Selasa, 21 Desember 2010 Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Selasa, 21 Desember 2010
Hari Biasa Pekan Khusus Adven

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita." <-–> Yeremia 23:5-6

Doa Renungan

Allah sumber kebahagiaan, Engkau selalu membahagiakan kami dengan semua karunia yang kami terima dalam kehidupan kami: kesehatan, keluarga, pekerjaan, sahabat. Semuanya membantu kami untuk mengalami kasih-Mu, seperti kehadiran Maria membuat Elisabet bahagia. Semoga kehadiran kami pun dapat membahagiakan setiap orang yang kami jumpai. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)

"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapeteka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Immanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45)

"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Roh Tuhan menggerakkan hidup manusia. Roh itu mempertemukan Maria dengan Elisabet. Pertemuan kedua insan yang terberkati itu merupakan pertemuan yang membahagiakan, yang memengaruhi seluruh hidup mereka berdua. Mereka percaya kepada Dia yang empunya Roh itu.

Kita pun menerima Roh Tuhan atau rahmat-rahmat-Nya setiap saat. Marilah kita bergegas membagikan kegembiraan atau rahmat Tuhan itu kepada sesama, dan berjuanglah terus untuk membagikan rahmat itu. Jangan sampai rahmat yang diberikan Tuhan itu menjadi tidak berkembang justru ketika berada di tangan kita. Kita mempunyai tanggung jawab sebagai saluran rahmat atau pembagi Roh Tuhan kepada sesama kita, seperti yang dialami oleh Elisabet dan Maria.

Marilah kita menghadirkan diri kita sebagai orang yang menerima Roh Tuhan atau rahmat-Nya. Kalau semangat ini yang menjiwai kita, maka perjumpaan kita dengan sesama menjadi perjumpaan yang membahagiakan dan selalu didambakan serta diupayakan oleh kita sendiri dan oleh siapa pun.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk senantiasa membawa Roh-Mu dalam hidupku, dan membagikan rahmat-rahmat-Mu kepada siapa pun, yang aku jumpai. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 20 Desember 2010 Hari Biasa Khusus Adven

Senin, 20 Desember 2010
Hari Biasa Khusus Adven

Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka. Mzm 141:5

Doa Pagi

Terimakasih ya Tuhan atas tanda yang Kauberikan kepada kami dengan lahirnya Sang Immanuel. Tambahkanlah kepada kami kesadaran yang cukup akan kehadiran-Mu sendiri di dalam hidup kami sepanjang hari ini. Amin.

Manusia boleh meminta kepada Tuhan Allah segala sesuatu sesuai dengan kebutuhannya. Namun permintaan yang benar hendaknya sesuai dengan kehendak Tuhan. Malalui nabi Yesaya, Allah yang Mahatinggi memberikan tanda keselamatan-Nya. Kesediaan seorang perempuan muda untuk mengandung dari Roh Kudus menjadi tanda awal terwujudnya Kerajaan Allah.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)

"Seorang perempuan muda akan mengandung."


Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” Tetapi Ahas menjawab, “Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!” Lalu berkatalah Nabi Yesaya, “Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda. Sesungguhnya seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Immanuel.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.

Salam Malaikat Gabriel kepada Perawan Maria memberikan harapan cerah kepada segala makhluk. Malaikat memberitakan kabar sukacita bahwa karya keselamatan Allah akan terlaksana. Allah akan segera memenuhi kerinduan umat manusia. Perawan Maria dipilih Allah karena kerendahan hatinya dan peri hidupnya yang saleh. Allah sangat berkenan kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)

"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf, dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau;” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hati, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang dikatakan mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Lalu malaikat itu meninggalkan Maria.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu peristiwa mengandung makna yang mendalam bagi hidup kita. Kita sering bertanya, Tuhan mau berkata apa melalui peristiwa itu? Apa yang Tuhan kehendaki? Pertanyaan ini mudah dijawab oleh orang yang imannya kuat. Bunda Maria memahami kehendak Allah melalui malaikat Gabriel. Kita pun mengerti kehendak Allah melalui peristiwa sehari-hari.

Doa Malam

Bapa di surga, sikap Maria dengan Fiat voluntas tua-nya membuka mata hatiku untuk menerima semua yang terjadi sepanjang hari ini. Tambahkanlah kekuatanku untuk menerimanya. Amin.


RUAH

Minggu, 19 Desember 2010 Hari Minggu Adven IV

Minggu, 19 Desember 2010
Hari Minggu Adven IV

TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit <--> Mzm 113:4

Antifon Pembuka

Hai langit, turunkanlah Sang Adil dari atas, hai awan, curahkanlah Dia. Hai bumi, bukalah dirimu, tunaskanlah Sang Penyelamat.

Doa Renungan

Ya Allah Bapa kami, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus, Putera-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya kami berkat sengsara dan salib-Nya diantar kepada kebangkitan yang mulia. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14)

"Seorang perempuan muda akan mengandung."

Beginilah firman Tuhan Allah kepada Ahas bin Yotam bin Azia, Raja Yehuda, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi, Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia, Immanuel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4b.5-6; Ul: 7c-10b)
1. Miliklah Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagad dan semua yang diam di dalamnya.
Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Orang yang bersih tangannya dan muni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.
Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (1:1-7)

"Yesus Kristus, keturunan Daud itu adalah Anak Allah."

Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan para dalam kitab-kitab suci. Pokok isinya ialah tentang Anak Allah, yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan sebagai Anak Allah yang berkuasa oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dia itulah Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya, kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Dan kamu yang telah dipan ggil menjadi milik Kristus, kamu pun termasuk di antara mereka. Kepada kamu semua yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai kamu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 1:23; 2/4)
Seorang gadis akan mengandung dan melahirkan putra, nama-Nya: Imanuel, Allah beserta kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:18-24)

"Yesus lahir dari Maria, tunangan Yusuf, anak Daud."

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu itu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi, ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi, dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel, yang berarti: Allah menyertai kita." Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan TUHAN SUNGGUH MENYERTAI KITA

Bacaan Injil Minggu terakhir pada Masa Adven tahun ini (Mat 1:18-24) menyampaikan sebuah tradisi mengenai kelahiran Yesus dari sudut pandang Yusuf, yang di dalam silsilah sebelum bacaan ini disebut sebagai "suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus" (Mat 1:16).

Dikatakan dalam Mat 1:18 dan 20 bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus sebelum hidup sebagai suami istri dengan Yusuf. Dalam adat-istiadat Yahudi, sejak usia remaja seorang gadis sudah dipertunangkan dengan calon suaminya jauh-jauh sebelum pernikahan, yang baru terjadi setelah kedua-duanya siap membangun rumah tangga yang mandiri. Ikatan ini dapat dibatalkan karena macam-macam alasan. Salah satunya ialah bila calon istri didapati mengandung sebelum pernikahan. Menurut hukum, bakal suami wajib membatalkan ikatan pertunangan tadi. Demikian pihak perempuan akan merdeka dan dapat diperistri orang lain secara sah. Kerap terjadi, perempuan yang bersangkutan tidak dimaui siapapun dan akan mendapat aib. Yusuf tidak hendak menyusahkan Maria, tapi tetap mau menaati hukum tadi. Maka ia bermaksud membatalkan pertunangannya dengan Maria secara "diam-diam", artinya, di hadapan dua saksi tetapi tanpa mengumumkannya. Dengan demikian pembatalan itu akan sah menurut hukum tetapi tidak mendatangkan aib bagi Maria. Sebelum niatan ini dijalankan, terjadilah sesuatu yang luar biasa. Dalam sebuah mimpi (ay. 20-21) malaikat Tuhan datang dan mengatakan kepada Yusuf agar jangan takut mengambil Maria sebagai istrinya. Malaikat itu menjelaskan bahwa anak yang dikandung Maria itu berasal dari Roh Kudus. Jadi kandungan itu bukan dari manusia dan Yusuf tak usah merasa terikat pada kewajiban mengikuti hukum adat. Selanjutnya diberitahukan bahwa anak tadi hendaknya diberi nama Yesus, artinya "Tuhan itu keselamatan". Yusuf pun melakukan yang diperintahkan kepadanya oleh sang malaikat.

PENJELASAN MATIUS

Bagi umat kalangan Matius, kelahiran Yesus itu jelas bukan kejadian lumrah. Yesus dikandung dari Roh Kudus tetapi dilahirkan secara manusiawi oleh Maria dan dibesarkan oleh Yusuf. Matius memberikan penjelasan kejadian yang tidak biasa ini lewat kata-kata malaikat dalam mimpi Yusuf tadi. Dalam ay. 22 ditambahkan, semua yang dikatakan malaikat tadi menggenapkan nubuat nabi Yesaya 7:14 yang menyebutkan bahwa seorang anak dara akan melahirkan anak lelaki yang dikenal dengan nama Imanuel, yang artinya "Tuhan menyertai kita".

Teks Ibrani Yes 7:14 memakai kata yang maknanya ialah anak perempuan yang sudah dewasa, tapi belum menikah. Dalam teks Yunani, yakni teks yang dipakai Matius, kata itu diterjemahkan sebagai dengan sebuah kata yang artinya "perawan". Perbedaan dalam terjemahan ini memang bahan menarik bagi telaah teks Kitab Suci, tapi tak usah dijadikan dasar perbincangan mengenai keperawanan Maria. Matius menulis Injilnya bagi mereka yang percaya bahwa Maria itu perawan yang mengandung dari Roh Kudus. Sebaiknya lebih dipahami bahwa yang ditekankan dalam kutipan dari Yes 7:14 itu ialah kelahiran sang "Imanuel", yang artinya "Allah menyertai kita". Ia tidak lagi membiarkan manusia sendirian. Dan mulai saat itu kehadiran "Imanuel" memang menyertai manusia sepanjang zaman. Nanti dalam penutupan Injil Matius (28:20) diperdengarkan kata-kata Yesus, "...ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."

Kisah kelahiran Yesus yang bukan kejadian biasa ini diceritakan juga oleh Lukas, tapi dengan penekanan yang berbeda. Bila Matius mencerminkan ingatan dari kalangan Yusuf, Lukas menceritakan kelahiran Yesus dari sudut pandang Maria. Namun intinya sama: anak itu dikandung dari Roh Kudus (Mat 1:20, Luk 1:35), Maria dan Yusuf bertunangan ( Mat 1:18, Luk 1:27), perintah agar anak yang lahir nanti dinamai Yesus (Mat 1:21 kepada Yusuf, Luk 1:31 kepada Maria), kelahiran Yesus di Betlehem (Mat 2:5, Luk 2:4), Yesus besar di Nazaret (Mat 2:23, Luk 1:51-52). Matius menampilkan perasaan Yusuf, pergulatan rohaninya, rasa hormatnya yang besar terhadap Yang Keramat yang mendatanginya. Juga ditonjolkan perhatian Yusuf terhadap Maria dan Yesus. Ia betul-betul menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai bapa keluarga ini.

Pembaca dari kalangan Yahudi yang menjadi pengikut Yesus dari generasi pertama menangkap maksud penekanan pada Yusuf tadi. Dalam adat keluarga Yahudi, pendidikan seorang anak sejak tidak lagi menyusu ibunya hingga akil balig pada usia 12-13 tahun menjadi tanggung jawab bapa keluarga. Begitulah kebesaran hati Yusuf, kepekaannya, kematangan imannya ikut membentuk pribadi Yesus. Pembaca Injil Matius mengerti apa artinya menjadi anak yang dibesarkan oleh orang seperti Yusuf itu. Juga menjadi jelas bahwa karya "Tuhan menyelamatkan umat-Nya" itu menjadi tepercaya justru karena memakai jalan manusiawi. Karya Roh Kudus, daya luar alam itu baru betul-betul bisa membawakan keselamatan bila tumbuh dan menjadi besar dalam lingkungan yang sungguh manusiawi. Inilah kiranya keyakinan iman orang-orang yang terungkap dalam kisah Matius tadi.

SIAPA TUJUAN WARTA INI

Sebetulnya kisah kelahiran dan masa kecil Yesus tidaklah mutlak perlu untuk menjelaskan karya, penderitaan, kebangkitan Yesus nanti. Injil yang paling awal, yakni Injil Markus, tidak memuat kisah itu. Begitu pula dalam Injil Yohanes tidak didapati kisah yang mirip. Bagi Yohanes jelas Firman yang mengawali segala sesuatu itu "telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita" (Yoh 1:14). Dan ini cukup guna mengungkapkan kehadiran Yang Ilahi dalam ujud manusia. Maklumlah, Injil Yohanes ditulis bagi orang-orang yang sudah paham akan karya penebusan yang dijalankan Yesus dan sudah maju jauh dalam pengetahuan hidup batin dan berhasrat maju terus. Injil Markus sebaliknya disiapkan sebagai pegangan ringkas bagi mereka yang baru mulai tertarik untuk mengenal siapa Yesus itu. Lalu, setelah tahap awal ini dilalui, apa yang terjadi? Orang tentu butuh pendalaman. Kepada mereka inilah Injil Matius dan Lukas ditulis. Penjelasannya begini. Orang yang sudah mulai kenal Yesus dan hidup menurut wartanya ("setelah mendengar Markus"), tentu ingin mengenal asal usul Yesus. Karena itulah Matius dan Lukas menuliskan tradisi mengenai kelahirannya.

Nanti mereka yang maju lebih jauh tidak butuh bertanya-tanya mengenai asal-usul badaniah dan peristiwa-peristiwa di seputar kelahiran dan masa kecil Yesus. Kepada mereka itulah Injil Yohanes berbicara. Ditekankan hubungan dengan Bapa. Diungkapkan pula keinginan Yesus untuk berbagi "sangkan paran", berbagi kehidupan rohani yang sejati dengan orang-orang yang dikasihinya dan setia kepadanya. Tentu saja pengetahuan ini hanya dapat dicapai bukan dengan usaha sendiri, bukan pula oleh orang yang belum masuk dan mendalami sampai utuh. Kisah kelahiran Yesus dalam Matius mengarahkan orang ke sana.

MENYONGSONG HARI NATAL

Suasana menyongsong pesta Natal sudah terasa lama. Hiasan Natal terlihat di mana-mana. Kita saling berkirim kartu dan pesan Natal. Apakah orang-orang sekarang ini seperti umatnya Matius atau Lukas dulu, umat yang menjadi dewasa dan maju terus dan mau mendalami makna kehadiran Kristus di tengah-tengah umat manusia? Bila warta kisah kelahiran Yesus dimaksud untuk memajukan hidup rohani, apa masih ada relevansinya bagi kebanyakan orang pada zaman kita ini? Khususnya di bumi Indonesia?

Tetap berlaku ajakan untuk mulai mengenal lebih jauh siapa Yesus yang diikuti orang banyak, siapa dia yang diimani sepanjang zaman sebagai Penyelamat itu. Orang beriman bisa pula menjadi seperti Matius dan Lukas. Mereka mulai mencari tahu asal usul Yesus sehingga pengenalan mereka semakin dalam. Baik Lukas maupun Matius menekankan hadirnya daya ilahi ("Maria mengandung dari Roh Kudus") dan penerimaan utuh dari pihak Maria dan Yusuf. Yang dilakukan Yusuf diungkapkan Matius dalam bacaan hari ini. Menerima karya ilahi dalam ujud yang amat mengguncang tadi menjadi ungkapan iman yang paling nyata. Yusuf itu orang yang bisa menerima kehadiran ilahi yang tidak lumrah sekalipun dan tetap menghormatinya. Bahkan ia memeliharanya dengan penuh perhatian. Ia memikirkan kepentingan Maria, tidak hanya mau meninggalkannya begitu saja. Kemudian ia juga berani mendengarkan Yang Keramat yang mengubah rencananya sama sekali. Ia bersedia menjadi orang yang bertanggung jawab membesarkan Yesus. Ringkasnya, Yusuf itu pribadi yang dapat dipercaya karena juga bisa mempercayai. Mendalami peristiwa kelahiran Yesus dalam terang Injil Matius itu merayakan kebesaran hati seorang manusia yang bukan saja memungkinkan karya Allah dapat mulai terjadi, tetapi juga yang memelihara dan membesarkannya. Dan semuanya ini terjadi dengan tak banyak kata. Orang beriman yang ingin maju menjadi pemerhati gerak-gerik Yang Ilahi tentu dapat belajar banyak dari Yusuf si pendiam itu.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 18 Desember 2010 Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Sabtu, 18 Desember 2010
Hari Biasa Pekan Khusus Adven

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." (Yesaya 11:1)

Doa Renungan

Allah sumber kebijaksanaan, terima kasih atas rahmat-Mu yang kami terima hari ini. Kami juga bersyukur atas anugerah Santo Yusuf sebagai teladan kebijaksanaan dalam menaati perintah-Mu. Maka kami mohon Bapa, semoga Engkau berkenan membantu kami hari ini untuk berlaku bijaksana dalam setiap tugas, perkataan dan perbuatan kami, sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Nabi Yeremia menubuatkan bahwa Tuhan akan menumbuhkan sebuah Tunas Adil bagi Daud. Inilah ramalan akan datangnya Mesias dari garis keturunan Daud. Dengan cara ini pula, Tuhan mewujudkan berkat-berkat perjanjian-Nya, yaitu damai dan keadilan di tengah umat-Nya.

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia (23:5-8)

"Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud."

Beginilah firman Tuhan, "Sesungguhnya, waktunya akan datang bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, dan akan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri. Dalam zamannya, Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberkan orang kepadanya: "Tuhan Keadilan Kita.Sebab itu, beginilah firman Tuhan, waktunya akan datang bahwa orang tidak lagi mengatakan 'Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir," melainkan "Demi Tuhan yang hidup, yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Allah telah mencerai-beraikan mereka'; maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1.2.12-13.18-19)

1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
3. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, hanya Dia yang melakukan perbuatan ajaib! Terpujilah nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, pemimpin umat, yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai, datanglah dan bebaskanlah kami dengan lengan perkasa.

Yusuf menjadi figur sentral dalam kisah kelahiran Yesus versi Mateus. Dia menerima pewahyuan ilahi lewat seorang malaikat dalam mimpinya. Kelahiran Yesus mengawali zaman keselamatan Mesianis yang sudah diantisipasi dalam Perjanjian Lama. Yesus sendiri mewujudkan kehadiran Allah di antara umat-Nya dengan cara yang sama sekali baru. Ia menjadi Immanuel, Allah beserta kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:18-24)

"Yesus akan lahir dari Maria yang bertunangan dengan Yusuf anak Daud."

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Immanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Terkadang kita mengalami kegentaran hati, kebimbangan, atau keragu-raguan dalam memutuskan atau menentukan pilihan hidup kita; apalagi kalau keputusan atau pilihan itu sifatnya sangat menentukan. Berbagai aspek dipertimbangkan, cara-cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal pun dimanfaatkan semuanya, termasuk meminta masukan dari pihak lain, dan/atau memohonkan kekuatan dari Tuhan.

Marilah kita belajar dari Yusuf, suami Maria. Keputusan yang diambil oleh Yusuf tidak menodai kenyataan dirinya yang telah dikenal sebagai orang yang tulus hati. Kita pun berusaha agar keputusan yang diambil tetap sejalan dengan kebaikan atau kebijaksanaan yang telah membentuk kepribadian kita seperti sekarang ini.

Yusuf berani mengubah sikap dan keputusannya setelah mempertimbangkan dengan saksama dan mendapat pertimbangan baru. Kita pun harus berani mengubah keputusan dan berubah sikap kalau ternyata kita mendapatkan pertimbangan baru yang lebih baik, meskipun mungkin dengan pengorbanan yang lebih besar dan menempuh jalan yang lebih panjang dan berliku.

Kita berhasil mencontoh Yusuf kalau kita senantiasa memprioritaskan hal-hal yang baik dan terpuji. Juga mendengarkan masukan lain dari orang yang benar, yang kita yakini bahwa dalam diri mereka itulah Tuhan hadir untuk membantu kita dalam menggapai kebenaran.

Ya Tuhan, bantulah aku, anak-anak-Mu, untuk senantiasa mendengarkan amanat kasih dan kebenaran-Mu, meskipun yang memberatkanku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Reungan dan Catatan Harian

Antifon O

Tujuh Kali Pemakluman
oleh: P. William P. Saunders *


Apakah itu “Antifon O”?
~ seorang pembaca di Alexandria

“Antifon O” menunjuk pada ketujuh antifon yang didaraskan (atau dimadahkan) sepanjang periode khusus dalam Masa Adven yang dikenal sebagai Hari Biasa Khusus Adven, yakni pada tanggal 17 Desember hingga 23 Desember.

Asal mula “Antifon O” ini secara tepat tidak diketahui. Boethius (± 480-524) membuat sedikit catatan mengenainya, dengan demikian memberikan gambaran mengenai keberadaannya pada masa itu. Dalam Biara Benediktin Fleury (sekarang Saint-Benoit-sur-Loire), Antifon O ini didaraskan oleh abbas dan pemimpin biara lainnya dengan urutan menurun, dan kemudian sebuah hadiah diberikan kepada masing-masing anggota komunitas. Pada abad kedelapan, Antifon O dipergunakan dalam perayaan-perayaan liturgi di Roma. Sebab itu orang dapat menyimpulkan bahwa dalam suatu cara tertentu, Antifon O telah menjadi bagian dari tradisi liturgis kita sejak masa awali Gereja.

Antifon O berfungsi ganda. Masing-masing antifon menggarisbawahi suatu gelar bagi Mesias: O Sapientia (O Kebijaksanaan), O Adonai (O Tuhan), O Radix Jesse (O Tunas Isai), O Clavis David (O Kunci Daud), O Oriens (O Surya Pagi), O Rex Gentium (O Raja Para Bangsa) and O Emmanuel (O Imanuel). Masing-masing antifon juga berhubungan dengan nubuat Yesaya mengenai kedatangan Mesias. Marilah sekarang kita melihat masing-masing antifon dengan sekedar suatu contoh dari nubuat Yesaya yang berkenaan dengannya:

O Sapientia: “O Tuhan, yang mahabijaksana, semuanya Kau atur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.” Yesaya telah menubuatkan, “Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN” (11:2-3) dan “Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan” (28:29).

O Adonai: “O Tuhan, pemimpin umat, yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai, datanglah dan bebaskanlah kami dengan lengan perkasa.” Yesaya telah menubuatkan, “Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang” (11:4-5); dan “Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita” (33:22).

O Radix Jesse: “O Tuhan, Tunas Isai, yang menjulang di tengah bangsa-bangsa, bebaskanlah kami, dan jangan berlambat.” Yesaya telah menubuatkan, “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah” (11:1) dan “Pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia” (11:10). Patut diingat bahwa Isai adalah ayah Raja Daud, dan Mikha telah menubuatkan bahwa Mesias akan berasal dari keluarga dan keturunan Daud dan dilahirkan di kota Daud, yaitu Betlehem (Mikha 5:1).

O Clavis David: “O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah, dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan.” Yesaya telah menubuatkan, “Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” (22:22) dan “Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya” (9:6).

O Oriens: “O Tuhan, cahaya abadi dan surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.” Yesaya telah menubuatkan, “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar” (9:1).

O Rex Gentium: “O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kau bentuk dari tanah.” Yesaya telah menubuatkan, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (9:5) dan “Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang” (2:4).

O Emmanuel: “O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami.” Yesaya telah menubuatkan, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (7:14). Patut diingat bahwa “Imanuel” berarti “Allah menyertai kita”.

Menurut Professor Robert Greenberg dari San Francisco Conservatory of Music, para biarawan Benediktin menggubah antifon-antifon ini dengan suatu tujuan tertentu. Jika orang mulai dari gelar terakhir dan mengambil huruf pertama dari masing-masing gelar itu - Emmanuel, Rex, Oriens, Clavis, Radix, Adonai, Sapientia - maka terbentuklah kata-kata Latin “ero cras” yang berarti, “Esok, Aku akan datang”. Sebab itu, Tuhan Yesus, yang kedatangannya kita persiapkan sepanjang Masa Adven dan yang kita sapa dengan ketujuh gelar Mesianis ini, sekarang berbicara kepada kita, “Esok, Aku akan datang”. Jadi, Antifon O tidak hanya mendatangkan kerinduan dalam persiapan Adven kita, melainkan juga mendatangkan suatu akhir yang penuh sukacita!

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : “Straight Answers: A Seven-Fold Announcement” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
disesuaikan dengan : “Misale Romawi Indonesia, Buku Bacaan II, Bacaan Misa Harian”; Komisi Liturgi KWI; Penerbit Obor 1987
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

Jumat, 17 Desember 2010 Hari Biasa Khusus Adven

Jumat, 17 Desember 2010
Hari Biasa Khusus Adven

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu. Mzm 119:41

Doa Pagi

Ya Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Engkau telah memberi kuasa pada Yakub untuk senantiasa memberkati anak-anaknya. Berkatilah aku di awal hari ini agar langkahku senantiasa dalam kuasa-Mu. Amin.

Keturunan Yakub adalah cikal bakal bangsa Israel. Bangsa pilihan Allah ini menjadi sangat besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lainnya. Yakub memberikan wejangan kepada anak-anaknya tentang masa depan Israel. Segala kuasa akan diserahkan Allah kepada mereka, yang mencapai puncaknya pada kedatangan seorang Pribadi, yaitu Mesias sang Penyelamat.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (49:2. 8-10)

"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."

Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Silsilah Yesus ini sangat penting di dalam rentetan sejarah penyelamatan Allah. Matius mau menunjukkan posisi Yesus dalam sejarah keselamatan mulai Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Janji keselamatan Allah mulai Abraham, Ishak, dan Yakub segera terlaksana dalam pribadi Yesus. Allah benar-benar setia memenuhi janji keselamatan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:1-17)

"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kita mengenal istilah “jasmerah”, jangan sampai melupakan sejarah. Dengan merunut sejarah, kita dapat menghargai jasa-jasa para pendahulu. Kita masing-masing mempunyai rentetan keturunan. Kita perlu mengenal sejarah para pendahulu agar tali kekerabatan tidak mati. Silsilah Yesus menunjukkan sejarah keselamatan Allah yang sangat panjang.


Doa Malam

Terimakasih Tuhan, atas orang tua dan nenek moyangku. Lewat mereka, aku ada sekarang ini. Terimalah arwah mereka dan ampunilah dosa mereka. Amin.


RUAH

Kamis, 16 Desember 2010 Hari Biasa Pekan III Adven

Kamis, 16 Desember 2010
Hari Biasa Pekan III Adven

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. <---> Yes 54:10

Doa Renungan

Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau menciptakan aku karena cinta-Mu. Engkau menyatakan cinta-Mu lewat berbagai peristiwa hidupku, juga peristiwa-peristiwa yang sulit aku terima. Ajarlah aku menerima dengan iman setiap peristiwa hidupku hari ini agar aku mampu bekerja sama dalam rencana keselamatan-Mu. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (54:1-10)

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan. “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat. Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu. Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri. Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan. Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya. Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi. Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan. “Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu. “Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah membebaskan daku.
Ayat. (Mzm 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus. Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:.4.6)
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. Alleluya =>

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:24-30)

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari? Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kalian pergi? Melihat nabi? Benar! Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi. Karena tentang dia ada tertulis, ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.’ Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.” Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes Pembaptis. Dia memberikan pembelaan habis-habisan tentang Sang Pembuka Jalan. Yohaneslah yang terbesar dari semua manusia, hidup dan pewartaannya melebihi seorang nabi. Pewartaan Yohanes pun efektif mempertobatkan orang-orang yang mau diselamatkan oleh Tuhan.

Betapa penting memberikan penghargaan atau apresiasi kepada sesama terhadap apa yang sudah dilakukannya. Apresiasi itu bukan hanya demi suatu kesaksian kebenaran, melainkan juga pengakuan akan sebuah pengorbanan dan cinta serta pelayanan. Apresiasi itu memungkinkan orang untuk semakin melakukan hal terbaik yang masih bisa diperbuatnya. Bagi pemberi apresiasi, hal itu berguna sebagai ungkapan kejujuran, kerendahan hati, dan keberanian yang mementingkan kebenaran. Mementingkan kebenaran berarti menjunjung tinggi orang yang melakukannya.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk menghargai karya kasih dan pelayanan dari sesamaku. Bantulah aku dan sesamaku untuk saling menguatkan di jalan kebenaran. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy