| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian: 16 - 22 Mei 2011


Senin, 16 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 11:1-8; Mzm 42:2-3; 43:3-4; Yoh 10:11-18.


Selasa, 17 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 11:19-26; Mzm 87:1-7; Yoh 10:22-30.


Rabu, 18 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 12:24 – 13:5a; Mzm 67:2-3.5-6.8; Yoh 12:44-50.


Kamis, 19 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3.21-22.25.27; Yoh 13:16-20.


Jumat, 20 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 13:26-33; Mzm 2:6-11; Yoh 14:1-6.


Sabtu, 21 Mei: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).
Kis 13:44-52; Mzm 98:1-4; Yoh 14:7-14.


Minggu, 22 Mei: Hari Minggu Paskah V (P).
Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; 1Ptr 2:4-9; Yoh 14:1-12.

Minggu, 15 Mei 2011 Hari Minggu Paskah IV

Minggu, 15 Mei 2011
Hari Minggu Paskah IV
Hari Minggu Panggilan

"...Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yoh 10:10b)

GEMBALA YANG BAIK


Antifon Pembuka


Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, dan langit dijadikan oleh sabda-Nya. Alleluya.

Doa Renungan

Allah Bapa, Gembala Agung kami yang Mahapenyayang, antarlah kami, kawanan yang kecil dan lemah ini, memasuki sukacita kekal, bersama Kristus, Gembala kami yang perkasa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami
yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (Kis 2:14a.36-41)

"Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus."

Pada hari Pentakosta bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada orang-orang Yahudi, "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." Ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, "Apakah yang harus kami perbuat, Saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada mereka, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." Dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!" Orang-orang yang menerima perkataan Petrus itu memberi dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Pembacaan dan Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 2:20b-25)

"Kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu."

Saudara-saudara, jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, itu adalah kasih karunia Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika dicaci maki, la tidak membalas dengan caci maki. Ketika menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh: 10:14)
Akulah gembala yang baik! Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:1-10)

"Akulah pintu kepada domba-domba."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Aku berkata kepada-Mu: Sesungguhnya, siapa yang masuk ke dalam kadang domba dengan tidak melalui pintu tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok. Tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya, masing-masing menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua domba telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka, dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu: barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan ke luar, dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seluruh umat di Keuskupan Agung Jakarta dipanggil untuk mengambil bagian dalamTugas penggembalaan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, gembala yang berjalan di depan domba, dan domba-domba mendengar suaranya (Yoh 10:11-14) Gembala yang membawa ke padang rumput yang hijau, ke air yang tenang, yang menuntun di jalan yang benar, yang melindungi dan menyelamatkan domba-dombanya (bdk Mzm.23:2-5) dan inilah panggilan kita semua melalui Roh Kudus dalam sakramen pembaptisan yang mengangkat kita mengambil bagian dalam tugas sebagai Gembala, Nabi dan Imam di tengah dunia.

Dalam panggilan itu kita dipanggil untuk berbuat, yaitu untuk bertobat, memberi diri diba
ptis, dipanggil untuk menerima roh kudus,dipanggil untuk diselamatkan, dengan menjalankan tugas panggilan utama yaitu untuk berbuat baik. Panggilan itu dilaksanakan dengan hidup benar dan rendah hati, yaitu dengan tidak membalas dendam, tidak suka memberikan ancaman kepada orang lain. Dengan cara itu menurut Arah Dasar Pastoral keuskupan kita, kita diajak mewujudkan pembangunan persaudaraan yang sejati, terlibat dalam setiap pelayanan kasih kepada sesama dalam masyarakat. Terutama melibatkan diri dalam pelbagai permasalahan sosial, secara lebih spesifik yang berkaitan dengan kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi dalam hidup beragama. Dan hal ini harus meresapi di dalam setiap entitas atau kelompok komunitas basis baik teritorial maupun kategorial.

Bersama dengan komunitas hidup bakti, komunitas pastoral teritorial dan kategorial, seharusnya kita sehati sejiwa bertobat, membiarkan diri selalu dibersihkan dari dosa, bekerjasamadengan Roh Kudus Tuhan, menanggapi panggilan Tuhan itu dengan membiarkan diri diselamatkan dan bekerja sama dengan Roh Tuhan ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan umat manusia dan dunia oleh Tuhan.

Panggilan untuk berbuat baik; merupakan panggilan semua kaum beriman, tanpa kecuali, karena Bapa adalah kebaikan itu sendiri. Sehingga setiap orang yang berbuat baik dia berasal dari Allah dan melaksanakan perintah utama Allah yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Setiap tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan nilai kebaikan juga berarti melawan hakekat kebaikan Allah Bapa. Maka siapapun yang tidak berbuat baik; apakah itu uskup; pastor, suster, bruder, ketua wilayah, prodiakon, guru, pedagang, ahli politik, pelajar, pekerja, kaum buruh kaum muda, remaja,anak-anak maupun gelandangan yang tidak melakukan perbuatan baik, berarti belum melaksanakan panggilan Allah.

Panggilan Spiritualitas Gembala Baik dan Pelayanan bermurah hati merupakan salah satu bentuk perhatian perwujudan panggilan dan pelayanan Yesus Kristus, bukan hanya untuk menuntut para pemimpin, melainkan untuk semua murid Yesus (semua orang Kristen).

Maka pertanyaannya bukan apa yang mereka lakukan untuk kita sebagai panggilan Gembala baik dan pelayan
yang bermurah hati? Melainkan bagaimana sayamelakukan tugas panggilan selaku gembala yang baik dan pelayanan bermurah hati? Bagaimana AKU menjalankan panggilanku sebagai gembala yang baik dan panggilanku untuk melayani sebagai pelayan bermurah hati untuk murid-murid Tuhan?

Mari kita renungkan, kita dipanggil untuk apa di keluarga; di gereja dan di masyarakat? untuk dilayani atau untuk melayani atau untuk saling melayani dengan pelayanan yang murah hati ? Apakah pelayananku egoistis, legalistis atau bermurah hati. Apa yang sudah aku persembahkan kepadanya sehingga aku merasa berhak untuk dilayani oleh mereka? Semoga kita tidak lebih banyak menuntut tanpa pernah bermenung apa yang telah kita persembahkan bagi-Nya, sehingga kita merasa lebih berjasa untuk Dia dan dia.

Selamat bermenung.
Salam dan doa.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Sabtu, 14 Mei 2011 Pesta St. Matias, Rasul

Sabtu, 14 Mei 2011
Pesta St. Matias, Rasul

"Aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasih-Ku itu." (Yoh 15:9)


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahaesa, kami bersyukur atas pokok anggur yang Kautanam dalam diri Yesus, Putera-Mu. Semoga kami semua tetap bersatu dengan Dia dan menghasilkan buah keadilan dan cinta kasih melimpah, sehingga dunia bahagia karenanya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)

"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)

"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Cinta sering dibayangkan sebagai sesuatu yang indah dan menjadi persoalan saat yang terjadi sebaliknya. Yesus memberi perintah bagi kita untuk saling mencintai. Semua orang pasti mengenal cinta, tetapi tidak semua orang mampu mencinta seperti Tuhan. Dia mencintai kita sampai mengorbankan nyawa-Nya.

Kita para murid Kristus sudah mendengar tentang perintah kasih dan kita sudah berusaha menghayati kasih itu dalam kehidupan ini. Janji kasih dan ungkapan kasih telah kita berikan bagi keluarga, sahabat, teman, atau kekasih. Yesus mengingatkan, supaya kasih yang kita hidupi merupakan wujud dari pelaksanaan kehendak Tuhan sendiri. Maka, bukanlah kasih kalau kasih yang kita berikan justru bertentangan atau mengabaikan perintah-perintah Tuhan.

Yesus Sang Guru, ajari aku tentang kasih sejati-Mu agar aku mampu mencintai seperti Engkau telah mencintai diriku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 13 Mei 2011 Hari Biasa Pekan III Paskah

Jumat, 13 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah

Maria adalah Ratu para Martir, oleh karena kemartirannya jauh lebih dahsyat dari derita semua martir lainnya (St. Alfonsus Liguori)


Antifon Pembuka

Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan (Why 5:12)

Doa Renungan


Tuhan berilah kami rahmat-Mu agar kami menjadi alat pilihan-Mu untuk mewartakan kabar gembira kepada sesama. Buatlah kami rela dan berani menanggung penderitaan dalam mewartakan nama-Mu di mana pun kami berada, sehingga mereka mengetahui bahwa kami adalah murid-murid-Mu. Amin.


Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan (Why 5:12)


Pembacaan dari Kisah Para Rasul
(9:1-20)


"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."


Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:56)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.


Yesus sebagai Roti Hidup memberi jaminan hidup kekal bagi mereka yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya. Selain itu juga, barangsiapa makan daging-Nya dan minum darah-Nya akan hidup oleh Yesus, juga tinggal di dalam Yesus, dan Yesus tinggal di dalam dia.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:52-59)

"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman."

Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Ekaristi adalah pusat dan puncak seluruh perziarahan hidup orang beriman Katolik. Inilah Sakramen keselamatan Allah yang diberikan Yesus sendiri kepada Gereja. Gereja Katolik menerima anugerah istimewa ini dengan penuh sukacita. Tiap kali merayakan Ekaristi, seluruh umat beriman menyatu jiwa dan raga dengan Kristus. Dia telah mengurbankan diri-Nya bagi keselamatan kita. Buah Ekaristi hendaknya kita amalkan dalam hidup sehari-hari. Tiap orang perlu ikut merasakannya.

Doa Malam


Terima kasih Yesus, dalam perayaan Ekaristi, kami yang tidak pantas ini, boleh menyambut Tubuh dan Darah-Mu yang kudus dan mulia. Semoga Engkau yang sudi tinggal dalam hati kami, membuat hidup kami seperti hidup-Mu: selalu mengutamakan kasih di atas segalanya. Amin.

RUAH

Kamis, 12 Mei 2011 Hari Biasa Pekan III Paskah

Kamis, 12 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah


"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yoh 6:51)


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, kami bersyukur karena Yesus Kristus, Putra-Mu adalah Roti Hidup yang turun dari surga dan yang memberi hidup bagi kami. Kami rindu untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang kami terima dalam Ekaristi sebagai bukti bahwa Yesus berbagi kasih kepada manusia. Semoga kenangan yang luhur ini membuat kami semua semakin berani berbuat kasih kepada sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan bertahta bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)

"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."

Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, "Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?" Jawabnya, "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?" Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?" Sahut Filipus, "Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya, "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah." Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)

"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Viko berkisah, "Saat masih kecil, salah satu kebiasaan dalam keluarga yang sangat mengesan dalam diri saya ialah kebiasaan makan bersama. Ayah, Ibu, dan kami semua anak-anak duduk bersila di ruang keluarga kemudian makan bersama. Tidak penting apa makanan kami hari itu. Yang penting kami makan bersama-sama. Ada kegembiraan, ada kebersamaan, ada perasaan sau sebagai keluarga. Makan bersama menjadi sesuatu yang begitu dirindukan ketika kami mulai tinggal berjauhan dengan orang tua karena harus tinggal di asrama sekolah."

Saat menginjak dewasa Viko sadar, bahwa dengan makan bersama sebagai keluarga imannya sebagai orang Katolik bertumbuh. Sebab, tidak hanya makan yang dia nikmati, melainkan iman katolik sebab sebelum dan sesudah makan mereka sekeluarga berdoa terlebih daulu. Tidak hanya makanan jasmani yang dinikmati, tetapi terlebih makanan rohani, yaitu iman bertumbuh.

"Yesus adalah roti hidup. Semua orang yang makan dari roti hidup akan memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjadi sumber hidup.Yesus menjadi sumber kekuatan. Yesus menjadi sumber sukacita. Karena Yesus adalah sumber hidup, maka Dia memberikan hidup-Nya kepada kita semua. Memakan Tubuh-Nya, bagi kita tidak hanya bermakna manusiawi. Tidak hanya sekedar memenuhi tuntutan tubuh, melainkan supaya kita para murid-Nya bertumbuh dalam iman akan Dia.

Jika dalam hidup sehari-hari, kita butuh makan supaya kita hidup maka dalam kehidupan iman pun kita butuh makanan supaya jiwa kita hidup selama-lamanya. Dan makanan untuk jiwa kita ialah Yesus sendiri. Jika dengan makan orang bisa bertenaga maka dengan menerima Yesus di dalam kehidupan, kita memperoleh kekuatan untuk menempuh perjalanan panjang kehidupan ini sampai memasuki kehidupan kekal.

Tuhan Yesus, Engkaulah roti yang telah turun dari surga. Semoga setiap hari aku selalu berusaha untuk menerima tubuh-Mu dalam Ekaristi sebagai makanan yang memberikan kekuatan kepadaku untuk menjalani hidup ini dengan suka-duka yang menyertainya. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 11 Mei 2011 Hari Biasa Pekan III Paskah

Rabu, 11 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah

Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya mau melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal remeh, demi kemuliaan Tuhan. (St. Dominikus Savio)


Antifon Pembuka

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu (Mzm 71:8.23). Alleluya.

Doa Renungan


Tuhan Yesus, sumber sukacita kami, berilah kami sukacita besar hari ini, karena Engkau selalu memelihara dan menjaga hidup kami. Segala keperluan hidup kami telah Kausediakan. Semoga semua ini membuka mata kami dan menggugah hati kami untuk selalu bersyukur kepada-Mu, sumber segala berkat. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Penganiayaan terhadap umat Kristiani awali tidak dapat menghentikan laju pertumbuhan umat dan pewartaan sabda. Filipus, salah satu dari tujuh diakon tersebut justru mewartakan sabda di Samaria. Ia menarik banyak orang dengan pewartaannya dan dengan tanda-tanda, terutama penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat dan orang lumpuh.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul
(8:1b-8)


"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."

Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.


Yesus memberikan tekanan, bukan lagi pada roti yang diberikan, melainkan Dia sendirilah roti itu. Itulah sebabnya, Yesus mengundang orang banyak untuk datang dan percaya kepada-Nya. Upahnya jelas, barangsiapa datang kepada-Nya, ia tidak akan lapar lagi; dan barangsiapa percaya, ia tidak akan haus lagi.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)

"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Melihat dan percaya itu dua hal yang saling berhubungan. Seringkali orang mampu percaya dengan sepenuh hati setelah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kepercayaan dan keyakinan menyeruak dari penglihatan inderawi. Orang yang telah melihat Yesus, ia telah melihat Bapa. Namun, kita patut bangga dan bersyukur bila tetap yakin dan percaya kepada Yesus kendati belum pernah melihat-Nya secara fisik. Itulah perwujudan iman sejati di tengah tantangan arus zaman ini.

Doa Malam

Yesus kami percaya bahwa Engkaulah sumber kehidupan kami. Karena itu, hanya kepada-Mulah kami percaya. Engkaulah andalan kami sepanjang hidup kami. Maka ampunilah kami, bila kami tidak selalu datang kepada-Mu. Malam ini kami hendak menyerahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan-Mu. Amin.

RUAH

Selasa, 10 Mei 2011 Hari Biasa Pekan III Paskah

Selasa, 10 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah

Kata Yesus kepada mereka: "Akulah Roti Hidup; barangsiapa datang kepada-Ku ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yoh 6:35)

Doa Renungan

Tuhan Yesus, Engkau menjadikan diri-Mu sebagai roti kehidupanku sepanjang masa. Semoga aku selalu datang kepada-Mu karena percaya akan hidup kekal yang Engkau berikan dalam rupa tubuh dan darah-Mu yang akan aku sambut melalui Ekaristi. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)

"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntut dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)

"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."

Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Penyerahan hidup adalah sebuah pengorbanan yang total kepada suatu ideologi yang dihayatinya dan kepada orang yang dilayani-dicintainya. Di dalam penyerahan hidup itu, tidak jarang orang mengalami rasa sakit, penderitaan, dan terluka. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa melakukan hal ini. Seorang tukang becak yang setia mengayuh becak tanpa kenal lelah mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya adalah sebuah pengorbanan, sebuah penyerahan hidup untuk keluarga. Penyerahan hidup dan pengorbanan menjadi dua hal yang dituntut ada dalam diri umat kristiani jika kita benar-benar bertanggung jawab atas panggilan kita sehari-hari. Inspirasi Sabda Tuhan hari ini meneguhkan iman kita.

Semangat penyerahan hidup seperti itulah yang diperagakan oleh Stefanus dalam bacaan pertama. Stefanus berserah diri ketika menghadapi putusan para anggota Mahkamah Agama dengan berkata, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Stefanus dipenuhi dengan Roh Kudus dan berani berkorban demi kebenaran iman kepada Yesus. Hal itu ditegaskan dalam Injil Yohanes. Dikisahkan bahwa Yesus menegaskan diri-Nya sebagai Roti Hidup yang turun dari surga. "Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Roti hidup itu adalah diri-Nya sendiri yang dikorbankan bagi kita, Roti yang membawa keselamatan bagi manusia. Namun, sayangnya banyak orang bertanya-tanya tentang Dia dan kebenaran yang diucapkan-Nya. Banyak orang tidak mengerti apa yang disampaikan oleh Yesus. Padahal penyerahan hidup Yesus adalah sebuah tindakan totalitas kepada Allah Bapa, seperti diserukan para pemazmur, "Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku."

Dari sabda Tuhan hari ini, kita mau belajar seperti Stefanus dan Yesus yang berani menyerahkan hidup sebagai persembahan diri kepada Tuhan. Kerap kali kita kurang berani dan tidak bersemangat dalam melakukan pengorbanan demi suatu panggilan, ideologi ataupun cita-cita yang kita jalani. Lalu kita seperti yang dilakukan para pendengar Yesus dalam Injil hari ini: sikap tidak percaya dan meminta tanda. "Tanda apakah yang Engkau perbuat supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?" Umat Yahudi meminta tanda pada Yesus, dan semakin tidak percaya kepada-Nya. Kepercayaan adalah dasar untuk beriman dan berinteraksi dengan Tuhan dan sesama. Mari kita bangun kepercayaan di dalam hati kita.

Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. Inspirasi Batin 2011, Renungan Sepanjang Tahun

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy