| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 23 Agustus 2011 Hari Biasa Pekan XXI

Selasa, 23 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XXI

Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. -- Matius 23:26

Doa Renungan


Allah Bapa kami, dalam segala hal Putra-Mu sama dengan kami, kecuali dalam hal dosa. Dalam kesetiaan akan teladan-Nya kami tidak mau mengikatkan diri pada pangkat, derajat, kekayaan dan kekuasaan. Semoga segala tingkah laku kami dijiwai oleh Roh-Nya, sehingga umat manusia dan para bangsa hidup rukun dan berdamai berkat semangat cinta kasih-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:1-8)


"Kami rela membagi dengan kalian, bukan hanya Injil Allah, melainkan hidup kami sendiri."

Saudara-saudara, kamu sendiri tahu, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia. Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. Karena kami tidak pernah bermulut manis--hal itu kamu ketahui--dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi--Allah adalah saksi-- juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal kami.
Ayat. (Mzm. 139:1-3.4-6)

1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26)

"Yang satu harus dilakukan, tapi yang lain jangan diabaikan."

Pada waktu itu Yesus bersabda, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


Kecaman Yesus dalam Injil hari ini terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi demikian kerasnya. Yesus dengan berani menyebut mereka sebagai orang munafik dan pemimpin buta. Perkataan Yesus itu benar meski terasa menyakitkan bagi pihak yang ditujukan. Tujuan Yesus bukan untuk mempermalukan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi hendak menegur segala kemunafikan mereka dan meluruskan apa yang terpenting dalam hukum Taurat. Tidak ada orang lain yang berani melakukannya kecuali Yesus.

Yesus pun tidak asal tuduh, semua didukung dengan bukti. Mereka terjebak perhitungan matematis dalam memberikan persembahan yang didapat dengan cara yang kotor. Karena itu Yesus mengingatkan bahwa yang terpenting dalam hukum Taurat yaitu keadilan, belas kasihan dan kesetiaan janganlah diabaikan. Bukannya angka-angka dalam persembahan, atau banyak sedikitnya yang bisa dipersembahkan, tetapi lebih pada belas kasih dan kesetiaan. Bagaimana kita menghayati arti persembahan kita selama ini?


Yesus, semoga cinta-Mu yang tak terhitung mendorong aku untuk mempersembahkan yang terbaik bagi-Mu, yaitu hidupku sendiri. Amin.

Rm. A. Budi Purnomo, Pr -- Renungan Harian Mutiara Iman 2011

Senin, 22 Agustus 2011 Peringatan Wajib. SP. Maria, Ratu

Senin, 22 Agustus 2011
Peringatan Wajib. SP. Maria, Ratu

Dengan merenungkan Injil, engkau akan memperdalam pemahamanmu akan maknanya (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.

Doa pagi

Ya Bapa, betapa indahnya hidup saling mengasihi, memperhatikan dan melayani seperti yang diteladankan oleh Santa Perawan Maria, Ratu dan Santo Paulus, rasul-Mu. Semoga kami mampu meneladan mereka agar membawa berkah bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Berkat iman, kehidupan umat berkembang dalam harapan dan kasih. Melalui teladan hidup yang baik, mereka mengalami kasih Allah yang mendalam. Merasul berarti menghayati kasih baik dalam kata maupun perbuatan.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:2b-5.8b-10)

"Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan."

Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.


Yesus menyampaikan kritik kepada ahli kitab dan orang Farisi yang hidupnya penuh dengan kemunafikan. Sebab, dengan sikap mereka itu, banyak orang akan mengalami kehancuran. Mereka begitu ketat dalam peraturan bagi orang lain, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:13-22)

"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"

Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Acap kita memperhalus, mengaburkan atau bahkan menggantikan kewajiban yang penting dan utama dalam hidup. Kita segan dan khawatir akan mengalami kesulitan bila menerima apa adanya. Memang, kita cenderung takut dengan kenyataan. “Tuhan tambahkanlah kami iman yang membuat kami menjauh dari panggilanmu dan lindungilah kami dari sikap munafik. Amin,”


RUAH

Bacaan Harian 22-28 Agustus 2011

Bacaan Harian 22-28 Agustus 2011

Senin, 22 Agustus: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Ratu (P).
1Tes 1:2b-5.8b-10; Mzm 149:1-6a.9b; Mat 23:13-22.

Hidup seorang Kristen seyogyanya mampu memancarkan kasih Allah dan mengantar orang lain kepada Allah. Bukan malah sebaliknya, menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengalami Allah.

Selasa, 23 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 2:1-8; Mzm 139:1-6; Mat 23:23-26.

Orang Farisi dan ahli Taurat begitu mementingkan peraturan dan tampak lahiriah, tetapi hati mereka tidak melekat pada tujuan yang sesungguhnya dari perbuatan itu. Yesus justru mementingkan apa yang sesungguhnya ada di hati, bukan tampak luar.

Rabu, 24 Agustus: Pesta St. Bartolomeus, Rasul (M).
Why 21:9b-14; Mzm 145:10-13ab.17-18; Yoh 1:45-51.

Semua manusia pasti mengalami kesedihan dan kesakitan kalau dihina. Yang paling menyakitkan adalah dihina oleh orang yang kita cintai. Tetapi kalau kita tengok ke dalam, tanpa sadar kita mungkin sering menghina orang-orang yang kita cintai, entah dengan kata, sikap atau tindakan. Mungkin itu adalah keluarga kita sendiri. Luka yang kita timbulkan tampaknya perlu pula kita usahakan untuk kita sembuhkan.

Kamis, 25 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 3:7-13; Mzm 90:3-4.12-14.17; Mat 24:42-51.

Yesus mengingatkan kita untuk siap sedia, yaitu hidup dalam Terang. Orang yang didapati selalu siap sedia akan mendapat kepercayaan lebih. Hal itu nampak dalam setiap kata, sikap, dan perbuatan kita di manapun kita berada: di rumah, di lingkungan sekitar, di lingkungan gereja, ataupun di tempat kerja.

Jumat, 26 Agustus : Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 4:1-8; Mzm 97:1.2b.5-6.10-12; Mat 25:1-13.

Kita diingatkan untuk menjadi ’gadis-gadis bijaksana’ yang selalu mengisi ’pelita diri’ dengan ’minyak’ yang dapat menghasilkan terang. Tanpa ’minyak’ itu, kita sama dengan gadis-gadis bodoh yang lalai mempersiapkan diri menyambut tuannya. Sudahkah hari-hari kita disi dengan ’minyak’ supaya hidup kita selalu terang dan siaga?

Sabtu, 27 Agustus 2011: Peringatan Wajib Sta. Monika (P).
1Tes 4:9-11; Mzm 98:1.7-9; Luk 7:1-17.

Iman perwira Romawi ini sangat luar biasa. Ketika hambanya sakit keras, Ia menyuruh utusannya untuk datang kepada Yesus untuk memohon belas kasihan-Nya. Saat Yesus ingin datang ke rumahnya, ia malah menyuruh utusan lain untuk berkata kepada Yesus supaya tak usah datang ke rumahnya, tetapi bersabdalah saja maka hambanya akan sembuh. Perwira Romawi ini, meskipun dianggap sebagai bagian dari bangsa kafir, ternyata sungguh percaya akan kuasa sabda Yesus. Nah, apakah kita yang mengaku sebagai murid-murid-Nya juga percaya akan kuasa sabda Yesus Tuhan kita?

Minggu, 28 Agustus : Hari Minggu Biasa Pekan XXII (H).
Yer 20:7-9; Mzm 63:2-6.8-9; Rm 12:1-12; Mat 16:21-27.

Sama seperti Petrus, kita juga sering lebih berkutat dengan apa yang kita pikirkan daripada apa yang Allah pikirkan. Mengikuti pikiran Allah memang tidak mudah. Hal ini membutuhkan pengenalan yang lebih dalam terhadap-Nya. Kalau tidak, hidup kita cenderung hanya digerakkan oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Semoga kita mengerti, mengapa Yesus menegur Petrus: ”Enyahlah Iblis!”

Minggu, 21 Agustus 2011 Hari Minggu Biasa XXI

Minggu, 21 Agustus 2011
Hari Minggu Biasa XXI

TENTANG MESIAS, BATU KARANG, DAN KUNCI KERAJAAN SURGA

Antifon Pembuka (Mzm 85:1-3)

Dengarkanlah doaku, ya Tuhan, jawablah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang percaya kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhanku, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

Doa Renungan


Allah Bapa kaum beriman, Engkaulah yang menyatukan tekad umat-Mu mengejar cita-cita yang sama. Semoga kami mencintai perintah-Mu serta merindukan janji-janji-Mu, sehingga kami dalam aneka macam kesibukan tetap terpancang pada cita-cita kebahagiaan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yesaya (22:19-23)

"Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya."

Beginilah firman Tuhan kepada Sebna yang mengurus istana raja, "Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. Maka pada waktu itu, Aku akan memanggil Elyakim bin Hilkia. Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya; ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaannya akan Kuberikan ke tangannya. Maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya. Apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutupnya; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberi dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh, maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.6.8bc; Ul: 8bc)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong jauh. Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (11:33-36)

"Segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju Allah."

Saudara-saudara, alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada Allah, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27)
Engkau adalah Petrus, dan di atas wadas ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-20)

"Engkaulah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitakan kepada siapa pun bahwa Dialah Mesias.
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.

Renungan

Rekan-rekan,
Injil memperkenalkan Yesus terutama lewat pengajarannya, lewat kisah pelbagai penyembuhan yang dilakukannya, termasuk tindakan mengusir roh jahat, dan lewat peristiwa perbanyakan roti. Karena itu orang mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya dia itu dan bagaimana ia dapat mengerjakan semua itu. Semakin disadari bahwa dia lain dari orang-orang luar biasa lainnya. Siapakah dia sesungguhnya?

Dalam Mat 16:13-20 (Injil hari Minggu Biasa XXI tahun A) Petrus mengungkapkan kesadaran para murid terdekat bahwa Yesus itu Mesias, anak Allah yang hidup. Penegasan ini sebetulnya satu sisi saja dalam pewartaan mengenai siapa sebenarnya Yesus. Sisi yang lain menyangkut perjalanan ke arah penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus yang diungkapkan dalam Injil langsung sesudah penegasan akan kemesiasan Yesus. Kali ini petikan Injil Matius mengajak pembaca mendalami sisi yang pertama. Hari Minggu berikutnya akan dilihat sisi yang lain.

APA YANG HENDAK DISAMPAIKAN?


Tentu saja ada pelbagai anggapan di masyarakat orang Yahudi dulu mengenai siapa tokoh Yesus itu. Dan di Kaisaria Filipi para murid diajak Yesus berbicara mengenai pelbagai pendapat mengenai dirinya. Sudah matang saatnya para murid dituntun mengenali siapa dia itu sebenarnya. Mereka telah mendengar ajarannya, telah melihat perbuatannya, dan menyaksikan kekuatannya. Kini tibalah waktunya memahami siapa dia itu.

Tentu saja mulai disadari bahwa Yesus yang mempesona dan diikuti banyak orang ini ialah dia yang resmi ditugasi Allah dan kedatangannya yang dinanti-nantikan banyak orang. Dialah Mesias yang diharapkan membangun kembali umat Allah seperti dahulu kala. Dialah yang bakal memimpin orang banyak makin mendekat kepada Allah sendiri. Di dalam kesadaran orang banyak, Mesias ini ialah keturunan Daud yang akan mengawali zaman adil dan damai. Dalam keagamaan Yahudi, gagasan Mesias seperti ini disatukan dengan pengertian "Anak Manusia", seperti terungkap dalam penglihatan Daniel (Dan 7:13). Gereja Awal juga percaya bahwa Yesus ialah tokoh ini.

Keyakinan di atas mau tak mau berhadapan dengan kenyataan bahwa Yesus akhirnya mengalami penderitaan, ditolak oleh para pemimpin masyarakat Yahudi yang sah ("tetua, imam kepala dan ahli Taurat" ialah tiga macam anggota di dalam Sanhedrin, badan resmi masyarakat Yahudi) sampai dibunuh. Namun demikian, nanti dengan pelbagai cara para murid Yesus juga mengalami kebangkitan Yesus pada hari ketiga. Dan pengalaman inilah yang membuat mereka percaya bahwa Yesus itulah sungguh Mesias.

PERKEMBANGAN DALAM GEREJA AWAL

Pokok kepercayaan yang tumbuh dalam Gereja Awal terungkap dalam rumusan penegasan Petrus yang disampaikan secara sederhana tapi tegas dalam Mrk 8:29 "Engkaulah Mesias". Bukan tanpa arti bila dalam ketiga Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) pemberitahuan pertama mengenai penderitaan, wafat dan kebangkitan didahului dengan penegasan Petrus mengenai siapa sebenarnya Yesus itu. Penegasan dalam Injil Markus ini kemudian dipertajam rumusannya oleh Matius dan Lukas dengan cara masing-masing. Menurut Mat 16:16, Petrus berkata, "Engkaulah Mesias, anak Allah yang hidup!" (Mat 16:16). Matius menambahkan "anak Allah yang hidup" untuk menggarisbawahi bahwa Allah-lah yang memilih Yesus sebagai pewarta kehadiranNya di dunia. Matius juga bermaksud menjelaskan bahwa Mesias yang dinanti-nantikan ini bukan pemimpin politik atau penguasa yang bakal membangun kembali kejayaan Israel dengan kekuatan militer. Maklum di kalangan Yahudi harapan akan Mesias politik ini amat kuat. Persoalan ini tidak amat terasa dalam lingkungan Lukas yang bukan berasal dari kalangan Yahudi. Mereka lebih berminat memahami apakah kuasa dan kekuatan Yesus itu memang berasal dari Allah sendiri. Karena itu ditandaskan dalam Luk 9:20 bahwa Mesias tadi "dari Allah". Maksudnya, Yesus datang dari Dia dan menunjukkan bahwa Allah sendiri bertindak dalam diri Yesus untuk membebaskan manusia dari kuasa-kuasa jahat, dari penyakit, dari kekersangan batin. Inilah yang membuat Yesus betul-betul menjadi Mesias bagi semua orang.

APA ARTI "ANAK MANUSIA"?

Ketika Yesus menanyai murid-muridnya apa kata orang mengenai siapa "Anak Manusia" ada jawaban yang bermacam-macam. Ungkapan "Anak Manusia" dipakai merujuk pada diri Yesus. Dalam kesadaran orang Yahudi pada zaman Yesus, ada kaitan antara tokoh yang dinanti-nantikan datangnya sebagai Mesias dengan penglihatan dalam Dan 7:13 yang menggambarkan tokoh yang mirip manusia itu terlihat datang mengarah kepada Yang Mahakuasa dan mendapat kuasa di bumi dan di langit.

Dengan memakai ungkapan itu Yesus hendak memperkenalkan dirinya yang sesungguhnya. Ia tidak bertanya mengenai apa kata orang mengenai ajarannya, mengenai tindakannya, mengenai kelakuannya. Ia ingin mendengar bagaimana orang menerapkan siapa tokoh yang terarah kepada Yang Mahakuasa itu, siapa "Anak Manusia" tadi. Para murid diajak menengarai pelbagai pandangan yang ada mengenai dirinya: ia seperti Yohanes Pembaptis, tokoh spiritual yang masih segar dalam ingatan orang, juga bisa dibandingkan dengan Elia, seorang nabi besar yang diceritakan telah naik ke langit dan tentunya akan kembali diutus Allah mendatangi umat pada saat-saat mereka membutuhkan dampingan dan arahan, atau seperti nabi Yeremia yang dikenal tak jemu-jemunya memperingatkan umat dan para pemimpin agar tetap setia pada Allah di tengah penderitaan dan mengajarkan kerohanian yang sejati dan bukan praktek luar-luar saja.

"BAGI KALIAN, SIAPA AKU INI?"


Pendapat-pendapat itu tidak bisa dikatakan meleset. Walaupun demikian, ada pemahaman yang dapat lebih menolong. Yesus menanyai Petrus dengan ungkapan yang berbeda, "Tetapi apa katamu, siapakah aku ini?" Tidak lagi ditanyakan apa kata orang, melainkan apa katamu. Juga tidak lagi dipakai sebutan "Anak Manusia", melainkan "aku". Petrus kini tampil sebagai wakil para murid yang kemudian mempersaksikan Yesus Kristus dan meneruskan wartanya. Pertanyaan Yesus kepadanya bukan pertanyaan kepada individu Petrus saja. Setelah menanyai para murid, pada ay. 15 disebutkan Yesus bertanya kepada "mereka" - yakni para murid tadi. Terjemahan LAI "apa katamu" tidak amat jelas. Memang dalam bahasa Indonesia "-mu" bisa berarti tunggal bisa pula jamak. Teks asli dalam bahasa Yunani memakai kata "kalian" yang hanya bisa berarti jamak. Maka pertanyaan tadi jelas ditujukan kepada para murid, begitu juga menurut Injil Markus dan Lukas. Dalam situasi itulah Petrus tampil mewakili para murid. Oleh karena itu, tak usah ditafsirkan bahwa di sini ada imbauan untuk menumbuhkan jawaban iman yang digarap secara pribadi, bukan rumus-rumus yang siap pakai saja. Memang iman yang dewasa dan kuat juga semakin pribadi sifatnya. Tetapi tanya jawab dengan Petrus ini bukan ke sana arahnya.

Jawaban Petrus juga mencerminkan pemahaman para murid. Memang kemudian Matius secara khusus menyoroti Petrus. Setelah penegasan tadi, pada ay. 17, Matius menambahkan episode Yesus menyebut Petrus berbahagia karena pengetahuan tadi didapat bukan dari manusia melainkan dari Bapa di surga. Kemudian dalam dua ayat berikutnya Simon disebut Yesus sebagai batu karang dasar Gereja dibangun yang tak bakal terkalahkan oleh maut, ia juga disebut pemegang kunci surga (Mat 16:18-19). Tambahan ini tidak ada dalam Injil lain.

BATU KARANG DAN KUNCI KERAJAAN SURGA

Batu karang jadi tempat berlindung dari hempasan ombak dan tempat berpegang agar tak hanyut oleh arus-arus ganas. Dengan menyebut Petrus sebagai batu karang, Yunaninya "petra", ditandaskan bahwa ia bertugas melindungi umat yang dibangun Yesus dari marabahaya yang selalu menghunjam. Dikatakan juga bahwa alam maut (Yunaninya "hades", Ibraninya "syeol") takkan bisa menguasainya, maksudnya takkan dapat mematikan kumpulan orang yang percaya tadi.

Orang dulu membayangkan jalan ke alam maut sebagai lubang yang menganga lebar. Seperti liang lahat yang besar. Semua orang mati pasti akan ke sana dan tak ada jalan kembali. Satu-satunya cara untuk mencegah agar orang tidak tersedot ke dalamnya ialah dengan menyumbatnya dengan batu besar yang tidak bakal tertelan dan tak tergoyah. Petrus digambarkan sebagai tempat Yesus mendirikan umat yang takkan terkuasai alam maut.

Gambaran di atas dapat membantu mengerti mengapa kepada Petrus diberikan kunci Kerajaan Surga. Bukannya ia dipilih menjadi orang yang menentukan siapa boleh masuk siapa tidak, melainkan sebagai yang bertugas menahan agar kekuatan-kekuatan maut tidak memasuki Kerajaan Surga! Ia mengunci surga dari pengaruh yang jahat. Apa yang diikatnya di bumi, yang tetap dikunci di bumi, yakni jalan ke alam maut akan tetap terikat dan tidak akan bisa merambat ke surga. Tak ada jalan ke surga bagi daya-daya maut. Apa yang dilepaskannya di bumi, yakni manusia yang bila dibiarkan sendirian akan menjadi mangsa lubang syeol menganga tadi. Tidak amat membantu bila kata-kata itu ditafsirkan sebagai penugasan Petrus menjadi "juru kunci gerbang surga" menentukan siapa orang diperkenankan masuk dan dibiarkan di luar tidak peka konteks. Malah tafsiran itu akan membuat warta Injil Matius kurang terasa.

Bisakah gagasan kunci Kerajaan Surga dipakai sebagai dasar bagi wibawa takhta apostolik Paus penerus Petrus? Tentu saja, asal dilandasi dengan pengertian di atas. Bukan dalam arti juru kunci gerbang ke arah keselamatan, membuka atau menutup akses ke surga, melainkan sebagai penangkal kekuatan-kekuatan alam maut. Pernyataan itu memuat penugasan melindungi umat, bukan pemberian kuasa menghakimi atau memonopoli keselamatan.

Sampai lain kali, dan Pax!

A.Gianto

Sabtu, 20 Agustus 2011 Peringatan Wajib. St Bernardus, Abas, Pujangga Gereja

Sabtu, 20 Agustus 2011
Peringatan Wajib. St Bernardus, Abas, Pujangga Gereja

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran -- Rm 6:18

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakudus, kami memuji dan memuliakan nama-Mu, karena kasih karunia yang kami peroleh dari-Mu. Hari ini Engkau menghendaki kami saling melayani dan merendahkan diri. Nyatakanlah sabda-Mu ini dalam perbuatan kami ya Bapa, agar orang yang memandangnya memuliakan nama-Mu dan merasakan kehadiran-Mu. Buatlah kami agar tidak membanggakan diri, sebab hanya Engkaulah yang patut kami banggakan, kini dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Rut (2:1-3.8-11; 4:13-17)

"Tuhan telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus, Dialah ayah Isai, ayah Daud."

Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu." Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?" Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel . Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki." Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya. Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm. 128:1b-2.3.4.5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.
4. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)

"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Hari ini kita belajar dari teladan hidup Rut dan Santo Bernardus. Rut adalah orang asing bagi orang Israel. Ia masuk dalam lingkungan Israel karena diperisteri Mahlon - anak Naomi yang keturunan Israel. Setelah Mahlon mati, sebenarnya Rut bisa kembali ke keluarganya sebagai orang mereka. Namun Rut memilih tetap bersama Naomi, mertuanya. Rut adalah potret pribadi yang menyerahkan diri seutuhnya bagi kehidupan baru. Ia berani meninggalkan seluruh sejarah hidup beserta budaya yang dimilikinya dari masa lampau, dan mengikuti Allah Israel. Allah berkenan dengan cara hidup Rut. Ia memilih Rut untuk meneruskan keturunan Israel. Dari perkawinannya dengan Boas, Rut melahirkan Obed, ayah Isai, yang menurunkan Daud.

Hidup Rut menggambarkan refren Mazmur hari ini. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati. Dalam Mazmur orang takwa digambarkan sebagai orang yang takut akan Tuhan. Artinya ia selalu menuruti jalan yang ditunjukkan Tuhan. Orang takwa hidup dengan mensyukuri hasil jerih payahnya. Keluarga mendapat aneka berkat Tuhan, seperti dalam rupa keturunan sebagaimana dialami Rut.

Mewujudkan ajaran iman Kristiani, yaitu hidup dalam cinta kasih sering tidak mudah. Setiap orang punya masalah dan tantangannya. Terkadang dibutuhkan perjuangan dan pertobatan. Itulah yang dilakukan Rut; meninggalkan nilai-nilai hidup lama dan segala hal praktis yang didapat dari keluarganya di Moab. Maka, kualitas iman menuntut keberanian meninggalkan cara hidup lama dan memilih cara hidup baru. Mengupayakan kualitas iman sesungguhnya juga ekspresi peziarahan hidup manusia untuk terus memuliakan hidupnya dalam cinta seturut kehendak Tuhan. Pemberian diri yang total yang dibarengi ketulusan serta kejujuran pada diri sendiri adalah pilihan untuk mencapai kualitas iman. Itulah juga yang dipilih Santo Bernardus. Ia memberikan seluruh hidupnya bagi Allah dalam karya dan doa. Seperti Rut, pilihan dan sikap hidup Santo Bernardus pun terbukti menjadi berkat bagi kehidupan banyak ciptaan.

Dalam Injil hari ini Yesus mengajak para murid-Nya membandingkan tingkah laku ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, yang selalu tampil dan melakukan sesuatu supaya dilihat orang. Bandingkan itu semua dengan perkataan dan tindakan Yesus sendiri. Jauh berbeda bukan? Yesus itu model ideal yang harus ditiru. Ia menjadi besar, terkenal, berwibawa, dihormati, dan dimuliakan karena pelayanan-Nya yang total.

Tuhan Yesus Kristus, ajari aku untuk selalu setia mengikuti cara-Mu melayani sesama agar aku boleh menikmati kemuliaan-Mu kelak. Amin.

Inspirasi Batin 2011/Oase Rohani 2011

Jumat. 19 Agustus 2011 Hari Biasa Pekan XX

Jumat. 19 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XX

KASIH ITU ABADI

Belajarlah untuk menempatkan Ekaristi sebagai pusat hidupmu. (Beato Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Doa Pagi

Terima kasih ya Allah, atas teladan kesetiaan Rut terhadap Naomi mertuanya. Semoga kami juga berusaha untuk setia terhadap pilihan hidup yang telah kami jalani dengan segala suka dukanya. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Atas kuasa Allah, kemalangan dapat diubah menjadi kebahagiaan. Iman dan kesetiaan seseorang kepada Allah bisa menjadi berkat bagi seluruh keluarga, bahkan bangsanya. Kesetiaan Rut telah mendatangkan keselamatan dan berkat.


Pembacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)

"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."

Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10)
1. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun!


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.


Kasih hendaknya mendasari seluruh hidup orang beriman. Dan kasih kepada Allah harus terungkap dalam kasih kepada sesama. Sebaliknya, kasih kepada sesama harus dilandasi kasih kepada Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)

"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus menjawab pertanyaan tentang hukum dengan kata-kata “Kasihilah….”. Orang diundang untuk mengasihi. Kasih tidak pernah suatu paksaan. Ia menjadi suatu undangan dalam suasana kebebasan. Undangan untuk mengasihi adalah nilai tertinggi kehidupan Kristen.

Doa Malam

Yesus, tambahkanlah iman, harap dan kasih kami agar kami dapat hidup seturut kehendak-Mu, terlebih dalam mewujudkan kasih kepada sesama yang sulit, seperti kami mengasihi diri sendiri. Antarlah kami melewati malam ini dengan damai dan memasuki hari baru dengan gembira. Amin.


RUAH

Kamis, 18 Agustus 2011 Hari Biasa Pekan XX

Kamis, 18 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XX


Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan. <--> Mzm 40:10

Doa Renungan

Allah Bapa, syukur kepada-Mu atas kasih karunia dan perlindungan yang Kauberikan pada kami. Syukur pula atas firman-Mu yang mengajar kami agar selalu siap menghadiri pesta-Mu. Kami sadar bahwa hidup kami di dunia ini hanyalah sementara. Bantulah kami Bapa, agar kami dapat mempersiapkan hidup kami dengan sebaik-baiknya. Ajarilah kami juga untuk mengenakan pakaian pesta yang baru dengan memperbaharui hati kami agar kelak kami Kau ikutsertakan dalam perjamuan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Pembacaan dari Kitab Hakim-Hakim (11:29-39a)

"Yang pertama-tama keluar dari rumahku akan kupersembahkan sebagai kurban."

Pada suatu hari Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. Ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya, "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan. Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran." Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya, dan sampai ke Abel-Keramin. Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel. Ketika Yefta pulang ke Mizpa, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal. Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Demi melihat anaknya, Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya sambil berkata, "Ah Anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut untuk bernazar kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi." Tetapi anak itu menjawab, "Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, sebab Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni orang Amon." Lalu anak itu menyambung, "Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini: berilah aku waktu dua bulan, supaya aku pergi mengembara di pegunungan, dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku." Jawab Yefta, "Pergilah!" Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya untuk menangisi kegadisannya di pegunungan. Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:5.7-8a.8b-9.10)

1. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)

"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"

Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, 'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Salah satu pekerjaan penting saat menyiapkan sebuah pesta perkawinan adalah menyusun daftar undangan. Mengapa penting? Karena kedatangan seorang undangan amat bermakna bagi si pemilik pesta. Apalagi kalau yang diundang adalah orang terhormat, yang terpandang kedudukannya dalam masyarakat. Bayangkan betapa kecewanya si pemilik pesta kalau tamu-tamu kehormatan yang diundangnya berhalangan hadir.

Yesus memberi perumpamaan tentang pesta kepada para imam kepala dan orang-orang muda yang mengelilingi-Nya. Pesan-Nya sangat jelas bahwa setiap orang diundang Allah untuk memasuki kerajaan-Nya. Tua-muda, kaya-miskin, orang jahat atau orang-orang baik, semua diundangnya tanpa perbedaan. Syaratnya hanya satu, yaitu mengenakan pakaian pesta yang pantas.

Seluruh hidup kita adalah saat menyiapkan diri untuk menanggapi undangan Allah itu. Menyiapkan pakaian pesta yang pantas. Berapa lama waktu dibutuhkan, tak ada seorang pun yang tahu. Kapan memulainya? Sekarang, dan jangan tunda-tunda lagi.

Tuhan, Yefta dalam kitab Hakim-Hakim setia berpegang pada janjinya kepada-Mu. Aku ingin menyiapkan pakaian pesta dengan setia mengikuti ajakan-Mu yang menyelamatkan. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy