| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 29 Juli 2011 Peringatan Wajib. St. Marta, Maria, dan Lazarus

Jumat, 29 Juli 2011
Peringatan Wajib.
St. Marta, Maria, dan Lazarus


"Aku hendak memuji Tuhan segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku." (Mzm 34:2)

Doa Renungan

Ya Yesus yang baik, kadang kami merasa jauh dari-Mu, bahkan kami merasa Kautinggalkan. Ubahlah pikiran dan hati kami agar semakin yakin bahwa Engkau selalu ada beserta kami. Seperti halnya Engkau menghibur Maria Magdalena yang takut Kautinggalkan. Tambahkanlah pula dalam diri kami suatu keyakinan bahwa Engkau telah menyiapkan suatu jalan dan tempat di rumah Bapa agar kami merasa dekat dan merasa aman. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)

"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)

"Akulah kebangkitan dan hidup!"

Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.' Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)

"Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara."

Sekali peristiwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, tibalah Yesus di sebuah kampung. Seorang wanita yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, tetapi Marta sibuk sekali melayani. Marta mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!" Tetapi Yesus menjawabnya, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Berry bocah kelas dua SD dijuluki penembak jitu. Julukan itu bukan sembarang julukan karena setiap hari banyak burung hasil tembakan Berry. Suatu saat, ketika sedang membidik seekor burung besar, enam pemuda berbadan kekar tiba-tiba lewat di situ dan suara gaduh mereka membuat burung itu terbang menghilang ke angkasa.

Berry marah dan langsung mengarahkan senapan anginnya ke arah preman tersebut sambil berseru, "Angkat tangan!" Preman-preman langsung angkat tangan menyerah. Tetapi, siapakah pemilik suara itu? Ternyata si bocah kecil yang hanya kelas dua SD.

Preman melihat senjata, langsung menyerah. Penyerahan itu didasari oleh rasa takut akan kehilangan nyawa. Siapakah orang yang tidak sayang nyawanya? Pastilah kita takut kehilangan nyawa karena hidup memang hanya sekali. Napas kehidupanlah yang menentukan seseorang itu hidup atau tidak. Namun, kita tidak perlu takut karena Tuhan sudah menjamin hidup kita asalkan kita percaya dan setia pada-Nya. Injil Yohanes menekankan bahwa Yesuslah kebangkitan dan hidup. Siapa tinggal di dalam Yesus, pastilah bisa hidup. Mampukah kita menjadi sahabat Tuhan yang setia sebagaimana Marta, Maria, dan Lazarus?

Sering kali persahabatan kita hanya lebih pada sekitar urusan makan-minum dan keperluan sehari-hari. Namun, sampaikah kita pada tingkat persahabatan spiritual seperti Marta, Maria, dan Lazarus?

Tuhan, kuatkanlah imanku agar aku sungguh percaya dan mengandalkan Engkau di atas segalanya. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 28 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XVII

Kamis, 28 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XVII

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? -- Rm 8:31


Doa Renungan


Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan pagi ini. Ya Bapa, berkatilah kami hari ini sehingga kami mampu menjauhkan diri dari kecenderungan-kecenderungan yang buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam hati kami agar kami menjadi pengikut-pengikut-Mu yang berani dan setia dalam mewartakan Kerajaan-Mu kepada sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan, kini dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)


"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."

Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)

"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Dalam hidup sehari-hari, entah di lingkungan masyarakat, entah di lingkungan Gereja, kita menyaksikan orang-orang yang menurut pandangan umum melakukan kejahatan, entah korupsi, pemerasan, entah aneka bentuk ketidakadilan. Akan tetapi, kekuatan tertentu mereka aman-aman saja. Ada banyak orang yang tidak jujur; ada banyak orang yang berlaku jahat, menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang, namun mereka tidak menerima hukuman. Yang salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah dan tergantung siapa orangnya dan bagaimana posisinya. Seruan-seruan terhadap ketidakadilan atau yang menentang kejahatan, sering berlalu begitu saja. Dan banyak orang benar justru menjadi korban ketidakadilan.

Santo Matius dalam Injil hari ini menggambarkan Kerajaan Allah seumpama pukat yang ditebarkan ke laut, pukat itu menangkap berbagai macam ikan dan ketika sudah penuh dan ditarik ke darat, ikan yang baik dipisahkan dari ikan yang tidak baik, lalu disimpan di dalam bakul-bakul, sementara ikan-ikan yang tidak berguna dibuang. Gambaran ini dapat ditangkap secara sederhana bahwa yang baik akan mendapat ganjaran, sementara yang jahat akan mendapat hukuman. Gagasan semacam ini sering diharapkan agar segera terwujud di dalam kehidupan sehari-hari oleh orang-orang sederhana. Dalam realitas sehari-hari harapan ini tidaklah selalu demikian terwujud. Perlu iman dan kesabaran untuk menanti terwujudnya Sabda Tuhan ini.

Injil hari ini menantang kita untuk berharap bahwa keadilan segera terwujud. Kita mengharapkan bahwa dalam kehidupan nyata dan juga secara khusus di dalam kehidupan menggereja terbentuklah Gereja yang sempurna yang terdiri atas orang-orang benar di mana masing-masing akan menemukan karunia-karunia Allah. Akan tetapi keadilan menurut pemikiran Allah, tidaklah selalu persis seperti keadilan yang kita harapkan. Injil mengajak kita untuk tetap berharap dalam iman bahwa Kebenaran, Keadilan, dan Kerajaan Allah akan terwujud seturut rencana dan misteri Allah sendiri. Dan yang paling penting adalah bahwa kita selalu berjuang untuk hidup baik di hadapan Allah dan di hadapan sesama manusia.

Tuhan Yesus, perkataan-Mu selalu menjadi kenyataan. Janji-janji-Mu selalu Engkau tepati. Mulai sekarang kami berani menjadi saksi-Mu, di mana pun dan kapan pun. Namun kami mohon bantuan serta kekuatan dari-Mu, agar setia mengusahakan niat kami ini, ya Yesus. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

Hermanus Sigit Pawanto, SVD - Inspirasi Batin 2011

Rabu, 27 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XVII

Rabu, 27 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XVII

"Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya. Kuduslah Ia." (Mzm 99:5)


Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, syukur atas sabda-Mu di mana kami boleh bertumbuh dalam iman. Lewat Sabda-Mu kami dapat menimba kekayaan rahmat-Mu. Bapa, biarlah Firman-Mu menjadi sumber perekat bagi semua orang yang tergabung dalam pewartaan Gereja, di mana kami juga boleh terlibat dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)

"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."

Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat.
(Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang kakek hari itu pergi untuk mengambil pensiun yang tidak seberapa besar. Namun sebelum meninggalkan rumah, ia bertemu dengan salah seorang cucunya. "Kek, nanti kalau pulang saya dibelikan bola, ya?" pinta cucunya. Kakek itu dengan senang hati menyanggupinya. Ia lalu meninggalkan rumah. Tetapi baru saja keluar dari halaman, cucunya yang lain menemuinya. "Kek, nanti saya dibelikan raket bulutangkis ya... Saya ingin jadi juara bulutangkis tingkat dunia," pinta cucunya itu. Dengan senang hati Kakek itu pun menyanggupi. Ia lalu menunggu becak lewat. Tetapi sebelum becak datang, ada cucunya yang lain mendekati sambil bergelayutan di tangannya. "Kakek, mau ambil pensiun, kan? Nanti saya dibelikan tas sekolah ya, Kek. Tas saya sudah rusak di sana sini," pinta cucunya itu. Lagi-lagi Kakek itu mengangguk-angguk menyanggupinya.

Sepulang dari bank tempat ia mengambil pensiun, Kakek itu lalu membeli barang-barang pesanan tiga cucunya. Begitu semua barang dibeli, uang pensiunnya nyaris habis. Namun ia pulang sambil tersenyum, hatinya bangga dan bahagia. Ia merasa seperti memperoleh rahmat yang luar biasa. Karena ia bisa memenuhi permintaan ketiga cucunya. Sesungguhnya Kakek itu sudah memperoleh Kerajaan Surga. Sebab kebahagiaan yang ia dapatkan hari itu tak bisa diganti dengan uang seberapapun besarnya.

Tuhan Yesus, terima kasih karena menyadarkanku bahwa Engkaulah harta dan mutiara sejati. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2011

Selasa, 26 Juli 2011 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna Orang tua SP Maria.

Selasa, 26 Juli 2011
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna
Orang tua SP Maria.

"Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar." (Mat 13:16)

Doa Renungan


Ya Tuhan, Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan bagaikan biji gandum di ladang, yang menghasilkan buah yang baik. Ajarilah kami untuk selalu memelihara rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Semoga rahmat itu kami gunakan pada hari ini untuk menaburkan benih-benih yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)

"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."

Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana. Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat." Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu." Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)


"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."

Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Perumpamaan mengenai orang menaburkan benih baik di tengah lalang menjadi sebagaimana dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini menjadi lebih hidup di dalam gambaran keluarga Yoakim dan Anna. Benih iman dan kebaikan bertumbuh di tengah berbagai persoalan hidup sehari-hari (banyak ilalang). Kita dipanggil untuk menekuni tugas-tugas yang sederhana yang dipercayakan kepada kita, menjalankan berbagai kegiatan rohani di dalam keluarga dan lingkungan dengan setia, serta membantu sesama dengan murah hati agar berkat Tuhan secara nyata dialami banyak orang.

Inspirasi Batin 2011

atau

Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. (Mat 13:17)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih, terimakasih atas hidup yang Kauanugerahkan kepada kami, terlebih atas pengakuan terhadap diri kami sebagai sahabat meski kami sering berdosa. Kami mohon ampun atas langkah laku dan tindakan kami yang seringkali tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Hanya dengan melayani sesama, hidup akan bahagia dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)

"Nama mereka hidup terus turun-menurun."

Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya. Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan tetap tinggal untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka ditanamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun. Bangsa-bangsa bercerita tentang kebijaksanaannya, dan pujian mereka diwartakan jemaah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)

"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."

Akan tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri.

Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.

Kita pun akan disebut Yesus sebagai orang-orang yang berbahagia jika kita sanggup menemukan kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, baik dalam suka maupun duka. Dengan berupaya menemukan maksud Allah di balik setiap peristiwa hidup kita, sesungguhnya kita mengangkat peristiwa tersebut, yang mungkin biasa-biasa saja, ke tingkat yang lebih tinggi, dan percayalah Allah akan mempermuliakan kita di dalam pekerjaan-pekerjaan itu. Kita akan disukai Tuhan karena selalu melibatkan Dia dalam hidup dan karya-karya kita.

Tuhan Yesus, aku ingin menjadi anak yang berbahagia, karena senantiasa dekat dengan-Mu. Semoga kebahagiaanku ini menular kepada sesamaku melalui pekerjaan-pekerjaanku yang baik. Amin.


Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 25 Juli 2011 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Senin, 25 Juli 2011
Pesta Santo Yakobus, Rasul

Santo Yakobus, yang kita peringati hari ini adalah seorang Rasul, yang berasal dari Betsaida di Galilea. Ia seorang nelayan yang dipanggil Yesus bersama saudaranya, Yohanes. Kedua orang bersaudara anak Zebedeus ini sering disebut "anak-anak guntur" karena sifatnya yang keras dan semangatnya yang berapi-api. Yesus amat menyukai mereka dan mengistimewakannya bersama Petrus, sehingga selalu diajak pada saat-saat penting di mana Yesus berada; misalnya yang tercatat dalam Kitab Suci :
- Saat Yesus menghidupkan kembali putri Yairus (Mat 9:18 -26)
- Saat Yesus dimuliakan di Gunung Tabor (Mat 17:1 -13) dan
- Pada waktu Yesus berdoa di taman Zaitun ( Mat 26 : 30)


Santo Yakobus, Rasul ini berbeda dengan Yakobus, penulis surat dalam Kitab suci yang ayat-ayatnya kita kenal: iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2 : 26). Santo Yakobus, Rasul akhirnya dibunuh pada tahun 42 atas Perintah raja Herodes Agripa. Dalam legendanya tertulis bahwa kuburannya ditemukan di Compostella, Spanyol. Rasul Yakobus sangat dihormati di Spanyol, yaitu di Santiago Compostella. Rasul Yakobus, pestanya, kita rayakan pada tanggal 25 Juli.


Doa Renungan

Ya Tuhan bantulah kami hari ini untuk belajar menjadi rendah hati dalam tutur kata dan tindak tanduk kami. Semoga apa yang kami lakukan dan katakan bukan berasal dari kehendak kami, melainkan mengikuti kehendak-Mu semata. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
.
Paulus dalam penderitaannya menghidupkan kembali dalam dirinya apa yang telah dialami oleh Yesus sendiri. Penderitaannya telah menjadi tanda dan sarana untuk melayani umatnya. Ia hidup karena iman akan Yesus dan harapan akan kuasa kebangkitan-Nya.

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)


"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit, kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, "Aku percaya, sebab itu aku berbicara." Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Ibu Yakobus dan Yohanes meminta supaya Yesus menempatkan kedua anaknya di sisi kiri dan kanan Yesus kelak dalam kerajaan-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa hanya Bapalah yang akan menempatkan siapa yang mempunyai hak untuk itu. Murid yang sesungguhnya harus menjadi seorang hamba dari semuanya, sebagaimana halnya Yesus sendiri.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)

"Cawan-Ku akan kamu minum"

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawab ibu itu, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Seringkali kita tidak tahu apa yang kita minta. Padahal yang baik menurut kacamata kita belum tentu baik di hadapan Allah, bahkan bisa jadi bertentangan. Ukuran manusia tidak sama dengan ukuran Allah. Sebagaimana pekerjaan pelayan yang dihindari oleh manusia malah dianggap paling mulia oleh Allah.

Doa Malam


Terimakasih Tuhan atas pengalaman hidup kami hari ini. Terimakasih atas penyertaan-Mu dalam tutur kata dan tindak tanduk kami terhadap sesama kami. Ampunilah tutur kata dan tindak tanduk kami yang tidak berkenan di hati-Mu dan hati sesama kami. Semoga esok hari kami dapat bersikap lebih baik lagi. Amin.


RUAH

Senin, 25 Juli 2011 Pesta St Yakobus, Rasul Martir

Dapat anda baca dan renungkan di http://katolik.webgaul.net
thread Renungan - Inspirasi Hari Ini.

Minggu, 24 Juli 2011 Hari Minggu Biasa XVII: Mempertaruhkan Hidup Demi Kerajaan Surga

Minggu, 24 Juli 2011
Hari Minggu Biasa XVII

MEMPERTARUHKAN HIDUP DEMI KERAJAAN SURGA

Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun. (Mzm 100:5)


Antifon Pembuka (Mzm 67:6.7.36)

Allah bersemayam di tempat-Nya yang kudus. Dialah yang menghimpun umat-Nya dalam rumah-Nya. Dia sendirilah yang memberi kekuatan dan keberanian kepada umat-Nya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, pelindung dan harapan kami, tanpa Engkau tiada sesuatu pun yang baik lagi suci. Limpahkanlah kiranya belas kasih-Mu kepada kami, agar di bawah bimbingan dan pembinaan-Mu kami kini dapat memanfaatkan ciptaan-Mu di bumi sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-raja (3:5.7-12)

"Salomo meminta hikmat dan pengertian."

Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi. Beginilah firman Tuhan Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!" Lalu Salomo berkata, "Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dengan membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini? "Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka berfirmanlah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian, dan tidak meminta umur yang panjang atau kekayaan, atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku akan melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seorang seperti engkau.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 57.72.76-77.127-128.129-130; Ul: 97a)
1. Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
2. Biarlah kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
3. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu, segalal jalan dusta aku benci.
4. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)


"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."

Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena rahasia Kerajaan telah Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-52)


"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saudara-saudari yang dicintai Tuhan,
Paus Benediktus XVI menghadiri Hari Pemuda Sedunia di Sydney dan saat bertemu dengan para pemuka agama Muslim, Yahudi, dan kepercayaan non-Kristen lainnya, Paus menyerukan perlunya menyelesaikan konflik secara damai. “Dalam sebuah dunia yang mengalami ketakutan oleh karena para penjahat dan bentuk-bentuk kejahatan yang tidak pandang bulu, para pemuka agama perlu bersatu menyerukan kepada bangsa-bangsa dan komunitas untuk menyelesaikan konflik melalui cara-cara damai, dengan sepenuhnya menghormati martabat manusia”, (Kompas, 19 Juli 2008). Paus mengajak umat manusia di seluruh dunia untuk memperjuangkan dan menghormati martabat manusia. Martabat manusia menjadi PRIORITAS UTAMA di dalam hidup. Tuhan Yesus, dalam Injil Matius 13:44-52, memaparkan hendaknya Kerajaan Sorga menjadi PRIORITAS UTAMA dalam kehidupan manusia.

Injil Matius 13:44-52 memuat tiga perumpamaan : harta terpendam, mutiara yang berharga (ayat 44-46), dan tentang pukat (ayat 47-52). Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah untuk menghadirkan Kerajaan Surga supaya Allah meraja dalam kehidupan manusia. Kerajaan Surga seumpama harta yang terpendam dan ditemukan orang, dan karena harta itu sangat berharga maka orang yang menemukannya mempertaruhkan segala miliknya untuk mendapatkannya. “Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (ayat 44a, 46). Karena Kerajaan Surga adalah “harta yang paling berharga” dalam kehidupan manusia maka mempertaruhkan seluruh hidup demi mendapatkan Kerajaan Sorga menjadi prioritas, nilai yang tertinggi, dalam kehidupan kita. Komitmen yang total sangat dibutuhkan untuk “mendapatkan” Kerajaan Surga dan bila kita telah mendapatkannya maka sukacita akan dianugerahkan kepada kita.

Tuhan Yesus mengakhiri wejangan-Nya dengan memaparkan perumpamaan tentang pukat. “Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang” (ayat 47-48). Perumpamaan tentang pukat ini menyampaikan gagasan bahwa untuk “memiliki” Kerajaan Surga dibutuhkan kemampuan untuk melihat tindakan baru Allah dalam Kristus, suatu hati dan tindakan yang bijaksana. Seperti Salomo meminta kebijaksanaan kepada Allah, “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj 3:9). Semoga Kerajaan Surga menjadi PRIORITAS UTAMA dalam hidup saudara-saudari sehingga “mengalami dan memiliki” Allah yang meraja.

Salam dan berkat
Pastor L. Setyo Antoro SCJ

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy