| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 18-24 Juli 2011

Bacaan Harian 18-24 Juli 2011

Senin, 18 Juli Hari Biasa Pekan XVI (H).
Kel 14:5-18; MT Kel 15:1-6; Mat 12:38-42.
Tuhan memgharapakan agar kita bersikap lemah lembut kepada sesama. Kelemahlembutan kita bagai air yang menghancurkan karang dan meluluhkan hati yang keras. Sudahkah kita seperti yang diminta Tuhan pada setiap manusia?

Selasa, 19 Juli Hari Biasa Pekan XVI (H).
Kel 14:21 – 15:1; MT Kel 15:8-10.12.17; Mat 12:46-50.
Kita sering tidak sadar bila dalam diri sesama, Tuhan hadir. Kita sering menyebut bahwa kita takut Tuhan, namun kita jahat, kasar, dan kejam dengan sesama. Kita lupa bahwa dalam diri sesama Tuhan hadir. Dan kalau kita sungguh menyadari bahwa Tuhan hadir dalam diri sesama, maka pintu hati kita pun terbuka untuk memaafkan dan mengasihi.

Rabu, 20 Juli Hari Biasa Pekan XVI (H).
Kel 16:1-5.9-15; Mzm 78:18-19.23-28; Mat 13:1-9.
Kitab Keluaran hari ini mengingatkan kita dengan tegas untuk senantiasa hidup menurut hukum Tuhan, bukan menurut keinginan nafsu semata. Terkadang berlimpah kenikmatan ditaburkan ke atas kita, hendak menguji kita apakah kita tahu berterima kasih kepada Sang Pemberi hidup ini?

Kamis, 21 Juli Hari Biasa Pekan XVI (H).
Kel 19:1-2.9-11.16-20b; MT Dan 3:52-54.56; Mat 13:10-17.
Para murid-Nya mempertanyakan mengapa Yesus mengajar dalam bentuk perumpamaan. Ia lalu menjelaskan bahwa inilah jalan untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat mengerti kata-kata-Nya. Apalagi tidak semua orang diberi karunia untuk memahami Kerajaan Surga.

Jumat, 22 Juli Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena (P). Kel 20:1-17; Mzm 19:8-11; Mat 13:18-23.
Kitab Kejadian menunjukkan bahwa Allah satu-satunya yang membawa kita keluar dari segala problem hidup kita. Tidak ada kekuatan lain yang ikut andil atas keluarnya bangsa Israel dari perbudakan, kecuali Tuhan yang berkuasa.

Sabtu, 23 Juli Hari Biasa Pekan XVI (H).
Kel 24:3-8; Mzm 50:1-2.5-6.14-15; Mat 13:24-30.
Kita sudah diikat dengan perjanjian dalam setiap Sakramen yang kita peroleh. Setiakah kita pada ikatan perjanjian itu? Kalau tidak, apakah yang menghambat kita untuk tidak setia?

Minggu, 24 Juli Hari Minggu Biasa XVII (H).
1Raj 3:5.7-12; Mzm 119:57.72.76-77.127-130; Rm 8:28-30; Mat 13:44-52 (Mat 13:44-46).
Orang yang berlaku jahat halalkan segala cara demi harta dan nikmat surgawi pada akhirnya akan dibuang seperti ikan yang tidak baik dibuang dari pukat. Itulah akhir hidup orang jahat di akhir zaman yang akan dicampakkan ke dapur api neraka. Karena itu, sebagai pengikut Kristus, carilah terlebih dahulu harta surgawi dan yang lainnya akan ditambahkan.

Minggu, 17 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XVI


Minggu, 17 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XVI

"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan." (Rm 8:26-27)

DINAMIKA KERAJAAN ALLAH DALAM HIDUP KITA


Antifon Pembuka

Allahlah penolongku, Tuhanlah yang menopang hidupku. Maka dengan rela aku mempersembahkan korban, dan memuji kebaikan-Mu, ya Tuhan. (Mzm 53:6.8)

Doa Renungan


Allah Bapa pengasih, ampunilah hamba-hamba-Mu dan limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami. Teguhkanlah iman, harapan dan cinta kasih kami, agar kami tetap mengabdi-Mu dan setia mematuhi kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)

"Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat."

Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu adalah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 86:5-6.9-10.15-16a; Ul: lih 5a)

1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:26-27)

"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mzm 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30/43)

"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."


Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, tampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba Tuan ladang itu dan berkata kepadanya, "Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?' Jawab Tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah hamba-hamba itu, 'Maukah Tuan supaya kami pergi mencabuti lalang itu?' Tetapi ia berkata, 'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-bekas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku.!'"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

BENIH YANG BERHASIL DAN LALANG YANG MANDUL

Rekan-rekan yang budiman!
Petikan yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XVI A tahun ini memuat tiga perumpamaan mengenai Kerajaan Surga: lalang dan gandum (Mat 13:24-30); sesawi (13:31-32), dan ragi (13:33-35) diikuti dengan penjelasan Yesus mengenai perumpamaan yang pertama khusus bagi murid-muridnya (13:36-43). Rangkaian seperti ini juga terdapat dalam petikan Minggu lalu (Mat:1-23), yakni perumpamaan mengenai penabur serta penjelasannya kepada murid-muridnya. Di situ diperlihatkan betapa rapuhnya benih Kerajaan Surga. Oleh karenanya perlu ada tanah yang cocok serta penggarapan yang sungguh agar dapat bertumbuh dan berbuah. Petikan hari ini memperlihatkan sisi-sisi lain. Lalang yang tumbuh bersama dengan gandum menggarisbawahi daya-daya gelap tidak sertamerta tersingkir dari kehidupan orang beriman. Kerajaan Surga juga seumpama sesawi dan ragi. Walaupun pada awalnya kecil dan sedikit, nanti bila tumbuh dan berkembang akan menaungi dan merasuki banyak orang. Para pendengar diajak menarik hikmat dari perumpamaan-perumpamaan itu untuk membaca kembali iman dalam mengikuti Yesus.

DI ANTARA KEKUATAN-KEKUATAN GELAP

Perumpamaan mengenai benih lalang yang ditaburkan musuh di ladang gandum menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan gelap masih tetap membayangi orang-orang yang sudah mau menerima kehadiran ilahi. Sekaligus ditegaskan bahwa keadaan ini nanti akan berakhir. Satu saat yang gelap akan dipisahkan dari yang terang.

Dalam perumpamaan ini diceritakan satu saat para penggarap ladang ("hamba-hamba") melapor kepada pemilik bahwa ada lalang tumbuh di situ padahal sang pemilik kan hanya menabur benih baik, yakni benih gandum. Pendengar sebelumnya sudah mendengar bahwa pada malam hari seorang musuh menyebarkan bibit lalang, namun para penggarap belum tahu. Yang empunya ladang tetap tenang. Ia sadar apa yang terjadi dan memberitahu para penggarap bahwa ada lawan yang menabur lalang di situ. Para penggarap ladang mau segera mencabuti lalangnya. Dan memang biasanya ladang sering disiangi dan dibersihkan dari tetumbuhan lain. Tetapi dalam perumpamaan ini pemilik mencegah. Aneh! Sikap pemilik itu bukan seperti yang biasa terjadi.

Pendengar yang tahu seluk beluk penggarapan ladang juga segera merasa ada yang tak wajar. Lalang biasanya segera dicabuti, juga bila tumbuh lagi. Semakin aneh lagi, alasannya ialah agar gandum tak ikut tercabut. Mana mungkin! Para penggarap kan tahu betul mana lalang dan mana gandum. Kadang-kadang terdengar tafsiran bahwa jenis lalang yang dibicarakan di sini boleh jadi amat mirip dengan gandum sehingga resiko yang diungkapkan pemilik tadi jadi lebih masuk akal. Namun penjelasan seperti ini sebetulnya dicari-cari dan malah memiskinkan perumpamaan tadi. Dalam perumpamaan wajar ada hal yang mengusik dan tak langsung terasa klop. Justru unsur itulah yang dapat membuat orang berpikir lebih lanjut. Oleh karena itu lebih baik kita biarkan saja keanehan pemilik ladang tadi. Ia melarang para penggarap ladang itu melakukan pembersihan. Tentu para penggarap akan bertanya-tanya terus. Pendengar akan dapat ikut menikmati ajaran perumpamaan ini bila bersedia membiarkan keanehan tadi.

Kekuatan jahat memang terasa mengancam. Dan tidak dapat disangkal adanya. Yang bisa dilakukan ialah belajar mengenali gerak geriknya. Manusia kiranya juga tak bakal mampu meniadakannya dengan kekuatan sendiri. Nanti akan dijelaskan kepada para murid bahwa lalang ialah orang-orang yang memihak yang jahat. Mereka itu disemai oleh Iblis sendiri. Iblis juga pernah menggoda Yesus tanpa hasil, dan kini Yesus mengajar murid-muridnya agar tahu cara-cara yang dipakai Iblis mengeruhkan keadaan. Para murid dapat belajar menjadi semakin mampu juga membedakan yang baik dari buruk.

ADA AKHIRNYA, NAMUN OLEH SIAPA?


Pemilik ladang berkata, biarkan lalang dan gandum terus tumbuh sampai panenan. Baru saat itu ia sendiri akan menyuruh para penuai - bukan penggarap yang tadi datang melaporkan adanya lalang - untuk memisahkan lalang dari gandum. Dalam penjelasannya nanti, Yesus mengatakan bahwa para penuai itu ialah malaikat (ayat 39). Dengan kata lain, kekuatan dari langit sendirilah yang akan membasmi yang jahat. Bukan penggarap yang ada di dunia.

Yang terjadi pada musim panen pada akhir zaman dapat menerangkan mengapa pemilik membiarkan lalang tumbuh dan malah melarang penggarap mencabutinya. Pemilik yang tadi menaburkan benih baik tetap tampil sebagai tokoh berwibawa dan tahu apa yang bakal dilakukannya. Ladangnya tak bakal rusak. Panenannya pasti. Ia tidak tergoda bereaksi sesaat meskipun mendapat laporan ada lalang tumbuh di sela-sela gandum. Ia tahu ada pengganggu. Dan ia mengajak para penggarap mengenali gerak gerik musuh pengganggu dan tidak terjerumus ikut bermain dengannya tanpa sadar.

Siapakah tokoh itu? Dalam penjelasan kepada para murid, diterangkan bahwa pemilik yang menaburkan benih baik itu ialah Anak Manusia. Ungkapan ini menunjuk kepada diri Yesus sendiri sebagai dia yang telah mendapat kuasa ilahi sepenuhnya untuk mengurus jagat ini. Boleh kita ingat kembali sosok serupa Anak Manusia dalam penglihatan Dan 7:13-14 yang datang ke hadapan Yang Mahatinggi ("Yang Lanjut Usia") untuk menerima kekuasaan dan kemuliaan yang kekal dan "kerajaannya ialah kerajaan yang tak akan musnah". Para murid akan langsung menangkap rujukan kepada tokoh dalam Kitab Daniel ini. Yesus yang mereka ikuti itulah Anak Manusia ini! Untuk apa waswas? Lalang tak lagi berarti apa-apa baginya. Di hadapan tokoh seperti ini kenyataan yang jahat macam apa pun tak lagi bisa menggoncang. Tak perlu berusaha menyiangi lalang menyingkirkan keburukan. Serahkan padanya! Lebih bijaksana berupaya menyadari diri sebagai benih baik dan tumbuh sebaik-baiknya sampai bisa dituai hasilnya. Dalam penjelasan nanti, benih ini disebut "anak-anak Kerajaan", artinya orang-orang yang hidup dalam naungan kuasa Anak Manusia menurut Kitab Daniel tadi. Kerajaannya tak bakal musnah. Para murid boleh merasa tenteram meski hidup di sela-sela lalang, yakni "anak-anak si jahat" yang berasal dari Iblis sendiri. Orang tak diminta memandang diri sebagai yang ditugasi memerangi yang jahat. Yang akan mengakhiri yang jahat itu kekuatan dari atas sana. Orang hanya diminta semakin menjadi diri sendiri: benih yang baik, menjadi anak-anak kerajaan.

Mereka juga disebut orang-orang benar yang akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka (ayat 43). Inilah hidup orang yang mau mengikuti dan memihak pada Anak Manusia. Pusat perhatian bukan pada mencabuti lalang kegelapan, tetapi pada tindakan ikut mengujudkan karya Anak Manusia sendiri. Inilah panggilan para murid. Inilah yang hendak diajarkan kepada orang banyak juga. Inilah spiritualitas budi jernih, bukan sikap rohani yang mau memerangi apa-apa yang dirasa tak beres.

SESAWI DAN RAGI SAJA BEGITU, APALAGI KERAJAAN SURGA!


Kerajaan Surga juga diumpamakan dengan biji sesawi yang meskipun terkecil dari antara biji-bijian (ayat 32) bisa menjadi pohon yang rindang. Jalan pikirannya begini. Bila biji sekecil itu saja bisa tumbuh besar menjadi pohon yang menaungi burung-burung, apalagi benih Kerajaan Surga, pasti dapat tumbuh menaungi siapa saja. Ini penyampaian dengan cara "a fortiori". Begitu pula perumpamaan mengenai ragi yang diambil dan diadukkan ke dalam tepung (ayat 33). Meski tak kelihatan, dayanya segera merasuki ke mana saja, bahkan dapat membuat 40 liter tepung berkembang. Nah, bila ragi saja punya kekuatan seperti itu, apalagi Kerajaan Surga, pasti akan lebih mampu mengembangkan siapa saja yang bersentuhan dengannya sekalipun tak terlihat jelas! Memahami perumpamaan sesawi dan ragi dengan cara ini dapat membuat orang semakin memahami betapa besar dan kuatnya Kerajaan Surga yang diwartakan Yesus.

TETAP BERPIJAK DI BUMI YANG NYATA


Meskipun demikian hidup berdekatan dengan utusan Yang Ilahi sendiri juga tetap perlu mengakui adanya kenyataan yang jahat. Tak bijaksana bila orang berupaya meniadakan yang jahat begitu saja dengan kekuatan sendiri. Salah-salah akan terkecoh. Yang bisa dijalankan ialah membawakan perkara ke pemilik. Dia akan menanggapinya dengan bijaksana. Dan boleh kita belajar dari dia. Perjalanan yang semakin memisahkan yang baik dari yang buruk sudah mulai dan akan berakhir. Tetapi yang melaksanakan pemisahan ialah Anak Manusia. Dia yang telah mendapat kuasa ilahi itu akan datang dengan kekuatan-kekuatan surgawi. Tugas orang benar? Ya hidup sebagai orang benar, tumbuh sebagai benih baik dan tidak berubah rupa jadi lalang dan mandul seperti mereka! Itulah kekuatan Kerajaan Surga yang tumbuh seumpama sesawi dan yang menjadi ragi bagi dunia.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 16 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 16 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

"Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya..." (Mat 12:20)

Doa Renungan

Allah Bapa di surga yang maha pengasih, dengarkanlah doa kami dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami perlukan agar dapat hidup damai sejahtera: semangat dan kegembiraan, harapan dan kebaikan hati yang merukunkan orang dan mendorong mereka melangkah di jalan yang dirintis Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang menjadi cahaya hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


Pembacaan dari Kitab Keluaran (12:37-42)

"Malam itulah Tuhan membawa umat Israel keluar dari tanah mesir."

Pada waktu itu berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya. Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadi kasih setia-Nya
Ayat. (Mzm 136:1.10-12.13-15)
* Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
R : Kekal abadi kasih setia-Nya.
* Dia mengingat kita dalam kerendahan kita.
R
* Dia membebaskan kita dari para lawan kita.
R
* Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir.
R
* Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka..
R
* Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang perkasa!
R
* Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan.
R
* Dan menyeberangkan Israel di tengah-tengahnya.
R
* Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau!
R

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."

Sekali peristiwa, orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.


Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.


Yesus Hamba Tuhan, Hamba Allah; datang ke dunia bukan untuk membinasakan, melainkan untuk memulihkan, untuk menyelamatkan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya. Dan juga sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya. Itulah pengharapan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, dan digenapi dalam diri Yesus, Hamba Tuhan. Kendati menghadapi perlawanan, permusuhan dan penolakan, Yesus tetap lemah lembut, rendah hati dan murah hati. Yesus meneguhkan umat manusia yang membutuhkan perhatian. Kita pun juga diberi pengharapan berkat kehadiran-Nya, yang hendak menyalakan kembali iman kita yang mungkin pudar, redup atau berkedip-kedip terancam padam. Kita ini, juga bagaikan buluh yang patah terkulai, kerena berbagai persoalan yang kita hadapi, tetapi Yesus tidak akan mematahkan kita.


Saudara-saudari terkasih.
Tuhan mendampingi setiap orang yang telah dipilih-Nya. Pada jaman Perjanjian Baru sampai sekarang pendampingan Tuhan terjadi melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus. Hingga sekarang, Ia mendampingi dan menuntun setiap orang keluar dari permasalahan hidup dan dari kuasa dosa, kuasa jahat, kuasa setan. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya kehilangan martabatnya yang suci. Tuhan menghendaki agar setiap orang bersama-sama hidup di tanah terjanji, di tanah surgawi. Oleh karena itu dalam kelemahan, dosa dan derita; janganlah kita putus asa, patah semangat, menyerah kalah atau pun frustrasi. Karena Tuhan selalu mendampingi, menolong dan menyelamatkan kita. Pada saat kita menderita sakit, sedih, kecewa, luka batin janganlah kita malu datang kepada Tuhan, datang kepada Yesus. Dia akan menolong kita, Dia akan menyembuhkan kita, Dia akan memulihkan hidup kita. Janganlah kita takut untuk bertobat, Tuhan akan menyembuhkan, Tuhan akan mengampuni kita. Dan ketika dosa-dosa kita menumpuk, janganklah kita takut bertobat; karena Tuhan akan mengampuni kita.


Saudara-saudari terkasih.
Nabi Yesaya mengatakan: "...sampai Ia menjadikan hukum itu memang." Apa maksudnya? Begini. Orang-orang Farisi menganggap hukum baru yang dibawa oleh Yesus, yaitu hukum cintakasih; dapat merusak tatanan hukum yang telah ada. Kemapaman orang-orang Farisi terusik oleh kehadiran Yesus, ajaran serta perbuatan kuasa Yesus, mujizat-mujizat yang dibuat Yesus. Oleh karena itu mereka menolak Yesus, bersekongkol handak menangkap dan membunuh Yesus. Meski demikian, Yrsus tidak bergeming, Yesus tidak mangkir, Yesus tidak melarikan diri dari tugas perutsan Allah, yaitu untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian kekal. Pertanyaannya adalah: "Apakah kita dalam menghadapi penolakan, ancaman keselamatan nyawa kita, kita lari dari tugas dan tanggungjawab? Atau beranikah kita menghadapinya dengan iman yang teguh kepada Yesus? Guru, Pemimpin dan Tuhan kita? Apakah kita masih mau menaburkan benih harapan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita?


Saudara-saudari terkasih.
Buluh yang patah atau pun sumbu yang pudar nyalanya adalah sekedar kiasan, perumpanaan dari kehidupan kita. Hidup yang kehilangan harapan, kepercayaan, pegangan, daya, kekuatan, cintakasih, perhatian, dan sebagainya. Seperti misalnya bila seseorang sedang mengalami: ditinggal mati suami, isteri atau orangtua, atau anak. Atau yang sedang terkena PHK, (Pemutusan Hubungan Kerja), musibah, bencana alam, kegagalan, kekecewaan, ditinggal kekasih, diputus cintanya, berbuat dosa, melakukan kesalahan, berbuat jahat... dan sebagainya, dan sebagainya. Setiap dari kita pernah mengalami peristiwa seperti itu, atau pernah kita melihat peristiwa itu terjadi pada seseorang. Dan mereka itu adalah anggota keluarga kita, teman kerja, tetangga atau kenalan kita. Apa yang hendaknya kita perbuat, sikap apa yang hendaknya kita pegang teguh, agar jangan sampai kita terjatuh lebih alam atau terjurumus pada permasalah yang semakin rumit dan ruwet. Yesus mengundang kita datang kepada-Nya.

REFLEKSI:
Apakah selama ini kita telah melakukan ajaran Yesus , membantu sesama untuk keluar dari kuasa dosa?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terimakasih Engkau telah memulihkan kami dan memberi kami harapan baru untuk hari depan kami. Ajarilah kami untuk terus berjuang melewati, masa-masa sulit dalam hidup kami dengan tetap berkarya dan menaburkan benih Sabda-Mu, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


Renungan Lumen 2000 / No. 6919

Jumat, 15 Juli 2011 Pw St. Bonaventura Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 15 Juli 2011
Pw St. Bonaventura
Uskup dan Pujangga Gereja

Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus! (Mzm 103:1)


Antifon Pembuka

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa, kekuasaan-Mu mengatasi langit dan bumi. Karya-Mu sungguh agung bagi bangsa Israel, begitu juga bagi hidupku. Semua itu terjadi karena Kaukehendaki agar kami beroleh selamat. Terpujilah Engkau, ya Allah. Amin.

Anak domba disembelih dan darahnya dioleskan pada palang pintu rumah orang-orang Israel. Darah anak domba itu menjadi tanda, sehingga orang Israel akan luput dari malapetaka yang akan terjadi.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (11:10-12:14)

"Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!"

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.
Ayat. (
Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18)

1.Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan. 2.Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku! 3.Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.


Yang dikehendaki Allah adalah belas kasihan dan bukan persembahan. Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)

"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan menghendaki agar kita beriman dengan hati dan perbuatan yang nyata. Ia tidak menghendaki kita sekadar mengimani Dia dalam kata-kata atau persembahan tanpa cinta. Hendaknya keagamaan kita makin mengungkapkan kesungguhan untuk kian mampu memahami dan mengampuni.

Doa Malam

Yesus, Engkaulah Tuhan atas hari Sabat. Belaskasihan-Mu mengatasi peraturan dan cara pikir manusia, buatlah aku mampu membedakan dan melaksanakan apa yang berkenan kepada-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 14 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Kamis, 14 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

"Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada para lawannya." (Mzm 105:24)


Doa Renungan


Allah Bapa yang Mahabaik, betapa engkau mengasihi kami lebih dari segalanya. Ketika kami dalam kesulitan, Engkau mengundang kami datang kepada-Mu untuk menyerahkan semuanya pada-Mu. Engkau berjanji akan memberikan kelegaan bagi kami. Semoga kami dapat mengalami pemeliharaan-Mu yang besar dalam segala usaha kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Allah berbicara kepada Musa dalam semak duri yang bernyala. Allah memintanya untuk mengatakan kepada umat Israel bahwa Dia telah mendengarkan mereka dan prihatin dengan segala sesuatu yang dilakukan orang-orang Mesir terhadap mereka. Allah sendirilah yang akan membimbing Musa untuk membawa mereka keluar dari Mesir menuju tanah yang penuh susu dan madu.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (3:13-20)

"'Sang 'Aku' telah mengutus aku kepadamu."

Waktu Musa mendengar sabda Tuhan dari tengah semak duri bernyala, berkatalah ia kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir. Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami. Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya; Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.
4. Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya; mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan, dan mukjizat-mukjizat-Nya di tanah Ham.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Yesus mengundang setiap orang yang letih lesu dan berbebab berat untuk datang kepada-Nya. Ia meminta mereka untuk memikul kuk yang dipasang-Nya dan belajar pada-Nya karena Ia lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)

"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hidup merupakan anugerah dari Allah yang layak disyukuri. Allah, Sang Pencipta dan Sumber Hidup, mencintai manusia dan menghendaki agar manusia hidup bahagia dan akhirnya mengalami keselamatan abadi. Itulah alasan kehadiran Yesus di tengah dunia dan seluruh perjuangannya sampai wafat di kayu salib dan bangkit mulia untuk menyiapkan hidup abadi bagi kita.

Dalam kenyataannya, hidup di dunia ini melalui proses perjuangan yang tidak ringan. Perjuangan terasa lebih berat ketika kita berhadapan dengan berbagai macam persoalan yang bertubi-tubi. Hidup yang adalah anugerah kadan kala kita rasakan sebagai beban yang berat. Himpitan persoalan pribadi dan keluarga menjadi beban yang menyesakkan. Tanggungan untuk membayar sekolah yang tidak murah, ancaman kehilangan pekerjaan, penyakit yang datang secara tidak terduga, anak-anak yang menjalani pendidikan dengan semaunya dan malah sudah terpengaruh lingkungan yang negatif, serta gejala-gejala kehidupan iman yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak merupakan sederet gambaran persoalan yang bisa semakin membebani hidup. Kutipan Injil Matius (11:28-30) bisa kita jadikan pegangan untuk membangun kekuatan baru di dalam menjalani hidup. Tuhan Yesus selalu mengundang kita, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Ajakan Tuhan ini menggambarkan bahwa perjalanan hidup kita selayaknya selalu dihayati dalam kebersamaan dengan Yesus, bukan hanya mengandalkan kemampuan manusiawi belaka. Tuhan Yesus selalu menyertai dan meneguhkan kita baik dalam situasi bahagia maupun dalam situasi berat yang melelahkan. Kehadiran Tuhan Yesus adalah kehadiran seorang sahabat yang membawa kelegaan. Tuhan menunjukkan sikap seorang sahabat dan kepekaan terhadap yang lemah serta berbeban berat.

Setiap hari kita berjalan bersama Yesus dan berjumpa dengan sesama. Hari ini dan setiap hari kita dipanggil untuk semakin mengimani Tuhan Yesus. Artinya, kita selalu menghadirkan kepekaan hati Tuhan, bersemangat rendah hati dan membawa kelegaan serta pengharapan bagi sesama.

Tuhan, Engkau menghendaki agar kami berani mengangkat beban hidup kami karena Engkau sendiri yang berjanji akan menolong kami. Tuhan, semoga Engkau kuatkan kami agar kami boleh mengalami kedamaian dan sukacita yang sudah Kaujanjikan pada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan meraja kini dan sepanjang masa. Amin.

CB Mulyatno, Pr -- Inspirasi Batin 2011

Rabu, 13 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Rabu, 13 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

Marilah kita mengenakan gambaran sempurna Pencipta kita agar kita sama seperti Dia. (St. Petrus Krisologus)

Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus.”

Doa Pagi

Ya Allah yang hidup, ditopang oleh rahmat-rahmat-Mu, mampukan aku hari ini dapat mengalami kehadiran-Mu serta penyertaan-Mu di dalam setiap langkah hidupku. Amin.

Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam rupa semak-semak yang bernyala, namun tidak terbakar. Tuhan mengutusnya untuk membebaskan kaum Israel dari perbudakan Mesir.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)

"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."

Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Tuhan menyembunyikan rahasia Kerajaan Surga kepada orang bijak dan pandai. Ia justru mengungkapkannya kepada orang kecil dan sederhana.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini kita diajak bergembira dan bersyukur bersama Yesus. Kita diundang untuk ikut merasakan sukacita atas kebijaksanaan Allah. Kita berdoa agar kita pun diijinkan merasakan rahmat panggilan untuk makin mengenal-Nya.

Doa Malam

Bapa, terima kasih atas tuntunan-Mu kepadaku hari ini. Aku dapat belajar rendah hati dan selalu menempatkan diri sebagai orang kecil di hadapan-Mu. Semoga apa yang telah kulalui hari ini sungguh berkenan kepada-Mu. Namun, jika ada kesalahan dan dosa, sudilah Engkau mengampuninya. Amin.

RUAH

Selasa, 12 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 12 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XV

"Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!" (Mzm 69:14)


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas karunia hidup yang Engkau percayakan kepada kami di awal hari ini. Ajarilah kami untuk selalu menanamkan sikap tobat dalam hati kami, sehingga cinta-Mu selalu membarui hidup kami sepanjang hari ini. Kami serahkan hidup kami dalam tangan penyelenggaraan kasih-Mu karena Engkaulah Tuhan kami yang hidup dan meraja bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin.

Untuk menyelamatkan bayi laki-lakinya, seorang wanita dari suku Lewi meletakkannya di dalam sebuah peti dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Putri Firaun menemukannya dan meminta ibu bayi itu untuk menyusui baginya. Setelah besar, sang putri lalu mengangkatnya sebagai anak dan memberinya nama Musa.


Pembacaan dari Kitab Keluaran (2:1-15a)

"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya."

Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil; kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya. Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?" Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan." Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat. (Mzm 69:3.14.30-31.33-34; R:33)

1. Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
3. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
4. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Yesus mencela penduduk dari kota-kota yang tak mau bertobat walau telah menyaksikan banyak mukjizat diperbuat oleh Yesus. Dia mengatakan kepada mereka bahwa kota Sodom akan berdiri kokoh hingga saat ini jika mukjizat-mukjizat terjadi di kota itu. Oleh karena itu pada waktu penghakiman, tanggungan mereka akan lebih berat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)

"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."

Sekali peristiwa, Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tuhan Yesus adalah seorang pribadi yang lembut dan penuh kasih. Tetapi bisa juga marah waktu para pedagang menjadikan Bait Allah tempat berdagang bahkan pernyataan-Nya kadang sangat keras. Seperti dalam Injil hari ini. Yesus mengecam tiga kota yang sering dikunjungi di Israel. "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Dan Kapernaum karena pada hari penghakiman tanggungan Tirus, Sidon dan Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu". Sebab sudah lama mereka bertobat. Mereka jatuh karena tidak setia dan melupakan Allah namun muncul suatu kesadaran diri untuk kembali kepada Allah.

Allah yang setia mengasihi manusia senantiasa menerima setiap orang yang berbalik dan bertobat. Tiga kota lainnya tertutup hati menerima warta keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Kesombongan menguasai diri mereka, walaupun banyak kali mereka bertemu dengan Yesus, mendengarkan ajaran-ajaran-Nya dan menyaksikan mukjizat yang dibuat-Nya. Semua yang telah diperlihatkan Yesus tidak dapat mempengaruhi mereka. Karena mereka merasa lebih baik dan lebih benar maka mereka tidak bertobat, hati mereka tetap tegar dan menolak warta keselamatan Tuhan.

Kecaman Yesus ini pun menyadarkan kita, bahwa setiap kesempatan kita ditawarkan untuk berjumpa dengan Yesus melalui bacaan Kitab Suci, renungan-renungan, perayaan Ekaristi, dan latihan rohani lainnya.

Tuhan Yesus, berikanlah aku semangat kerendahan hati mengakui kelemahanku agar bertobat dari kebiasaan burukku. Amin.


RUAH,- Renungan Harian Mutiara Iman 2011

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy