| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 29 Agustus - 04 September 2011

Bacaan Harian 29 Agustus - 04 September 2011

Senin, 29 Agustus : Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir (M).
Yer 1:17-19; Mzm 71:1-4a.5-6ab.15ab.17; Mrk 6:17-29.

Hiburan dan kesenangan sesaat yang dinikmati tanpa kontrol diri yang kuat akan berakibat pada rasa sesal yang mendalam. Pada masa kini ada banyak godaan kenikmatan yang ditawarkan melalui pelbagai media massa. Mau tidak mau kita terekspos pada godaan tersebut dan apabila tidak hati-hati kita akan terjatuh. Maukah kita seperti Herodes yang mengorbankan kebenaran demi kesenangan sesaat?

Selasa, 30 Agustus : Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Tes 5:1-6.9-11; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 4:31-37.

Yesus mau peduli dan mau berurusan dengan penderitaan dan penyakit kita. Karena itulah Ia memiliki kuasa atas roh-roh yang mendatangkan kejahatan. Demikian pula kita akan diberi rahmat yang sama, pada waktu kita mengembangkan sikap peduli pada mereka yang menderita.

Rabu, 31 Agustus: Hari Biasa Pekan XXII (H).
Kol 1:1-8; Mzm 52:10-11; Luk 4:38-44.

Rasul Paulus bersukacita atas kabar yang ia dengar tentang umat di Kolose. Iman yang berkembang di antara mereka telah menghasilkan kasih sebagai buahnya. Kasih itu diberikan untuk melayani semua orang. Mereka melandaskan pelayanan kasih itu pada harapan surgawi yang akan mereka terima, kelak. Semuanya itu makin menyadarkan betapa pentingnya karya pelayanan Injil.

Kamis, 01 September : Hari Biasa Pekan XXII (H).
Kol 1:9-14; Mzm 98:2-6; Luk 5:1-11.

Simon melakukan apa yang diperintahkan Yesus dengan penuh percaya dan beroleh buah dari imannya itu. Seringkali kita kurang paham akan maksud Allah. Tapi bila kita setia melaksanakannya, akan memperoleh buahnya. Apakah kita lebih suka mengikuti kehendak-Nya atau menuruti kehendak sendiri?

Jumat, 02 September : Hari Biasa Pekan XXII (H).
Kol 1:15-20; Mzm 100:2-5; Luk 5:33-39.

Membuka pengajarannya, Paulus menegaskan dasar dan sendi utama yang menyokong harapan iman kita. Kristuslah dasar karya keselamatan Allah sejak semula. Karena itu, Ia juga menjadi kepala atas tubuh, yaitu jemaat. Sebab itu, Gereja mengajarkan bahwa kita memperoleh jalan lempang keselamatan melalui Kristus.

Sabtu, 03 September : Peringatan Wajib Sta. Gregorius Agung, Paus-Pujangga Gereja (P).
Kol 1:21-23; Mzm 54:3-4.6.8; Luk 6:1-5.

Hari-hari diciptakan Allah demi kemuliaan-Nya. Ada waktu bekerja, ada pula waktu untuk beristirahat. Kedua-duanya mengajak kita untuk semakin memuliakan Allah dalam hidup kita. Kemuliaan Allah tercipta apabila kita makin menghargai keselamatan dan nilai hidup kita dan sesama.

Minggu, 04 September : Hari Minggu Biasa XXIII (H). Hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Yeh 33:7-9; Mzm 95:1-2.6-9; Rm 13:8-10; Mat 18:15-20.

Membangun kebersamaan dalam kehidupan jemaat beriman membutuhkan kesabaran tersendiri karena harus melalui proses yang tidak pendek. Siapa yang melakukan kesalahan harus ditegur, namun harus dengan cara yang tepat.

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN SEPTEMBER 2011


Ujud Umum:
Semoga para guru menguasai seni mengomunikasikan cinta-akan-kebenaran serta seni menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual yang otentik.

Ujud Misi: Dengan penuh semangat, semoga kaum Kristiani di Asia mewartakan Injil dan menjadi saksi akan keindahannya dalam sukacita iman.

Ujud Gereja Indonesia:
Sadar akan pentingnya ketahanan pangan, semoga kesungguhan perhatian Negara kepada kaum tani semakin diwujudnyatakan dan berhasil-guna.

Senin, 29 Agustus 2011 Pw. Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Senin, 29 Agustus 2011
Pw. Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Ikutlah ambil bagian dalam Misa setiap hari; maka sepanjang harimu akan berhasil baik. (St. Petrus Yulianus Eymard)


Antifon Pembuka Mzm 118:46-47

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pagi


Allah yang Mahabaik, hari ini kami peringati wafatnya St. Yohanes Pembaptis, seorang rasul yang Kaujadikan utusan bagi umat kesayangan-Mu. Jadikanlah kami utusan-Mu bagi siapa saja yang kami jumpai hari ini. Rahmat-Mu cukup bagi kami, karena Engkau sendiri bersabda, “Aku menyertai engkau.” Amin.

Allah memberi jaminan kepada Yeremia, utusan-Nya bahwa Dia akan senantiasa menyertai-Nya. Dan berkat kekuatan-Nya itu, Yeremia diminta untuk melaksanakan tugas perutusan-Nya.


Pembacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)

"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku Tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bagi orang yang diutus Allah bukanlah akhir dari kehidupannya, melainkan awal kehidupannya yang baru bersama Allahnya. Maka, bagi orang tersebut kematian bukanlah peristiwa yang menyedihkan, tapi justru peristiwa yang menggembirakan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)

"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"

Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Suara kebenaran coba diberangus oleh kekuasaan. Kematian Yohanes seolah menggambarkan kegagalan usahanya. Namun, hal itu ternyata tidak akan berhenti. Suara Tuhan dinyatakan sempurna dan tandas dalam perutusan Yesus. Iman akan kematian dan kebangkitan Yesus hendaknya meyakinkan kita untuk tetap menggaungkan suara kebenaran sampai hari ini.

Doa Malam


Allah yang Mahabaik, syukur kepada-Mu bahwa kami telah melewati hari ini yang sarat makna. Jadikanlah pujian dari sesama yang telah kami terima sebagai dukungan untuk kemajuan hidup rohani kami, juga kritik yang kami terima dapat kami jadikan sebagai sarana untuk mengenal diri kami sendiri lebih dalam. Amin.


RUAH

Minggu, 28 Agustus 2011 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 28 Agustus 2011
Hari Minggu Biasa XXII

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16:24)

Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)

Engkaulah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhanku, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Sebab Engkau baik hati dan suka mengampuni, Engkau penuh kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, seluruh dunia dan segala yang baik adalah milik-Mu, berasal dari pada-Mu. Tanamkanlah dalam hati kami cinta kasih akan nama-Mu dan pupuklah yang baik, yang tumbuh dalam diri kami. Peliharalah semangat ibadah kami dan teguhkanlah dengan kasih setia-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (20:7-9)

"Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari."

Kata Nabi Yeremia, "Engkau telah membujuk aku ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk, Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olok aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa aku berseru, 'Kelaliman! Aniaya!' Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi, apabila aku berpikir, 'Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya,' maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (12:1-2)

"Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup."

Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:21-27)

"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya."

Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi, Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!" Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia," Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Rekan-rekan peminat ruang Alkitab!
Injil Minggu Biasa XXII tahun A ini (Mat 16:21-27) berbeda nadanya dengan petikan yang dibacakan Minggu sebelumnya (Mat 16:13-20). Kali ini Yesus menyampaikan pemberitahuan yang pertama mengenai penderitaan, kematian, dan kebangkitannya. Lho lha kok sekarang bicara begitu? Baru saja (Mat 16:16) Petrus menyatakannya sebagai "Mesias, anak Allah yang hidup". Tentunya ia tokoh yang luar biasa. Tentu saja Petrus tak habis mengerti. Dengan spontan ia menegur Yesus agar tidak berpikir aneh-aneh. Tapi ia malah balik dibentak. Yesus yang tadinya menyebut Petrus berbahagia kini meng-iblis-iblis-kannya! Malah Petrus disebut-sebut sebagai batu sandungan segala. Beberapa saat sebelumnya Yesus menyebutnya sebagai batu karang yang di atasnya akan dibangun umatnya dan alam maut tidak akan menguasainya! Selanjutnya dalam ayat 21-27 Yesus malah menandaskan, siapa yang mau mengikutinya harus menyangkal diri terlebih dulu, lalu memikul salib, dan setelah itu baru bisa disebut menjadi pengikutnya. Barangsiapa kehilangan nyawa karena dia akan memperolehnya, katanya pula. Ke mana Yesus hendak membawa kita? Apa maksud Injil menampilkan semua ini?

KEMESIASAN YESUS

Petrus yang mewakili para murid baru saja mengakui Yesus sebagai Yang Terurapi, Mesias, yakni dia yang ditugasi oleh Yang Mahakuasa untuk memimpin umat-Nya. Dialah yang kehadirannya diharapkan banyak orang. Dan memang mereka mulai menyadari Yesus sebagai tokoh istimewa. Mereka menyaksikan pelbagai pengusiran roh jahat, macam-macam penyembuhan, serta pengajarannya yang memerdekakan batin. Namun Injil ingin menumbuhkan kesadaran yang lebih utuh akan siapa Yesus itu, bukan hanya lewat tindakan-tindakannya saja. Menurut Mat 16:17 bukanlah manusia melainkan Bapa di surga yang menyatakan kepada Petrus siapa Yesus itu sesungguhnya: Mesias, anak Allah yang hidup. Kemesiasannya tidak pertama-tama berasal dari kesan hebat yang ada di mata orang, tetapi karena Allah sendiri berkenan kepadanya. Perkenan ilahi ini terungkap pada peristiwa pembaptisan Yesus (Mat 3:17 Mrk 1:11 Luk 3:22) dan ditegaskan kembali dalam penampakan kemuliaan Yesus di gunung (Mat 17:5 Mrk 9:7 Luk 9:35). Di situ juga terdengar suara dari langit yang menghimbau orang agar mendengarkan dia.

Mendengarkan dia juga berarti mulai mengenal siapa Allah Yang Mahakuasa yang mengutusnya, yakni Dia yang bisa diseru sebagai Bapa. Lebih lanjut, siapa yang mau mendengarkannya dengan sungguh akan dapat memahami peristiwa yang nanti terjadi pada diri sang Mesias ini, yakni ditolak para pemimpin agama, dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. Semua itu terjadi sebagai akibat keteguhannya pada perutusannya tadi. Ia nanti dituduh menghujat oleh lembaga agama Yahudi karena tidak menyangkal kemesiasannya yang sejati; lihat Mrk 14:61-64 Mat 26:63-66. Rangkaian kejadian ini memang sulit diterima. Pemberitahuan mengenai penolakan, kematian dan kebangkitan tadi disampaikan hingga tiga kali dan tiap kali para murid dikatakan tidak memahami pernyataan tadi. (Pemberitahuan pertama: Mrk 8:31-9:1 // Mat 16:21-27 // Luk 9:22-26; kedua: Mrk 9:30 // Mat 17:22-23 // Luk 9:33-45; ketiga: Mrk 10:32-34 // Mat 20:17-19 // Luk 18:31-34.) Memang demikianlah kenyataannya. Satu-satunya cara untuk mengerti ialah mendengarkannya.

Menarik bila diingat bahwa setelah pemberitaan yang pertama, ketiga Injil langsung memberitakan penampakan kemuliaan di gunung. Lebih menarik lagi, kedua peristiwa yang berurutan ini disampaikan langsung setelah pengakuan Petrus mengenai kemesiasan Yesus. Urutan ketiga peristiwa tadi (pengakuan Petrus - pemberitahuan pertama kesengsaraan - penampakan kemuliaan) termasuk warta Injil juga. Ringkasnya, kemesiasan Yesus itu tidak menyangkal penderitaan. Ia justru menghayatinya sebagai jalan ke arah kebesarannya. Inilah pokok yang paling dalam dan sekaligus paling sulit diterima para murid Yesus. Hanya bisa dipahami dengan mempercayainya. Berupaya menerima kenyataan ini menjadi bentuk nyata mengimaninya. Dengan demikian orang belajar mengakui ketergantungan pada Yang Mahakuasa. Tidak mempertahankan apa-apa, bahkan nyawa sendiri, maksudnya diri sendiri termasuk pendapat, anggapan, serta kemauan sendiri. Yesus menghayatinya hingga akhir. Karena itu ia juga dibangkitkan.

TINDAKAN PETRUS

Dengan penuh spontanitas Petrus bermaksud mencegah agar Yesus tidak berjalan ke arah penolakan dan kematian tadi. Ia menegur Yesus dengan keras. Reaksi Yesus juga keras, bahkan lebih. Petrus malah didampratnya sebagai "Iblis". Pembaca akan ingat pada peristiwa Yesus menghadapi godaan di padang gurun. Satu saat penggoda memperlihatkan seluruh kerajaan dunia dengan seluruh kemegahannya dan menawarkannya kepada Yesus asal ia mau bersujud kepadanya. Reaksi Yesus ketika itu (Mat 4:10) sama dengan yang kini diarahkan kepada Petrus: menghardik penggoda yang disebutnya "Iblis" dan mengusirnya pergi. Ditambahkannya kutipan ayat suci yang tegas-tegas mewajibkan orang menyembah hanya pada Tuhan Allah dan kepadaNya sajalah berbakti. Inilah yang dipegang Yesus di padang gurun. Terhadap Petrus kini Yesus berkata bahwa ia menjadi batu sandungan baginya. Maksud baiknya malah akan menjauhkan Yesus dari jalan kemesiasannya. Hal yang tadi tak berhasil dilakukan penggoda kini hendak diusahakan oleh Petrus.

Bentakan Yesus dalam 16:23 maupun dalam 4:10 memang dapat dialihbahasakan sebagai "Enyahlah, Iblis!". Namun ada perbedaan kecil yang mengandung arti bila teks aslinya diterjemahkan secara harfiah. Dalam 16:23 sebetulnya tidak hanya dikatakan kepada Petrus, "Pergi sana, Iblis!" seperti dalam 4:10, tetapi "Pergi sana kebelakangku Iblis!" Dalam konteks pengusiran, ungkapan "kebelakangku" jelas berarti "mundur pergi dariku", maksudnya menjauh, tidak lagi menghalang-halangi. Tetapi bila ungkapan "kebelakangku" tadi dibaca seolah-olah didahului dan diikuti tanda koma, akan tampil juga perintah agar pindah ke belakang. Jadi dalam hardikan menyuruh enyah tadi tersirat juga perintah agar Petrus tahu tempatnya yang sebenarnya, yakni di belakang Yesus, sebagai pengikutnya, dan bukan sebagai yang mau mengarah-arahkan dia yang baru saja diakuinya sebagai Mesias, anak Allah yang hidup tadi. Ada ajaran untuk tidak berusaha mengambilalih kepemimpinan. Bila diucapkan dengan suara lantang, pembaca teks asli atau terjemahan harfiah bisa menampilkan makna yang satu atau makna yang lain, bergantung apa berhenti sejenak pada awal dan akhir ungkapan "ke belakangku" tadi. Tanpa jeda, bentakan Yesus kepada Petrus tadi menjadi dampratan keras yang sama rasanya dengan yang diarahkan pada penggoda di padang gurun. Bila diadakan jeda, memang hardikannya masih keras bunyinya, namun nadanya seperti seorang guru bijak yang mengingatkan muridnya agar menaruh diri pada tempat yang semestinya, yakni di belakang, mengikuti dan tidak menjadi penghalang, apalagi mengambilalih perannya.

Pembaca Injil pada zaman itu melihat betapa para murid pertama mengalami kesulitan menerima kenyataan salib dan prospek kebangkitan. Para murid dari generasi kedua dan selanjutnya sudah hidup dalam iman akan salib dan kebangkitan. Mereka sudah mengerti alasan pemberitahuan kesengsaraan tadi. Bagi mereka, makna kedua yang terdapat dalam teguran balasan tadi (yang timbul bila dibuat jeda sebelum dan sesudah "ke belakangku") memuat saran tersirat agar pemimpin umat tetap berada di belakang Yesus dan tidak berusaha merebut kedudukannya! Saran ini boleh jadi masih berarti pada zaman ini juga.

BARANGSIAPA MAU MENGIKUTI ...

Uraian di atas dapat membantu menjelaskan mengapa setelah mendamprat Petrus dengan cara tadi Yesus menambahkan serangkai tuntutan keras. Siapa yang mau mengikutinya, yakni yang mau berjalan di belakang dan tidak menaruh diri di muka atau menghalangi derap langkahnya itu harus berani juga menyangkal diri. Yang dimaksud dengan menyangkal diri di sini ialah menanggalkan praanggapan-pranggapan sendiri mengenai Yesus. Bukan tuntutan bermatiraga keras. Penyangkalan diri yang diminta Yesus berbeda. Orang diminta tidak lagi memegang pendapat dan keyakinan yang tidak cocok mengenai siapa Yesus itu, dan baru demikian dapat dengan tulus mengakui dia sebagaimana adanya. Dan penyangkalan diri ini ialah jalan berbagi salib dengannya dan mengimaninya. Bisa berat bila sikap keagamaan yang dipegang sudah membeku dan tidak berkembang, tidak lagi bisa menerima kenyataan iman, dan hanya bisa mempercayai pikiran-pikiran sendiri. Dalam hubungan itulah dibicarakan tentang "kehilangan nyawa karena aku akan memperolehnya". Menanggalkan pikiran sendiri dan meluangkan diri bagi dia yang hidup dalam iman kita.

Ayat 26 memuat pertanyaam retorik, "Apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya!" Gagasan dalam kalimat ini perlu dihubungkan dengan peristiwa godaan di padang gurun ketika Iblis menunjukkan kebesaran dunia (Mat 4:9). Yesus menolaknya dengan berpegang pada ayat Kitab Suci bahwa hanya Allah-lah yang patut disembah. Kini kepada murid-muridnya dijelaskannya mengapa seluruh dunia tidak sepadan dengan kehidupan sejati yang perlu dijaga sampai akhir zaman. Mereka yang menjalani pilihan tadi akan mendapati diri berjalan bersama Yesus sendiri.

Teriring salam,
A. Gianto

~ REFLEKSI ~
Apakah aku bersedia mengikuti syarat Yesus untuk memanggul salib ataukah aku berusaha menghindari salib?

Marilah kita berdoa:

Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Engkau. Namun kami seringkali menolak salib dan lebih mengikuti pikiran dan kehendak kami sendiri. Bantulah kami untuk berani memikul salib kami yang membawa keselamatan kekal. Doa ini kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sabtu, 27 Agustus 2011 Peringatan Wajib Santa Monika

Sabtu, 27 Agustus 2011
Peringatan Wajib Santa Monika

"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." (1Kor 1:31)

Doa Renungan

Tuhan Yesus, betapa besar kasih karunia-Mu kepada kami. Semoga kami selalu menggunakan karunia itu dan menjadi lebih terbuka dan peka dalam mengenal dan mengetahui rahasia Kerajaan Surga, Kerajaan Allah di dunia ini; karena kami merasakan cinta-Mu, ya Yesus. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)

"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."

Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi, kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; Ul: 9)

1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:14-30)

"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan



Santa Monika adalah patron keteladanan seorang ibu dan seorang istri yang mencintai keluarganya secara total. Ia rela melakukan apa pun untuk orang-orang yang dikasihinya. Bukan sekadar mengasihi. Karena segala perjuangan hidupnya itu dibingkainya dalam iman. Ia percaya bahwa Allah peduli terhadap perjuangan umat-Nya.

Segala usahanya selalu disertai doa-doa yang tanpa henti. Memang, buah dari doa-doanya yang tanpa henti itu tidak dinikmatinya secara langsung. Patrisius, sang suami tercinta, baru bertobat dan kemudian dibaptis pada saat ajal siap menjemputnya. Begitu juga pertobatan putranya. Doa-doa yang tak kunjung putus dilantunkan oleh Santa Monika baru siap dipanen beberapa tahun setelah ia wafat. Pertobatan telah menuntun sang putra menjadi seorang imam, menjadi Uskup Hippo di Afrika Utara, dan menjadi pujangga Gereja yang terkenal kesuciannya. Dialah Santo Agustinus yang hari peringatannya selalu dirayakan oleh Gereja sehari setelah Santa Monika.

Gereja masa kini tetap membutuhkan manusia seperti Santa Monika agar karya misi Kristus dapat berkelanjutan. Manusia yang tegar dalam derita. Manusia yang setia dalam iman. Manusia yang berserah kepada rencana Tuhan, tanpa henti berdoa, manakala segala usaha dirasakannya tidak membuahkan hasil. Manusia yang selalu membangun hidupnya dalam kasih Allah.

Allah Mahaagung, tak ada hidup yang lebih indah selain hidup di dalam kasih-Mu. Tuntunlah aku mengikuti kesetiaan St. Monika dalam membangun hidupku ini. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 26 Agustus 2011 Hari Biasa Pekan XXI

Jumat, 26 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XXI

Ekaristi adalah kegenapan dari pralambang di masa lampau dan yang teragung dari segala mukjizat-Nya (St. Thomas Aquinas)

Antifon Pembuka (Mzm 97:10.12)

Terang terbit bagi orang benar; sukacita bagi orang tulus hati. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar, muliakanlah nama-Nya yang kudus.

Doa Pagi

Yesus, Guru dan Pelita hidup kami, ajarlah kami untuk berlaku bijak dalam setiap langkah hidup kami. Semoga kami memperoleh keselamatan kekal seperti yang Engkau janjikan bagi kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Tugas utama hidup orang beriman adalah menjaga hidup agar senantiasa mencerminkan kekudusan Allah. Sebab, Allah memanggil orang beriman dalam kesucian, bukan dalam percabulan.


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (4:1-8)

"Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus."

Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian: Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta
Ayat. (Mzm 97:1.2b.5-6.10.11-12)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
4. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Hidup orang beriman selalu ditantang untuk siap siaga menghadapi kejutan. Dalam kasih sejati, kejutan sebagai suatu kegembiraan. Namun bagi orang yang tidak memiliki iman dan kasih, kejutan merupakan malapetaka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)


"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!"

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan



Gadis yang bijaksana membawa pelita berbekal minyak penambahnya. Mereka bijak sebab mereka tidak pernah tahu kapan tuannya akan datang. Mereka ingin selalu siap kapan pun. “Tuhan kami bersyukur atas anugerah jangka hidup kami. Bimbing kami dalam menghayati hidup kami dengan bijak, hari ini dan selanjutnya! Amin.”

Doa Malam


Syukur dan terima kasih ya Tuhan, karena Engkau senantiasa menerangi langkah hidup kami dengan kasih-Mu. Sabda-Mu adalah terang bagi jalan kami agar kami tidak tersesat. Semoga sabda-Mu tertanam kuat dalam hati kami dan berbuah dalam hidup keseharian kami. Amin.


RUAH

Kamis, 25 Agustus 2011 Hari Biasa Pekan XXI

Kamis, 25 Agustus 2011
Hari Biasa Pekan XXI

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang -- Mat 24:42

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, kami bersyukur, karena tiada seorang pun yang menantikan keselamatan dengan sia-sia. Semoga sabda Putra-Mu menjadi tantangan bagi kami untuk membangun kota-Mu, tempat Engkau menyempurnakan segalanya dan tempat kami menemukan kebebasan dan kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)

"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."

Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:42-51)

"Hendaklah kalian selalu siap siaga."

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Sabtu siang Frater Niko bersiul-siul gembira di ruang makan seminari. Pulang kuliah tadi ia bersenandung sepanjang jalan sambil mengayuh sepedanya. Setelah makan siang ia akan ke Pasir Nangka, sebuah stasi-desa di selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tiap minggu ketiga rutin dilayaninya selama dua tahun terakhir ini. Sabtu malam ia memimpin ibadat sabda dan diskusi katekese di sana. Bermalam di rumah umat yang sederhana, namun dengan ’pelayanan prima’ seperti tamu agung. Perjalanan panjang 6–7 jam tak dirasa letih saat berkumpul kembali bersama umat setempat. Ada banyak bahan diskusi katekese yang muncul dalam setiap pertemuan. Umat selalu merindukan kehadiran frater muda yang akan memberikan setetes ’air penyejuk iman’ ini. Mereka ingin hidupnya semakin selaras dengan kehendak Allah.

Kerinduan perjumpaan umat-gembala juga terjadi antara Paulus dan Jemaat Tesalonika. ”Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh supaya kita dapat bertemu muka...agar kalian tak bercacat dan kudus di hadapan Allah...”, itu yang diungkapkan dalam bacaan hari ini.

Memang, benih iman yang telah ditaburkan dalam diri kita harus terus-menerus dipelihara agar tumbuh subur. Bersama para pelayan rohani kita merawatnya sedemikian rupa agar hidup semakin sempurna dari hari ke hari, sampai hari kedatangan Tuhan.

Tuhan Yesus, dampingi aku untuk memperbaiki hidupku setiap saat sambil menantikan kedatangan-Mu kembali kelak. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 24 Agustus 2011 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Rabu, 24 Agustus 2011
Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. (Mzm 68:20)

Antifon Pembuka (Mzm 95:2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Tuhan Yesus Kristus, seperti Filipus yang membagi kebahagiaan karena telah bertemu dengan-Mu, kami juga ingin membagi sukacita kami sebagai murid-Mu, melalui sikap dan tutur kata kami. Utuslah kami, ya Tuhan, ke mana dan kepada siapa pun kami Kaukehendaki. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Dalam penglihatannya, Yohanes menyaksikan kehadiran dan peranan keduabelas rasul dalam kemuliaan surgawi. Allah akan menganugerahi keselamatan dan kemuliaan kepada siapa saja yang percaya dan setia kepada-Nya.

Pembacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)

"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."

Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama keduabelas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan Kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!

Perjumpaan yang baik akan menjadi awal pengenalan yang lebih mendalam. Perjumpaan Natanael dengan Yesus sungguh membarui hidupnya. Tanpa ragu, dia mengungkapkan imannya kepada Yesus. Dan dia ingin lebih mengenal Yesus dengan cara mengikuti-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)

"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Sekali peristiwa, Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, “Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’ maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Kita dapat berdoa dan menjalin hubungan dengan Tuhan dari hal-hal biasa dan sederhana. St. Bartolomeus memulai panggilan kerasulannya dari sesuatu yang kelihatan biasa. Bahkan Yesus menyatakan sesuatu yang seperti kebetulan. Tetapi, di situ ia melihat Tuhan sedang berkarya dan akan terus melanjutkannya.

Doa Malam

Syukur dan terima kasih ya Yesus, sebab hari ini kami mampu menyelesaikan tugas-tugas kami dengan baik dan membawa kegembiraan bagi sesama. Jika berkenan, terimalah. Jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuninya. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy