| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN DESEMBER 2010:

Ujud Umum: Semoga pengalaman pribadi akan penderitaan membantu kita untuk lebih memahami penderitaan mereka yang sebatang kara, kesepian, sakit, dan berusia lanjut; sehingga hati kita pun tergerak mengulurkan bantuan dengan murah hati.

Ujud Misi: Semoga semua bangsa di bumi membuka pintu hati mereka terhadap Kristus dan Kabar Baik akan perdamaian, persaudaraan, dan keadilan.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Ibu (22 Desember) menggerakkan semua pihak untuk mewujudkan rasa hormat dan penghargaan yang tinggi kepada kaum ibu dan menyemangati hidup bersama dalam cinta yang berkurban dan kebijaksanaan yang bertanggung jawab.

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

Senin, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir (M).
Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27.
Kuasa yang berasal dari Allah tak kan terjatuhkan oleh kuasa-kuasa yang berasal dari kedengkian dan kepicikan manusia. Karena itu, para pelayan Tuhan tak perlu takut menghadapi segala usaha manusia yang mau menjatuhkan. Namun, di sisi lain, pekalah selalu apakah kita memang sedang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya ataukah pekerjaan-pekerjaan untuk kepentingan kita.

Selasa, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja (P).
Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23; Mat 21:28-32.
Yang terpenting dari sikap tobat bukanlah kata, melainkan wujud nyata dalam perbuatan. Pertobatan bukan sekedar mengakukan dosa, tetapi meninggalkan dosa itu dan mengusahakan perbuatan-perbuatan yang berkenan di hadapan Allah.

Rabu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 45:6b-8.21b-25; Mzm 85:9ab-14; Luk 7:19-23.
Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis bertanya kepada Yesus, apakah Ia Mesias yang dinanti-nantikan, Yesus mengajak para murid Yohanes itu melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan Yesus: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik. Nah, apakah belum cukup tanda-tanda kehadiran dan karya Yesus yang ada di sekitar kita untuk membuat kita sungguh-sungguh berserah pada-Nya?

Kamis, 16 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30.
Dalam masa Adven ini, seperti halnya Yohanes Pembaptis yang diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Juruselamat, marilah kita pun mempersiapkan hati untuk menyambut kehadiran Penyelamat kita. Salah satu bentuk persipan adalah dengan mengikuti pendalaman iman masa Adven yang dilakukan di lingkungan-lingkungan dan kemudian mewujudkan tekad sesuai pesan pendalaman iman tersebut.

Jumat, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.
Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan.

Sabtu, 18 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Yer 23:5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24.
Imanuel berarti Allah beserta kita. Itulah yang dikehendaki Allah, bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Maka, kita tidak pernah sendirian. Masalahnya adalah apakah kita sungguh terbuka untuk menyadari bahwa Allah yang penuh belas-kasih itu ada di tengah kita.

Minggu, 19 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).
Yes 7:10-14; Mzm 24:1-4ab.5-6; Rm 1:1-7; Mat 1:18-24.
Karena keterbukaan hati Yusuf pada suara Tuhan, malaikat Tuhan pun datang padanya dalam mimpi saat ia merencanakan untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Maka, dalam setiap keputusan dalam hidup kita, baiklah kita juga mengikutsertakan Tuhan, bertanya kepada-Nya, mohon petunjuk-Nya, dan mndengarkan suara-Nya. Karena keterbukaan hati kita itu, Tuhan pasti akan menuntun kita ke jalan yang sesuai dengan rancangan baik-Nya untuk kita.

Minggu, 12 Desember 2010 Hari Minggu Adven III

Minggu, 12 Desember 2010
Hari Minggu Adven III

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. <--> Mzm 98:2

Antifon Pembuka

Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber sukacita, Engkau tahu bagaimana umat-Mu dengan iman dan harapan mempersiapkan hari raya kelahiran Putra-Mu di dunia. Kami mohon, perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan hari yang agung itu serta merayakannya dengan meriah dan penuh sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (35:1-6a.10)

"Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu."


Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga. Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai! Kemudian Libanon, semarak Karmel dan Saron, akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati. "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan membawa pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Pada waktu itu orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sementara sukacita abadi meliputi mereka. Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: Yes 35:4)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung. Dia tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Tuhan membuka orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:7-10)

"Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat."

Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi, demikian kamu pun harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Ingatlah, Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 61:1; 2/4)
Roh Tuhan menaungi aku; Aku diutus-Nya menyampaikan warta gembira kepada kaum papa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:2-11)

"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"


Sekali peristiwa Yohanes Pembaptis yang ada berada di penjara mendengar tentang pekerjaan Kristus. Lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau! Ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Camkanlah, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Namun demikian, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Rekan-rekan yang baik!
Petikan kali ini, Yes 35:1-6a, dipungut dari kumpulan nubuat yang dihimpun dalam Yes 34-35. Di situ digambarkan keadaan di masa mendatang ketika umat Israel akan mengalami kembali kejayaannya di bawah pimpinan Tuhan mereka yang bakal mengalahkan kekuatan-kekuatan lawan. Gagasan seperti ini timbul di kalangan umat ketika mereka mengalami kejatuhan dan sulit bangun kembali. Dalam keadaan itulah mereka mengingat-ingat kembali apa yang terjadi pada mereka dulu dan kini dengan penuh kepercayaan berharap bahwa Ia bakal tetap menolong umat-Nya menemukan kembali tempat mereka. Petikan ini mengungkapkan kemantapan ini.

UMAT DI PENGASINGAN

Akan berfaedah mengingat kembali kejadian-kejadian pokok yang melatari bacaan kali ini. Pada tahun 587 seb. Masehi, kota Yerusalem digempur oleh Nebukadnesar, raja Babilonia yang menawan para pemimpin serta orang-orang penting di Yehuda dan membawa mereka ke Babilonia. Di sana mereka hidup dengan cukup leluasa dan berpenghasilan cukup. Namun tokoh-tokoh itu tetap mendambakan pulang ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu dan kejayaannya. Dalam keadaan ini muncullah serangkai khotbah yang memberi semangat serta harapan ke arah itu. Mereka mengaktualkan kembali iman kepercayaan akan Tuhan mereka yang dahulu kala memimpin keluar leluhur mereka dari tanah perbudakan di Mesir. Kini Ia akan juga membawa mereka kembali ke negeri mereka. Musuh serta penindas akan dikalahkannya dan Ia akan bertahta kembali di kota suci-Nya. Dalam kitab Yesaya, ada bagian yang menggarap hal ini yakni Yes 40-55 yang lazim disebut Deutero-Yesaya. Babilonia kemudian ditaklukkan Persia tahun 539 seb. Masehi. Tahun berikutnya orang-orang Yahudi diberi kesempatan oleh penguasa Persia untuk pulang dan membangun kembali negeri mereka. Kejadian sejarah ini semakin meneguhkan harapan akan terbangunnya kembali Yerusalem. Ingatan akan khotbah dan tulisan-tulisan yang menggugah iman dan semangat tadi dikumpulkan dan diperluas dengan teks-teks yang menggarisbawahi kejayaan Tuhan mereka terhadap kekuatan-kekuatan yang melawan umat-Nya. Inilah yang kemudian dikenal sebagai tulisan apokaliptik yang terkumpul dalam Yes 56-66 yang disebut para ahli sebagai Trito-Yesaya. Bahan yang kini terdapat dalam Yes 24-27 dan Yes 34-35 itu sejalan dengan nada apokaliptik tadi.

DIA YANG MEMBAWA KEMBALI

+ Tolong jelakan maksud bacaan pertama ini. Kok nadanya penuh hura-hura.
- Ehm. Yes 35:1-6a memantulkan pemikiran teologis tentang kepercayaan turun-temurun dengan menghadapkannya pada pengalaman yang nyata kini - di tempat pembuangan di negeri Babilonia.
+ Nanti dulu, kalau bener nangkapnya, waktu itu orang tidak lagi merasa bisa berpegang begitu saja pada keyakinan turun-temurun, eh sukar menerima kebenaran iman yang diajarkan leluhur, begitukah?
- Masalah umat waktu itu begini. Ada ajaran kepercayaan turun-temurun bahwa Tuhan mereka telah memilih umatNya dan berjanji melindunginya dan memberinya kebesaran. Tapi nyatanya Yerusalem digempur, para pemimpin ditawan, umat hidup di tempat pengasingan. Bagaimana bisa terjadi? Taruh kata memang umat telah bersalah, apa memang kedosaan umat itu menghapus kesetiaanNya pada janji-janjiNya kepada leluhur? Kalau begitu apa perlakuanNya terhadap umat mesti diukur dengan kedosaan umatNya? Ini soal iman.
+Â Jadi orang mulai bertanya-tanya, bila Dia memang betul-betul Maha Besar, maka Ia dapat mengatasi kedosaan yang sebesar apapun dengan kerahimanNya. Orang ditantang untuk berani berpikir ke situ. Ini krisis.
- Tetapi mereka juga melihat keadaan sedang berubah. Penguasa Persia kini memberi kesempatan mereka pulang membangun kembali negeri mereka. Bagi mereka ini tanda bahwa Tuhan masih setia.Â
+ Boleh dikata dalam masa pengasingan itu Tuhan mereka berani solider mengalami kejatuhan pamor juga?
- Ini amatan yang tajam. Betul. Mereka mendapati Dia bersedia ikut mengalami kesukaran dan menghadapinya bersama umatNya. Bila begitu mengapa kecil hati, begitulah keyakinan umat tergugah kembali.
+ Karena percaya tetap disertai Tuhan, umat menemukan kembali gairah meninggalkan tempat perbudakan di Mesir dan menempuh perjalanan ke tanah terjanji di bawah pimpinanNya, seperti leluhur mereka dulu.
- Tapi perjalanan kali ini akan lebih mulus. Tempat-tempat sekering padang gurun akan bertukar menjadi tempat yang subur dan memberi hidup (Yes 35:1-2). Orang-orang yang tadinya kehilangan arah karena "buta", "tuli", "tertatih-tatih", "bisu" kini dapat melihat dan mendengar kembali dan akan dapat bergegas melompat (ay. 5-6a) karena mereka telah memperoleh kekuatan kembali dari Tuhan mereka yang kebesarannya kini dipercaya dan ditegaskan kembali dengan lantang (ay. 3-4).
+ Jadi petikan ini mencerminkan penerapan gagasan lama ke masa kini.
- Betul. Kepercayaan akan Tuhan yang memerdekakakan dari perbudakan Mesir menjadi kekuatan umat kini untuk berharap dapat membangun kembali negeri mereka. Ada keyakinan besar mereka dituntun oleh Yang Maha Kuasa sendiri ke sana, seperti leluhur mereka dulu.

DALAM TUNTUNAN-NYA

Dapat dirasa-rasakan bagaimana suasana batin orang-orang di pengasingan di Babilonia tadi. Mereka kini merasa terdukung oleh Tuhan mereka, tidak dibiarkan sendiri. Bahkan mereka melihat bagaimana Ia mengubah suasana kelam menjadi penuh harapan. Pokok-pokok di atas tadi dapat diaktualkan kembali bagi masa kini dengan menonjolkan suasana batin tadi.

Kesuburan bisa tumbuh di jalan sekersang apapun bila dilalui dan dijalani dalam iman yang sungguh, yang mengubah kekeringan menjadi tempat yang meriah dan indah. Hanya dengan penglihatan dan pendengaran yang peka akan kehadiran Pembawa kehidupan sendiri, yakni Dia yang membimbing umat-Nya di perjalanan hidup mereka, barulah kesuburan tadi tampak indah ("berbunga") dan terdengar meriah ("bersorak-sorak"). Juga perjalanan hidup yang dapat meletihkan kini akan enteng dijalani. Selemah apapun orang akan mendapatkan kembali kekuatan karena Ia ada bersamanya. Dan itulah yang diwartakan dengan nada penuh gembira oleh orang-orang yang tadinya bisu bungkam seribu bahasa.

Acap kali orang merasa hidup batin sesak, tidak merdeka, ada keterbatasan ruang gerak, sering juga ada keleluasaan menalarkan hal-hal yang bersangkutan dengan hidup beriman. Pembicaraan ini tak usah dikenakan pada masalah kebebasan beragama atau perseteruan atas dasar agama. Itu soal lain. Perkembangan hidup rohani kerap ditandai dengan kebutaan, ketulian, serta ketertatih-tatihan batin. Dalam keadaan ini orang butuh pertolongan agar melihat kembali, mampu mengerti dan bisa berjalan cepat mengejar ketinggalan.

Nanti dalam ulasan bacaan Injil bagi hari Minggu ini (Mat 11:2-11) akan diuraikan bagaimana umat Perjanjian Baru menerapkan iman turun-temurun tadi kepada Yesus. Petikan Injil itu bahkan menampilkan Yesus yang mengutip Yes 35:5-6 guna menjelaskan siapa dirinya, yakni dia yang sudah diramalkan dalam nubuat tadi.


===============================


Injil Minggu Adven III/A 12 Desember 2010 (Mat 11:2-11)
ENGKAUKAH YANG DIJANJIKAN BAKAL DATANG?

Dalam Mat 11:2-11 diceritakan bagaimana Yohanes Pembaptis mengutus murid-muridnya kepada Yesus untuk memastikan apakah ia itu betul dia yang diwartakan bakal datang (ay. 2-3) dan jawaban Yesus (ay. 4-6). Selanjutnya, ketika murid-murid Yohanes telah pergi, Yesus berbicara kepada orang banyak mengenai Yohanes Pembaptis (ay. 7 dst.).

MENCARI TAHU - MEMASTIKAN - MENERIMA

Beberapa waktu sebelumnya, Yohanes Pembaptis ditangkap oleh Herodes Antipas (Mat 4:12). Ini perkara politik. Warta kenabian dan seruan pertobatannya Yohanes membuat guncangan di masyarakat dan dikhawatirkan akan membahayakan kedudukan Herodes di hadapan penguasa Romawi. Ada alasan lain. Yohanes pernah mengecam keras perkawinan Herodes dengan Herodias yang waktu itu masih bersuamikan saudara tiri Herodes sendiri (Mat 14:4; terlarang menurut Im 18:6). Di penjara Yohanes masih bisa menerima kunjungan murid-muridnya. Dari merekalah Yohanes mendengar tentang Yesus yang mulai dikenal di masyarakat.

Menurut Mat 3:11, Yohanes memaklumkan kedatangan dia yang lebih berkuasa daripadanya yang akan membaptis dengan Roh dan api sehingga orang dapat memasuki Kerajaan Surga setelah menerima baptisan tobat yang diserukannya. Tetapi belum jelas baginya siapa orangnya. Dalam pemaklumannya nama Yesus memang tidak disebut. Ketika Yesus datang kepadanya minta ikut dibaptis (ay. 13-15), Yohanes tentunya menduga bahwa dia inilah orangnya. Ada pengalaman rohani. Injil menggambarkannya dengan terdengarnya kata-kata dari langit bahwa Yesus itu anak terkasih dan mendapat perkenan ilahi (ay. 17.) Tetapi diakah orang yang dinanti-nantikan? Keragu-raguan ini tidak perlu ditafsirkan sebagai kekurangpercayaan. Dibutuhkan berita lebih lanjut yang bakal memastikan bahwa dia itulah orangnya. Iman yang hidup tetap butuh informasi yang aktual, bukan sekadar mengamini rumus-rumus kepercayaan saja.

TENTANG YOHANES PEMBAPTIS LAGI

Setelah murid-murid Yohanes pergi, Yesus mulai berbicara mengenai Yohanes. Dikatakannya bahwa orang-orang datang kepada tokoh itu karena ia tidak seperti "buluh digoyang angin" (ay. 7), sebuah ibarat yang mirip ungkapan Indonesia "seperti air di daun talas". Mereka datang untuk berguru kepada orang yang wataknya kuat, kepada orang yang berprinsip, berkepribadian. Itulah Yohanes Pembaptis.

Ditambahkan bahwa mereka tentunya tidak ke tempat sepi untuk menemui orang yang "berpakaian halus" (ay. 8-9). Mereka datang mendengarkan seorang nabi yang menyampaikan sabda Tuhan. Yohanes digambarkan memakai pakaian kasar dari bulu unta dan berikat pinggang kulit (Mat 3:4) seperti nabi zaman dulu (bdk. pakaian nabi Elia dalam 2 Raj 1:8)! Juga di zaman sekarang orang masih suka mendengar tokoh yang berintegritas kenabian tetapi yang tidak memaksa-maksakan penghayatan sendiri.

Siapakah yang dimaksud dengan "yang terkecil dalam Kerajaan Surga" yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, yang hingga kini tak ada yang melebihinya? Bila diingat kata-kata Yohanes Pembaptis sendiri, maka jelas yang dimaksud ialah Yesus. Dalam Mat 3:11 Yohanes menegaskan, akan datang yang lebih berkuasa daripadanya dan dia ini akan membaptis dengan Roh dan api. Tapi kemudian bagaimana bisa dijelaskan bahwa menurut Mat 11:11 Yesus itu "terkecil" dalam Kerajaan Surga? Gagasan paling kecil bisa dikenakan kepada orang yang ditugasi melayani orang lain. Dan dalam Mat 20:28 Yesus menerapkan gagasan melayani tadi kepada dirinya sendiri. Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Untuk membuat Yang Ilahi mendekat kepada manusia. Itulah kebesarannya.

Seandainya hari ini kita bertanya kepada Yesus, "Engkaukah dia yang bakal datang?", jawabannya akan sama. Ia akan mengajak kita memahami karya ilahi yang masih tetap berlangsung di antara kita di dunia ini kendati sering masih terselubung. Itulah jalan mengenalinya. Lalu, apa kita bisa mengharapkan diri kita juga akan dibicarakan oleh Yesus dengan para penghuni surga - seperti dulu ketika ia berbicara tentang Yohanes kepada orang banyak? Matt mengangguk penuh pengertian. Kita boleh merasa beruntung disertai Matt dalam Masa Adven ini.


Salam hangat,
A. Gianto


Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan II: Mempertahankan Keutuhan Keluarga

Minggu Kedua : “Mempertahankan Keutuhan Keluarga!”

Doa Renungan (Puji Syukur 162)


Ya Allah, Bapa sekalian insan, Engkau menciptakan manusia dan menghimpun mereka menjadi satu keluarga, yakni keluarga-Mu sendiri. Engkau pun telah memberi kami keluarga teladan, yakni keluarga kudus Nazaret, yang anggota-anggotanya sangat takwa kepada-Mu dan penuh kasih satu sama lain. Terima kasih, Bapa, atas teladan yang indah ini.
Semoga keluarga kami selalu Kau dorong untuk meneladan keluarga kudus Nazaret. Semoga keluarga kami tumbuh menjadi keluarga Kristen yang sejati yang dibangun atas dasar iman dan kasih: kasih akan Dikau dan kasih antar semua anggota keluarga.Ajarlah kami hidup menurut Injil, yaitu rukun, ramah, bijaksana, sederhana, saling menyayangi, saling menghormati, dan saling membantu dengan ikhlas hati. Hindarkanlah keluarga kami dari marabahaya dan malapetaka; sertailah kami dalam suka dan duka; tabahkanlah kami bila kami sekeluarga menghadapi masalah-masalah. Bantulah kami agar tetap bersatu padu dan sehati sejiwa; hindarkan kami dari perpecahan dan percekcokan.
Jadikanlah keluarga kami ibarat batu yang hidup untuk membangun jemaat-Mu menjadi Tubuh Kristus yang rukun dan bersatu padu.Berilah kepada keluarga kami rezeki yang cukup. Semoga kami sekeluarga selalu berusaha hidup lebih baik di tengah-tengah jemaat dan masyarakat.
Jadikanlah keluarga kami garam dan terang dalam masyarakat. Semoga keluarga kami selalu setia mengamalkan peran ini kendati harus menghadapi aneka tantangan.
Ya Bapa, kami berdoa pula untuk keluarga yang sedang dilanda kesulitan. Dampingilah mereka agar jangan patah semangat. Terlebih kami sangat perihatin untuk keluarga-keluarga yang berantakan. Jangan biarkan mereka ini hancur. Sebaliknya berilah kekuatan kepada para anggotanya untuk membangun kembali keutuhan keluarga.
Semua ini kami mohon kepada-Mu, Bapa keluarga umat manusia, dengan pengataraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

BACAAN: MATIUS 1:18-25

"Silsilah Yesus, anak Daud."

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.

TUJUAN :

1. Kita dapat menemukan kegembiraan dalam hidup berkeluarga
2. Kita dapat saling setia dan tulus hati dengan pasangan hidup kita.
3. Kita dapat mempertahankan keutuhan keluarga yang kita bangun dengan meneladan keluarga Kudus dari Nazareth

GAGASAN POKOK :

  • Ketaatan Yusuf pada hukum yang berlaku
  • Ketulusan hati Yusuf yang tidak mau mempermalukan isterinya di depan umum
  • Kepatuhan Yusuf melaksanakan perintah Tuhan setelah ia terbangun dari mimpi
  • Ketabahan Yusuf dan Maria setelah menerima kabar dari malaikat Tuhan.

POKOK-POKOK PERMENUNGAN

  • Mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap persoalan.
  • Perlu ketulusan hati terhadap pasangan kita. Berpegang teguh terhadap janji yang kita ucapkan.
  • Kesediaan untuk mendengarkan suara dan menjalankan perintah Tuhan

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Semarang, Pertemuan I: Menantikan Kedatangan Kristus

PERTEMUAN PERTAMA: MENANTIKAN KEDATANGAN KRISTUS
TUJUAN: Memahami Makna Adven sebagai masa penantian kedatangan Kristus Sang Juru Selamat Dunia.

Pengantar

Pada pertemuan pertama, kita diajak melihat bagaimana bangsa Israel mengharapkan kedatangan Yesus Sang Mesias. Pengharapan mereka tidak lepas dari situasi mereka yang sulit dan sekaligus pengharapan mereka akan campur tangan Tuhan. Pengalaman bangsa Israel tersebut menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk menghayati peristiwa Adven sebagai penantian dan pengharapan akan kedatangan Kristus dalam kehidupan dewasa ini. Sebagaimana bangsa Israel dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, mereka mengharapkan kedatangan dan campur tangan Tuhan, apakah kita juga mengharapkan kedatangan Tuhan dan campur tangan-Nya dalam kehidupan kita? Apakah Adven dapat kita hayati sebagai peristiwa iman, dimana Allah mengutus Putra-Nya untuk masuk dalam sejarah hidup manusia dan mengantar manusia pada keselamatan?

Dasar Pemikiran

a. Situasi masyarakat zaman Yesus

Palestina pada zaman Yesus dari beberapa wilayah, yaitu: Yudea, Samaria, dan Galilea. Wilayah Yudea terletak di Palestina Selatan dan merupakan daerah pegunungan yang terletak di sekitar Yerusalem dan Bait Allah. Lahan daerah ini gersang dan kering. Dalam kehidupam masyarakatnya terdapat berbagai diskriminasi dan kesenjangan sosial, dan diskriminasi rasial atau kesukuan, perendahan martabat kaum perempuan, kesenjangan dalam pekerjaan, hingga pengucilan bagi orang cacat, miskin, dan menderita. Pada zaman itu masyarakat Palestina dikuasai oleh raja-raja dan pejabat-pejabat lokal yang ditunjuk oleh penguasa Roma. Di samping pejabat-pejabat ini masih ada tuan-tuan tanah yang kaya raya dan kaum rohaniwan kelas tinggi yang suka menindas rakyat demi kepentingan dan kedudukan mereka. Golongan-golongan ini senantiasa memihak penjajah, supaya mereka tidak kehilangan hak istimewa dan nama baik di mata penjajah, karena penguasa Roma memiliki kekuasaan untuk mencabut hak milik seseorang.

Sebagian besar penduduk Palestina adalah rakyat kecil dan miskin. Lebih menyedihkan lagi, mereka masih diperparah dengan beban pelbagai pajak dan pungutan aneka kepentingan: untuk angkatan perang Romawi, para pejabat setempat dan untuk Bait Allah. Konon pajak dan pungutan itu mencapai 40% dari penghasilan rakyat.

Dalam masyarakat Yahudi, agama berarti hukum yang menuntut ketaatan. Mereka berusaha menetapkan hukum pada setiap keadaan hidupnya. Seringkali hal ini juga menyebabkan upaya pengucilan golongan masyarakat tertentu, misalnya para pendosa publik, seperti pelacur dan pemungut cukai, penderita kusta yang tidak taat pada hukum agama. Mereka semua dianggap sebagai orang berdosa. Pandangan itu seringkali membuat mereka yang saat kepada hukum, menjadi sombong dan merasa diri lebih baik dibanding orang lain. Sebagai orang yang baik dan suci, mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang berdosa.

Sungguh situasi ekonomi sosial, politik, dan agama bukannya membawa rasa damai dan bahagia bagi masyarakat kecil, tetapi justru menjadi sumber penderitaan bagi mereka. Mereka tertindas secara politis, ekonomis, sosial bahkan secara religius. Maka tidak jarang, keadaan hidup yang tertekan itu menimbulkan usaha-usaha untuk memberontak kepada para penguasa, misalnya seperti yang dilakukan oleh kaum Zelot. Namun bagi kebanyakan orang situasi itu menumbuhkan pengharapan akan datangnya tokoh penolong dan pembela kehidupan mereka.

b. Pengharapan menantikan mesias.

Siapa yang mereka harapkan sebagai penolong? Pengharapan mereka tidak lain adalah Mesias yang mewartakan kabar baik Kerajaan Allah, di mana mereka bisa mengalami kesejahteraan lahir batin. bandingkan dengan bangsa kita, yang dalam keadaan tertindas senantiasa merindukan munculnya seorang Ratu Adil.

Impian tentang Kerajaan Allah sudah hidup selama berabad-abad dalam sejarah bangsa Israel. Ungkapan Kerajaan Allah merangkum kepercayaan bahwa Tuhanlah yang bisa diharapkan suatu ketika mengusir ketidakadilan dan kesusahan. Mereka meyakini campur tangan Allah yang menyelamatkan.

Apa yang mereka harapkan akan mesianitas itu terpenuhi dalam diri Yesus. Kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka adalah mewartakan Kerajaan Allah yang tidak lain adalah kerahiman Allah sendiri. Yesus mewartakan bahwa Allah adalah Bapa yang penuh belas kasih dan berpihak pada orang-orang yang lemah dan berdosa. Maka yang paling nyata merasakan kerajaan Allah justru orang-orang kecil yang percaya pada campur tangan Allah. Mereka merasakan bahwa kerajaan Allah itu tidak lain adalah Yesus sendiri yang tampil di tengah mereka. dan menyatakan belas kasih dan kerahiman Allah.

Sharing Pengalaman

a. Masihkah orang-orang zaman sekarang ini menantikan kehadiran dan keterlibatan Tuhan?
b. Situasi apa saja yang membuat orang menantikan kehadiran Tuhan?
c. Apa makna Adven bagi hidupmu saat ini?

Refleksi dan Peneguhan

- Situasi hidup yang berat dan galau membuat banyak orang membutuhkan hadirnya seorang penolong dan penyelamat. Bangsa Israel mengakui bahwa penolong dan penyelamat itu tidak lain Yesus Kristus.

- Dalam masa Adven ini kita diajak untuk berefleksi tentang makna menantikan kedatangan Kristus dalam misteri inkarnasi (penjelmaan) Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus. Kristus tidak hanya hadir dalam sejarah masa lalu, tetapi juga hadir pada saat ini juga dan senantiasa akan selalu hadir dalam hidup manusia. Maka melalui Adven, kita diajak untuk meneguhkan penantian dan pengharapan kita akan kehadiran dan campur tangan tuhan dalam kehidupan kita yang dipenuhi dengan segala suka duka, segala harapan dan keprihatinan serta segala pengharapan dan kecemasan.
- Salah satu kecemasan dan keprihatinan yang kita hadapi bersama saat ini adalah tantangan dalam kehidupan modern yang diwarnai dengan aneka macam teknologi komunikasi. Kita berharap dalam masa Adven ini kita bisa menyikapi perkembangan zaman itu dengan bijak dan sekaligus menumbuhkan pengharapan kita akan kehadiran Tuhan yang menyelamatkan.

Sabtu, 11 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Sabtu, 11 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu <--> 1Petrus 5:7

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, syukur atas kasih dan anugerah-Mu. Syukur atas keluarga dan para sahabat yang Kauanugerahkan berada bersamaku. Seringkali mereka juga menjadi perantara kasih-Mu dalam hidupku. Kiranya sabda-Mu yang akan aku renungkan hari ini menjadi kekuatan bagiku untuk dapat mengasihi mereka juga. Amin.

Kitab Putra Sirakh mengisahkan kepahlawanan iman keyahudian. Dia menyebutkan, antara lain Elia sebagai seorang nabi yang luar biasa, perkataannya laksana obor. Ia juga terangkat ke surga dalam kereta dengan kuda berapi. Dialah nabi yang dinantikan kedatangannya untuk memulihkan suku-suku Yakub sebelum datangnya hari Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-4.9-11)

"Elia akan datang lagi."

Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19;R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, allelya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Para murid Yesus sadar akan tradisi tentang Elia. Bahkan Elia harus datang dahulu sebelum datangnya hari Tuhan. Yesus menegaskan bahwa Elia sudah datang. Yohanes Pembaptis itulah Elia baru.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Betapa kejam manusia yang tidak mau hidup dalam lingkaran rahmat Tuhan. Mereka memperlakukan orang yang diutus Tuhan untuk memaklumkan kabar gembira tentang kasih dan kebenaran-Nya dengan semena-mena. Orang-orang Israel telah menutup telinga mereka terhadap pemakluman kenabian yang dikumandangkan oleh Elia. Mereka melenyapkan Yohanes Pembaptis yang telah lantang memaklumkan pertobatan. Pada akhirnya, mereka pun memperlakukan Yesus bagaikan tokoh yang gagal total, dengan menyalibkan Dia di luar kota.

Tidak sedikit orang benar yang mendapat perlakuan tidak sepantasnya dari orang lain. Terkadang pengorbanan hidup mereka tidak berdampak apa pun bagi kehidupan orang-orang bejat di sekitarnya. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan karena dosa seakan-akan menjadi pengalaman yang rutin dan kerap diterima saja. Berbagai upaya pemulihan seakan habis ditelan kebejatan hidup.

Masa Adven adalah saat yang tepat untuk memerangi arogansi dan kedegilan hati manusia. Marilah kita perangi berbagai keinginan hidup yang tidak teratur dan pola hidup yang tidak terpuji, yang semata-mata berpusat pada kehendak kita masing-masing, dan yang merusak orang lain serta merugikan Tuhan sendiri. Marilah kita menata suatu orientasi hidup yang berpusat pada Kristus sendiri, agar pengurbanan-Nya di kayu salib tidak menjadi sia-sia.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk memerangi kesombongan diriku sendiri agar aku dapat menerima Engkau dan semua orang yang telah Engkau pilih untuk mempermaklumkan nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 10 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Jumat, 10 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu <--> Yes 60:2

Doa Pagi

Bapa, dalam masa adven ini kami Kauajak menanti kehadiran Putera-Mu yang mengajarkan kebenaran dan kasih. Namun seringkali aku kurang tanggap akan bimbingan Putera-Mu. Terangilah hidupku Tuhan, agar mampu berjalan dalam kebenaran-Mu dan bersama saudara seiman berjalan dalam terang dan kasih dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Firman Allah selalu benar dan menuntun orang pada jalan yang lurus. Orang yang mengikuti jalan Tuhan, niscaya akan selamat sampai ke tempat tujuan. Ia akan hidup dengan bahagia dan sejahtera. Nabi Yesaya menyerukan hal ini agar orang segera berbalik kepada Tuhan dan memperhatikan perintah-perintah-Nya.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."

Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar, sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

Karya Tuhan seringkali tidak dimengerti oleh manusia. Manusia sibuk dengan dirinya sendiri sehingga kurang terbuka terhadap karya Tuhan. Kadang manusia juga mengeluh bila tidak dimengerti oleh sesamanya. Padahal hidup mestinya saling mengerti dan memahami satu sama lain. Yesus datang ke dunia untuk menyadarkan kedegilan hati manusia ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)

"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."

Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa.’ Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Perbuatan baik kita kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain. Orang gampang curiga terhadap kebaikan kita. Keadaan ini bisa membuat kita jengkel, mangkel, bahkan putus asa. Namun perbuatan kasih tidak boleh berhenti karena prasangka buruk orang lain. Kebaikan hidup bersama harus diutamakan daripada komentar segelintir orang.

Doa Malam

Syukur dan terimakasih Yesus, alkan bimbingan-Mu hari ini. Dengan bantuan-Mu, sedikit demi sedikit aku mampu menanggapi dan menghayati sabda-Mu. Ampunilah kelalaian dan kesalahanku, sebab Engkaulah Penyelamatku. Amin.


RUAH

Kamis, 9 Desember 2010 Hari Biasa Pekan II Adven

Kamis, 9 Desember 2010
Hari Biasa Pekan II Adven

Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.


Doa Renungan

Tuhan, ajarlah aku mengenal kehendak-Mu dan bukannya kehendakku saja. Biarlah hatiku terbuka akan kasih-Mu yang besar dan aku Engkau tuntun dalam jalan-jalan-Mu, sebagaimana Yohanes yang menyiapkan kedatangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan adalah sumber harapan kita. Dialah yang menolong kita. Mata Tuhan tidak akan berpaling dari kesengsaraan umat-Nya. Telinga Tuhan tidak mungkin tertutup dari teriak minta tolong orang yang menderita. Tangan Tuhan tidak akan diam untuk mengasihi dan menyelamatkan mereka.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (41:13-20)

"Yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel."


Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, "Janganlah takut. Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kau buat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon ara di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm. 145: 9,10-11,12-13ab, R: 8)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Yohanes hadir sebagai dia yang diutus Allah untuk mempersiapkan kedatangan-Nya. Dengan demikian hanya bagi mereka yang mampu membuka diri pada pewartaan Yohanes, yakni panggilan untuk melakukan pertobatan, yang akan mampu terbuka pula pada kehadiran Mesias.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:11-15)

"Tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis."

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

”Mendengar” itu penting dalam kehidupan manusia. Seseorang bisa bebas dari kehancuran atau sebaliknya menjadi binasa hanya kalau dia salah mendengar atau mendengar dari orang yang salah atau mendengar informasi yang keliru.

Tuhan meminta masing-masing pribadi untuk mendengarkan Dia. Mendengarkan Tuhan itu pilihan sikap yang amat penting dan tidak tergantikan karena memang hanya Dialah yang harus didengarkan dengan sepenuh hati. Tuhan adalah kebenaran, dan hanya kebenaranlah yang menjadikan hidup manusia berseri.

”Mendengarkan” itu adalah tentang sikap hati dan pemberian diri. ”Mendengarkan” adalah sikap hati karena hanya orang terbuka hatinya yang dapat membiarkan hal yang baik dan benar masuk dalam dirinya. ”Mendengarkan” adalah suatu pemberian diri karena orang yang mendengarkan kebenaran seharusnya tidak bisa lagi bersikap netral di hadapan kebenaran yang diterimanya, melainkan dia dipaksa untuk memberi diri dan diproses oleh kebenaran itu.

Hari-hari kita dalam Masa Adven ini menjadi waktu yang istimewa untuk berbenah diri sesuai dengan tuntutan kebenaran yang dimaklumkan Tuhan melalui Sabda-Nya. Marilah kita memberi diri dan hati kita untuk mendengar. Jangan sampai kita berpura-pura tidak mendengar ketika tuntutan dari Sabda Tuhan dirasa memberatkan kita.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mendengarkan Sabda-Mu, dan mengubah hidupku seturut tuntutan Sabda-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy