Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pendalaman Pertemuan Prapaskah Lingkungan Keuskupan Agung Semarang 2011 - Minggu Prapaskah IV: Merancang Aksi sebagai Wujud Pertobatan
Minggu Prapaskah IV
Merancang Aksi sebagai Wujud Pertobatan
Merancang kegiatan konkrit sebagai Aksi Nyata Prapaskah – Paskah supaya menjadi orang katolik sejati sebagai wujud pertobatan sejati
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam Pembuka
3.Pengantar: (oleh Pemandu)
-Menyampaikan syukur dan terimakasih atas ketekunan dan kesetiaan umat dalam mengikuti
pertemuan APP.
-Maksud pertemuan ke empat ini : merancang aksi nyata sebagai buah pertobatan dan
nantinya tanda “kebangkitan”.
4.Ungkapan dan Bentuk Tobat (ditentukan sendiri)
5.Doa Pembuka:
Allah Bapa Mahabaik. Engkau merencanakan dan melaksanakan karya penciptaanMu baik adanya. Engkau juga berkenan melibatkan kami dalam karya penciptaanMu di dunia ini. Kami hendak merencanakan aksi nyata kami sebagai buah pertobatan dan tanda kebangkitan kami. Tuntunlah kami dengan Roh KudusMu, agar kami dapat menemukan yang terbaik yang perlu kami lakukan. Engkau yang memulai pekerjaan baik di antara kami, akan menyelesaikannya pula. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu yang wafat dan bangkit bagi kami, bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
PERENCANAAN
6.Bacaan: Yakobus 4:12-17
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
7.Membuat kesepakatan rencana aksi
(Pemandu menyampaikan kembali hasil pembicaraan pertemuan III, yakni hal-hal yang
masih perlu dilakukan untuk mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati, kemudian
mengajak umat untuk membuat prioritas yakni:
1.Kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dan mendasar dengan semangat seperti yang dikatakan
St.Yakobus, sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup
dan berbuat ini dan itu."
2.Dari antara kebutuhan yang paling mendesak, mana saja yang bisa dilakukan?
(konkret: rutin, khusus// jangka pendek–jangka panjang).
3.Perencanaan dibuat secara riil meliputi : kegiatannya, waktu dan tempat pelaksanaan,
penanggungjawab, anggaran dan sumber dana, dll.
4.Kegiatannya tidak dibatasi hanya satu kegiatan
5.Kegiatan yang diusulkan untuk tingkat paroki (diusulkan kepada Dewan Paroki)
Catatan: Kegiatan yang direncanakan tidak hanya untuk satu kali, tetapi sebagai kegiatan yang berkelanjutan, karena upaya mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati tidak cukup hanya dengan satu kali kegiatan, melainkan harus terus menerus.
8.Nyanyian Tanggapan/Persembahan
9.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10.Doa Umat (Disiapkan oleh lingkungan masing-masing)
11.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
12.Doa Bapa kami (bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Kami bersyukur atas karya penciptaan dan penyelenggaraanMu atas hidup kami. Kami persembahkan segala yang kami rencanakan untuk kami laksanakan sebagai buah dari pertobatan kami dalam rahmat kerahimanMu. Semoga kebangkitan puteraMu yang akan kami rayakan pada perayaan paskah yang akan datang, menggugah dan menggerakkan kami untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik demi terwujudnya rencanaMu atas diri kami. Berkatilah usaha kami dalam menghadirkan KerajaanMu di dunia ini. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
14.Pengumuman: (disampaikan pengumuman berkaitan dengan pertemuan yang akan datang)
15.Mohon Berkat P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Panduan APP KAS 2011: Inilah Orang Katolik Sejati
Merancang Aksi sebagai Wujud Pertobatan
Merancang kegiatan konkrit sebagai Aksi Nyata Prapaskah – Paskah supaya menjadi orang katolik sejati sebagai wujud pertobatan sejati
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam Pembuka
3.Pengantar: (oleh Pemandu)
-Menyampaikan syukur dan terimakasih atas ketekunan dan kesetiaan umat dalam mengikuti
pertemuan APP.
-Maksud pertemuan ke empat ini : merancang aksi nyata sebagai buah pertobatan dan
nantinya tanda “kebangkitan”.
4.Ungkapan dan Bentuk Tobat (ditentukan sendiri)
5.Doa Pembuka:
Allah Bapa Mahabaik. Engkau merencanakan dan melaksanakan karya penciptaanMu baik adanya. Engkau juga berkenan melibatkan kami dalam karya penciptaanMu di dunia ini. Kami hendak merencanakan aksi nyata kami sebagai buah pertobatan dan tanda kebangkitan kami. Tuntunlah kami dengan Roh KudusMu, agar kami dapat menemukan yang terbaik yang perlu kami lakukan. Engkau yang memulai pekerjaan baik di antara kami, akan menyelesaikannya pula. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu yang wafat dan bangkit bagi kami, bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
PERENCANAAN
6.Bacaan: Yakobus 4:12-17
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
7.Membuat kesepakatan rencana aksi
(Pemandu menyampaikan kembali hasil pembicaraan pertemuan III, yakni hal-hal yang
masih perlu dilakukan untuk mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati, kemudian
mengajak umat untuk membuat prioritas yakni:
1.Kebutuhan-kebutuhan yang mendesak dan mendasar dengan semangat seperti yang dikatakan
St.Yakobus, sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup
dan berbuat ini dan itu."
2.Dari antara kebutuhan yang paling mendesak, mana saja yang bisa dilakukan?
(konkret: rutin, khusus// jangka pendek–jangka panjang).
3.Perencanaan dibuat secara riil meliputi : kegiatannya, waktu dan tempat pelaksanaan,
penanggungjawab, anggaran dan sumber dana, dll.
4.Kegiatannya tidak dibatasi hanya satu kegiatan
5.Kegiatan yang diusulkan untuk tingkat paroki (diusulkan kepada Dewan Paroki)
Catatan: Kegiatan yang direncanakan tidak hanya untuk satu kali, tetapi sebagai kegiatan yang berkelanjutan, karena upaya mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati tidak cukup hanya dengan satu kali kegiatan, melainkan harus terus menerus.
8.Nyanyian Tanggapan/Persembahan
9.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10.Doa Umat (Disiapkan oleh lingkungan masing-masing)
11.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
12.Doa Bapa kami (bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Kami bersyukur atas karya penciptaan dan penyelenggaraanMu atas hidup kami. Kami persembahkan segala yang kami rencanakan untuk kami laksanakan sebagai buah dari pertobatan kami dalam rahmat kerahimanMu. Semoga kebangkitan puteraMu yang akan kami rayakan pada perayaan paskah yang akan datang, menggugah dan menggerakkan kami untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik demi terwujudnya rencanaMu atas diri kami. Berkatilah usaha kami dalam menghadirkan KerajaanMu di dunia ini. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
14.Pengumuman: (disampaikan pengumuman berkaitan dengan pertemuan yang akan datang)
15.Mohon Berkat P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Panduan APP KAS 2011: Inilah Orang Katolik Sejati
Pendalaman Pertemuan Prapaskah Lingkungan Keuskupan Agung Semarang 2011 - Minggu Prapaskah IIII: Bagaimana menjadi orang Katolik sejati
Minggu Prapaskah III
Bagaimana Menjadi Orang Katolik Sejati
Menemukan hal-hal yang masih diperlukan untuk menjadi katolik sejati berdasarkan ARDAS KAS 2011-2015
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam
3.Pengantar oleh Pemandu (beberapa hal yang perlu disampaikan) :
-Ucapan selamat datang dan bertemu kembali dalam rangkaian pertemuan prapaskah 2010
(Pemandu bisa juga menanyakan kabar umat).
-Pokok pembicaraan pertemuan ketiga ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya
yakni untuk menemukan atau menginventarisir hal-hal yang masih dibutuhkan untuk
menjadi katolik sejati.
4.Ungkapan tobat dan mohon ampun (rumus dan modelnya bisa dipilih sendiri)
5.Doa Pembuka :
Allah Bapa Pembaharu Dunia. Berkat kehadiran Yesus PuteraMu yang menderita, wafat, dan bangkit, Engkau membaharui dunia. Baharuilah hidup kami sebagai orang katolik sejati. Bukalah hati dan pikiran kami untuk menemukan hal-hal yang masih kami perlukan untuk menyempurnakan kehidupan kami. Kami akan berusaha sebaik-baiknya agar hidup dan persekutuan kami menandakan kehadiran KerajaanMu dan bermakna bagi dunia di sekitar kami. Demi Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Penebus kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
PENDALAMAN
6.Bacaan: Injil Matius 19:16-22
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
7.Menemukan kebutuhan menuju kekatolikan yang sejati (sharing/usul/diskusi)
Pengantar (oleh Pemandu)
-Kesempuranaan hidup seseorang kadang diukur dengan terpenuhinya kebutuhan kebutuhan pribadinya (harta/kekayaan, jabatan, status sosial, karier, rutinitas hidup keagamaan). Akibatnya, terkadang orang menjadi sulit untuk menemukan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi lebih sempurna.
-Berpangkal dari bacaan Injil yang kita baca tadi, kita menemukan bahwa pemuda yang datang kepada Yesus juga sudah merasa cukup dalam menjalankan hidup keagamaan. Ia juga merasa bahwa untuk mencapai hidup kekal, sudah cukuplah dengan apa yang ia jalankan. Ia menunggu pengukuhan oleh Yesus. Namun betapa kaget ketika Yesus masih menuntut yang lainnya yakni hendaknya ia menjual segala miliknya dan memberikannya kepada orang miskin. Karena hal itu tidak ada dalam pikirannya, apalagi ia harus kehilangan apa yang ada padanya, ia mundur dari hadapan Yesus.
-Kita mungkin juga sudah menjalankan kewajiban keagamaan kita, tidak pernah melanggar hukum, tidak berbuat jahat kepada orang lain, rajin berdoa dan mengikuti kegiatan-kegiatan Gereja dan masyarakat. Pertanyaannya adalah “sudah cukupkah semua itu jika kita ingin disebut orang katolik sejati?
-Atau dengan memperhatikan pokok-pokok cita-cita Arah Dasar KAS 2011-2015, apa yang masih kita perlukan atau kita lakukan supaya menjadi orang katolik sejati dengan
ciri-ciri antara lain:
- Punya pengalaman relasi pribadi/pengalaman mistik dengan Allah.
- Hidup bermakna dan bernilai bagi umat maupun masyarakat (signifikan dan relevan): terbuka untuk membantu korban bencana alam baik katolik maupun non katolik.
- Mempunyai semangat belaskasih dan solidaritas terhadap kaum KLMTD.
- Imannya mendalam dan tangguh (mau terus belajar/berkatekese).
- Terlibat membangun kesejahteraan umum di tengah pluralitas kehidupan sebagai pribadi katolik yang militan segaligus misioner.
- Mempunyai perhatian dalam mengembalikan dan menjaga keutuhan ciptaan melalui cinta lingkungan hidup.
(Pemandu atau petugas yang ditunjuk, mencatat apa yang disampaikan oleh umat. Dan untuk menutup diskusi/sharing ini, pemandu mengulangi pokok-pokok pembicaraan atau hasil inventarisasi kebutuhan)
8.Lagu renungan/tanggapan
9.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10.Doa Umat (dipersiapkan sebelumnya)
11.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
12.Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Mahasempurna, puji syukur dan terima kasih kami hunjukkan kepadaMu atas bimbingan Roh KudusMu dalam pertemuan kami ini. Kami Kautuntun untuk menemukan jalan menuju kesejatian hidup sebagai murid-murid Yesus Kristus PuteraMu. Semoga kami tidak hanya puas dengan apa yang telah kami terima dan kami laksanakan sampai saat ini; melainkan kami terus bersemangat untuk menemukan hal-hal baru seturut kehendakMu demi terwujudnya cita-cita seluruh umatMu di Keuskupan Agung Semarang. Berkatilah karya dan hidup keluarga-keluarga kami agar memperoleh damai sejahtera. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
14.Pengumuman/Pesan:
Tugas: memikirkan dan membicarakan di dalam keluarga masing-masing, apa yang kira-kira bisa diusulkan sebagai rencana kegiatan (masing-masing pribadi, keluarga, lingkungan, paroki) untuk mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati?
15.Mohon Berkat
P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Panduan APP KAS 2011, Inilah Orang Katolik Sejati
Bagaimana Menjadi Orang Katolik Sejati
Menemukan hal-hal yang masih diperlukan untuk menjadi katolik sejati berdasarkan ARDAS KAS 2011-2015
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam
3.Pengantar oleh Pemandu (beberapa hal yang perlu disampaikan) :
-Ucapan selamat datang dan bertemu kembali dalam rangkaian pertemuan prapaskah 2010
(Pemandu bisa juga menanyakan kabar umat).
-Pokok pembicaraan pertemuan ketiga ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya
yakni untuk menemukan atau menginventarisir hal-hal yang masih dibutuhkan untuk
menjadi katolik sejati.
4.Ungkapan tobat dan mohon ampun (rumus dan modelnya bisa dipilih sendiri)
5.Doa Pembuka :
Allah Bapa Pembaharu Dunia. Berkat kehadiran Yesus PuteraMu yang menderita, wafat, dan bangkit, Engkau membaharui dunia. Baharuilah hidup kami sebagai orang katolik sejati. Bukalah hati dan pikiran kami untuk menemukan hal-hal yang masih kami perlukan untuk menyempurnakan kehidupan kami. Kami akan berusaha sebaik-baiknya agar hidup dan persekutuan kami menandakan kehadiran KerajaanMu dan bermakna bagi dunia di sekitar kami. Demi Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Penebus kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
PENDALAMAN
6.Bacaan: Injil Matius 19:16-22
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
7.Menemukan kebutuhan menuju kekatolikan yang sejati (sharing/usul/diskusi)
Pengantar (oleh Pemandu)
-Kesempuranaan hidup seseorang kadang diukur dengan terpenuhinya kebutuhan kebutuhan pribadinya (harta/kekayaan, jabatan, status sosial, karier, rutinitas hidup keagamaan). Akibatnya, terkadang orang menjadi sulit untuk menemukan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi lebih sempurna.
-Berpangkal dari bacaan Injil yang kita baca tadi, kita menemukan bahwa pemuda yang datang kepada Yesus juga sudah merasa cukup dalam menjalankan hidup keagamaan. Ia juga merasa bahwa untuk mencapai hidup kekal, sudah cukuplah dengan apa yang ia jalankan. Ia menunggu pengukuhan oleh Yesus. Namun betapa kaget ketika Yesus masih menuntut yang lainnya yakni hendaknya ia menjual segala miliknya dan memberikannya kepada orang miskin. Karena hal itu tidak ada dalam pikirannya, apalagi ia harus kehilangan apa yang ada padanya, ia mundur dari hadapan Yesus.
-Kita mungkin juga sudah menjalankan kewajiban keagamaan kita, tidak pernah melanggar hukum, tidak berbuat jahat kepada orang lain, rajin berdoa dan mengikuti kegiatan-kegiatan Gereja dan masyarakat. Pertanyaannya adalah “sudah cukupkah semua itu jika kita ingin disebut orang katolik sejati?
-Atau dengan memperhatikan pokok-pokok cita-cita Arah Dasar KAS 2011-2015, apa yang masih kita perlukan atau kita lakukan supaya menjadi orang katolik sejati dengan
ciri-ciri antara lain:
- Punya pengalaman relasi pribadi/pengalaman mistik dengan Allah.
- Hidup bermakna dan bernilai bagi umat maupun masyarakat (signifikan dan relevan): terbuka untuk membantu korban bencana alam baik katolik maupun non katolik.
- Mempunyai semangat belaskasih dan solidaritas terhadap kaum KLMTD.
- Imannya mendalam dan tangguh (mau terus belajar/berkatekese).
- Terlibat membangun kesejahteraan umum di tengah pluralitas kehidupan sebagai pribadi katolik yang militan segaligus misioner.
- Mempunyai perhatian dalam mengembalikan dan menjaga keutuhan ciptaan melalui cinta lingkungan hidup.
(Pemandu atau petugas yang ditunjuk, mencatat apa yang disampaikan oleh umat. Dan untuk menutup diskusi/sharing ini, pemandu mengulangi pokok-pokok pembicaraan atau hasil inventarisasi kebutuhan)
8.Lagu renungan/tanggapan
9.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10.Doa Umat (dipersiapkan sebelumnya)
11.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
12.Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Mahasempurna, puji syukur dan terima kasih kami hunjukkan kepadaMu atas bimbingan Roh KudusMu dalam pertemuan kami ini. Kami Kautuntun untuk menemukan jalan menuju kesejatian hidup sebagai murid-murid Yesus Kristus PuteraMu. Semoga kami tidak hanya puas dengan apa yang telah kami terima dan kami laksanakan sampai saat ini; melainkan kami terus bersemangat untuk menemukan hal-hal baru seturut kehendakMu demi terwujudnya cita-cita seluruh umatMu di Keuskupan Agung Semarang. Berkatilah karya dan hidup keluarga-keluarga kami agar memperoleh damai sejahtera. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
14.Pengumuman/Pesan:
Tugas: memikirkan dan membicarakan di dalam keluarga masing-masing, apa yang kira-kira bisa diusulkan sebagai rencana kegiatan (masing-masing pribadi, keluarga, lingkungan, paroki) untuk mewujudkan diri sebagai orang katolik sejati?
15.Mohon Berkat
P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Panduan APP KAS 2011, Inilah Orang Katolik Sejati
Pendalaman Pertemuan Prapaskah Lingkungan Keuskupan Agung Semarang 2011 - Minggu Prapaskah II Sudah sejatikah keKatolikkanku/kita?
Minggu Prapaskah II
Sudah sejatikah keKatolikanku/kita?
(menemukan dan memahami tuntutan dan perutusan menjadi katolik dari ARDAS KAS 2011-2015)
PEMBUKAAN
1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar oleh Pemandu (beberapa hal yang perlu disampaikan):
- Syukur atas berkat Tuhan (berbagai macam berkat bisa disebutkan), terutama berkat Tuhan yang mempersatukan umat dalam persekutuan murid-murid Kristus
- Mengingat pertemuan I: mendalami tanda-tanda kekatolikan dalam hidup Ibu Amiani; mendengarkan rumusan dan keterangan singkat ARDAS KAS 2011-2015
- Pokok Pertemuan Minggu II Prapaskah:
a. Berrefleksi tentang tuntutan-tuntutan dan perutusan kita menjadi katolik sejati berdasarkan ARDAS KAS 2011-2015 dalam terang Sabda Tuhan tentang Natanael
b. Membuat penegasan: dalam keadaan sekarang, sudah cukupkah kita disebut/menjadi Katolik Sejati?
4. Ungkapan tobat dan mohon ampun (rumus dan model dapat dipilih sendiri)
5. Doa Pembuka
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasempurna, syukur kepada-Mu kami unjukkan pada saat ini atas panggilan dan perutusan kami sebagai murid-murid Yesus Kristus Putra-Mu. Dalam diri Putra-Mu itu kami telah Engkau himpun sebagai umat-Mu di Keuskupan Agung Semarang dan dengan kuasa Roh Kudus Engkau menuntun langkah hidup kami melalui Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang supaya kami mampu menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah masyarakat kami. Semoga kehadiran kami di tengah masyarakat sungguh-sungguh bermakna dan bernilai bagi umat, masyarakat, dan lingkungan hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
6. Membaca Sabda Tuhan (Yohanes 1:43-51)
Sekali peristiwa, Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
7. Refleksi:
1. Pengantar Refleksi
12. Doa Bapa Kami (bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Mahasempurna dan sumber hidup sejati. Kami bersyukur kepadaMu atas anugerah panggilan hidup menjadi sempurna sebagai murid-muridMu yang sejati. Pada Masa prapaskah ini, kami Engkau beri kesempatan untuk menerima kesejatian hidup darimu melalui pertobatan kami dan karyaMu yang agung di tengah-tengah kami yakni rahmat pengampunan dosa. Semoga tuntutan-tuntutan menjadi orang katolik sejati tidak membebani kami, melainkan merupakan perutusanMu bagi kami untuk kami wujudkan dalam ketulusan dan sukacita. Berkatilah perjuangan hidup kami menuju kesempurnaan sebagaimana Engkau kehendaki. Demi Yesus Kristus PuteraMu, yang hdiup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
Salam Maria...
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus...
14.Pengumuman/Pesan :
Tugas: meresapkan tuntutan-tuntutan untuk menjadi orang katolik sejati dengan pertanyaan : Apa yang masih kita butuhkan (masing-masing) supaya kesejatian sebagai orang katolik bisa terwujud?
15.Mohon Berkat
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Buku Panduan APP KAS 2011: Inilah orang Katolik sejati
Sudah sejatikah keKatolikanku/kita?
(menemukan dan memahami tuntutan dan perutusan menjadi katolik dari ARDAS KAS 2011-2015)
PEMBUKAAN
1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar oleh Pemandu (beberapa hal yang perlu disampaikan):
- Syukur atas berkat Tuhan (berbagai macam berkat bisa disebutkan), terutama berkat Tuhan yang mempersatukan umat dalam persekutuan murid-murid Kristus
- Mengingat pertemuan I: mendalami tanda-tanda kekatolikan dalam hidup Ibu Amiani; mendengarkan rumusan dan keterangan singkat ARDAS KAS 2011-2015
- Pokok Pertemuan Minggu II Prapaskah:
a. Berrefleksi tentang tuntutan-tuntutan dan perutusan kita menjadi katolik sejati berdasarkan ARDAS KAS 2011-2015 dalam terang Sabda Tuhan tentang Natanael
b. Membuat penegasan: dalam keadaan sekarang, sudah cukupkah kita disebut/menjadi Katolik Sejati?
4. Ungkapan tobat dan mohon ampun (rumus dan model dapat dipilih sendiri)
5. Doa Pembuka
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasempurna, syukur kepada-Mu kami unjukkan pada saat ini atas panggilan dan perutusan kami sebagai murid-murid Yesus Kristus Putra-Mu. Dalam diri Putra-Mu itu kami telah Engkau himpun sebagai umat-Mu di Keuskupan Agung Semarang dan dengan kuasa Roh Kudus Engkau menuntun langkah hidup kami melalui Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang supaya kami mampu menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah masyarakat kami. Semoga kehadiran kami di tengah masyarakat sungguh-sungguh bermakna dan bernilai bagi umat, masyarakat, dan lingkungan hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
6. Membaca Sabda Tuhan (Yohanes 1:43-51)
"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
Sekali peristiwa, Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
7. Refleksi:
1. Pengantar Refleksi
- Bacaan Injil Yoh 1:43-51 memuat beberapa kata kunci penting yakni "Ikutilah Aku", "telah menemukan Dia", "adakah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?", "mari dan lihatlah", "inilah orang Israel sejati", "tidak ada kepalsuan"
- Berawal dari Panggilan Yesus kepada Filipus untuk mengikuti-Nya, Filipus mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus (pengalaman mistik). Filipus mengatakan bahwa ia telah menemukan Yesus (ini dikehendaki Yesus dan menjawab kerinduan hati Filipus). Natanael yang mendapat informasi dari Filipus, merasa bahwa ia belum mempunyai pengenalan dan pengalaman pribadi terhadap Yesus. Maka Natanael bertanya secara jujur, polos, dan kedalaman hatinya, dengan keterbukaan hati untuk mengerti dan mengenal Yesus secara pribadi. Itulah yang ditanggapi Yesus dengan mengatakan "Inilah orang Israel sejati".
- Sedangkan dari ARDAS KAS 2011-2015, kita menemukan teks sebagai berikut:
Umat Allah KAS sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus dalam bimbingan Roh Kudus, berusaha menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum
Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat: pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok.
Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah, dan bunda Gereja.
Allah yang memulai pekerjaan baik diantara kita akan menyelesaikannya (bdk. Fil 1:6)
Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang (Ardas KAS) untuk pertama kalinya disusun pada tahun 1984. Ardas KAS lahir dari gagasan Mgr Julius Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung Semarang ke-3, untuk menjadikan keluarga beriman demi masyarakat. Dengan Ardas, Mgr Julius Darmaatmaja, SJ berkeinginan menyusun pedoman pastoral semacam Gaudium et spes
(Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam dunia modern. Dokumen ini merupakan hasil Konsili Vatikan II yang disahkan pada 7 Desember 1965) untuk Keuskupan Agung Semarang. Dalam perjalanannya, Ardas dialami oleh paroki-paroki sebagai inspirasi, peneguh, pemerkaya, dan/atau pengritisi dinamika pastoral yang terjadi. Ardas dihidupi sebagai arah pastoral pemberdayaan umat. Ardas menjadi semacam Ajaran Sosial Gereja yang kontekstual bagi Keuskupan Agung Semarang.
Ada dua pokok besar yang menjadi isi bagian pertama Ardas 2011-2015. Pokok pertama adalah jati diri Gereja. Pokok yang kedua adalah perutusan Gereja. Kedua pokok tersebut bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan karena keduanya bagai dua sisi keping mata uang. Gereja lahir mengemban perutusan Yesus Kristus, yakni menghadirkan Kerajaan Allah. Dari perutusan inilah Gereja membentuk jatidirinya.Alinea I berisi , JIWA ARAH DASAR - VISI KEHIDUPAN MENGGEREJA KAS. Jiwa Arah Dasar KAS adalah JATI DIRI: Persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus. Sedangkan perutusannya adalam Dalam bimbingan Roh Kudus menghadirkan Kerajaan Allah menuju: Gereja KAS yang semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan bagi masyarakat.
Alinea II berisi Tugas Kehidupan Umat Allah yakni MENGEMBANGKAN HABITUS BARU Dalam konteks keprihatinan dan harapan akan adanya kehidupan yang: ADIL, DAMAI, SEJAHTERA, dan DEMOKRATIS
Habitus baru dibangun menuju TATANAN HIDUP BARU.
Habitus baru tersebut adalah:
1. Beriman mendalam dan tangguh
2. Ambil bagian dalam kesejahteraan umum.
Alinea III berisi [i] Bentuk dan semangat GERAKAN PASTORAL yang dibangun adalah:
1. Pengembangan Umat Allah dengan cara Optimalisasi peran kaum awam.
2. Pemberdayaan KLMTD
3. Terlibat dalam mengembalikan keutuhan ciptaan.
Alinea IV menegaskan adanya KOMITMEN GERAKAN: MISTIK-POLITIS meneladan dan berlindung pada Bunda Maria, Bunda Gereja
Alinea V berisi LANDASAN dan PENEGUHAN IMAN;
2. Penegasan tentang Kesejatian hidup sebagai orang Katolik (umat diajak untuk berdiskusi, diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya)
- Berdasarkan Injil Yohanes 1:43-51 dan Teks ARDAS KAS 2011-2015 yang tadi kita baca, orang katolik yang seperti apa sehingga bisa dikatakan sebagai orang katolik sejati?
- Kalau kita melihat kenyataan keadaan hidup kita sekarang ini, apakah orang lain sudah bisa mengadakan "inilah orang katolik sejati?"
(Setelah dianggap cukup diskusinya, pemandu menegaskan beberapa hal pokok tuntutan-tuntutan supaya bisa menjadi orang katolik sejati , misalnya- Punya pengalaman relasi pribadi/ pengalaman mistik dengan Allah dan terus membangun relasi itu
- Hidup bermakna dan bernilai bagi umat maupun masyarakat (signifikan dan relevan)
- Imannya mendalam dan tangguh (mau terus belajar/berkatekese)
- Terlibat di tengah pluralitas kehidupan sebagai pribadi katolik yang militan sekaligus misioner
8. Nyanyian tanggapan
Misalnya (pilihan renunganpagi)
(Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829)
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memahsyurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
atau PS 367
1. Mari kita renungkan, sabda wahyu Tuhan, dalam iman dan hormat, dalam pengharapan; Kitab mulia pusaka kita; warta kebenaran, kabar keselamatan.
2. Dalam Kitab nan suci kita menemukan rahasia rencana cinta kasih Tuhan; warkat cinta-Nya kepada kita, sabda hati Bapa, pernyataan diri-Nya.
3. Kita kukuh percaya akan sabda Tuhan. Biar musnah segala, sabda-Nya bertahan; janji ilahi jaminan suci. Umat pilihan-Nya akan berbahagia.
4. Kala kita berduka, hampir putus asa, sabda Kitab tercinta menguatkan kita; kabar gembira penuh karunia, dasar pengharapan, sampai akhir dunia.
9. Kolekte Prapaskah
(bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10. Doa Umat:
(Doa umat disusun oleh lingkungan masing-masing)
11. Doa ARDAS KAS
Allah Bapa yang Mahakuasa
kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan-mu
dalam gerak langkah umat-Mu
di Keuskupan Agung Semarang
untuk menghadirkan Kerajaan Allah
secara lebih signifikan dan relevan
bagi Gereja dan masyarakat.
Utuslah Roh Kudus-Mu
agar dengan iman yang semakin mendalam dan tangguh
kami dapat berperan aktif/ dalam mengembangkan habitus baru
berdasarkan semangat Injil
di tengah masyarakat kami di Indonesia.
Dalam tata penggembalaan
yang mencerdaskan dan memberdayakan
serta memberikan peran pada berbagai karisma
semoga terciptalah pengembangan umat Allah
yang member tempat bagi optimalisasi kaum awam
yang mewujudkan iman secara berkesinambungan dan terpadu
yang memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel
dan yang semakin melestarikan keutuhan ciptaan-Mu.
Bersama Santa Maria, hamba Allah dan bunda Gereja
teladan kesetiaan dan kerendahan hati
kami persembahkan doa, niat dan upaya kami kepada-Mu
melalui Yesus Kristus Putra-Mu
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
12. Doa Bapa Kami (bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Mahasempurna dan sumber hidup sejati. Kami bersyukur kepadaMu atas anugerah panggilan hidup menjadi sempurna sebagai murid-muridMu yang sejati. Pada Masa prapaskah ini, kami Engkau beri kesempatan untuk menerima kesejatian hidup darimu melalui pertobatan kami dan karyaMu yang agung di tengah-tengah kami yakni rahmat pengampunan dosa. Semoga tuntutan-tuntutan menjadi orang katolik sejati tidak membebani kami, melainkan merupakan perutusanMu bagi kami untuk kami wujudkan dalam ketulusan dan sukacita. Berkatilah perjuangan hidup kami menuju kesempurnaan sebagaimana Engkau kehendaki. Demi Yesus Kristus PuteraMu, yang hdiup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
Salam Maria...
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus...
14.Pengumuman/Pesan :
Tugas: meresapkan tuntutan-tuntutan untuk menjadi orang katolik sejati dengan pertanyaan : Apa yang masih kita butuhkan (masing-masing) supaya kesejatian sebagai orang katolik bisa terwujud?
15.Mohon Berkat
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Buku Panduan APP KAS 2011: Inilah orang Katolik sejati
Pendalaman Pertemuan Prapaskah Lingkungan Keuskupan Agung Semarang 2011 - Minggu Prapaskah I: “Aku orang Katolik”, apa artinya?
Minggu Prapaskah I
“Aku orang Katolik”, apa artinya?
Mengenal tanda-tanda hidup sebagai orang katolik dan memahami cita-cita Umat Allah Keuskupan Agung Semarang yang tersirat dalam ARDAS Umat Allah KAS 2011-2015
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam
3.Pengantar oleh Pemandu:
-Syukur kepada Allah karena bisa berkumpul mengawali rangkaian pertemuan masa Prapaskah 2011
-Tema APP KAS 2011 “Inilah Orang Katolik Sejati” yg disarikan dari Tema APP Nasional “Kesejatian
Hidup dalam Perwujudan Diri” dan dari Cita-cita Arah Dasar Umat Allah KAS 2011-2015
-Pada Pertemuan I kita mendalami tanda-tanda hidup sebagai orang katolik melalui satu kisah
kehidupan seseorang bernama Amiani. Narasi sengaja dipilih dalam rangka melanjutkan model
kesaksian iman sebagai penginjilan dengan memilih bentuk narasi seperti yang terjadi pada Sidang
Agung Gereja Katolik Indonesia, tanggal 1-5 Nopember 2010 yang lalu.
-Mengenal isi ARDAS KAS 2011-2012 supaya menemukan gambaran lebih konkrit : orang katolik
sejati macam apa yang dicita-citakan seluruh umat Keuskupan Agung Semarang?
4.Ungkapan Tobat dan Mohon Ampun (model dan ungkapannya bisa dipilih sendiri)
5.Doa Pembuka :
Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas lembaran baru yang Engkau anugerahkan kepada kami umatMu di Keuskupan Agung Semarang dengan memberikan Arah Dasar Keuskupan yang baru. Semoga dengan semangat tobat pada masa prapaskah ini kami mampu membangun kehidupan sebagai orang katolik sejati. Berilah kami semangat RohMu untuk terus belajar dan berjuang menjadi murid-muridMu dalam persekutuan yang semakin bermakna dan bernilai bagi umat dan masyarakat. Demi Yesus Kristus Tuhan, Pengantara dan Penebus kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin
PENDALAMAN
6.Membaca Narasi/Kisah:
Di suatu lingkungan ada umat yang bernama Ibu Amiani. Dia adalah seorang ibu yang sederhana kehidupannya, sederhana dalam pemikirannya, juga ketika menghadapi masalah rumah tangganya. Ia menikah (tidak secara katolik) dengan seorang pemuda non Katolik. Mereka dikaruniai 5 (lima) orang anak. Ia sendiri lahir di tengah keluarga non katolik, tetapi setelah ia dibaptis saat duduk di bangku Sekolah Dasar, orang-tua beserta adik-adiknya turut serta dibaptis menjadi katolik.
Malam hari sebelum Ibu Amiani berulang tahun ke-52, juga tidak ada yang istimewa. Seperti biasanya, setiap malam ia menutup kegiatannya dengan berdoa Rosario seraya mendoakan anak – cucu dan suami tercinta. Ia hanya bisa bersyukur atas kehidupannya beserta keluarga. Ia ingat betul bagaimana Allah memberinya tanda bahwa doanya dikabulkan saat ia memohon jalan bagi anaknya yang sakit dan tak kunjung sembuh. Diingatnya pula betapa banyak kali Allah menuntunnya dalam menyelesaikan segala perkara: mulai dari menyelesaikan perkawinannya di KUA menjadi pernikahan secara katolik, masalah pendampingan iman anak-anaknya yang pada awalnya tidak mendapat dukungan dari suami, masalah ekonomi rumah tangga yang pas-pasan bahkan kadang kurang, juga ketika ia bingung memberi uang muka di Rumah Sakit untuk anaknya yang kecelakaan, sampai ketika ia tidak tahu harus memberi makan apa untuk keluarganya. Semuanya bisa dilaluinya dalam rahmat Tuhan.
Dengan pekerjaan serabutan, ibu Amiani tidak pernah mengeluh dengan penghasilan sekitar Rp. 450.000,00 per bulan. Semua itu disyukurinya dengan tulus dan sepenuh hati karena Allah masih berkenan memberinya penghasilan. Ia tak pernah tergiur untuk mencuri meskipun di tempat ia bekerja sering melihat uang tergeletak di sana-sini sampai berhari-hari. Jika kebetulan ia mencucikan pakaian orang dan di kantong baju atau celana tertinggal uang, bisa dijamin uang itu tidak berkurang, melainkan kembali kepada pemiliknya. Bahkan ketika tetangganya sering memintanya untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari, tak pernah ia menuntut upah tertentu, apalagi menaikkan harganya sebagai upah. Ibu Amiani berprinsip “Aku juga belanja untuk kebutuhan pribadi, dan lagi hanya ini yang bisa kubuat untuk membantu orang lain.” Sebenarnya ia memiliki banyak ketrampilan, tetapi ia tak pernah bisa mengembangkannya, tetapi itupun diterimanya dengan hati tabah. Hal yang sering dikatakan oleh Ibu lima anak ini adalah “Inilah bagianku, bagian yang diberikan Allah kepadaku”.Itu selalu menjadi jawabannya jika banyak orang bertanya tentang pekerjaannya.
Sebagai umat katolik, ibu Amiani meluangkan waktu untuk berkumpul dengan umat di lingkungan dengan segala kegiatannya: misa lingkungan, Rosario, Ibadat APP dan Adven, juga BKSN, bahkan Ziarah bersama lingkungan. Dengan suara yang biasa tetapi dengan semangat yang luar biasa, ia memperkuat koor lingkungan saat bertugas di Gereja. Ia juga mendorong anak-anaknya aktif dalam hidup menggereja baik di lingkungan maupun di paroki tanpa mengesampingkan kebersamaan dalam keluarga. Diakuinya bahwa tidak 100% terlibat dalam lingkungan, tetapi ia selalu mengusahakan untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan. Ia masih menyisihkan waktu untuk kegiatan kampung, sebab di kelomompok ibu-ibu PKK ia dipercaya sebagai bendahara.
Bukan berarti bahwa dengan keterlibatannya di lingkungan maupun kampung, persoalan-persoalan dalam keluarga hilang, tentu tidak. Namun ia menyerahkan semuanya pada Allah, Pandangannya tentang hidup selalu optimis: “Kalau sekarang tidak baik pastilah suatu ketika menjadi baik – tidak mungkin tidak baik terus menerus” demikian yang dikatakannya . Satu hal yang ia pegang ialah berusaha untuk tidak melukai orang lain dengan sengaja karena kemarahan. Amiani bisa dikatakan orang yang sabar, bahkan tampaknya cenderung terlalu sabar sehingga orang lain tidak sabar terhadapnya. Tetapi di situlah kekuatannya, ia mampu bertahan menghadapi hidup dengan iman dan harapan. Ibu Amiani yakin bahwa Allah memberikan yang paling tepat dan yang paling diperlukannya untuk menyelesaikan perkara-perkaranya.
Sebagai manusia, Ibu Amiani tidak menyangkal bahwa kadang kala ia tidak tahu apa yang dikehendaki Allah baginya. Salah satunya ialah ketika suaminya tercinta tiba-tiba sakit dan tidak lagi dapat mencari nafkah. Mau tidak mau tanggung jawab untuk menghidupi keluarga ada di pundaknya. Namun ia tidak berhenti hanya mengeluh, melainkan mencoba membuat makanan kecil yang tidak mudah basi yang dapat dijualnya di kantin sekolah sebelah tempat kerjanya. Syukur laba yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli sayur dan lauk untuk keluarganya.
Ia selalu bersyukur untuk semua yang telah dilaluinya bersama dengan suami dan anak-anaknya, terutama bahwa dahulu ia cukup tegas menunjukkan pada suaminya, ia tak kan pernah memunggungi Tuhan Yesus Kristus, kendati awalnya ia harus sembunyi-sembunyi berdoa Rosario dan ke Perayaan Ekaristi (meskipun juga tidak menerima Komuni!). Sebab jika ketahuan, hal itu bisa menjadi sumber “perang” dalam keluarga. Dan sebagai akibatnya ia juga tidak dapat dengan terang-terangan mewariskan imannya kepada anak-anak yang sudah lahir. Namun Allah berkenan padanya, iman dan harapannya dijawab Allah dalam Yesus Kristus melalui Bunda Maria.
Anaknya yang sulung ketika duduk di bangku SD hanya mau mengikuti pelajaran agama Katolik, meskipun data pribadinya di sekolah tidak beragama Katolik’ para gurupun tidak dapat membujuknya,. Itulah pintu kurnia Allah. Hati suaminya menjadi lembut melihat anaknya. Amiani yakin, kasih dan kerahiman Allahlah yang melembutkan hati suaminya. Hal ini membuatnya semakin mencintai Yesus dan suaminya. Ia tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi berdoa dan pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi. Anaknya-anaknya menjadi katekumen dan dibaptis. Perkawinannya dikukuhkan oleh Gereja sebagai perkawinan katolik yang sah.
Jika ada yang bertanya, apakah masih ada dirindukan? Ia menjawab: “masih”. “Apa?” “Ijinkan, biar hanya Tuhan dan saya yang tahu apa yang masih saya rindukan”.
Ia tetap miskin harta tetapi ia kaya dengan cinta dan pengalaman akan Allah dalam hidupnya.
(Narasi ini disarikan oleh Sr. Andrea PI)
7.Menemukan tanda-tanda kehidupan katolik:
(Umat diajak mendalami narasi kisah Ibu Amiani melui beberapa pertanyaan di bawah ini. Pertanyaan-pertanyaan bisa ditambah atau disesuaikan dengan keadaan umat/anak/remaja/kaum muda setempat)
1.Siapa nama tokoh dalam ceritera tadi? Berapa anaknya? (pertanyaan untuk anak-anak)
2.Apa yang mengesan dari kehidupan Ibu Amiani?
3.Sikap atau perbuatan Ibu Amiani yang mana yang bagi kita menandakan kekatolikannya?
8.Membaca dan Memahami Cita-cita ARDAS UMAT ALLAH KAS 2011-2015
ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2011-2015
Umat Allah KAS sbg persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum.
Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat: pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada berbagai karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok.
Umat Allah KAS dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan bunda Gereja.
Allah yang memulai pekerjaan baik diantara kita akan menyelesaikannya (bdk. Fil 1:6)
Keterangan:
Kekhasan ARDAS KAS 2011-2015
1) Daya signifikansi dan relevansi Gereja
Signifikan berarti bernilai, memiliki harga atau mutu penting sehingga kehadiran dan gerak Gereja sungguh penting-diperhitungkan-memiliki nilai tinggi dalam diri warganya dan masyarakat. Relevan berarti sesuai atau gayut, memiliki kesesuaian/kegunaan/peran/pengaruh yang sambung dengan kehidupan konkret warganya maupun masyarakat.
Signifikansi dan relevansi Gereja bagi warganya tampak manakala Gereja menanggapi persoalan-persoalan umat beriman sendiri, sehingga umat beriman, baik anak-anak, orang muda maupun orang-orang dewasa sungguh merasa at home dalam Gereja. Mereka merasakan bahwa kebutuhan rohani mereka disapa dan ditanggapi oleh Gereja, sehingga Gereja tidak ditinggalkan oleh warganya. Secara konkret, liturgi, pewartaan, dan karya pastoral Gereja sungguh-sungguh kena pada apa yang sedang hidup dalam umat. Disamping itu, kebutuhan dasar mereka secara kreatif dipedulikan pula oleh Gereja.
Signifikansi dan relevansi Gereja bagi masyarakat tampak bila Gereja sungguh-sungguh terlibat dalam pergulatan hidup masyarakat. Gereja tidak menjadi asing di tengah pergulatan masyarakat, tetapi ikut menyumbang dalam kehidupan bersama. Ini secara khusus akan nampak misalnya dalam keterlibatan Gereja di bidang pengembangan sosial ekonomi, maupun dalam memperjuangkan keadilan, kedamaian dan keutuhan ciptaan.
2) Optimalisasi peran kaum awam
Gerak pengembangan secara umum menunjuk umat Allah, dan secara khusus menekankan optimalisasi peran kaum awam. Umat Allah mencakup hirarki, kaum religius, dan kaum awam. Pengembangan umat Allah dimaksud-kan bahwa seluruh warga Gereja baik itu hirarki, kaum religius, maupun awam saling bersinergi untuk mendalami, mengungkapkan dan mewujudkan iman dalam dunia. Perwujudan iman dalam dunia, di tengah masyarakat, adalah tugas dan tindakan khas kaum awam. Oleh karena itu, Ardas 2011-2015 secara khusus mengutamakan optimalisasi peran kaum awam. Langkah pastoral ini dijalankan secara berkesinambungan baik pada jenjang antar generasi maupun pada dinamika proses pemberdayaannya. Perwujudan iman di tengah masyarakat yang menjadi kekhasan gerak kaum awam mencakup pilihan pada bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, komunikasi sosial, kesehatan, seni dan budaya, serta iptek. Pilihan ini ditentukan supaya jelas, tidak abstrak sekedar mengatakan berbagai bidang kehidupan.
3) Sinergisitas KARYA PASTORAL
Sinergi berarti kerja sama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada jumlah hasil yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri. Sebuah analogi yang ditawarkan Stephen Covey mungkin bisa menggambarkan arti kata ini. Misalnya, bila si A seorang diri, hasil usahanya adalah dua. Sementara ada orang lain si B, hasil usahanya juga dua. Maka ketika A dan B bekerja bersama-sama secara sinergis, yang dihasilkan tidak hanya empat, tapi bisa sepuluh, duapuluh, bahkan lebih. Demikian, dengan bersinergi bisa diciptakan daya guna (efisiensi), hasil guna (efektivitas), dan semangat kebersamaan yang tinggi.
Menilik arti sinergi tersebut, tata penggembalaan yang sinergis mengandaikan telah berkembangnya kualitas-kualitas tata penggembalaan yang digariskan pada Ardas 2001-2005 dan Ardas 2006-2010. Mengapa demikian? Karena, sinergis memuat paradigma kepemimpinan non klerikal-piramidal melainkan yang melibatkan dan mengembangkan, jiwa kesetaraan gender dalam membangun masa depan bersama, dan kesadaran sebagai sama-sama anak Allah terhadap semua yang berkehendak baik apapun agamanya. Untuk bersinergi, dibutuhkan sebuah komitmen tinggi untuk bekerjasama yang dilandasi ketulusan dalam menghargai perbedaan demi menuju cita-cita bersama.
Mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis adalah tindakan yang mendesak dijalankan pada masa kini. Dengan optimalisasi peran kaum awam, didorong terjadinya gerak-gerak sinergi entah antar awam sendiri maupun antara awam, imam dan kaum religius. Kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga diharapkan mengembangkan jalinan-jalinan sinergi sehingga mampu menghadirkan karya-karya kasih yang menghidupkan sendi-sendi kehidupan bersama. Lingkungan-lingkungan di wilayah paroki juga didorong untuk bersinergi sehingga lingkungan bukan sekadar sebagai sistem administrasi paroki melainkan sebagai sarana keterlibatan sosial di masyarakat. Paroki-paroki Keuskupan Agung Semarang dituntut untuk bersinergi demi mengembangkan kehidupan umat terlebih mendorong terciptanya hidup beriman yang mendalam dan tangguh serta keikutsertaan dalam mewujudkan kesejahteraan umum. Komisi-komisi dalam Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang harus menjalankan gerak-gerak sinergi sehingga mampu menjadi motor penggerak segenap umat Allah Keuskupan Agung Semarang.
9.Nyanyian tanggapan
10.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
11.Doa Umat: (Doa Umat disusun oleh lingkungan masing-masing)
12.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
13.Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)
PENUTUP
14. Doa Penutup:
Allah Bapa Mahapengasih, begitu besar kasihMu Engkau limpahkan kepada kami melalui Yesus Kristus PuteraMu. Dia hadir di tengah-tengah kami menandakan hadirnya karya penyelamatanMu dan kehadiranNya sangat berarti bagi kami. Semoga berkat Sengasara, Wafat dan KebangkitanNya, kami semakin tegak berdiri sebagai orang katolik sejati; beriman yang tangguh dan mendalam. Sehingga kehidupan kami menandakan hadirnya KerajaanMu dan bermakna bagi siapapun. Demi Kristus Tuhan dan Penyelamat kami yang wafat dan bangkit bagi kami, berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Salam Maria....
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus...
15.Pengumuman/Pesan:
-Menjadi Katolik adalah pilihan hidup. Mestinya: membanggakan
-Tugas: meresapkan isi ARDAS KAS 2011-2015 dengan pertanyaan: sesuai dengan yang tersirat
pada ARDAS KAS 2011-2015, apa saja yang harus kita lakukan untuk menandakan
bahwa kita ini orang katolik sejati? Yang tangguh dan mendalam!
-Tempat dan waktu pertemuan APP selanjutnya.
16.Mohon Berkat
P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
17.Nyanyian Penutup
Sumber: Buku Panduan APP 2011: Inilah Orang Katolik Sejati
“Aku orang Katolik”, apa artinya?
Mengenal tanda-tanda hidup sebagai orang katolik dan memahami cita-cita Umat Allah Keuskupan Agung Semarang yang tersirat dalam ARDAS Umat Allah KAS 2011-2015
PEMBUKAAN
1.Nyanyian Pembuka
2.Tanda Salib dan Salam
3.Pengantar oleh Pemandu:
-Syukur kepada Allah karena bisa berkumpul mengawali rangkaian pertemuan masa Prapaskah 2011
-Tema APP KAS 2011 “Inilah Orang Katolik Sejati” yg disarikan dari Tema APP Nasional “Kesejatian
Hidup dalam Perwujudan Diri” dan dari Cita-cita Arah Dasar Umat Allah KAS 2011-2015
-Pada Pertemuan I kita mendalami tanda-tanda hidup sebagai orang katolik melalui satu kisah
kehidupan seseorang bernama Amiani. Narasi sengaja dipilih dalam rangka melanjutkan model
kesaksian iman sebagai penginjilan dengan memilih bentuk narasi seperti yang terjadi pada Sidang
Agung Gereja Katolik Indonesia, tanggal 1-5 Nopember 2010 yang lalu.
-Mengenal isi ARDAS KAS 2011-2012 supaya menemukan gambaran lebih konkrit : orang katolik
sejati macam apa yang dicita-citakan seluruh umat Keuskupan Agung Semarang?
4.Ungkapan Tobat dan Mohon Ampun (model dan ungkapannya bisa dipilih sendiri)
5.Doa Pembuka :
Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas lembaran baru yang Engkau anugerahkan kepada kami umatMu di Keuskupan Agung Semarang dengan memberikan Arah Dasar Keuskupan yang baru. Semoga dengan semangat tobat pada masa prapaskah ini kami mampu membangun kehidupan sebagai orang katolik sejati. Berilah kami semangat RohMu untuk terus belajar dan berjuang menjadi murid-muridMu dalam persekutuan yang semakin bermakna dan bernilai bagi umat dan masyarakat. Demi Yesus Kristus Tuhan, Pengantara dan Penebus kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin
PENDALAMAN
6.Membaca Narasi/Kisah:
Di suatu lingkungan ada umat yang bernama Ibu Amiani. Dia adalah seorang ibu yang sederhana kehidupannya, sederhana dalam pemikirannya, juga ketika menghadapi masalah rumah tangganya. Ia menikah (tidak secara katolik) dengan seorang pemuda non Katolik. Mereka dikaruniai 5 (lima) orang anak. Ia sendiri lahir di tengah keluarga non katolik, tetapi setelah ia dibaptis saat duduk di bangku Sekolah Dasar, orang-tua beserta adik-adiknya turut serta dibaptis menjadi katolik.
Malam hari sebelum Ibu Amiani berulang tahun ke-52, juga tidak ada yang istimewa. Seperti biasanya, setiap malam ia menutup kegiatannya dengan berdoa Rosario seraya mendoakan anak – cucu dan suami tercinta. Ia hanya bisa bersyukur atas kehidupannya beserta keluarga. Ia ingat betul bagaimana Allah memberinya tanda bahwa doanya dikabulkan saat ia memohon jalan bagi anaknya yang sakit dan tak kunjung sembuh. Diingatnya pula betapa banyak kali Allah menuntunnya dalam menyelesaikan segala perkara: mulai dari menyelesaikan perkawinannya di KUA menjadi pernikahan secara katolik, masalah pendampingan iman anak-anaknya yang pada awalnya tidak mendapat dukungan dari suami, masalah ekonomi rumah tangga yang pas-pasan bahkan kadang kurang, juga ketika ia bingung memberi uang muka di Rumah Sakit untuk anaknya yang kecelakaan, sampai ketika ia tidak tahu harus memberi makan apa untuk keluarganya. Semuanya bisa dilaluinya dalam rahmat Tuhan.
Dengan pekerjaan serabutan, ibu Amiani tidak pernah mengeluh dengan penghasilan sekitar Rp. 450.000,00 per bulan. Semua itu disyukurinya dengan tulus dan sepenuh hati karena Allah masih berkenan memberinya penghasilan. Ia tak pernah tergiur untuk mencuri meskipun di tempat ia bekerja sering melihat uang tergeletak di sana-sini sampai berhari-hari. Jika kebetulan ia mencucikan pakaian orang dan di kantong baju atau celana tertinggal uang, bisa dijamin uang itu tidak berkurang, melainkan kembali kepada pemiliknya. Bahkan ketika tetangganya sering memintanya untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari, tak pernah ia menuntut upah tertentu, apalagi menaikkan harganya sebagai upah. Ibu Amiani berprinsip “Aku juga belanja untuk kebutuhan pribadi, dan lagi hanya ini yang bisa kubuat untuk membantu orang lain.” Sebenarnya ia memiliki banyak ketrampilan, tetapi ia tak pernah bisa mengembangkannya, tetapi itupun diterimanya dengan hati tabah. Hal yang sering dikatakan oleh Ibu lima anak ini adalah “Inilah bagianku, bagian yang diberikan Allah kepadaku”.Itu selalu menjadi jawabannya jika banyak orang bertanya tentang pekerjaannya.
Sebagai umat katolik, ibu Amiani meluangkan waktu untuk berkumpul dengan umat di lingkungan dengan segala kegiatannya: misa lingkungan, Rosario, Ibadat APP dan Adven, juga BKSN, bahkan Ziarah bersama lingkungan. Dengan suara yang biasa tetapi dengan semangat yang luar biasa, ia memperkuat koor lingkungan saat bertugas di Gereja. Ia juga mendorong anak-anaknya aktif dalam hidup menggereja baik di lingkungan maupun di paroki tanpa mengesampingkan kebersamaan dalam keluarga. Diakuinya bahwa tidak 100% terlibat dalam lingkungan, tetapi ia selalu mengusahakan untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan. Ia masih menyisihkan waktu untuk kegiatan kampung, sebab di kelomompok ibu-ibu PKK ia dipercaya sebagai bendahara.
Bukan berarti bahwa dengan keterlibatannya di lingkungan maupun kampung, persoalan-persoalan dalam keluarga hilang, tentu tidak. Namun ia menyerahkan semuanya pada Allah, Pandangannya tentang hidup selalu optimis: “Kalau sekarang tidak baik pastilah suatu ketika menjadi baik – tidak mungkin tidak baik terus menerus” demikian yang dikatakannya . Satu hal yang ia pegang ialah berusaha untuk tidak melukai orang lain dengan sengaja karena kemarahan. Amiani bisa dikatakan orang yang sabar, bahkan tampaknya cenderung terlalu sabar sehingga orang lain tidak sabar terhadapnya. Tetapi di situlah kekuatannya, ia mampu bertahan menghadapi hidup dengan iman dan harapan. Ibu Amiani yakin bahwa Allah memberikan yang paling tepat dan yang paling diperlukannya untuk menyelesaikan perkara-perkaranya.
Sebagai manusia, Ibu Amiani tidak menyangkal bahwa kadang kala ia tidak tahu apa yang dikehendaki Allah baginya. Salah satunya ialah ketika suaminya tercinta tiba-tiba sakit dan tidak lagi dapat mencari nafkah. Mau tidak mau tanggung jawab untuk menghidupi keluarga ada di pundaknya. Namun ia tidak berhenti hanya mengeluh, melainkan mencoba membuat makanan kecil yang tidak mudah basi yang dapat dijualnya di kantin sekolah sebelah tempat kerjanya. Syukur laba yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli sayur dan lauk untuk keluarganya.
Ia selalu bersyukur untuk semua yang telah dilaluinya bersama dengan suami dan anak-anaknya, terutama bahwa dahulu ia cukup tegas menunjukkan pada suaminya, ia tak kan pernah memunggungi Tuhan Yesus Kristus, kendati awalnya ia harus sembunyi-sembunyi berdoa Rosario dan ke Perayaan Ekaristi (meskipun juga tidak menerima Komuni!). Sebab jika ketahuan, hal itu bisa menjadi sumber “perang” dalam keluarga. Dan sebagai akibatnya ia juga tidak dapat dengan terang-terangan mewariskan imannya kepada anak-anak yang sudah lahir. Namun Allah berkenan padanya, iman dan harapannya dijawab Allah dalam Yesus Kristus melalui Bunda Maria.
Anaknya yang sulung ketika duduk di bangku SD hanya mau mengikuti pelajaran agama Katolik, meskipun data pribadinya di sekolah tidak beragama Katolik’ para gurupun tidak dapat membujuknya,. Itulah pintu kurnia Allah. Hati suaminya menjadi lembut melihat anaknya. Amiani yakin, kasih dan kerahiman Allahlah yang melembutkan hati suaminya. Hal ini membuatnya semakin mencintai Yesus dan suaminya. Ia tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi berdoa dan pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi. Anaknya-anaknya menjadi katekumen dan dibaptis. Perkawinannya dikukuhkan oleh Gereja sebagai perkawinan katolik yang sah.
Jika ada yang bertanya, apakah masih ada dirindukan? Ia menjawab: “masih”. “Apa?” “Ijinkan, biar hanya Tuhan dan saya yang tahu apa yang masih saya rindukan”.
Ia tetap miskin harta tetapi ia kaya dengan cinta dan pengalaman akan Allah dalam hidupnya.
(Narasi ini disarikan oleh Sr. Andrea PI)
7.Menemukan tanda-tanda kehidupan katolik:
(Umat diajak mendalami narasi kisah Ibu Amiani melui beberapa pertanyaan di bawah ini. Pertanyaan-pertanyaan bisa ditambah atau disesuaikan dengan keadaan umat/anak/remaja/kaum muda setempat)
1.Siapa nama tokoh dalam ceritera tadi? Berapa anaknya? (pertanyaan untuk anak-anak)
2.Apa yang mengesan dari kehidupan Ibu Amiani?
3.Sikap atau perbuatan Ibu Amiani yang mana yang bagi kita menandakan kekatolikannya?
8.Membaca dan Memahami Cita-cita ARDAS UMAT ALLAH KAS 2011-2015
ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2011-2015
Umat Allah KAS sbg persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum.
Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat: pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada berbagai karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok.
Umat Allah KAS dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan bunda Gereja.
Allah yang memulai pekerjaan baik diantara kita akan menyelesaikannya (bdk. Fil 1:6)
Keterangan:
Kekhasan ARDAS KAS 2011-2015
1) Daya signifikansi dan relevansi Gereja
Signifikan berarti bernilai, memiliki harga atau mutu penting sehingga kehadiran dan gerak Gereja sungguh penting-diperhitungkan-memiliki nilai tinggi dalam diri warganya dan masyarakat. Relevan berarti sesuai atau gayut, memiliki kesesuaian/kegunaan/peran/pengaruh yang sambung dengan kehidupan konkret warganya maupun masyarakat.
Signifikansi dan relevansi Gereja bagi warganya tampak manakala Gereja menanggapi persoalan-persoalan umat beriman sendiri, sehingga umat beriman, baik anak-anak, orang muda maupun orang-orang dewasa sungguh merasa at home dalam Gereja. Mereka merasakan bahwa kebutuhan rohani mereka disapa dan ditanggapi oleh Gereja, sehingga Gereja tidak ditinggalkan oleh warganya. Secara konkret, liturgi, pewartaan, dan karya pastoral Gereja sungguh-sungguh kena pada apa yang sedang hidup dalam umat. Disamping itu, kebutuhan dasar mereka secara kreatif dipedulikan pula oleh Gereja.
Signifikansi dan relevansi Gereja bagi masyarakat tampak bila Gereja sungguh-sungguh terlibat dalam pergulatan hidup masyarakat. Gereja tidak menjadi asing di tengah pergulatan masyarakat, tetapi ikut menyumbang dalam kehidupan bersama. Ini secara khusus akan nampak misalnya dalam keterlibatan Gereja di bidang pengembangan sosial ekonomi, maupun dalam memperjuangkan keadilan, kedamaian dan keutuhan ciptaan.
2) Optimalisasi peran kaum awam
Gerak pengembangan secara umum menunjuk umat Allah, dan secara khusus menekankan optimalisasi peran kaum awam. Umat Allah mencakup hirarki, kaum religius, dan kaum awam. Pengembangan umat Allah dimaksud-kan bahwa seluruh warga Gereja baik itu hirarki, kaum religius, maupun awam saling bersinergi untuk mendalami, mengungkapkan dan mewujudkan iman dalam dunia. Perwujudan iman dalam dunia, di tengah masyarakat, adalah tugas dan tindakan khas kaum awam. Oleh karena itu, Ardas 2011-2015 secara khusus mengutamakan optimalisasi peran kaum awam. Langkah pastoral ini dijalankan secara berkesinambungan baik pada jenjang antar generasi maupun pada dinamika proses pemberdayaannya. Perwujudan iman di tengah masyarakat yang menjadi kekhasan gerak kaum awam mencakup pilihan pada bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, komunikasi sosial, kesehatan, seni dan budaya, serta iptek. Pilihan ini ditentukan supaya jelas, tidak abstrak sekedar mengatakan berbagai bidang kehidupan.
3) Sinergisitas KARYA PASTORAL
Sinergi berarti kerja sama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada jumlah hasil yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri. Sebuah analogi yang ditawarkan Stephen Covey mungkin bisa menggambarkan arti kata ini. Misalnya, bila si A seorang diri, hasil usahanya adalah dua. Sementara ada orang lain si B, hasil usahanya juga dua. Maka ketika A dan B bekerja bersama-sama secara sinergis, yang dihasilkan tidak hanya empat, tapi bisa sepuluh, duapuluh, bahkan lebih. Demikian, dengan bersinergi bisa diciptakan daya guna (efisiensi), hasil guna (efektivitas), dan semangat kebersamaan yang tinggi.
Menilik arti sinergi tersebut, tata penggembalaan yang sinergis mengandaikan telah berkembangnya kualitas-kualitas tata penggembalaan yang digariskan pada Ardas 2001-2005 dan Ardas 2006-2010. Mengapa demikian? Karena, sinergis memuat paradigma kepemimpinan non klerikal-piramidal melainkan yang melibatkan dan mengembangkan, jiwa kesetaraan gender dalam membangun masa depan bersama, dan kesadaran sebagai sama-sama anak Allah terhadap semua yang berkehendak baik apapun agamanya. Untuk bersinergi, dibutuhkan sebuah komitmen tinggi untuk bekerjasama yang dilandasi ketulusan dalam menghargai perbedaan demi menuju cita-cita bersama.
Mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis adalah tindakan yang mendesak dijalankan pada masa kini. Dengan optimalisasi peran kaum awam, didorong terjadinya gerak-gerak sinergi entah antar awam sendiri maupun antara awam, imam dan kaum religius. Kelompok-kelompok dan lembaga-lembaga diharapkan mengembangkan jalinan-jalinan sinergi sehingga mampu menghadirkan karya-karya kasih yang menghidupkan sendi-sendi kehidupan bersama. Lingkungan-lingkungan di wilayah paroki juga didorong untuk bersinergi sehingga lingkungan bukan sekadar sebagai sistem administrasi paroki melainkan sebagai sarana keterlibatan sosial di masyarakat. Paroki-paroki Keuskupan Agung Semarang dituntut untuk bersinergi demi mengembangkan kehidupan umat terlebih mendorong terciptanya hidup beriman yang mendalam dan tangguh serta keikutsertaan dalam mewujudkan kesejahteraan umum. Komisi-komisi dalam Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang harus menjalankan gerak-gerak sinergi sehingga mampu menjadi motor penggerak segenap umat Allah Keuskupan Agung Semarang.
9.Nyanyian tanggapan
10.Kolekte Prapaskah (bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
11.Doa Umat: (Doa Umat disusun oleh lingkungan masing-masing)
12.Doa ARDAS KAS (Lihat pada halaman atas)
13.Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)
PENUTUP
14. Doa Penutup:
Allah Bapa Mahapengasih, begitu besar kasihMu Engkau limpahkan kepada kami melalui Yesus Kristus PuteraMu. Dia hadir di tengah-tengah kami menandakan hadirnya karya penyelamatanMu dan kehadiranNya sangat berarti bagi kami. Semoga berkat Sengasara, Wafat dan KebangkitanNya, kami semakin tegak berdiri sebagai orang katolik sejati; beriman yang tangguh dan mendalam. Sehingga kehidupan kami menandakan hadirnya KerajaanMu dan bermakna bagi siapapun. Demi Kristus Tuhan dan Penyelamat kami yang wafat dan bangkit bagi kami, berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Salam Maria....
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus...
15.Pengumuman/Pesan:
-Menjadi Katolik adalah pilihan hidup. Mestinya: membanggakan
-Tugas: meresapkan isi ARDAS KAS 2011-2015 dengan pertanyaan: sesuai dengan yang tersirat
pada ARDAS KAS 2011-2015, apa saja yang harus kita lakukan untuk menandakan
bahwa kita ini orang katolik sejati? Yang tangguh dan mendalam!
-Tempat dan waktu pertemuan APP selanjutnya.
16.Mohon Berkat
P: Tuhan sertamu
U: Dan sertamu juga
P: Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa
U: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
17.Nyanyian Penutup
Sumber: Buku Panduan APP 2011: Inilah Orang Katolik Sejati
Pengantar Pendalaman Pertemuan Prapaskah Lingkungan Keuskupan Agung Semarang 2011
APP KAS 2011
INILAH ORANG KATOLIK SEJATI
Pengantar
Ungkapan “Inilah Orang Katolik Sejati” menghubungkan kita dengan kata-kata Yesus tentang Natanael "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" (Yoh. 1:47). Sabda Tuhan Yesus itu memberi inspirasi bagi kita untuk mengisi dan menghayati masa Prapaskah 2011 ini dengan gerakan Aksi Puasa Pembangunan. Sabda Tuhan Yesus tentang Natanael itu juga memberi inspirasi untuk merangkum gambaran cita-cita Umat Allah Keuskupan Agung Semarang yang tersurat dalam ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2011-2015.
Kita tahu bahwa mulai tahun 2011 ini Umat KAS memasuki periode ARDAS 5 tahunan yang baru (selain kita juga mempunyai Uskp yang baru). Syukur pada Allah! Peristiwa Gerejawi untuk mengawali pelaksanaan ARDAS KAS pada tahun ini adalah masa Prapaskah atau masa Aksi Puasa Pembangunan (APP). Adapun tema Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang tahun 2011 ini adalah :
INILAH ORANG KATOLIK SEJATI !
Tema APP KAS 2011 tidak meninggalkan apa yang menjadi keprihatinan nasional yang dirumuskan dalam gagasan dasar gerakan APP Nasional dengan tema “KESEJATIAN HIDUP DALAM PERWUJUDAN DIRI”. Sebab dengan tema “Inilah Orang Katolik Sejati”, kita pun hendak mewujudkan diri kita menuju kesejatian hidup; dan kesejatian hidup kita adalah sebagai orang katolik sesuai dengan cita-cita Arah Dasar Umat Allah KAS. Proses menuju kesejatian itu kita jalani dalam proses dan gerakan pertobatan selama masa Prapaskah 2011 ini.
Kita berharap semoga dengan ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG yang baru, serta dengan Penggembala Keuskupan yang baru, kita mampu mencapai cita-cita sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus yang sejati.
Selamat ber-APP – Berkah Dalem
Rm. A.G. Luhur Prihadi Pr
(Ketua Panitia APP KAS)
DOA ARAH DASAR UMAT ALLAH KAS 2011-2015
Allah Bapa yang Mahakuasa
kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan-Mu
dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Semarang
untuk menghadirkan Kerajaan Allah secara lebih signifikan dan relevan
bagi Gereja dan masyarakat.
Utuslah Roh Kudus-Mu
agar dengan iman yang semakin mendalam dan tangguh
kami dapat berperan aktif dalam mengembangkan habitus baru
berdasarkan semangat Injil, di tengah masyarakat kami di Indonesia.
Dalam tata penggembalaan yang mencerdaskan dan memberdayakan,
serta memberikan peran pada berbagai karisma
semoga terciptalah pengembangan umat Allah,
yang memberi tempat bagi optimalisasi kaum awam,
yang mewujudkan iman secara berkesinambungan dan terpadu
yang memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel,
dan yang semakin melestarikan keutuhan ciptaan-Mu.
Bersama Santa Maria, hamba Allah dan bunda Gereja
teladan kesetiaan dan kerendahan hati,
kami persembahkan doa, niat dan upaya kami kepada-Mu
melalui Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
*0*
INILAH ORANG KATOLIK SEJATI
Pengantar
Ungkapan “Inilah Orang Katolik Sejati” menghubungkan kita dengan kata-kata Yesus tentang Natanael "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" (Yoh. 1:47). Sabda Tuhan Yesus itu memberi inspirasi bagi kita untuk mengisi dan menghayati masa Prapaskah 2011 ini dengan gerakan Aksi Puasa Pembangunan. Sabda Tuhan Yesus tentang Natanael itu juga memberi inspirasi untuk merangkum gambaran cita-cita Umat Allah Keuskupan Agung Semarang yang tersurat dalam ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2011-2015.
Kita tahu bahwa mulai tahun 2011 ini Umat KAS memasuki periode ARDAS 5 tahunan yang baru (selain kita juga mempunyai Uskp yang baru). Syukur pada Allah! Peristiwa Gerejawi untuk mengawali pelaksanaan ARDAS KAS pada tahun ini adalah masa Prapaskah atau masa Aksi Puasa Pembangunan (APP). Adapun tema Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang tahun 2011 ini adalah :
INILAH ORANG KATOLIK SEJATI !
Tema APP KAS 2011 tidak meninggalkan apa yang menjadi keprihatinan nasional yang dirumuskan dalam gagasan dasar gerakan APP Nasional dengan tema “KESEJATIAN HIDUP DALAM PERWUJUDAN DIRI”. Sebab dengan tema “Inilah Orang Katolik Sejati”, kita pun hendak mewujudkan diri kita menuju kesejatian hidup; dan kesejatian hidup kita adalah sebagai orang katolik sesuai dengan cita-cita Arah Dasar Umat Allah KAS. Proses menuju kesejatian itu kita jalani dalam proses dan gerakan pertobatan selama masa Prapaskah 2011 ini.
Kita berharap semoga dengan ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG yang baru, serta dengan Penggembala Keuskupan yang baru, kita mampu mencapai cita-cita sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus yang sejati.
Selamat ber-APP – Berkah Dalem
Rm. A.G. Luhur Prihadi Pr
(Ketua Panitia APP KAS)
DOA ARAH DASAR UMAT ALLAH KAS 2011-2015
Allah Bapa yang Mahakuasa
kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan-Mu
dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Semarang
untuk menghadirkan Kerajaan Allah secara lebih signifikan dan relevan
bagi Gereja dan masyarakat.
Utuslah Roh Kudus-Mu
agar dengan iman yang semakin mendalam dan tangguh
kami dapat berperan aktif dalam mengembangkan habitus baru
berdasarkan semangat Injil, di tengah masyarakat kami di Indonesia.
Dalam tata penggembalaan yang mencerdaskan dan memberdayakan,
serta memberikan peran pada berbagai karisma
semoga terciptalah pengembangan umat Allah,
yang memberi tempat bagi optimalisasi kaum awam,
yang mewujudkan iman secara berkesinambungan dan terpadu
yang memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel,
dan yang semakin melestarikan keutuhan ciptaan-Mu.
Bersama Santa Maria, hamba Allah dan bunda Gereja
teladan kesetiaan dan kerendahan hati,
kami persembahkan doa, niat dan upaya kami kepada-Mu
melalui Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
*0*
Rabu, 16 Maret 2011 Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Rabu, 16 Maret 2011
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu --- Rm 10:8
Antifon Pembuka
Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan
Doa Renungan
Tuhan Allah kami, nabi Yunus adalah cermin kelemahan manusia; kecewa bila mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak kami. Ampunilah kelemahan kami dan bantulah kami untuk lebih memahami kehendak-Mu dan dengan rendah hati mau menerima sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pertobatan yang sejati mampu melunakkan hati Allah. Murka akan berubah menjadi pengampunan ketika orang mau memperbarui dirinya di hadapan Allah dan sesamanya. Pertobatan adalah jalan satu-satunya menuju keselamatan.
Pembacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Yesus akan mengalami nasib seperti Yunus, yakni menjadi tanda keselamatan Allah. Dia dimasukkan dalam alam maut kemudian dilahirkan dalam hidup baru agar semua orang yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dalam masa Prapaskah, tobat menjadi kata penting untuk memicu penghayatan. Makna tobat bukan sekedar menangisi dosa. Bertobat berarti menyelami rahasia pewartaan Yesus Kristus lebih daripada pewartaan Yunus, dan mendengarkan hikmat Allah lebih daripada hikmat Salomo. Dengan kata lain, bertobat berarti bertolak ke tempat yang dalam, tinggal dalam intensitas misteri Yesus Kristus sendiri.
Doa Malam
Terimakasih ya Yesus, hari ini kami boleh menjalani kehidupan yang Kauanugerahkan. Ampunilah kami bila usaha dan tingkah laku kami tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya, sehingga kami pantas memuji dan memuliakan Bapa di surga. Amin.
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu --- Rm 10:8
Antifon Pembuka
Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan
Doa Renungan
Tuhan Allah kami, nabi Yunus adalah cermin kelemahan manusia; kecewa bila mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak kami. Ampunilah kelemahan kami dan bantulah kami untuk lebih memahami kehendak-Mu dan dengan rendah hati mau menerima sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pertobatan yang sejati mampu melunakkan hati Allah. Murka akan berubah menjadi pengampunan ketika orang mau memperbarui dirinya di hadapan Allah dan sesamanya. Pertobatan adalah jalan satu-satunya menuju keselamatan.
Pembacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Yesus akan mengalami nasib seperti Yunus, yakni menjadi tanda keselamatan Allah. Dia dimasukkan dalam alam maut kemudian dilahirkan dalam hidup baru agar semua orang yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dalam masa Prapaskah, tobat menjadi kata penting untuk memicu penghayatan. Makna tobat bukan sekedar menangisi dosa. Bertobat berarti menyelami rahasia pewartaan Yesus Kristus lebih daripada pewartaan Yunus, dan mendengarkan hikmat Allah lebih daripada hikmat Salomo. Dengan kata lain, bertobat berarti bertolak ke tempat yang dalam, tinggal dalam intensitas misteri Yesus Kristus sendiri.
Doa Malam
Terimakasih ya Yesus, hari ini kami boleh menjalani kehidupan yang Kauanugerahkan. Ampunilah kami bila usaha dan tingkah laku kami tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya, sehingga kami pantas memuji dan memuliakan Bapa di surga. Amin.
RUAH
Selasa, 15 Maret 2011 Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Selasa, 15 Maret 2011
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
"...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Mat 6:14-15)
Doa Renungan
Allah Bapa, Engkaulah sumber kehidupan dan keselamatanku. Aku bersyukur kepada-Mu atas perlindungan yang Kauberikan sepanjang malam yang telah lalu. Bantulah aku agar senantiasa berdoa dalam nama-Mu. Cukupkanlah aku, dengan kebutuhan jasmani dan rohani, serta lepaskanlah dari segala marabahaya. Semoga hari ini aku dapat membawa kasih kepada sesama serta mengampuni orang-orang yang bersalah kepadaku. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
"...jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Mat 6:14-15)
Doa Renungan
Allah Bapa, Engkaulah sumber kehidupan dan keselamatanku. Aku bersyukur kepada-Mu atas perlindungan yang Kauberikan sepanjang malam yang telah lalu. Bantulah aku agar senantiasa berdoa dalam nama-Mu. Cukupkanlah aku, dengan kebutuhan jasmani dan rohani, serta lepaskanlah dari segala marabahaya. Semoga hari ini aku dapat membawa kasih kepada sesama serta mengampuni orang-orang yang bersalah kepadaku. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
Beginilah firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu berdoalah begini: "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Amin." Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Frans pernah mengalami pengalaman buruk ketika ia harus hidup dengan keluarga pamannya selama beberapa tahun. Mereka rupanya memperlakukan Frans layaknya orang upahan. Pengalaman ini sudah berlalu puluhan tahun, tapi sampai saat ini ia selalu dihantui perasaan takut untuk menjadi bawahan dan selalu konflik dengan bossnya di perusahaan tempatnya bekerja.
Lain halnya dengan Nani. Ia ini seorang perfeksionis, maunya semua berjalan dengan sempurna. Ia selalu ketakutan akan apa yang akan terjadi besok dengan pekerjaannya. Pikirannya selalu dihantui dengan kata "jangan-jangan". Jangan-jangan besok rupiah melemah. Jangan-jangan besok ia sakit parah. Jangan-jangan minggu depan temannya membencinya karena sikapnya yang tegas. Jangan-jangan tahun depan perusahaannya bangkrut. Malam-malam dilaluinya selalu dengan ketakutan dan mimpi buruk akan masa yang akan datang.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan kebijaksanaan Timur tentang hidup pada hari ini, pada saat ini, saat Dia mengajar doa: "Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Yesus tidak mengajar kita untuk mohon rezeki untuk masa lalu, karena hal itu udah berlalu. Ia juga tak mengajar kita untuk mohon rezeki masa depan, karena masa depan belum datang. Kedua waktu itu tidak nyata: yang satu sudah lewat dan yang lain belum tiba. Apa yang nyata adalah saat ini. Saat ini adalah juga kekekalan itu sendiri. Ketika Allah mewahyukan diri pada Musa, Ia memperkenalkan diri dalam waktu present sebagai, "I AM who AM" (Kel. 3:14)
Sering kali sebagai orang muda kita dihantui oleh masa lalu yang buruk dan ketakutan akan apa yang akan terjadi pada masa depan, sehingga saat ini dan hari ini berlalu begitu saja tanpa makna. Yesus mengajak kita untuk mempercayakan diri pada Bapa dan hidup saat demi saat dengan kepercayaan besar ini. Allah menyelenggarakan segala yang baik untuk kita, tak perlu kita ketakutan karena masa lalu dan akan masa depan.
Ya Allah, sang penguasa waktu, anugerahilah aku kebijaksanaan dan iman agar aku boleh berjalan bersama-Mu pada saat ini, karena saat inilah saat yang nyata dan penentu masa depanku. Amin.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Frans pernah mengalami pengalaman buruk ketika ia harus hidup dengan keluarga pamannya selama beberapa tahun. Mereka rupanya memperlakukan Frans layaknya orang upahan. Pengalaman ini sudah berlalu puluhan tahun, tapi sampai saat ini ia selalu dihantui perasaan takut untuk menjadi bawahan dan selalu konflik dengan bossnya di perusahaan tempatnya bekerja.
Lain halnya dengan Nani. Ia ini seorang perfeksionis, maunya semua berjalan dengan sempurna. Ia selalu ketakutan akan apa yang akan terjadi besok dengan pekerjaannya. Pikirannya selalu dihantui dengan kata "jangan-jangan". Jangan-jangan besok rupiah melemah. Jangan-jangan besok ia sakit parah. Jangan-jangan minggu depan temannya membencinya karena sikapnya yang tegas. Jangan-jangan tahun depan perusahaannya bangkrut. Malam-malam dilaluinya selalu dengan ketakutan dan mimpi buruk akan masa yang akan datang.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan kebijaksanaan Timur tentang hidup pada hari ini, pada saat ini, saat Dia mengajar doa: "Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Yesus tidak mengajar kita untuk mohon rezeki untuk masa lalu, karena hal itu udah berlalu. Ia juga tak mengajar kita untuk mohon rezeki masa depan, karena masa depan belum datang. Kedua waktu itu tidak nyata: yang satu sudah lewat dan yang lain belum tiba. Apa yang nyata adalah saat ini. Saat ini adalah juga kekekalan itu sendiri. Ketika Allah mewahyukan diri pada Musa, Ia memperkenalkan diri dalam waktu present sebagai, "I AM who AM" (Kel. 3:14)
Sering kali sebagai orang muda kita dihantui oleh masa lalu yang buruk dan ketakutan akan apa yang akan terjadi pada masa depan, sehingga saat ini dan hari ini berlalu begitu saja tanpa makna. Yesus mengajak kita untuk mempercayakan diri pada Bapa dan hidup saat demi saat dengan kepercayaan besar ini. Allah menyelenggarakan segala yang baik untuk kita, tak perlu kita ketakutan karena masa lalu dan akan masa depan.
Ya Allah, sang penguasa waktu, anugerahilah aku kebijaksanaan dan iman agar aku boleh berjalan bersama-Mu pada saat ini, karena saat inilah saat yang nyata dan penentu masa depanku. Amin.
Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati