| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 09 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIII

Jumat, 09 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIII

Pelindung kita yang kudus, St Yosef, memiliki kuasa untuk menolong kita dalam segala macam kepentingan dan perkara. (St. Thomas Aquinas)


Antifon Pembuka (Mzm 16:7-8)

Aku memuji Tuhan yang selalu menasihati aku, bahkan waktu malam pun Ia berbicara dalam hatiku. Aku selalu ingat akan Tuhan. Aku tidak goyah karena Ia ada di sampingku.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus atas kami, agar kami dapat mengerti Sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sebab kami selalu ingin hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

Rasul Paulus bersyukur atas rahmat yang dianugerahkan kepadanya. Ia tidak malu untuk mengungkap dosa-dosanya di masa lampau (lih. 1Kor 15:9; Kis 8:3) karena pertobatan adalah panggilan Allah atasnya dan dari pertobatan itu ia diutus untuk melayani (lih. Gal 1:13-16; Ef 3:8)


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-2.12-14)


"Tadinya aku seorang penghujat, tetapi kini dikasihani Allah."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas perintah Allah, penyelamat kita, dan atas perintah Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah dalam iman. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan daku, karena ia menganggap aku setia, dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PSS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1.2a.5.7-8.11)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasehat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 17:7b.a)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


Orang yang munafik dibutakan oleh dosanya sendiri, hanya senang menonjolkan kelemahan orang lain, seolah ia lebih suci dari orang lain. Sikap seperti itu tidak layak untuk ditiru. Sayang, banyak orang senang melakukannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:39-42)


"Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?"

Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus menunjukkan suatu perbandingan yang tidak mungkin. Ia mendesak kita mengembangkan sikap mawas diri dan rendah hati dalam hidup. Dengan dua hal itu mengalirlah pengertian dan pengampunan tulus bagi sesama.
Bagaimana, apakah dua hal ini telah kita kembangkan?

Doa Malam


Tuhan Yesus, seringkali dengan mudah aku menyakiti orang lain. Aku cenderung melihat kejelekan karena perbuatan orang lain dan mudah menuduh serta mempersalahkannya. Bantulah aku untuk sadar akan keberadaanku yang juga lemah dan terbatas serta melihat sesamaku dengan ukuran cara pandang-Mu. Ampunilah aku ya Tuhan Yesus. Amin.


RUAH

Kamis, 08 September 2011 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Kamis, 08 September 2011
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. (Mat 1:18-19c)

Antifon Pembuka

Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus, Allah kita.

Pengantar

Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang begitu akrab dengan umat Katolik. Dia menghadirkan sosok Allah dalam diri seorang ibu. Maria bukan hanya ibu Yesus, tetapi juga ibu kita. Banyak orang berdevosi secara khusus pada Bunda Maria. Ada sosok yang mempesona dalam diri Ibu Maria ini. Kelahirannya bukan hanya menjadi berkat bagi St Yoakhim, dan Sta. Anna, orang tuanya, tetapi juga berkat bagi kita. Menghormati Bunda Maria juga memberikan inspirasi bagi kita untuk menghargai keberadaan ibu kita masing-masing. Ibu yang menjadi sarana Allah menghadirkan kita ke dunia dan menyalurkan kasih Allah kepada kita. Pernahkah kita ingat ulang tahun ibu dan memberinya sesuatu wujud kasih yang istimewa?

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah yang telah kami terima pada permulaan hari ini. Kami mohon rahmat-Mu supaya kami dapat mengawali, mengerjakan, dan mengakhiri semua kegiatan dan karya kami dalam nama-Mu sehingga nama-Mu semakin dimuliakan di seluruh muka bumi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (5:1-4a)

"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."

Beginilah firman Tuhan: "Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:28-30)


Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd)
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]

"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Hari ini Gereja merayakan pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Kelahiran Santa Perawan Maria dirayakan atau dipestakan karena beberapa alasan. Pertama, Bunda Maria adalah orang pilihan Allah. Tetapi kita sadar dan yakin bahwa Allah tidak asal-asalan dalam memilih Bunda Maria menjadi Bunda Yesus. Bunda Maria pasti mempunyai keistimewaan sehingga Allah berkenan memilih Bunda Maria. Kedua, dengan menerima tawaran Allah, Bunda Maria ikut terlibat dalam karya keselamatan Allah. Bahkan Bunda Maria setia menyertai Yesus Putranya sampai di atas kayu salib. Bunda Maria tetap tegar dan tidak takut. Ketiga, Bunda Maria merupakan Manusia pertama yang menerima Karunia Roh Kudus. Dalam Injil hari ini kita dengar : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam.

Saudara-saudari terkasih,

Peristiwa yang dialami oleh Bunda Maria yakni mengandung tanpa suami bukanlah perkara yang mudah. Orang Israel mempunyai hukum yang jelas dan tegas bahwa setiap perempuan yang mengandung tanpa suami akan dihukum dengan cara dirajam. Seorang perempuan dianggap berzinah jika mengandung tanpa memiliki suami yang sah. Dirajam berarti orang itu dilempari dengan batu sampai meninggal. Dan Bunda Maria waktu itu sudah mengandung dari Roh Kudus. Hal ini sangat sulit untuk diterima dan dipahami oleh orang Israel. Karena peristiwa semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya. Maka tak mengherankan bila Yusuf secara diam-diam ingin menceraikan Maria. Yusuf bisa saja berpikir bahwa Maria adalah wanita yang tidak setia dan tidak bisa menjaga dirinya. Namun oleh kuasa dan rahmat Tuhan, Bunda Maria bisa melewati setiap masalah yang menimpa dirinya. Dan Yusuf pun bersedia mengambil Maria menjadi istrinya.

Saudara-saudari terkasih,
Dalam hidup sehari-hari kadang kita mengalami suatu masalah atau peristiwa yang sangat yang berat dan sulit. Seorang guru agama pernah menceritakan pengalamanya. Guru agama itu awalnya bertugas di sebuah stasi yang jauh dari paroki. Pastor hanya mengunjungi stasi itu sekali sebulan. Sementara pada hari minggu lainnya hanya ada ibadat biasa yang dipimpin oleh guru agama tersebut. Dia berperilaku baik, sopan dan disukai oleh semua umat stasi. Tiba-tiba muncul masalah seorang gadis hamil di luar nikah. Umat berusaha mencari tahu siapa yang menghamili gadis itu. Setelah diselidiki tersiar kabar bahwa yang menghamili gadis tersebut adalah guru agama yang hampir setiap Minggu memimpin ibadat. Umat pun marah dan mengusir guru agama itu beserta anak gadis yang dihamilinya. Selang beberapa tahun kemudian muncul kabar yang mengejutkan. Seorang pemuda mengaku dan meminta maaf karena telah menyebar berita bohong. Ternyata guru agama yang telah diusir tidak bersalah. Justru pemuda itulah yang menghamili anak gadis tersebut.

Saudara-saudari terkasih,
Banyak peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Ada peristiwa atau kejadian tertentu yang sulit untuk kita pahami. Kita bertanya-tanya dalam hati mengapa hal itu terjadi dalam hidup kita. Seperti yang dialami oleh Bunda Maria dan guru agama dalam cerita di atas. Bunda Maria mau atau tidak mau harus menerima tawaran Allah. Dia harus rela mengandung dalam usia yang sangat muda. Bunda Maria juga mengorbankan kesenangan pribadi demi terlaksananya karya dan kehendak Allah. Walaupun Bunda Maria orang yang saleh dan suci, namun masalah demi masalah terus menghampirinya. Pengalaman yang berbeda dialami oleh guru agama dalam cerita di atas. Guru agama itu harus menanggung masalah yang dibuat oleh orang lain. Meskipun guru agama itu berbuat baik dan sopan tetapi dia tidak bebas dari masalah. Hal ini menyadarkan kita bahwa semakin kita dekat dengan Tuhan, masalah yang kita hadapi justru bertambah sulit. Namun satu yang pasti bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

REFLEKSI:


Apakah aku sudah meneladani Bunda Maria yang dengan rendah hati menyerahkan diri kepada bimbingan Tuhan?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan iman dan pengorbanan Bunda Maria. Semoga kami pun mampu menerima tawaran Allah agar semua orang mengalami kasih dan kebaikanMu. Kuatkan kami agar sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan dan penderitaan. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

LUMEN NO : 6973
Renungan Lumen 2000

Rabu, 07 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIII

Rabu, 07 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIII


Yosef dahulu terus-menerus melindungi Keluarga Nazaret, maka sekarang ia pun melindungi dan membela Gereja Kristus. (Paus Leo XIII)


Antifon Pembuka

Kalian sudah mati dan kehidupan kalian tersembunyi dalam Allah bersama Kristus. Maka matikanlah segala sesuatu yang duniawi dalam diri kalian.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapemurah, Engkau menciptakan semua yang ada di bumi ini baik adanya. Hal itu Engkau lakukan supaya Engkau semakin dimuliakan di atas bumi ini. Namun kami sering tidak menyadari panggilan kami dan lebih senang mencari apa yang menyenangkan diri kami. Sehingga tidak jarang kami menderita oleh karenanya. Maka ajarilah kami untuk menjadikan Engkau sebagai tujuan dan arah hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Banyak orang terfokus kepada masalah dan bukan kepada Dia yang sanggup mengatasi masalah. Banyak orang sibuk mengejar rahmat dan bukan mencari dan mendekatkan diri kepada Dia yang adalah sumber segala rahmat. Sebab itu Rasul Paulus mengingatkan bahwa “Kristuslah hidup kita” dan kepada-Nya kita harus memfokuskan perhatian kita.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-11)

"Kalian telah mati bersama Kristus, maka matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi."

Saudara-saudara, kalian telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kalian telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kalian pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Semuanya itu mendatangkan murka Allah. Dahulu kalian juga melakukan hal-hal itu ketika kalian hidup di dalamnya. Tetapi sekarang buanglah semuanya ini yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Janganlah kalian saling menipu lagi, karena kalian telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, yang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Ayat. (Mzm 145:2-3.10-11.12-13ab)

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerejaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.


Banyak orang kaya tidak mempergunakan kekayaan mereka untuk menolong orang yang membutuhkan (Luk 16:19-31) tetapi hanya untuk dirinya sendiri (12:21). Mereka tidak mengakui sumber dari anugerah kekayaannya itu (21:3-4) atau dijajah oleh kekayaannya (18:24-25). Bagi mereka, kekayaan menjadi penghalang untuk hidup dalam rahmat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)

"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."

Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, "Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Sabda bahagia hendaknya juga menjadikan kita makin sadar akan pentingnya mengembangkan semangat solider. Orang Kristen perlu belajar menjembatani jurang pemisah yang makin menganga antara kaya-miskin, kenyang-lapar, terkenal-terlupakan.

Doa Malam


Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiran-Mu dalam hidupku hari ini. Penghiburan dan peneguhan yang Engkau sampaikan dalam sabda bahagia hari ini telah membuatku semakin teguh dalam iman, harap dan kasih pada-Mu. Semoga sepanjang istirahat malam ini, damai sejahtera-Mu menyertaiku. Amin.


RUAH

Selasa, 06 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIII

Selasa, 06 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIII

JANGAN TAKUT DIPILIH

Yesus pergi ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar daripada-Nya, dan semua orang itu disembuhkan-Nya. <---> Luk:12.19


Doa Renungan


Tuhan Yesus, untuk memilih bagi-Mu orang-orang yang bersedia mengikuti rencana-Mu, Engkau berdoa semalam-malaman. Semoga teladan-Mu ini kami hayati dalam segala perencanaan dan pekerjaan yang hendak kami mulai pagi ini. Biarlah dalam segala doa-doa dan penyerahan diri kami, Engkau sendirilah yang memimpin dan meneguhkan langkah kami. Doakanlah kami ya Tuhan yang rapuh dan lemah ini agar kami sanggup bekerja bagi-Mu, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (2:6-15)

"Allah telah menghidupkan kamu bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita."

Saudara-saudara, kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11; Ul:1)

1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)

"Semalam-malaman Yesus berdoa, lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pada suatu waktu, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Mengapa ia senang berdoa di bukit? Karena di bukit suasananya hening. Ini membantu Yesus untuk memusatkan perhatian-Nya pada Allah yang bersemayam di dalam diri-Nya. Di bukit itu, semalam-malaman Yesus berdoa kepada Allah. Doa Yesus bukanlah doa yang penuh kata. Doa Yesus adalah hening. Ia diam. Ia menyadari pikiran-pikiran-Nya sebagai manusia yang sering lalu lalang. Ia mengajak pikiran-Nya sebagai manusia yang lalu lalang itu untuk turut diam, siaga, menanti tanda kehadiran Allah di dalam diri. Kenapa harus begitu? Karena Allah hadir secara lembut, dan sering kita kurang sadari jika kita sibuk dengan pikiran sendiri atau batin kita tidak hening, tidak siap menanti dan menyadari. Allah hadir di dalam Yesus. Yesus Pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan Yesus digerakkan oleh kuasa Allah di dalam diri-Nya.

Saudara-saudari terkasih.

Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya. Ia memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut rasul, termasuk Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Bagaimana cara Yesus memilih keduabelas orang itu? Berdasarkan kriteria apakah mereka dipilih. Yesus tidak menyebutkan-Nya secara terang-terangan. Tapi itu bukan berarti pemilihan dilakukan secara asal-asalan. Yesus mengandalkan intuisi, hati nurani, mata hati, atau kuasa Roh Kudus yang ada dalam diri-Nya. Bagaimana Yesus tahu bahwa pilihan itu adalah pilihan Allah, bukan kehendak-Nya sendiri? Karena Ia suka mengendapkan dan menjernihkan diri-Nya sendiri dulu semalam-malaman. Setelah itu, Ia turun bersama keduabelas murid-Nya ke tempat yang datar. Di sana, sudah menunggu orang banyak yang hendak minta bantuan. Mereka berusaha menjamah Yesus. Keyakinan mereka bersambut dengan kuasa Allah yang memang hadir dalam Yesus.

Saudara-saudari terkasih.

Yesus adalah Anak Manusia, sama seperti kita. Yesus punya pikiran dan perasaan sendiri, atau dorongan untuk mementingkan diri sendiri juga, sama seperti kita. Namun Yesus tidak mengikuti dorongan memenuhi kepentingan pribadi. Ia senantiasa mengendapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan-Nya sendiri, supaya yang tinggal hanyalah kuasa Allah yang akan menggerakkan diri-Nya, bukan kekuatannya sendiri yang menggerakkan-Nya. Seperti secangkir kopi yang sudah mengendap ampasnya di dasar cangkir, yang tinggal hanyalah sari kopinya yang jernih dan nikmat untuk diminum. Demikianlah dalam diri Yesus, pikiran, perasaan, dan kebutuhan pribadi-Nya sudah mengendap. Yang tinggal hanyalah kuasa Allah yang murni, yang menggerakkan tindakan-Nya. Berbeda dengan kita. Kita seperti secangkir kopi yang semakin diaduk semakin keruh. Karena kita sibuk mengikuti pikiran, perasaan, dan kebutuhan kita sendiri.

Saudara-saudari terkasih.

Mengapa kita cenderung mengikuti pikiran, perasaan, dan kebutuhan kita sendiri? Karena kita senang menjadi benalu. Benalu adalah tanaman yang menempel pada pohon lain, dan menghisap makanan pohon itu untuk dirinya sendiri. Atau seperti lintah, yang sering kita lakukan adalah menghisap keuntungan dari lingkungan untuk kesenangan kita. Berbeda dengan Yesus. Ia memilih untuk menjadi inang, yang bersedia untuk memberi makan bagi benalu yang membutuhkan. Untuk menjadi inang, mustahil kita mengandalkan kekuatan sendiri. Kita perlu mengandalkan kuasa Allah. Biarlah kuasa Allah bekerja melalui diri kita. Bagaimana caranya? Sama seperti Yesus, dengan hidup seutuhnya sebagai doa. Pertama, tujuan kita adalah berhubungan dengan Allah di dalam diri, bukan di luar diri. Kedua, mengosongkan diri, agar Allah dapat bersemayam di dalam diri kita. Ketiga, kesediaan untuk berhubungan dengan Allah, mengosongkan diri dan mengundang Allah untuk hadir sebagai ganti ego pribadi, kita lakukan setiap detik.

REFLEKSI:


Apakah aku sering sibuk dengan pikiran, perasaan, dan kebutuhan kita sendiri? Maukah kita bertanya setiap detik?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus, terima kasih, Kau menunjukkan teladan hidup-Mu, yakni hidup seutuhnya sebagai doa. Ada kalanya Kau menyepi untuk bisa bersatu dengan Allah secara mesra. Namun sesungguhnya, dalam setiap detik hidup-Mu, Kau senantiasa mengendapkan kehendak Allah, ya Yesus...doa ini kami persmbahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan penyelamat kami. Amin.



LUMEN NO : 6971
Renungan Lumen 2000

Senin, 05 September 2011 Hari Biasa Pekan XXIII

Senin, 05 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIII

BERANI MENGUNGKAP & MELAKUKAN

Lidah si penyebar fitnah adalah ulat yang mencemari bunga-bunga yang terindah dan di atasnya meninggalkan jejak kotorannya yang menjijikkan. (St. Yohanes M. Vianney)

Antifon Pembuka (Mzm 62:67)

Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang dan Dialah segala harapanku. Hanya Dialah pelindung dan penyelamatku. Dia pendukungku, aku takkan goyah.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah memberi kami teladan, tentang bagaimana caranya menolong orang. Kami mau berani seperti Engkau, yang tetap bertindak menolong, melakukan yang benar, meski Engkau dicemooh dan terancam bahaya. Ya Yesus...doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan penyelamat kami..Amin.

Aneh bin ajaib, menderita tetapi melakoninya dengan sukacita. Tetapi itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Nilai pengorbanan, martiria (melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat) dan cinta akan Yesus memotivasi penderitaannya.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-2:3)

"Aku telah menjadi pelayan jemaat, untuk menyampaikan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad."

Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kalian, dan melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan sabda Allah kepada kalian, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orangnya yang kudus. Allah berkenan memberi tahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yakni: Kristus ada di antara kalian. Dialah harapan akan kemuliaan. Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan setiap orang dan mengajar mereka dengan segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kuperjuangkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat dalam diriku. Saudara-saudara, aku ingin agar kalian tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan bagi kalian, bagi mereka yang di Laodikia dan bagi semuanya yang belum mengenal aku secara pribadi. Semoga hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian yang meyakinkan dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus. Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 62:6-7.9)

1. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bait Pengantar Injil,
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi secara giat berusaha untuk memata-matai-Nya guna menemukan kesalahan-Nya. Pada zaman ini juga banyak orang yang memerhatikan hidup orang lain hanya untuk mencari kesalahannya dan kemudian menjadikan “obyek pewartaan” kepada orang lain. Murid Yesus yang sejati tidak demikian. Obyek pewartaannya adalah Yesus, bukan kejelekan orang lain.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)

"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tetaplah fokus pada tujuan yang benar. Kiranya itulah salah satu hal yang dapat kita petik dari Injil hari ini. Yesus diamat-amati oleh para penentang-Nya. Ia diawasi untuk dicari kesalahan-Nya. Yesus bergeming untuk tetap menyelamatkan orang. Apakah kita juga begitu terhadap sesama?

Doa Malam

Tuhan Yesus, terima kasih atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Sebagai manusia aku cenderung mengamat-amati sesamaku dan kemudian dengan mudah menghakiminya. Perbaruilah aku Tuhan, agar dengan pertolongan-Mu aku hidup dengan lebih baik lagi. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 05 - 11 September 2011


Senin, 05 September : Hari Biasa Pekan XXIII (H).
Kol 1:24 – 2:3; Mzm 62:6-7.9; Luk 6:6-11.

Setelah Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya, amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi meluap. Reaksi negatif ini mungkin bukan karena Yesus telah berbuat baik. Bagi mereka Yesus telah menghujat Allah sebab kurang memedulikan hari Sabat. Seperti para ahli Taurat dan orang Farisi, kita pun sering mempertentangkan hukum Allah dan kasih-Nya, untuk mencari kesenangan dan membenarkan tindakan kita sendiri.

Selasa, 06 September: Hari Biasa Pekan XXIII (H).
Kol 2:6-15; Mzm 145:1-2.8-11; Luk 6:12-19.

Ketika hendak melakukan sesuatu dibutuhkan kekuatan yang memungkinkan sesuatu itu dapat terlaksana. Dalam ilmu pengetahuan modern, kekuatan tersebut sering diartikan sebagai sesuatu yang bersifat fisik, misalnya dana, manajemen pengelolaan, dan sebagainya. Bagi Yesus kekuatan itu adalah doa.

Rabu, 07 September : Hari Biasa Pekan XXIII (H).
Kol 3:1-11; Mzm 145:2-3.10-13ab; Luk 6:20-26.

Mencari perkara yang di atas bukan berarti melulu memikirkan perkara rohani dan menjauhkan dari masalah sehari-hari. Itu artinya berani mengambil cara pandang dan tindakan untuk menghadapi tantangan hidup dalam terang iman dan janji yang diberikan Tuhan. Itulah cara hidup Kristus. Menjadi manusia rohani berarti mau hidup dengan cara hidup Kristus.

Kamis, 08 September: Pesta Kelahiran Sta. Perawan Maria (P).
Mi 5:1-4a atau Rm 8:28-30; Mzm 13:6abcd; Mat 1:1-16.18-23 (Mat 1:18-23).

Melalui nubuat Mikha, Tuhan hendak menyatakan rencana keselamatan yang akan dilaksanakan-Nya. Ia mau memakai siapa saja yang dikehendaki-Nya. Daerah asal yang kecil dan kurang dikenal tidak menjadi pertimbangan Allah. Ia pun berkenan memulai harapan damai dan pembaruan melalui seorang perempuan. Semuanya itu akhirnya terlaksana dalam diri St. Perawan Maria.

Jumat, 09 September: Hari Biasa Pekan XXIII (H).
1Tim 1:1-2.12-14; Mzm 16:1.2a.5.7-8.11; Luk 6:39-42.

Yesus mengajak kita untuk menyadari bahwa kematangan hidup beriman terjadi seiring makin meningkatnya kesadaran dan kepekaan terhadap diri sendiri. Artinya orang makin mampu mawas diri dalam sikap dan perbuatannya. Ia akan selalu terdorong untuk makin rendah hati dan jujur.

Sabtu, 10 September : Hari Biasa Pekan XXIII (H).
1Tim 1:15-17; Mzm 113:1-5a.6-7; Luk 6:43-49.

Yesus mengajak kita untuk melihat persoalan yang kita hadapi dari pokok atau sumbernya. Hal itulah yang menentukan apa yang akan muncul selanjutnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Dari pokok anggur orang akan memetik buah anggur. Karenanya barangsiapa yang hatinya melekat pada Kristus, akan menghasilkan kasih seperti yang dikehendaki-Nya.

Minggu, 11 September : Hari Minggu Biasa XXIV (H).
Sir 27:30 – 28:9; Mzm 103:1-4.9-12; Rm 14:7-9; Mat 18:21-35

Memaafkan sesama itu tanpa batas. Tidak ada perhitungan dalam hal maaf-memaafkan. Setiap orang yang datang meminta maaf haruslah dimaafkan, karena kalau kita mau menyadarinya, betapa besar maaf yang telah kita terima dari Allah. Bagaimana dengan Anda? Niatku hari ini adalah:

Pertemuan BKSN Minggu I: Perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Luk 10:25-37)



Tema “Belajar dari perumpamaan-perumpamaan Yesus” itu menawarkan empat perumpamaan untuk dibahas dalam pertemuan-pertemuan lingkungan dan kelompok. Keempat perumpamaan itu adalah (1) perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati, (2) perumpamaan tentang anak yang hilang, (3) perumpamaan tentang lalang di antara gandum, dan (4) perumpamaan tentang pengampunan.



PERTEMUAN PERTAMA (Metode Ibadat Sabda)

Perumpamaan Tentang "Orang Samaria Yang Baik Hati" (Luk 10:25-37)

Lagu Pembuka

Puji Syukur No 701 - Ada orang yang sedang di perjalanan

1. Ada orang yang sedang di dalam perjalanan; tiba-tiba muncul orang jahat mencegatnya. Dirampaslah hartanya, disakiti badannya, ia pun terkapar di jalan yang lengang.
2. Imam dari suku Lewi lewat dan melihat: ada orang yang sengsara dan perlu dirawat. Apa yang dibuatnya bagi kawan seneg'ri? Pura-pura tidak tahu dan terus pergi.
3. Ada orang asing dari tanah Samaria, yang melihat dia, hatinya merasa iba: luka dibersihkannya dan dibalut segera. Orang Samaria, itulah sesamanya!
4. Aku mau menjadi seperti si Samaria, akulah sesama bagi orang menderita, bagi orang yang sedih, kawan maupun lawanku. Itulah perintah Tuhan Yesus Penebus.

Tanda Salib dan Salam


P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cintakasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U : Sekarang dan selama-Iamanya.

Pengantar


Pada pertemuan subtema pertama ini, kita diajak untuk belajar mendalami sabda Tuhan dari perikop perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati (Luk 10:25-37). Dalam bagian pertama ini kita diajak untuk mempunyai keyakinan bahwa yang dimaksud sebagai sesama adalah semua manusia. Kita bisa belajar bahwa warta utama Taurat adalah mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama (tak terkecuali). Maka, keutamaan yang harus kita miliki dalam mengasihi sesama adalah: kepekaan hati, rasa kemanusiaan (bisa melampaui hukum dan aturan), ketulusan hati dan siap menghadapi resiko.

Pernyataan Tobat


P : Marilah kita hening sejenak untuk memeriksa batin kita.

U : Saya mengaku ....

P : Semoga Tuhan yang berbelas kasih mengampuni kita, membebaskan kita dari dosa dan menganugerahkan hidup yang kekal.

U : Amin.

Doa Pembuka


Allah yang mahabaik. Engkau telah menanamkan kebaikan dalam diri kami sejak awal mula. Semoga kami mampu melihat bahwa semua orang adalah sesama kami. Sehingga bukan lagi kami bertanya siapakah sesamaku manusia, melainkan bagaimana kami dapat menjadi sesama bagi yang lain. Dengan bekal kepekaan hati, rasa kemanusiaan, ketulusan hati dan siap menghadapi resiko iriilah akhirnya kami mampu menjadi sesama bagi semua orang. Semoga keutamaan ini kami miliki dalam hidup sehari-hari kami, Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Mazmur Tanggapan, do = , d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14; Ul: 1b)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan. Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang bertakwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Mendalami Sabda Tuhan : Lukas 10:25-37

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)

"Siapakah sesamaku?"

Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.. .
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Percikan Permenungan

* Dasar utama hukum Taurat adalah mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama. Paham sesama dalam konteks adalah plesios (Yunani) artinya "orang dekat". Maka orang Yahudi mengatakan bahwa ada manusia yang disebut sesama dan ada yang bukan sesama. Semua tergantung pada statusnya,' kondisinya dan relasinya dengan mereka. Paham inilah yang ingin dirombak oleh Yesus. Yesus menegaskan sesamaku manusia adalah semua manusia.
* Sikap serta tindakan imam dan Lewi menggambarkan orang-orang yang terhambat untuk menolong sesame karena alasan tugas dan status mereka. Jagan sampai karena semata-mata aturan dan hukum kita kehilangan kepekaan hati pada sesama kita yang menderita yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan.
* Mari kita menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dengan berani menantang/menghadapi resiko

Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci

1. Siapakah sesamaku manusia menurut orang.-orang Yahudi dan menurut Yesus?
2. Apa yang menjadi penghalang Imam dan Lewi tidak menolong?
3. Nilai apa yang dimiliki Orang Samaria sehingga dia berani mengambil tindakan yang penuh resiko tersebut?
4. Keutamaan hidup dan nilai kristiani apa yang bisa kita ambil dari perikop ini?

Sharing: (Bagi umat yang tergerak untuk mensharingkan pengalaman imannya dapat membagikan secara singkat).

Doa Umat

P : Saudara-saudariku terkasih, marilah kita menyatukan hati dan memanjatkan doa-doa kita kepada Tuhan:

P : Ya Bapa, kami berterimakasih karena sejak awal mula Engkau telah menanamkan kebaikan dalam hidup kami. Semoga kami mampu mengamalkan semua itu bagi sesama. Kami mohon, ......... .

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa, ajarilah kami untuk memiliki rasa kemanusiaan dalam hidup kami sehari-hari. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Ya Bapa,. semoga kami semakin memilikihati yang murah hati, tulus dan berani menghadapi berbagai macam resiko demi sesama kami yang tertindas. Kami mohon, ..........

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Doa Spontan

(Bagi umat yang ingin berdoa spontan, dipersilah-kan .... )

P : Marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri:

Bapa kami ..........

Membangun Niat

Semua adalah sesamaku, tak terkecuali orang yang menyakiti aku dan merendahkan aku.

Doa Penutup

Bapa yang baik hati, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Ajarilah kami untuk semakin menyadari bahwa hidup yang kami nikmati dan syukuri ini juga harus kami bagikan kepada sesama kami. Biarlah melalui pertemuan pertama ini kami semakin mempunyai rasa kemanusiaan, tulus dan murah hati bagi sesama kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P : Tuhan beser'ta kita

U : Sekarang dan selama-Iamanya

P : Semoga kita sekalian, keluarga dan orang-orang yang kita cintai, selalu diberkati dan dilindungi oleh Allah yang Mahakuasa, Dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

U : Amin.

P : Ibadat pertemuan bulan Kitab suci yang pertama ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah

P : Marilah kita pergi untuk diutus menjadi sesama bagi setiap orang.

U : Amin.

Lagu Penutup

Puji Syukur No 545 Ya Yesus, Bersabdalah

Ulangan: Ya Yesus, bersabdalah!
1. "Kasihi Tuhan Allahmu!" Hidupku, Tuhan, penuh bagi-Mu
2. "Kasihilah sesamamu!" 'Kan kulayani dengan karyaku.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy