| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 25 Juli 2011 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Senin, 25 Juli 2011
Pesta Santo Yakobus, Rasul

Santo Yakobus, yang kita peringati hari ini adalah seorang Rasul, yang berasal dari Betsaida di Galilea. Ia seorang nelayan yang dipanggil Yesus bersama saudaranya, Yohanes. Kedua orang bersaudara anak Zebedeus ini sering disebut "anak-anak guntur" karena sifatnya yang keras dan semangatnya yang berapi-api. Yesus amat menyukai mereka dan mengistimewakannya bersama Petrus, sehingga selalu diajak pada saat-saat penting di mana Yesus berada; misalnya yang tercatat dalam Kitab Suci :
- Saat Yesus menghidupkan kembali putri Yairus (Mat 9:18 -26)
- Saat Yesus dimuliakan di Gunung Tabor (Mat 17:1 -13) dan
- Pada waktu Yesus berdoa di taman Zaitun ( Mat 26 : 30)


Santo Yakobus, Rasul ini berbeda dengan Yakobus, penulis surat dalam Kitab suci yang ayat-ayatnya kita kenal: iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2 : 26). Santo Yakobus, Rasul akhirnya dibunuh pada tahun 42 atas Perintah raja Herodes Agripa. Dalam legendanya tertulis bahwa kuburannya ditemukan di Compostella, Spanyol. Rasul Yakobus sangat dihormati di Spanyol, yaitu di Santiago Compostella. Rasul Yakobus, pestanya, kita rayakan pada tanggal 25 Juli.


Doa Renungan

Ya Tuhan bantulah kami hari ini untuk belajar menjadi rendah hati dalam tutur kata dan tindak tanduk kami. Semoga apa yang kami lakukan dan katakan bukan berasal dari kehendak kami, melainkan mengikuti kehendak-Mu semata. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
.
Paulus dalam penderitaannya menghidupkan kembali dalam dirinya apa yang telah dialami oleh Yesus sendiri. Penderitaannya telah menjadi tanda dan sarana untuk melayani umatnya. Ia hidup karena iman akan Yesus dan harapan akan kuasa kebangkitan-Nya.

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)


"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit, kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, "Aku percaya, sebab itu aku berbicara." Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Ibu Yakobus dan Yohanes meminta supaya Yesus menempatkan kedua anaknya di sisi kiri dan kanan Yesus kelak dalam kerajaan-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa hanya Bapalah yang akan menempatkan siapa yang mempunyai hak untuk itu. Murid yang sesungguhnya harus menjadi seorang hamba dari semuanya, sebagaimana halnya Yesus sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)

"Cawan-Ku akan kamu minum"

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawab ibu itu, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Seringkali kita tidak tahu apa yang kita minta. Padahal yang baik menurut kacamata kita belum tentu baik di hadapan Allah, bahkan bisa jadi bertentangan. Ukuran manusia tidak sama dengan ukuran Allah. Sebagaimana pekerjaan pelayan yang dihindari oleh manusia malah dianggap paling mulia oleh Allah.

Doa Malam


Terimakasih Tuhan atas pengalaman hidup kami hari ini. Terimakasih atas penyertaan-Mu dalam tutur kata dan tindak tanduk kami terhadap sesama kami. Ampunilah tutur kata dan tindak tanduk kami yang tidak berkenan di hati-Mu dan hati sesama kami. Semoga esok hari kami dapat bersikap lebih baik lagi. Amin.


RUAH

Senin, 25 Juli 2011 Pesta St Yakobus, Rasul Martir

Dapat anda baca dan renungkan di http://katolik.webgaul.net
thread Renungan - Inspirasi Hari Ini.

Minggu, 24 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XVII: Mempertaruhkan Hidup Demi Kerajaan Surga

Minggu, 24 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XVII

MEMPERTARUHKAN HIDUP DEMI KERAJAAN SURGA

Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun. (Mzm 100:5)


Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Dialah yang menghimpun umat-Nya dalam rumah-Nya. Dia sendirilah yang memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, pelindung dan harapan kami, tanpa Engkau tiada sesuatu pun yang baik lagi suci. Limpahkanlah kiranya belas kasih-Mu kepada kami, agar di bawah bimbingan dan pembinaan-Mu kami kini dapat memanfaatkan ciptaan-Mu di bumi sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-raja (3:5.7-12)

"Salomo meminta hikmat dan pengertian."

Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi. Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!" Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? "Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku akan melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seorang seperti engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 57.72.76-77.127-128.129-130; Ul: 97a)
1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.
4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)


"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-52)


"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudari yang dicintai Tuhan,
Paus Benediktus XVI menghadiri Hari Pemuda Sedunia di Sydney dan saat bertemu dengan para pemuka agama Muslim, Yahudi, dan kepercayaan non-Kristen lainnya, Paus menyerukan perlunya menyelesaikan konflik secara damai. “Dalam sebuah dunia yang mengalami ketakutan oleh karena para penjahat dan bentuk-bentuk kejahatan yang tidak pandang bulu, para pemuka agama perlu bersatu menyerukan kepada bangsa-bangsa dan komunitas untuk menyelesaikan konflik melalui cara-cara damai, dengan sepenuhnya menghormati martabat manusia”, (Kompas, 19 Juli 2008). Paus mengajak umat manusia di seluruh dunia untuk memperjuangkan dan menghormati martabat manusia. Martabat manusia menjadi PRIORITAS UTAMA di dalam hidup. Tuhan Yesus, dalam Injil Matius 13:44-52, memaparkan hendaknya Kerajaan Sorga menjadi PRIORITAS UTAMA dalam kehidupan manusia.

Injil Matius 13:44-52 memuat tiga perumpamaan : harta terpendam, mutiara yang berharga (ayat 44-46), dan tentang pukat (ayat 47-52). Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah untuk menghadirkan Kerajaan Surga supaya Allah meraja dalam kehidupan manusia. Kerajaan Surga seumpama harta yang terpendam dan ditemukan orang, dan karena harta itu sangat berharga maka orang yang menemukannya mempertaruhkan segala miliknya untuk mendapatkannya. “Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (ayat 44a, 46). Karena Kerajaan Surga adalah “harta yang paling berharga” dalam kehidupan manusia maka mempertaruhkan seluruh hidup demi mendapatkan Kerajaan Sorga menjadi prioritas, nilai yang tertinggi, dalam kehidupan kita. Komitmen yang total sangat dibutuhkan untuk “mendapatkan” Kerajaan Surga dan bila kita telah mendapatkannya maka sukacita akan dianugerahkan kepada kita.

Tuhan Yesus mengakhiri wejangan-Nya dengan memaparkan perumpamaan tentang pukat. “Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang” (ayat 47-48). Perumpamaan tentang pukat ini menyampaikan gagasan bahwa untuk “memiliki” Kerajaan Surga dibutuhkan kemampuan untuk melihat tindakan baru Allah dalam Kristus, suatu hati dan tindakan yang bijaksana. Seperti Salomo meminta kebijaksanaan kepada Allah, “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj 3:9). Semoga Kerajaan Surga menjadi PRIORITAS UTAMA dalam hidup saudara-saudari sehingga “mengalami dan memiliki” Allah yang meraja.

Salam dan berkat
Pastor L. Setyo Antoro SCJ

Minggu, 24 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XVII: Seumpama Harta dan Mutiara


Rekan-rekan yang budiman!


Kerajaan Surga menjadi pokok pengajaran dalam serangkaian perumpamaan yang disampaikan dalam Mat 13. Ketiga yang pertama dibacakan sebagai Injil Minggu Biasa XVI/A 10 Juli dan XVI/A 17 Juli 2011: perumpamaan mengenai penabur beserta penjelasan khusus bagi para murid; perumpamaan mengenai lalang dan gandum dan penjelasannya yang mengapit perumpamaan biji sesawi dan ragi. Sesudah itu masih ada tiga perumpamaan lagi, yakni yang disampaikan sebagai Injil Minggu Biasa XVII A 24 Juli 2011 (Mat 13:44-52). Dua yang pertama mengumpamakan Kerajaan Surga sebagai harta yang ditemukan di sebuah ladang (Mat 13:44) dan sebagai mutiara yang dicari saudagar (13:46). Yang menemukannya menjual seluruh miliknya agar dapat membeli ladang atau mutiara yang diinginkan itu. Dalam perumpaan yang ketiga (13:47-52), Kerajaan Surga diumpamakan sebagai jala besar yang menangkap macam-macam ikan. Nanti ikan yang baik dimasukkan dalam tempayan dan yang tak baik dibuang. Begitu pula, dikatakan di situ, orang jahat nanti akan dipisahkan para malaikat dari kumpulan orang baik. Tujuh perumpamaan ini dimaksud untuk memberi gambaran yang penuh mengenai Kerajaan Surga. Bagaimana tafsir keseluruhannnya? .

HARTA DAN MUTIARA
Minggu lalu disarankan untuk mengerti perumpamaan mengenai sesawi dan ragi begini: lha biji yang sekecil sesawi saja atau ragi sedikit saja sudah bisa mengembang besar, apalagi Kerajaan Surga! Dapat juga cara ini diterapkan pada perumpamaan mengenai harta yang ditemukan di ladang dan mutiara indah yang sejak lama diinginkan seorang saudagar. Namun demikian, bila dalam kedua perumpaan sebelumnya tadi pusat perhatian terletak pada kekuatan yang ada dalam Kerajaan Surga, kini pusat perhatian beralih kepada orang yang mencari kehadiran ilahi. Baik orang yang kaya seperti sang saudagar maupun orang yang boleh jadi hanya buruh tani saja menjual semua yang ada pada mereka agar dapat membeli barang yang diinginkannya. Bila harta di ladang dan mutiara indah dapat membuat orang sedia mempertaruhkan semua yang mereka miliki, apalagi Kerajaan Surga! Wajar bila orang merelakan apa saja yang dipegang hingga kini agar bisa masuk ke dalam Kerajaan itu.

Sebuah kotbah untuk merelakan segala milik kita demi yang lebih luhur? Sisi ini kadang-kadang terlalu digarisbawahi. Tetapi rasa-rasanya bukan itulah yang hendak disampaikan kedua perumpaan tadi. Pendengar yang menikmati kedua perumpaan tadi sudah rela dan sudah "menjual seluruh milik" mereka! Mereka yang menceritakan kembali perumpaan tadi juga tidak bermaksud meyakin-yakinkan orang banyak agar menjadi seperti kedua orang tadi. Bukan ajaran muluk-muluk yang cepat gembos bila menghadapi kenyataan-kenyataan di dunia ini. Tak banyak artinya bila perumpaan itu dianggap cuma menyerukan komitmen tunggal pada Kerajaan Surga. Ini sudah diandaikan. Lalu, apa warta yang dapat diperdengarkan bagi orang-orang pada zaman ini?

MERAIH YANG DINGINKAN
Apa inti kedua perumpaan kali ini? Orang yang menemukan harta di ladang dan kemudian memendamnya lagi di situ boleh jadi hanya buruh harian yang menggarap ladang yang bukan miliknya. Ia tidak memiliki tanah. Ia memang memiliki beberapa barang, tak banyak, tapi kiranya cukup untuk "menebus" ladang yang ada hartanya tadi. Tak perlu kita lanjutkan ke soal yuridik - ini kan perumpaan untuk mengajak pendengar berpikir. Apa yang membuat orang tadi bersukacita? Bukan semata-mata karena menemukan harta, melainkan karena melihat sebentar lagi ia bisa menjadi pemilik ladang yang ada harta karunnya! Dari sewaan menjadi milik, dari hidup kais pagi agi makan pagi menjadi orang yang terpandang. Ini cita-cita orang pada umumnya. Nah, menemukan Kerajaan Surga itu akan membuat orang menjadi pribadi yang terpandangm jadi orang yang mampu melaksanakan keinginan dan hasrat-hasrat.

Bagaimana dengan saudagar yang tentunya sudah jadi orang terpandang? Jangkauannya lain. Ia mencari yang terindah. Di situlah sumber kepuasannya. Begitulah nanti ia akan dikenal sebagai dia yang punya mutiara langka! Saudagar mana yang tidak ingin demikian? Orang yang sebetulnya sudah tidak butuh apa pun dalam hidup ini masih dapat juga menginginkan sesuatu yang langka. Begitulah daya tarik Kerajaan Surga digambarkan. Masih patut dicita-citakan, juga oleh orang yang serba berkecukupan.

Dalam tafsiran di atas Kerajaan Surga tidak lagi tampil sebagai tempat yang nun ada "di sana", tak bergerak, sudah jadi. Yang tampil dalam perumpamaan itu ialah diri orang yang mencarinya dengan sungguh. Dan dalam menjalani ia mendapatkannya. Bila demikian maka Kerajaan Surga bisa menjadi bagian kehidupan. Juga keanekaan akan ikut termasuk di dalamnya. Jadi apa saja boleh, apa saja bisa? Wah ini perkara yang baru terjawab dengan perumpamaan mengenai jala yang besar. Marilah kita tanya Matt sendiri. Hanya dialah di antara para penulis Injil yang menceritakannya.

MACAM-MACAM TAPI...
GUS: Matt, mau tanya. Ini satu-satunya perumpamaan yang diangkap dari kehidupan nelayan. Mark dan Luc tak menyebutnya. Oom Hans juga tidak mencatatnya. Dapat dari mana?
MATT: Dari murid-murid Yesus yang mendengarnya dari dia sendiri. Kan juga begitu kata ilmu tafsir kalian.
GUS: Gini nih, apa bisa dikatakan perumpamaan jala ini gema perumpamaan lalang dan gandum?
MATT: Memang! Yang baik pada mulanya ada bersama dengan yang tak baik, semuanya diambil dan dipisahkan pada akhir. Dan malaikat-malaikatlah yang nanti mengerjakannya.
GUS: Jadi kekuatan dari atas sana sendiri. Dan kita diam saja?
MATT: Persis! Tapi diam itu bukan tak peduli lho.
GUS: Kalau begitu sebaiknya embiarkan diri dikenali sebagai yang baik oleh kekuatan-kekuatan ilahi tadi. Ya kan?
MATT: Kalau tidak terburu-buru, perumpamaan itu jadi jelas dengan sendirinya.
GUS: Masih penasaran. Jadi ikan yang tak baik itu mereka yang tidak mau dikenali Tuhan sebagai orang baik-baik? Boleh dibaca begitu?
MATT: Tentu saja perumpamaan baru berguna bila makin dipikirkan maknanya.
GUS: Kalau begitu, tak ada hitam putih begitu saja di jagad ini?
MATT: Lha iya, mana ada hidup yang hitam putih, kayak berselancar ikut instink rohani. Nggak asyik.
GUS: Kembali nih, bagaimana sikap tidak bersedia dikenali sebagai yang baik itu bisa digambarkan lebih jelas?
MATT: Kawan, ini soal pilihan. Orang kan bisa memilih begini atau begitu dan menjalaninya. Yang mau memilih Kerajaan Surga selamat. Yang tidak mau, ya tahu sendiri nanti, getun meratap sambil kertak gigi.
GUS: Kok serem amat. Boleh pula kan dikatakan, Kerajaan Surga itu dapat dimasuki oleh orang meluangkan diri bagi Yang Ilahi - menjadi orang baik - dikenali sebagai yang baik.
MATT: Lha mau penjelasan apa lagi. Kalau orang menjadi tempat hadirnya Tuhan, apa malaikat-malaikat tidak bakal mengenalinya sebagai orang yang baik?

BELAJAR DARI MATT
Terhenyak saya oleh penegasan Matt tadi. Tak nyana perumpamaan itu memuat ajaran kebatinan yang amat dalam, tapi juga yang tetap berpijak di bumi. Baik buruk ditampilkan dalam kaitan kesediaan manusia membiarkan diri didiami Yang Ilahi sendiri. Kita kadang-kadang lebih biasa berbicara mengenai kekuatan jahat merasuki orang. Kok tidak mengenai kekuatan ilahi yang mendiami batin ya? Berpikir ke situ maka pertanyaan yang diucapkan Yesus dalam ayat 51, "Mengertikah kamu semuanya itu?" tentu juga dimaksud bagi kita. Dan pembicaraan dengan Matt tadi boleh membuat kita ikut berani menjawab, "Ya kami mengerti." Bila demikian maka kita bakal siap menerima ajaran yang termuat dalam ayat 52. "Setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran tentang Kerajaan Surga akan mengeluarkan itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama."

GUS: Matt, kau bicara mengenai ahli Taurat yang "menerima pelajaran" mengenai Kerajaan Surga. Di situ kaupakai kata Yunani "matheeteutheis". Tentunya belajar dari guru yang hadir dalam batin dan bukan hanya mendengar dari orang-orang lain kan?
MATT: Ehm!
GUS: Kepegang nih. Kata "matheeteutheis" itu bunyinya membuat orang ingat akan namamu "Maththaios". Kayak tanda tangan. Kau mengaku sebagai ahli Taurat yang telah banyak berguru tentang Kerajaan Surga dan mau mengundang siapa saja datang mendengarkan. Kepada tamu-tamu itu akan kauceritakan yang kauketahui sejak dulu dan yang baru saja kaupahami kini. Begitu kan maksudnya harta yang lama dan yang baru?
MATT: You're the exegete!

Matt mau memberikan semua yang diketahuinya tentang Kerajaan Surga, baik dari khazanah Taurat maupun dari pengetahuan yang diperolehnya dari pergaulan dengan para murid Yesus sendiri. Dan tentu saja dari pengalaman rohani yang makin tumbuh. Ia sendiri bersedia diajari dan telah menerima pelajaran mengenai kehadiran Yang Ilahi dalam diri Yesus dan mau meneruskan semuanya kepada kita yang membaca Injilnya. Ini harta yang kedapatan terpendam di ladang. Ini mutiara indah yang menunggu.

Salam hangat,
A. Gianto & Matt M.

Sabtu, 23 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XVI

Sabtu, 23 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XVI

"Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini." (Kel 24:8)


Doa Renungan


Allah Bapa kami yang mahaluhur, kebaikan, kebijaksanaan, dan kesabaran-Mu melintasi segala pengertian kami. Kami mohon, bebaskanlah kami dari kepicikan; berilah kami kesabaran terhadap diri kami serta sesama, karena kami percaya bahwa Engkau selalu mengarahkan segala sesuatu kepada kebaikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (24:3-8)

"Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian."


Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dan memberitahukan kepada umat segala sabda dan peraturan Tuhan, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, "Segala sabda yang telah diucapkan Tuhan itu akan kami laksanakan." Musa lalu menuliskan segala sabda Tuhan itu. Keesokan harinya, pagi-pagi, didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian disuruhnyalah beberapa pemuda Israel mempersembahkan kurban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai kurban keselamatan kepada Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil darahnya sebagian lalu ditaruhnya ke dalam pasu; sebagian lagi darah itu dituangkan di atas mezbah. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu dan dibacakannya dan bangsa itu mendengarkan. Lalu mereka berkata, "Segala sabda Tuhan akan kami laksanakan dan kami taati." Kemudian Musa mengambil darah itu dan memercikkannya kepada umat seraya berkata, "Inilah darah perjanjian yang diikat Tuhan dengan kalian berdasarkan segala sabda ini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 34: 2-3.4-5.)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari , lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Sabda-Mu, Tuhan, adalah Roh dan hidup. Pada-Mulah sabda kehidupan abadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)

"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."


Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, tampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba Tuan ladang itu dan berkata kepadanya, "Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?' Jawab Tuan itu, 'Seorang musuh yang melakukannya!' Lalu berkatalah hamba-hamba itu, 'Maukah Tuan supaya kami pergi mencabuti lalang itu?' Tetapi ia berkata, 'Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berbekas-bekas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku.!'"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan



Sifat yang baik tumbuh bersamaan dengan sifat yang buruk. Di mana ada hal yang baik di situ pula ada hal yang buruk. Itulah pekerjaan iblis. Bahkan di mana iman bertumbuh dengan subur dan baik, iblis semakin gencar menyerang. Iblis tidak pernah menyerah, semua ini kehidupan dimasukinya hanya untuk mengalahkan yang baik dan benar.

Perumpamaan gandum dan lalang melambangkan hal ini. Yesus, meskipun bisa, tidak serta merta mencabut lalang yang sengaja ditaburkan oleh musuh. Yesus mau anak-anak-Nya (kita) tumbuh dengan kuat, tidak rentan, mandiri dan berani menolak yang jahat. Yesus mau kita tumbuh dengan militan, tidak manja dan karena sedikit kesusahan lalu menjadi loyo. Bukan itu yang diinginkan Yesus. Karena itu Yesus membiarkan lalang tetap tumbuh di antara gandum karena semua ada waktunya. Pada saat itu yang jahat akan dimusnahkan dan yang baik akan berjaya.

Yesus, bantulah aku mengikis segala yang jahat dari dalam diriku dan membiarkan yang baik tumbuh subur. Hanya dengan demikian aku menjadi pengikut-Mu yang sejati. Jauhkan aku dari kejahatan. Amin.


Renungan Harian Mutiara Iman 2011

Jumat, 22 Juli 2011 Pw Sta. Maria Magdalena

Jumat, 22 Juli 2011
Pw Sta. Maria Magdalena

Setan bukanlah mereka yang menyalibkan-Nya, melainkan engkau yang masih berpuas diri dalam dosa. (St. Fransiskus dari Asisi)

Doa Pagi

Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengajak untuk selalu menyembah Allah, satu-satunya sumber hidup. Tolonglah aku agar dalam perjalanan iman ini aku senantiasa terarah hanya pada-Mu. Sebab Engkaulah keselamatan yang abadi. Amin.

Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.

Di Gunung Sinai, Tuhan memberikan hukum-Nya lewat Musa untuk selalu memuliakan Allah dan menghormati sesama.


Pembacaan dari Kitab Keluaran (20:1-17)

"Hukum telah diberikan melalui Musa."


Di Gunung Sinai Tuhan bersabda demikian, “Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Janganlah ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu barang yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di atas bumi atau di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya. Sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan bapa ke dalam diri anak-anaknya dalam keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi, Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Selama enam hari engkau bekerja, dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, agar umurmu panjang di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan k
ehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11, R: Yoh 6:63c)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.


Orang yang mendengarkan sabda dan memahaminya, dialah yang akan menghasilkan buah berlipat ganda.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:18-23)

"Orang yang mendengarkan sabda dan mengerti, akan menghasilkan buah."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah arti perumpamaan tentang penabur. “Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi, ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Perhatikanlah dengan baik hal-hal apa saja yang dapat merintangi pertumbuhan sabda Tuhan. Dalam teks ini kita diingatkan juga akan pentingnya kesuburan tanah tempat sabda itu bertumbuh. Kita, murid Yesus, ingin agar sabda-Nya tumbuh dan berbuah. Mari kita mendidik diri dalam menerima dan memelihara dalam hati sabda Tuhan.

Doa Malam

Allah yang kekal dan kuasa, terima kasih atas hari ini. Engkau telah memberi teladan lewat St. Maria Magdalena yang telah mampu mendengar dan melaksanakan sabda-Mu, sehingga dapat berbuah berlipat ganda. Semoga Roh Kudus membantu aku agar dalam hidup ini sehari demi sehari terus menampakkan buah-buah iman, harapan dan kasih kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Kamis, 21 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XVI

Kamis, 21 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XVI

"Sebab Aku berkata kepadamu: sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kamu dengar tetapi tidak mendengarnya." (Matius 15:17)

Doa Renungan

Yesus, Engkaulah Guru dan pengajar kami, cairkanlah hati kami yang menebal dan bukalah mata kami yang melekat tertutup, agar yang Engkau perlihatkan kami ketahui dan yang Engkau katakan kami pahami. Dan pada akhirnya kami dapat berbalik kepada-Mu dan Kausembuhkan dari luka-luka kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bimbingan Allah secara pribadi bagi umat terpilih terungkap dalam relasi-Nya dengan Musa. Dia membimbing Musa untuk menyiapkan umat agar dapat melihat tanda kehadiran-Nya bagi mereka. Lalu Allah berjumpa dengan Musa dan umat-Nya dalam peristiwa-peristiwa alam yang dahsyat (awan, guntur gemuruh, petir dan halilintar).

Pembacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20b)

"Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat."


Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. Bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap=siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan (Dan 3:52-54.56
)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U :
Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U :
Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U :
Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U :
Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Para murid-Nya mempertanyakan mengapa Yesus mengajar dalam bentuk perumpamaan. Ia lalu menjelaskan bahwa inilah jalan untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat mengerti kata-kata-Nya. Apalgi tidak semua orang diberi karunia untuk memahami Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)


"Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."


Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: 'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus mengajar orang-orang dan para murid yang mengelilingi-Nya dengan perumpamaan-perumpamaan. Banyak yang tidak mengerti apa maksud dari pengajaran Yesus itu, sehingga mereka bertanya-tanya; tetapi Ia menegaskan bahwa hanya orang yang mempunyai imanlah yang mampu memahami apa yang diajarkan-Nya itu.

Peristiwa perjanjian Yahweh dengan bangsa Israel di gunung Sinai digambarkan dengan kedahsyatan alam. Ini untuk menekankan keagungan Allah melebihi segala rasa takut dalam diri umat. Ini bagian dari pendidikan umat Allah, yang harus menerima perintah Allah dengan rasa takut agar jangan melanggar dan terutama jangan menggantikan Allah dengan dewa-dewa lain. Isi pendidikan yang diberikan Allah kepada umat melalui Musa adalah perintah untuk menyucikan diri dan bersiap-siap menyambut kehadiran Allah.

Setiap hari Allah juga mendidik kita melalui peristiwa hidup sehari-hari dan melalui Sabda yang kita dengar dalam perayaan Ekaristi. Tujuan utama pendidikan Tuhan bagi kita adalah juga agar kita selalu menyucikan diri dengan tidak melakukan kejahatan.

Ya Tuhan, aku berterima kasih dan bersyukur karena Engkau mendidik dan membimbing aku untuk selalu sadar diri sehingga tidak jatuh di dalam kejahatan dan dosa. Aku ingin menjadi murid-Mu yang tidak hanya mendengar, tetapi juga melaksanakan ajaran-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy