang anak
yang harus dinamai Yesus.

Maria menerima dengan tulus hati sekalipun untuk itu Dia harus menanggung malu dengan berkata : "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu itu."

Maria menanggung beban berat :
- Terkejut
- Takut
- Bingung
- Malu

Akan tetapi ia sadar bahwa kesemuanya ini adalah Allah sendiri yang "menyuruhnya". Maria mengakui bahwa dia hamba Tuhan. Maka seorang hamba adalah milik dari tuanya.

Dibalik kesanggupan Maria :
1. Ada kesadaran diri bahwa dia seorang hamba.
2. Melakukan tugas tanpa menghitung untung dan rugi dan tidak mempertimbangkan resiko yang dihadapi.
3. Ia tidak menuntut ganjaran atau upah atas tuannya karena telah bekerja untuknya.

POKOK PERMENUNGAN

1. Allah tidak hanya mempersatukan suami-isteri tetapi juga menyertai mereka dalam menempuh perjalanan hidup sebagai keluarga
2. Setiap anggota keluarga perlu senantiasa mendengarkan suara Allah dengan membaca Kitab Suci.
3. Semua yang percaya kepada Allah adalah hamba Allah
4. Ketika menghadapi masalah-masalah sulit kita perlu meneladan Bunda Maria dengan
menyerahkan sesuatu kepada kehendak Allah dan menyatakan "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu."

Pengantar Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta: Belajar Dari Keluarga Kudus Nasaret Menumbuh-kembangkan Kasih Dalam Keluarga!

Allah mempersatukan seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam ikatan perkawinan. Dan yang sudah disatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan manusia. Allah tidak hanya mempersatukan suami isteri, tetapi juga menyertai mereka dalam menempuh perjalanan hidup sebagai keluarga.

Oleh karena itu: Setiap anggota keluarga perlu senantiasa mendengarkan suara Allah dan tekun membaca Kitab Suci untuk dapat menghendaki kehendak-Nya. Lalu membiarkan diri dibimbing oleh Allah sehingga keluarga melangkah dalam kehendak Allah.

Setiap anggota keluarga perlu menyadari bahwa masing-masing anggota keluarga adalah hamba Allah yang senantiasa siap melakukan kehendak-Nya. Sekalipun bertentangan dengan keinginan pribadi.

Kalau ada anggota keluarga yang tidak mau mendengarkan atau lupa akan kendendak Allah , ia harus diingatkan kembali bahwa Allah menyatukan keluarga dan bahwa ia adalah hamba Allah

Bila harus menghadapi persoalan, keluarga harus bersatu untuk menghadapinya dengan keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertai dan
membantu.

Bila terjadi beda pendapat karena masing-masing mau melakukan kehendak Allah, perlu saling mendengarkan supaya tetap dapat melakukan
kehendak Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy