| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 15 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Sabtu, 15 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa <---> Mrk 2:17


Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Orang beriman diundang untuk percaya pada kekuatan Sabda Allah. Sebab Sabda Allah telah menjadi nyata dalam hidup dan karya Yesus. Dalam diri-Nya, kita menemukan rahmat dan kasih Allah yang sejati.

Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)

"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."

Saudara-saudara, sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref.
1. 2 | 3 1 2 3 | 2 . 2 2 3 4 | 3 1 2 3 | 2 .1 | 1 . ||
Sab-da- Mu ya Tu - han, a- da- lah Roh dan ke- hi -dup - an
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.

Ketidaksempurnaan manusia tidak menghalangi Yesus untuk melibatkan manusia dalam karya-Nya. Sebaliknya Dia mau menyempurnakan hidup orang tersebut dari kelemahannya dengan cara memanggil dia untuk hidup dan berkarya bersama-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam pertemuan lingkungan, entah pendalaman iman Bulan Kitab Suci, APP, atau Adven, kerap kali umat yang datang hanya itu itu saja. Sebagian merasa enggan datang karena merasa tidak mendapat apa-apa; yang lain karena malas; dan ada yang lagi karena pernah kecewa atau sakit hati. Kelompok yang terakhir cenderung melihat pribadi dan kesalahan yang pernah dilakukannya sebagai yang tidak terpisahkan.


Bagaimana Yesus dapat makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa? Karena Yesus mencintai setiap pribadi meskipun membenci dosa-dosanya. Yesus mau menjadi sahabat para pendosa dan tinggal di antara mereka agar mereka mengalami belas kasih dan kerahiman Allah. Surat Rasul Paulus kepada jemaat Ibrani mengatakan tentang Dia, ”Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibr. 4:15).


Dari Yesus kita belajar, pertama, untuk menjadi saudara bagi setiap orang, kendati tetap membenci dosa-dosa mereka. Tindakan Yesus ini merupakan wujud betapa Allah mengasihi mereka. Kedua, mengalami sendiri betapa besar kerahiman-Nya bagi diri kita yang berdosa ini. Yesus tetap mau menemani manusia pendosa dan mengampuni segala dosa betapa pun besarnya.


Bantulah aku dengan rahmat-Mu ya Tuhan agar aku berani bergaul dengan semua orang dan berbelas kasih seperti Engkau. Amin.


Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 14 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 14 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

WALAU TAAT ITU SUSAH

"Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga." --- Ibr 4:11

Doa Pagi

Bapa, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengerti Sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sehingga Sabda yang kami renungkan hari ini, sungguh mengubahkan kami untuk semakin serupa dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Allah menyelamatkan kita bersama yang lain. Oleh karena itu, orang-orang yang diselamatkan tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan harus memperhatikan keselamatan sesamanya. Hanya dengan demikian, keselamatan kita akan mencapai kesempurnaannya.

Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:1-5.11)

"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."

Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

Iman membuat orang tidak pernah kehabisan akal untuk berjumpa dan merasakan kuasa kasih Allah. Dan Allah tidak akan menunda-nunda lagi untuk memberikan kepadanya kuasa kasih-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)

"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."


Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

MULAI dari leher gunung hingga ke puncak Gunung Slamet, semuanya hanyalah pasir lepas. Setiap kali mendaki satu langkah, rasanya langsung melorot dua langkah. Kaki pun rasanya semakin lunglai.

"Ayo Jane, semangat lihat itu puncak sudah dekat," seru Juan menyemangati. Jane mendongak dan memang puncak tampak sudah dekat. Ia pun mengempos semangatnya dan mendaki lagi. Namun, setelah sampai di puncak apa yang terjadi? itu hanyalah sebidang tanah datar dan di depannya masih ada tanjakan lagi.

"Ayo Jane, itu tanjakannya pendek kok, puncak sudah dekat!" Jane pun mendaki lagi, namun lagi-lagi itu bukan puncak. Di depannya masih tegak dengan gagahnya tanjakan yang harus didakinya.

Pengalaman itu terjadi berkali-kali hingga akhirnya Jane terduduk lelah, "Aku nyerah, deh". "Jane, apa artinya perjuanganmu selama ini sejak berangkat dari rumah, jika sekarang sudah menyerah? Padahal, engkau sudah melewatkan sebagian besar yang harus kaulewati?" Hati Jane pun tergugah, dengan menggigit bibir ia berusaha untuk kembali mendaki dan mendaki, dan .... akhirnya puncak pun tercapai. Oh betapa indahnya....

Menjadi orang yang baik memang banyak sekali rintangannya. Berusaha untuk tidak pernah mencontek, harus menghadapi ejekan teman. Berusaha untuk rajin berdoa dan ke gereja, harus berusaha melawan rasa malas. Berusaha untuk rajin menolong orang tua, harus mengorbankan jam bermain dan bersenang-senang. Semua itu rasanya membuat kita ingin menyerah saja.

Tapi, berjuanglah terus untuk taat sebagai anak-anak Allah! Tuhan meminta kita harus sampai ke tempat perhentian-Nya, yang hanya bisa kita capai jika kita setia untuk berkenan di hati-Nya. Di tempat perhentian-Nya itulah kita bisa berjumpa dengan Yesus untuk beristirahat selama-lamanya dalam kebahagiaan dan kesembuhan yang seutuh-utuhnya. Tak heran, demi bertemu Yesus, si lumpuh dan teman-temannya sampai membongkar atap. Mari kita juga membongkar semua kelemahan yang dapat menghalangi kita bertemu Yesus.

Yesus, biarlah kerinduan hatiku untuk bertemu denganmu jauh lebih kuat daripada segala keinginan duniawiku. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 13 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 13 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

IMAN YANG HIDUP

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! (Mzm 95:7)

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, atas kehendak-Mu sendiri aku telah ditahirkan dari segala dosaku. Tuntunlah aku sepanjang hari ini agar aku mampu membantu-Mu mentahirkan orang lain dengan kesaksianku akan kemaharahiman-Mu. Amin.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)

"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."

Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya. 2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)

"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."

Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


DEBRO, adalah nama sebuah kampung yang hendak kami tuju. Letaknya sangat terpencil dan untuk mencapainya perlu naik mobil melewati hutan-hutan dan menyusuri tepian jurang. Di sana ada banyak orang yang kelaparan karena kemarau panjang mengeringkan semua kebun mereka. Anak-anak kecil di sana kurus dan kurang gizi.

Sudah dua kali kami ke sana, dan kini untuk yang ketiga kalinya kami ke sana lagi membawa bahan-bahan makanan untuk mereka. Ketika mobil membelok di tikungan yang tajam, tiba-tiba seekor tupai berlari cepat melintasi jalan. Teman kami yang menyupir sangat kaget dan membanting setir. Namun, astaga! Mobil kami melaju menuju jurang! Syukurlah ada pohon di lereng yang membuat mobil kami tersangkut sehingga tidak terjun bebas ke dasar jurang.

Akan tetapi, bagaimana nasib kami sekarang? Tenaga kami tidak mungkin kuat menarik mobil itu kembali ke jalan, padahal ada begitu banyak anak kelaparan yang menanti kedatangan kami penuh harap. Berjam-jam kami menunggu dalam bingung. Syukurlah ketika sore hari sebuah truk lewat dan supirnya dengan ramah menawarkan bantuan untuk menarik mobil kami dengan truknya. Akhirnya, malam hari kami tiba di Derbo dan menceritakan pengalaman kami. Anehnya, anak-anak yang mendengar cerita kami tidak terkejut seolah tidak ada kejadian apa-apa.

"Hai, kalian mengerti tidak? Kami tadi hampir mati lho,?" Namun, sambil tertawa mereka menjawab, "Kami tahu Kakak pasti selamat, karena Kakak kan membawa makanan untuk kami. Jadi, Tuhan pasti menjaga Kakak."

Sering kali kita terlalu khawatir akan banyak hal, padahal tiada sesuatu pun dalam dalam hidup kita yang lepas dari pandangan Tuhan. Dan Tuhan yang memandang kita adalah Tuhan yang baik, yang segera mengulurkan tangan-Nya begitu kita memanggil-Nya. Asal kita mau percaya dan mendengarkan suara-Nya, kita akan memasuki tanah perjanjian, yaitu sebuah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan bersama Tuhan.

Tuhan yang baik, berilah aku telinga yang senantiasa mendengarkan bimbingan-Mu, dan hati yang selalu percaya akan kasih-Mu. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 12 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 12 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

"Sebab tidak setiap pengetahuan itu berguna, tetapi kasih itu membangun" --- 1 Kor 8:1

Doa Renungan

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah memanggil dan mengutus banyak nabi dan rasul, untuk menyampaikan warta pertobatan dan penyelamatan. Curahkanlah rahmat-Mu, agar hati kami semakin terbuka untuk dapat bekerjasama dengan-Mu. Semoga warta yang kami bagikan ini sungguh lahir dari pengalaman iman yang dalam. Dampingi dan terangi kami dalam pergulatan iman, agar semakin jernih. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Yesus merendahkan diri-Nya sampai habis-habisan agar dapat menyelamatkan umat manusia sepenuh-penuhnya. Ia tidak hanya hidup bersama manusia, melainkan juga hidup seperti yang dialami oleh manusia. Dan dengan cara ini, kita telah memperoleh anugerah keselamatan sepenuh-penuhnya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)

"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."


Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka-hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Yesus adalah Allah yang bebas bertindak, tidak tergantung pada tanggapan manusia. Dia tidak terpesona oleh pujian dan sanjungan manusia. Dia berbuat baik karena memang Dia baik adanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)

"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."

Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang ibu merasa tidak ”betah” bila TV di rumahnya mati. Apa pun stasiun TV yang penting tetap menyala, bahkan sebelum tidur pun TV harus tetap bersinar. Bila anak atau suaminya mematikan TV tersebut maka ia akan bangun sambil marah dan menyalakannya lagi. Suami dan anaknya sudah kewalahan menghadapi ketergantungan sang ibu pada alat penerima siaran itu. Keheningan sepertinya tidak lagi berharga. Kesunyian menjadi sesuatu yang menakutkan atau dihindari.

Kita perlu belajar dari Yesus. Di tengah-tengah kesibukan-Nya, Dia masih menyempatkan diri untuk hening. Pagi-pagi benar Yesus pergi ke tempat sunyi dan berdoa di sana. Masuk ke dalam keheningan dan doa merupakan prasyarat bagi Yesus untuk tetap berkarya dan menyadari tujuan panggilan-Nya. Relasi dengan Bapa-Nya menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi karya Yesus memberitakan Injil. Diperlukan usaha dan niat untuk tekun dalam doa, menyediakan diri agar Tuhan menyapa dan berbicara.

Keheningan menjadi sesuatu yang langka, terlebih bagi masyarakat di kota-kota besar. Kesunyian tidak menarik, sering kali menakutkan bagi sebagian orang, padahal keberanian masuk ke dalam kesunyian membuat orang bertumbuh dewasa. Berani masuk dalam keheningan berarti menerima diri dan berjumpa dengan Allah. Ingatlah bahwa untuk tidur saja manusia rata-rata menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari. Bukankah itu berarti ada cukup saat membiarkan Dia bekerja?

Semoga aku semakin berani masuk ke dalam keheningan ya Tuhan, karena di sana Engkau bersabda kepadaku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 11 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 11 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. <---> 1Yoh 4:8

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena berkat perlindungan-Mu aku boleh bangun dengan sehat pada pagi hari ini. Berkat perlindungan-Mu pula, tidak ada satu pun roh jahat yang bisa mencelakakan diriku. Berilah kekuatan iman agar aku bisa menolak segala godaan roh jahat dalam pikiranku sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Berkat sengsara dan kematian-Nya, Yesus dimuliakan oleh Allah. Melalui Dia, Allah menyelamatkan dan memuliakan semua makhluk ciptaan-Nya. Pengorbanan Yesus tidak akan pernah sia-sia.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)

"Yang disempurnakan dengan penderitaan."

Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehinga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.

Yesus mengajar dengan penuh kuasa karena Dia mengajar dengan kuasa Allah. Dia mempunyai kuasa seperti yang dimiliki oleh Allah, maka kuasa jahat pun tunduk kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)

"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."

Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

ANDRA, itulah nama dosen idolaku. Orangnya masih muda, tapi gelar Doktor sudah terpancang gagah di depan namanya. Mengajarnya bagus, orangnya ramah, apalagi kalau sudah berpakaian kasual, wuah, rasanya tidak ada yang lebih menarik daripadanya. Mulai dari pemain bola yang paling guanteng sampai aktor yang paling keren, kalah semua!

Suatu sore aku diajak sahabatku jalan-jalan. "Ada rumah makan baru, tempatnya asyik banget," begitu dia promosi. "Di sana ada tamannya yang luas dan kita bisa jalan-jalan dulu sebelum makan." Tanpa pikir panjang aku pun segera mengiyakan, dan berjalan-jalanlah kami sore itu.

Ketika sedang asyik menikmati taman, mendadak sontak, Anggie sahabatku menggamit lenganku. "Lihat itu di depan," ujarnya sambil menunjuk sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang bergandengan tangan mesra. Gubrak! Hampir aku tak dapat percaya mataku. Bagaimana mungkin, "Bukankah itu Pak Andra dan Bu Dewi?" "Betul," jawab Anggie. "Tapi, Bu Dewi itu sudah punya suami dan anak, kan?" "Betul," jawab Anggie bingung bagai terserap melihat adegan perselingkuhan di depan matanya.

Berhati-hatilah, sebaiknya jangan mengidolakan siapa pun di dunia ini, melainkan cukup Yesus saya yang menjadi idola kita. Mengapa? Sebab setiap manusia ada kelemahan, sehingga manusia dapat mengecewakan kita. Sebaliknya, Yesus tidak akan pernah mengecewakan kita karena Ia adalah sempurna adanya dan kasih-Nya setia bagi kita. Bahkan, banyak teman kita yang hidupnya hancur karena kecewa dengan idolanya. Saat Romo idolanya mengecewakan, ia tidak mau ke Gereja lagi. Saat dosen idolanya mengecewakan, ia tidak mau belajar lagi.

Bayangkan, bahkan roh jahat saja mengenali Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah . Yesus memang mahatinggi, semua telah ditaklukkan di bawah kaki-Nya. Karena itu layaklah kita meninggikan Dia dan menjadikan idola dalam hidup kita; sumber teladan hidup kita.

Oh Yesus, biarlah kekagumanku kepada-Mu semakin bertambah dari hari ke hari, kekaguman yang membakar semangatku untuk dapat menjadi seperti-Mu. Amin.

Oase Rohani, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 10 Januari 2011 Hari Biasa Pekan I

Senin, 10 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I

"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." <--> Mrk 1:17

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengampun, terimakasih atas rahmat pengampunan yang selalu Engkau tawarkan dan berikan kepada-Ku. Aku ingin mensyukuri rahmat pengampunan-Mu itu dengan menjadi penjala manusia seperti yang Kaukehendaki. Berilah aku kekuatan agar sepanjang hari ini aku mampu menjala manusia melalui seluruh sikap dan tindakanku. Amin.

Tak ada kata lelah bagi Allah untuk menyelamatkan umat manusia, ciptaan-Nya. Dia terus mengirimkan para utusan-Nya, bahkan Putera-Nya terkasih diberikan sebagai tebusan dosa-dosa umat-Nya. Kasih Allah sungguh nyata dalam hidup dan karya Yesus. Kepada-Nyalah kita harus percaya.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)

"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."

Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Sebagai utusan Allah, Yesus mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Kedatangan-Nya membuahkan pertobatan bagi semua orang yang percaya. Dan untuk melanjutkan tugas yang sangat mulia ini, Yesus membutuhkan orang-orang yang rela diutus-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)

"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Seorang remaja putri menemukan album foto orangtuanya. Ia membuka-buka album itu dan membayangkan peristiwa-peristiwa saat bersama orangtuanya. Saat masih bayi, ulang tahun pertama, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya.

Peristiwa-peristiwa itu membuatnya haru sekaligus bahagia membayangkan betapa besar dia dicintai. Sebuah foto kenangan dapat membangkitkan rasa syukur dan bahagia. Membaca dan merenungkan Kitab Suci lebih dari sekadar melihat kenangan masa lampau, melainkan menemukan pribadi Yesus yang hidup kembali saat ini dan di sini. Allah menyatakan Diri kepada manusia sekarang ini juga. Yesus berkarya memanggil dan mengutus para murid sekarang ini juga. Harapan-Nya ialah sekarang ini juga kita mengarahkan pandangan pada-Nya, menemukan dasar kehidupan kita pada-Nya.

Mulai dengan hal-hal kecil, misalnya dengan memandang orang-orang di sekitar kita sebagai orang-orang berharga dan dikasihi oleh Allah, melepaskan pikiran dan pandangan negatif tentang sesama, dan berniat berbuat baik membawa orang kepada Yesus. Kerajaan Allah sudah mulai nyata dalam Diri Yesus. Kita semua dipanggil dan diutus untuk ambil bagian di dalamnya.

Tuhan, betapa indahnya mengalami kasih-Mu melalui pengalaman-pengalaman sederhana. Bukalah mata hatiku untuk menemukan Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 09 Januari 2011 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 09 Januari 2011
Pesta Pembaptisan Tuhan
(Hari Minggu Biasa I)


“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum." (Yes 42:3)

Antifon Pembuka

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putera-Mu, ketika sesudah pembaptisan-Nya di sungai Yordan, Ia keluar dari air, dengan disaksikan oleh Roh Kudus yang turun pada-Nya seperti burung merpati. Kami pun telah Kauangkat menjadi putera dan puteri-Mu, ketika kami dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon semoga kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (42:1-4.6-7)

"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."

Beginilah firman Tuhan, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepadanya Aku berkenan. Aku menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya." Beginilah firman Tuhan, "Aku, Tuhan telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b+9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (10:34-38)

"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata. "Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:13-17)

"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, "Akulah yang mesti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!" Lalu Yesus menjawab kepadanya kata-Nya, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kisah pembaptisan Yesus di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis, mengingatkan saya akan pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang guru agama Katolik, ketika saya duduk di bangku SMP. Saat itu guru kami bertanya: “Apakah dengan pembaptisan mau menyatakan bahwa sebenarnya Yesus pun memiliki dosa?”.

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus,

Upacara pembaptisan sendiri sudah berakar di dalam tradisi Yahudi. Ada tuntutan bahwa seseorang perlu membersihkan dirinya dari dosa dan kenajisan lewat suatu upacara permandian, sehingga ia dapat mengikuti suatu upacara agama (bdk. Im 15:5,8,10,13; 16:4). Inisiasi dengan upacara pembaptisan di kalangan Yahudi pada zaman Yesus antara lain sebagai pengenangan akan bangsa Yahudi yang melintasi Laut Merah. Gerakan Yohanes Pembaptis yang membaptis umat Yahudi, muncul dalam bingkai tersebut. Pembaptisan dilakukan dalam rangka pertobatan dan mempersiapkan orang dalam menghadapi “murka Allah yang akan datang” (Mat 3:4). Pertobatan melalui pembaptisan merupakan jalan keluar agar Allah mengampuni dosa.

Pembaptisan pada dasarnya merupakan hal yang cukup biasa, tetapi menjadi luar biasa manakala “tamu” yang datang meminta untuk dibaptis adalah Yesus sendiri. Di sinilah kita dapat memahami keheranan, kebingungan dan mungkin juga kegelisahan yang dialami oleh Yohanes saat itu. Oleh karenanya, secara spontan Yohanes mencegah Yesus. Tidak mungkin dirinya membaptis orang yang lebih besar darinya (Mat 3:14-15). Justru dirinyalah yang seharusnya dibaptis oleh Yesus. Keberatan itu kemudian memperoleh tanggapan dari Yesus: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Mat 3:15). Tanggapan itu sekaligus menjelaskan bagaimana Yesus yang tak berdosa dapat mengalami suatu baptis pertobatan.

Saudara-saudari yang dikasihi Allah.

Baik Yesus maupun Yohanes merupakan cerminan pribadi yang dengan kerendahatiannnya taat kepada Allah. Yohanes berusaha membiarkan dirinya menuruti (= sejajar) dengan kemauan Yesus. Ketakutan dan keraguan dalam dirinya bukan lagi menjadi halangan untuk melakukan perintah Yesus. Yesus sendiri memberi teladan bagaimana memenuhi kehendak Allah. Sangat berbeda dengan kaum Farisi yang menganggap dirinya istimewa dan tidak mau dibaptis oleh Yohanes pembaptis (bdk. Luk 7:30). Dengan dibaptis, maka Yesus melakukan kehendak Allah secara penuh. Ia tidak hanya bisa mengajar para pengikut-Nya, tetapi mampu menjadi figur Anak Allah sejati yang taat pada Bapa-Nya. Status sebagai anak Allah semata-mata muncul karena sikap penyerahan diri dan kepatuhan yang utuh pada kehendak Bapa. "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (Mat 3:17). Kepatuhan, ketaatan, sikap penyerahan diri dan akhirnya percaya pada kehendak Allah hanya mungkin terjadi kalau ada kerendahatian.

Peristiwa pembaptisan Yesus sekaligus juga mau mengingatkan kita akan makna baptis yang kita terima. Dengan baptis, manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali serupa sebagai anak-anak Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh materai yang tak terhapuskan (bdk. Kan. 849). Unsur yang nampak di sini adalah bahwa kita juga disatukan dengan Kristus sebagai Anak Allah. Kristus telah tinggal dalam diri kita. Alhasil umat beriman pun mempunyai perutusan yang sama seperti Kristus di dunia. Setelah dibaptis, seperti Dia, kita diajak untuk “berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis” (Kis 10:38). Kita menjadi Anak Allah sekaligus juga Hamba Allah. Melalui pembaptisan, Roh Allah dicurahkan kepada hati semua umat beriman “supaya ia menyatakan hukum-Nya kepada bangsa-bangsa” (Yes 42:1). Kita semua yang telah dibaptis akhirnya dipanggil untuk mewartakan keselamatan kepada semua orang. Baptisan memeteraikan seseorang untuk menjalani perutusannya sebagai pewarta Kerajaan Allah. Kesadaran menjalani hidup sebagai sebuah perutusan ilahi harus terus menerus bergema dalam hati semua orang beriman.

Oleh karena itu, sikap rendah hati harus menjadi sebuah disposisi batin yang terus menerus dimiliki oleh seorang Hamba Allah. Kerendahatian memampukan kita menjalankan tugas – tugas pelayanan yang dipercayakan pada kita secara sempurna. Kerendahatian membantu kia untuk senantiasa taat pada kehendak Allah yang bergema di dalam hati dan diri. Kerendahatian itu pulalah yang membuat kita memasrahkan segala daya upaya pada penyelanggaraan ilahi. Hamba Allah dalam konteks dewasa ini adalah setiap orang yang mengabdi tanpa pamrih, yang rela menjalankan tugas rutin sehari-hari tanpa merasa bosan. Semuanya semata-mata karena Allah yang berkehendak dan mengutus diri kita.


Salam,

Prasetyo H.Wicaksono

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy