| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan IV: Kasih Dalam Perbedaan Pendapat

Minggu Keempat : “Kasih Dalam Perbedaan Pendapat”

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan, Putra-Mu merasakan keramahan, kemesraan dan kerasan di dalam keluarga. Di situlah Engkau mengucapkan Sabda kekal di dunia dan menguduskan keluarga, tempat Engkau tinggal di antara kami. Curahkanlah berkat-Mu kepada setiap rumah tangga, dan semoga kami hidup damai dan rukun serta saling membagi rezeki di situ. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

BACAAN: LUKAS 2:41-52

"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."


Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

TUJUAN

  • Setiap pasutri mengutamakan persatuan dalam ikatan keluarga.
  • Mereka yang lupa akan kehendak Allah perlu diingatkan kembali supaya berpegang pada kehendak Allah .
  • Setiap pribadi menghargai perbedaan pendapat dalam mencari penyelesaian
  • Maneladan keluarga Kudus dari Nasaret dalam menghadapi perbedaan.

GAGASAN POKOK


  • Kewajiban orang Yahudi mengikuti perayaan Paskah di Bait Allah Yerusalem
  • Yusuf dan Maria panik mencari Yesus yang tidak pulang bersama kerabatnya dari Yerusalem menuju ke Nasaret.
  • Yesus diketemukan di Bait Allah bersama guru Agama Yahudi
  • Yesus yang berusia 12 tahun berdiskusi dengan pemuka agama Yahudi
  • Yesus membuat terkejut Yusuf dan Maria dengan berkata "Mengapa kamu mencari aku? Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus tinggal di dalam rumah Bapa-Ku."


POKOK - POKOK PERMENUNGAN


  1. Perbedaan pendapat yang terjadi Yesus dan kedua orang tuanya buka karena masing-masing mau menangnya sendiri.
  2. Yusuf dan Maria bertanggung jawab atas anak yang dipercayakan kepada mereka.
  3. Maria dan Yusus menunjukkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak emosional, tetapi mau mendengarkan apa yang dijelaskan anak mereka.
  4. Yesus mendengarkan keluhan orang tua dan mau pulang ke Nazareth.

Panduan Adven 2010 Keuskupan Agung Jakarta, Pertemuan III: Bersama mengatasi masalah!

Minggu Ketiga : “Bersama Mengatasi Masalah!”

BACAAN: MATIUS 2:13-18

"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."


Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.


TUJUAN :


  • Tetap setia satu sama lain dalam menghadapi masalah
  • Tetap saling mengargai sekalipun berbeda pendapat
  • Saling komunikasikan setiap persoalan yang dihadapi dan menyerahkan sepenuhnya kepada terang Roh Kudus
  • Merenungkan dan menghayati bagaimana keluarga Kudus Nasaret bersama-sama sehati dan sepenanggungan mengatasi masalah .

GAGASAN POKOK

  • Suka cita keluarga kudus karena kelahiran bayi Yesus berubah menjadi duka cita.
  • Yusuf menerima mimpi untuk segera menyingkir ke Mesir dan tinggal di sana.
  • Perjalanan penuh resiko Yusuf dan Maria dari Betlehem menjuju ke Mesir yang penuh kepedihan dan resiko dari kejaran tentara Herodes.

POKOK-POKOK PERMENUNGAN


  • Yusuf dan Maria bersama-sama menghadapi persoalan yang menyangkut keselamatan anak mereka
  • Mereka berdua menempuh perjalanan yang panjang untuk menghindarkan kanak-kanak Yesus dari kekejaman Herodes.
  • Mereka memikul tanggung jawab yang besar karena anak yang mereka rawat itu adalah Anak dari Yang Maha Tinggi, yang akan menyelamatkan umat manusia.

Rabu, 15 Desember 2010 Hari Biasa Pekan III Adven

Rabu, 15 Desember 2010
Hari Biasa Pekan III Adven

Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu. Mzm 115:1

Doa Pagi

Tuhan Allah kami, Engkaulah junjungan hidup kami. Satu-satunya Allah yang patut dipuji dan disembah. Hanya dalam Dikau kami diselamatkan. Semoga semakin banyak orang yang mengimani Engkau. Amin.

Keselamatan Allah diadakan untuk segala makhluk. Langit dan bumi, alam lingkungan dan manusia diundang untuk mengalami keselamatan-Nya. Dalam Tuhan ada keadilan dan kekuatan yang sempurna. Bila berada di dalam rengkuhan kasih Tuhan, niscaya orang akan mengalami kebahagiaan kekal. Saat itulah segenap alam semesta akan bersorak sorai memuji Tuhan.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8. 18. 21b-25)

"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."

Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali. Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat kepada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 25:9a-10a)
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Kedatangan Yesus ke dunia menunjukkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah tiba. Alam semesta dan manusia boleh merasakan pemulihan Allah. Aneka penyakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin diberikan kabar baik yang penuh pengharapan. Hidup orang beriman memang penuh pengharapan. Iman yang hidup harus diwujudkan dengan sikap optimis.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:19-23)

"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."

Yohanes memanggil dua orang muridnya dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?’” Pada waktu itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberikan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. Sabda Tuhan itu telah menjelma menjadi daging dalam pribadi Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup. Allah Bapa telah memenuhi janji-janji keselamatan-Nya. Orang tidak perlu menunggu lagi saat keselamatan itu. Orang yang percaya dan berharap kepada-Nya akan selamat.

Doa Malam

Tuhan Allah kami, Engkaulah junjungan hidup kami, satu-satunya Allah yang patut dipuji dan disembah. Hanya dalam Dikau kami diselamatkan. Semoga semakin banyak orang yang mengimani Engkau. Amin.


RUAH

Selasa, 14 Desember 2010 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja

Selasa, 14 Desember 2010
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja

"Sesungguhnya pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah". (Mat 21:31b)

Doa Renungan

Bapa, kami tidak tahu apa yang akan kami alami hari ini. Semua kami serahkan ke dalam tangan kasih-Mu ya Tuhan. Kami percaya Engkau memberikan kepada kami yang terbaik untuk semakin mengenal Engkau dalam setiap peristiwa yang akan kami alami hari ini. Terjadilah pada kami seturut kehendak-Mu, ya Tuhan. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)

"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."

Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak memperdulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)

"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua." Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengecam para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi karena mereka tidak mau menerima Yohanes Pembaptis dan warta pertobatan yang dimaklumkannya. Apa yang mereka lakukan itu adalah kelanjutan dari pola hidup mereka yang lebih memperhatikan hal-hal yang lahiriah, tanpa suatu kedalaman hidup dan pegangan akan nilai yang prinsipil dari hidup sebagai anak-anak Allah. Mereka ternyata ingin bertobat setelah mendapatkan warta tentang pertobatan.

Janganlah kita serta-merta mengadili diri kita sebagai yang lebih baik daripada ahli Taurat dan orang Farisi, karena dalam diri kita hidup juga perilaku anak sulung dan anak bungsu sekaligus. Kita sebagai orang Kristiani yang sudah berjanji untuk menjadi anak-anak Allah yang selalu berkenan kepada Bapa kita. Kita telah menyatakan kesanggupan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, berapa kali kita jatuh dalam kesalahan dan dosa? Bukankah itu adalah bagian dari perilaku anak sulung yang tampaknya mematuhi perintah ayahnya, namun ternyata adalah seorang pembangkang? Bukankah kita sama dengan ahli Taurat dan orang Farisi yang dikecam oleh Yesus? Kita juga bisa seperti anak bungsu yang melakukan kehendak bapanya, walaupun sebelumnya kita menolak untuk melakukannya?

Kalau kita melakukan ”penolakan dalam kata” di hadapan orang lain—kemudian kita melakukannya—maka ”penolakan dalam kata” itu bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk melakukan hal buruk yang telah ada di benaknya, atau untuk tidak melakukan hal baik yang sebenarnya mau dilakukannya. Marilah kita lanjutkan perjuangan kita untuk menjadi anak Allah, meneguhkan niat kita, memperkuat komitmen kita, dan menghasilkan buah yang baik untuk hidup kita bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.

Ya Tuhan, bantulah aku untuk senantiasa mencari dan melaksanakan kehendak-Mu yang menyelamatkanku. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 13 Desember 2010 Pw St. Lusia – Perawan dan Martir

Senin, 13 Desember 2010
Pw St. Lusia – Perawan dan Martir

Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Mzm 17:7

Doa Pagi

Tuhan, jadikanlah kami pribadi yang berani meyakini kebenaran sekalipun kebenaran itu berasal dari pribadi yang tidak kami sukai. Semoga kami semakin berani membuka mata hati kami terhadap talenta yang dimiliki sesama dan mau hidup dengan saling melengkapi. Amin.

Melalui mulut Bileam, Allah memberikan gambaran rencana penyelamatan dan pemulihan keturunan Israel. Allah itu Mahatinggi, Mahakuasa. Ia mampu membuat segalanya menjadi baik kembali. Pemulihan ini akan dilaksanakan kelak dalam Pribadi Kudus yang akan diutus-Nya. Bagai sebuah bintang cemerlang Penyelamat itu akan menerangi segala bangsa.

Pembacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7. 15-17a)

"Sebuah bintang terbit dari Yakub."

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4b-5b. 6-7c. 8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain itu sangat sulit. Diperlukan sikap rendah hati untuk mampu mengalahkan kecenderungan diri sendiri. Imam-imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi tidak mampu melihat kuasa Yesus. Mereka tidak mampu melihat rencana keselamatan Allah dalam diri Yesus. Memang kedegilan hati menghalangi proses penyelamatan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:23-27)

"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"

Pada suatu hari Yesus masuk ke Bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus


Renungan

Sikap kritis terhadap situasi kondisi di lingkungan itu sangat baik. Kita peduli terhadap hidup bersama. Namun sikap kritis menjadi tidak baik bila didasari oleh rasa curiga, mengamat-amati, sikap antipati, dan ingin menjatuhkan orang lain. Sikap yang demikian sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Bagaimana sikap kritisku selama ini?

Doa Malam

Ya Tuhan, bantulah kami untuk dapat memerima segala sesuatu dengan keterbukaan hati. Jauhkanlah kami dari sikap berbelit-belit, hanya untuk menghindari hal yang kurang berkenan di hati. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN DESEMBER 2010:

Ujud Umum: Semoga pengalaman pribadi akan penderitaan membantu kita untuk lebih memahami penderitaan mereka yang sebatang kara, kesepian, sakit, dan berusia lanjut; sehingga hati kita pun tergerak mengulurkan bantuan dengan murah hati.

Ujud Misi: Semoga semua bangsa di bumi membuka pintu hati mereka terhadap Kristus dan Kabar Baik akan perdamaian, persaudaraan, dan keadilan.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Ibu (22 Desember) menggerakkan semua pihak untuk mewujudkan rasa hormat dan penghargaan yang tinggi kepada kaum ibu dan menyemangati hidup bersama dalam cinta yang berkurban dan kebijaksanaan yang bertanggung jawab.

Bacaan Harian 13 - 19 Desember 2010

Senin, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir (M).
Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27.
Kuasa yang berasal dari Allah tak kan terjatuhkan oleh kuasa-kuasa yang berasal dari kedengkian dan kepicikan manusia. Karena itu, para pelayan Tuhan tak perlu takut menghadapi segala usaha manusia yang mau menjatuhkan. Namun, di sisi lain, pekalah selalu apakah kita memang sedang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya ataukah pekerjaan-pekerjaan untuk kepentingan kita.

Selasa, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja (P).
Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23; Mat 21:28-32.
Yang terpenting dari sikap tobat bukanlah kata, melainkan wujud nyata dalam perbuatan. Pertobatan bukan sekedar mengakukan dosa, tetapi meninggalkan dosa itu dan mengusahakan perbuatan-perbuatan yang berkenan di hadapan Allah.

Rabu, 15 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 45:6b-8.21b-25; Mzm 85:9ab-14; Luk 7:19-23.
Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis bertanya kepada Yesus, apakah Ia Mesias yang dinanti-nantikan, Yesus mengajak para murid Yohanes itu melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan Yesus: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik. Nah, apakah belum cukup tanda-tanda kehadiran dan karya Yesus yang ada di sekitar kita untuk membuat kita sungguh-sungguh berserah pada-Nya?

Kamis, 16 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30.
Dalam masa Adven ini, seperti halnya Yohanes Pembaptis yang diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Juruselamat, marilah kita pun mempersiapkan hati untuk menyambut kehadiran Penyelamat kita. Salah satu bentuk persipan adalah dengan mengikuti pendalaman iman masa Adven yang dilakukan di lingkungan-lingkungan dan kemudian mewujudkan tekad sesuai pesan pendalaman iman tersebut.

Jumat, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1.3-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.
Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan.

Sabtu, 18 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Yer 23:5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24.
Imanuel berarti Allah beserta kita. Itulah yang dikehendaki Allah, bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Maka, kita tidak pernah sendirian. Masalahnya adalah apakah kita sungguh terbuka untuk menyadari bahwa Allah yang penuh belas-kasih itu ada di tengah kita.

Minggu, 19 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).
Yes 7:10-14; Mzm 24:1-4ab.5-6; Rm 1:1-7; Mat 1:18-24.
Karena keterbukaan hati Yusuf pada suara Tuhan, malaikat Tuhan pun datang padanya dalam mimpi saat ia merencanakan untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Maka, dalam setiap keputusan dalam hidup kita, baiklah kita juga mengikutsertakan Tuhan, bertanya kepada-Nya, mohon petunjuk-Nya, dan mndengarkan suara-Nya. Karena keterbukaan hati kita itu, Tuhan pasti akan menuntun kita ke jalan yang sesuai dengan rancangan baik-Nya untuk kita.

Minggu, 12 Desember 2010 Hari Minggu Adven III

Minggu, 12 Desember 2010
Hari Minggu Adven III

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. <--> Mzm 98:2

Antifon Pembuka

Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber sukacita, Engkau tahu bagaimana umat-Mu dengan iman dan harapan mempersiapkan hari raya kelahiran Putra-Mu di dunia. Kami mohon, perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan hari yang agung itu serta merayakannya dengan meriah dan penuh sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (35:1-6a.10)

"Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu."


Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga. Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai! Kemudian Libanon, semarak Karmel dan Saron, akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati. "Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan membawa pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Pada waktu itu orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sementara sukacita abadi meliputi mereka. Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: Yes 35:4)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung. Dia tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Tuhan membuka orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:7-10)

"Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat."

Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi, demikian kamu pun harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Ingatlah, Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 61:1; 2/4)
Roh Tuhan menaungi aku; Aku diutus-Nya menyampaikan warta gembira kepada kaum papa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:2-11)

"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"


Sekali peristiwa Yohanes Pembaptis yang ada berada di penjara mendengar tentang pekerjaan Kristus. Lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau! Ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Camkanlah, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Namun demikian, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Rekan-rekan yang baik!
Petikan kali ini, Yes 35:1-6a, dipungut dari kumpulan nubuat yang dihimpun dalam Yes 34-35. Di situ digambarkan keadaan di masa mendatang ketika umat Israel akan mengalami kembali kejayaannya di bawah pimpinan Tuhan mereka yang bakal mengalahkan kekuatan-kekuatan lawan. Gagasan seperti ini timbul di kalangan umat ketika mereka mengalami kejatuhan dan sulit bangun kembali. Dalam keadaan itulah mereka mengingat-ingat kembali apa yang terjadi pada mereka dulu dan kini dengan penuh kepercayaan berharap bahwa Ia bakal tetap menolong umat-Nya menemukan kembali tempat mereka. Petikan ini mengungkapkan kemantapan ini.

UMAT DI PENGASINGAN

Akan berfaedah mengingat kembali kejadian-kejadian pokok yang melatari bacaan kali ini. Pada tahun 587 seb. Masehi, kota Yerusalem digempur oleh Nebukadnesar, raja Babilonia yang menawan para pemimpin serta orang-orang penting di Yehuda dan membawa mereka ke Babilonia. Di sana mereka hidup dengan cukup leluasa dan berpenghasilan cukup. Namun tokoh-tokoh itu tetap mendambakan pulang ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu dan kejayaannya. Dalam keadaan ini muncullah serangkai khotbah yang memberi semangat serta harapan ke arah itu. Mereka mengaktualkan kembali iman kepercayaan akan Tuhan mereka yang dahulu kala memimpin keluar leluhur mereka dari tanah perbudakan di Mesir. Kini Ia akan juga membawa mereka kembali ke negeri mereka. Musuh serta penindas akan dikalahkannya dan Ia akan bertahta kembali di kota suci-Nya. Dalam kitab Yesaya, ada bagian yang menggarap hal ini yakni Yes 40-55 yang lazim disebut Deutero-Yesaya. Babilonia kemudian ditaklukkan Persia tahun 539 seb. Masehi. Tahun berikutnya orang-orang Yahudi diberi kesempatan oleh penguasa Persia untuk pulang dan membangun kembali negeri mereka. Kejadian sejarah ini semakin meneguhkan harapan akan terbangunnya kembali Yerusalem. Ingatan akan khotbah dan tulisan-tulisan yang menggugah iman dan semangat tadi dikumpulkan dan diperluas dengan teks-teks yang menggarisbawahi kejayaan Tuhan mereka terhadap kekuatan-kekuatan yang melawan umat-Nya. Inilah yang kemudian dikenal sebagai tulisan apokaliptik yang terkumpul dalam Yes 56-66 yang disebut para ahli sebagai Trito-Yesaya. Bahan yang kini terdapat dalam Yes 24-27 dan Yes 34-35 itu sejalan dengan nada apokaliptik tadi.

DIA YANG MEMBAWA KEMBALI

+ Tolong jelakan maksud bacaan pertama ini. Kok nadanya penuh hura-hura.
- Ehm. Yes 35:1-6a memantulkan pemikiran teologis tentang kepercayaan turun-temurun dengan menghadapkannya pada pengalaman yang nyata kini - di tempat pembuangan di negeri Babilonia.
+ Nanti dulu, kalau bener nangkapnya, waktu itu orang tidak lagi merasa bisa berpegang begitu saja pada keyakinan turun-temurun, eh sukar menerima kebenaran iman yang diajarkan leluhur, begitukah?
- Masalah umat waktu itu begini. Ada ajaran kepercayaan turun-temurun bahwa Tuhan mereka telah memilih umatNya dan berjanji melindunginya dan memberinya kebesaran. Tapi nyatanya Yerusalem digempur, para pemimpin ditawan, umat hidup di tempat pengasingan. Bagaimana bisa terjadi? Taruh kata memang umat telah bersalah, apa memang kedosaan umat itu menghapus kesetiaanNya pada janji-janjiNya kepada leluhur? Kalau begitu apa perlakuanNya terhadap umat mesti diukur dengan kedosaan umatNya? Ini soal iman.
+Â Jadi orang mulai bertanya-tanya, bila Dia memang betul-betul Maha Besar, maka Ia dapat mengatasi kedosaan yang sebesar apapun dengan kerahimanNya. Orang ditantang untuk berani berpikir ke situ. Ini krisis.
- Tetapi mereka juga melihat keadaan sedang berubah. Penguasa Persia kini memberi kesempatan mereka pulang membangun kembali negeri mereka. Bagi mereka ini tanda bahwa Tuhan masih setia.Â
+ Boleh dikata dalam masa pengasingan itu Tuhan mereka berani solider mengalami kejatuhan pamor juga?
- Ini amatan yang tajam. Betul. Mereka mendapati Dia bersedia ikut mengalami kesukaran dan menghadapinya bersama umatNya. Bila begitu mengapa kecil hati, begitulah keyakinan umat tergugah kembali.
+ Karena percaya tetap disertai Tuhan, umat menemukan kembali gairah meninggalkan tempat perbudakan di Mesir dan menempuh perjalanan ke tanah terjanji di bawah pimpinanNya, seperti leluhur mereka dulu.
- Tapi perjalanan kali ini akan lebih mulus. Tempat-tempat sekering padang gurun akan bertukar menjadi tempat yang subur dan memberi hidup (Yes 35:1-2). Orang-orang yang tadinya kehilangan arah karena "buta", "tuli", "tertatih-tatih", "bisu" kini dapat melihat dan mendengar kembali dan akan dapat bergegas melompat (ay. 5-6a) karena mereka telah memperoleh kekuatan kembali dari Tuhan mereka yang kebesarannya kini dipercaya dan ditegaskan kembali dengan lantang (ay. 3-4).
+ Jadi petikan ini mencerminkan penerapan gagasan lama ke masa kini.
- Betul. Kepercayaan akan Tuhan yang memerdekakakan dari perbudakan Mesir menjadi kekuatan umat kini untuk berharap dapat membangun kembali negeri mereka. Ada keyakinan besar mereka dituntun oleh Yang Maha Kuasa sendiri ke sana, seperti leluhur mereka dulu.

DALAM TUNTUNAN-NYA

Dapat dirasa-rasakan bagaimana suasana batin orang-orang di pengasingan di Babilonia tadi. Mereka kini merasa terdukung oleh Tuhan mereka, tidak dibiarkan sendiri. Bahkan mereka melihat bagaimana Ia mengubah suasana kelam menjadi penuh harapan. Pokok-pokok di atas tadi dapat diaktualkan kembali bagi masa kini dengan menonjolkan suasana batin tadi.

Kesuburan bisa tumbuh di jalan sekersang apapun bila dilalui dan dijalani dalam iman yang sungguh, yang mengubah kekeringan menjadi tempat yang meriah dan indah. Hanya dengan penglihatan dan pendengaran yang peka akan kehadiran Pembawa kehidupan sendiri, yakni Dia yang membimbing umat-Nya di perjalanan hidup mereka, barulah kesuburan tadi tampak indah ("berbunga") dan terdengar meriah ("bersorak-sorak"). Juga perjalanan hidup yang dapat meletihkan kini akan enteng dijalani. Selemah apapun orang akan mendapatkan kembali kekuatan karena Ia ada bersamanya. Dan itulah yang diwartakan dengan nada penuh gembira oleh orang-orang yang tadinya bisu bungkam seribu bahasa.

Acap kali orang merasa hidup batin sesak, tidak merdeka, ada keterbatasan ruang gerak, sering juga ada keleluasaan menalarkan hal-hal yang bersangkutan dengan hidup beriman. Pembicaraan ini tak usah dikenakan pada masalah kebebasan beragama atau perseteruan atas dasar agama. Itu soal lain. Perkembangan hidup rohani kerap ditandai dengan kebutaan, ketulian, serta ketertatih-tatihan batin. Dalam keadaan ini orang butuh pertolongan agar melihat kembali, mampu mengerti dan bisa berjalan cepat mengejar ketinggalan.

Nanti dalam ulasan bacaan Injil bagi hari Minggu ini (Mat 11:2-11) akan diuraikan bagaimana umat Perjanjian Baru menerapkan iman turun-temurun tadi kepada Yesus. Petikan Injil itu bahkan menampilkan Yesus yang mengutip Yes 35:5-6 guna menjelaskan siapa dirinya, yakni dia yang sudah diramalkan dalam nubuat tadi.


===============================


Injil Minggu Adven III/A 12 Desember 2010 (Mat 11:2-11)
ENGKAUKAH YANG DIJANJIKAN BAKAL DATANG?

Dalam Mat 11:2-11 diceritakan bagaimana Yohanes Pembaptis mengutus murid-muridnya kepada Yesus untuk memastikan apakah ia itu betul dia yang diwartakan bakal datang (ay. 2-3) dan jawaban Yesus (ay. 4-6). Selanjutnya, ketika murid-murid Yohanes telah pergi, Yesus berbicara kepada orang banyak mengenai Yohanes Pembaptis (ay. 7 dst.).

MENCARI TAHU - MEMASTIKAN - MENERIMA

Beberapa waktu sebelumnya, Yohanes Pembaptis ditangkap oleh Herodes Antipas (Mat 4:12). Ini perkara politik. Warta kenabian dan seruan pertobatannya Yohanes membuat guncangan di masyarakat dan dikhawatirkan akan membahayakan kedudukan Herodes di hadapan penguasa Romawi. Ada alasan lain. Yohanes pernah mengecam keras perkawinan Herodes dengan Herodias yang waktu itu masih bersuamikan saudara tiri Herodes sendiri (Mat 14:4; terlarang menurut Im 18:6). Di penjara Yohanes masih bisa menerima kunjungan murid-muridnya. Dari merekalah Yohanes mendengar tentang Yesus yang mulai dikenal di masyarakat.

Menurut Mat 3:11, Yohanes memaklumkan kedatangan dia yang lebih berkuasa daripadanya yang akan membaptis dengan Roh dan api sehingga orang dapat memasuki Kerajaan Surga setelah menerima baptisan tobat yang diserukannya. Tetapi belum jelas baginya siapa orangnya. Dalam pemaklumannya nama Yesus memang tidak disebut. Ketika Yesus datang kepadanya minta ikut dibaptis (ay. 13-15), Yohanes tentunya menduga bahwa dia inilah orangnya. Ada pengalaman rohani. Injil menggambarkannya dengan terdengarnya kata-kata dari langit bahwa Yesus itu anak terkasih dan mendapat perkenan ilahi (ay. 17.) Tetapi diakah orang yang dinanti-nantikan? Keragu-raguan ini tidak perlu ditafsirkan sebagai kekurangpercayaan. Dibutuhkan berita lebih lanjut yang bakal memastikan bahwa dia itulah orangnya. Iman yang hidup tetap butuh informasi yang aktual, bukan sekadar mengamini rumus-rumus kepercayaan saja.

TENTANG YOHANES PEMBAPTIS LAGI

Setelah murid-murid Yohanes pergi, Yesus mulai berbicara mengenai Yohanes. Dikatakannya bahwa orang-orang datang kepada tokoh itu karena ia tidak seperti "buluh digoyang angin" (ay. 7), sebuah ibarat yang mirip ungkapan Indonesia "seperti air di daun talas". Mereka datang untuk berguru kepada orang yang wataknya kuat, kepada orang yang berprinsip, berkepribadian. Itulah Yohanes Pembaptis.

Ditambahkan bahwa mereka tentunya tidak ke tempat sepi untuk menemui orang yang "berpakaian halus" (ay. 8-9). Mereka datang mendengarkan seorang nabi yang menyampaikan sabda Tuhan. Yohanes digambarkan memakai pakaian kasar dari bulu unta dan berikat pinggang kulit (Mat 3:4) seperti nabi zaman dulu (bdk. pakaian nabi Elia dalam 2 Raj 1:8)! Juga di zaman sekarang orang masih suka mendengar tokoh yang berintegritas kenabian tetapi yang tidak memaksa-maksakan penghayatan sendiri.

Siapakah yang dimaksud dengan "yang terkecil dalam Kerajaan Surga" yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, yang hingga kini tak ada yang melebihinya? Bila diingat kata-kata Yohanes Pembaptis sendiri, maka jelas yang dimaksud ialah Yesus. Dalam Mat 3:11 Yohanes menegaskan, akan datang yang lebih berkuasa daripadanya dan dia ini akan membaptis dengan Roh dan api. Tapi kemudian bagaimana bisa dijelaskan bahwa menurut Mat 11:11 Yesus itu "terkecil" dalam Kerajaan Surga? Gagasan paling kecil bisa dikenakan kepada orang yang ditugasi melayani orang lain. Dan dalam Mat 20:28 Yesus menerapkan gagasan melayani tadi kepada dirinya sendiri. Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Untuk membuat Yang Ilahi mendekat kepada manusia. Itulah kebesarannya.

Seandainya hari ini kita bertanya kepada Yesus, "Engkaukah dia yang bakal datang?", jawabannya akan sama. Ia akan mengajak kita memahami karya ilahi yang masih tetap berlangsung di antara kita di dunia ini kendati sering masih terselubung. Itulah jalan mengenalinya. Lalu, apa kita bisa mengharapkan diri kita juga akan dibicarakan oleh Yesus dengan para penghuni surga - seperti dulu ketika ia berbicara tentang Yohanes kepada orang banyak? Matt mengangguk penuh pengertian. Kita boleh merasa beruntung disertai Matt dalam Masa Adven ini.


Salam hangat,
A. Gianto


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy