| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 15 Juli 2011 Pw St. Bonaventura Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 15 Juli 2011
Pw St. Bonaventura
Uskup dan Pujangga Gereja

Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus! (Mzm 103:1)


Antifon Pembuka

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa, kekuasaan-Mu mengatasi langit dan bumi. Karya-Mu sungguh agung bagi bangsa Israel, begitu juga bagi hidupku. Semua itu terjadi karena Kaukehendaki agar kami beroleh selamat. Terpujilah Engkau, ya Allah. Amin.

Anak domba disembelih dan darahnya dioleskan pada palang pintu rumah orang-orang Israel. Darah anak domba itu menjadi tanda, sehingga orang Israel akan luput dari malapetaka yang akan terjadi.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (11:10-12:14)

"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.
Ayat. (
Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18)

1.Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan. 2.Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku! 3.Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.


Yang dikehendaki Allah adalah belas kasihan dan bukan persembahan. Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan menghendaki agar kita beriman dengan hati dan perbuatan yang nyata. Ia tidak menghendaki kita sekadar mengimani Dia dalam kata-kata atau persembahan tanpa cinta. Hendaknya keagamaan kita makin mengungkapkan kesungguhan untuk kian mampu memahami dan mengampuni.

Doa Malam

Yesus, Engkaulah Tuhan atas hari Sabat. Belaskasihan-Mu mengatasi peraturan dan cara pikir manusia, buatlah aku mampu membedakan dan melaksanakan apa yang berkenan kepada-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 14 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Kamis, 14 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

"Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada para lawannya." (Mzm 105:24)


Doa Renungan


Allah Bapa yang Mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Allah berbicara kepada Musa dalam semak duri yang bernyala. Allah memintanya untuk mengatakan kepada umat Israel bahwa Dia telah mendengarkan mereka dan prihatin dengan segala sesuatu yang dilakukan orang-orang Mesir terhadap mereka. Allah sendirilah yang akan membimbing Musa untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju tanah yang penuh susu dan madu.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (3:13-20)

"'Sang 'Aku' telah mengutus aku kepadamu."

Waktu Musa mendengar sabda Tuhan dari tengah semak duri bernyala, berkatalah ia kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir. Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami. Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya; Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.
4. Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya; mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan, dan mukjizat-mukjizat-Nya di tanah Ham.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Yesus mengundang setiap orang yang letih lesu dan berbebab berat untuk datang kepada-Nya. Ia meminta mereka untuk memikul kuk yang dipasang-Nya dan belajar pada-Nya karena Ia lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hidup merupakan anugerah dari Allah yang layak disyukuri. Allah, Sang Pencipta dan Sumber Hidup, mencintai manusia dan menghendaki agar manusia hidup bahagia dan akhirnya mengalami keselamatan abadi. Itulah alasan kehadiran Yesus di tengah dunia dan seluruh perjuangannya sampai wafat di kayu salib dan bangkit mulia untuk menyiapkan hidup abadi bagi kita.

Dalam kenyataannya, hidup di dunia ini melalui proses perjuangan yang tidak ringan. Perjuangan terasa lebih berat ketika kita berhadapan dengan berbagai macam persoalan yang bertubi-tubi. Hidup yang adalah anugerah kadan kala kita rasakan sebagai beban yang berat. Himpitan persoalan pribadi dan keluarga menjadi beban yang menyesakkan. Tanggungan untuk membayar sekolah yang tidak murah, ancaman kehilangan pekerjaan, penyakit yang datang secara tidak terduga, anak-anak yang menjalani pendidikan dengan semaunya dan malah sudah terpengaruh lingkungan yang negatif, serta gejala-gejala kehidupan iman yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak merupakan sederet gambaran persoalan yang bisa semakin membebani hidup. Kutipan Injil Matius (11:28-30) bisa kita jadikan pegangan untuk membangun kekuatan baru di dalam menjalani hidup. Tuhan Yesus selalu mengundang kita, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Ajakan Tuhan ini menggambarkan bahwa perjalanan hidup kita selayaknya selalu dihayati dalam kebersamaan dengan Yesus, bukan hanya mengandalkan kemampuan manusiawi belaka. Tuhan Yesus selalu menyertai dan meneguhkan kita baik dalam situasi bahagia maupun dalam situasi berat yang melelahkan. Kehadiran Tuhan Yesus adalah kehadiran seorang sahabat yang membawa kelegaan. Tuhan menunjukkan sikap seorang sahabat dan kepekaan terhadap yang lemah serta berbeban berat.

Setiap hari kita berjalan bersama Yesus dan berjumpa dengan sesama. Hari ini dan setiap hari kita dipanggil untuk semakin mengimani Tuhan Yesus. Artinya, kita selalu menghadirkan kepekaan hati Tuhan, bersemangat rendah hati dan membawa kelegaan serta pengharapan bagi sesama.

Tuhan, Engkau menghendaki agar kami berani mengangkat beban hidup kami karena Engkau sendiri yang berjanji akan menolong kami. Tuhan, semoga Engkau kuatkan kami agar kami boleh mengalami kedamaian dan sukacita yang sudah Kaujanjikan pada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan meraja kini dan sepanjang masa. Amin.

CB Mulyatno, Pr -- Inspirasi Batin 2011

Rabu, 13 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Rabu, 13 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

Marilah kita mengenakan gambaran sempurna Pencipta kita agar kita sama seperti Dia. (St. Petrus Krisologus)

Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus.”

Doa Pagi

Ya Allah yang hidup, ditopang oleh rahmat-rahmat-Mu, mampukan aku hari ini dapat mengalami kehadiran-Mu serta penyertaan-Mu di dalam setiap langkah hidupku. Amin.

Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam rupa semak-semak yang bernyala, namun tidak terbakar. Tuhan mengutusnya untuk membebaskan kaum Israel dari perbudakan Mesir.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)

"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."

Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Tuhan menyembunyikan rahasia Kerajaan Surga kepada orang bijak dan pandai. Ia justru mengungkapkannya kepada orang kecil dan sederhana.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini kita diajak bergembira dan bersyukur bersama Yesus. Kita diundang untuk ikut merasakan sukacita atas kebijaksanaan Allah. Kita berdoa agar kita pun diijinkan merasakan rahmat panggilan untuk makin mengenal-Nya.

Doa Malam

Bapa, terima kasih atas tuntunan-Mu kepadaku hari ini. Aku dapat belajar rendah hati dan selalu menempatkan diri sebagai orang kecil di hadapan-Mu. Semoga apa yang telah kulalui hari ini sungguh berkenan kepada-Mu. Namun, jika ada kesalahan dan dosa, sudilah Engkau mengampuninya. Amin.

RUAH

Selasa, 12 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 12 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

"Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!" (Mzm 69:14)


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas karunia hidup yang Engkau percayakan kepada kami di awal hari ini. Ajarilah kami untuk selalu menanamkan sikap tobat dalam hati kami, sehingga cinta-Mu selalu membarui hidup kami sepanjang hari ini. Kami serahkan hidup kami dalam tangan penyelenggaraan kasih-Mu karena Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan meraja bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin.

Untuk menyelamatkan bayi laki-lakinya, seorang wanita dari suku Lewi meletakkannya di dalam sebuah peti dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Putri Firaun menemukannya dan meminta ibu bayi itu untuk menyusui baginya. Setelah besar, sang putri lalu mengangkatnya sebagai anak dan memberinya nama Musa.


Pembacaan dari Kitab Keluaran (2:1-15a)

"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya."

Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya. Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?" Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan." Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 69:3.14.30-31.33-34; R:33)

1. Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
4. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Yesus mencela penduduk dari kota-kota yang tak mau bertobat walau telah menyaksikan banyak mukjizat diperbuat oleh Yesus. Dia mengatakan kepada mereka bahwa kota Sodom akan berdiri kokoh hingga saat ini jika mukjizat-mukjizat terjadi di kota itu. Oleh karena itu pada waktu penghakiman, tanggungan mereka akan lebih berat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)

"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa, Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan Yesus adalah seorang pribadi yang lembut dan penuh kasih. Tetapi bisa juga marah waktu para pedagang menjadikan Bait Allah tempat berdagang bahkan pernyataan-Nya kadang sangat keras. Seperti dalam Injil hari ini. Yesus mengecam tiga kota yang sering dikunjungi di Israel. "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Dan Kapernaum karena pada hari penghakiman tanggungan Tirus, Sidon dan Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu". Sebab sudah lama mereka bertobat. Mereka jatuh karena tidak setia dan melupakan Allah namun muncul suatu kesadaran diri untuk kembali kepada Allah.

Allah yang setia mengasihi manusia senantiasa menerima setiap orang yang berbalik dan bertobat. Tiga kota lainnya tertutup hati menerima warta keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Kesombongan menguasai diri mereka, walaupun banyak kali mereka bertemu dengan Yesus, mendengarkan ajaran-ajaran-Nya dan menyaksikan mukjizat yang dibuat-Nya. Semua yang telah diperlihatkan Yesus tidak dapat mempengaruhi mereka. Karena mereka merasa lebih baik dan lebih benar maka mereka tidak bertobat, hati mereka tetap tegar dan menolak warta keselamatan Tuhan.

Kecaman Yesus ini pun menyadarkan kita, bahwa setiap kesempatan kita ditawarkan untuk berjumpa dengan Yesus melalui bacaan Kitab Suci, renungan-renungan, perayaan Ekaristi, dan latihan rohani lainnya.

Tuhan Yesus, berikanlah aku semangat kerendahan hati mengakui kelemahanku agar bertobat dari kebiasaan burukku. Amin.


RUAH,- Renungan Harian Mutiara Iman 2011

Senin, 11 Juli 2011 Pw. St. Benediktus, Abas

Senin, 11 Juli 2011
Pw. St. Benediktus, Abas

Jikalau kamu taat dengan sempurna, maka kamu juga akan lemah lembut dan pendamai. (St. Paulus dari Salib)


Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.
(Mzm 23:5-6)

Doa Pagi

Allah sumber kebijaksanaan, mulai pagi ini berkatilah aku dalam bertindak baik terhadap diri sendiri dan terhadap sesama. Nyatakanlah kebijaksanaan-Mu melalui tingkah laku dan tutur kataku sepanjang hari ini, sebagaimana dulu telah dihayati oleh St. Benediktus. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Bangsa Israel terus berkembang di tanah Mesir. Raja Mesir yang baru tidak mengenal Yusuf. Itulah sebabnya, dia meminta supaya bangsa Israel ditindas dengan pekerjaan berat. Bahkan, anak-anak laki-laki Israel harus dibunuh dengan dilemparkan ke dalam sungai Nil.


Pembacaan dari Kitab Keluaran (1:8-14.22)

"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak."


Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8)

1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, -- jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Yesus datang bukan membawa damai melainkan pedang. Setiap murid Tuhan harus memiliki keberanian untuk meninggalkan segala-galanya, termasuk keluarga demi Kristus. Kristus harus menjadi nomor satu atau segalanya bagi seorang murid Kristus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34- 11:1)

"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Panggilan Yesus menantang para pengikut-Nya. Ia tidak menyediakan jalan yang serta merta mudah dan menyenangkan bagi mereka yang mengharapkan kesenangan duniawi, penghiburan dan jaminan kesenangan sementara. Panggilan itu terbuka luas untuk sebuah tindakan yang radikal: memberikan diri seutuhnya, seperti Dia telah lakukan untuk kita.

Doa Malam

Yesus, malam ini aku menengadah ke hadirat-Mu. Aku berterima kasih atas satu hari yang telah kulalui. Ampunilah aku, jika aku masih menawar-nawar untuk memikul salib dan mengikuti Engkau. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 11 - 17 Juli 2011

Bacaan Harian 11 - 17 Juli 2011

Senin, 11 Juli: Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas (P).
Kel 1:8 – 14:22; Mzm 124:1-8; Mat 10:34 – 11:1.

Kitab Mazmur menegaskan bahwa orang yang berada di dalam Tuhan pasti selamat dari jerat penangkap. Setiap saat setan selalu menunggus aat yang tepat untuk menjatuhkan kita ke dalam dosa. Kalau kita tidak waspada dan hanya menuruti hawa nafsu kita sendiri, kita akan terjebak dalam perangkap setan. Kebahagiaan dan ketenangan jiwa hanya ada di dalam Tuhan. Sadarkah kita, siapa dan apa yang kita cari selama ini?

Selasa, 12 Juli: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 2:1-15a; Mzm 69:3.14.30-31.33-34; Mat 11:20-24.

Injil Matius hari ini menonjolkan bagaimana orang berkabung dan akhirnya bertobat. Tuhan memberi suatu peringatan lewat cara Tuhan sendiri agar segera bertobat. Bagaimanakah dengan kita dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita pun segera sadar lalu bertobat ataukah kita juga masih menunggu tanda-tanda dari Tuhan barulah kita bertobat?

Rabu, 13 Juli: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 3:1-6.9-12; Mzm 103:1-4.6-7; Mat 11:25-27.

Kita sering menilai orang dari penampilan fisik yang tidak memungkinkan atau yang kurang meyakinkan. ita menilai diri lebih hebat dari orang lain, padahal semua orang sama di hadapan tuhan. Bahkan Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang kecil dan hina dina.

Kamis, 14 Juli: Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 3:13-20; Mzm 105:1.5.8-9.24-27; Mat 11:28-23.

Injil Matius yang kita baca hari ini mengingatkan kita untuk kembali kepada Tuhan, karena di sanalah terdapat kelegaan hidup. Hendaknya kita kembali kepada Tuhan dan selalu mencari Tuhan di dalam hidup kita.

Jumat, 15 Juli: Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup Pujangga Gereja (P).
Kel 11:10-12.14; Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; Mat 12:1-8.

Yesus mengajarkan kepada kita untuk ringan hati dalam berbelas kasih, terutama kepada orang yang sangat membutuhkan bantuan sesamanya.

Sabtu, 16 Juli Hari Biasa Pekan XV (H).
Kel 12:37-42; Mzm 136:1.23-24.10-15; Mat 12:14-21.

Ketenangan jiwa hanya bisa kita temukan di dalam Tuhan. Dialah pengharapan kita yang pasti! Karena itu, datanglah kepada-Nya! Dia hanya sejauh doa. Di tengah kesibukan yang menyita waktu, dapatkah kita menyiapkan sedikit waktu untuk berdialog pribadi dengan Sang Pemilik dunia?

Minggu, 17 Juli Hari Minggu Biasa XVI (H).
Keb 12:13.16-19; Mzm 86:5-6.9-10.15-16a; Rm 8:26-27; Mat 13:24-43 (Mat 13:24-30).

Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma menegaskan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Roh justru membantu kita dengan berdoa untuk kita kepada Allah. Keterbatasan kita dengan berbagai kelemahan kita itulah yang mendorong Roh untuk membantu berdoa untuk kita. Sadarkah kita justru Rohlah yang membantu kita agar apa yang kita inginkan itu sampai kepada Allah? Berapa seringkah kita kembali kepada Allah? Marilah kta selalu kembali kepada Dia yang menunggu kita dengan setia.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 10 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 10 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XV

DIBERI KARUNIA MENGETAHUI ( Mat 13: 1 – 23)

Antifon Pembuka

Karena kejujuranku aku memandang wajah-Mu, waktu bangun aku menikmati hadirat-Mu. (Mzm 16:15)

Doa Renungan

Allah Bapa, sumber kebenaran sejati, tiada orang yang mencari yang tiada Kauberi cahaya penunjuk jalan menuju kebenaran-Mu. Semoga kami yang menyandang nama Kristus, menjauhkan diri dari segala sesuatu yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup menghayati iman yang benar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)

"Hujan menyuburkan bumi dan menyuburkan tumbuh-tumbuhan."

Beginilah firman Tuhan, "Seperi hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku; Ia tidak akan kembal kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 65:10abcd.10e-11.12-13.14; Ul: lihat Luk 8:8)

1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengaliri alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya, dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.
3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit yang berikat-pinggangkan sorak-sorai.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:18-23)

"Dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."

Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai anugerah sulung dari Allah, kita mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-23 (13:1-9)

"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam perumpamaan tentang penabur ini ada beberapa kata kunci yang bisa dipakai untuk menjadi salah satu pemahaman dan pendalaman makna dari perumpamaan Tuhan Yesus tentang “penabur” ini. Misalnya kata: melihat dan tidak tahu; mendengar dan tidak mengkap dan tidak mengerti. Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan yang sudah friendly dalam telinga dan mata mereka yang mendengarkannya; yaitu tentang benih
, tanah, tumbuhnya, buahnya yang aneka ragam jenis.

Ada yang seratus kali, enam puluh kali dan tiga
puluh kali, seturut situasi tanah dan ancaman yang menyebabkan kegagalan.

Yesus mengkaitkan perumpamaan itu dengan iman yang seharusnya berkembang dan berbuah, dengan melihat dan mendengar yang seharusnya menambah pengetahuan dan penangkapan yang mengembangkan mengertian. Tanaman biji yang ditabur secara alami seharusnya tumbuh berkembang dan berbuah banyak, tetapi secara alami ada banyak faktor atau predator yang mengancam. Jatuh di pinggir jalan dimakan burung, jatuh di
bebatuan alam yang keras membuat tidak bisa berakar dan kepanasan, maka menjadi kering dan mati. Sementara yang jatuh di semak berduri, persaingan yang tidak seimbang dengan lingkungannya membuat kerdil dan tidak menghasilkan buah. Yang jatuh di tanah yang baik pun ada yang buahnya tidak maksimal.

Demikian pula biji yang menurut Yesus disejajarkan atau dibandingkan dengan Kerajaan Allah yang di taburkan dalam diri kita juga akan mengalami banyak kendala atau hambatan yang kemungkinan menyebabkan menjadi tidak hidup, menjadi kering, menjadi kerdil dan gagal berbuah, atau jatuh di tanah yang baik yang juga bisa menghasilkan seratus kali lipat, enampuluh kali atau tigapuluh kali. Ancaman untuk biji yang ditabur tentang Kerajaan Allah itu secara konkrit bisa dari faktor alam yang oleh Yesus disebutnya: pertama adalah karena orang sudah mendengar tetapi tidak mengerti, lalu datang kekuasaan jahat yang akan merampasnya dari hati kita sehingga habis dan tidak berbekas. Atau mendengar Sabda tentang Kerajaan Allah dan menerima tetapi tidak berakar, karena hatinya yang keras dan tetap gersang, maka akibatnya Sabda itu menjadi kering dan mati juga, atau jatuh di semak berduri, orang menerima sabda tentang Kerajaan Allah, sudah bertumbuh hidup tetapi terhimpit oleh segala kekuatiran duniawi, tentang makanan, pakaian, perumahan, kendaraan, kesehatan, dan kemudian dihimpit oleh pekerjaan, tugas-tugas memenuhi keinginan dan nafsu. Akibatnya juga sama tidak berbuah. Yang jatuh di tempat tanah atau hati yang baik, maka dia akan menghasilkan buah yang banyak, bahkan mungkin seratus kali lipat sampai 30 kali lipat tergantung kondisi alam sekitarnya lagi.

Pertanyaan apakah kita menyediakan diri untuk menjadi lahan yang subur atau menjadi lahan yang penuh dengan ancaman dari dalam diri kita sendiri yang kita tidak mau mengerti atau tidak mengerti sehingga hasilnya akan selalu nihil. Atau kita mau menjaga agar kita sungguh mengetahui dan menjaganya, sehingga dapat menghasilkan seratus kali lipat. Kalau kita terus tidak mau tahu, membiarkan penjahat selalu merampok, kekerasan hati dan pendapat kita berkuasa, segala keinginan kita menghimpit sampai tidak dapat berbuah, yang jelas kita akan dibakar bersama segala rumput kering lain yang tidak berguna.

Pengertian kita akan Allah dan Yesus, menjadi kendali utama yang akan membuat kita mampu menyusun semua rencana kita untuk dapat menghasilkan buah yang berkelimpahan.


Selamat merenungkan,
Pastor
Antonius Sumardi, SCJ.
www.st-stefanus.or.id

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy