| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 16 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 27 Maret 2010
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

TANPA KAMU, NGGAK RAME

Tuhan memiliki sebuah cita-cita bagi umat-Nya. Itu adalah cita-cita yang Ia inginkan sejak semula. Tuhan ingin agar seluruh manusia berada dalam kesatuan dan hidup rukun. Ia tidak menghendaki perpecahan. Karena itu Ia akan membangkitkan Daud baru yang akan memerintah selama-lamanya. Maukah kita memenuhi undangan Yesus sang Daud baru untuk tetap berdoa dan mengusahakan kerukunan?

Doa Renungan

Allah Bapa kami, begitu sukar bagi kami untuk hidup bukan bagi diri kami sendiri melainkan bagi orang lain, karena kami malas, takut berkorban. Buatlah kasih kami cukup kuat untuk tidak menarik batas-batas dan untuk menerima resiko cinta kasih, berkat kekuatan Dia yang telah menunjukkan jalan yang harus kami tempuh, yakni Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nabi Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

Beginilah firman Tuhan Allah: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)

"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Jody merasa malas bangun pagi ini, "Hari Minggu, malas-malasan saja, ah. Toh untuk Misa bisa nanti sore," gumamnya, "Jody, ayo segera mandi!" teriak ibunya. "Malas, Ma. Aku mau santai. Misanya nanti sore saja!" sahut Jody kepada ibunya dan adik-adik serta ayahnya yang mau berangkat ke gereja.

Untung saja ibu dan ayah Jody memahami gejolak remaja Jody. Pagi ini Jody diizinkan bermalas-malasan saja. Di kamarnya ada beberapa alat permainan elektronik. Jody bisa lupa waktu memainkannya. Baru dua jam bermalas-malasan, telepon Jody berkedip-kedip. Suara Kevin terdengar dari seberang, "Jody... ayo main futsal. Aku dan Joko sudah di jalan menjemputmu nih." "Malas ah," kata Jody. "Kalian ajak Irwan saja. Aku malas nih!" "Hahaha, kamu ini bagaimana sih?! Lupa ya! Hari ini kan jadwal pertandingan kita! Irwan sudah di lapangan pula. Tanpa kamu nggak rame," tambah Kevin.

Baru saja telpon ditutup, bel pintu berbunyi. Kevin dan Joko sudah di depan pintu. Mau tidak mau, Jody bersiap diri untuk ke lapangan futsal bersama kedua temannya. Ternyata ia yang ditunggu-tunggu, karena dialah pemain paling lincah di antara mereka. Suasana jadi seru karena kehadirannya. Lebih seru lagi karena pertandingan futsal OMK antar-lingkungan itu dilakukan di lapangan gereja. Ayah ibu dan dua adiknya turut bersorak menyemangati Jody.

Jody menunjukkan arti pengorbanan. Ia mau keluar dari kamar, membuang rasa malas. Dengan kehadirannya, suasana menjadi ramai. Suasana keluarganya pun menjadi bersatu kembali, tidak tercerai berai, walau kali ini tidak di dalam Ekaristi, tetapi di lapangan gereja. Bila kita mau menyingkirkan rasa malas, kita bisa bikin kebersamaan jadi lebih hidup, seperti Yesus yang mau mati demi seluruh bangsa.

Tuhan Yesus, ajarilah kami kerelaan berkorban seperti Engkau, dimulai dari hal kecil kemudian besar dan yang lebih besar lagi. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 15 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 15 April 2011
Hari Biasa Pekan V Prapaskah, Hari Pantang

PERCAYA KEPADA YESUS DAN PEKERJAAN-NYA

Hendaknyalah kita kerap membuat Tanda Salib dan senantiasa melakukannya dengan hormat dan khidmat (St. Yoh. Maria Vianney)

Antifon Pembuka

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu (Mzm 31:10.16.18)

Doa Renungan

Ya Tuhan, Engkau sungguh memperhatikan umat-Mu yang berseru kepada-Mu dengan tulus hati. Pertolongan-Mu sungguh membebaskan. Bantulah aku untuk semakin berserah diri kepada-Mu dan melibatkan Engkau dalam segala usahaku hari ini, agar hanya kehendak-Mulah yang terjadi dalam diriku. Amin.

Nabi sebagai pejuang firman Allah banyak menghadapi tantangan, bahkan dari orang yang sangat dekat dengan dia. Meski demikian, nabi tetap percaya bahwa Allah akan selalu menyertai setiap perjuangannya. Hidup seperti inilah yang hendaknya diperjuangkan oleh setiap orang beriman.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."

Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Yesus mengajar dengan terus terang dan lugas. Ia menampilkan diri-Nya sebagai Anak Allah dan menyatakan bahwa Allah hidup dalam diri-Nya dan bahwa Dia ada dalam Allah, Bapa-Nya. Dengan demikian Yesus menyampaikan tawaran yang tegas: percaya akan diri-Nya sebagai yang diutus Allah atau menolak-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)

"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tiap hari Allah berkarya dalam hidup kita. Melalui aneka peristiwa alam, Allah menunjukkan karya-Nya. Juga melalui sesama manusia, Allah menyapa kita secara pribadi. Namun kadang kita kurang mampu memahami peristiwa alam dan kehadiran sesama sebagai perwujudan karya Allah. Kita perlu terus mengasah kepekaan mata hati kita. Bila kita memahami segalanya dalam rencana keselamatan Allah, tentu hidup kita penuh sukacita. Kita menjadi pribadi yang mudah memahami keadaan sekitar.

Doa Malam

Tuhan Yesus, ampunilah kami yang sering menunda atau menolak perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan sesama. Bantulah kami untuk semakin peka melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau kerjakan dalam diri sesama serta selalu mensyukurinya. Amin.


RUAH

Kamis, 14 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 14 April 2011
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

MENURUTI YESUS KRISTUS

Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya --- Yoh 8:51

Doa Renungan

Allah yang mahakuasa, ajarilah kami melakukan dan menuruti segala firman-Mu yang Kausampaikan melalui Kristus Putra-Mu yang mulia. Dengan demikian, masa pertobatan ini membuat kami semakin memuliakan Dikau yang ada dalam diri kami supaya orang lain pun dapat memuliakan nama-Mu yang kudus. Dan semoga kami pun siap menyongsong kebangkitan Yesus Tuhan kami pada hari raya Paska yang semakin mendekat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)

"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."

Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau; Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-menurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." Lagi firman Allah kepada Abraham, "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-menurun."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya,
carilah selalu wajah-Nya!
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya,
mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,
hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita,
di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.

3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,
akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan;
akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)

"Abraham bapamu bersukacita, bahwa ia akan melihat hari-Ku."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Timothy menginjak rem sepeda motornya. Ia berhenti tepat satu meter dari lelaki berseragam SMA yang terguling di jalanan siang itu. Lelaki lain terkapar di sebelah sana. Kedua sepeda motor tergolek di tengah perempatan. Jam pulang sekolah begini jalanan memang ramai dan semrawut. Warga dan pengendara lain termasuk Timothy segera turun menolong. Ada yang mengangkat tubuh keduanya yang pingsan, ada pula yang meminggirkan kedua sepeda motor korban. Belum jelas siapa yang melanggar perintah lampu lalu lintas siang itu. Polisi segera tiba. Timothy kaget ketika mendengar seorang penolong mengatakan, "Yang ini sudah meninggal...." Ya, yang meninggal adalah korban yang memakai seragam SMA seperti diri Timothy. Sambil meneruskan perjalanan pulang, Timothy menggumam dalam hati, "Begitu mudahnya orang kehilangan nyawa di jalanan...... ini sudah keterlaluan!" Namun, pikiran lain muncul, "Bukankah jika semua patuh pada aturan lalu lintas, tidak akan terjadi kematian sia-sia tadi?"

Timothy merasakan getar imannya membisikkan kenyataan yang lebih dalam. Jika tidak patuh pada lampu lalu lintas saja mendatangkan maut, betapa lebih mengerikan jika orang mengabaikan perintah Tuhan, Ia bisa mati kekal, badan, jiwa, dan rohnya, bukan hanya mati fisiknya saja. Timothy bersyukur atas penemuan iman ini. Timothy ini selalu menuruti firman Tuhan, Ia bersyukur atas imannya akan Sabda Kristus.

Tuhan Yesus, ajarilah aku mematuhi firman-Mu, yang Kausampaikan selalu dalam Gereja-Mu yang kudus. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 13 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rabu, 13 April 2011
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
St. Martinus I, Paus; Sta. Margaretha dari Metola

HAMBA DOSA vs ANAK ALLAH YANG MERDEKA

Akulah gembala yang baik…Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yoh 10:14)

Antifon Pembuka

Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat (Mzm 14:48-49)

Doa Renungan

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kekuasaan-Mu sungguh luar biasa. Kuasa-Mu penuh kuasa dalam melawan ketidakadilan. Sadrakh, Mesakh dan Abednego mempertaruhkan nyawa demi iman mereka kepada-Mu. Buatlah aku mampu mempertahankan imanku, sebab orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Amin.

Daniel tampil sebagai tokoh yang sungguh menghayati imannya, sehingga berhadapan dengan pilihan yang menentukan hidupnya, ia tidak pernah ragu. Iman tetap menjadi prioritas hidupnya. Setiap saat orang beriman akan dihadapkan pada pilihan seperti itu.

Pembacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)

"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Orang biasa membanggakan leluhur, derajad dan pangkat. Namun, dalam kehidupan iman kualitas pribadi menjadi penentunya. Hanya orang yang memiliki kualitas hidup seperti Abraham boleh menyebut diri sebagai anak-anak Abraham. Yesus adalah keturunan anak Abraham yang sejati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)

"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Buah Sakramen Baptis adalah dosa-dosa asal dan dosa yang kita lakukan dihapuskan. Kita diangkat menjadi anak Allah yang Mahatinggi. Kita mendapat anugerah istimewa berupa hak dan warisan kehidupan kekal di surga. Anugerah istimewa ini memerdekakan dan membebaskan kita dari belenggu dosa. Allah selalu melindungi dan menyertai setiap langkah laku kita. Pemeliharaan Allah ini menjadi jaminan keselamatan setiap orang yang percaya dan menaruh harapan kepada-Nya.

Doa Malam

Yesus, Engkau diutus Bapa untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Buatlah aku tetap tinggal dalam firman-Mu dan menjadi murid-Mu yang setia dalam segala keadaan hidupku. Tinggallah bersama aku dalam istirahat sepanjang malam ini.

RUAH

Kanonisasi Kitab Suci

Kitab Suci yang kita terima dalam gereja bukanlah kitab yang tiba-tiba jatuh dari langit begitu saja, melainkan terbentuk dalam sejarah dan tradisi Gereja. Bukan pula hanya berisi sekedar kitab sejarah kronologis umat manusia, melainkan lebih merupakan inspirasi iman berkat karunia Roh Kudus melalui para penulis yang merefleksikan misteri keselamatan Allah bagi umat manusia.

Sebelum terbentuk Kitab Suci yang ada saat ini, dulu ada banyak juga tulisan-tulisan yang mencoba mengungkapkan pengalaman iman menangkap wahyu Allah, yang biasa disebut sebagai kitab-kitab apokrip. Akan tetapi gereja perlu menentukan kriteria-kriteria kanonisasi supaya terjamin otentisitas dan kebenarannya, sehingga terciptalah Kitab Suci kita sekarang ini. Adapun kriteria-kriteria tersebut antara lain: 1.) berciri apostolis, yaitu berasal dari para rasul, orang-orang rasuli atau yang disahkan oleh mereka. 2.) memiliki sumber inspirasi dari Roh Kudus.

Berkat kanonisasi tersebut kini kita memperoleh Kitab Suci yang ada hingga saat ini, yang terbagi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, Kitab Suci Perjanjian Baru, dan juga Deuterokanonika. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, tata keselamatan yang diramalkan, diceritakan dan diterangkan oleh para nabi dan pengarang Kitab Suci yang merupakan Sabda Allah yang benar (DV, art. 14). Dalam Injil seluruh pewartaan Kitab Suci Perjanjian Lama ditampung sepenuhnya dan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru memperoleh dan memperlihatkan maknanya yang penuh. Dan sebaliknya Kitab Suci Perjanjian Lama pun menyinari/menjelaskan Kitab Suci Perjanjian Baru.

Selasa, 12 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa, 12 April 2011
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
St. Yulius I, Paus; St Sabas dari Goth

MATI DALAM DOSA, HIDUP DALAM KRISTUS

Janganlah perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik..., supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia" --- Ef 4:29

Doa Renungan

Ya Allah, segala pujian dan hormat kami sampaikan pada-Mu pada awal hari yang baru ini. Ajarilah kami untuk semakin percaya bahwa Yesus adalah putera-Mu yang Kauutus sebagai penyelamat kami, agar daripada-Nya kami beroleh kehidupan yang kekal. Bantulah kami agar bertindak sesuai dengan apa yang Kaumau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)

"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!" Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku,
dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak.
Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,
dan semoga raja bumi menyegani kemuliaan-Mu,
bila Engkau sudah membangun Sion,
dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu;
bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,
dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian,
dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,
sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus,
Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)

"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu, "Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Maka kata mereka kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka, "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar daripada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia." Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

ARYA termangu-mangu setelah membaca koran. Tiga orang remaja SMP di ibukota meninggal karena menenggak minuman keras oplosan. Arya bingung mengenai apa yang terjadi dengan sesama remaja itu. "Mengapa sih mesti mati begitu? Katanya demi solidaritas!" celoteh Arya tidak mengerti.

Arya yang baru menginjak bangku SMP Kelas 3 merasa bingung. Kakak-kakaknya menimpali, "Ah, namanya juga orang sedang stress. Mungkin saja mereka merasa bahwa dengan minum sampai mati, mereka bisa merdeka dari masalah."

Ayahnya menukas, "Tak usah menghakimi mereka. Semoga mereka mendapat terang bagi kita, kejadian itu menjadi pelajaran. Sesukar apa pun masalah, tetap ada harapan...." "Iya, kan kita punya iman," imbuh ibunya tidak kalah bijak.

Hmmm, hati Arya menjadi tenang dengan kata-kata ayah dan ibunya. Arya bersyukur lahir dalam keluarga yang beriman kepada Kristus dalam Gereja. Ya, Arya percaya, bahwa jika percaya pada Kristus, pasti tidak akan mati dalam dosa. Iman akan Kristus membawa kita pada tindakan yang benar menuju keselamatan kekal. Bukti bahwa kita percaya pada Dia, ialah kita menjauhi dosa, seberat apapun masalah kita.

Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur karena aku beriman kepada-Mu. Dengan iman ini, selamatkan aku selalu. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 11 April 2011 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Senin, 11 April 2011
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
St. Stanislaus dari Krakow, St George Gervase

MELIHAT DIRI SENDIRI

Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau --- Yes 43:1.4

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kebenaran abadi, berilah aku iman yang hidup, harapan yang kuat dan kasih yang melimpah dalam menjalani hidupku. Dengan demikian aku dapat hidup dengan benar dan tidak melawan kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Kisah ini mau menolong orang beriman agar berani membela kebenaran dan tidak ragu-ragu membasmi kuasa kejahatan. Dalam situasi terjepit dan bahkan tidak ada harapan lagi, ternyata masih ada kekuatan yang dapat diandalkan, yakni kekuatan Allah.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (Singkat: 13:41c-62)

"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."

Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan:
'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang.
'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.

2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam,
aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku;
sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku,
Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.

4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi,
mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku,
aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.

Menyalahkan orang lain itu mudah. Akan tetapi, menyadari kelemahan sendiri sehingga kita mampu memperlakukan orang lain dengan tepat nampaknya perlu sebuah pertobatan tersendiri. Yesus adalah orang yang paling kritis terhadap orang-orang yang tidak menyadari akan kekurangannya sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)

"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Kita mudah mengamati, menilai, menyalahkan dan menghakimi orang lain. Kita merasa diri sebagai orang yang paling baik dan benar. Kita begitu sombong dan congkak, sehingga kadang orang lain menjadi kurban. Padahal, kita semua tentu pernah berbuat salah dan dosa. Kita semua tidak ada yang sempurna di hadapan Tuhan. Karena itu, tidak sepantasnya kita mudah menyalahkan dan menghakimi orang lain. Karena yang berhak menghakimi adalah Allah sendiri.

Doa Malam

Aku bersyukur dan berterimakasih atas hari ini dan atas pengampunan yang Engkau berikan kepada perempuan yang berbuat zinah. Bantulah aku agar aku pun mudah mengampuni orang lain dan mampu memperbaiki kesalahanku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy